Anda di halaman 1dari 30

Tugas Critical Journal Review

JUDUL JOURNAL

ETIKA PROFESI AKUNTANSI PROBLEMATIKA DI ERA MASA KINI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntasi Keprilakuan

Dosen Pengampu : Fauziah Rahman, S. Pd, M.Ak

Disusun Oleh:

YOLANDA PANJAITAN

218330053

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2023

i
Excecutive Summary
Era Revolusi Industri yang sedang berlangsung menghadirkan dinamika dan
kompleksitas baru dalam profesi akuntansi di Indonesia. Era Revolusi Industri mengubah
lanskap bisnis dan profesi secara fundamental, menciptakan tantangan dan peluang baru yang
harus dihadapi oleh para akuntan. Di tengah kemajuan teknologi dan persaingan yang semakin
ketat, pertimbangan etika menjadi landasan kritis untuk menjaga integritas dan kepercayaan
dalam profesi akuntansi di Indonesia. Seiring dengan globalisasi yang semakin meluas,
akuntan ditempa oleh tuntutan untuk tidak hanya memperdalam keahlian teknis mereka tetapi
juga untuk memperkaya wawasan mereka secara mandiri maupun dalam kerja kelompok. Di
tengah persaingan yang semakin ketat, integritas dan etika profesional menjadi pondasi
esensial untuk menjaga kepercayaan publik, memberikan pelayanan berkualitas, dan mengatasi
tekanan persaingan.

Dalam mencermati peran etika profesi, penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh
mana masyarakat telah menyelami nilai-nilai etika yang mendasari praktik akuntansi. Hasilnya
menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemahaman masyarakat terhadap kode etik profesi
akuntansi. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pemahaman
dan kesadaran melalui inisiatif pendidikan dan penyuluhan. Disisi lain tulisan ini disusun
dengan tujuan utama untuk memberikan kontribusi pada perkembangan pengetahuan,
khususnya terkait dengan tantangan etika dalam profesi akuntansi di era kontemporer.
Melibatkan metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan data kualitatif, penelitian ini merinci
beberapa permasalahan utama yang perlu diatasi.

Salah satu pertanyaan sentral adalah sejauh mana masyarakat telah diberikan
pemahaman yang memadai mengenai etika profesi akuntansi di tengah gejolak kompetitif saat
ini. Menyoroti pentingnya pendidikan etika kepada masyarakat adalah langkah awal dalam
memastikan bahwa pemahaman tentang kode etik profesi akuntansi diterapkan secara luas.

Selanjutnya, penelitian ini juga mengamati bagaimana generasi milenial, yang


merupakan bagian integral dari keberlanjutan profesi, menghadapi tantangan etika dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Dengan pandangan yang berbeda terhadap pekerjaan dan
tanggung jawab sosial, bagaimana para pemuda ini mengintegrasikan nilai dan etika dalam
konteks profesi akuntansi menjadi pertanyaan yang menarik untuk dijelajahi.

Tinjauan pustaka dalam tulisan ini menyelidiki konsep etika profesi, termasuk prinsip-
prinsip seperti tanggung jawab, utilitarianisme, pendekatan berbasis hak, kepentingan publik,
integritas, objektivitas, dan kompetensi. Kode Etik Akuntan Indonesia diuraikan sebagai
panduan integral yang mengikat anggota profesi, menentukan standar perilaku dan nilai-nilai
yang diharapkan.

Dalam merangkum, tulisan ini tidak hanya memperkenalkan kompleksitas etika dalam
profesi akuntansi, tetapi juga menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana hal ini
diterjemahkan dalam praktik sehari-hari, terutama dalam menghadapi kompetisi yang semakin
sengit. Diharapkan bahwa temuan dari penelitian ini tidak hanya akan memperkaya literatur

i
etika profesi akuntansi, tetapi juga memberikan panduan berharga bagi praktisi, pendidik, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam menghadapi dinamika era kontemporer ini. Dengan
kata lain, era kontemporer menempatkan profesi akuntansi di persimpangan yang menuntut.
Tantangan etika tidak hanya terkait dengan pemahaman masyarakat, tetapi juga dengan
evolusi nilai dalam lingkungan kerja yang semakin dinamis. Oleh karena itu, pendekatan
holistik yang melibatkan edukasi, integrasi nilai, dan implementasi etika dalam tindakan
sehari-hari diperlukan untuk memastikan bahwa profesi akuntansi tetap menjadi pilar
kepercayaan dan integritas di era yang terus berkembang ini.

ii
Kata pengantar

Dengan penuh semangat dan rasa hormat, saya menyajikan kata pengantar ini

sebagai bagian integral dari tugas Jurnal Kritis untuk mata kuliah Akuntansi

Keprilakuan di bawah bimbingan yang berharga dari Bu FauziaHhh. Penulisan ini

difokuskan pada jurnal yang berjudul "Etika Profesi Akuntansi: Problematika di Era

Masa Kini," sebuah karya yang memaparkan secara mendalam tantangan etika yang

dihadapi oleh para profesional akuntansi di tengah dinamika perkembangan zaman.

