Anda di halaman 1dari 10

Tugas Eksposisi PB

Matius 6:16-18

Fransisca Budiarti

A. Latar Belakang Teks


1. Penulis dan Tahun Penulisan
Penulis: Matius seorang pemungut cukai yang dipanggil menjadi murid Tuhan
Yesus.
Tahun Penulisan: antara 50-52 M, ditulis sekitar dua puluh tahun setelah
kenaikan Yesus pada 30 M.
2. Sejarah dan Latar Belakang Kitab
Injil Matius disebut sebagai Injil Sinoptik, dan berfokus secara khusus
pada ”kemanusiaan Yesus”1. Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa
Yahudi. Matius berusaha menceritaka kembali perkataan, pengajaran dan
kehidupan Yesus dengan cara yang saling berkaitan. Matius menganggap
huruf dan hal-hal paling kecil dari Hukum Taurat itu suci, namun agar Hukum
Taurat itu digenapi maka hukum itu harus diperbarui. Dan di Injil Matius,
hukum akan diperbarui hanya jika orang mematuhi Hukum itud engan cara
lebih ketat daripada orang Yahudi anggap perlu selama ini2.
3. Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan Matius menuliskan Injil adalah untuk menunjukkan bahwa
peristiwa-peristiwa penting dalma hidup Yesus menggenapi nubuat Perjanjian
Lama. Sehingga penulisan Matius ini memiliki tujuan yang kompleks, yaitu
sebagai penegasan penggenapan nubuat Perjanjian Lama, sebagai apologetika
terhadap serangan pandangan Yudaisme dan sebagai pendorong gerakan
universalitas penginjilan.
B. Analisa Eksegetis
1. Outline Kitab
Matius 6:16-18 masuk kedalam salah satu bagian khotbah Yesus di bukit.
2. Analisa Konteks
a. Konteks sebelumnya

1
Thomas Hwang, Empat Injil & Amanat Agung, (AMI Publication, 2020), hal 16
2
M.K.Sembiring, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Matius, (Jakarta: LAI, 2008), hal 1
Satu pasal sebelum teks ini, merupakan awal permulaan dari
khotbah di bukit yang mana termasuk ucapan bahagia, garam dunia
dan terang dunia dan hal memberi sedekah. Sehingga konteks
sebelumnya masih bergantungan erat dengan teks pasal 6.
b. Konteks sesudah
Sama halnya dengan konteks sebelumnya, konteks sesudah dari
teks Matius 6 ini masih serangkaian dengan ”Khotbah di Bukit” yang
disampaikan Yesus karena keseluruhan khotbah dari pasal 5-7.
3. Struktur teks asli-terjemahannya
(16) Ὅταν δὲ νηστεύητε, μὴ γίνεσθε ὡς οἱ ὑποκριταὶ σκυθρωποί·

ἀφανίζουσιν γὰρ τὰ πρόσωπα αὐτῶν ὅπως φανῶσιν τοῖς

ἀνθρώποις νηστεύοντες· ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ἀπέχουσιν τὸν μισθὸν

αὐτῶν.
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang
munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa
mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.
(17) σὺ δὲ νηστεύων ἄλειψαί σου τὴν κεφαλὴν καὶ τὸ πρόσωπόν σου

νίψαι
(17) Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah
mukamu
(18) ὅπως μὴ φανῇς τοῖς ἀνθρώποις νηστεύων, ἀλλὰ τῷ Πατρί σου

τῷ ἐν τῷ κρυφαίῳ; καὶ ὁ Πατήρ σου, ὁ βλέπων ἐν τῷ κρυφαίῳ,

ἀποδώσει σοι.
(18) supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
4. Analisa Gramatikal
a. Penelitian Genre
Genre sastra Injil Matius memiliki sifat pengajaran (didaktis),
historis dan leksionari.
b. Parsing teks
Matius 6:16
νηστεύητε Verb – Present Subjunctive Active – 2nd Person
Plural
γίνεσθε Verb – Present Imperative Middle or Passive – 2nd
Person Plural
ἀφανίζουσιν Verb – Present Indicative Active – 3rd Person Plural

φανῶσιν Verb – Aorist Subjunctive Passive – 3rd Person


Plural
νηστεύοντες Verb – Present Participe Active – Nominative
Masculine Plural
λέγω Verb – Present Indicative Active – 1st Person
Singular
ἀπέχουσιν Verb – Present Indicative Active – 3rd Person Plural

Matius 6:17
νηστεύων Verb – Present Participle Active – Nominative
Masculine Singular
ἄλειψαί Verb – Aorist Imperative Middle – 2nd Person
Singular
νίψαι Verb – Aorist Imperative Middle – 2nd Person
Singular

Matius 6:18
φανῇς Verb – Aorist Subjuncitve Passive – 2nd Person
Singular
νηστεύων Verb – Present Participle Active – Nominative
Masculine Singular
βλέπων Verb – Present Participle Active – Nominative
Masculine Singular
ἀποδώσει Verb – Future Indicative Active – 3rd Person
Singular

c. Arti leksikal
- Akar kata

Matius 6:16
Kata Akar Kata Definisi
νηστεύητε νηστεύω to fast

γίνεσθε γίνομαι o come into being, to happen,


to become
ἀφανίζουσιν ἀφανίζω to make unseen, destroy

φανῶσιν φαίνω to bring to light, to cause to


appear
νηστεύοντες νηστεύω to fast

λέγω λέγω to say

ἀπέχουσιν ἀπέχω to hold back, keep off, to be


away, be distant

Matius 6:17
Kata Akar Kata Definisi
νηστεύων νηστεύω to fast

ἄλειψαί ἀλείφω anoint

νίψαι νίπτω to wash

Matius 6:18
Kata Akar Kata Definisi
φανῇς φαίνω to bring to light, to cause to
appear
νηστεύων νηστεύω to fast

βλέπων βλέπω to look (at)

ἀποδώσει ἀποδίδωμι to give up, give back, return,


restore

- Penelitian diakronik

Matius 6:16
νηστεύητε to abstain as a religious exercise from food and
drink (Mat 9:14; Markus 2:18-20)
γίνεσθε to become, i. e. to come into existence, begin to be,
receive being (Yoh 1:15; 1 Kor 15:37); to become
equivalent to to come to pass, happen, of events
(Matius 5:18; Luk 23:48)
ἀφανίζουσιν to perish (Kis 13:41); to vanish away (Yak 4:14)

φανῶσιν to shine, shed light (Yoh 1:5); to shine, be bright or


resplendent (Wahyu 8:12)
νηστεύοντες to abstain as a religious exercise from food and
drink (Mat 9:14; Markus 2:18-20)
λέγω to speak of, designate by words (Yoh 1:15); to
speak ill of one (Kis 23:5); to speak well of one,
praise him (Luk 6:26)
ἀπέχουσιν They have (Mat 6:2); being (Mat 14:24); Away
(Mark 7:6)

Matius 6:17
νηστεύων to abstain as a religious exercise from food and
drink (Mat 9:14; Markus 2:18-20)
ἄλειψαί to anoint (Mark 16:1)

νίψαι to wash (Yoh 13:8); to wash oneself (Yoh 9:7)

Matius 6:18
φανῇς to shine, shed light (Yoh 1:5); to shine, be bright or
resplendent (Wahyu 8:12)
νηστεύων to abstain as a religious exercise from food and
drink (Mat 9:14; Markus 2:18-20)
βλέπων to be possessed of sight, have the power of seeing
(Roma 11:8); while they were looking (Kis 1:9);
looking into (Wahyu 5:3)
ἀποδώσει to deliver (Mat 27:58); to pay off, discharge (Ibrani
12:11); to requite, recompense (Roma 2:6)

