Anda di halaman 1dari 10

BAB I

I. Sejarah Richeese Factory

Restoran cepat saji adalah restoran yang makanannya disajikan dalam waktu
singkat, menu yang ditawarkan umumnya terbatas, dan sebagian besar sistem
pelayanannya berupa self service by customer (Yuliati, 1998, dalam Heryanti,
2009). Salah satu restoran cepat saji di Indonesia adalah Richeese Factory yang
didirikan oleh PT. Richeese Kuliner Indonesia. PT. Richeese Kuliner Indonesia
adalah salah satu anak perusahaan dari Nabati Grup yang baru berdiri selama 5
tahun. Dalam menjalankan bisnis restoran cepat saji tersebut, PT. Richeese Kuliner
Indonesia mengedepankan service excellent untuk kepuasan customer-nya. Tujuan
Richeese Factory adalah untuk membuat perbedaan dari bisnis restoran cepat saji
pada umumnya, dengan menawarkan pengalaman dan kenikmatan keju dalam
kebersamaan.

Pada tanggal 8 Februari 2011, PT. Richeese Kuliner Indonesia memulai pembukaan
outlet pertamanya di mall Paris Van Java (PVJ) Bandung. Produk unggulan yang
ditawarkan adalah ayam goreng yang dibaluri oleh saus barbeque dicampur dengan
saus pedas berlevel 0-5 dan disajikan dengan saus keju celup.

II. Teori

A. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis yang dapat mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk dapat memutuskan strategi perusahaan yang diinginklan sehingga
mendapat keuntungan yang optimal, Analisis ini didasarkan pada suatu logika/nalar
yang dapat menghasilkan suatu kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalisirkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (threats) yang ada didalam sutu perusahaan. Dalam Proses pengambilan
keputusan yang strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan yang menguntungkan bagi pengusaha. Dengan
demikian perencanaan strategis yang efektif dalam melakukan suatu kegiatan untuk
mengambil keuntungan harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (
peluang,kekuatan, kelemahan dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat
inidan yang akan datang , hal ini disebut dengan analisis situasi. Dalam analisis
situasi yang paling terkenal dan populer saat ini adalah analisis swot, analisis situasi
adalah analisis SWOT.

B. Cara membuat Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah lingkungan internal Strength dan Weakness serta


lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang akan dihadapi didalam dunia
bisnis bagi pengusaha. Analisis SWOT selalu membandingkan antara faktor
internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). faktor eksternal peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) Sehingga dalam perencanaan akan
mendapatkan hasil suatu strategi yang optimal yang dapat menjadi keunngulan
yang kompetitif bagi pengusaha.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Strength (Kekuatan) :

 Restoran tempat nya yang bersih dan cukup menarik untuk di kunjungi,
baik bagi segmen remaja maupun keluarga
 Restoran yang cocok bagi para penggemar makanan keju
 Menu yang tidak terlalu banyak (tidak terlalu membutuhkan banyak bahan)
 Masakan masih bisa diterima oleh lidah warga lokal.
 Telah bersertifikasi sistem keamanan pangan ISO 22000 dan sistem jaminan
halal (sjh) sertifikasi 00160067271213

Weakness (Kelemahan) :

 Akses yang tidak strategis, karena berada di titik kemacetan


 Desain kemasan kurang menarik konsumen
 Pengelolaan mengenai work engagement pada crew outlet Richeese Factory
yang lemah dalam dedication.
 Jenis-jenis makanannya yang kurang memperhatikan nilai gizi
 Dengan harga yang cukup mahal tidak mengubah loyalitas pelanggan

Opportunity (Peluang) :

 Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis makanan cepat saji


 Richeese factory dikelilingi oleh area intansi dan perkantoran, dimana
menciptakan peluang tersendiri bagi perusahaan.
 Franchise dengan Maspion Square, dimana banyak pelanggan yang ingin
berbelanja ikut singgah makan di Richeese Factory.
 Selalu berinovasi dengan menciptakan menu yang baru
 Tempat parkir luas karena satu area dengan Maspion Square.

Threat (Ancaman) :
 Memiliki produk andalan yang malah menjadi sasaran untuk ditiru oleh
kompetitor
 banyak nya pesaing yang juga ikut bermain dalam segmen pasar produk
yang sejenis (restoran fast food)
 Adanya tekanan dari berbagai pihak mengenai makanan cepat saji dengan
masalah obesitas
 Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan
mulai meninggalkan mengkonsumsi ‘’Junk Food’’
 Adanya inflasi menyebabkan meningkatnya harga bahan baku yang lebih
mahal
B. Grouping menjadi Matrix

