Anda di halaman 1dari 25

INTEGRASI LRT dan PENGEMBANGAN STASIUN

MANGGARAI DENGAN PEMUKIMAN DI


SEKITARNYA

UP PMPTSP Kecamatan Tebet


disusun oleh:

Adrian Sutedi
PROFIL KELURAHAN MANGGARAI

Lokasi:
Kecamatan Tebet, Kota
Administrasi Jakarta Selatan

Luas wilayah 95,3 hektar

Jumlah Penduduk :
29.457 jiwa
Kepadatan Penduduk :
309 jiwa/hektar

Jumlah RW :
12
Jumlah RT :
154

Batas Administrasi
1. Utara : Kelurahan Menteng, Kelurahan Pegangsaan
2. Barat : Kelurahan Pasar Manggis, Kelurahan
Menteng Atas
3. Selatan : Kelurahan Manggarai Selatan
4. Timur: Kelurahan Kebon Manggis, Kelurahan
Kampung Melayu
INTEGRASI TRANSPORTASI DI
JABODETABEK

KOMUTER DI WILAYAH TUJUAN INTERKONEKSI PENGELOLAAN SISTEM

1 JABODETABEK
2 TRANSPORTASI DI
JABODETABEK 3 TRANSPORTASI JABODETABEK
SAAT INI TIDAK OPTIMAL
Peningkatan layanan transportasi Lalu lintas dan kemacetan di Jabodetabek
Terdapat ¬20 juta perjalanan per
umum harus dilakukan agar semakin hari harus segera dikelola dengan
hari dari Bodetabek ke Jakarta
transportasi umum menjadi pilihan baik agar tidak semakin banyak terjadi
¬70% penumpang menggunakan utama masyarakat Jabodetabek. kemacetan total
kendaraan pribadi dan ¬30% Pemerintah telah membangun moda
dilakukan dengan transportasi Dari kondisi transportasi publik di
Indonesia yang IDENTIK DENGAN
transportasi umum seperti MRT, LRT,
umum. ¬80% penumpang yang TransJakarta, & commuter line yang perlu
menggunakan kendaraan pribadi KETIDAKNYAMANAN DAN
KERUWETAN dalam melakukan dioptimalkan untuk mengatasi kemacetan di
menggunakan sepeda motor karena
perjalanan dengan transportasi Jadebotabek
menyediakan waktu perjalanan dari
pintu ke pintu yang lebih cepat publik dapat ditingkatkan sehingga Namun, saat ini pengelolaan sarana &
menjadi PILIHAN UTAMA prasarana transportasi belum optimal
70% dari polusi udara Jakarta MASYARAKAT YANG ANDAL
dihasilkan oleh kendaraan yang karena masih terpisah dan belum terpadu
DENGAN STANDAR PELAYANAN
menghasilkan: YANG TINGGI SERTA JARINGAN
2,8 juta hari kerja hilang MODA TRANSPORTASI YANG
1,3 juta absen sekolah LUAS, TERKONEKSI, DAN
9.000 rawat inap MENDUKUNG SATU SAMA LAIN
6.000 kematian prematur
RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT
Menggunakan Transportasi Publik

MODAL SHARE Cara yang Ditempuh Responden KERUGIAN EKONOMI


ANGKUTAN UMUM untuk Menuju Tempat Kerja AKIBAT KEMACETAN

Kendaraan Pribadi JAKARTA


> 50% Singapura,
Hongkong, Tokyo
Ojek/Taksi Online 19,3 Rp65 T/Tahun
Kendaraan Umum 19,1

