N-219
KERJA PRAKTEK
Oleh:
BAYU SALWA
2020112008
BANDUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
Telah disetujui dan disahkan oleh
PT. DIRGANTARA INDONESIA (IAe)
Bandung, 04 Desember 2023
ANALISIS PROSES PEMASANGAN SOLID RIVET STRUKTUR
PESAWAT TERBANG
N-219
PEMBIMBING, PEMBIMBING,
Menyetujui:
Mengetahui:
KEPALA DEPARTEMEN
PUSAT PEMBELAJARAN
HERI KUSMAYADI
NIK. 950121
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KONTRUKSI VERTIKAL STABILIZE
PADA PESAWAT N 219
KERJA PRAKTEK
Oleh:
BAYU SALWA
2020112008
Mengetahui
Dosen Pembimbing l
Menyetujui
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Dengan memanjatkan puji serta syukur kepada tuhan yang maha Esa.atas
berkat, rahmat,dan karunia nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek “ANALISIS SOLID RIVET STRUKTUR PESWAT TERBANG
N-219”, pembuatan laporan kerja praktek ini merupakan persyaratan untuk
kelulusan S-1 Teknik Mesin Di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia.
Berkat pertolongan dari berbagai pihak yang mwluangkan waktu dan pikiran
sehingga penulis menyelesaikan proses pembuatan tugas akhir ini. Maka dari itu
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan
nya sehingga bisa menyelesaikan laporan kerja praktek.
Bayu Salwa
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
lama. Teknologi perkembangan di Indonesia semakin berkembang dan juga
teknologi dunia semakin maju sehingga para industri penerbangan semakin maju
sehingga para industri penerbangan pesawat berlomba-lomba untuk menggunakan
alat yang canggih dari yang sebelumnya.
Kemajuan teknologi yang canggih saat ini sudah banyak industry pesawat
terbang yang sudah banyak menggunakan metode riveting dalam pembuatan dan
perakita pesawat terbang.
Riveting adalah suatu proses penggabungan dua lembar logam atau lebih
dengan menggunakan rivet, Rivet sendiri adalah sebuah jenis pasak atau paku
yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih benda dengan cara
merakitnya bersamaan menggunakan mesin rivet gun. Rivet biasanya terbuat dari
logam, seperti baja atau aluminium, dan memiliki bentuk seperti batang dengan
kepala di satu ujungnya. Proses pemasangan rivet disebut "riveting."
Cara kerja rivet adalah dengan memasukkan ujung yang tidak memiliki
kepala (tail) dari rivet ke dalam lubang yang telah dibor di dua benda yang akan
dihubungkan. Kemudian, ujung tail dipadatkan dengan mendorong atau menekan
ke dalam bentuk kepala yang datar. Ini menghasilkan sambungan permanen antara
dua benda, dan rivet tidak bisa dilepaskan tanpa merusak salah satu dari benda
yang terhubung.
Rivet sering digunakan dalam konstruksi baja, penerbangan, dan industri-
industri lain di mana sambungan permanen dan kuat diperlukan. Meskipun rivet
telah digantikan dalam banyak aplikasi oleh teknologi pengikatan modern seperti
baut dan las, mereka masih digunakan di beberapa aplikasi khusus di mana
kekuatan dan ketahanan korosi yang tinggi dibutuhkan.
2
1.4 Tujuan Kerja Praktek
1. Mengetahui bagaimana proses prakitan pesawat menggunakan rivet
2. Mengetahui bagaimana cara kerja reivet pada pesawat
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
4
Pada saat Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), kegiatan klub-klub Aeromedelling kembali berlangsung di lapangan
udara Husein Sastranegara. Pada tahun 1953, aktivitas klub-klub ini
disatukan dalam wadah organisasi bernama seksi percobaan dan
beranggotakan 15 orang dan di bawah komando depot perawatan teknik
udara dengan Mayor Nurtanio Pringgoadisurjo sebagai pemimpinnya.