Strength Weakness
Opportunity  Tingginya tingkat  Akses yang tidak
ketergantungan masyarakat strategis, karena
akan jenis makanan cepat saji berada di titik
 Richeese factory dikelilingi kemacetan
oleh area intansi dan  Desain kemasan
perkantoran, dimana kurang menarik
menciptakan peluang tersendiri konsumen
bagi perusahaan.  Pengelolaan mengenai
 Franchise dengan Maspion work engagement
Square, dimana banyak pada crew outlet
pelanggan yang ingin Richeese Factory yang
berbelanja ikut singgah makan lemah dalam
di Richeese Factory. dedication.
 Selalu berinovasi dengan  Jenis-jenis
menciptakan menu yang baru makanannya yang
 Tempat parkir luas karena satu kurang
area dengan Maspion Square. memperhatikan nilai
gizi
 Dengan harga yang
cukup mahal tidak
mengubah loyalitas
pelanggan
Threat  Restoran tempat nya yang  Memiliki produk
bersih dan cukup menarik andalan yang malah
untuk di kunjungi, baik bagi menjadi sasaran untuk
segmen remaja maupun ditiru oleh kompetitor
keluarga  banyak nya pesaing
 Restoran yang cocok bagi para yang juga ikut bermain
penggemar makanan keju dalam segmen pasar
 Menu yang tidak terlalu banyak produk yang sejenis
(tidak terlalu membutuhkan (restoran fast food)
banyak bahan)  Adanya tekanan dari
 Masakan masih bisa diterima berbagai pihak
oleh lidah warga lokal. mengenai makanan
 Telah bersertifikasi sistem cepat saji dengan
keamanan pangan ISO 22000 masalah obesitas
dan sistem jaminan halal (sjh)  Banyak masyarakat
sertifikasi 00160067271213 yang beralih ke jenis
makanan yang lebih
sehat dan mulai
meninggalkan
mengkonsumsi ‘’Junk
Food’’
 Adanya inflasi
menyebabkan
meningkatnya harga
bahan baku yang lebih
mahal
WEIGHT RATING SCORE
Strengths  Restoran tempat nya yang bersih dan  0.15  3 ► 0.45
cukup menarik untuk di kunjungi,  0.09  1 ► 0.9
baik bagi segmen remaja maupun  0.10  3 ► 0.30
keluarga  0.12  2 ► 0.36
 Restoran yang cocok bagi para  0.08  1 ► 0.16
penggemar makanan keju =
 Menu yang tidak terlalu banyak (tidak 1.81
terlalu membutuhkan banyak bahan)
 Masakan masih bisa diterima oleh
lidah warga lokal.
 Telah bersertifikasi sistem keamanan
pangan dan sistem jaminan halal (sjh)

Weakness  Akses yang tidak strategis, karena  0.13  3 ► 0.39


berada di titik kemacetan  0.03  1 ► 0.03
 Desain kemasan kurang menarik  0.07  2 ► 0.14
konsumen  0.10  3 ► 0.30
 Pengelolaan mengenai work  0.12  3 ► 0.36
engagement pada crew outlet =
Richeese Factory yang lemah dalam 1.22
dedication.
 Jenis-jenis makanannya yang kurang
memperhatikan nilai gizi
 Dengan harga yang cukup mahal
tidak mengubah loyalitas pelanggan
Opportunities  Tingginya tingkat ketergantungan  0.06  1 ► 0.06
masyarakat akan jenis makanan cepat  0.13  3 ► 0.39
saji  0.03  1 ► 0.03
 Richeese factory dikelilingi oleh area  0.10  2 ► 0.2
intansi dan perkantoran, dimana  0.15  4 ► 0.6
menciptakan peluang tersendiri bagi =
perusahaan. 1.55
 Franchise dengan Maspion Square,
dimana banyak pelanggan yang ingin
berbelanja ikut singgah makan di
Richeese Factory.
 Selalu berinovasi dengan
menciptakan menu yang baru
 Tempat parkir luas karena satu area
dengan Maspion Square.

Threat  Memiliki produk andalan yang malah  0.12  3 ► 0.36


menjadi sasaran untuk ditiru oleh  0.07  2 ► 0.14
kompetitor  0.05  1 ► 0.05
 banyak nya pesaing yang juga ikut  0.15  4 ► 0.6
bermain dalam segmen pasar produk  0.09  2 ► 0.18
yang sejenis (restoran fast food) =
 Adanya tekanan dari berbagai pihak 1.33
mengenai makanan cepat saji dengan
masalah obesitas
 Banyak masyarakat yang beralih ke
jenis makanan yang lebih sehat dan
mulai meninggalkan mengkonsumsi
‘’Junk Food’’
 Adanya inflasi menyebabkan
meningkatnya harga bahan baku yang
lebih mahal

C. Hasil Analisis SWOT

Berdasarkan hasil-hasil yang di dapat dari analisis internal dan eksternal pada
Tabel seperti ditulis di atas, hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut:

Strengths : 1.81

Weekness : 1.22

Opportunities : 1.55

Threat : 1.33

Rumus :

SW = ( S - W ) /2

OT = ( O - T ) /2

Jadi :

SW = (1.81 – 1.22 ) /2 = 1.2

OT = (1.55 – 1.33) /2 = 0.22

(1.22 , 0.22)

Maka, penentuan posisi perusahaan dapat digambarkan sebagai Matrik SWOT


yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Diagram SWOT :
Opportunity

(1.22)
(0.22, 1.22)
Ekspansi
(0.2)

(0.1)

Weakness Strength

(0.1) (0.2) (0.22)

Threat

Anda mungkin juga menyukai