WFH 15,2
JABODETABEK
Berjalan Kaki 10,2 Rp100 T/Tahun
20 - 50% Kuala Lumpur,
Bangkok Lainnya 3,5
BANDUNG,
TT/TJ 2
SEMARANG,
Persen (%) SURABAYA,
Jakarta, Bandung,
< 20% Surabaya, Medan, MEDAN, MAKASSAR
Rp12 T/Tahun
Ojek online dan KRL adalah
contoh transportasi umum
pilihan masyarakat yang Survei ini melibatkan 512 responden dari
mudah dan cepat untuk
menuju tempat kerja. berbagai wilayah di Indonesia dengan
proporsi 54,6% responden laki-laki dan
45,4% responden perempuan.
MASALAH DAN TANTANGAN INTEGRASI / INTERKONEKSI
Transportasi di Jabodetabek

KONDISI IDEAL
TANTANGAN INISIATIF LANGKAH KE
SAAT INI DEPAN
INTERKONEKSI
Koordinasi antar
Lembaga
Pembangunan
MRT dan LRT
Meningkatkan Kualitas
dan Kapasitas
ANTARMODA

Pembiayaan dan Integrasi Pengembangan TARIF


TransJakarta dengan Infrastruktur yang
Subsidi
Moda Lain Berkelanjutan TERINTEGRASI
Perubahan Budaya
Aplikasi Berbasis Digital
Masyarakat
Edukasi Publik
JADWAL YANG
SINKRON
Pengembangan Adopsi Teknologi
Transit Oriented
Development (TOD INFRASTRUKTUR
PENDUKUNG

INFORMASI DAN
SISTEM NAVIGASI
RENCANA INDUK TRANSPORTASI
JABODETABEK
PROGRAM/ KEGIATAN SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN BERBASIS REL 2029
POTENSI INTERKONEKSI MODA PADA JARINGAN
JALUR KERETA API DI PROVINSI DKI JAKARTA

12
4 9
13

2
5

14 16

20
6

7
10

8 17
3 21
11 15
18

Keterangan: 19
LRT Jakarta (LRT.JAK)
MRT
Elevated Loopline (LOOP)
LRT Jabodebek (LRT.JBDB)
HST
LRT Jakarta KPDBU
(LRT.JAK.KPBUD)
Jalur KA Komuter Line (CL) 22
Stasiun Integrasi
Dimensi “Integrasi” Berdasarkan Kajian
Integrasi multimoda dilakukan demi memberikan layanan seamless kepada penumpang yang
didefinisikan dalam 6 Dimensi
Dimensi Integrasi Indikator Keberhasilan Integrasi Analisis Gap Kondisi Saat Ini
• Stasiun multimoda yang saling terhubung • Tidak semua stasiun/halte saling terhubung
• Integrasi antarmoda perkotaan dan antarkota/nasional • Cakupan feeder (cth: bus, angkot) masih terbatas
Fisik • Layanan feeder & first/last-mile untuk aksesibilitas • Fasilitas first/last-mile: bus, angkot belum memadai
• Pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD) • Desain stasiun/halte belum seluruhnya
• Stasiun dengan desain yang inklusif memperhatikan aspek inklusivitas

• Terdapat entitas khusus penyelaras kebijakan • Kebijakan yang tidak saling terhubung
transportasi dengan kebijakan lainnya (lingkungan, dll.) • Proses pelaporan yang panjang dan kompleks
Manajemen • Proses perencanaan yang terintegrasi • Belum terdapat entitas khusus penyelaras
• Skema TOD yang selaras dengan kebijakan dan peraturan kebijakan dan rencana strategis transportasi serta
• Terdapat entitas integrator yang terdiri dari layanan fungsional entitas integrator/koordinator

• Jadwal layanan antarmoda yang tersinkronisasi • Jadwal layanan antarmoda tidak tersinkronisasi
Layanan • Terdapat layanan perencanaan perjalanan multimoda • Pendekatan yang berpusat pada pelanggan sudah
secara end-to-end diterapkan, tetapi dilakukan secara terpisah

• Struktur dan sistem tarif yang terintegrasi antarmoda • Struktur tarif dan penetapan harga yang berbeda
Pertiketan • Sistem pertiketan inklusif yang dapat menerima berbagai antar operator layanan
metode pembayaran • Masing-masing operator menerbitkan tiket elektronik,

