Anda di halaman 1dari 8

V.

ANALISIS PLAT DUA ARAH

Detail Penulangan Plat Dua Arah

Semua ketentuan pada detail penulangan plat satu arah yang telah dibahas
sebelumnya, berlaku juga untuk detail penulangan plat lantai dua arah. Disamping
ketentuan sebelumnya, berlaku juga ketentuan-ketentuan tambahan berikut ini :

1. Bila tulangan plat dihitung menggunakan tabel koefisien momen plat dua arah,
maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu plat harus di bagi
dalam beberapa jalur sebagai berikut :

≥ 0,5 Aslx
1/10 lx

Jalur Tepi

0,25 lx

lx
≥0,5
0,5 Asly

0,5 lx
Jalur Tengah
1/10 lx

Jalur tepi

0,25 lx
Jalur tepi Jalur Tengah Jalur Tepi
0,25 ly 0,5 ly 0,25 ly
≤ 0,5 lx ly – l x ≤ 0,5 lx
ly

gbr denah tulangan bawah plat

Jalur tengah pada arah y mempunyai lebar 0,5 l x dan kedua jalur tepinya adalah
y mempunyai lebar 0.25 ly. Kedua jalur tepi dalam arah x mempunyai lebar 0,25 l y
atau maksimum 0,50 lx (ambil yang terkecil), sedang untuk jalur tengah 0,50 ly
atau ly – lx.

2. Tulangan lapangan harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditunjukan dalam


gambar di atas. Diameter dan mutu tulangan dalam satu jalur tidak boleh
berbeda-beda. Tulangan lapangan pada jalur tepi tidak boleh kurang dari
setengah tulangan lapangan pada jalur tengah disebelahnya dan harus menerus
hingga melewati bidang muka tumpuan. Jarak antara batang tulangan sebaiknya
tidak lebih dari 250 mm.
Tulangan lapangan pada jalur-jalur tengah boleh disesuaikan dengan diagram
momen lentur, dengan syarat setidak-tidaknya separuh tulangan harus
diteruskan hingga melewati bidang muka tumpuan. Bila pengurangan momen ini
ikut diperhitungkan, maka jarak antara tulangan tidak boleh melebihi 500 mm.
Secara praktis ini berarti bahwa separuh tulangan lapangan dapat dihentikan
pada jarak 1/10 lx sebelum mencapai bidang muka tumpuan, baik pada arah x
maupun arah y.

Astix

Astiy

1/5 lx

1/5 lx

gambar denah tulangan atas plat

3. Tulangan untuk memikul momen tumpuan pada jalur-jalur tepi tidak boleh
dikurangi. Tulangan untuk momen tak terduga harus menerus hingga jarak tidak
kurang dari 1/5 lx dari bidang muka tumpuan baik pada arah x maupun arah y.
Untuk mengurangi pekerjaan gambar detail penulangan, plat yang mempunyai
tulangan identik dengan pelat lain (diameter, jarak, jumlah dan bentuk tulangan)
dapat ditandai dengan simbol.

4. tulangan puntir pada sudut plat yang tertumpu bebas. Pada plat lantai yang
monolit dengan balok tepi atau plat tidak menerus, maka untuk perhitungan
momen-momen lapangan di dalam plat, tepi tersebut harus dianggap sebagai tepi
yang terletak bebas. Di sudut plat ini akan cenderung terangkat dari perletakan.
Deformasi ke atas yang timbul menyebabkan momen puntir pada sudut-sudut plat
. untuk mencegar retak pada sudut-sudut plat akibat momen puntir, maka harus
dipasang tulangan atas dan tulangan bawah dalam kedua arah pada setiap sudut
plat. Jumlah tulangan ini harus mempunyai luas penampang yang hampir sama
dengan luas penampang tulangan lapangan yang terbesar dan harus membentang
dua arah hingga jarak sekurang-kurangnya 0,30 l x, baik yang di atas
maupun yang di bawah dengan arah tegak lurus tepi yang ditinjau.
5. Untuk plat menerus, panjang batang untuk melawan momen jepit tak terduga
dapat diteruska ke dalam plat hingga jarak 1/5 l x dari bidang muka tumpuan,
pada arah x maupun y. Tulangan atas arah x di jalur tengah untuk tumpuan dalam,
harus diteruskan sekurang-kurangnya ¼ l x, dengan lx adalah bentang terbesar
dari plat yang bersebelahan dengan tumpuan tersebut. Panjang tulangan
tersebut diperlukan untuk mengantisipasi letak momen baliknya, yaitu
perpindahan momen negatif ke positif. Panjang batang tulangan pada arah x ini
dapat juga digunakan untuk arah y yang juga berlaku ¼ l x.

