SEMESTER GANJIL
Ayo Mengingat!
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia, berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
Panca yang berarti lima dan Siila yang berarti dasar. Berarti Lima dasar yang
dijadikan pedoman bernegara oleh bangsa Indonesa. Istilah Pancasila pertama kali
dikemukaka oleh Ir. Soekarno pada Sidang BPUPKI pertama pada tanggal 1 Juni
1945.
Penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan sempat mengalami
gangguan, salah staunya adalah dengan adanya gerakan separatisme. Gerakan
separatisme adalah gerakan yang ingin memisahkan diri dari negara Indonesia
untuk membentuk negara sendiri. Pada era globalisasi ini Pancasila tergantung
kepada kita mash semangat mengimplementasikan atau menerapkan Pancasila
pada kehidupan sehari-hari kita atau tidak.
B. Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa memiliki arti
penting bagi Bangsa Indonesia, yaitu:
1. Mengatasi berbagai pertentangan dan ketegangan sosial
2. Memberikan arah, tujuan, dan menjadi pendorong dalam mencapai tujuan
negara
3. Pedoman dalam menyelesaikan berbagai masalah negara: politik, ekonomi,
sosial, dsb
Kesimpulan:
Alinea pertama, kedua, dan ketiga pembukaan UUD 1945 merupakan
penjelasan atau penjabaran dari Alinea pertama Teks Proklamasi
Alinea keempat pembukaan UUD 1945 merupakan penjelasan atau penjabaran
dari alinea kedua Teks Proklamasi.
C. Makna Alinea Pembukaan UUD 1945
1. Alinea Pertama
Dalil Objektif: penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan dan merupakan hak asasi semua
bangsa.
Dalil Subjektif: Aspirasi bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan
2. Alinea Kedua: momentum kemerdekaan Indonesia telah sampai pada saat yang
tepat dan cita-cita bangsa Indonesia
3. Alinea Ketiga: pernyataan kemerdekaan Indonesia berasal dari Rahmat Tuhan
YME
4. Alinea Keempat: pertanggungjawaban atau tindak lanjut setelah Indonesia
merdeka. Memuat mengenai tujuan negara, dasar negara, asas politik, dsb.
Peraturan di bawah UUD 1945, harus sesuai dengan UUD 1945 karena
merupakan tertib hukum Indonesia tertinggi. Apabila terdapat peraturan atau
Undang-Undang yang menyalahi atau tidak sesuai dengan UUD 1945 maka yang
berhak menguji adalah Mahakamah Konstitusi.
BAB 3 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
2. TAP MPR
Ketetapan MPR adalah putusan majelis yang memiliki kekuatan
hukum mengikat ke dalam dan ke luar majelis. Mengikat ked alma berarti
kepada seluruh anggota majelis, mengikat ke luar berarti setiap warga
negara, lembaga masyarakat dan lembaga negara terikat oleh ketetapan
MPR.
Proses Pembuatan putusan majelis ini dilakukan melalui 4 tingkat
pembicaraan, yaitu Pembahasan Tingakt I, Pembahsan Tingkat II, Pembahasan
Tingkat III, dan Pembahasan Tingkat IV.
3. Undang-Undang
Undnag-Undnag adalah peraturan perundnag-undnagan yan dibentuk
oleh DPR dengan persetujuan bersama presiden. Suatu RUU dapat
diusulkan oleh DPR atau Presiden. DPD juga dapat mengusulkan RUU tertentu
kepada DPR. Proses pembuatan Undnag-Undang apabila rancangan diusulkan
oleh DPR sebagai berikut:
1) DPR mengajukan RUU secara tertulis kepada presiden
2) Presiden menugasi menteri terkait untuk membahasa RUU bersama DPR
3) Apabila disetujui bersama oleh DPR dan presiden, selanjutnya RUU
disahkan oleh presiden menjadi Undang-Undang.
Proses pembuatan undnag-undang apabila rancangan diusulkan oleh
DPD sebaga berikut:
1) DPD mengajukan usul RUU kepada DPR secara tertulis
2) DPR membahas RUU yang diusulkan oleh DPD melalui alat kelengkapan
DPR
3) DPR mengajukan RUU secara tertulis kepada presiden. Presiden menugasi
menteri terkait untuk membahasa RUU bersama DPR.
4) Apabila disetujui bersama oleh DPR dan presiden, selanjutnya RUU
disahkan oleh presiden menjadi Undang-Undang.
7. Perda Provinsi
Peraturan Daerah Provinsi adalah peraturan perundnag-undangan yang
dibentuk oleh DPRD Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur. Perda
dibuat dalam rangka melaksankan kebutuhan daerah. Perda yang dibuat tidak
boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Pemerintah pusat
dapat membatalkan perda yang bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi.
8. Perda Kab/Kota
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah peraturan perundang-
undangan yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten/Kota dengan persetujuan
Bupati/Wali Kota. Perda dibentuk sesuai dengan kebutuhan daerah yang
bersangkutan sehingga peraturan daerah dapat berbeda-beda antara satu
daerah dengan daerah lainnya.
D. Kesadaran Hukum
Orang yang memiliki kesadaran hukum bukanlah orang yang hafal mengenai
peraturan perundang-undnagan tetapi adalah orang yang patuh pada peraturan
perundang-undnagan yang berlaku dimanapun ia berada. Kita hendaklah
memilki sikap kesadaran hukum, yang mana selalu mematuhi aturan yang berlaku
baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun berbangsa dan
bernegara.
___________SELAMAT BELAJAR_____________
@febi_lail