Anda di halaman 1dari 17

BERDIRINYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN

SUMEDANG
SISWA KELAS XII

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti

Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester Ganjil

Oleh :

Nama : Muhamad Fajar Raihan

NISN : 0063828054

Kelas : XII- IPS-2

MADRASAH ALIYAH DARUL HIKMAH SUKAWANGI

KABUPATEN SUMEDANG 2023


LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil Observasi dan Ziarah kelas XII IPS dengan judul :
Berdirinya Museum Prabu Geusan Ulun yang di laksanakan pada tanggal 18
Okteber 2023, maka laporan ini telah disetujui dan disahkan serta dapat dijadikan
media referensi tertulis di Madrasah Aliyah Darul Hikmah Sukawangi Kabupaten
Sumedang.

Nama Penulis : Muhamad Fajar Raihan


NISN : 0063828054
Kelas / Peminatan : XII-IPS-2

Ditetapkan di : Sumedang
Tanggal : Oktober 2023

Pembingbing penyusun laporan Ketua Panitia Kegiatan

Sudiarti, S.Pd., Ratma, S.AG


NUPTK. 20208646195001 NUPTK. 9054747650300022

Mengetahui
Kepala Madrasah

Deny Ali Mujahid Husen, S.kom.,MT.


NUPTK. 5549766668120003

i
KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirobbil alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya sehingga laporan
Berdirinya Prabu Geusan Ulun Sumedang yang dilaksanakan pada tanggal 18
Oktober 2023 dapat selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini memberikan gambaran tentang alur kegiatan observasi dan


ziarah serta mendeskripsikan beberapa tempat yang telah dikunjungi. Selain itu,
laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti Penilaian Akhir Semester
(PAS) Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024.
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Yang Terhormat Bapak Deny Ali Mujahid Husen, S.Kom.,M.T., Selaku
Kepala Madrasah Aliyah Darul Hikmah yang telah memberikan izin pada
kegiatan observasi dan ziarah tahun 2023;
2. Yang Terhormat Bapak Dan Ibu Guru Ma Darul Hikmah yang senantiasa
memotivasi penulis;
3. Yang Terhormat Ibu Siti Nurjanah, S.Pd., selaku pembimbing/panitia
kegiatan yang telah membimbing selama kegiatan, mulai dari berangkat
sampai kembali ke tempat asal;
4. Yang Terhormat Bapak/Ibu Pimpinan Nafal Tour & Travel beserta Tour
Leader yang telah memandu peserta sehingga selama kegiatan tidak
mendapat hambatan yang berarti;
5. Yang Terhormat Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan penulis
sehingga penulis dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan dapat
menyelesaikan laporan tepat pada waktunya;
6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

ii
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan
penulisan di masa yang akan datang.
Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Sumedang, Oktober 2023

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Deskripsi objek.......................................................................................................4
B. Pembahasan............................................................................................................4
BAB III.............................................................................................................................5
PENUTUP.........................................................................................................................5
A. Kesimpulan............................................................................................................5
B. Saran......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................6
RIWAYAT HIDUP PENULIS........................................................................................6

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku dan
budaya. Keberagaman ini membentuk ciri khas bagi tiap-tiap suku daerah
satu dengan suku daerah lainnya, sehingga melahirkan jati diri bagi
daerahnya masing masing. Keberagaman budaya di Indonesia merupakan
harta paling berharga yang perlu dilestarikan, termasuk segala bentuk
peninggalannya. Dalam melestarikan peninggalan-peninggalan sejarah
kebudayaan maka pemerintah melakukan berbagai upaya membangun
sarana untuk menjaga dan melestarikan benda-benda bukti peninggalan
budaya di daerah tersebut.