Jurnal ini merupakan suatu kontribusi berharga dalam mengeksplorasi

kompleksitas isu-isu etika yang berkaitan dengan praktik akuntansi pada era

kontemporer. Seiring berjalannya waktu, dunia bisnis dan keuangan mengalami

perubahan yang signifikan, membawa tantangan baru bagi praktisi akuntansi. Oleh

karena itu, pemahaman mendalam terkait etika profesi menjadi krusial untuk menjaga

integritas dan kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi.

Analisis kritis terhadap konten jurnal ini diharapkan dapat memberikan

wawasan yang lebih mendalam mengenai problematika etika yang dihadapi oleh para

akuntan. Mulai dari konflik kepentingan hingga dilema moral, jurnal ini memaparkan

berbagai aspek yang perlu menjadi perhatian utama dalam merumuskan kebijakan dan

pedoman etika yang relevan.

Dalam proses penelaahan jurnal ini, saya berusaha tidak hanya merinci isu-isu

etika yang dihadapi oleh para profesional akuntansi, tetapi juga mengeksplorasi solusi

atau pendekatan yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan tersebut. Hal ini

sejalan dengan tujuan mata kuliah Akuntansi Keprilakuan, yang mengedepankan

pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai moral dan etika dalam konteks dunia

akuntansi.

iii
Saya berharap bahwa tulisan ini tidak hanya berfungsi sebagai tugas akademis,

tetapi juga sebagai suatu kontribusi yang berarti dalam membangun pemahaman

kolektif kita mengenai peran etika profesi akuntansi di tengah-tengah perubahan era.

Selain itu, diharapkan dapat memicu diskusi yang lebih mendalam dan refleksi kritis

dalam lingkup kelas, merangsang pertukaran ide yang memperkaya bagi semua

peserta.

Tak lupa, terima kasih setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Bu FauziaHhh

atas bimbingan, dorongan, dan inspirasi yang telah diberikan sepanjang mata kuliah

ini. Semoga tulisan ini mencerminkan dedikasi saya untuk menjelajahi dan memahami

aspek-aspek etika dalam profesi akuntansi. Selamat membaca, dan semoga tulisan ini

dapat memberikan kontribusi positif pada pemahaman dan kesadaran kolektif kita

akan pentingnya etika dalam praktik akuntansi di era yang terus berubah ini.

iv
DAFTAR ISI

Excecutive Summary .................................................................................................................... i


Kata pengantar ............................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
Rasionalisasi pentingnya Critical Jurnal Review ................................................................. 1
Tujuan penulisan Critical Jurnal Review .............................................................................. 2
Manfaat Critical Jurnal Review .............................................................................................. 3
Identitas Artikel dan Journal yang direview........................................................................ 4
BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL .......................................................................................... 6
Pendahuluan ............................................................................................................................. 6
Deskripsi Isi ............................................................................................................................... 7
BAB III. PEMBAHASAN/ANALISIS ...................................................................................... 10
Pembahasan isi Jurnal............................................................................................................ 10
Kelebihan dan kekurangan isi Artikel Journal .................................................................. 12
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 15
Kesimpulan ............................................................................................................................. 15
Rekomendasi ........................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 18
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 20

v
BAB I. PENDAHULUAN

Rasionalisasi pentingnya Critical Jurnal Review

Critical Journal Review (CJR) memiliki peran yang sangat penting dalam

dunia akademis dan riset. Berikut adalah beberapa alasan mengapa CJR menjadi

elemen kritis dalam mendukung kemajuan pengetahuan dan pengembangan

ilmiah seperti, Evaluasi Kredibilitas dan Kualitas Penelitian yaitu CJR

memberikan platform untuk menilai kredibilitas dan kualitas suatu penelitian.