6. Untuk plat-plat dengan ly/lx > 2 harus diperhitungkan adanya momen tumpuan
negatif di arah bentang yang panjang sebesar Mty ≥ - 0,6 Mlx dan momen
tumpuan negatif tak terduga Mtiy ≥ - 0,30 Mlx.

Prosedur Perencanaan

Prosedur perencanaan plat lantai dua arah pada prinsipnya sama dengan plat lantai
satu arah , sehingga ketentuan pada plat lantai satu arah dapat digunakan untuk kasus
ini.

Contoh soal

Plat lantai sebagaimana gambar di bawah memikul beban hidup sebesar 5,0 kN/m 2
(500 kg/m2) dan beban penutup lantai 0,50 kN/m2 (50 kg/m2). Plat ini tertumpu
bebas pada balok-balok tepi luarnya dan menerus di atas balok-balok tengah. Mutu
beton fc’ = 25 Mpa (250 kg/cm2) dan mutu baja fy = 300 Mpa (3000 kg/cm2). Lebar
balok-balok pemikul lantai b = 300 mm. Rencanakan tebal dan diameter tulangan pelat
tersebut jika kondisi pelat tidak terlindung.
4800 4800 4800

300
3700 4000
A C A
300

4100 B 4400
D B

300

3 00 4500
4500 300 4500 300 4500 30 0 4000
3700 A C A
300
Penyelesaian

1. Penentuan Kondisi Tumpuan dan Bentang Teoritis


Plat tertumpu bebas pada balok tepi luar dan terjepit penuh (menerus) pada
balok-balok tengah. Bentang plat dianggap sama dengan jarak pusat ke pusat
balok.
Ly = 4800 mm
Lx = 4400 mm utk panel b dan d
Lx = 4000 mm utk panel a dan c

2. Penentuan Tebal Plat berdasarkan Kriteria Lendutan


Untuk panel a dan c
lx 4
   0,833
ly 4,8

ln 4500
h   117,39 mm
30  10 30  10
l x0,833
4500
h n   125 mm
36 36
Untuk panel b dan d
lx 4,4
   0,917
l y 4,8
ln 4500
h   114,89 mm
30  10 30  10
lx0,917
4500
h n   125 mm
36 36
dipilih tebal plat untuk seluruh panel sama yaitu 125 mm

3. Perhitungan Beban
Beban hidup (WLL) = 5.0 kN/m2
Beban Mati
Berat sendiri = 0,125 x 24 = 3,0 kN/m 2
Beban Lantai = 0,5 kN/m2
Beban Mati (WDL) = 3,5 kN/m2

WU = 1,2WDL + 1,6WLL = 1,2 x 3,5 + 1,6 x 5,0 = 12,20 kN/m2


Beban permeter lebar plat = 12,20 kN/m
4. Perhitungan Momen Lentur Maksimum
Untuk Panel a dan c (Perhatikan Kasus III Pada tabel Momen)
ly 4,8
Dengan nilai   1,2 diperoleh nilai x = 41, 27, 84, dan 74
lx 4
Mlx = 0,001 Wu lx2 x = 0,001 x 12,2 x (4)2 x 41 = 8,0032 kNm
2 2
Mly = 0,001 Wu lx x = 0,001 x 12,2 x (4) x 27 = 5,2704 kNm
Mtx = - 0,001 Wu lx2 x = - 0,001 x 12,2 x (4)2 x 84 = - 16,3968 kNm
2 2
Mty = - 0,001 Wu lx x = - 0,001 x 12,2 x (4) x 74 = - 14,4448 kNm
Mtix = ½ Mlx = 0,5 x 8,0032 = 4,0016 kNm
Mtiy = ½ Mly = 0,5 x 5,2704 = 2,6352 kNm

Untuk perhitungan tinggi manfaat ditetapkan tebal selimut beton p = 20 mm,


asumsi diameter tulangan utama 10 mm, sehingga diperoleh :

Tinggi manfaat dx = h – p – ½ D = 125 – 20 – ½ (10) = 100 mm dan


dy = h – p – D – ½ D = 125 – 20 – 10 – ½ (10) = 90 mm

sebagai contoh ditinjau salah satu momen yaitu Momen Lapangan arah x (M lx)
untuk diperlihatkan cara menghitung tulangan, dan seterusnya menjadi tugas
mahasiswa untuk dilengkapi.

