Anda di halaman 1dari 9

JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.

940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

Pemberian Jus Bayam Dan Tomat Untuk Mengatasi Defisit Nutrisi Pada Ibu
Hamil Trimester Tiga Dengan Anemia: Studi Kasus

Annisa Imania1, Hayuni Rahmah2


1
Program Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia
2
Departemen Keperawatan Maternitas, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jawa Barat, Indonesia

Email: annisaimania3@ui.ac.id

Abstrak
Kehamilan merupakan salah satu bagian dalam proses reproduksi manusia. Nutrisi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kehamilan. Kebutuhan nutrisi saat kehamilan meningkat saat, salah satunya kebutuhan zat besi yang
berperan dalam pembentukan sel darah merah. Secara fisiologis, pada ibu hamil terjadi peningkatan volume darah dalam
jumlah besar. Apabila tidak diimbangi dengan konsumsi zat yang cukup dapat menimbulkan anemia. Tujuan dari
penulisan ini yaitu memberikan analisis pelaksanaan asuhan keperawatan masalah defisit nutrisi ibu hamil dengan anemia.
Anemia adalah suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) darah yang lebih rendah dari kadar normal sesuai umur dan jenis
kelamin. Artikel ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan instrument pengukuran kadar Hb sebelum
dan sesudah intervensi. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi anemia adalah dengan memberikan jus bayam
dan tomat yang mengandung zat besi. Pemberian jus bayam dan tomat dilakukan selama 10 hari. Hasil yang didapatkan
menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan kadar hemoglobin sebesar 10,1g/dl dari sebelumnya 8,7 gr/dl. Studi
ini membuktikan bahwa intervensi pemberian jus bayam dan tomat selama 10 hari dapat meningkatkan kadar Hb pada
ibu hamil trimester tiga.

Kata Kunci: Anemia; Defisit Nutrisi; Ibu Hamil; Jus Bayam dan Tomat

Administration of Spinach and Tomato Juice to Overcome Nutrition Deficit in


third Trimester Pregnant Women with Anemia: Case Study

Abstract

Pregnant is the part of reproduction process as Human. Nursing Care Plan by Giving Spinach and Tomato Juice to
Decrease Nutrition Deficit for 3rd Trimester Pregnant Woman with Anemia. Pregnancy is one part of the process of
human reproduction. Nutrition is one of the factors that influence pregnancy. Nutritional needs during pregnancy
increase, one of them is iron which plays a role in the formation of red blood cells. Physiologically, in pregnant women
an increase in blood volume in large numbers. If not balanced with the consumption of sufficient substances can cause
anemia. The purpose of this paper is to provide an analysis of the implementation of nursing care nutritional deficit
problems for pregnant women with anemia. Anemia is a state of blood hemoglobin (Hb) levels lower than normal levels
according to age and sex. This articles using case study methods, and using instrument measuremement Hb levels before
and after the intervention. One nursing intervention to overcome anemia is by giving spinach juice and tomatoes that
contain iron. Spinach juice and tomatoes are gave to pregnant woman for 10 days. The results obtained indicate that the
client experienced an increase in hemoglobin level of 10.1 g / dl from 8,7 gr/dL. This study prove by giving spinach and
tomato juice for 10 days increasing Hb levels in third trimester pregnant woman.

Keywords: Anemia; Nutrition Imbalance; Pregnant Woman; Spinach And Tomatoes Juice

54
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

Pendahuluan tidak diimbangi dengan asupan yang


cukup akan mengakibatkan ibu kekurangan
Kehamilan merupakan salah satu bagian
nutrisi (Skinner & Kowalski, 2013).
dalam proses reproduksi manusia. Pengalaman
Selain itu, perubahan fisiologis pada ibu
ini merupakan suatu proses alami yang akan
hamil terjadi peningkatan volume darah yang
dihadapi oleh seorang ibu. Oleh karena itu perlu
lebih cepat dari pembentukan sel darah merah.
persiapan baik secara mental maupun fisik
Apabila tidak diimbangi dengan konsumsi
sehingga kondisi abnormal dapat
nutrisi yang cukup dapat menimbulkan anemia
diminimalkan. Menurut Profil Kesehatan
(Lowdermilk et al., 2014). Jumlah ibu hamil di
Indonesia tahun 2019, jumlah ibu hamil
Indonesia yang mengalami anemia pada tahun
mencapai 5,26 juta (Kementerian Kesehatan
2018 mencapai 48,9%. Apabila dibandingkan
RI, 2020). Jumlah kehamilan ini meningkat
dengan prevalensi anemia ibu hamil
sebesar 10% di situasi pandemi saat ini
sebelumnya angka ini mengalami kenaikan.
(Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Pada hasil Riskesdas tahun 2013
Nutrisi merupakan salah satu faktor
prevalensi anemia ibu hamil 37,1%,
yang mempengaruhi kehamilan. Pentingnya
sedangkan pada tahun 2018 prevalensi
nutrisi saat kehamilan sangat berpengaruh pada
anemia ibu hamil sebesar 48,9%
kondisi ibu dan janin. Kebutuhan nutrisi pada
(Kementerian Kesehatan RI, 2018).
ibu hamil meningkat, banyak nutrisi yang
Anemia pada ibu hamil berdampak pada
dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar
meningkatnya risiko abortus, kelahiran
daripada sebelum hamil. Basal metabolic rate
preterm, pertumbuhan janin terhambat,
(BMR) meningkat sebesar 20% karena
penyakit infeksi, ketuban pecah dini,
meningkatnya pemakaian energi untuk
perdarahan, bahkan hingga kematian ibu dan
pembentukan jaringan saat kehamilan
anak (Abdelhafez & El-Soadaa, 2012;
(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2014). Masa
Lowdermilk et al., 2014; White, Duncan, &
kehamilan perlu diperhatikan dengan baik
Baumle, 2011). Anemia pada kehamilan
karena merupakan bagian dari 1.000 hari
dapat dicegah dengan mengkonsumsi makan
kehidupan (Reeder, Martin, & Griffin, 2011).
yang bergizi, mengatur usia ibu saat
Asupan nutrisi saat ibu hamil berpengaruh pada
hamil, mengatur jarak antara kehamilan,
pertumbuhan janin dalam kandungannya.
dan melakukan aktivitas fisik. Ibu hamil
Status gizi yang baik pada ibu
dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi
hamil dapat mencegah terjadinya Berat
makanan yang mengandung zat besi, asam
Bayi Lahir Rendah (BBLR). Dengan
folat, serta vitamin B12 (Lowdermilk et al.,
kebutuhan nutrisi yang meningkat, apabila
55
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

2014; Noronha, Khasawneh, Seshan, seorang ibu berusia 31 tahun dengan status
Ramasubrahmaniam, & Raman, 2012). gravida G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu.
Bayam merupakan salah satu sayuran Pengumpulan data dilakukan dengan
hijau yang banyak mengandung zat besi (Fe) menggunakan wawancara, observasi dan
yaitu 6,43 mg/180 gram dan daman bagi tubuh. pemeriksaan hasil Hb dengan alat sebelum dan
Zat besi berperan dalam pembentukan sel darah sesudah intervensi pemberian jus bayam dan
merah (Lucas, Charlton, & Yeatman, 2014; tomat. Pemberian jus bayam dan tomat
Sanchez, Castillo, Pena, & Penafiel, 2015; Wall dilakukan selama 10 hari.
& Gillies, 2019). Tomat merupakan salah satu
buah yang memiliki vitamin C yang tinggi. Hasil
Asam askorbat (vitamin C) yang terkandung
Ibu N berusia 31 tahun dengan status
dalam tomat dapat mengoptimalkan
gravida G2P1A0 saat pengkajian usia
penyerapan besi dengan cara mereduksi feri
kehamilan 32 minggu. HPHT diketahui 28
menjadi fero yang mudah diserap 3-6 kali.
November 2019 dengan taksiran partus 3
Kandungan vitamin C dalam 180 gram tomat
September 2020. Dari hasil anamnesa, ibu N
sebesar 24,66 mg (Engstrom & Sittler, 2010;
mengeluhkan jika dirinya sering mual ketika
Lucas et al., 2014; Wall & Gillies, 2019).
minum susu/suplemen yang diberikan serta
Jus bayam dan tomat sudah terbukti
sering mengantuk dan mudah letih. Selain itu
mampu membantu menaikkan kadar
Ibu N juga mengeluh tidak nyaman di area
hemoglobin. Penelitian sebelumnya
punggung bawah saat berdiri dan juga lengan
menunjukan p value 0,0001 yang berarti
atas saat tidur dengan intensitas nyeri skala 3
pemberian jus bayam dan tomat berpengaruh
dan rasanya pegal-pegal, sulit tidur di malam
terhadap peningkatan kadar hemoblobin ibu
hari, susah BAB dan mengejan dengan
hamil (Meylawati, Nursanti, & Widakdo, 2019;
frekuensi 2 hari sekali, konsistensi feses keras.
Rohmatika & Umarianti, 2017). Oleh karena
Saat ini ibu cemas dengan kehamilan saat ini
itu, penulis tertarik untuk menerapkan
karena Hb rendah dan takut kesulitan saat
pemberian jus bayam dan tomat ini. Selain itu
melahirkan nanti. Wilayah tempat tinggal klien
penulis juga memastikan efektifitas pemberian
masuk zona merah COVID-19. Ibu N
jus bayam dan tomat dalam mengatasi masalah
mengatakan jarang keluar rumah di situasi
nutrisi anemia pada klien.
pandemi Covid-19 dan selalu menggunakan
masker saat keluar rumah.
Metode
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
Penelitian ini menggunakan metode berat badan Ibu N saat ini yaitu 46 kg dengan
studi kasus, sampel penelitian ini adalah tinggi badan 147 cm. Ibu N mengatakan berat
56
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

badan sebelum hamil yaitu 40 kg. Pemeriksaan 21,28 tergolong kategori normal, TFU (tinggi
TTV didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, fundus uteri) 28 cm, konjungtiva anemis,
nadi 85x/menit, pernapasan 18x/menit, dan tampak pucat, dan Hb 8,7g/dl.
suhu 36,7°C. Klien tampak gelisah dan lelah, Implementasi keperawatan yang sudah
wajah pucat, konjungtiva anemis, postur tubuh dilakukan dalam mengatasi defisit nutrisi klien
tampak pinggang lebih condong ke depan, sesuai dengan SIKI DPP PPNI tahun 2018
TFU: 28 cm, bising usus 5x/menit. adalah melakukan monitoring berat badan,
Selama pandemi ini jumlah kunjungan mengkaji pola makan ibu, menjelaskan
untuk pemeriksaaan antenatal care dilakukan makanan yang harus dihindari, kebutuhan
oleh Ibu N sebanyak 5 kali. USG dilakukan 2 jumlah kalori, jenis makanan yang dibutuhkan
kali ketika usia kandungan memasuki 28 pasien dan menganjurkan makan sedikit tapi
minggu dan 32 minggu. Dari pemeriksaan USG sering, menjelaskan pada pasien pengertian,
diketahui jenis kelamin janin yaitu laki-laki pentingnya, tanda-tanda, penyebab, dampak
dengan taksiran berat janin 1854 gram. Obat kekurangan nutrisi, kebutuhan jumlah kalori,
yang dikonsumsi Ibu N antara lain tablet pentingnya zat besi, tanda gejala anemia,
tambah darah (TTD) 1 kali sehari dan kalsium dampak anemia pada ibu hamil, dan cara
laktat 1 kali sehari. Hasil pemeriksaan darah mengatasinya dengan konsumsi makanan
didapatkan data Hemoglobin (8,7); Hematokrit tinggi zat besi, dan mengajarkan membuat jus
(25); Trombosit (232.000); Leukosit (11.100); bayam dan tomat untuk meningkatkan
Eritrosit (2,8); HbSAg non reaktif; serta GDS hemoglobin.
(76). Evaluasi keperawatan terdiri dari
Setelah dilakukan pengkajian pada klien subjektif, objektif, analisis, dan perencanaan
didapatkan tiga masalah keperawatan, yaitu (SOAP). Subjektif: Ibu N mengatakan
defisit nutrisi, gangguan rasa nyaman, dan frekuensi makan sekarang 5 kali sehari dengan
konstipasi (SDKI DPP PPNI, 2017). Diagnosis nasi 1,5 centong dengan lauk pauk, mual sudah
keperawatan utama pada kasus Ibu N yaitu berkurang, rutin meminum jus bayam dan
defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan tomat setiap hari, dan makan hati ayam untuk
kebutuhan metabolisme. Data subjektif yang menambah zat besi. Objektif: -. Analisis: defisit
mendukung yaitu Ibu N mengatakan mual nutrisi teratasi sebagian. Perencanaan: evaluasi
ketika minum susu atau vitamin/tablet tambah status nutrisi ibu hamil Tanggal 27 Juli 2020.
darah, berat badan naik 6 kg selama 8 bulan Subjektif: Ibu N mengatakan saat ini nafsu
kehamilan, Sementara itu, data objektif yang makannya baik, porsi makan. makan masih
mendukung yaitu berat badan klien 46 kg, sama yaitu 1,5 centong nasi, namun lebih sering
tinggi badan 147 cm, IMT (indeks massa tubuh) hingga 5 kali sehari, dan rutin meminum jus

57
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

bayam dan tomat setiap hari. Objektif: BB Hisley, 2009). Intervensi yang dapat diberikan
48,6kg, Hb:10,1g/dl. rutin membuat jus bayam yaitu strategi untuk mencegah mual dari
dan tomat. Analisis: defisit nutrisi belum makanan yang bisa membuat mual dari bau
teratasi. Perencanaan: evaluasi status nutrisi ibu yang menyengat dan menghindari pakaian ketat
hamil. yang dapat menghambat pengembangan
abdomen yang membesar. Penggunaan teknik
Pembahasan relaksasi dengan napas dalam, atau guided
imaginary juga dapat membantu mengurangi
Masalah keperawatan yang terjadi saat
mual. Teknik lainnya yang dapat membantu
masa antenatal yaitu defisit nutrisi, gangguan
yaitu mengkonsumsi makanan yang hambar,
rasa nyaman, konstipasi, ansietas, dan risiko
biscuit/crackers kering, menghisap permen
infeksi. Nutrisi merupakan komponen penting
mint, makan sedikit tapi sering. Posisi miring ke
dalam kehamilan. Status nutrisi ibu hamil
kanan saat akan bangun dari tempat tidur
berdampak langsung pada pertumbuhan dan
(Lowdermilk et al., 2014). Intervensi yang
perkembangan janinnya. Jumlah kebutuhan
dilakukan oleh peneliti sudah sesuai dengan
nutrisi pada kehamilan meningkat, banyak
intervensi diatas.
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah lebih
Anemia merupakan salah satu dampak
besar. Basal metabolic rate (BMR) ibu hamil
dari kurangnya asupan nutrisi pada ibu hamil.
meningkat sekitar 20% selama kehamilan.
Anemia merupakan gangguan medis yang
Apabila tidak diimbangi dengan konsumsi
paling umum ditemui pada masa kehamilan.
nutrisi yang cukup, maka ibu akan kekurangan
Anemia dapat menyebabkan penurunan
nutrisi untuk perkembangan janinnya
kapasitas darah untuk membawa oksigen.
(Lowdermilk et al., 2014; Ricci & Kyle, 2009).
Jantung berupaya mengompensasi kondisi ini
Masalah nutrisi yang dialami pada klien
dengan meningkatkan curah jantung dan
adalah mual. Mual sering dialami pada
menekan fungsi ventrikel. Ibu hamil bisa
trimester pertama kehamilan. Mual ini sering
dikatakan anemia jika kadar hemoglobin pada
juga disebut dengan morning sickness, namun
trimester I dibawah 11g/dl, pada trimester II
mual ini juga bisa terjadi kapan saja baik pagi
dibawah 10,5g/dl, serta pada trimester ketiga
atau malam hari. Mual disebabkan karena
dibawah 10g/dl (Lowdermilk et al., 2014). Hal
meningkatnya hormon kehamilan. Mual ini
inilah yang terjadi pada klien yang hanya
utamanya terjadi pada trimester pertama
memiliki kadar hemoglobin sebanyak 8,7g/dl.
kehamilan hingga usia 13-14 munggu
Dampak anemia pada kehamilan yaitu
kehamilan. Namun mual ini juga bisa terjadi
rasa letih dan meningkatnya stres. Dari dampak
sepanjang kehamilan, sama seperti klien pada
tersebut, dampak yang dialami oleh klien ialah
penelitian ini (Ricci & Kyle, 2009; Ward &
58
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

mudah letih dan mudah mengantuk. Selama tidak bisa didapatkan dengan mudah, apalagi
kunjungan antenatal, perawat perlu mengkaji harganya yang relatif mahal tidak bisa
riwayat diet dan memberikan edukasi terkait dijangkau semua orang. Selain daging,
nutrisi yang dibutuhkan. Sangatlah penting makanan lain yang mengandung zat besi ialah
untuk memberikan edukasi terkat pentingnya bayam (DeLoughery, 2017; Sanchez et al.,
terapi zat besi dan konsumsi makanan yang 2015).
mengandung zat besi. Selain itu perawat juga Bayam merupakan salah satu sayuran
perlu juga menganjurkan ibu hamil untuk hijau yang banyak mengandung zat besi (Fe)
meredakan efek samping zat besi pada saluran yaitu 6,43 mg/180 gram dan aman dikonsumsi.
pencernaan yang dapat mengakibatkan Fungsi zat besi adalam membentuk sel darah
konstipasi, sehingga membutuhkan asupan merah, sehingga apabila peroduksi sel darah
serat dan cairan yang cukup (Lowdermilk merah dalam tubuh cukup, maka kadar
et al., 2014; Ricci & Kyle, 2009). Beberapa ibu hemoglobin akan normal. Zat besi merupakan
hamil, seperti klien dalam penelitian ini mineral yang sangat dibutuhkan dalam proses
tidak dapat meminum suplemen zat besi hemopoiesis namun zat besi merupakan zat
oral, sehingga penting untuk tetap yang paling sulit diserap oleh tubuh. Bayam
mendapatkan nutrisi zat besi tersebut dari hijau mudah diolah menjadi berbagai makanan
sumber makanan lainnya seperti daging merah, atau ekstrak herbal yang lebih variatif
hati ayam/sapi, bayam, tahu, tempe, dan dibandingkan dengan bahan makanan lain
kacang-kacangan (DeLoughery, 2017; Sanchez mengandung zat besi (DeLoughery, 2017; Wall
et al., 2015). & Gillies, 2019).
Konsumsi makanan yang banyak Penyerapan zat besi dari sumber-
mengandung zat besi dapat membantu sumber makanan dapat ditingkatkan dengan
pemulihan pada anemia defisiensi besi, namun vitamin C. Pertama vitamin C sebagai agen
konsumsi ini harus benar-benar dijaga supaya pereduksi, vitamin C membantu menjaga zat
kebutuhan asupan makanan zat besi dapat besi pada bentuk yang ferrous yang lebih
terpenuhi. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil mudah terserap oleh tubuh. Kedua, zat besi dan
meningkat hingga 30g/hari. Sumber zat besi vitamin C dapat membentuk senyawa kompleks
dalam makanan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu yang juga bisa diserap tubuh. Concomitant
heme (daging merah, ikan, hati) dan non-heme calcium dan serat dapat menghambat
(sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah- penyerapan zat besi, namun bisa ditoleransi
buahan) (Sanchez et al., 2015). Makanan yang dengan penambahan konsumsi vitamin C
paling banyak mengandung zat besi ialah (DeLoughery, 2017). Sumber makanan yang
daging (DeLoughery, 2017). Namun daging mengandung vitamin C banyak ditemukan

59
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

pada buah dan sayur. Contoh makanan Kesimpulan


yang kaya akan vitamin C antara lain tomat,
Nutrisi pada kehamilan sangat penting
stroberi, jeruk, jambu, anggur, melon, paprika,
dan berpengaruh bagi ibu dan janin. Kondisi
dan brokoli (Bender, 2013; Tomas & Jafari,
kekurangan nutrisi pada ibu hamil berpengaruh
2018).
terhadap berat lahir bayi yang rendah dan
Tomat merupakan salah satu buah
kelainan lahir pada bayi. Salah satu dampak
yang memiliki vitamn C sebanyak 24,66
kekurangan asupan nutrisi pada ibu hamil ialah
mg/180gram. Asam organis seperti asam
anemia yaitu keadaan kadar Hemoglobin (Hb)
askorbat (vitamin C) dapat membantu
darah yang lebih rendah dari kadar normal
penyerapan besi dengan cara mereduksi feri
sesuai umur dan jenis kelamin. Upaya dalam
menjadi fero yang mudah diserap 3-6 kali.
mengatasi anemia pada ibu hamil dapat
Sumber vitamin C sebagian besar berasal
dilakukan dengan peningkatan kadar
dari sayuran dan buah. Selain mengandung
hemoglobin. Hemoglobin ini akan terbentuk
vitamin C, tomat juga merupakan buah
dalam jumlah yang cukup apabila asupan zat
yang enak untuk dikonsumsi (Bender, 2013;
besi cukup. Salah satu sumber zat besi yang
Fredriksen, Løken, Borgejordet, Gjerdevik
mudah ditemui ialah bayam. Intervensi yang
& Nordbotten, 2009; Tomas & Jafari, 2018).
dilakukan untuk meningkatkan kadar
Jus bayam dan tomat ini sudah
hemoglobin berupa pemberian jus bayam dan
terbukti dapat meningkatkan kadar hemoglobin
tomat. Pemberian jus bayam dan tomat ini
ibu hamil. Oleh karena itu kombinasi daun
dinilai paling efektif untuk mengatasi masalah
bayam hijau dan tomat dengan kandungan
nutrisi klien. Evaluasi yang diperoleh selama 1
vitamin C yang mempercepat absorbsi zat
minggu pemberian jus bayam dan tomat, klien
besi dalam tubuh dapat meningkatkan
mengungkapkan sekarang rutin meminum jus
produksi sel darah merah sehingga kadar
bayam dan tomat setiap hari. Dari kepatuhan
hemoglobin juga meningkat. Terapi jus
diet klien ini hasil pemeriksaan Hb meningkat
bayam dan tomat ini dapat menjadi alternatif
sebesar 10,1g/dl. Hasil pelaksanaan asuhan
bagi ibu hamil dengan anemia yang tidak
keperawatan ini diharapkan mampu
mau mengkonsumsi tablet suplemen zat besi
memberikan gambaran asuhan keperawatan
karena efek samping seperti mual dapat
klien ibu hamil trimester 3 dengan anemia dan
digantikan dengan terapi jus ini karena telah
masalah keperawatan defisit nutrisi.
terbukti meningkatkan kadar hemoglobin
dengan anemia (Lucas et al., 2014; Meylawati Saran
et al., 2019; Rohmatika & Umarianti, 2017;
Berdasarkan hasil studi kasus ini
Wigati & Firdaus, 2018).
intervensi pemberian jus bayam dan tomat
60
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

dapat di anjurkan bagi ibu hamil untuk Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil
meningkatkan kadar Hb sesuatu yang perlu utama Riskesdas 2018. Jakarta:
dipertimbangkan karena berdasarkan bukti Kementerian Kesehatan RI.
empiris, memberikan manfaat, menggunakan Kementerian Kesehatan RI. (2020). Data Dan
teknik yang sederhana, mudah digunakan oleh Informasi: Profil Kesehatan Indonesia
siapapun, serta tanpa efek samping. 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K.
Daftar Pustaka (2014). Maternity Nursing. Maryland
Heights, MO: Elsevier Mosby.
Abdelhafez, A. M., & El-Soadaa, S. S. (2012).
Lucas, C., Charlton, K. E., & Yeatman, H.
Prevalence and Risk Factors of Anemia
(2014). Nutrition Advice During
among a Sample of Pregnant Females
Pregnancy: Do Women Receive It And
Attending Primary Health Care Centers in
Can Health Professionals Provide It?
Makkah, Saudi Arabia. Pakistan Journal
University of Wollongong.
of Nutrition, 11(12), 1113–1120.
Meylawati, L. E., Nursanti, I., & Widakdo, G.
Bender, D. A. (2013). Physiology, Dietary
(2019). Efektivitas Pemberian Jus Bayam,
Sources, and Requirements. In
Jus Tomat, Dan Kombinasi Terhadap
Encyclopedia of Human Nutrition (pp.
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan
363–369). https://doi.org/10.1016/B978-
Anemia Di RSAU Dr. Esnawan Antariksa
0-12-375083-9.00019-2
Jakarta Tahun 2018. Jurnal Keperawatan
DeLoughery, T. G. (2017). Iron Deficiency
Dan Kesehatan Medisna, 5(9), 1–12.
Anemia. Medical Clinical North America,
Noronha, J. A., Khasawneh, E. A., Seshan, V.,
101, 319–332.
Ramasubrahmaniam, S., & Raman, S.
https://doi.org/10.1016/j.mcna.2016.09.00
(2012). Anemia in pregnancy-
4
Consequence and challenges: A review of
Engstrom, J. L., & Sittler, C. P. (2010). Nurse-
literature. Journal of South Asian
midwifery management of iron-deficiency
Federation of Obstetrics and
anemia during pregnancy. Journal of
Gynaecology, 4(1), 64–70.
Nurse Midwifery, 39(2), 208–345.
https://doi.org/10.5005/jp-journals-
Fredriksen, J., Løken, E. B., Borgejordet, Å.,
10006-1177
Gjerdevik, K., & Nordbotten, A. (2009).
Reeder, S. J., Martin, L. L., & Griffin, D. K.
Unexpected Sources Of Vitamin C Food
(2011). Keperawatan maternitas:
Chemistry, 113, 832–834.
kesehatan wanita, bayi, & keluarga. (Y.
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2008.
Afiyanti, I. N. Rachmawati, & S.
05.019
61
JHCN Journal of Health and Cardiovascular Nursing’ DOI: 10.36082/jhcn.v1i2.940
Volume 1, Nomor 2 Desember Tahun 2021

Djuwitaningsih, Eds.) (18th ed.). Jakarta: Wall, C., & Gillies, N. (2019). Nutritional
EGC. Anemias. Encyclopedia of Pharmacy
Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and Practice and Clinical Pharmacy, 776–792.
pediatric nursing. Philadelphia: Lippincott https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/B
Williams & Wilkins. 978-0-12-812735-3.00564-1
Rohmatika, D., & Umarianti, T. (2017). Ward, S. L., & Hisley, S. M. (2009). Maternal-
Efektifitas Pemberian Ekstrak Bayam child nursing care: optimizing outcomes
Terhadap Peningkatan Kadar for mothers, children, and families.
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Philadelphia: F.A. Davis Company.
Anemia Ringan. Jurnal Kebidanan, 9(2), White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2011).
165–174. Foundations of maternal & pediatric
Sanchez, A. S., Castillo, J. A. A., Pena, R. I. P., nursing. Australia: Delmar Cengage
& Penafiel, C. O. R. (2015). Dietary Learning.
Recommendations In Patients With Wigati, P. W., & Firdaus, N. (2018). Pengaruh
Deficiency Anaemia. Revista Medica Del Pemberian Kombinasi Jus Bayam dan
Hospital General de Mexico, 78(3), 144– Jambu Biji terhadap Kadar Hemoglobin
150. pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j. Puskesmas Balowerti Kota Kediri.
hgmx.2015.06.002 Journal for Quality in Women’s Health,
SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis 1(2), 7–10.
Keperawatan Indonesia (1st ed.). DPP https://doi.org/10.30994/jqwh.v1i2.10
PPNI.
SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (1st ed.). DPP
PPNI.
Skinner, J. A., & Kowalski, R. M. (2013).
Profiles of sibling bullying. Journal of
Interpersonal Violence, 28, 1726–1736.
https://doi.org/10.1177/08862605124683
27
Tomas, M., & Jafari, S. M. (2018). Influence of
Food Processing Operations on Vitamins.
Encyclopedia of Pharmacy Practice and
Clinical Pharmacy, 1–12.

62

Anda mungkin juga menyukai