Anda di halaman 1dari 6

T

IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika e-ISSN : 2715-4424


p-ISSN :2746-797X

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 2 Nomor 2 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS
(SIM-PUS) PADA UNIT REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA KOTA PADANG

Deni Maisa Putra1*, Dicho Zhurhriano Yasli 2, Oktamianiza3,


Devid Leonard4, Yulfa Yulia5
1,2,3,4,5
STIKES Dharma Landbouw Padang
*Email : denimaisaputra@gmail.com

ABSTRAK
Sistem rujukan yang terdapat pada puskesmas menggunakan sebuah sistem informasi yang biasa
dinamakan SIMPUS. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas merupakan suatu tatanan atau peralatan
yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya (Depkes RI, 1997). Sistem informasi di Puskesmas banyak dikembangkan untuk mengatasi
permasalahan sepertinya pengimputan data Rekam Medis sebagai sumber data primer yang digunakan
untuk mengolah data asuhan medis menjadi statistik kesehatan. Oleh karena itu seorang perekam medis
dituntut untuk bisa mengelola data yang ada sehingga menghasilkan sebuah informasi. Sistem informasi
merupakan sarana untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan organisasi
dan menambah pengetahuan sehingga dapat mengurangi ketidak pastian bagi para pemakai informasi
(Deni Maisa Putra & Dila Vadriasmi, 2020). Tahap PKM diawali dengan penjajakan dan studi
pendahuluan dalam rangka pengumpulan data, permohonan izin lahan, dan kesepakatan terkait MOU yang
akan dibahas. Persiapan kegiatan PKM dalam bentuk pembekalan ilmu pengetahuan, praktek terhadap
penerapan SIMPUS yang ada di Puskesmas setelah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kota Padang,
pelaksanaan PKM dilaksanakan selama 3 hari (15, 16, 17 Agustus 2019). Kegiatan PKM ini diharapkan
dapat menghasilkan peningkatan pengetahuan dan bisa memberikan kontribusi terhadap petugas rekam
medis untuk melih meningkatkan skill dalam penerapan SIMPUS.
Kata kunci : SIMPUS, Rekam Medis, Puskesmas

ABSTRACT
The referral system in primari health care uses an information system commonly called SIMPUS. primari
health care Management Information System is an order or equipment that provides information to assist
the primari health care management process in achieving its activity goals (Depkes RI, 1997).
Information systems in primari health care are widely developed to solve problems such as the
impingement of Medical Records data as a primary data source used to process medical care data into
health statistics. Therefore a medical recorder is required to be able to manage the existing data so as to
produce an information. Information systems are a means to provide useful information in organizational
decision-making and increase knowledge so as to reduce uncertainty for information users (Deni Maisa
Putra & Dila Vadriasmi, 2020). The PKM phase begins with a preliminary study and study in order to
collect data, land permit applications, and MOU-related agreements to be discussed. Preparation of PKM
activities in the form of science supply, the practice of SIMPUS application in primari health care after
obtaining permission from Padang City Health Office, the implementation of PKM is carried out for 3
days (15, 16, 17 August 2019). PKM activities are expected to produce increased knowledge and can
contribute to medical record officers to improve skills in the application of SIMPUS.
Keywords : SIMPUS, Medical Records, Primari Health Care

