Faizal 21612010402322
SANGATTA
2023
1.1.PENDAHULUAN
PT Richeese Kuliner Indonesia bergerak di bidang bisnis Quick Service Restaurant
(QSR). Perusahaan ini memiliki sejumlah food chain. Dengan mengusung merek Richeese
Factory yang memiliki menu khas cita rasa keju. Kekhasan lain yang di tonjolkan adalah
sensasi pedas dengan beragam tingkatan. Richeese Factory hadir pertama kali di Indonesia
pada 8 Februari 2011, bertempat di Paris Van Java Mal, Bandung, Jawa Barat. Richeese
Factory telah memiliki 176 outlet yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia Meskipun
menjual ayam goreng yang sama seperti kebanyakan ayam lainnya. Tapi Richeese Factory
memiliki ciri khasnya tersendiri yang tidak dimiliki tempat lain, yaitu saus BBQ pedas
dengan tingkat kepedasan level 1 – 5. Saat ini Richeese Factory makin gencar membuka
outlet di berbagai daerah baik itu di indonesia maupun yang terbaru di Malaysia, hal ini
menjadi kan richeese factory semakin di kenal baik di Indonesia dan mancanegara.
1.2.VISI
VISI Richeese
Mudah dipahami ?
Mudah diingat ?
Citra positif X
Memotivasi X
Menginspirasi X
Menarik X
Menantang X
Orientasi Masa X
Depan
1.3.MISI
Misi: Perusahaan berinovasi dalam menghasilkan makanan dan minuman bergizi serta
berkualitas untuk memberikan nilai tambah setiap tahap kehidupan manusia.
1. Inovasi dalam Menghasilkan Makanan dan Minuman Bergizi
a. Perusahaan harus terus berinovasi dalam menghasilkan makanan dan minuman
yang bergizi, baik dari segi kandungan nutrisi maupun rasanya.
b. Inovasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku alternatif yang lebih
bergizi, mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kandungan gizi, atau
mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
yang beragam.
VISI Richeese
Orientasi Pasar X
Aktual X
Jelas X
Bisa dijalankan X
Memotivasi X
Spesifikasi X
Luwes X
Adaptasi dengan X
lingkungan
1.4.TUJUAN PENELITIAN
PT Richeese Kuliner Indonesia bergerak di bidang bisnis Quick Service Restaurant
(QSR), dengan tujuan menjadi perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab, dengan
produk-produk yang bergizi dan berkualitas, serta memberikan nilai tambah bagi setiap
tahap kehidupan manusia, tidak lupa selalu berusaha memberikan layanan terbaik kepada
pelanggan. Menjadi perusahaan yang menghasilkan makanan pilihan utama konsumen,
dengan produk-produk yang bergizi, berkualitas, dan terjangkau dan berperan aktif dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui produk-produk yang bergizi dan
bermanfaat.
A. ANALISIS SWOT PADA PT RICHEESE KULINER INDONESIA
1. STRENGTH (KEKUATAN)
➢ Produk yang unik dan inovatif, yaitu ayam goreng dengan saus keju.
➢ Kualitas rasa yang konsisten dan lezat.
➢ Lokasi strategis di pusat kota dan dekat dengan pusat perbelanjaan.
➢ Pelayanan pelanggan yang baik dan ramah.
➢ Citra merek yang kuat dan dikenal di seluruh Indonesia.
➢ Makanan yang disajikan dalam porsi yang besar dan harga yang terjangkau.
➢ Kebersihan dan keamanan restoran yang terjaga.
➢ Program loyalitas pelanggan yang menarik dan memberikan keuntungan.
➢ Inovasi menu yang terus dilakukan untuk menarik minat konsumen.
➢ Kemitraan dengan aplikasi pengiriman makanan yang terkenal.
➢ Sistem manajemen yang efisien dan efektif.
➢ Tim karyawan yang terlatih dengan baik dan berpengalaman.
➢ Dukungan dari pemasok bahan baku yang handal.
➢ Kesadaran merek yang tinggi di kalangan masyarakat.
➢ Aktif dalam kegiatan sosial dan berkontribusi dalam komunitas lokal.
2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
➢ Keterbatasan variasi menu yang ditawarkan.
➢ Kualitas dan konsistensi layanan pelanggan yang tidak selalu memuaskan.
➢ Rasa keju yang terkadang terlalu kuat dan berlebihan.
➢ Kurangnya promosi dan iklan yang efektif.
➢ Tidak adanya opsi makanan vegetarian atau makanan khusus diet.
➢ Tidak adanya variasi saus keju untuk dipilih.
➢ Waktu tunggu yang lama saat jam makan siang dan malam.
➢ Pemesanan makanan online yang sulit dan sering bermasalah.
➢ Restoran yang sering penuh sehingga sulit untuk mendapatkan tempat duduk.
➢ Kesulitan dalam menjaga kualitas rasa ketika restoran berekspansi ke berbagai
daerah.
➢ Kurangnya variasi makanan pembuka dan penutup.
➢ Minuman yang tersedia terbatas dan tidak terlalu beragam.
➢ Stok bahan baku yang sering habis pada jam-jam sibuk.
➢ Sering terjadi kesalahan pesanan dan penundaan pengiriman.
➢ Ketergantungan pada satu produk utama, yakni ayam goreng dengan saus keju.
3. OPPORTUNITIES (PELUANG)
➢ Meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan cepat saji.
➢ Potensi pertumbuhan pasar yang masih besar.
