Anda di halaman 1dari 20

PT RICHEESE KULINER INDONESIA

Ari Akbar Subhan 21612010102335

Faizal 21612010402322

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI - NUSANTARA

SANGATTA

2023
1.1.PENDAHULUAN
PT Richeese Kuliner Indonesia bergerak di bidang bisnis Quick Service Restaurant
(QSR). Perusahaan ini memiliki sejumlah food chain. Dengan mengusung merek Richeese
Factory yang memiliki menu khas cita rasa keju. Kekhasan lain yang di tonjolkan adalah
sensasi pedas dengan beragam tingkatan. Richeese Factory hadir pertama kali di Indonesia
pada 8 Februari 2011, bertempat di Paris Van Java Mal, Bandung, Jawa Barat. Richeese
Factory telah memiliki 176 outlet yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia Meskipun
menjual ayam goreng yang sama seperti kebanyakan ayam lainnya. Tapi Richeese Factory
memiliki ciri khasnya tersendiri yang tidak dimiliki tempat lain, yaitu saus BBQ pedas
dengan tingkat kepedasan level 1 – 5. Saat ini Richeese Factory makin gencar membuka
outlet di berbagai daerah baik itu di indonesia maupun yang terbaru di Malaysia, hal ini
menjadi kan richeese factory semakin di kenal baik di Indonesia dan mancanegara.

1.2.VISI

PT Richeese Kuliner Indonesia berusaha meningkatkan kualitas hidup masyarakat


melalui produksi makanan dan minuman berkualitas yang inovatif dan berorientasi pada
kebutuhan konsumen serta didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten untuk
menghasilkan nilai tambah bagi para stakeholder.

VISI Richeese
Mudah dipahami ?
Mudah diingat ?
Citra positif X
Memotivasi X
Menginspirasi X
Menarik X
Menantang X
Orientasi Masa X
Depan

1.3.MISI

Misi: Perusahaan berinovasi dalam menghasilkan makanan dan minuman bergizi serta
berkualitas untuk memberikan nilai tambah setiap tahap kehidupan manusia.
1. Inovasi dalam Menghasilkan Makanan dan Minuman Bergizi
a. Perusahaan harus terus berinovasi dalam menghasilkan makanan dan minuman
yang bergizi, baik dari segi kandungan nutrisi maupun rasanya.
b. Inovasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku alternatif yang lebih
bergizi, mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kandungan gizi, atau
mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
yang beragam.

2. Kualitas Makanan dan Minuman


a. Makanan dan minuman yang berkualitas harus memenuhi standar keamanan
pangan, gizi, dan rasa.
b. Makanan dan minuman yang berkualitas juga harus aman dikonsumsi oleh
berbagai kalangan, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

3. Nilai Tambah Setiap Tahap Kehidupan Manusia


a. Perusahaan harus dapat memberikan nilai tambah bagi setiap tahap kehidupan
manusia.
b. Nilai tambah dapat berupa produk yang berkualitas dan terjangkau, kemudahan
akses, atau manfaat kesehatan.

VISI Richeese
Orientasi Pasar X
Aktual X
Jelas X
Bisa dijalankan X
Memotivasi X
Spesifikasi X
Luwes X
Adaptasi dengan X
lingkungan