67
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika e-ISSN : 2715-4424


p-ISSN :2746-797X

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 2 Nomor 2 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
PENDAHULUAN dengan baik agar menghasilkan informasi yang
bisa digunakan untuk dasar perencanaan dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik pengambilan keputusan di bidang pelayanan
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014, tentang Pusat kesehatan. Tujuan Penyelenggaran rekam medis
Kesehatan Masyarakat, Prinsip penyelengaraan, adalah untuk menunjang tertib administrasi dalam
tugas, fungsi, dan wewenang puskesmas terdapat rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan
pada pasal 3 ayat (6) adalah berdasarkan prinsip (Depkes RI, 2006).
teknologi tepat guna sebagaimana dimaksud pada Perkembangan teknologi yang pesat saat
ayat (1) huruf e, Puskesmas menyelenggarakan ini telah meliputi hampir seluruh bidang
Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan kehidupan manusia, tidak terkecuali di bidang
teknologi tepat guna yang sesuai dengan kesehatan. Harapan pasien dari sebuah pelayanan
kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan kesehatan adalah mendapatkan service yang cepat
tidak berdampak buruk bagi lingkungan. dan nyaman. Tingkat mobilitas pasien yang tinggi
Berdasarkan prinsip keterpaduan dan menuntut adanya komunikasi yang cepat antara
kesinambungan sebagaimana dimaksud pada ayat pasien dengan institusi kesehatan, yang kemudian
(1) huruf f, Puskesmas mengintegrasikan dan antara pasien dan dokter. Dalam mengelola dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan UKM dan menghasilkan informasi yang cepat dan tepat
UKP lintas program dan lintas sektor serta dibutuhkan media elektronik sebagai alat bantu.
melaksanakan sistem rujukan yang didukung Kecanggihan teknologi bukan merupakan jaminan
dengan manajemen puskesmas. Sistem rujukan akan terpenuhinya informasi, melainkan sistem
yang terdapat pada puskesmas menggunakan yang terstruktur handal dan mampu
sebuah sistem informasi yang biasa dinamakan mengakomodasi semua informasi yang dibutuhkan
SIMPUS. Sistem Informasi Manajemen dapat menjawab tantangan yang dihadapi. Peranan
Puskesmas (SIMPUS) merupakan suatu tatanan teknologi informasi sebagai alat bantu mutlak
atau peralatan yang menyediakan informasi untuk dibutuhkan dalam beberapa proses dibidang
membantu proses manajemen puskesmas dalam kesehatan. Teknologi informasi merupakan
mencapai sasaran kegiatannya Depkes RI, (1997) kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh suatu
dalam (Husni & Putra, 2019). Berbagai sistem perusahaan atau organisasi untuk mempertahankan
informasi di puskesmas banyak dikembangkan kelangsungan usahanya (Adiguna, Arel Riedsa,
untuk mengatasi permasalahan diatas, seperti 2018). Sistem informasi merupakan sarana untuk
Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS), menyediakan informasi yang berguna dalam
dikembangkan di daerah masing-masing sesuai pengambilan keputusan organisasi dan menambah
kebutuhan dan kemampuannya (Pusat Data dan pengetahuan sehingga dapat mengurangi ketidak
Informasi Kemenkes, 2011). pastian bagi para pemakai informasi (Oktamianiza,
Sistem Informasi Puskesmas tersebut Leonard, 2019).
datanya akan diolah oleh Profesi Rekam Medis, Informasi yang didapatkan dari petugas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Inonesia SIMPUS mengutarakan penggunaan e-
Nomor 269 Tahun 2008, tentang Rekam Medis
Puskesmas sudah baik, hanya saja terdapat
menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang kendala terhadap jaringan, sistem informasi
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, yang ada pada e-Puskemas tentang keakuratan
tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan dan kesesuaian suatu informasi, bisa
kepada pasien. Rekam medis merupakan sumber dikatakan akurat dan sesuai apabila informasi
data primer yang digunakan untuk mengolah data yang telah dikumpulkan apabila sebelumnya
asuhan medis menjadi statistik kesehatan.Rekam lengkap. Sedangkan penerapan aplikasi e-
medis mencakup berbagai data kesehatan, oleh Puskesmas sudah optimal di jalankan di
karena itu seorang perekam medis dituntut untuk Puskesmas dan sudah terintegrasi ke seluruh
bisa mengelola data yang ada sehingga poli namun terkadang masih ada masalah
menghasilkan sebuah informasi. Data kesehatan terkait jaringan yang mana data pasien yang
yang berisi berbagai informasi yang harus dikelola
telah di didaftarkan di loket pendaftaran
68
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika e-ISSN : 2715-4424


p-ISSN :2746-797X

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 2 Nomor 2 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
terkadang belum sinkron di poli. Harapan berada di Puskesmas Lubuk Buaya Kota
yang disampaikan dengan adanya pembekalan Padang.
dan sering ilmu teradap SIMPUS sangat
diharapkan agar penambahan ilmu b. Faktor Pendukung dan Penghambat
pengetahuan yang baru bisa diterapkan di 1. Faktor Pendukung
a. Dukungan dari pihak Yayasan
setiap Pukesmas diseluruh Kota padang Pendidkan Dharma Landbouw
khususnya Puskesmas Lubuak Buaya. padan dan Ketua STIKES dalam
bentuk dukungan dan sumbang
METODE saran untuk kelancaran acara
Tahap PKM diawali dengan penjajakan pengbdian masyarakat.
dan studi pendahuluan dalam rangka pengumpulan b. Tersediannya tenaga ahli dalam
data, permohonan izin lahan, dan kesepakatan bidang pengetahuan untuk
terkait MOU yang akan dibahas. Persiapan menerapkan sesuai dengan
kegiatan PKM dalam bentuk pembekalan ilmu aplikasi ilmu pengetahuan yang
pengetahuan, dan praktek terhadap penerapan didapat di penddikan.
SIMPUS yang ada di Puskesmas setelah c. Dukungan dari Dinas Kesehatan
mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kota Kota Padang.
Padang dengan pelaksanaan PKM dilaksanakan d. Dukungan dai Kepala Puskesmas
selama 3 hari (15, 16, 17 Agustus 2019). Lubuk Buaya.
Persiapan PKM dilakukan dengan sering Ilmu e. Ketersediaan dana pendukung
pengetahuan, cerah, dan diskusi selanjutnya guna penyelenggaraan kegiatan
melakukan simulasi penerapan SIMPUS yang Pengabdian Pada Masyarakat.
disingkronkan dengan Poli-poli yang ada di 2. Faktor Penghambat
Puskesmas. Dalam pelaksanaan PKM jumlah Dalam pelaksanaan kegiatan
peserta yang ikut ada 5 orang termasuk dengan pengabdian masyarakat tidak ada
pimpinan Puskesmas yang ikut andil dalam menemukan kendala apapun, dalam
pengontrolan petugas SIMPUS yang ada di penyambutan oleh pihak Kepala
Puskesmas Puskesmas sangat menerima
kedatangan staf dosen ataupun
HASIL DAN PEMBAHASAN mahasiswa/i STIKES Dharma
Kegiatan pengabmas dilaksanakan selama landbouw Padang dengan tangan
3 hari berturut-turut dengan melibatkan 5 (lima) terbuka. Ini terbukti dalam kerjasama
orang mahsiswa untuk membantu dalam pelaksaan antara pihak Puskesmas dengan
kegiatan. Tempat pelaksanaan di ruang pertemuan STIKES Dharma landbouw Padang.
Aula Puskesmas Lubuk Buaya dan lanjut ke Akan tetapi perkiraan acara kegiatan
ruangan SIMPUS untuk penerapan SIMPUS di aplikasi atau pengabdian masyarakat
muali dari jam 09.30 – 11.30 WIB untuk materi tertunda sedikit dikarenakan jaringan
dan diskusi dan dilanjutkan simulasi penerapan yang bermasalah, namun semua acara
SIMPUS dari jam 13.30 – 15.15 WIB. Jumlah berjalan dengan lancar sampai waktu
peserta yang menghadiri sebanyak 16 orang baik yang sudah ditetapkan. Kegiatan di
dari pihak Kampus ataupun dari Psukesmas. ikuti oleh Kepala Puskesmas,
a. Khalayak Sasaran pemegang program SIM-PUS
Khalayak sasarannya adalah petugas sekaligus seluruh petugas rekam
pemegang program SIM-PUS sekaligus medis dan informasi kesehatan
petugas Rekam Medis yang akan c. Laporan Hasil Kegiatan
memberikan laporan harian, bulanan, SIMPUS adalah suatu tatanan yang
triwulan dan tahunan agar bisa terintegrasi menyediakan informasi untuk membantu
kesemua lini pelayanan kesehatan yang