Dengan mengkritisi metodologi, desain penelitian, dan interpretasi hasil, CJR

membantu menentukan apakah suatu kajian dapat diandalkan sebagai dasar

bagi penelitian lanjutan.Mengidentifikasi Kelemahan dan Kekuatan yaitu CJR

membantu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan suatu penelitian. Ini

membuka pintu untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam

metodologi atau pendekatan penelitian tertentu. Selain itu CJR Mendorong

Diskusi Ilmiah, Dengan menghasilkan analisis yang kritis, CJR memicu diskusi

ilmiah yang lebih mendalam. Pemikiran kritis dari reviewer memberikan

kontribusi penting terhadap perkembangan pemahaman dan teori di bidang

tertentu., dapat juga Membentuk Perspektif yang Seimbang dimana CJR

membantu menciptakan perspektif yang seimbang terhadap suatu topik. Ini

melibatkan penimbangan argumen, menilai bukti, dan menyajikan sudut

pandang yang objektif untuk membantu pembaca mendapatkan gambaran yang

lebih lengkap.Pengembangan Keterampilan Analisis Kritis, yaitu Proses

melakukan CJR melibatkan pengembangan keterampilan analisis kritis. Ini

mencakup kemampuan untuk membaca, memahami, dan mengevaluasi tulisan

ilmiah dengan teliti. Memastikan Akurasi dan Ketepatan Informasi dimana CJR

membantu memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam suatu jurnal atau

artikel ilmiah bersifat akurat dan tepat. Reviewer membantu menangkap


1
ketidaksesuaian, kesalahan interpretasi, atau kekurangan dalam penelitian.

Mendukung Pertumbuhan Akademis dan Profesional yaitu bagi peneliti dan

akademisi, berpartisipasi dalam CJR adalah peluang untuk terus belajar dan

berkembang secara akademis. Keterlibatan ini juga membuka pintu untuk

membangun reputasi sebagai kontributor yang berpikiran kritis di dalam

komunitas akademis.

Tujuan penulisan Critical Jurnal Review

Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)

Penyelesaian Tugas Akademis, CJR sering kali diassign sebagai bagian

dari tugas akademis dalam proses pembelajaran. Melalui penulisan CJR,

mahasiswa dapat memenuhi persyaratan akademis dan mendemonstrasikan

pemahaman mereka terhadap penelitian yang ada.

Menambah Pemahaman tentang Penelitian, CJR memberikan kesempatan

untuk mendalami penelitian tertentu dan memperluas pemahaman tentang

topik tersebut. Dengan memecah komponen penelitian, mahasiswa atau penulis

CJR dapat memahami lebih baik metodologi, temuan, dan implikasi penelitian

tersebut.

Meningkatkan Kemampuan Analisis Kritis pembaca atau penulisnya.

Proses mengevaluasi metodologi, argumen, dan temuan penelitian memperkaya

keterampilan pemikiran kritis yang penting dalam dunia akademis dan

profesional.

Menguatkan Pemahaman Teoritis, CJR membantu memperdalam

pemahaman teoritis. Dengan menempatkan penelitian dalam konteks teori yang

relevan, pembaca dapat melihat kontribusi penelitian tersebut terhadap

kerangka konseptual yang lebih luas.

2
Manfaat Critical Jurnal Review

Critical Journal Review (CJR) memberikan manfaat signifikan dalam

pengembangan pemahaman dan keterampilan akademis. Melalui proses ini,

pembaca atau penulis merasakan pengalaman analisis mendalam terhadap

penelitian yang dipilih. CJR menciptakan ruang untuk refleksi kritis, mengajak

pembaca atau penulis untuk menjelajahi dan merinci setiap aspek penelitian.

Dengan begitu, tidak hanya diperoleh informasi tentang apa yang penelitian

katakan, tetapi juga mengapa dan bagaimana hal tersebut diungkapkan. Lebih

dari sekadar tugas akademis, CJR berfungsi sebagai alat pembelajaran yang

mengembangkan keterampilan analisis kritis. Pembaca atau penulis diajak untuk

melihat lebih dari sekadar temuan penelitian, tetapi juga mempertimbangkan

metodologi, keberlanjutan, dan relevansinya dalam konteks bidang studi.Selain

itu, CJR memiliki dampak positif pada kemampuan literasi ilmiah. Dalam

meresapi penelitian terbaru, pembaca atau penulis membangun fondasi

pengetahuan yang kuat dan terkini. Ini menciptakan landasan untuk kontribusi

lebih lanjut pada diskusi ilmiah di komunitas akademis. Selama proses ini, CJR

tidak hanya memeriksa kekuatan penelitian, tetapi juga mengidentifikasi

kelemahan yang mungkin ada. Hal ini membantu dalam meningkatkan kualitas

dan integritas penelitian, mengingatkan pembaca atau penulis akan batasan

yang perlu diakui. Dalam esensinya, CJR bukan hanya tentang menilai

penelitian, tetapi juga tentang penemuan pemikiran baru. Melalui analisis

mendalam, pembaca atau penulis dapat menemukan sudut pandang baru atau

pertanyaan yang memicu eksplorasi lebih lanjut dalam bidang studi tersebut.