1.4.TUJUAN PENELITIAN
PT Richeese Kuliner Indonesia bergerak di bidang bisnis Quick Service Restaurant
(QSR), dengan tujuan menjadi perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab, dengan
produk-produk yang bergizi dan berkualitas, serta memberikan nilai tambah bagi setiap
tahap kehidupan manusia, tidak lupa selalu berusaha memberikan layanan terbaik kepada
pelanggan. Menjadi perusahaan yang menghasilkan makanan pilihan utama konsumen,
dengan produk-produk yang bergizi, berkualitas, dan terjangkau dan berperan aktif dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui produk-produk yang bergizi dan
bermanfaat.
A. ANALISIS SWOT PADA PT RICHEESE KULINER INDONESIA
1. STRENGTH (KEKUATAN)
➢ Produk yang unik dan inovatif, yaitu ayam goreng dengan saus keju.
➢ Kualitas rasa yang konsisten dan lezat.
➢ Lokasi strategis di pusat kota dan dekat dengan pusat perbelanjaan.
➢ Pelayanan pelanggan yang baik dan ramah.
➢ Citra merek yang kuat dan dikenal di seluruh Indonesia.
➢ Makanan yang disajikan dalam porsi yang besar dan harga yang terjangkau.
➢ Kebersihan dan keamanan restoran yang terjaga.
➢ Program loyalitas pelanggan yang menarik dan memberikan keuntungan.
➢ Inovasi menu yang terus dilakukan untuk menarik minat konsumen.
➢ Kemitraan dengan aplikasi pengiriman makanan yang terkenal.
➢ Sistem manajemen yang efisien dan efektif.
➢ Tim karyawan yang terlatih dengan baik dan berpengalaman.
➢ Dukungan dari pemasok bahan baku yang handal.
➢ Kesadaran merek yang tinggi di kalangan masyarakat.
➢ Aktif dalam kegiatan sosial dan berkontribusi dalam komunitas lokal.

2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
➢ Keterbatasan variasi menu yang ditawarkan.
➢ Kualitas dan konsistensi layanan pelanggan yang tidak selalu memuaskan.
➢ Rasa keju yang terkadang terlalu kuat dan berlebihan.
➢ Kurangnya promosi dan iklan yang efektif.
➢ Tidak adanya opsi makanan vegetarian atau makanan khusus diet.
➢ Tidak adanya variasi saus keju untuk dipilih.
➢ Waktu tunggu yang lama saat jam makan siang dan malam.
➢ Pemesanan makanan online yang sulit dan sering bermasalah.
➢ Restoran yang sering penuh sehingga sulit untuk mendapatkan tempat duduk.
➢ Kesulitan dalam menjaga kualitas rasa ketika restoran berekspansi ke berbagai
daerah.
➢ Kurangnya variasi makanan pembuka dan penutup.
➢ Minuman yang tersedia terbatas dan tidak terlalu beragam.
➢ Stok bahan baku yang sering habis pada jam-jam sibuk.
➢ Sering terjadi kesalahan pesanan dan penundaan pengiriman.
➢ Ketergantungan pada satu produk utama, yakni ayam goreng dengan saus keju.

3. OPPORTUNITIES (PELUANG)
➢ Meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan cepat saji.
➢ Potensi pertumbuhan pasar yang masih besar.
➢ Ekspansi bisnis ke berbagai daerah di Indonesia yang belum terjangkau.
➢ Mengembangkan menu makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
➢ Menyediakan opsi makanan untuk kelompok diet tertentu, seperti vegetarian atau
gluten-free.
➢ Memperluas kerjasama dengan pemasok lokal untuk memenuhi permintaan akan
bahan baku.
➢ Membuka gerai di luar negeri untuk mengeksplorasi pasar internasional.
➢ Meningkatkan efisiensi dalam manajemen rantai pasok dan pengiriman.
➢ Mengadakan promosi dan diskon secara rutin untuk menarik lebih banyak
pelanggan.
➢ Memperluas jaringan kemitraan dengan aplikasi pengiriman makanan yang
terkenal.
➢ Mengembangkan konsep restoran yang lebih modern dan menarik.
➢ Menawarkan paket catering untuk acara-acara khusus.
➢ Mengadakan program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan.
➢ Memperkenalkan menu baru yang unik dan inovatif secara berkala.
➢ Menyediakan layanan pesan antar yang lebih efisien dan handal.

4. THREAT (ANCAMAN)
➢ Persaingan yang ketat dengan restoran cepat saji lainnya.
➢ Perubahan selera dan kebiasaan konsumen yang cepat.
➢ Penurunan daya beli konsumen akibat resesi ekonomi.
➢ Meningkatnya biaya bahan baku dan operasional yang dapat mempengaruhi harga
menu.
➢ Peraturan pemerintah terkait kesehatan makanan dan izin usaha.
➢ Gangguan dalam rantai pasok dan pengiriman akibat cuaca buruk atau kondisi alam.
➢ Krisis kesehatan atau keamanan pangan yang dapat merusak reputasi restoran.
➢ Perkembangan tren makanan kesehatan yang dapat mengurangi minat pada
makanan cepat saji.
➢ Kemungkinan terjadinya kontaminasi atau infeksi dalam proses persiapan makanan.
➢ Teknologi baru yang dapat mengubah cara konsumen memesan dan mengirimkan
makanan.
➢ Pergeseran preferensi konsumen terhadap makanan lain yang lebih populer.
➢ Keterbatasan dana untuk melakukan ekspansi bisnis.
➢ Gangguan sosial atau politik yang dapat menghambat operasional restoran.
➢ Peningkatan harga bahan bakar dan transportasi yang dapat mempengaruhi biaya
pengiriman.
➢ Resesi ekonomi yang dapat mengurangi pengeluaran konsumen untuk makanan di
luar.

B. PORTER FIVE FORCES PADA RICHEESE

Daya Tawar Pesaing


Dari Supplier Industri

Porter
Five
Forces Ancaman
Daya Tawar Pendatang
Dari Pembeli Baru

Ancaman
Produk atau
Jasa Pengganti

Analisis 5 kekuatan pada perusahaan PT Richeese Kuliner Indonesia


1. Pesaingan Industri
Perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang
besar. Perusahaan akan semakain diuntungkan apabila posisi Perusahaan kuat dan
tingkaat pesaing pada pasar (market) yang sama tersebut rendah. Pesaing semakin
ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama,
loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat denga cepat digantikan dan banyak
competitor yang memilki kemampuan yang sama dalam menghadapi pesaingan.
Kompetitor dalam hal ini adalah pemain yang menghasilkan serta menjual produk
sejenis, yang sama akan bersaing daam memperebutkan marketplace pasar.
2. Ancaman Pendatang Baru
Semakin banyak Perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market
yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin
tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru makaa posisi perusahaan akan semakin
diuntungkan. Bebebrapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya
memerlukan dana dan modal yang tinggi, teknologi yang tinggi, hak paten, merek
dagang, skala ekonomi, loyalitas pelanggan, dan peraturan pemerintah. Namun
pendatag baru akan menambah tingkat kompetisi dalam suatu industri. Masuknya
pendatang baru kedalam suatu industri tergantung pada hal-hal berikut yaitu
loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, biaya investasi, biaya beralih pemasok
(switching cost), akses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah.

3. Ancaman Produk atau Jasa pengganti.


Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk
atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah. Dalam
hal ini PT Richeese Kuliner Indonesia juga di hadapkan pada ancaman produk atau
jasa pengganti, contohnya sekarang banyak kita lihat produk sejenis ayam goreng
yang menambahkan berbagai saus yang lebih bervariasi. Oleh karena itu PT
Richeese Kuliner Indonesia terus membuat inovasi agar produk pengganti tersebut
tidak menjadi ancaman bagi perusahaan sendiri
Ancaman dari Produk, Jasa pengganti tergantung pada:
• Kualitas, Apakah kualitas pengganti tersebut lebih baik atau tidak?
• Keinginan pembeli untuk beralih ke produk jasa pengganti
• Harga dan performa dari produk jasa pengganti
• Biaya untuk beralih ke produk jasa pengganti.
• Apakah mudah untuk mengubah ke produk lain.

