Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya sehingga
bahan tayang “Dasar-Dasar Pengolahan Daging” dapat terselesaikan dengan baik. Bahan tayang
ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta tentang Cara
Pengolahan Daging yang Baik sebagai salah satu materi Pelatihan Pengolahan Hasil Daging Bagi
Aparatur. Bahan tayang ini sebagai acuan dan petunjuk dalam proses pembelajaran bagi pelatih
dan peserta diklat.
Daging sebagai bahan pangan bernutrisi tinggi cepat mengalami kerusakan sehingga perlu
penanganan lebih lanjut dengan pengolahan dengan menerapkan sistem keamanan pangan
dan standar mutu. Hal ini dilakukan agar pangan yang diterimakan oleh konsumen bebas dari
segala cemaran, aman, layak, higienes dan dapat dikendalikan produksinya.
Demikian bahan tayang ini di buat, saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan dan
peningkatan kualitas proses pembelajaran berikutnya.
Email: lutfiahmufida@gmail.com
HP: 08113636393
Tujuan Pembelajaran
INDIKATOR KEBERHASILAN
KOMPETENSI DASAR ❑ Peserta dapat menjelaskan dasar
Peserta dapat menerapkan Dasar pengolahan daging dengan baik dan
Pengolahan dan Cara Produksi benar
Pangan Olahan Daging secara ❑ Peserta dapat menjelaskan pengolahan
baik dan benar. dan pengawetan daging dengan baik dan
benar
4
DAGING DAN DASAR PENGOLAHANYA
Pangan
Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman
UU RI No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
6
Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Pasal 71
• setiap orang yang terlibat dalam rantai pangan wajib mengendalikan
resiko bahaya pada pangan, baik yang berasal dari bahan, peralatan,
sarana produksi maupun dari perseorangan sehingga keamanan
(1) pangan terjamin;
8
Keamanan Pangan
9
Proses Bahan Baku sampai Produk Peternakan
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Pengolahan Pemasaran
Pertanian Manufaktur Distribusi & jasa
Primer
Persyaratan Aman?
Pasar? Sehat?
Mutu?
Hambatan Transaksi
Risiko Bisnis
Pemasok produk Pengguna Produk
• Produsen pemasok Kesehatan Fasilitasi
• Produsen pengguna
• Importir masyarakat perdagangan
• Konsumen
Standar
10
Keracunan Makanan
11
Faktor-faktor Penyebab Utama Kejadian
Penyakit Akibat Mengkonsumsi Makanan
12
Penyakit yang Ditularkan Pangan (Foodborne Illness)
13
Bahaya-bahaya (Hazards) dalam Bahan Makanan
Bahaya Biologis
bakteri, kapang (mold), virus, parasit → bakteri 98%
Bahaya Kimiawi
racun (toksin) baik yang secara alami ada dalam makanan (racun
dalam ikan, tanaman) atau dari pencemaran (residu antibiotik,
pestisida, logam berat)
Bahaya Fisik
benda-benda asing dalam makanan (pecahan gelas, besi, rambut,
serpihan tulang)
14
DAGING
PETERNAKAN PROSES
ASUH &
(FARM) PENYEMBELIHAN BERDAYA SAING
PENERAPAN PENGOLAHAN DAGING
Penyusutan Minimal
Mempertahankan Kualitas
Penerapan Teknologi
Nilai Tambah
Berdaya Saing
Perubahan
perilaku
konsumsi
Memenuhi protein Diversifikasi
konsumsi produk hasil
protein ternak
Soeparno (2005)
Tekstur Daging
• ukuran ikatan-ikatan
serabut otot: serabut
otot besar dan serabut
otot halus
Keempukan Daging • Antemortem Flavor dan Aroma
• Memotong, • Postmortem Daging
menggunting, merobek, • Sensasi komplek yang
meremas dan menekan melibatkan bau, rasa,
• Antemortem tekstur suhu dan pH.
• Postmortem • Timbul selama proses
pemanasan/pemasakan
Contoh
Indikator Babi Celeng/Babi Hutan Ayam
Warna Merah pucat (merah mawar) Merah lebih gelap Putih keabuan dan cerah
Serat Halus dan kompak Tekstur lebih kasar Halus dan mudah digiling
Spesifikasi Ginjal babi berbentuk Aroma khas babi yang lebih Flavor tidak menyengat dan
seperti kacang, kulit babi kuat tidak berbau amis
berpola 3 titik sebagai ciri
lemak dibawah kulit
Contoh
Potongan-Potongan Retail Karkas
Potongan-Potongan Retail Karkas
CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK
(CPPOB)
Pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar
aman, bermutu dan layak dikonsumsi serta halal
Busuk tulang akibat kerja bakteri anaerob dengan tanda-tanda bau dan cita
rasa busuk disekitar tulang
Dendeng Sapi
Ham Babi
Corned Sapi
Sosis Kering
Kambing Oven
Stir Frying
Grill
Simmering
Kayu keras yang diawetkan, kayu lunak (kayu cemara), daun kosambi, ampas tebu
atau sekam padi yang ditambahkan molases (gula tetes)
Penggunaan garam dan gula untuk mengendalikan kegiatan air lebih lanjut dan berfungsi
sebagai penghambat selektif terhadap kegiatan enzim dan mikroba
Pengeringan dengan udara panas akan mengakibatkan kemampuan rehidrasi lebih kecil, serupa
dengan kerusakan akibat pemanasan
Kerusakan yang terjadi akibat pengeringan: ketengikan, pencoklatan non enzimatis, dan
denaturasi protein.
Produk dalam kemasan hermestis (rapat tidak dapat ditembus oleh udara, air dan mikroba)
dengan penggunaan suhu 121 oC selama waktu tertentu tergantung pada bahan.
Daging segar dan daging olahan berada pada kelompok bahan pangan dengan keasaman
rendah sehingga harus diperhatikan agar mikroba yang tahan suhu panas tidak hidup seperti
Clostridium botulinim
49 2/1/2023 Add a footer
50 2/1/2023 Add a footer
8. Radiasi Mengion
Irradiasi, sebagai salah satu cara pengawetan bahan pangan atau dikenal sterilisasi
dingin, pengawetan tanpa mengalami perubahan nyata sifat alaminya dengan
menggunakan sinar Alfa, Beta dan Gamma
Dosis 10 kGy tidak menimbulkan bahaya dari aspek gizi, mikrobiologik dan
toksikologik.
❑Bahan filler biasanya adalah bahan yang mampu meningkatkan daya mengikat
air produk tetapi kecil pengaruhnya terhadap emulsifikasi lemak. Bahan-bahan
ini adalah bahan-bahan yang mengandung karbohidrat. Bahan extender dan
filler seringkali sama saja. Bahkan ketiga istilah tersebut juga sering dicampur
baurkan karena semua bahan tersebut juga memiliki fungsi ketiga-tiganya.
Kesimpulan
Dasar Pengolahan Daging sebagai
prinsip dasar dalam mengolah dan
mengawetkan pangan yang aman,
hygiene, sehat, utuh adan halal