Terakhir, CJR bukan hanya berhenti pada penelitian yang ada. Ini menjadi

landasan bagi penelitian selanjutnya, menginspirasi pertanyaan baru atau

mendukung formulasi hipotesis untuk mengembangkan pengetahuan lebih

3
lanjut. Dengan demikian, CJR memberikan kontribusi yang berkelanjutan pada

perkembangan ilmiah dan intelektual.

Identitas Artikel dan Journal yang direview

1. Judul Artikel : ETIKA PROFESI AKUNTANSI PROBLEMATIKA

DI ERA MASA KINI

2. Journal : Accounting, profession ethics, Industry

3. Edisi terbit : VOLUME 1 NO.7 (2022)

4. Pengarang artikel : Putri Mafazah

5. Penerbit : SIBATIK JOURNAL

6. Kota terbit : Surabaya

7. Nomor ISSN : 2809-8544

8. Alamat Situs : https://www.publish.ojsindonesia.com/index.php/SIBATIK/article/view/143

JURNAL PEMBANDING

Jurnal 1

1. Judul Artikel : PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK DAN MAHASISWA

AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PADA

KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI.

2. Journal : Pundi

3. Edisi terbit : Vol 1, No 3 (2017)

4. Pengarang artikel : Dewi Zulvia

5. Penerbit : SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KBP

6. Kota terbit : Padang

7. Nomor ISSN : 2656-2278

8. Alamat Situs : https://ojs.akbpstie.ac.id/index.php/jurnalpundi/article/view/37

4
Jurnal ke 2

1. Judul Artikel : PERSPEKTIF TENTANG ETIKA PROFESI

MENURUT AKUNTAN PUBLIK DAN AKUNTAN PENDIDIK DI

SURABAYA

2. Journal : Content

3. Edisi terbit : VOL. 1, NO. 2, MARET 2012

4. Pengarang artikel : Fransiskus Haryo Widyasmono

5. Penerbit : Universitas Katolik Widia Mandala Surabaya

6. Kota terbit : Surabaya

7. Nomor ISSN : 2303-1719

8. Alamat Situs : http://journal.wima.ac.id/index.php/BIMA/article/view/99

5
BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL

Pendahuluan

Artikel ini merangkum konteks luas Revolusi Industri yang tengah

berlangsung, memasukkan profesi akuntansi ke dalam pusaran perubahan

signifikan. Era kontemporer menuntut para akuntan untuk tidak hanya

memahami teknisitas pekerjaan mereka tetapi juga menegaskan peran etika

sebagai fondasi utama. Dengan arus globalisasi yang semakin kuat, kemajuan

teknologi yang tak terelakkan, dan persaingan bisnis yang semakin ketat,

akuntan di Indonesia dihadapkan pada tuntutan untuk terus memperkaya dan

meningkatkan nilai-nilai etika dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab

mereka. Artikel ini merinci dampak Revolusi Industri terhadap dinamika profesi

akuntansi. Menjelaskan bagaimana globalisasi membuka ruang yang lebih besar,

tetapi sekaligus menempatkan profesi ini dalam lingkungan yang penuh tekanan

dan kompleksitas. Pada titik ini, peran akuntan bukan hanya sebagai ahli teknis,

tetapi juga sebagai penjaga integritas dan etika di era yang penuh tantangan.

Selain itu artikel ini menyajikan tujuan utama penelitian ini, yaitu untuk

merespons pertanyaan-pertanyaan kritis seputar pemahaman masyarakat

terhadap etika profesi akuntansi, eksplorasi perspektif unik generasi milenial,

dan analisis mendalam terkait penerapan prinsip-prinsip etika. Dengan latar

belakang yang mapan, penelitian ini berusaha memberikan gambaran yang

holistik dan komprehensif terhadap dinamika etika dalam profesi akuntansi di

tengah revolusi ekonomi dan teknologi. Bertujuan untuk memberikan konteks

yang mendalam dan merinci kerangka penelitian ini. Dengan memotret

tantangan dan peluang yang dihadapi oleh profesi akuntansi, pembaca

diarahkan untuk memahami urgensi dari upaya penelitian ini dalam menggali

dan mengartikan makna etika dalam konteks kerja akuntan di era kontemporer.