4. Daya tawar dari pembeli.


Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan utk
menentukan kemana dia akan melakukan transaksi. Daya tawar dari pembeli
sangatlah penting, namun untuk di masa sekarang produk Honda mengalami angka
pembelian yang cukup tajam.
Daya tawar dari pembeli, tergantung pada:
• Konsentrasi dari pembeli, apakah ada pembeli yang dominan
• Diferensiasi dari produk, apakah produk tersebut standar atau tidak
• Profitabilitas pembeli
• Kualitas dari produk dan service
• Perpindahan biaya, seberapa mudah pembeli untuk beralih ke kompetior lain

5. Daya tawar dari supplier


Bagaimana kuatnya posisi penjual apakah ada banyak supplier atau hanya
beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang PT Richeese
Kuliner Indonesia memiliki banyak supplier jadi bagi para konsumen sangatlah
mudah untuk mendapatkan produk dari PT Richeese Kuliner Indonesia ini sendiri
Daya tawar dari Supplier tergantung pada:
• Konsentrasi dari supplier, apakah banyak pembeli dan sedikit supplier
• Brand, apakah brand supplier tersebut sudah kuat
• Profitabilitas Supplier
• Pemasok masuk ke dalam industri contoh produsen mengatur sendiri gerai
ritelnya
• Pembeli tidak berpindah ke supplier yang lain.
• Kualitas dari Produk dan service
• Perpindahan biaya, seberapa mudah pemasok untuk mencari pelanggan baru

Persaingan Antar Perusahaan Sejenis


No Indikator Analisis Kesimpulan
1 Jumlah Pesaing Jumlah pesaing yang berada di Persaingan
Wilayah yang sama sekitar [2] Tinggi
perusahaan.yaitu KFC dan MCD
Pesaing yang potensial ada [1]
pesaing yaitu KFC
2 Peningkatan Jumlah Peningkatan pesaing setiap Persaingan
Pesaing tahunnya sekitar [1] perusahaan Sedang
3 Peningkatan Jumlah Pertumbuhan industri terus Persaingan
Pesaing meningkat seiring dengan Sedang
meningkatnya permintaan pasar.
Pertumbuhan industri sejenis
sekitar [25] % setiap tahunnya.
4 Brand Loyalty Pelanggan [loyal] pada brand Persaingan
tertentu dalam industri ini. Sedang
5 Diferensiasi Produk Industri pada umumnya [memiliki] Persaingan
Dengan Pesaing diferensiasi produk. Produk Tinggi
perusahaan [memiliki] keunikan
yang tidak dimiliki pesaing.
6 Diferensiasi Kualitas Kualitas produk perusahaan [tidak Persaingan
Produk sama] dengan pesaing. Sedang
7 Hambatan untuk Perusahaan [dapat dengan sulit] Persaingan
keluar dari untuk keluar dari industri karena tinggi
Industry [persaingan sangat ketat]
8 Switching Cost Perusahaan [tidak mudah] beralih Persaingan
indusri Tinggi

Ancaman Pendatang Baru


No Indikator Analisis Kesimpulan
1 Hambatan masuk ke Hambatan perusahaan baru masuk Ancaman
industri ke industri bagi pendatang baru rendah
[tinggi]
2 Kebutuhan Modal Kebutuhan modal untuk membuka Ancaman
bisnis tergolong [tinggi]. Modal [Tinggi]
utama adalah menyediakan barang-
barang pendukung saat proses
[awal]. Keseluruhan modal
membutuhkan kira-kira [5 miliar]
rupiah.
3 Pengalaman Perusahaan [memiliki] pengalaman Ancaman
perusahaan mengembangkan bisnis baru [Sedang]
4 Tingkat Loyalitas Tingkat loyalitas [fleksibel] Ancaman
Pelanggan (Brand tergantung pada [pelanggan]. [Sedang]
Loyalty) Perusahaan memiliki pelanggan
tetap [60]%.
5 Akses ke Saluran Akses ke saluran distribusi Ancaman
Distribusi menggunakan armada pengiriman. [Tinggi]
Perusahaan memiliki [5] armada
pengiriman. Rata-rata kompetitor
memiliki [4] armada pengiriman.
6 Skala Ekonomis Perusahaan lain [memiliki] skala Ancaman
ekonomis produksi (mempu [Sedang]
memproduksi dengan harga sangat
rendah)
7 Kebijakan Kebijakan pemerintah Ancaman
Pemerintah [mendukung] pertumbuhan [Sedang]
industri. Contoh: [Kemudahan
dalam proses
perizinan/hambatan tingginya
pajak/dll]
8 Switching cost [Banyak/sedikit] Perusahaan yang Ancaman
baru masuk, lalu gagal dan keluar [Tinggi]
dari industry