➢ Ekspansi bisnis ke berbagai daerah di Indonesia yang belum terjangkau.
➢ Mengembangkan menu makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
➢ Menyediakan opsi makanan untuk kelompok diet tertentu, seperti vegetarian atau
gluten-free.
➢ Memperluas kerjasama dengan pemasok lokal untuk memenuhi permintaan akan
bahan baku.
➢ Membuka gerai di luar negeri untuk mengeksplorasi pasar internasional.
➢ Meningkatkan efisiensi dalam manajemen rantai pasok dan pengiriman.
➢ Mengadakan promosi dan diskon secara rutin untuk menarik lebih banyak
pelanggan.
➢ Memperluas jaringan kemitraan dengan aplikasi pengiriman makanan yang
terkenal.
➢ Mengembangkan konsep restoran yang lebih modern dan menarik.
➢ Menawarkan paket catering untuk acara-acara khusus.
➢ Mengadakan program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan.
➢ Memperkenalkan menu baru yang unik dan inovatif secara berkala.
➢ Menyediakan layanan pesan antar yang lebih efisien dan handal.
4. THREAT (ANCAMAN)
➢ Persaingan yang ketat dengan restoran cepat saji lainnya.
➢ Perubahan selera dan kebiasaan konsumen yang cepat.
➢ Penurunan daya beli konsumen akibat resesi ekonomi.
➢ Meningkatnya biaya bahan baku dan operasional yang dapat mempengaruhi harga
menu.
➢ Peraturan pemerintah terkait kesehatan makanan dan izin usaha.
➢ Gangguan dalam rantai pasok dan pengiriman akibat cuaca buruk atau kondisi alam.
➢ Krisis kesehatan atau keamanan pangan yang dapat merusak reputasi restoran.
➢ Perkembangan tren makanan kesehatan yang dapat mengurangi minat pada
makanan cepat saji.
➢ Kemungkinan terjadinya kontaminasi atau infeksi dalam proses persiapan makanan.
➢ Teknologi baru yang dapat mengubah cara konsumen memesan dan mengirimkan
makanan.
➢ Pergeseran preferensi konsumen terhadap makanan lain yang lebih populer.
➢ Keterbatasan dana untuk melakukan ekspansi bisnis.
➢ Gangguan sosial atau politik yang dapat menghambat operasional restoran.
➢ Peningkatan harga bahan bakar dan transportasi yang dapat mempengaruhi biaya
pengiriman.
➢ Resesi ekonomi yang dapat mengurangi pengeluaran konsumen untuk makanan di
luar.
Porter
Five
Forces Ancaman
Daya Tawar Pendatang
Dari Pembeli Baru
Ancaman
Produk atau
Jasa Pengganti
C. ANALISIS PESTEL
Konservatif Agresif
Integrasi ke hulu/ke
Pengembangan pasar hilir Penetrasi pasar
Pengembangan produk Pengembangan pasar
Diferensiasi produk Pengembangan produk
Penetrasi pasar Diversifikasi usaha
Keunggulan
Persaingan (KP) Kondisi Industri (KI)
Defensif Kompetitif
Penciutan aktivitas Integrasi ke hulu, ke
Perusahaan Divestasi hilir, atau horizontal
Likuidasi Pengembangan pasar
Pengembangan produk
KK
X = 1.8
Y=2
KP KI
SU
Matriks BCG (Boston Consulting Group)
Kuadran 2
Star
Kuadran 1
Kuadran 3 Kuadran 4
Cash Cow Dog
Pertumbuhan pasar:
Richeese Kuliner Indonesia sangat tinggi total omset penjualan mencapai
Rp707,289,836.83 pada Januari-Desember 2022 atau naik sekitar 14,5% dari priode
sebelumnya. Contoh produk penjualan dari Richeese diantaranya menu paket combo
dengan banyak pilihan juga menu ala carte tentunya dengan banyak pilihan juga, tidak
lupa dengan minuman yang mereka jual.
3. Bobot x Peringkat
Faktor internal
Kekuatan Bobot Peringkat nilai
-Produk yang dijual mempunyai kualitas yang tinggi 10% 4.00 0.4
-Kemampuan produksi yang tinggi 10% 3.00 0.3
-Gerai resmi dan penjualan terdistribusi diseluruh 10% 2.00 0.2
Indonesia
-Pengembangan produk yang tinggi dan inovatif 15% 4.00 0.5
-Low cost production 5% 3.00 0.2
Kelemahan
-Promosi yang kurang menarik 10% 3.00 0.3
-Desain produk kurang modis 15% 3.00 0.45
-Tampilan kemasan dan produk kurang baik 10% 2.00 0.3
-Penggunaan bahan baku import 5% 2.00 0.1
-Harga alat dan mesin produksi 10% 2.00 0.3
Faktor Eksternal
Peluang Bobot Peringkat nilai
-Jumlah penduduk Indonesia yang banyak 10% 4.00 0.4
-Tren masyarakat yang kondusif 15% 4.00 0.6
-Ekspansi ekspor kenegara berkembang 5% 3.00 0.2
-Permintaan konsumen 10% 4.00 0.4
-Kepercayaan PT Richeese Kuliner Indonesia 10% 3.00 0.3
Ancaman
-Persaingan industri yang intens 20% 3.00 0.6
-Krisis ekonomi global 15% 3.00 0.45
-Nilai tukar rupiah 10% 2.00 0.2
-Bencana alam 5% 2.00 0.1
Total 100% 3.25
Internal : 3.05
Eksternal : 3.25