6
Deskripsi Isi

Artikel ini memanfaatkan metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan

kualitatif untuk merinci permasalahan dan dinamika etika dalam profesi

akuntansi di era kontemporer. Melalui serangkaian langkah dan analisis,

penelitian ini membuka jendela pemahaman mendalam terhadap tiga aspek

kritis, yaitu pemahaman masyarakat terhadap etika profesi akuntansi, perspektif

generasi milenial terkait etika, dan penerapan konkret prinsip-prinsip etika

dalam praktik sehari-hari.

1. Menganalisis Pemahaman Masyarakat

Penelitian menggali pemahaman masyarakat terkait etika profesi

akuntansi dengan pendekatan wawancara, survei, dan analisis dokumen.

Hasilnya menyoroti kesenjangan signifikan dalam pemahaman masyarakat

tentang esensi dan peran etika dalam profesi akuntansi. Temuan ini

menggarisbawahi urgensi pendidikan etika yang lebih intensif di masyarakat

guna memastikan pemahaman yang merata dan mendalam.Pendekatan

deskriptif asosiatif digunakan untuk memetakan kondisi riil di lapangan dan

menggambarkan beragam perspektif yang mungkin mempengaruhi tingkat

pemahaman masyarakat. Sejauh mana informasi tentang etika profesi akuntansi

telah tersebar dan diterima oleh masyarakat menjadi sorotan utama dalam

analisis ini.

2. Menjelajahi Perspektif Generasi Milenial

7
Penelitian mendekati perspektif generasi milenial terhadap etika profesi

akuntansi dengan merinci pandangan mereka melalui wawancara dan analisis

data kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa generasi ini membawa perspektif

unik terkait pekerjaan dan tanggung jawab sosial. Faktor-faktor seperti

keberlanjutan dan inklusivitas menjadi fokus utama dalam analisis ini. Dalam

menjelajahi perspektif generasi milenial, penelitian mengedepankan pendekatan

yang mendalam dan mendetail. Wawancara mendalam digunakan untuk

mengeksplorasi nilai-nilai, keyakinan, dan harapan generasi ini terkait etika

dalam konteks profesi akuntansi. Analisis data kualitatif menjadi alat yang

efektif untuk menggambarkan keragaman pandangan dan sikap di antara

generasi ini.

3. Menganalisis Penerapan Prinsip-Prinsip Etika

Bagian ketiga penelitian ini membahas penerapan konkret prinsip-prinsip

etika dalam praktik sehari-hari akuntan. Dengan merinci prinsip-prinsip seperti

tanggung jawab, utilitarianisme, pendekatan berbasis hak, kepentingan publik,

integritas, objektivitas, dan kompetensi, penelitian ini menjelaskan bagaimana

kode etik profesi dan prinsip-prinsip ini menjadi pedoman dalam pengambilan

keputusan dan tindakan sehari-hari.

Melalui analisis mendalam, penelitian memberikan contoh konkret

bagaimana akuntan menghadapi tantangan etika dalam kegiatan sehari-hari

mereka. Studi kasus dan wawancara dengan praktisi akuntansi digunakan untuk

menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip etika ini diterapkan dalam konteks

nyata. Dalam merinci penerapan prinsip-prinsip etika, penelitian ini

memberikan pandangan yang jelas dan rinci terkait dinamika yang muncul

dalam menghadapi situasi etika dalam praktik akuntansi.


8
Ringkasan ini mencerminkan upaya penelitian untuk memberikan

gambaran yang mendalam dan sangat rinci terkait dinamika etika dalam profesi

akuntansi di era kontemporer. Dengan merinci metodologi, temuan, dan analisis,

artikel ini berusaha menjadi panduan yang komprehensif bagi para pembaca

dalam memahami kompleksitas dan tantangan dalam membangun etika yang

kuat dan berkelanjutan dalam praktik akuntansi.

9
BAB III. PEMBAHASAN/ANALISIS

Pembahasan isi Jurnal

Jurnal “PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK DAN MAHASISWA

AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PADA KANTOR

AKUNTAN PUBLIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI” pada jurnal ini

mengeksplorasi persepsi akuntan publik dan mahasiswa akuntansi terhadap

kode etik profesi akuntan. Dalam analisis data, ditemukan perbedaan signifikan

dalam persepsi antara kedua kelompok tersebut. Akuntan cenderung memiliki

persepsi yang lebih positif terhadap kode etik profesi akuntan dibandingkan

dengan mahasiswa akuntansi. Nilai rata-rata dari kedua kelompok

menunjukkan bahwa akuntan memiliki nilai lebih tinggi, mencapai 122.5161,

sementara mahasiswa akuntansi mencapai 121.6129. Hal ini menunjukkan

bahwa akuntan memiliki pemahaman yang lebih baik terkait kode etik profesi

akuntan.

Saran-saran yang dihasilkan dari jurnal pertama menyoroti perlunya

penelitian lanjutan dengan menambahkan objek penelitian, seperti akuntan

pendidik dan akuntan pemerintah. Selain itu, saran tersebut mencakup

penggunaan metode penelitian yang lebih variatif, seperti metode wawancara,

untuk mendapatkan komunikasi dua arah dengan subyek dan memastikan

kejujuran jawaban. Penelitian juga diusulkan untuk memperluas area penelitian

agar dapat mencakup seluruh Indonesia, sehingga hasilnya dapat lebih

representatif terhadap populasi akuntan di negara ini.

Sementara itu, jurnal “PERSPEKTIF TENTANG ETIKA PROFESI

MENURUT AKUNTAN PUBLIK DAN AKUNTAN PENDIDIK DI SURABAYA”

jurnal kedua lebih mendalam membahas perspektif etika profesi di antara

10
akuntan publik dan akuntan pendidik di Surabaya. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan untuk memastikan alat ukur yang digunakan valid dan reliabel.

Hasilnya menunjukkan bahwa alat ukur tersebut memang valid dan reliabel.

Analisis data menunjukkan perbedaan persepsi terutama pada variabel

kepentingan publik, objektivitas, kompetensi, dan kehati-hatian profesional,

serta beberapa variabel lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan sudut

pandang mengenai pelaksanaan kode etik dalam penerapannya di lapangan.

Kesimpulan dari jurnal kedua menyoroti adanya perbedaan persepsi

antara akuntan publik dan akuntan pendidik, terutama terkait variabel tertentu

dalam kode etik profesi akuntan. Hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor

perbedaan pandangan antara kedua kelompok tersebut mengenai etika profesi.

Akuntan publik cenderung mengharapkan sedikit kelonggaran dalam

penerapan teknis kode etik akuntan, terutama yang dianggap menghambat

usaha mereka dalam mendapatkan klien. Di sisi lain, akuntan pendidik memiliki

harapan besar bahwa kode etik IAPI dapat mengubah pandangan profesi

akuntan sebagai profesi yang lebih baik, yang dibatasi oleh norma-norma

kesepakatan yang menguntungkan semua pihak terkait dengan proses

akuntansi.

Dalam perbandingan kedua jurnal, tema utama yang dapat diidentifikasi

adalah perbandingan persepsi terkait etika profesi akuntan. Jurnal pertama lebih

menitikberatkan pada perbandingan antara akuntan dan mahasiswa akuntansi,

sementara jurnal kedua memperdalam perbandingan antara akuntan publik dan

akuntan pendidik. Kedua jurnal menyoroti perbedaan sudut pandang ini sebagai

faktor utama dalam menghasilkan perbedaan persepsi terkait etika profesi.

Dengan demikian, pemahaman terhadap etika profesi akuntan

diperdalam melalui pembandingan kedua jurnal tersebut. Jurnal pertama

memberikan gambaran umum tentang perbedaan persepsi antara praktisi dan


11
mahasiswa, sementara jurnal kedua lebih fokus pada perbandingan antara dua

kelompok praktisi yang berbeda. Kedua jurnal tersebut memberikan wawasan

yang lebih mendalam tentang bagaimana pandangan terhadap etika profesi

bervariasi di antara kelompok yang berbeda dalam profesi akuntansi.

Pembandingan ini juga menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut untuk

memahami dinamika dan implikasi perbedaan persepsi terkait etika profesi di

bidang akuntansi. Dengan kata lain perbandingan kedua jurnal tersebut

menggambarkan bahwa kedua penelitian memberikan kontribusi yang berharga

dalam pemahaman etika profesi akuntan dari perspektif yang berbeda. Jurnal

pertama memberikan gambaran lebih umum tentang perbandingan antara

praktisi dan mahasiswa, sedangkan jurnal kedua mengeksplorasi perbedaan

antara dua kelompok praktisi yang berbeda. Pemahaman lebih mendalam ini

membantu memperkaya literatur akademis dan memberikan dasar untuk

penelitian lanjutan yang dapat lebih terfokus pada dinamika perbedaan persepsi

terkait etika profesi di dalam profesi akuntansi.

Kelebihan dan kekurangan isi Artikel Journal

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel

Dari Aspek Ruang Lingkup Isi Artikel:

Kelebihan:

Pemahaman Tantangan Global:

Artikel memberikan pemahaman yang baik tentang perlunya respons

profesi akuntan Indonesia terhadap tantangan global dan Revolusi

Industri. Contoh: Artikel mencantumkan data pertumbuhan teknologi

keuangan global yang menciptakan tekanan pada profesi akuntan di

Indonesia.