Ancaman Produk Substitusi


No Indikator Analisis Kesimpulan
1 Produk Substitusi [Tersedia] dan [mudah] didapatkan Ancaman
[tinggi]
2 Kecenderungan Pembeli [tidak] bergonta ganti Ancaman
pembeli merk/produk yang sama dalam [Sedang]
industry ini.
3 Sensitivitas harga Harga yang rendah [mudah] Ancaman
mempengaruhi pembeli untuk [Tinggi]
berpindah merk/produk
4 Persepsi pembeli Pembeli melihat produk perusahaan Ancaman
tentang perbedaan [memiliki] keunggulan sehingga [Tinggi]
produk [tidak mudah] berpindah
5 Switching cost [tidak ada] biaya tambahan bagi Ancaman
pelanggan untuk berpindah [Tinggi]
merk/produk.

Kekuatan Tawar Pembeli


No Indikator Analisis Kesimpulan
1 Jumlah pembeli Pembeli [sedikit] Kekuatan tawar
pembeli [Sedang]
2 Jumlah pesanan tiap Dalam industry, pesanan tiap Kekuatan tawar
pembeli pembali cenderung [rendah] pembeli [Sedang]
3 Perbedaan cara Perusahaan lain [melakukan/] Kekuatan tawar
perusahaan pesaing promosi yang [agresif] dalam pembeli [Tinggi]
menggaet pelanggan menarik pelanggan.
4 Price sensitivity Pembeli [mudah] berpindah karena Kekuatan tawar
harga pembeli [Rendah]
5 Kemampuan Pembeli [tidak mudah] berpindah Kekuatan tawar
pembeli untuk merk/produk pembeli [Sedang]
berganti
merk/produk
6 Tingkat kejelasan Perusahaan [memiliki] tim Kekuatan tawar
informasi produk penjualan dan platform untuk pembeli [Tinggi]
memberikan kejelasan informasi
atas produk yang diinginkan sesuai
kebutuhan
7 Pertumbuhan pangsa Pertumbuhan pangsa pasar sekitar Kekuatan tawar
pasar pembeli tiap [1,3]% pembeli [Tinggi]
produk

Kekuatan Tawar Pemasok


No Indikator Analisis Kesimpulan
1 Jumlah pemasok Pemasok tidak didominasi oleh satu Kekuatan tawar
pemasok pemasok [Tinggi]
2 Tingkat kualits Kualitas produk pemasok Kekuatan tawar
produk pemasok. [baik/tidak baik] and pemasok
[memiliki/tidak memiliki] keunikan [Sedang]
yang tergantikan oleh pemasok
lain.
3 Besarnya biaya Biaya beralih pemasok Kekuatan tawar
beralih ke pemasok [tinggi/rendah] pemasok [Tinggi]
lain