69
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika e-ISSN : 2715-4424


p-ISSN :2746-797X

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 2 Nomor 2 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
proses pengambilan keputusan dalam f. Permintaan periode, diisi dengan
melaksanakan manajemen puskesmas dalam bulan permintaan obat.
mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI, g. Baris nomor, diisi dengan nomor
2004). Sumber informasi SIMPUS salah urut obat.
satunya adalah Sistem Pencatatan dan h. Baris dokumen, diisi dengan nomor
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). dokumen
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu i. Nama obat, diisi dengan nama obat
Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan dan kekuatannya
pencatatan dan pelaporan puskesmas secara j. Kelas terapi
menyeluruh (Terpadu) dengan konsep k. Satuan, diisi dengan satuan terkecil
wilayah kerja puskesmas. Sistem pelaporan bentuk obat, tablet, kaplet,
ini diharapkan mampu memberikan informasi kapsul,sirup.
baik bagi puskesmas maupun untuk jenjang l. Stok awal yaitu jumlah satuan obat
administrasi yang lebih tinggi guna bersangkutan pada akhir bulan yang
mendukung manajemen kesehatan (Tiara, lalu.
2011). Adapun jenis laporan bulanan SP2TP m. Persediaan, diisi dengan jumlah
yaitu: persediaan satuan masing-masing
1. Pengisian item-item format data kegiatan obat.
rekapitulasi laporan bulanan (LB1/Data n. Penerimaan obat yang ditulis bulan
Kesakitan) : sebelumnya
a. Kode Puskesmas, diisi dengan kode o. Pemakaian diisi dengan jumlah
Puskesmas bersangkutan. satuan masing-masing obat.
b. Nama Puskesmas, diisi dengan nama p. Sisa stok obat.
Puskesmas bersangkutan. q. Permintaan jumlah satuan masing-
c. Nomor urut kode penyakit masing obat.
d. Kode penyakit sesuai dengan ICD 10 r. Pemberian oleh petugas bagian obat.
e. Jenis penyakit yang diderita oleh s. Keterangan obat kosong.
pasien. t. Kunjungan rsesp yaitu pasien
f. Golongan umur pasien dari 0 sampai berkunjung ke Puskesmas.
> 65 tahun u. Menyetujui, menyerahkan,
g. Jenis kelamin pasien. meminta/melapor, menerima nama
h. Tanda tangan penanggung jawab petugas yang menyetujui,
laporan. menyerahkan, meminta/melaporkan
dan menerima.
2. Pengisian item-item format data kegiatan
rekapitulasi laporan bulanan (LB2/Data 3. Pengisisan item-item format data kegiatan
Obat-obatan): rekapitulasi laporan bulanan (LB3/Data
a. Sub unit, diisi dengan nama sub unit Pengamatan Penyakit Menular, KIA dan
pelayanan KB, Gizi) :
b. Puskesmas, diisi dengan nama a. Kode Puskesmas, diisi dengan kode
Puskesmas bersangkutan Puskesmas bersangkutan.
c. Kecamatan, diidi dengan nama b. Nama Puskesmas, diisi dengan nama
kecamatan dari wilayah kerja Puskesmas bersangkutan.
puskesmas c. Nomor urut kegiatan puskesmas
d. Kabupaten.Kota, diisi dengan nama d. Jenis kegiatan puskesmas, diisi
Kabupaten/Kotamadya dari wilayah sesuai kegiatan yang ada
kecamatan yang bersangkutan. dipuskesmasbersangkuatan.
e. Pelaporan periode, diisi dengan e. Jenis kelamin pasien, laki-laki dan
bulan pelaporan obat. perempuan

70
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika e-ISSN : 2715-4424


p-ISSN :2746-797X

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 2 Nomor 2 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
f. Jumlah pasien antatra laki-laki dan dan pengadaan alokasi waktu dalam
perempuan sesuai jumlah kunjungan menyampaikan materi berjalan dengan baik,
g. Tanda tangan penanggung jawab lancar dan tetap pada sasaran yang dicapai.
laporan Jadi dalam pelaksanaan pengabdian
masyarakat antara staf dosen, mahasiswa
4. Pengisian item-item format data kegiatan dengan petugas saling bekerjasama dengan
rekapitulasi laporan bulanan (LB4/Data sangat baik. Selain itu dalam mengemban
Kegiatan Puskesmas) : tugas dan tanggung jawab tiap – tiap acara
a. Kode Puskesmas, diisi dengan itupun juga berjalan dengan baik.
kode Puskesmas bersangkutan. Untuk tindak lanjut di kemudian
b. Nama Puskesmas, diisi dengan harinya diharapkan pengabdian pada
nama Puskesmas bersangkutan. msyarakat hendaknya di programkan setiap
c. Nomor urut kegiatan puskesmas tahunnya agar aplikasi ilmu pengetahuan tiap
d. Jenis kegiatan puskesmas, diisi bidang ilmu pengetahuan yang diampu sangat
sesuai kegiatan yang ada bermanfaat bagi masyarakat yang
dipuskesmas bersangkuatan. membutuhkan, serta juga untuk menjalin
e. Jenis kelamin pasien, laki-laki dan keakraban dan silahturahmmi serta menjalin
perempuan kerja sama yang erat antar masyarakat dengan
f. Jumlshkunjungsn Puskesmas pihak STIKES Dharma Landbouw Padang.
sesuai jumlah kunjungan menurut Hasil kegatan Pengbdian Kepada Masyarakat
jenis kelamin. secara garis besar mencakup beberapa
g. Tanda tangan penanggung jawab komponen sebagai berikut :
laporan 1. Keberhasilan target sesuai yang
d. Evaluasi Kegiatan diharapkan
Secara umum penyuluhan pengabdian 2. Tercapainya tujuan penyuluhan dan materi
masyarakat baik dalam pengadaan logistik yang disampaikan

Gambar Dokumentasi Kegiatan PKM

71
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika e-ISSN : 2715-4424


p-ISSN :2746-797X

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 2 Nomor 2 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Adiguna, Arel Riedsa. (2018). Analisis Dan
dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan Perancangan Sistem Informasi Manajemen
dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah Gudang Pada Pt Mitra Pinasthika Mulia
disusun. Motvasi petugas Puskesmas Suarabaya. Jurnal Pengembangan Teknologi
mendengarkan pemberian materi yang sangat baik Informasi Dan Ilmu Komputer. Vol.2 No. 2
dan memberikan kontribusi yang bagus untuk Deni Maisa Putra & Dila Vadriasmi. (2020).
kelancaran pemaparan materi berlangsung. Dalam Analisis Penerapan Sistem Informasi
mengelola dan menghasilkan informasi yang cepat Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di TPPRJ
dan tepat dibutuhkan media elektronik sebagai alat Menggunakan Metode UTAUT Di RS Tk.III
bantu. Kecanggihan teknologi bukan merupakan dr. Reksodiwiryo Padang. 1(1), 10–18.
jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan Hatta, Gemala. (2010). Pedoman Manajemen
sistem yang terstruktur handal dan mampu Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan
mengakomodasi semua informasi yang dibutuhkan Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia.
dapat menjawab tantangan yang dihadapi. Peranan Husni, M., & Putra, D. M. (2019). Analisis
teknologi informasi sebagai alat bantu mutlak Implementasi Sistem Informasi Manajemen
dibutuhkan dalam beberapa proses dibidang Rumah Sakit (SIMRS) Pada Unit Kerja
kesehatan. Rekam Medis Di Rsu’aisyiah Padang. Jurnal
Hal yang lebih penting sekali adalah Kesehatan Lentera ’Aisyiyah, 2(1), 19–26.
kepatuhan pasien dalam melengkapi data atau Menkes RI (2014). Peraturan Menteri Kesehatan
kartu berobat disaat mendapatkan pelayanan dari Republik Indonesia Nomor: 75 Tahun 2014
petugas agar proses pelayanan tidak terganggu dan Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
sistem pelaporan yang diharapkan mampu Jakarta.
memberikan informasi baik bagi puskesmas Menkes RI(2008). Peraturan Menteri Kesehatan R
maupun untuk jenjang administrasi yang lebih epublik Indonesia Nomor: 269/Menkes/Per/Ii
tinggi guna mendukung manajemen kesehatan i/2008 Tentang Rekam Medis, Jakarta.
Oktamianiza, Leonard, D. (2019). Analisis
Puskesmas yang lebih optimal. Pendayagunaan Tenaga Rekam Medis di
Puskesmas Kota Padang. 7(2), 86–90.

72

Anda mungkin juga menyukai