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah di Indonesia


yang hingga saat ini masih menyimpan banyak bukti-bukti peninggalan
sejarah budaya kerjaannya di masa lampau. Pada mulanya Kabupaten
Sumedang adalah sebuah kerajaan dalam kekuasaan Raja Galuh. Didirikan
oleh Prabu Geusan Ulun Adji Putih atas perintah Prabu Suryadewata
sebelum Keraton Galuh berpindah ke Padjadjaran, Bogor. Seiring dengan
perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa
perubahan. Yang pertama yaitu Kerajaan Tembong Agung (Tembong
artinya nampak dan Agung artinya luhur) Prabu Guru Adji Putih memimpin
pada abad ke XII. Kemudian pada masa zaman Prabu Tadjimalela, menjadi
Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, dan kemudian menjadi
Sumedang Larang (Sumedang berasal dari Insun Medal atau Insun
Medangan yang berarti aku dilahirkan, dan larang berarti sesuatu yang tidak
ada tandingnya). Sumedang Larang mengalami masa kejayaan pada waktu
pimpinan Pangeran Angka Wijaya dan Prabu Geusan Ulun sekitar tahun
1578, dan mengenal luas hingga ke pelosok Jawa Barat dengan daerah
kekuasaan meliputi wilayah selatan sampai dengan Samudera Hindia,
wilayah utara sampai Laut Jawa, wilayah barat sampai dengan sungai
Cisadane, dan wilayah timur sampai dengan sungai Cipamali.

5
Hingga kini, Sumedang masih meninggalkan berbagai bukti-bukti
sejarah yang pernah terjadi. Untuk melihat peninggalan sejarah dari
kerajaan yang ada di kota Sumedang, berupa artefak sejarah seperti pusaka
perang, atribut kerajaan, perlengkapan raja-raja dan naskah kuno
peninggalan Kerajaan Sumedang yang dapat dilihat secara umum di
Museum Prabu Geusan Ulun. Museum Prabu Geusan Ulun berisi
bermacam-macam benda pusaka, dan banyak benda-benda bernilai sejarah
termasuk alat-alat yang digunakan selama masa kerajaan Sumedang.etika
Dalem Sumedang (Pangeran Geusan Ulun) berkuasa. Benda-benda
peninggalan lainnya adalah perlengkapan musik tradisonal dan
gambar/lukisan Bupati Sumedang dari tahun-tahun awal keberadaan
Sumedang.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah yang bisa di simpulkan dari latar belakang


pembahasan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pengumpulan koleksi- koleksi di museum ini ?
2. Apa alasan dan tujuan di balik pendirian Museum Prabu Geusan Ulun?

C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah di paparkan, maka
munculah beberapa tujuan yang diantaranya adalah :

1. untuk mengetahui proses pengumpulan koleksi-koleksi di Museum


Prabu Geusan Ulun
2. untuk mengetahui alasan dan tujuan di balik pendirian Museum Prabu
Geusan Ulun

D.Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini, bagi penulis, pembaca
dan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis
 Sebagai latihan untuk menulis karya ilmiah.
 Menambah wawasan dan pengetahuan

6
2. Bagi pembaca
 Memberi pemahaman kepada pembaca tentang Museum Prabu Geusan Ulun
 Agar pembaca bisa lebih menghargai toleransi
3. Bagi sekolah
 Menjadi referensi untuk karya tulis selanjutnya.
 Menjadi penambah bacaan di perpustakaan sekolah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi objek

JA KEGIATAN KET
M
07:00- BERANGKAT MENUJU DPRD
07:30 SUMEDANG
08:00- AUDIENSI BERSAMA DPRD(H.ENDANG
10:00 TAUFIQ FTR,S.Hi,M.Pd DAN HETI
ANDORINA,S.IP)
10:00- ZIARAH MAKAM CUT NYAK DIEN
11:00

11:00- OBSERVASI KE MUSEUM SUMEDANG


13:00

13:00- OBSERVASI DI SUMEDANG CREATIVE


15:00 CENTER
15:00- OBSERVASI DI GUNUNG KUNCI
17:00

7
1. Gedung DPRD Sumedang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumedang


merupakan lembaga legislatif daerah tingkat II kabupaten yang berada di
pemerintahan Kabupaten Sumedang. Lembaga legislatif ini mewakili
rakyat di pemerintahan Kabupaten Sumedang yang dipilih dalam lima
tahun sekali dalam kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu).