C. ANALISIS PESTEL

Pestel Faktor Dan Kondisi Strategi


1. Politik 2. Strength: PT Richeese Kuliner
3. Terus meningkatkan hubungan
Indonesia memiliki hubungan yang dengan pemerintah dan
erat dengan pemerintah dalam negeri. Memastikan kepatuhan penuh
4. Opportunity: salah satu negara dengan terhadap semua regulasi
penduduk terbanyak di asia. pemerintah terkait kualitas
5. Threat: adanya perubahan kebijakan produk,pajak,dan perdanganan.
pemerintah dengan cepat tentang
aturan mendiirikan bangunan atau
kebijakan perdagangan mempengaruhi
proses produksi, distribusi hingga
harga pada bahan baku yang
digunakan.
6. Ekonomi 7. Strength: Richeese Kuliner Indonesia
8. Menawarkan makanan cepat saji
menjadi National brand yang sudah dengan harga yang kompetitif dan
menjangkau 176 outlet negara di memberikan rasa yang sangat
seluruh Indonesia. disukai masyarakat.
9. Weakness: biaya perbaikan dan
perawatan lebih dari merk lain
10. Opportunity: Richeese Kuliner
Indonesia mampu menjadi salah satu
penyedia makanan cepat saji dengan
ciri khas tersendiri dalam industri ini
11. Social 12. Strength: Richeese Kuliner Indonesia
13. Mengeluarkan inovasi-inovasi baru
merupakan produk yang berbeda dan yang sesuai dengan tren atau
sangat disukai masyarakat karena kebutuhan konsumen.
kekhasannya.
14. Threat: adanya pesaing seperti
Yamaha KFC dan MCD yang
mengeluarkan produk serupa dengan
harga yang kurang lebih.
15. Teknologi 16. Strength: Richeese Kuliner Indonesia
17. Terus meningkatkan kualitas pada
mengeluarkan aplikasi yang dapat produk dan mengupayakan
membantu operasional denga peralatan penggunaan teknologi yang lebih
canggih mudah agar masyarakat terbantu
18. Weakness: biaya produksi meningkat atas teknologi tersebut.
dikarenakan proses maintenance
memerlukan waktu dan biaya yang
cukup besar.
19. Environment
20. Strength: beberapa produk sudah
22. Melakukan banyak inovasi untuk
sangat lekat di masyarakat memperbanyak produk yang di
21. Weakness: kualitas produk masih hasilkan
standar yang berpengaruh terhadap
kualitas jual produk
23. Legal 24. Strength: Richeese Kuliner Indonesia
26. Meningkatkan kualitas produk dan
dikenal karna ayam goreng saus pedas memastikan produk yang
25. Weakness: terdapat beberapa menu dihasilkan sesuai standar dan
yang mungkin memiliki kelemahan kualitas yang baik dan berlaku.
pada peminat yang minim.

D. SPACE (Strategic Position and Action Evaluatio)

Kondisi Keuangan (KI)

Konservatif Agresif
Integrasi ke hulu/ke
Pengembangan pasar hilir Penetrasi pasar
Pengembangan produk Pengembangan pasar
Diferensiasi produk Pengembangan produk
Penetrasi pasar Diversifikasi usaha
Keunggulan
Persaingan (KP) Kondisi Industri (KI)

Defensif Kompetitif
Penciutan aktivitas Integrasi ke hulu, ke
Perusahaan Divestasi hilir, atau horizontal
Likuidasi Pengembangan pasar
Pengembangan produk

Stabilitas Umum (SU)

1. Stabilitas Umum (SU)


a) Tingkat Inflasi
b) Tingkat Pengangguran
c) Perkembangan Teknologi
d) Resiko Usaha
e) Pertumbuhan Konsumsi

2. Kondisi Industri (KI)


a) Peraturan Pemerintah
b) Hambatan masuk ke pasar
c) Potensi Pertumbuhan
d) Sumber Daya Pendukung

3. Kondisi Keuangan (KK)


a) Tingkat Laba
b) Arus Kas
c) Likuiditas
d) Modal
e) Perputaran Persediaan

4. Keunggulan Persaingan (KP)


a) Pangsa pasar
b) Loyalitas pelanggan
c) Kualitas produk
d) Jaringan distribus

1) Menentukan nilai skala baik-buruk masing-masing variable pada tiap


dimensi.
a. KK nilai 1 (paling buruk) sampai 5 (paling baik)
b. KI nilai 1 (paling buruk) sampai 5 (paling baik)
c. KP nilai -1 (paling baik) sampai -5 (paling buruk)
d. SU nilai -1 (paling baik) sampai -5 (paling buruk)
2) Menyajikan kedalam table.
3) Menghitung nilai rata-rata dimensi KP & KI (Sumbu X), dan KK &
SU(Sumbu Y).
4) Menarik garis vector untuk menentukan rekomendasi strategi.

