Anda di halaman 1dari 5

Gambaran Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah Rumah Tangga | 1

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMBUANG SAMPAH


RUMAH TANGGA DI WILAYAH PESISIR RT 03 / RW 01 KELURAHAN
KASTURIAN KECAMATAN TERNATE UTARA
TAHUN 2015

Dwi Wahyu Purwiningsih1, Damitha Adriyanti Ishak2


Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Ternate

Abstrak
Sampah merupakan salah satu peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas
estetika. Jumlah penduduk juga dapat mempengaruhi peningkatan jumlah sampah. Selain itu,
perilaku masyarakat membuang sampah di pesisir pantai terutama juga merupakan salah satu
kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran perilaku masyarakat dalam membuang sampah rumah tangga pada
wilayah pesisir Kelurahan Kasturian RW 01 / RT 03 Kecamatan Kota Ternate Utara tahun
2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan besar responden sebanyak 38
orang. Hasil penelitian ini adalah Masyarakat mempunyai pengetahuan baik tentang perilaku
membuang sampah diwilayah pesisir sebanyak 13 responden (34.2%) dan pada kategori
sedang sebanyak 21 responden (55.3%) dan pada kategori kurang sebanyak 4 responden (
10.5%). Masyarakat memiliki sikap positif sebanyak 30 responden (79.1%), dan pada sikap
negative sebanyak 8 (21%). Karena kebanyakan dari mereka lebih menyatakan sangat
setujunya terhadap pertanyaan yang diberikan peneliti. Dalam ketersediaan sarana TPS
masyarakat banyak yang tidak memiliki dan berperilaku buruk dalam membuang sampah
rumah tangga diwilayah pesisir sebesar 22 responden (57.9%).

Kata kunci : Perilaku Masyarakat, Sampah, Wilayah Pesisir

PENDAHULUAN minim di kawasan pesisir akan


Sampah selalu timbul menjadi menimbulkan pembuangan sampah yang
persoalan rumit dalam masyarakat yang secara sembarangan. Masyarakat akan
kurang memiliki kepekaan terhadap lebih condong membuang sampah di laut
lingkungan. Ketidak disiplinan mengenai dan ini akan berefek pada pencemaran laut
kebersihan dapat menciptakan suasana dan tentunnya menggangu ekosistem laut
semrawut akibat timbunan sampah. Begitu serta kesehatan masyarakat.
banyak kondisi tidak menyenangkan akan Kota ternate merupakan kota pulau
muncul. Bau tidak sedap, lalat dengan dinamika perkembangan kota
berterbangan, dan gangguan berbagai berlangsung di sepanjang pesisir.
penyakit siap menghadang di depan mata. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi
Tidak cuma itu, peluang pencemaran maka kebutuhan akan ruang semakin
lingkungan disertai penurunan kualitas meningkat. Kondisi topografi kota Ternate
estetika pun akan menjadi santapan sehari- yang tidak rata menjadikan wilayah pesisir
hari bagi masyarakat ( Sugito, 2008). menjadi pilihan utama. masalah satu
Peningkatan jumlah produksi bentuk pemanfaatn ruang pesisisr adalah
sampah tentunya akan memberikan efek sebagai fungsi permukiman.
pada kesehatan lingkungan yang di Perkembangan permukiman ini tidak di
dalamnya terdiri dari adanya masyarakat sertai dengan memadainya prasarana dasar
maupun mahluk hidup lainnya. Masalah permukiman, akibatnya sampah yang
ini akan muncul ketika sampah tidak dapat berasal dari aktivitas penduduk setempat di
di tanggani dengan baik oleh pemerintah buang di sekitar pantai yang dapat
setempat penyediaan TPS yang masih mencemari wilayah pesisir. Kota Ternate

Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 9(1), 2016, pages 1 – 5


Gambaran Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah Rumah Tangga | 2

juga salah satu daerah yang ada di METODE


Indonesia yang masih memiliki beberapa Penelitian ini adalah merupakan
kawasan yang masuk pada pemukiman penelitian dengan metode deskriptif yaitu
kumuh. Untuk kota Ternate sendiri jenis penelitian yang bersifat memberikan
beberapa tempat atau kelurahan yang gambaran perilaku masyarakat dalam
kondisinya pemukimannya sangat membuang sampah rumah tangga pada
memprihatinkan khususnya pemukiman daerah pesisisir kelurahan kasturian RT 03
yang berada di kawasan pesisir yakni / RW 01 Kota Ternate (Notoatmodjo,
antara lain kelurahan Salero, kelurahan 2012). Dalam mengukur aspek perilaku
Kasturian, kelurahan Makkasar Timur, ada 2 jenis variable yaitu : Pengetahuan
kelurahan Mangga dua, kelurahan dan sikap. Menurut Pratomo (2009)
Bastiong dan kelurahan lainnya. memberikan gambaran untuk
Kelurahan Kasturian termasuk dalam mengklafikasikan dengan perhitungan
wilayah kecamatan Ternate utara, dengan sebagai berikut :
luas wilayah secara keseluruhan 20.000 Tingkat pengetahuan dan sikap baik jika
Ha. Terdapat 9 RT dan 4 RW yang total skor > 78%
memiliki jumlah penduduk sebesar 3278 Tingkat pengetahuan dan sikap sedang jika
jiwa yang terdiri dari 2561 KK dengan total skor 40% - 78%
jumlah jiwa perempuan sebesar 1626 jiwa Tingkat pengetahuan dan sikap kurang jika
dan laki-laki sebesar 1652 jiwa. Secara total skor < 40%
fisik kelurahan kastruyan terdiri atas Populasi pada penelitian ini adalah
wilayah permukiman di daratan dan di atas masyarakat Kelurahan Kasturian
laut atau biasa disebut dengan rumah Kecamatan Kota Ternate Utara khususnya
panggung (Data Sekunder Kelurahan RT 03 / RW 01 dengan jumlah penduduk
Tahun 2015). sebesar 441 jiwa dengan jumlah KK
Sebagian besar masyarakat di RT sebesa 97 KK. Sampel dalam penelitian ini
03/RW 01 Kelurahan Kasturian Kota adalah masyarakat Kelurahan Kasturian
Ternate pada bagian pesisir ini mempunyai RT 03 / RW 01 Kota Ternate Khususnya
kebiasaan membuang sampah di pinggiran pada wilayah daerah pesisir dengan jumlah
pantai yang ada di Kelurahan tersebut. dari KK sebesar 38 KK. Pengambilan sampel
kebiasaan inilah menimbulkan dampak dalam penelitian ini dilakukan secara total
dari sampah yang belum terbawa arus air sampling dimana sampel diambil secara
tersebut. sehingga menimbulkan berbagai keseluruhan pada satu lokasi RT 03 / RW
masalah. Lingkungan di sekitar tepi pantai 01 Kelurahan Kasturian khususnya pada
terlihat sangat kotor akibat tumpukan wilayah pesisir.
sampah, lalat beterbangan, banyak tikus
dan nyamuk, bahkan menyebarkan aroma HASIL
yang tidak sedap yang masyarakat hirup. Sesuai dengan yang tujuan yang
(PBL Pemukiman tahun 2014) ingin dicapai, maka peneliti melakukan
Berdasarkan uraian di atas, peneliti wawancara dan pengamatan dengan
tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan lembar kuesioner dan
dengan judul Gambaran Perilaku observasi. Data yang diperoleh dalam
Masyarakat Dalam Membuang Sampah bentuk tabel dan grafik kemudian
Rumah Tangga Di Wilayah Pesisir Rt 03 / dianalisis sehingga dapat diketahui
Rw 01 Kelurahan Kasturian Kecamatan bagaimana tingkat pengetahuan,sikap dan
Ternate Utara Tahun 2015 ketersediaan sarana masyarakat dalam
membuang sampah rumah tangga di
wilayah pesisir RT 03 / 01 yang berada di
wilayah pesisir Kelurahan Kasturian
Kecamatan Ternate Utar Tahun 2015.

Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 9(1), 2016, pages 1 – 5


Gambaran Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah Rumah Tangga | 3

Pada aspek pengetahuan responden sampah di laut merusak estetika laut


yang mengetahui pengertian dari sampah sebanyak 37 responden (97.4%) dan yang
sebanyak 35 responden (92.1%) dan yang tidak mengetahui akibat membuang
tidak mengetahui pengertian dari sampah sampah di laut merusak estetika laut
sebanyak 3 responden (7.9%). sebanyak 1 responden (2.6%).
Pengetahuan responden yang mengetahui Pengetahuan responden tentang
perbedaan antara sampah organik dan membuang sampah diwilayah pesisir
anorganik sebanyak 35 responden (92.1%) kategori baik di kelurahan kasturian
dan yang tidak mengetahui peerbedaan sebanyak 13 responden (34.2%), kategori
sampah organik dan anorganik sebanyak 3 sedang sebanyak 21 responden (55.3%)
responden (7.9%). Pengetahuan responden dan kurang sebanyak 4 responden (10,5%).
yang mengetahui adanya manfaat jika Sikap responden terhadap pernyataan
membuang sampah di TPS sebanyak 33 diatas untuk setiap rumah tangga memiliki
responden (86.8%) dan yang tidak TPS ( tempat pembuangan sampah) yang
mengetahui adanya manfaat jika terbanyak adalah sangat setuju sebanyak
membuang sampah di TPS sebanyak 5 30 responden (78.9%), sedangkan yang
responden (13.2%). tidak setuju yaitu 0%. sikap responden
Pengetahuan responden sampah terhadap pernyataan di atas dalam setiap
yang di buang di pisahkan sebanyak 15 rumah tangga sampah yang dimiliki di
responden (39.5%) dan yang tidak lakukan pemisahan antara yang mudah
memisahkan sampah sebelum dibuang membusuk dan tidak mudah membusuk
sebanyak 23 responden (60.5%). yang terbanyak adalah sangat setuju
pengetahuan responden Tentang adanya sebanyak 32 responden (84.2 %),
akibat bila membuang sampah di laut sedangkan yang tidak setuju yaitu 0%.
sebanyak 35 responden (92.1%) dan yang Sikap responden terhadap pernyataan
tidak mengetahui adanya akibat bila di atas untuk setiap rumah tangga
membuang sampah di laut sebanyak 3 dilakukan pemisahan yang terbanyak
responden (7.9%). adalah sangat setuju sebanyak 26
Pengetahuan responden Tentang responden (68.4 %), sedangkan yang tidak
membuang sampah di laut dapat setuju yaitu 0%. sikap responden terhadap
menyebabkan penyakit sebanyak 34 pernyataan di atas untuk sampah yang
responden (89.5%) dan yang tidak dihasilkan dikurangi jumlahnya untuk
mengetahui apabila membuang sampah di mengurangi dampak negatif yang
laut dapat menyebabkan penyakit terbanyak adalah sangat setuju sebanyak
sebanyak 4 responden (10.5%). 38 responden (100%) sedangkan yang
pengetahuan responden Tentang adanya tidak setuju yaitu 0%. sikap responden
dampak negative bila membuang sampah terhadap pernyataan di atas untuk barang-
di laut sebanyak 37 responden (97.4%) dan barang yang dapat digunakan untuk
yang tidak mengetahui adanya dampak mengurangi produksi sampah yang
negative bila membang sampah di laut terbanyak adalah sangat setuju sebanyak
sebanyak 1 responden (2.6%). 23 responden (60.5%), sedangkan yang
Pengetahuan responden Tentang tidak setuju yaitu 0%. sikap responden
terjadinya penumpukan sampah di laut terhadap pernyataan di atas untuk sampah
menyebabkan tempat perkembangbiakan dimanfaatkan kembali sehingga bernilai
vektor sebanyak 35 responden (92.1%) dan positif yang terbanyak adalah sangat setuju
yang tidak mengetahui terjadinya sebanyak 27 responden (71.1%),
penumpukan sampah di laut menyebabkan sedangkan yang tidak setuju yaitu 0%.
tempat perkembangbiakan vektor Sikap responden terhadap pernyataan
sebanyak 3 responden (7.9%). di atas untuk sampah tidak dibuang tapi
pengetahuan responden tentang membuang dimanfaatkan kembali yang terbanyak

Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 9(1), 2016, pages 1 – 5


Gambaran Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah Rumah Tangga | 4

adalah sangat setuju sebanyak 38 dalam cara tertentu yang di pilihnya. Jadi
responden (100 %), sedangkan yang tidak dapat di simpulkan bahwa sikap dapat
setuju yaitu 0%. sikap responden terhadap berupa respon negative dan respon positif
pernyataan di atas untuk meminimalisasi yang akan mencerminkan dalam bentuk
terjadinya banjir, dibuat lubang resapan perilaku. Sikap responden tentang
untuk meningkatkan daya resap air yang membuangan sampah di wilayah pesisir
terbanyak adalah setuju sebanyak 28 adalah sejauh mana responden bersikap
responden (73.7%), sedangkan yang tidak Negatif dan Positif dalam memberikan
setuju yaitu 0%. tanggapan atas pertanyaan yang diberikan.
Sikap responden terhadap pernyataan Berdasarkan hasil wawancara dengan
di atas untuk mengatasi sampah organic, responden dapat diketahui bahwa sebagian
dilakukan pengomposan dalam lubang besar responden memiliki sifat positif,
resapan biopori yang terbanyak adalah yaitu kebanyakan dari mereka menyatakan
setuju sebanyak 25 responden (65.8%), sangat setuju jika membuang sampah agar
sedangkan yang tidak setuju yaitu 0%. dipisahkan, sampah dimanfaatkan kembali
sikap responden terhadap pernyataan di agar bernilai bagi masyarakat. Di samping
atas untuk lubang resapan dibuat itu sikap positif responden dipengaruhi
dihalaman rumah atau pekarangan rumah oleh beberapa fakor yaitu tingginya tingkat
perbanyak adalah sangat setuju sebanyak pendidikan sehingga mendorong seseorang
20 responden (47.4 %), sedangkan yang berpikiran positif terhadap apa yang
tidak setuju yaitu 0%. sikap responden mereka ketahui.
tentang membuang sampah diwilayah Penelitian yang dilakukan oleh
pesisir kategori baik di kelurahan kasturian Maritsa Rahman Ashidiqy (2009) tentang
sebanyak 30 responden (79.0%), kategori faktor-faktor yang berhubungan dengan
sedang sebanyak 8 responden (21.0%). perilaku masyarakat dalam membuang
sampah rumah tangga di sungai Mranggen
PEMBAHASAN di kota semarang mengatakan bahwa 45
Pengetahuan merupakan hasil dari responden (100%) yang bersifat negatif,
tahu dan ini terjadi setelah orang terdapat 41 responden (85,4%) membuang
melakukan penginderaan terhadap suatu sampah rumah tangga di sungai, dan
obyek tertentu. Pengetahuan merupakan sebanyak 4 responden (21.1%) tidak
domain yang sangat penting dalam membuang sampah rumah tangga di
membentuk tindakan seseorang (Overt sungai. Sedangkan dari 22 responden
bahvior). Semakin banyak ragam sumber (100%) yang bersikap posotif, terdapat 7
informasi atau penyuluhan yang diperoleh responden (14,6%) membuang sampah
seseorang maka semakin baik pengetahuan rumah tangga di sungai dan 15 responden
orang tersebut (Saifuddin Azwar, 2005). (78.9%) tidak membuang sampah rumah
Dengan demikian untuk meningkatkan tangga di sungai. Dengan hasil uji Chi
pengetahuan responden dalam membuang Square, diperoleh p Value 0,0001 dengan
sampah rumah tangga di wilayah pesisir αCC sebesar 0,526 sehingga dapat
perlu di adakan penyuluhan kepada diketahui bahwa ada hubungan antara
masyarakat yang berada di wilayah pesisir. pengetahuan responden dengan perilaku
Sikap adalah aksi atau respon yang membuang sampah rumah tangga disungai
masih tertutup terhadap suatu stimulas atau dengan tingkat keeratan hubungan kategori
obyek. Sikap juga merupakan organisasi sedang.
pendapat, keyakinan seseorang mengenai
obyek atau situasi yang relative. Yang di KESIMPULAN DAN SARAN
sertai adanya perasaan tertentu dan Berdasarkan hasil dan pembahasan
memberikan dasar kepada orang tersebut dapat di simpulkan : Masyarakat
untuk membuat respon atau berperilaku mempunyai pengetahuan baik tentang

Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 9(1), 2016, pages 1 – 5


Gambaran Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah Rumah Tangga | 5

perilaku membuang sampah diwilayah Juli Soemirat. 2011 “Kesehatan


pesisir sebanyak 13 responden (34.2%) Lingkungan” Yogyakarta. Gadja
dan pada kategori sedang sebanyak 21 mada University Press
responden (55.3%) dan pada kategori Lasman Rohani. 2007. Skripsi. “Perilaku
kurang sebanyak 4 responden ( 10.5%). Masyarakat Dalam Pengelolaan
Masyarakat memiliki sikap positif Sampah Di Desa Medan Dan Di
sebanyak 30 responden (79.1%), dan pada Kelurahan Asam Kumbang”
sikap negative sebanyak 8 (21%). Karena universitas Sumatera Utara. Medan.
kebanyakan dari mereka lebih menyatakan La Sara. 2014 “Pengelolaan Wilayah
sangat setujunya terhadap pertanyaan yang Pesisir”. Bandung. Alfabeta.
diberikan peneliti. Dalam ketersediaan Lohani lasman. 2007. Skripsi. ”Perilaku
sarana TPS masyarakat banyak yang tidak Masyarakat Dalam PengelolaanS
memiliki dan berperilaku buruk dalam ampah Di Desa Medan Senembah
membuang sampah rumah tangga Kabupaten Deliserdang dan Di
diwilayah pesisir sebesar 22 responden Kelurahan Asam Kumbang Kota
(57.9%). Medan”. Universitas Sumatera
Saran adanya penelitian lebih lanjut Utara. Medan.
meneliti faktor-faktor yang berhubungan Nazir Moh. 2014 “Metode Penelitian”
dengan perilaku masyarakat dalam Jakarta. Ghalia Indonesia.
membuang sampah rumah tangga Notoatmodjo Soekidjo. 2012 ”Metodologi
diwilayah pesisir Penelitian Kesehatan”. Jakarta.
Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo. 2014 ”Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Perilaku Masyarakat”. Jakarta.
Ashidiqy, Marista Rahman. 2009. Rineka Cipta.
Skripsi.”Analisis Faktor-Faktor SoekidjoNotoatmodjo. 2011”Kesehatan
Yang Berhubungan Dengan Perilaku Masyarakat”. Jakarta. Rineka Cipta.
Masyarakat Dalam Membuang SumatriArif, 2013”Kesehatan
Sampah Rumah Tangga Di Sungai Lingkungan”. Jakarta, Kencana.
Mranggen. Universitas Negeri
Semarang. Semarang.
Chandra Budiman. 2012 ”Pengantar
Kesehatan Lingkungan”. Jakarta.
EGC.
Data Demografi Kelurahan Kasturyan
Kec.Ternate Utara. 2015.
Djafar Irene Restuina. 2004. Tesis.
”Kajian Pemanfaatan Ruang Pesisir
Kota Ternate Provinsi Maluku
Utara”. Universitas Diponegoro
Semarang.Semarang.
Fitrul, Kamal. 2009. Skripsi. “Hubungan
Antara Tingkat Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Ruma Tangga Tentang
Pengelolaan Sampah Dengan
Perilaku Pembuangan Sampah Pada
Masyarakat Sekitar Sungai Beringi”.
Universitas NegeriS emarang.
Semarang.

Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 9(1), 2016, pages 1 – 5

Anda mungkin juga menyukai