Sebagai lembaga legislatif, DPRD Kabupaten Sumedang


berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah bersama
dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. DPRD Kabupaten
Sumedang juga merupakan mitra kerja bagi pejabat Bupati Sumedang
yang memiliki tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, anggaran dan fungsi
pengawasan. Dalam menjalankan tugas, kewenangan dan fungsinya DPRD
Kabupaten Sumedang membentuk alat kelengkapan yang diperlukan. Alat
kelengkapan DPRD Kabupaten Sumedang terdiri dari pimpinan, badan
musyawarah, komisi, badan legislasi daerah, badan anggaran, badan
kehormatan, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh
rapat paripurna.

Kantor yang digunakan sebagai kantor DPRD Kabupaten Sumedang


terletak di Jalan Pangeran Suriaatmaja Nomor 10, dan berhadapan
langsung dengan Komplek Kantor Bupati dan Pemerintah Kabupaten
Sumedang. Sebelumnya, DPRD Kabupaten Sumedang bersidang memakai
gedung yang sekarang dipakai Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan
Olahraga (Disparpora). Ruangan yang dipakai sidang adalah bagian
selatan dan tengah. Bangunan itu dulu dikenal dengan Ruang Sidang
DPRD.

2. Ziarah Makam Cut Nyak Dien


Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, (12 Mei 1848 – 6
November 1908);[1] dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah
seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan
Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia

8
mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan
Belanda.

3. Museum Sumedang
Museum Sumedang diberi nama Museum Yayasan Pangeran
Sumedang, dan dikelola langsung oleh Yayasan Pangeran Sumedang.
Pada tahun 1974, di Sumedang diadakan Seminar Sejarah oleh ahli-ahli
sejarah se-Jawa Barat dan diikuti ahli sejarah dari Yayasan Pangeran
Sumedang, dalam seminar tersebut dibahas nama museum Sumedang.
Diusulkan nama museum adalah seorang tokoh dalam Sejarah
Sumedang, ternyata yang disepakati nama Raja Sumedang Larang
terakhir yang memerintah Kerajaan Sumedang Larang dari tahun 1578 -
1601, yaitu Prabu Geusan Oeloen.Kemudian nama museum menjadi
Museum Prabu Geusan Ulun dengan ejaan baru untuk memudahkan
generasi baru membacanya

9
4. Sumedang Creative Center
Kreativitas anak-anak Sumedang, Gedung Creative Center Sumedang
terletak di depan Bundaran Binokasih Kota Sumedang. Ini menjadi gedung
kelima yang diresmikan Gubernur Ridwan Kamil setelah Creative Center
Cirebon, Creative Bogor, Creative Center Purwakarta, dan Creative Center
Bekasi.

Peresmian dilakukan di Gedung Creative Center Kabupaten


Sumedang dan dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,
Senin 20 Juni 2022.
Gedung ini menjadi wadah bagi seluruh potensi kreatif masyarakat khususnya
anak- anak millenial dan zillenial. Semoga terwadahi dan terkespresikan
seluruh minat, bakat, dan hobinya.

5. Gunung Kunci

Tahura Gunung Kunci Sumedang adalah singkatan dari "Taman Hutan


Raya Gunung Kunci" yang terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat,
Indonesia. Berikut adalah deskripsi umum tentang tahura ini:

B. Pembahasan

1. bagaimana sejarah didirikannya Pura Tanah Lot


Naskah atau manuskrip kuno telah menjadi perhatian pemerintah pusat
dan daerah Republik Indonesia. Banyaknya naskah-naskah kuno yang tidak
sempat lagi untuk dilestarikan menjadi alasan kuat akan perhatian tersebut.
Perpustakaan yang memang salah satu perannya sebagai tempat pelestarian
bahan pustaka dituntut agar dapat mengoptimalkan peran tersebut, khususnya
pada koleksi naskah kuno. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya
dan kendala yang dihadapi oleh Pengelola Museum Prabu Geusan Ulun
Sumedang dalam pelestarian naskah kuno. Penelitian ini merupakan