• Tidak terdapat database yang terintegrasi di


Penyediaan • Kumpulan data (data warehouse) yang terintegrasi
antara penyedia layanan transportasi
• Informasi real-time tersedia untuk pelanggan seperti jadwal
Informasi • Informasi real-time disediakan masing-masing
layanan, kondisi fasilitas, dsb.
operator namun belum optimal
• Brand independen untuk masing-masing moda
• Kampanye/pemasaran yang terkoordinasi antarmoda
Brand • Terdapat standarisasi pedoman untuk branding
transportasi dan operator
• Kampanye/pemasaran belum terkoordinasi
Tingkat integrasi rendah Tingkat integrasi sedang Tingkat integrasi tinggi
Pilar Interkoneksi Moda Transportasi Jabodetabek

⚬Integrasi tarif antar moda ⚬Integrasi/sinkronisasi


⚬Integrasi ticketing system jadwal antar moda
⚬Clearing House sebagai INTEGRASI INTEGRASI
⚬Integrasi sistem
lembaga penyelenggara PEMBAYARAN INFORMASI reservasi/booking
integrasi pembayaran ⚬Integrasi sistem
informasi, pengaduan,
pembatalan, lost &
found
INTEGRASI
KELEMBAGAAN

INTEGRASI INTEGRASI
FISIK JARINGAN
⚬Integrasi simpul (terminal ⚬Integrasi rute inter dan antar
antar moda dan halte transit) moda
dan kawasan (TOD, TAD) ⚬Integrasi feeder (first dan last
⚬Fasilitas alih moda: mile) dengan trunk line
pedestrian, selasar, ⚬Integrasi antara jaringan
skybridge, dan underpass angkutan umum dengan
pejalan kaki jaringan moda transportasi
⚬Fasilitas park and ride tidak bermotor
CHALLENGES OF LRT JABODEBEK

Financial
Closed Design and
Build
in Paralel

Land
Acquisition
LRT In Developing
City

Limited Coordination
Window with Other
Time Projects
MASTER PLAN LRT JAKARTA FASE 1B
VELODROME – MANGGARAI
ROUTE PROYEK DAN TRACE

Pramuka
BPKP Rawamangun Velodrome
Pasar
Pramuka

Matraman

Mangga rai

Jalur LRTJ Velodrome-Manggarai


Stasiun LRTJ
Integrasi Dengan Moda Transportasi Lain
INTEGRASI DENGAN MODA TRANSPORTASI LAIN
INTEGRATION WITH OTHERS TRANSPORTATION

TIPE INTEGRASI
TIPE INTEGRASI
INTEGRASI
PIKAL ↔ platform
Penghubung platform
(paid to paid) tanpa komersial area
1. Stasiun Rawamangun
2. Stasiun Pramuka BPKP
3. Stasiun Pasar Pramuka
4. Stasiun Matraman

INTEGRASI STASIUN
ANG
Penghubung concourse ↔ concourse (paid to paid)
dengan komersial area dan area berkumpul

Rawamangun
5 Matraman BRT Stop
and Matraman LRT
Stastion
INTEGRASI STASIUN MANGGARAI

Platform
Concours
e KRL

Concourse Integrasi
Halte
BRT

Integratio

Menghubungkan concourse LRT Jakarta ↔ concourse KRL


& Platform Busway dengan skema paid to paid
Integration Concourse
Platform
RENCANA CONCOURSE INTEGRASI
STASIUN MANGGARAI

KETERANGAN : JPO (EKSISTING)


