PANGKALPINANG
TEORI AKUNTANSI
Pengertian Teori Akuntansi
B. PENGERTIAN TEORI
Teori mempunyai pengertian yang bermacam-macam tergantung konteks dan persepsi
dari masing-masing orang yang mengartikannya. Teori dapat dirumuskan dengan berbagai
pendekatan sesuai dengan sudut pandang yang digunakan sudut pandang yang digunakan.
Dalam istilah metode ilmiah (scientific method) teori berisi sekumpulan premis yang juga
disebut assumptions atau postulates. Seringkali premis bias terbukti dengan sendirinya atau
mungkin bisa dibuktikan dengan alat analisis statistic. Dalam kasus yang disebut terakhir ini
premis dinamakan hipotesis atau proposisi. Proposisi menunjukkan tahap pertama mengenai
bagaimana ide-ide disampaikan untuk merumuskan suatu teori. Proposisi merupakan
pernyataan tentang konsep yang memiliki nilai kebenaran jika dikaitkan dengan fenomena.
Oleh karena teori mempunyai pengertian yang bermacam- macam, dalam mata kuliah
teori akuntansi istlah teori seringkali merupakan istilah yang sering didebatkan atau
kontroversial. Sebagai bahan pengayaan dan tambahan wawasan Suwardjono (1989)
mengemukakan 5 (lima macam pengertian teori sebagai berikut:
a. Teori Sebagai Lawan Praktik
Dalam pengertian yang paling sederhana teori adalah sesuatu yang tidak operasional atau
sesuatu yang bersifat abstrak. Jadi teori adalah sesuatu yang ideal sebagai lawan dari sesuatu
yang nyata yang dikerjakan dalam dunia yang nyata. Teori sering dianggap sebagai Das Sein,
apa yang senyatanya. Teori di sini berisi ketentuan atau aturan yang seharusnya bagaimana
seseorang bertindak. Jadi teori bersifat normative. Misalnya dalam mendapatkan Surat Ijin
Mengemudi (SIM) dan ujian teori (yang biasanya merupakan ujian tertulis) dan juga ada
ujian praktik (yang biasanya dilakukan di lapangan dengan uji praktik keterampilan dan
pemahaman peraturan mengemudi). Jadi teori diperlawankan dengan praktik.
b. Teori Sebagai Pembenaran (Justification)
Dalam konteks ini teori ini diartikan sebagai suatu penjelasan atau penalaran tentang
fakta atau tindakan atau perbuatan yang merupakan praktik dalam kehidupan nyata. Teori
berusaha untuk memberikan pembenaran (justifikasi) terhadap praktik. Justifikasi di sini
umumnya didasarkan pada reasonableness (kelogisan atau rasionalitas), sensibility (perasaan)
dan obviousness (kejelasan). Dengan demikian pihak yang menerima penjelasan dapat
menilai apakah praktik tersebut benar atau salah.
c. Teori Sebagai Penjelasan Ilmiah (Scientific Explanations)
Dalam konteks ini teori merupakan pernyataan-pernyataan tentang hubungan antara
perilaku variabel-variabel alam atau variabel sosial yang dapat digunakan untuk menjelaskan
dan memprediksi gejala-gejala alam atau sosial. Teori diwujudkan dalam bentuk hipotesis-
hipotesis hubungan antara variabel atau perilaku tiap variabel tersebut. Fungsi teori hanyalah
menjelaskan hubungan variabel dengan gejala-gejala tersebut.
d. Teori Sebagai Model
Pengertian teori sebagai model artinya bahwa teori merupakan reprentasi atau abstraksi
sesuatu yang terdapat dalam dunia nyata. Faktor penting yang diperlukan dalam merancang
model adalah tujuan spesifik yang ingin dicapai dalam dunia nyata sehingga model yang
dibuat akan memprediksi apa yang akan terjadi seandainya model tersebut diwujudkan dalam
praktik.
C. SIKLUS AKUNTANSI
Untuk mengenal lebih jauh ataupun untuk mengulang apakah di pelajari dalam
akuntansi, berikut ini akan di bahas sisklus akuntansi sebagai dasar yang sangat penting
dalam memahami proses kelahiran laporan keuangan. Proses akuntansi adalah proses
pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah
sebagai terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di-input keproses
pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.
Kemudian, akuntansi dalam proses pengolahan datanya, menggunakan arus, siklus atau
proses akuntasi yang di mulai dari transaksi sampai dengan tahap pelaporan.
1. Transaksi/ bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang,
dan modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian yang terjadi dalam perusahaan
yang tidak memengaruhi posisi harta/utang/modal dan hasil usaha perusahaan yang
merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian yang dicatat dan dibukukan
hanya kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang mengubah posisi harta,
kewajiban modal, pendapatan, dan biaya.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang mendukung laporan
keuangan dapat digolongkan dalam berbagai jenis. Bukti dapat dibagi menjadi sebagai
berikut.
a. Corrobarative evidence
Corrobarative evidence adalah seluruh dokumen yang sah termasuk dokumen seperti
cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil tanya jawab, laporan
pengamatan, dan hasil inspeksi.
b. Underlying Accounting data
Underlying Accounting data adalah seluruh catatan dalam bentuk buku-buku, jurnal,
neraca lajur, laporan keuangn, dan lain-lain yang dijadikan tempat mencatat transaksi
sampai penyajian laporan keuangan.
a. Bukti yang menyangkut uang sperti kwitansi, kas bon,faktur. Dalam auditing hal
ini disebut juga Temorary file;
b. Bukti yang bukan bersifat kaitan dengan uang seperti akta notaris, daftar tugas,
struktur organisasi, hasil rapat, dan pedoman akuntansi dalam auditing bukti ini
disebut juga permanent file.
a. Bukti yang diperoleh dari pihak yang independen di luar perusahaan dianggap lebih
kuat daripada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan:
b. Bukti yang diperoleh dari perusahaan yang sistem pengawasan internnya kuat lebih
kompeten dari pada bukti yang diperoleh dari sistem pengawasan sistem intern
yang lemah:
c. Bukti yang diperoleh langsung oleh akuntan melalui pemeriksaan fisik,
pengamatan, fan perhitungan sendiri lebih kuat daripada bukti yang diperoleh
secara tidak langsung.
dalam sistem pembukuan Belanda transaksi dicatat kronologis dalam buku harian tanpa
melakukan klarifikasi atan penjelasan lain terhadap transaksi tersebut. Dalam sistem
akuntansi Amerika, pencatatan taransaksi itu dilakukan kebuku yang disebut jurnal dan buku
jurnal ini sekaligus telah dilakukan penggolngan, mana yang dikelompokkan sebagai yang
memengaruhi perkiraan debet dan mana yang akan perkiraan kredit, sehingga buku harian
dan jurnal di gabungkan dalam satu bukau yang
disebut jurnal. Dalam menggunakan jurnal ini perusahaan dapat menempuh dua cara
berikut ini.
a. Perusahaan hanya memiliki satu jenis jurnal yang disebut general jurnal. Dalam
sistem ini semua transaksi dimasukkan ke satu buku jirnal ini saja.
b. Perusahaan menggunakan data jenis jurnal, yaitu:
1) Jurnal khusus;
2) Jurnal umum (serba-serbi)
5. Apabila di luar jurnal khusus ini ada lagi transaksi yang tidak tertampung,
dapat dibuat jurnal tersendiri dan dibuat jurnal umum atas jurnal serba-serbi
(General Journal).
Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun item, pos, dan lain-lain buku ini adalah
merupakan tempat penampung seluruh transaksiyang telh di klasifikasikan melalui jurnal.
Jadi seluruh jurnal dimasukkan kedalam buku besar dengan cara memindah bukukan jurnal
(posting) kebuku besar tadi.
bukukan sebelah debet dan sebaliknya, apabila berkurang di bukukan sebelah kredit.
Perkiraan utang, perkiraan modal, dan perkiraan penghasilan di perlakukan
sebaliknya. Jadi, apabila perkiraan jenis ini bertaambah harus dibukukan sebelah
kredit dan sebaliknya, apabila berkurang, harus di bukukan kesebelah debet.
d. Lain-lain
Sering juga kita mengenal perkiraan netral (neutral account). Perkiraan ini
merupakan perkiraan yang tidak sampai di sajikan laporan keuangan. Ini hanya di
pakai sewakti proses akuntansi sebagai perkiraan yang di pakai dalam proses
penyusunan laporan keuangan.