12
Fokus pada Aspek Penting:

Mengupas aspek penting, seperti keahlian, wawasan, dan nilai etika,

untuk menghadapi tekanan dan bersaing dalam konteks industri yang

kompetitif. Contoh: Artikel membahas kebutuhan akan keahlian khusus

dalam teknologi keuangan dan menyoroti pentingnya wawasan

mendalam terhadap perubahan regulasi terkini.

Kekurangan:

Kurangnya Rincian Implementasi: Kurangnya rincian atau contoh konkret

mengenai strategi implementasi keahlian dan wawasan oleh profesi

akuntan Indonesia.Contoh: Artikel dapat memberikan contoh konkret

tentang bagaimana firma akuntansi tertentu meningkatkan keahlian

dengan melibatkan karyawan dalam pelatihan intensif.

Kurangnya Studi Kasus:

Kekurangan informasi atau studi kasus nyata yang mendukung

pernyataan mengenai penerapan nilai dan etika di lapangan. Contoh:

Sebuah studi kasus nyata tentang bagaimana penerapan nilai etika dalam

sebuah firma mengatasi konflik kepentingan dan meningkatkan

kepercayaan klien akan memperkuat argumen artikel.

2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut adalah

Kelebihan:

Bahasa Formal yang Sesuai:

13
Artikel secara umum menggunakan bahasa formal yang sesuai dengan

genre jurnal. Contoh: Penggunaan istilah seperti "profesi akuntan" dan

"norma etis" memberikan artikel kesan akademis yang sesuai dengan

genre jurnal.

Penggunaan Konsep Tata Bahasa yang Memadai:

Terdapat penggunaan beberapa konsep tata bahasa yang memadai,

seperti penggunaan kata-kata kunci dan istilah teknis yang tepat. Contoh:

Penggunaan istilah-istilah teknis seperti "kode etik" dan "pelayanan

profesional" dengan benar meningkatkan kejelasan dan ketepatan konsep.

Kekurangan:

Kalimat Terlalu Panjang dan Kompleks:

Beberapa kalimat terlalu panjang dan kompleks, mempersulit

pemahaman pembaca awam. Contoh: Kalimat seperti "Sebagai salah satu

profesi yang sangat penting dalam dunia ekonomi, seorang akuntan

dituntut untuk memahami kode etik..." terlalu panjang dan dapat

disederhanakan agar lebih mudah dipahami.

Ketidakjelasan Informasi:

Perlu perbaikan pada beberapa kalimat untuk meningkatkan kelancaran

dan jelasnya informasi yang disampaikan. Contoh: Kalimat "Kode etik

profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia"

dapat diperjelas dengan menyajikan beberapa poin utama dari Kode Etik

tersebut.

14
BAB IV PENUTUP

Kesimpulan
Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan Revolusi Industri, profesi

akuntansi di Indonesia membutuhkan penguatan keahlian, kolaborasi,

serta penerapan nilai etika yang tinggi. Kode etik profesi akuntansi

menjadi landasan penting untuk menjaga kualitas layanan dan

kepercayaan masyarakat. Artikel ini bertujuan mengembangkan

pemahaman tentang etika profesi akuntansi, mengevaluasi sejauh mana

pengetahuan masyarakat terkait hal ini, dan mengamati bagaimana

generasi milenial menghadapi dilema etika dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip-prinsip etika, seperti tanggung jawab profesi, utilitarianisme,

pendekatan berbasis-hak, keadilan, kepentingan publik, integritas,

objektivitas, serta kompetensi dan kehati-hatian, menjadi dasar dalam

pelaksanaan tugas sebagai akuntan.

Kode Etik Akuntan Indonesia memainkan peran kunci dalam

membimbing anggota profesi, dengan tujuan menjaga martabat profesi,

kesejahteraan anggota, meningkatkan pengabdian, dan meningkatkan

mutu profesi secara keseluruhan. Penerapan prinsip dasar etika profesi

diharapkan dapat membantu akuntan memberikan kontribusi positif

kepada masyarakat, sambil menjaga dan meningkatkan reputasi profesi.

Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya etika profesi harus terus

diperkuat dalam pendidikan akuntansi dan praktek sehari-hari, guna

memastikan bahwa para akuntan tidak hanya menjalankan tugasnya

secara kompeten, tetapi juga secara etis, membangun kepercayaan

masyarakat, dan memberikan nilai tambah dalam era persaingan yang

semakin ketat.

15
Rekomendasi
Berdasarkan analisis mengenai etika profesi akuntansi di era kompetitif

saat ini, beberapa rekomendasi dapat diajukan:

a. Penguatan Pendidikan Etika Profesi:

Menyusun program pendidikan yang memasukkan kurikulum

khusus mengenai etika profesi akuntansi, agar para calon akuntan

memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai dan

prinsip etika yang harus dipegang teguh.

b. Pelibatan Lebih Aktif dalam Komunitas Profesi:

Mendorong anggota profesi akuntansi untuk aktif terlibat dalam

komunitas dan forum diskusi, guna berbagi pengalaman dan

pandangan terkait tantangan etika yang dihadapi, sehingga dapat

saling memperkaya wawasan dan pemahaman.

c. Penyuluhan Publik:

Mengadakan kegiatan penyuluhan dan seminar tentang etika

profesi akuntansi kepada masyarakat umum, termasuk generasi

milenial, untuk meningkatkan pemahaman mereka dan

menciptakan kesadaran akan pentingnya etika dalam profesi

akuntansi.

d. Pengembangan Media Edukasi Online:

Membuat platform edukasi online yang dapat diakses secara luas,

menyediakan informasi, studi kasus, dan panduan praktis terkait

etika profesi akuntansi, sehingga memudahkan akses dan

pemahaman bagi semua pihak.

e. Pelatihan Berkelanjutan:

16
Menyelenggarakan pelatihan berkala bagi akuntan yang sudah

bekerja, fokus pada isu-isu etika terkini dan strategi

penanganannya, sehingga mereka dapat terus meningkatkan

kesadaran dan keterampilan dalam menghadapi dilema etika.

f. Pengawasan dan Sanksi yang Efektif:

Memastikan adanya mekanisme pengawasan dan sanksi yang

efektif terhadap pelanggaran etika profesi, guna menegaskan

pentingnya kepatuhan terhadap kode etik dan memberikan

dorongan positif bagi akuntan untuk menjaga integritas profesi.

g. Kerjasama dengan Pihak Eksternal:

Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga eksternal,

termasuk perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan instansi

pemerintah, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang

mendukung penerapan etika profesi akuntansi.

Dengan implementasi rekomendasi-rekomendasi tersebut, diharapkan

profesi akuntansi di Indonesia dapat terus berkembang secara

berkelanjutan, menjaga integritas, dan memberikan kontribusi positif

yang signifikan dalam mewujudkan tata kelola bisnis dan keuangan yang

baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (untuk Analisis Data & uji Statistik).

Yogyakarta: Media Kom. Rianto, Arvita. 2008. Analisis Sensitivitas Etis

Mahasiswa

Akuntansi Universitas Islam lndonesia Yogyakarta, Skripsi, Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta.

Rustiana. 2003. Studi Empiris Novice Accountant: Tinjauan Gender. Jurnal Studi

Bisnis. t

(2):107-123. Sekaran, Uma. 2003 . Research Methods for Business: Metodologi

tmtuk Penelitian Ilisnis, edisi empat. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Peruelitian. Bandung: Alfabeta.

Yulianti dan Fitriany. 2005. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika

Penyusunan

Laporan Keuangan. Sirnposium Nasional Akuntansi YIII September. Hal79l-801.

Arens, Alvin A, Elder, Randal J, Beasley, Mark S. 2006. Buku 1 dan 2. Airlangga,

Surabaya.

Aripratiwi, R, A., Ludigo, U., dan Achsin M. 2017 Memaknai Setiap Integritas

Akuntan

Public KAP “Cemerlang” Surabaya (Studi Fenomenologi). Jurnal Reviu

Akuntansi

dan Keuangan, 7(1), 993-1002

Edu, Ambros Leonangung dkk. 2017. Etika dan Tantangan Profesionalisme

Guru. ISBN

IAI. 2016 Kode Etika Akuntan Profesional. Jakarta : Komite Etik Akuntansi

Indonesia.

18
IAPI. 2018. Kode Etik Profesi Akuntan publik (Edisi 2018) Jakarta : Insitut Ikatan

Publik

Indonesia.

Akuntan Profesional. 2016. Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Kode Etik

Profesi

Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat

Iqbal, Muhamad Iqbal, Susanto Susanto, and Moh Sutoro. "Functionalization of

E-Court

System in Eradicating Judicial Corruption at The Level of Administrative

Management." Jurnal Dinamika Hukum 19.2 (2019): 370- 388

19
LAMPIRAN

Cover Journal

Halaman Judul

20
Halaman penerbit

Isi Artikel

21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai