Sesi 4 Halusinasi
Sesi 4 Halusinasi
NCA 528(KJ101)
MODUL 14 SESI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GSP HALUSINASI
DISUSUN OLEH
Ns Diah Sukaesti, M. Kep, Sp. Kep. J
http://esaunggul.ac.id 0/9
SUBTOPIK 5 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GSP
HALUSINASI
http://esaunggul.ac.id 1/9
Gejala Positif dan gejala negative Skizofrenia
Disfungsi
social/kerja
Pekerjaan/aktivitas
Hubungan
interpersonal,
perawatan
Gejala kognitif
diri,mordibitas
Perhatian, memori, Gejala Suasana Hati
abstraksi, Distoria
pembentukan Bunuh diri
konsep,pemecahan , Keputusasaan
pengambilan
keputusan masalah
Pengkajian yang dilakukan meliputi pengkajian kognitif, persepsi emosi,
perilaku dan gerakan, sosialisasi.
Pengkajian Kognitif
Masalah dalam fungsi kognitif
a) Daya Ingat Kesulitan mengambil dan menggunakan memori yang
tersimpan, gangguan memori jangka panjang/jangka pendek
b) Perhatian, kesulitan menjaga perhatian, konsentrasi yang buruk, mudah
terdistraksi, ketidakmampuan untuk menggunakan perhatian selektif
c) Bentuk dan organisasi Bicara, asosiasi longer, tangensial,
inkoherensi, tidak logis, sirkumtansial, miskin bicara
http://esaunggul.ac.id 2/9
d) Pengambilan keputusan kegagalan untuk berfikir abstrak,
ketidaktegasan, kurang wawasan, gannguan pembentukan konsep,
gangguan penilaian, berfikir irasional dan konkret, kurangnya
perencanaan dan ketrampilan pemecahan masalah, kesulitan memulai
tugas
Pengkajian emosi
Pengkajian emosi dibedakan menjadi dua yaitu suasana hati dan afek ,
suasana hati adalah nada perasaan yang luas dan berkelanjutan yang dialami
selama beberapa jam atau beberapa tahun atau selama bertahun tahun dan
mempengaruhi pandangan dunia seseorang. Afek mengacu pada perilaku
seperti tangan dan gerakan tubuh, ekspresi wajah dan nada suara yang dapat
diamati ketika seseorang mengekspresikan dan mengalami perasaan emosi.
Afek di bedakan menjadi normal, datar, tumpul dan tidak sesuai.
Pengkajian Persepsi
Persepsi adalah identifikasi dan interprestasi stimulus berdasarkan informasi
yang diterima melalui penglihatan,suara,rasa,sentuhan dan penciumanan.
Halusinasi adalah Distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologis maladaptive, klien sebenarnya mengalami distorsi sensorik
sebagai hal yang nyata.
Jenis Halusinasi
a) Halusinasi Pendengaran : mendengar kegaduhan atau suara-suara,
paling sering dalam bentuk suara, suara yang berbicara dengan klien,
perintah dan memberi tahu klien untuk melakukan sesuatu, kadang-
kadang membahayakan klien.
b) Halusinasi Penglihatan : rangsangan visual dalam bentuk kilatan cahaya,
gambar geometris, tokoh kartun, atau adegan atau bayangan rumit, dan
komplek, bayangan dapat menyenangkan atau menakutkan
c) Halusinasi penciumanan : mencium tidak enak busuk dan tengik
seperti darah, urin atau feses kadang baunnya menyenangkan atau
menjijikan. Halusinasi penciumanan biasanya berhubungan dengan stuk
tumor,kejang dan dimensia.
http://esaunggul.ac.id 3/9
d) Halusinasi Gustatory : merasakan tidak enak, kotor dan busuk seperti
darah, urine atau feses.
e) Halusinasi Perabaan mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa
stimulus yang jelas, merasa sensasi listrik datang dari tanah.
f) Kanestetik merasa fungsi tubuh seperti denyut darah melalui pembulih
darah dan arteri, mencerna makanan dan membentuk urine
g) Halusinasi kinestetik adalah sensasi gerakan sambil berdiri tak
bergerak
2. Mempraktekan cara membuat analisa data dan poho masalah
Cara membuat analisa data pada pasien dengan waham adalah dengan
memisahkan data subyektif dan data obyektif
GSP Halusinasi :
Isolasi social
3. Mempraktekan cara merumuskan diagnose pada pasien GSP halusinasi
Diagnosa Keperawatan yang dapat di tegakan pada pasien dengan GSP
Halusinasi adalah :
a. GSP Halusinasi : ………….(pendengaran, penglihatan, penciuman dan
perabaan, dll)
b. Isolasi social
c. Resiko perilaku kekerasan
4. Mempraktekan cara melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan
GSP halusinasi
Tindakan keperawatan
a. Pengkajian : kaji tanda dan gejala halusinasi, penyeba dan kemampuan
klien mengatasinya, Jika ada haluinasi katakana anda percaya, tetapi anda
sendiri tidak mendengar/melihat/menghidu/merasakan.
b. Diagnosis : jelaskan Proses terjadinya halusinasi
c. Tindakan Keperawatan :
http://esaunggul.ac.id 4/9
a. Tidak mendukung dan tidak membatah halusinasi klien
b. Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik
c. Latih klien mengabaikan halusinasi dengan cuek
d. Latihan klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan secara teratur.
e. Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu benar nama, benar
nama obat, benar manfaat obat, benar dosisobat, benar frekwensi, benar
cara, benar tanggal kedaluarsa dan benar dalam dokumentasi.
f. Diskusikan manfaat yang didapat setelah melakukan latihan
mengendalikan halusinasi
g. Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktekan cara
mengendalikan halusinasi.
http://esaunggul.ac.id 5/9
a. Penurunana tanda dan gejala halusinasi
b. Peningkatan kemampuan klien dalam mengendalikan halusinasi
c. Peningkatan kemampuan keluarga dalam melaksanakan program
perawatan dan pengobatan
C. Latihan
http://esaunggul.ac.id 6/9
2. Tn B usia 28 tahun di rawat di Ruangan Elang dengan keluhan, klien suka
marah-marah tanpa sebab, dan klien tersenyum dan tertawa sendiri,
bicara kurang terarah dan kadang menagis karena menurut klien ada yang
mengatakan bahwa dunia akan kiamat. Berdasarkan data diatas, diagosa
keperawatan yang tepat di tegakan pada klien adalah?
3. Tn C usia 34 tahun, klien tampak bicara sendiri dan tersenyum sendiri,
klien mengatakan bahwa dirinya sedang berbicara dengan temannya yang
jauh. Berdasarkan kasus diatas tindakan keperawatan yang tepat
dilakukan pada Tn C adalah?
D. Kunci Jawaban
http://esaunggul.ac.id 7/9
2. Diagnosa keperawatan yang ditegakan pada kasus tersebut diatas adalah
Gangguan sensor persepsi Halusinasi pendengaran.
3. Tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada klien dengan GSP
Halusinasi adalah:
a. Tidak mendukung dan tidak membatah halusinasi klien
b. Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik
c. Latih klien mengabaikan halusinasi dengan cuek
d. Latihan klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan secara teratur.
e. Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu benar nama,
benar nama obat, benar manfaat obat, benar dosisobat, benar
frekwensi, benar cara, benar tanggal kedaluarsa dan benar dalam
dokumentasi.
f. Diskusikan manfaat yang didapat setelah melakukan latihan
mengendalikan halusinasi
g. Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktekan cara
mengendalikan halusinasi.
E. Daftar Pustaka
Stuart, G, W (2013) alih bahasa Keliat, B. A et al (2016) Prinsip dan Praktek
keperawatan kesehatan jiwa, Singapura, Elsiver
http://esaunggul.ac.id 8/9