Nominal account adalah perkiraan yang terdapat dalam laba rugi seperti perkiraan
penjualan, dan biaya kantor. Sedangkan real account adalah perkiraan yang
terdapat di Neraca seperti Kas, piutang, utang. Miksed account atau perkiraan
campuran, yaitu perkiraan yang terdapat dalam laba rugi dan juga yang terdapat di
Neraca, misal nya perkiraan persediaan.
Berdasarkan neraca lajurnya di atas, kita dapat dengan mudah menyusun laporan
keuangan. Dan pembuatan neraca ini tidak mutlak. Kita dapat menggunakan dan
juga tidak menggunakannya. Kemajuan komputer sebagai pengolah data
kemungkinan kita tidak perlu lagi menggunakan neraca lajur ini dan bahkan
jurnal dan buku besar ini. Namun, ilmu akuntansi itu sendiri mutlak dan belum
dapat di geser oleh komputer terutama bagi design software atau analis.
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama ada tiga,
yaitu:
a. daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu
tanggal tertentu;
b. perhitungan laba rugi yang menggambarkan hasil, biaya, dan laba/ rugi
perusahaan pada periode tertentu;
c. lapaoran arus kas. Disini di muat sumber dan penggunaan kas perusahaan
selama satu periode.
Ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar di bagi dalam kelompok-kelompok
berikut.
a. Kegiatan operasi, yaitu kas yang berasal dari transaksi operasional yang
mempengaruhi laba rugi aktiva, dan utang lancar.
b. Kegiatan investasi yaitu kas yang berasal dari kegiatan investasi seperti
penambahan aktiva tetap atau penjualannya
c. Kegiatan keuangan, yaitu kas yang bersal dari penerimaan dana dari utang,
modal jangka panjang, pembayaran deviden dan sebagainya
Menurut KBBI, teori merupakan pendapat yang diungkapkan dari suatu peristiwa atau
kejadian berdasarkan azas dan hukum yang menjadi dasar ilmu pengetahuan dan peraturan
yang berlaku. Teori diartikan sebagai serangkaian konsep yang fundamental dan harus
dipahami oleh seorang peneliti karena secara sistematis berhubungan untuk menjelaskan
fenomena sosial yang terjadi. Teori juga di artikan sebagai seperangkat proposisi yang
terintegrasi dan dapat dihubungkan secara logis antara satu dengan lainnya untuk dapat
menelaskan fenomena yang diamati. Sedangkan secara umum teori didefinisikan sebagai
sebuah konsep yang diperoleh melalui jalan sistematis dan dapat diuji kebenarannya
(Sugiyono, 2010).
Akuntansi adalah bahasa bisnis yang menghasilkan informasi berupa data untuk
mengukur suatu aktivitas dan memprosesnya menjadi laporan yang akan mempengaruhi
aktivitas bisnis bagi para pengambil keputusan.
Akuntansi keuangan diartikan sebagai proses yang berakhir pada pembuatan laporan
keuangan yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan yang akan digunakan baik
untuk pihak internal maupun eksternal.
Dilihat dari beberapa uraian di atas, pada dasarnya akuntansi dirancang untuk dapat
memenuhi kebutuhan para praktisi. Hal ini berarti bahwa teori akuntansi memiliki
hubungan yang defenitif dengan praktik akuntansi. Dasar pengembangan teori akuntansi
adalah karena terdapat kebutuhan untuk memberikan sebuah penalaran secara logis bagi
seorang akuntan. Perubahan yang terjadi pada prinsip akuntansi dikarenakan adanya
upaya untuk memecahkan persoalan akuntansi dan merumuskan kerangka teoritis untuk
praktik akuntansi yang akan menjadi dasar dalam karakteristik akuntansi. Sehingga
pemahaman terhadap teori dapat berperan dalam merumuskan teori akuntansi baik isi
maupun lingkupnya. Teori akuntansi adalah unsur terpenting dalam mengembangkan
serta memajukan praktik akuntansi dan menjadi landasan dalam memecahkan masalah
akuntansi.
Teori akuntansi masih merupakan sesuatu yang kontroversial: ada yang menginginkan
teori akuntansi hanyalah sebagai justifikasi, ada pula yang menginginkan teori akuntansi
sebagai penalaran yang logis, ada pula yang menginginkan teori akuntansi sebagai penjelasan
ilmiah. Hal ini menyebabkan pendekatan dalam pengembangan teori akuntansi berbeda-beda.
Walaupun banyak penulis buku teori akuntansi yang menginginkan teori akuntansi
yang tunggal dan konpherensip namun harus diakui bahwa sampai saat ini belum ada teori
akuntansi yang bersifat kompherensip (Belkouli, 1993). Banyak literatur-literatur teori
akuntansi yang menggunakan pendekatan berbeda untuk menyusun suatu teori sehingga tidak
ada bangunan teori akuntansi yang tunggal. Sebagaimana dikemukakan American
Accounting Association seperti berikut:
“Tidak ada teori akuntansi tunggal yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan
pemakai…, yang ada dalam kepustakaan akuntansi keuangan bukanlah teori akuntansi
keuangan bukanlah teori akuntansi, tetapi koleksi teori yang digambarkan dengan perbedaan
pemakainya.” (AAA, 1997, p.1-2)
Sejalan dengan uraian pada paragraph sebelumnya, karena teori akuntansi belum
dapat atau tidak perlu dikembangkan sebagai penjelasan ilmiah maka sebagian penulis buku
akuntansi yang ditulisnya mereka menempatkan diri sebagai kelompok “middle range” dan
buku teori akuntansi yang ditulisnya, mereka menempatkan teori akuntansi pada pengertian
sebagai suatu anomaly tetapi sampai sekarang istilah teori akuntansi tetap ada, misalnya teori
akuntansi tetap menjadi salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan pada perguruan tiggi
pada jurusan atau program akuntansi di sebagaian besar Negara di dunia. Teori akuntansi
(accounting theory) tetap menjadi judul buku literatur atau text book sampai sekarang. Di
Indonesia mata kuliah teori akuntansi masuk dalam kurikulum nasional (kurnas) program
strata satu (S1) maupun strata dua (2) jurusan akuntansi.
Berbagai pendekatan yang dapat diguanakan dalam perumusan teori akuntansi (Belkaoui)
adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan pragmatik
b. Pendekatan otoritas
a. Pendekatan deduktif
b. Pendekatan induktif
c. Pendekatan etik
d. Pendekatan sosiologis
e. Pendekatan ekonomi
f. Pendekatan elektik
3. Pendekatan lainnya, yang terdiri dari:
a. Pendekatan peristiwa
b. Pendekatan perilaku
4. Pendekatan regulatori
1. Pendekatan Nonteoritis
a. Pendekatan pragmatik
b. Pendekatan Otoritas
2. Pendekatan Teoritis
1. Pendekatan Deduktif
6. Perumusan prinsip-prinsip.
2. Pendekatan Induktif
3. Pendekatan Etik
4. Pendekatan Sosiologis
5. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ini menekankan bahwa dalam perumusan teori
akuntansi, indikator-indikator makro ekonomi seperti inflasi harus
dipertimbangkan yang dapat memberikan kesejahteraan ekonomi
secara umum. Prinsip, standar, dan teknik akuntansi yang disusun
dikaitkan dengan tujuan ekonomi. Sebagai contoh dalam akuntansi,
kita mengenal akuntansi perubahan tingkat harga yang merupakan
prosedur dan teknik yang diciptakan dalam rangka penyajian laporan
keuangan yang menggunakan pendekatan makro ekonomi, yaitu
tingkat inflasi atau yang dikenal dengan akuntansi inflasi.
6. Pendekatan Elektik
3. Pendekataan Lainnya
1. Pendekatan Persitiwa
2. Pendekatan Perilaku
4. Pendekatan Regulatori
Daftar Pustaka
http://eprints.binadarma.ac.id/4518/1/Bab%20%201%20revisi.pdf
Wicaksono, Galih dkk. 2022. Teori Akuntansi. Padang : PT Global Eksekutif Teknologi.
Siallagan, Hamonangan. 2020. Teori Akuntansi Edisi Pertama. Medan : LPPM UHN Press.