MU 8,0032  1000  1000


k    0,9415
bd 2
0,85  1000  100 2
f' 
0,85  c   2  k  0,85  25    2 0,9415  
  1 1    1 1   0,003211
  0,85  f '   
fy   c 

300   0,85   
25
dari tabel konstanta perencanaan diperoleh :
 min  0,0047
 m aks  0,0301
setelah dibandingkan maka ternyata    m in sehingga digunakan  m in sebagai
penentu.

A    b  d  0,0047 1000 100  466,667


mm2
sehingga dari tabel penulangan plat dipilih tulangan lapangan arah x adalah
Ø 10 – 150 mm = 523,81 mm 2

Tulangan Jepit tak terduganya yang diperlukan seluas :


Atix = ½ Alx = 0,5 x 466,667 = 233,333 mm2

Sehingga dipilih tulangan jepit tak terduga Ø 10 – 300 mm = 261,90 mm 2


Untuk tulangan bagi luas yang diperlukan adalah luas tulangan minimum yaitu :

2
Abg    b  h  0,002 1000 125  250,00 mm

Sehingga dipilih tulangan bagi Ø 8 – 200 mm = 251,43 mm 2

Untuk selanjutnya nilai-nilai lainnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Panel Momen Mu k ρ ρmin As Adpki Areal cek


Mlx 8.003 0.94155 0.00321 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81 OK
Mly 5.270 0.76549 0.00260 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81 OK
Mtx - 1.92904 0.00675 675.1918 Ф12-150 754.29 OK
A 16.397
Mty 2.09801 0.00738 663.9812 Ф12-150 754.29 OK
Mtix - 233.3333 Ф10-300 261.9 OK
Mtiy 14.445
233.3333 Ф10-300 261.9 OK
4.002
Mlx 6.613 0.77804 0.00264 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81 OK
2.635
5.905 0.85763 0.00292 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81
Mly OK
B Mtx - 1.66724 0.00579 579.4465 Ф12-150 754.29 OK
Mty 14.172 1.85249 0.00647 582.3439 Ф12-150 754.29 OK
Mtiy - 233.3333 Ф10-300 261.9 OK
12.754
Mlx 7.027 0.82673 0.00281 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81 OK
Mly 2.952
5.270 0.76549 0.00260 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81 OK
C Mtx - 1.65346 0.00574 574.4462 Ф12-150 754.29 OK
Mty 14.054 1.95625 0.00685 616.7053 Ф12-150 754.29 OK
Mtix - 0.41336 233.3333 Ф10-300 261.9 OK
13.469
Mlx 3.514
5.905 0.69468 0.00235 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81 OK
Mly 5.905 0.85763 0.00292 0.00467 466.6667 Ф10-150 523.81 OK
Mtx - 1.41715 0.00489 489.2826 Ф12-150 565.71 OK
D 12.046 1.74957
Mty 0.00609 548.4643 Ф12-150 565.71 OK
-
12.046

Penggambaran Sketsa Penulangan hasil disain ....................


I

Ø 8 - 200

Ø 10 - 300

Ø 10 - 300
Ø 10 - 300
Ø 12- 150
Ø 8 - 200

Ø 10 - 300 Ø 12 - 150 Ø 12 - 150 Ø 10 - 300


Ø 10 - 300 Ø 10 - 300
Ø 10 - 300 Ø 10 - 300

Ø 12- 150
Ø 8 - 200
Ø 8 - 200

Ø 10 - 300
Ø 10 - 300
Ø 10 - 300

I Sketsa Penulangan Plat Hasil Disain

Ø 8 - 200
Ø 10 - 300 Ø 12 - 150 Ø 12 - 150 Ø 10 - 300

Ø 10 - 300 Ø 10 - 300

Potongan I - I
Tugas 2.

Plat lantai sebagaimana gambar di bawah memikul beban hidup sebesar 5,0 kN/m 2
(500 kg/m2) dan beban penutup lantai 0,50 kN/m2 (50 kg/m2). Plat ini tertumpu
bebas pada balok-balok tepi luarnya dan menerus di atas balok-balok tengah. Mutu
beton fc’ = 2y Mpa (2y0 kg/cm ) dan mutu baja fy =
2
3xy Mpa (3xy0 kg/cm2). Lebar
balok-balok pemikul lantai b = 300 mm. Rencanakan tebal dan diameter tulangan pelat
tersebut jika kondisi pelat tidak terlindung.
4500 4750 5000

3500
A C A

B D B 4000

A C A 4500

Catatan : xy = 2 digit terakhir NIM masing-masing

Anda mungkin juga menyukai