- Penelitian sinkronik

Matius 6:16
νηστεύητε Kata ini memiliki artinya “to fast” dan ditunjukkan
kepada orang-orang Yahudi yang berada disana
yang mendengarkan khotbah Yesus di bukit
γίνεσθε Kata ini memiliki arti “menjadi” membantu
rujukan kata sebelumnya (to fast) dan yang
nantinya akan dijelaskan tujuan
ἀφανίζουσιν Kata ini memiliki arti “membuat tidak sedap
dipandang” dalam artian merubah muka mereka
menjadi murung.
φανῶσιν Kata ini memiliki arti “terlihat” yang berarti
sedemikian rupa orang munafik ingin
memperlihatkan mukanya yang murung, yang
terlelah-lelah dalam berpuasa
νηστεύοντες Kata ini memiliki arti “berpuasa” yang
menjelaskan penyebab tindakan muka murung
yang ditunjukkan oleh orang munafik
λέγω Kata ini memiliki arti “berkata” disampaikan oleh
Tuhan Yesus bagi seluruh orang yang
mendengarkan khotbah Yesus di bukit
ἀπέχουσιν Kata ini memiliki arti “mendapatkan” yang
berkaitan dengan upah-upah orang yang berpuasa
tanpa menunjukkan kelemahan & kesusahan
mereka

Matius 6:17
νηστεύων Kata ini memiliki arti “berpuasa” diutarakan
kepada orang-orang yang mendengarkan khotbah
tersebut
ἄλειψαί Kata ini memiliki arti “mengurapi” dalam artian
bagi orang-orang yang akan berpuasa Yesus
menyuruh untuk meminyaki kepala mereka untuk
membuat mereka tidak terlihat lelah dan lesu saat
berpuasa
νίψαι Kata ini memiliki arti “mengurapi” dalam artian
bagi orang-orang yang akan berpuasa Yesus
menyuruh untuk mencuci muka mereka agar tidak
terlihat lelah dan lesu saat berpuasa

Matius 6:18
φανῇς Kata ini memiliki arti “membuat tidak sedap
dipandang” dalam artian merubah muka mereka
menjadi murung.
νηστεύων Kata ini memiliki arti “berpuasa” diutarakan
kepada orang-orang yang mendengarkan khotbah
tersebut
βλέπων Kata ini memiliki arti “melihat atau mengamati
secara rahasia / tersembunyi”
ἀποδώσει Kata ini memiliki arti “membalas” dan membalas
yang dimaksud dalam arti baik atau buruk

- Analisa tense teks Yunani


Matius 6:16
 Νηστεύητε. “berpuasa” berbentuk present subjunctive
active 2nd person plural. Tense present menandakan
bahwa tindakan tersebut terjadi sekarang; subjunctive
menyatakan tindakan tersebut adalah sebuah
kemungkinan/pengandaian, desakan, nasihat /
peringatan; dan active menyatakan tindakan tersebut
aktif. Sehingga dapat dimengerti bahwa apabila
manusia ingin melakukan tindakan berpuasa maka
orang tersebut harus mengikuti ”persyaratan” tidak
tertulis yang dijelaskan dikalimat sesudahnya.
 Γίνεσθε. “menjadi” berbentuk present imperative
middle or passive 2nd person plural. Tense ini
menandakan bahwa tindakan tersebut bersifat sebuah
perintah sehingga orang yang berpuasa bukan hanya
sekedar menunjukkan muka murung kepada orang-
orang lain.
 ἀφανίζουσιν. Berbentuk present indicative active 3rd
person plural. Tindakan ini menyatakan sesuatu yang
berlansung terus menerus atau berulang kali. Sehingga
dapat dipahami bahwa tindakan muka murung yang
ditunjukkan orang-orang munafik dalam berpuasa
adalah sebuah tindakan yang terus menerus dilakukan.
 φανῶσιν. Berbentuk aorist subjunctive passive 3rd
person plural, tindakan tersebut menyatakan bahwa
tindakan “dilihat orang sedang berpuasa” terjadi dimasa
lampau ketika mereka menunjukkan tindakan tersebut.
 Νηστεύοντες. Berbentuk present participle active –
nominative masculine plural, tindakan berpuasa tersebut
dilakukan pada waktu yang sama dengan apa yang
disebut dalam kata kerja induk kalimat.
 Λέγω. Berbentuk present indicative active, tindakan
tersebut berlangsung terus-menerus atau berulang kali.
Dimana tindakan “aku berkata” yang disampaikan
Tuhan Yesus akan terus menerus disampaikan dari dulu
hingga kini.
 ἀπέχουσιν. Berbentuk present indicative active,
tindakan tersebut berlangsung terus-menerus atau
berulang kali. Dimana tindakan “mendapatkan upah”
akan diberikan juga bagi orang yang melaksanakan
puasa secara terus menerus berdasarkan dengan
persyaratan yang ditetapkan.
Matius 6:17
 νηστεύων. Kata “berpuasa” berbentuk present
participle Active, menyatakan bahwa tindakan tersebut
dilakukan pada waktu yang sama dengan apa yang
dissebutkan dalam kata kerja induk kalimat.
 ἄλειψαί. Kata “mengurapi” berbentuk aorist
imperative middle, dimana tindakan tersebut
menyatakan bahwa mengurapi atau meminyaki kepala
adalah sebuah tindakan perintah dari Yesus untuk
dilakukan.
 Νίψαι. Kata “mencuci” berbentuk aorist imperative
middle, dimana tindakan mencuci muka tersebut
dilaksanakan sebagai sebuah perintah yang harus
dilakukan pada saat itu.
Matius 6:18
 φανῇς. Kata “terlihat” berbentuk aorist subjunctive
passive, yang mana menyatakan bahwa “terlihat”
tersebut mungkin terjadi ketika orang-orang ingin
memperlihatkan kepada sesamanya.
 Νηστεύων. Kata “berpuasa” berbentuk present
participle active, menyatakan bahwa tindakan tersebut
dilakukan pada waktu yang sama dengan apa yang
disebut dalam kata kerja induk kalimat.
 Βλέπων. Kata “melihat” berbentuk present participle
active, menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan
pada waktu yang sama dengan apa yang disebut dalam
kata kerja induk kalimat.
 ἀποδώσει. Kata “mendapat upah” berbentuk future
indicative active, menyatakan bahwa tindakan
mendapatkan upah tersebut akan didapati di masa
mendatang ketika orang tersebut melakukan berpuasa
tersebut tanpa dilihat-lihat oleh orang lain.
5. Uraian ayat teks
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat dimengerti bahwa hal berpuasa
bukanlah sebuah puasa yang sekedar puasa atau dapat dilihat sebagai puasa
yang menunjukkan kekuatan manusia seberapa kuat tidak makan dan minum.
Tetapi berpuasa lebih berfokus kepada sebuah tindakan yang dinyatakan Yesus
untuk dilaksanakan sebagai sebuah perintah (imperative) yang harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh tanpa embel-embel apapun dibelakangnya.
Tidak sama seperti orang munafik yang menunjukkan mukanya sedang
berpuasa, hal tersebut dilarang dengan tegas oleh Yesus untuk dilakukan.
Karena tidak menampilkan sebuah tindakan berpuasa yang baik yang
dikehendaki Tuhan.
C. Rumusan Teologi
Berpuasa bukanlah sebuah rutinitas semata yang dapat dilakukan oleh orang
hanya dengan tidak makan atau minum, tetapi lebih dalam lagi berpuasa fokus kepada
bagaimana hati kita menyatu dengan Tuhan tanpa memperlihatkan kepada orang-
orang diri kita yang lemah dan lesu sedang berpuasa.
D. Khotbah (Judul dan outline khotbah)
Judul: Sikap berpuasa yang benar
Outline:
1. Sikap Tubuh
Puasa yang benar tidak menunjukkan sikap tubuh yang lemah & lesu (ayat 16)
2. Sikap Jiwa
Puasa yang benar harus menyiapkan jiwanya dengan benar (ayat 17)
3. Sikap Hati
Puasa yang benar harus menyatakan hatinya yang benar menghadap Allah
ketika berpuasa (ayat 18)

Anda mungkin juga menyukai