Dalam tahun yang sama, melalui perantara Adam Malik yang pada saat
itu menjabat sebagai menteri Luar Negeri Indonesia, mengajak BJ. Habibie
yang ketika itu bekerja di perusahaan dirgantara (Masserschimiit Blokow
Blohm) di Jerman setelah lulus dari Aachen Technical High Learning pada
fakultas Aircraft Constraction diminta untuk berkontribusi membangun
industri penerbangan Indonesia. Pada saat itu pula BJ. Habibie ditunjuk
Suharto sebagai penasihat dalam bidang teknologi dan melahirkan badan
ATTP (Advance Technology & Teknologi Penerbangan Pertamina) dengan
tujuan agar mendapatkan lisensi industri pesawat terbang dari luar negeri.
Pada akhirnya bulan September 1974 ATTP berhasil menandatangani
perjanjian kerja sama lisensi dengan Messerschmitt Bölkow Blohm (Jerman)
dan CASA (Spanyol) untuk memproduksi helikopter tipe BO-105 dan
pesawat sayap tipe NC-212.
Tidak terlepas dari sejarah pada pada tanggal 17 Oktober 1979 ketika PT.
Nurtanio bekerja sama dengan CASA Spanyol mendirikan usaha patungan
dengan modal 50%-50% yang diberi nama Aircraft Technology Industry
yang berkedudukan diMadrid. Program yang dijalankan dari usaha
bersama ini rancang bangun dan produksi bersama pesawat komputer serba
guna CN-235 yang pada saat ini telah terbang sekitar 250 pesawat di
5
berbagai negara pemakainya, antara lain: Turki 52 pesawat, Korea Selatan
20 pesawat dan Malaysia 8 pesawat. Diperhitungkan akan terus bertambah
jumlah Negara pemakainya.
Pada tanggal 26 April 1976, berdasarkan Akta Notaris No. 15, di Jakarta,
PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio (PT. IPTN) secara resmi didirikan
oleh Dr. BJ. Habibie sebagai Direktur Utama. Ketika fasilitas industri ini
selesai, pada Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat
terbang ini. Terlepas dari perjalanan PT. IPTN dalam menghadapi krisis
nasional pada tahun 1997 sampai 1999. Akhirnya PT. IPTN merubah
namanya menjadi PT. DI (Dirgantara Indonesia) pada tanggal 23 Agustus
2000 sekaligus memperluas cakupan bisnis di bidang kedirgantraan. Pada
tahun selanjutnya telah membukukan keuntungan sebesar Rp.11,26 Miliyar,
saat itu jumlah karyawan yang tersisa hanya 10.000 orang. Hal ini
diakibatkan oleh situasi yang tidak menentu akibat krisis moneter pada tahun
1998. Dengan penuh pertimbangan maka perlu diadakannya restrukturisasi,
dan langkah awal yang diambil adalah “Perumahan” terhadap seluruh
karyawan yang diberlakukan sejak tahun 2003. Dan hingga saat ini jumlah
karyawan yang ada sekitar 3200 karyawan tetap dan 600 karyawan kontrak.
6
Logo PT. Dirgantara Indonesia
Logo PT. Dirgantara Indonesia (persero) terdiri dari tiga sayap pesawat terbang
dan Sebuah lingkaran, logo ini memiliki makna diantaranya:
7
Profil Data Perusahaan
Dengan ini PT Dirgantara Indonesia dikenal sebagai salah satu
perusahaan aerospace di Asia Tenggara dengan kompetensi inti dalam
memproduksi pesawat. Berikut profil data perusahaan:
Nama Perusahaan : PT DIRGANTARA INDONESIA
Alamat : Jl. Pajajaran No. 154, Husein Sastranegara
Telepon : (022)-6054121
Website : https://www.indonesian-aerospace.com
E-mail : sekretariatptdi@indonesian-aerospace.com
Tahun Berdiri : 8 September 1951
-Memberikan produk dan jasa yang kompetitif dalam hal kualitas dan
biaya.
8
1. Aircraft Full Development
N250
N2130
CN235 Sipil
CN235 Militer
CN235 Maritim
NC212
4. Subcontract Programm
Lockhead F
Jasa
Manufacturing subcontract
9
Aircraft Industrial Tooling & Equipment Manufacturin
a. NC – 212
b. CN – 235
10
1979 dan diselesaikan tahun 1983, sebagai hasil kerjasama antara PT.
IPTN dengan CASA.
c. NBO – 105
d. NAS – 332
11
e. NBELL – 412
12
Gambar 3.1 Pesawat N-219
13
Pesawat ini juga dilengkapi dengan alat bantu navigasi sehingga
mampu lepas landas dan mendarat di bandara bandara perintis dengan
peralatan minimal.
14
2.12.2 Kinerja
2.12.3 Elevator
15
memiliki fungsi control mengarahkan badan pesawat naik atau turun dan
selanjutnya mengangkat atau menurunkan ketinggian pesawat dengan
mengubah sudut kontak sayap pesawat.
16
Proses manufaktur adalah proses pembuatan dan pengaplikasian
bahan fisik maupun kimia untuk merubah bentuk geometri bahan atau
penampilan permukaan dalam pembuatan komponen suatu produk. Proses
manufaktur membutuhkan komponen-komponen sederhana untuk diproses
sehingga menjadi barang yang lebih kompleks. Misalnya komponen
elevator yang terdapat pada sayap belakang pesawat, elevator pada
pesawat terbang N-219 tergabung atas beberapa komponen (rib dan skin)
yang di gabungkan memakai beberapa objek penyambungan salah satunya
memakai tipe solid rive.
1. Keuntungan
Sambungan paku keeling ini dibandingkan dengan sambungan
las mempunyai keuntungan yaitu:
- Pemasangan solid rivet itu mudah di manufaktur dan
biayanya lebih murah di bandingkan dengan sambungan yang
lain nya
- Sambungan solid rivet umumnya digunakan untuk
sambungan tetap.
2. Kelemahan
- Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa
pengeboran lubang paku kelingnya di samping kemungkinan
terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku keeling
dipasang. Adapun pemasangan paku keeling bisa dilakukan
17
dengan tenaga manusia dan tenaga mesin.
- Jika terjadi kesalahan manufaktur itu relative sulit untuk di
lepas Kembali.
18
Solid rivet yang ada pada struktur
pesawat terbang N-219 sangatlah banyak,
tetapi pada komponen elevator yang akan di
jadikan pembahasan pada kali ini adalah solid
rivet MS20470 dan berkepala Protruding
Head.
19
2.13.4Model Kepala Solid Rive
20
21
Gambar 2.13.5 Solid Rivet MS20470
22
Dari solid rivet yang dipakai, kita harus mengetahui kode yang
dipakai oleh solid rivet tersebut dan mengetahui arti dari kode solid rivet
tersebut. Karena dari kode solid rivet tersebut. Karena dari kode tersebut
kita dapat memakai solid rivet sesuai dengan spesifikasi yang ditunjukkan
oleh perusahaan.
23
Pada tabel diatas menunjukan panjang yang di pakai dari kode solid rivet dan
diameter solid rivet. Pada tabel menjelaskan kode dash yang ada pada solid rivet
dan panjang yang sudah di tentukan oleh pihak perusahaan. Sebelum proses
pemasangan solid rivet ini sebaiknya kita memerhatikan kode tersebut, karena
kode tersebut dapat berubah-rubah sesuai posisi pemasangan solid rivet tersebut.
Panjang rivet haruslah sesuai dengan kode tersebut karena pada saat proses
penumbukan kepala baru solid rivet atau pemadatan kepala baru solid rivet bila
rivet terlalu panjang akan mengakibatkan kecacatan, begitupun bila rivet terlalu
pendek.
Keterangan:
24
Jenis FF untuk aplikasi utama.
Ukuran pembuatan lubang di tentukan juga oleh tabel dan bisa menyesuai kan
kondisi ukuran yang di mna yang di pakai disamakan dengan kebutuhan.
Tabel 2.13.9: Dimensi Panjang Kepala Baru dan Lebar Kepala Baru
Berdasarkan Tebal Plat
25
BAB III
Mulai
Drawing
Setting
26
Drilling Menggunnakan Drill gun
Rivetng,Dan Cleaning
Inspection Quality
Selesai
3.3.1 Alat
27
Kaliberbatas go not go
Alat untuk menentukan komponen yang telah dibaut apakah sesuai batas
yang telah ditentukan atau tidak
3.3.2 Bahan.
Rivet
Solid Rivet MS20470:Universal head rivets,adalah solid rivet yang
banyak digunakan pada struktur elevator pesawat terbang N219
Drilling
Gunakan mata bor yang sesuai dengan aturan toleransi yang telah
ditentukan
Ada beberapa metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan
Laporan Kerja Praktek ini, metode pengumpulan data tersebut yaitu :
28
BAB IV
29
di gunakan akan mementukan hasil kepla baru
solid rivet. Kekutan penyambungan oleh solid
rivet ini dipengaruhi oleh kepadatan solid
rivet, akan tetapi bila solid rivet terlalu padat
akan berpotensi menimbulkan kecacatan-
kecacatan yang dapat terlihan langsung
ataupun tidak terlihat langsung (melalu proses
uji coba).
4.2 Fungsi proses prakitan menggunakan rivet dan cara kerja rivet
Pada proses pemasangan ini di
perlukan ketelitain dan keahlian tertentu,
karena proses ini adalah proses penentuan
suatu komponen menyatu dengan baik dan
dapat menahan beban sesuai spesifikasinya.
Dari pemasangan solid rivet yang sesuai
standar akan menjamin kualitas umur pakai
suatu komponen tersebut.
30
komponen) supaya tidak tertukarLapisi kedua
permukaan yang akan bersentuhan satu sama
lain (permukaan dalam) dengan sealant yang
sudah di tentukan oleh pihak perusahaan.
Pastikan lubang yang di masuki solid rivet suaian nya longgar tetapi tidak
longgar yang berlebihan, dengan cara memasukan solid rivet nya.Permukaan
lubang pastilah tidak rapih dan kasar karena proses driling tersebut. Diharus kan
lubang itu serata mungkin dan rapih supaya tidak terjadi kecacatan yang
disebabkan oleh lubang.
Rapihkan lah lubang degan menggunakan micro stop dengann baik,
karena bila salah menggunakan akan membuat lubang nya miring atau pelebaran
lubang.Sesudah semua lubang dipastikan rapih dari segi margin ataupun dari
lubang itu sendiri barulah proses riveting atau menyatikan 2 komponen memakai
metode solid rivet.Masukan solid rivet ke dalam lubang dan harus sesuai antara
besar solid rivet dan panjang solid rivet terhadap tebal yang akan disatukan
nya.Pasang rivet set ke rivet gun sesuai dengan ukuran yang telah di
tentukan.Tempelkan rivet gun ke kepala rivet, pastikan angin yang di butuhkan
cukup untuk menekan rivet gun atau sesuaI spesifikasi.
Tempelkan bucking bar ke ujung rivet dan pastikan lurus dan tidak sama
sekali terjadi kemiringan.Pada tahapan selanjutnya tekan tombol rivet gun
dengan bucking bar sealama bersamaan sampai terasa keras dan rivet gun
memantul baru lah lepas bersamaa.Pada proses 16 harus lah dilakukan oleh
tenaga ahli karena sebenarnya di lapangan tidak ada angka yang pasti untuk
menekan dan melepas bucking bar dan rivet gun tersebut. Kerapatan ke 2
komponen yang di satukan tersebut pasti lah sangat rapat dan mengeluarkan
31
sealant yang ada permukaan dalam. Lap sampai besih dan komponen strukur
elevator pun siap untuk di QC.
4.2.2 Hal-hal Yang Harus Di Perhatikan
32
perbesarlah lubang dengan diameter yang sesuai dengan solide rivetnya.
Perhatikan kelurusan lubang dengan teliti karena tidak sedikit pada proses
pembesaran lubang ini membuat lubang menjadi miring.
Lubang yang sudah diperbesar harus lebih besar dari pada solid rivet, karena
pada proses riveting solid rivet akan menggembang (meperbesar diameter) dan
menyesuaikan ruangan akan tetapi tidak besar, bila diberi suaian pas maka
pengembangan solid rivet tertahan dan akan menjadi crak, maka dari itu untuk
mengurangi potensi crak pada solid rivet suaian yang dipakai adalah suaian pas
tetapi agak longgar.dan mulai Penghalusa permukaan lubang harus lah di
lakukan supaya permukaan yang bersentuhan langsung dengan solid rivet tidak
rajam dan bila permukaan rata meminimalisir potensi crack.
Patikan tekanan angin yang dibutuhkan oleh rivet gun cukup atau lebih,
karena angin yang masuk pada rivet gun akan memperngaruhi tenaga atau daya
yang dihasilkan. Pengaruh tekanan angin yang di bawah spesifikasi rivet gun akan
membuat hasil riveting tidak sempurna.Bucking bar berfungsi untuk membuat
kepala baru solid rivet. Pengunaan bucking bar harus di tepelkan di ujung solid
rivet dan di tekan pada saat rivet gun di hidupkan, dan dilepas pada saat sudah
terasa memantul atau terasa keras.
Pada proses perapatan harus lah memiliki keahlian khusus supaya tidak
terjadi kecacatan dan memerhatikan buku panduan, karena sebenarnya cacat
pada solid rivet ini tidak bisa terlihat oleh mata biasa. Akan tetapi bila oprator
melakukan prosedur dengan baik dan sesuai perintah desainer maka hasil
penggabungan 2 komponen melakukan solid rivet sangat dapat dipertanggung
jawabkan oleh desainer.Proses terakhir adalah memebesihkan sealant yang
keluar dari selah penggabungan 2 komponen tersebut dengan baik dan benar
hingga semua terlihat rapih.
33
menjelasakan beberapa kondisi cacat pada solid rivet, adapun beberapa retakan-
retakan cacat pada solid rivet dimana pada retakan tersebut terdapat 2 jenis
retakan yaitu;
Dalam retakan tersebut ada beberapa jenis retakan yang dapat diterima:
34
kepala baru.
Retakan solid rivet merambat ke permukaan dan terlalu melebar pada
kepala baru solid rivet.
Retakan solid rivet merambat ke permukaan dan hasil kepala baru terlalu
tinggi.
Retakan solid rivet yang menyambung dan memotong sebagian kepala
baru.
35
Contoh pada gambar 4.2.3
menggambarkan cacat yang di terima, karena
cacat pada kepala baru solid rivet tidak sampai
permukaan solid rivet dan lebar dari kepala
baru masuk kriteria.
36
menunjukan kecacatan ditunjukan seperti gambar berikut
37
4.2.6 Kepala baru solid rivet
Kepala baru solid rivet ditunjukan seperti gambar berikut.
38
terhadap lubangnya, dan tidak diperbolehkan
atau tidak diterima
4.2.8 Cara memeriksa gap skin dan kepala baru solid rivet
Cara memeriksa gap skin dan kepala baru solid rivet ditunjukan seperti gambar
berikut.
39
4.2.9 Memeriksa gap antara sikn dan kepala baru solid rivet
Memeriksa gap anatara skin dan kepala baru solid rivet ditunjukan seperti
gambar berikut.
40
yang di terima atau dibolehkan dan gambar
kanan menunjukan kepala baru yang tidak di
terima karena feeler masuk sepenuhnya dan
menunjukan kepala baru yang meiliki gap
yang besar.
BAB V
41
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Bahwa pemasangan solid rivet harus sesuai dengan prosedur dan skpesifikasi
yang ditetapkan oleh enginering. Dimana pemilihan dimensi rivet haruslah seusi
dengan dimensi struktur yang akan di rivet, terutama mengenai pemilihan panjang
rivet.
2. Spesifikasi dan dimensi rivet yang sudah di tetapkan oleh drawing (enginering),
menggunakan spesidfikasi MS20470AD4-4 (panjang rivet tidak tercantum dalam
drawing sehingga panjang rivet ditetapkan olehbagian produksi). Dari hasil
pengmatan bahwa spesifikasi MS20470AD4-4 sudah sesuai dengan spesifikasi
dan tidak terjadi kerusakan dalam proses manufaktur.
Saran
1. Dari hasil diskusi dibagian material dan proses enginering bahwa panjang rivet
harus dicantumkan dalam drawing agak proses pembelian solid rivet dan proses
pemilihan dibagian produksi lancar.
2. Dalam proses pemasangan solid rivet haruslah sesuai dengan prosedur, karena
bila sesuai prosedur dapat meminimalisir terjadinya kecacatan dalam peoses
pemasangan.
42