1
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni untuk
mendeskripsikan mengenai fakta-fakta tentang bagaimana upaya dan kendala-
kendala yang dihadapi dalam pelestarian naskah kuno di Museum Prabu
Geusan Ulun Sumedang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data kualitatif dalam
mengolah tiap-tiap data yang diperolah dari lapangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada beberapa upaya yang dilakukan oleh
PengelolaMuseum Prabu Geusan Ulun Sumedang dalam melestarikan naskah
kuno yaitu laminasi, fumigasi, alih media ke dalam bentuk microfilm serta
transliterasi dan terjemahan. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelestarian
naskah kuno antara lain kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam
bidang transliterasi dan terjemahan, anggaran, serta sarana dan prasarana
yang tidak memadai untuk proses pengembangan dalam pelestarian naskah
kuno.

2. Alasan dan tujuan pendirian di balik museum prabu geusan ulun


Prabu Geusan Ulun yang merupakan seorang raja Sunda. Alasan
dan tujuan didirikannya museum ini adalah sebagai berikut:

 Pelestarian Kebudayaan Sunda: Salah satu tujuan utama museum adalah


untuk melestarikan dan memamerkan kekayaan warisan budaya
masyarakat Sunda. Ini termasuk seni, tradisi, musik, tari, dan banyak
lagi.

 Makna Sejarah: Museum ini didirikan untuk menghormati makna sejarah


Prabu Geusan Ulun, yang merupakan tokoh penting dalam sejarah Sunda.
Ini berfungsi sebagai penghargaan atas kontribusinya.

 Pendidikan dan Penelitian: Museum seperti ini seringkali berfungsi


sebagai lembaga pendidikan, menyediakan sumber daya bagi para sarjana

2
dan peneliti untuk mempelajari dan mempelajari lebih lanjut tentang
budaya dan sejarah masyarakat Sunda.

 Pariwisata dan Promosi: Museum juga berperan dalam mempromosikan


pariwisata di wilayah tersebut. Hal ini menarik pengunjung yang tertarik
untuk mempelajari budaya dan sejarah Sunda, yang dapat memberikan
manfaat ekonomi bagi daerah tersebut.

 Identitas Budaya: Museum membantu memperkuat identitas budaya


masyarakat Sunda dengan menampilkan sejarah dan tradisi mereka.

 Rincian spesifik mengenai pendirian Museum Prabu Geusan Ulun,


seperti individu atau organisasi yang bertanggung jawab atas
pendiriannya dan tanggal pendiriannya, mungkin memerlukan penelitian
lebih lanjut atau mungkin tidak tersedia sepengetahuan saya.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang didirikan untuk


memperingati dan menghormati sejarah serta warisan budaya Prabu
Geusan Ulun, seorang tokoh bersejarah dari Sumedang. Museum ini
bertujuan untuk melestarikan peninggalan sejarah, artefak, dan budaya
yang terkait dengan Prabu Geusan Ulun, serta untuk memberikan wawasan
kepada masyarakat mengenai warisan budaya dan sejarah daerah
Sumedang.

B. Saran

Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang lebih menarik,


diharapkan fungsi Museum Prabu Geusan Ulun diperluas, selain berfungsi
sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka, wahana pendidikan
sejarah dan budaya. Perlu didiadakan kegiatan-kegiatan atau atraksi yang
dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Kreatifitas juda
diperlukan dalam memamerkan koleksi benda bersejarah agar telihat lebih
menarik dan atraktif.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Prabu_Geusan_Ulun
https://direktorionlinemuseumdiindonesia.wordpress.com/museum-
prabu-geusan-ulun/
https://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/83-museum-prabu-geusan-
ulun.html

5
DAFTAR LAMPIRAN

6
RIWAYAT HIDUP

nama : Muhammad Fajar Raihan


nama panggilan : Fajar
ttl : Purwakarta,06 Juni 2006
anak pertama dari 3 bersaudara
nama ayah : Abdullah
nama ibu : Lia Hermiati
hobi : Nongkrong
moto : hidup lah apa adanya

Riwayat Pendidikan : -SDN SAWAH KULON 2013-2019


-SMPN 1 PASAWAHAN 2019-2021
-MA DARUL HIKMAH SUKAWANGI 2021-Sekarang

Anda mungkin juga menyukai