Tabel Aplikasi SPACE

No Kondisi Keuangan (KK) Skala No Stabilitas Umum (SU) Skala


1 Tingkat Laba 5 1 Tingkat Inflasi -3
2 Arus Kas 3 2 Tingkat Pengangguran -3
3 Likuiditas 4 3 Perkembangan Teknologi -2
4 Modal 5 4 Resiko Usaha -2
5 Perputaran Persediaan 4 5 Pertumbuhan Konsumsi -1
Jumlah 21 Jumlah -11
Rata-rata 4.2 Rata-rata -2.2.
No Keunggulan Persaingan Skala No Kondisi Industri (KI) Skala
(KP) 1 Peraturan Pemerintah 3
1 Pangsa pasar -1 2 Hambatan Masuk Pasar 3
2 Loyalitas Pelanggan -2 3 Potensi Pertumbuhan 3
3 Kualitas Produk -1 4 Pemanfaatan Sumber Daya 5
4 Jaringan Distribusi -2 Jumlah 14
Jumlah -6 Rata-rata 2.8
Rata-rata -1.2

Nilai Sumbu Y Nilai Sumbu X


Dimensi Nilai Rata-rata Dimensi Nilai Rata-
rata
KK 4.2
KP -1.2
SU -2.2
KI 2.8
Nilai 2 Nilai 1.6

KK

X = 1.8
Y=2

KP KI

SU
Matriks BCG (Boston Consulting Group)

Kuadran 2
Star
Kuadran 1

Kuadran 3 Kuadran 4
Cash Cow Dog

Pertumbuhan pasar:
Richeese Kuliner Indonesia sangat tinggi total omset penjualan mencapai
Rp707,289,836.83 pada Januari-Desember 2022 atau naik sekitar 14,5% dari priode
sebelumnya. Contoh produk penjualan dari Richeese diantaranya menu paket combo
dengan banyak pilihan juga menu ala carte tentunya dengan banyak pilihan juga, tidak
lupa dengan minuman yang mereka jual.

Kesimpulan: pertumbuhan pasar cukup tinggi.


Pangsa pasar :
Richeese di indosesia menguasai 12,5% pangsa pasar pada tahun 2022

Berdasarkan matriks BCG :


Posisi PT Richeese Kuliner Indonesia pada tahun 2022 letak posisi titik berada di
kuadrat bintang satu star dengan indikasi pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa
pasarnya yang cukup tinggi. karena buktinya brand Richeese masih berhasil sebagai
pemain terbesar kedua di pasar makanan cepat saji ayam goreng di Indonesia dibanding
kompetitornya meskipun berada ditengah maraknya kemunculan brand – brand baru di
pasaran. Dengan terus berpegang teguh pada ciri khas mereka dan inovasi yang terus di
kembangkan Richeese mampu mempertahankan citra perusahaannya dengan terus
berinovasi sehingga produk – produknya tetap hadir di segala jenis trend ayam goreng
di Indonesia, namun disisi lain mereka juga tidak lupa untuk menciptakan produk yang
berkualitas yang memberi kepuasan bagi konsumennya.
Strategi yang dapat dipilih pada kuadrat star:

1) Integrasi Horizontal: Richeese dapat mengakuisisi restoran cepat saji sejenis


dengan menjual ayam goreng yang sama seperti KFC dan MCD.
2) Intergrasi Hulu: Richeese bisa memperkuat kemitraan atau bahkan
mengakuisisi pemasok bahan baku utama, seperti daging ayam, tepung dan
bumbu-bumbu untuk mengamankan pasokan yang stabil dan berkualitas.
3) Integrasi Hilir: Richeese dapat penguat jaringan distribusi seperti memperluas
atau meningkatkan kualitas pelayanan serta cabang resto di Indonesia. Tidak
hanya itu Ekspansi gerai yang pesat hingga akhir tahun 2023, Richeese Factory
memiliki 238 gerai di Indonesia dan Malaysia. Hal ini akan membantu
mencapai lebih banyak konsumen dan memperluas cakupan pasar.
4) Penetrasi pasar: Inovasi produk yang terus-menerus. Richeese Factory selalu
mengeluarkan produk-produk baru yang inovatif, seperti Richeese Crispy
Chicken, Richeese Burger, dan Richeese Donat.
5) Pengembangan pasar dan produk: Strategi pemasaran yang efektif. Richeese
Factory menggunakan berbagai strategi pemasaran yang efektif, seperti iklan
televisi, media sosial, dan program promosi. Serta menggunakan teknologi yang
ad aitu menyediakan aplikasi untuk informasi promo dan lainnya, juga bekerja
sama dengan mitra-mitra ojek online sebagai pesan antar makanan.

E. Matriks Internal Eksternal (EI)

Internal Kuat Internal Sedang Internal Lemah


Nilai
(3-4) (2-2.99) (1-1.99)
External Tinggi I II III
(3-4) Tumbuh & Bangun Tumbuh & Bangun Bertahan
External Sedang IV V VI
(2-2.99) Tumbuh & Bangun Bertahan Likuidasi &
Divestasi
External Lemah VII VIII IX
(1-1.99) Bertahan Likuidasi & Likuidasi &
Divestasi Divestasi

1. Bobot: Perang masing-masing terhadap keseluruhan posisi


Perusahaan. Semakin penting bobot semakin besar

2. Peringkat: 1 – sangat lemah; 2 – lemah; 3 – kuat; 4 – sangat kuat


(Bisa melalui kuesioner/diskusi)

3. Bobot x Peringkat

4. Masukkan di dalam Tabel IE untuk rekomendasi strategi.

Faktor internal
Kekuatan Bobot Peringkat nilai
-Produk yang dijual mempunyai kualitas yang tinggi 10% 4.00 0.4
-Kemampuan produksi yang tinggi 10% 3.00 0.3
-Gerai resmi dan penjualan terdistribusi diseluruh 10% 2.00 0.2
Indonesia
-Pengembangan produk yang tinggi dan inovatif 15% 4.00 0.5
-Low cost production 5% 3.00 0.2

Kelemahan
-Promosi yang kurang menarik 10% 3.00 0.3
-Desain produk kurang modis 15% 3.00 0.45
-Tampilan kemasan dan produk kurang baik 10% 2.00 0.3
-Penggunaan bahan baku import 5% 2.00 0.1
-Harga alat dan mesin produksi 10% 2.00 0.3

Total 100% 3.05

Faktor Eksternal
Peluang Bobot Peringkat nilai
-Jumlah penduduk Indonesia yang banyak 10% 4.00 0.4
-Tren masyarakat yang kondusif 15% 4.00 0.6
-Ekspansi ekspor kenegara berkembang 5% 3.00 0.2
-Permintaan konsumen 10% 4.00 0.4
-Kepercayaan PT Richeese Kuliner Indonesia 10% 3.00 0.3

Ancaman
-Persaingan industri yang intens 20% 3.00 0.6
-Krisis ekonomi global 15% 3.00 0.45
-Nilai tukar rupiah 10% 2.00 0.2
-Bencana alam 5% 2.00 0.1
Total 100% 3.25

Nilai Internal Kuat Internal Sedang Internal Lemah


(3-4) (2-2.99) (1-1.99)
External Tinggi I II III
(3-4) Tumbuh & Bangun Tumbuh & Bangun Bertahan
External Sedang IV V VI
(2-2.99) Tumbuh & Bangun Bertahan Likuidasi & Divestasi
External Lemah VII VIII IX
(1-1.99) Bertahan Likuidasi & Likuidasi & Divestasi
Divestasi

Internal : 3.05
Eksternal : 3.25

Anda mungkin juga menyukai