: STASIUN LRT MANGGARAI : Lift dan Akses tangga
: COMMERCIAL AREA (TENANT & Co-working space)
: LIFT Koneksi Halte Transjakarta Sirkulasi Manusia
: TERMINAL MANGGARAI
ILUSTRASI PERSILANGAN JALUR LRT JAKARTA DAN
KRL
PEMBANGUNAN STASIUN MANGGARAI
• Stasiun Manggarai mulai di renovasi pada tahun 2017 dengan menambahkan bangunan
baru dengan arsitektur modern minimalis futuristik menjadi tiga lantai yaitu:
o Lantai 1 stasiun merupakan emplasemen KRL Commuter Line dan KRL bandara
Eksisting o Lantai 2 merupakan tempat penyediaan fasilitas penumpang dan area komersial
o Lantai 3 digunakan untuk pemberhentian KRL Commuter Line dan juga non-KRL
• Pembangunan/modernisasi Stasiun Manggarai, tidak merubah bangunan heritage dan
mengkolaborasi dengan gaya modern, diantaranya:
o Penambahan fasilitas pelayanan pendukung yaitu lift, escalator dan tangga manual
untuk memudahkan penumpang khususnya penumpang disabilitas.
o Terdapat JPO untuk memisahkan penumpang KA Bandara & Commuter Line.
o Penataan landscape akses keluar masuk stasiun yang terintegrasi dengan JPO Trans
Jakarta Pasar Raya Manggarai.
Future Plan o Konektivitas intermoda antara Kereta Bandara dan KRL terakomodir.
• Saat ini pembangunan sisi barat stasiun Manggarai sudah selesai, tinggal menunggu
proses pembangunan track dan bangunan di jalur layang elevated Bogor line selesai.
Dengan dibangunnya stasiun Manggarai sisi barat ini terdapat 4 jalur track untuk
mengakomodir penumpang KRL Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota yang melewati
jalur atas elevated, sedangkan jalur bawah (jalur 8 dan 9) untuk mengakomodir
penumpang KA Bandara SHIA.
• Setelah stasiun selesai dibangun, dapat mengurangi kepadatan perjalanan KA di
stasiun Manggarai dan akan turut mendukung target penumpang per hari 2 juta pada.
Hal ini perlu didukung pengembangan interkoneksi dengan moda lain.
• Tahapan berikutnya, pembangunan kawasan sekitar Stasiun Manggarai akan dibangun
menjadi Kawasan Bisnis Terpadu.
PENATAAN AKSES SISI BARAT MANGGARAI
• Saat ini sudah terbangun fasilitas
integrasi sementara dari stasiun Fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi
dengan JPO TJ
manggarai sisi barat ke terminal
Manggarai.
• Hal-hal yang membutuhkan dukungan
Pemprov DKI:
o Penertiban 19 bidang tanah,
dimana udah dilakukan konsinyasi
namun belum dilakukan eksekusi
(telah terbit surat Inkrah oleh PN JPO LANTAI ATAS
Jakarta Selatan).
o Penataan kawasan terminal bus Penataan Landscape Sisi Barat
manggarai, pedestrian, sky bridge
dan ruang tunggu serta ruang parkir Integrasi dengan JPO TJ Fasilitas pejalan kaki
guna kenyamanan perpindahan
antar moda.

JPO LANTAI BAWAH


PENATAAN AKSES SISI TIMUR MANGGARAI
• Dibutuhkan dukungan untuk penataan kawasan sisi timur Manggarai dan
penataan jaringan jalan akses menuju ke stasiun.
• Tahapan berikutnya, penataan kawasan area sekitar Stasiun Manggarai dapat
dijadikan Kawasan Bisnis Terpadu.
• Perlu diagendakan peninjauan bersama di lapangan oleh seluruh stakeholder.

TRANSJAKARTA
AREA DROP OFF
JALAN DEPAN STASIUN DIHILANGKAN --- PLAZA
JALAN MANGGARAI UTARA DIPERLEBAR DUA ARAH
PICKPOINT OJEG ONLINE

AREA PARKIR MOBIL

AREA PARKIR MOTOR

DUA RUMAH CB
AREA DROP OFF YANG DIPERTAHANKAN
USULAN JALAN BARU
AREA PARKIR
PENATAAN KAWASAN SISI TIMUR MANGGARAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai