Laprak Revisi 2
Laprak Revisi 2
BIOLOGI DASAR
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2022/2023
2
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
praktikum Biologi dasar di Laboratorium alamiah dasar lantai 3 Fakultas
pertanian, Universitas Islam Makassar.
Tanggal pengesahan:
Mengetahui, Menyetujui,
(Fikram Fahrumansyah S.P, MP) (Dea Eka Putri Andriani, S.P, M.P)
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan
hidayahnya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini
sebagai pertanggungjawaban dari praktikum yang telah kami lakukan yaitu
“Praktikum Biologi Dasar”. Kami juga berterima kasih kepada Dosen dan Asisten
Dosen yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
ini. Pada kesempatan ini tak lupa kami ucapkan banyak-banyak terima kasih
kepada:
1). Orang tua kami yang telah mendoakan dan mendukung kami sehingga
laporan dapat kami selesaikan.
2). Ibu Ir. Djuniarty MD ,M.Si., dan Ibu Dra. Yasnidar, M.Si. selaku Dosen
Pengampuh Biologi Dasar.
3). Ibu Dea Ekaputri Andriani, S.P, M.Si. selaku Koordinator Laboratorium
Biologi dasar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.
4). Fikram Fahrumansyah dan Aditia latawa selaku asisten pendamping Biologi
Dasar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih sangat
jauh dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati dan dengan terbuka menerima masukan, saran dan usul
guna penyempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Makassar, 15 November 2022
Penyusun
Kelompok VI
4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
..................................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. 1 Latar belakang...........................................................................................................1
1. 2 Tujuan dan kegunaan................................................................................................2
1.2.1 Mikroskop...........................................................................................................2
1.2.3 Bentuk sel dan bagian bagian sel hidup dan sel mati..........................................2
1.2.4 Bentuk sel dan bagian-bagian sel akar, batang, daun dan buah..........................3
1. 3 Manfaat.....................................................................................................................3
1.3.1 Mikroskop...........................................................................................................3
1.3.3 Bentuk sel dan bagian sel hidup dan sel mati.....................................................3
1.3.4 Bentuk dan bagian-bagian sel akar, batang, daun, bunga dan buah....................3
2.6.2 Tempat dan waktu praktikum bentuk sel dan bagian sel hidup dan sel mati....18
2.6.3 Tempat dan waktu praktikum bagian-bagian sel akar, batang, daun dan bunga
serta proses fisiologi tumbuhan.......................................................................18
2.7.2 Bahan dan alat yang digunakan pada percobaan asal usul makhluk makhluk
hidup................................................................................................................18
2.7.3 Bahan dan alat yang digunakan pada percobaan bentuk sel dan bagian-bagian
sel sel hidup dan sel mati.................................................................................19
2.7.4 Bahan dan Alat yang digunakan pada percobaan bentuk sel dan bagian-bagian
sel akar, batang, daum, bunga, dan buah.........................................................19
2. 8 Metode Praktikum...................................................................................................19
2.8.1 Mikroskop.........................................................................................................19
2.8.3 Bentuk sel dan bagian-bagian sel hidup dan sel mati.......................................23
2.8.4 Bentuk sel dan bagian-bagian sel akar, batang, daun, bunga, dan buah........23
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar belakang
Biologi adalah ilmu alam yang berisikan tentang kehidupan dan organisme
hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan
taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas dan eklektik, serta terdiri dari
berbagai macam cabang dan subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas,
terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian, sehingga
menyatukannya dalam satu bidang. (Susilawati Nurhasanah Bakhtiar, 2018).
Kehidupan dibumi dibentuk oleh struktur yang sangat teratur, dengan
tingkat organisasi kehidupan yang dimulai dari tingkat molekul, sel, jaringan,
organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, sampai tingkat niom. Aspek
aspek yang dipelajari dalam biologi sangat luas, sehingga dibagi dalam
kelompok-kelompok kajian biologi untuk mempermudah mempelajari dan
memahaminya. Salah satu contoh cabang biologi yaitu mikrobiologi yang
mengkaji tentang mikroorganisme. Didalamnya membahas makhluk hidup yang
berukuran mikroskopis yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.Terdapat
banyak jenis mikroskop tergantung dari kemampuannya.Mikroskop sangat
diperlukan terutama dalam pengamatan sel tumbuhan atau hewan.
(Elli Arianti. 2014).
Ilmuan Inggris Robert Hook pada tahun 1665 Ilmuan Inggris Robert Hook
pada tahun 1665 mengamati irisan gabus botol dengan menggunakan mikroskop
sederhana, Ia melihat struktur seperti rumah lebah kemudian diberi nama “sel”
(cellula =bilik kecil). Ia juga menyatakan bahwa setiap bagian yang terlihat
dibatasi oleh dinding, yang tidak lain adalah dinding-dinding sel yang sudah mati
dari tumbuhan. Ilmu yang mempelajari tentang sel adalah sitologi.
(Muhiddin, Hamka Lodang, 2016).
Perkembangan zaman menjadikan makhluk hidup khususnya manusia telah
banyak mempelajari bahkan melakukan penelitian dan pengembangan terhadap
alam kehidupan ini. Hal ini dilakukan karena banyak faktor, yang kemudian
mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya
8
terutama mengenai asal usul kehidupan. Kajian ini diuraikan melalui beberapa
peneliti dengan berbagai teorinya. Teori yang dikemukakan para ilmuan berupa
teori abiogenesis dan biogenesis (Pratiwi, 2006).
Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Cahaya matahari merupakan salah faktor yang mempengaruhi
produktivitas tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya
yang sama dalam proses. Fotosintesis adalah reaksi penting pada tumbuhan yang
berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi energi kimia yang
disimpan dalam senyawa organic Cahaya matahari diperlukan tanaman sebagai
sumber energi untuk menjalankan 2 tahapan reaksi pada fotosintesis yaitu reaksi
terang atau light dependent reaction/LDR) yang terjadi di tilakoid dan siklus
Calvin atau light independent reaction/LIR) yang terjadi di strom
(Campbell & Reece, 2008).
I. 2 Tujuan dan kegunaan
I.2.1 Mikroskop
a. Mengetahui bagian-bagian mikroskop
I.2.3 Bentuk sel dan bagian bagian sel hidup dan sel mati
a. Melihat beberapa macam bentuk sel
I.2.4 Bentuk sel dan bagian-bagian sel akar, batang, daun dan buah
a. Melihat bentuk dan bagian-bagian sel pada akar, batang, dan daun,
I. 3 Manfaat
I.3.1 Mikroskop
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat
mengetahui bagian mikroskop, serta fungsi fungsi dari bagian mikroskop.
I.3.3 Bentuk sel dan bagian sel hidup dan sel mati
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat
mengetahui bagiamana ciri-ciri serta penjelasan mengenai sel hidup dan
sel mati.
I.3.4 Bentuk dan bagian-bagian sel akar, batang, daun, bunga dan buah
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat
mengetahui klasifikasi ataupun struktur sel secara lebih detail.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Mikroskop
10
Dalam biologi, pengamatan organisme yang tidak bisa di indera oleh mata
dilakukan dengan alat bantu dengan mikroskop. Kata mikroskop berasal dari
bahasa latin yaitu micro yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat.
(M. Syamsa Ardisasmita, 2000).
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan pembesaran objek untuk
mengamati rincian dan objek tersebut (Elli Arianti, 2014)
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah
dua ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (Ayah Anak)
pada 1590. Penemuan mikroskop tersebut mendorong ilmuwan lain seperti
Galileo Galilei (Italia-1609) untuk membuat alat yang sama, dan mikroskop yang
dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini
menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang 6
dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran
objek. (Hestty P. Utami, 2007).
Ada 3 jenis mikroskop yaitu:
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang umum digunakan untuk pembelajaran adalah
mikroskop cahaya. Yang dimaksud dengan mikroskop cahaya adalah
mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai sumber iluminasi.
Mikroskop merupakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan
dan penelitian karena dapat digunakan untuk membuat objek
pengamatan yang kecil terlihat besar. Mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop monokuler dan binokuler. Sumber cahaya dapat
berasal dari cahaya matahari maupun cahaya bantu listrik. Mikroskop
monokuler hanya memiliki satu lensa okuler sedangkan mikroskop
binokuler memiliki dua lensa okuler. (Agung Nugroho, 2009)
2. Mikroskop Streo
Merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang relatif besar dengan pembesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang
diamati dalam mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
11
II. 3 Bentuk sel dan bagian sel hidup dan sel mati
Sel berasal dari kata “cella” yang berarti ruangan berukuran kecil. Maka sel
merupakan unit (kesatuan zahara) terkecil organisasi yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologi. Dengan kata lain dalam biologi, sel adalah
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup. Sel disebut sebagai unit terkecil karena tidak
dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.
(Susilawati Nurhasanah Bakhtiar, 2018).
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel, karena itulah
sel dapat berfungsi secara autonomy asalkan kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sehingga pengertian lain menyebutkan bahwa sel adalah unit struktural dan
fungsional pengusun tubuh makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan yang berlangsung di dalam sel. Secara struktural, tubuh makhluk hidup
tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Secara
fungsional, tubuh makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel
penyusun itu berfungsi. Karena itu sel juga disebut satuan fungsional makhluk
hidup. Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk
hidup.
Dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada
keturunan. Sehingga, sel dapat diartikan sebagai satuan struktural, fungsional dan
hereditas terkecil tubuh. Sel Sebagai Satuan Struktural makhluk hidup. Sementara
itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel. Sel
terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri mycoplasma dengan diameter 0,0001
sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata
telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel
berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat
dengan mikroskop. Sejarah Sel Mikroskop majemuk dengan dua lensa telah
ditemukan pada akhir abad ke-16 dan selanjutnya dikembangkan di Belanda,
Italia, dan Inggris.Hingga pertengahan abad ke-17 mikroskop sudah memiliki
kemampuan perbesaran citra sampai 30 kali. Ilmuwan Inggris Robert Hooke
16
pertumbuhan.
3). Batang akar (Corpus radicis) bagian akar yang terdapat antara leher
akar dan ujungnya.
4). Cabang-cabang akar (Radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang
tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari
akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
5). Serabut akar (Fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus
dan berbentuk serabut.
6). Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis), yaitu
bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-
sel kulit luar akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut,
oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar, dengan adanya
rambut-rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat
diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat
dihisap.
7). Tudung akar (Calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang
masih mudah dan lemah.c. Sistem perakaran (Tjitrosoepomo, 2009)
a). Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada
cabang-cabangnya, biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang
halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali
berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan
cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa, misalnya berbentuk
18
2. Batang
Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuan yang amat penting,
Batang berfungsi sebagai penerus penyaluran air dan unsur haradari akar
ke daun atau bagian tubuh tumbuhan yang membutuhkan. Umumnya
berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bantuk
lain, terdiri atas ruang-ruang yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku
dan pada buku-buku itulah terdapat daun. Biasanya tumbuh keatas menuju
cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop), selalu bertambah
panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang lebih terbatas. Mengandung percabangan
dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang
cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali
tumbuhan yang umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang
masih muda (Rukmana, 2008).
a. Jenis-jenis batang (Tjitrosoepomo, 2009)
19
cabang campuran biologi, seperti biokimia dan biofisika. Fisiologi juga sangat
mempengaruhi perkembangan genetika. (Lakitan, Benyamin 2011).
Objek kajian dalam fisiologi tumbuhan adalah fisika sel dan biofisika
organ, fotosintesis, transportasi hara dan hasil metabolisme, regulasi pertumbuhan
dan perkembangan, dan mekanisme respons terhadap rangsangan sekeliling yang
terkait. Organisme yang menjadi kajian fisiologi tumbuhan adalah organisme dari
kerajaan plantae, meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan tingkat rendah
sampai tumbuhan tingkat tinggi. (Lakitan, Benyamin 2011).
Fisiologi tumbuhan diterapkan dalam pertanian sebagai meningkatkan nilai
produk hasil bumi. Beberapa contoh hasil kajian fisiologi yang diterapkan di
pertanian adalah teknologi pemberian pupuk kimia sebagai meningkatkan hasil
dan penggunaan zat pengatur tumbuh sebagai merangsang keserempakan
pembungaan. Hasil penelitian di babak fisiologi juga dapat dipakai sebagai
mendukung program pemuliaan tanaman, misalnya dalam merakit kultivar yang
tahan kekeringan. (Lakitan, Benyamin 2011).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti menyusun. Jadi fotosintesi dapat diartikan sebagai suatu penyusunan
senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi. Sumber energi cahaya alami
adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen
tertentu dengan bahan CO dan H2O. (Lakitaan, 2007).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman,
algae dan cyanobakteria. Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energi
dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Reaksi fotosintesis
dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut. 6𝐶𝑜2 + H12O6 Energi
C6H1206+6O2 + 6H2O Persamaan ini dihasilkan bahan organic yang mengandung
energy kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energy
radiasi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organic yang stabil
(semacam karbohidrat). (Heddy, 1990).
23
BAB III
METODOLOGI
II.6.2 Tempat dan waktu praktikum bentuk sel dan bagian sel hidup dan sel
mati
Praktikum asal usul mahluk hidup ini dilaksanakan di
Laboratorium Alamiah Dasar lantai 3, Fakultas Pertanian,
Universitas Islam Makassar. Pada hari Jumat tanggal 25 Oktober
pukul 09.30 WITA.
II.6.3 Tempat dan waktu praktikum bagian-bagian sel akar, batang, daun
dan bunga serta proses fisiologi tumbuhan
Praktikum sel dan bagian sel akar, batang, daun, bunga, dan buah
serta pengamatan fotosintesis ini dilaksanakan di Laboratorium
Alamiah Dasar lantai 3, Fakultas Pertanian, Universitas Islam
Makassar. Jumat Tanggal 11 November 2022 pukul 13.00 WITA.
II. 7 Bahan dan alat
II.7.1 Bahan dan alat yang digunakan pada mikroskop
Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
mikroskop, objek glass, deck glas, lap kasar dan lap halus, sample
tumbuhan, dan alat tulis menulis.
II.7.2 Bahan dan alat yang digunakan pada percobaan asal usul makhluk
makhluk hidup
Bahan dan alat yang digunakan yaitu tiga daging ayam mentah dan
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tiga toples bening,
dan tiga kertas alumunium foil.
II.7.3 Bahan dan alat yang digunakan pada percobaan bentuk sel dan
bagian-bagian sel sel hidup dan sel mati
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
mikroskop deck glass, objek glass, air, cutter ataupun silet. Adapun
bahan bahan praktikum ialah Kapuk randu (Ceiba petandra Gaertz
L.), Kapas (Gossypium SP), Empulur batang ubi kayu (Manihot
utilisima P), Daun (Hydrilla verticillata R), Umbi batang kentang
(Solanum tuberosum L) dan Umbi lapis bawang merah (Allium cepa
L.)
25
II.7.4 Bahan dan Alat yang digunakan pada percobaan bentuk sel dan
bagian-bagian sel akar, batang, daum, bunga, dan buah
Alat bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah akar,
batang, jarak (Ricinus comunis), akar, batang, daun jagung (Zea
mays L.), daun karet (Ficus elastica), bunga mawar (Rossa SP), dan
buah lombok (Capsicum fruntences). Sedangkan alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah deck glass, objek glass,
tissue, air, cutter, silet dan mikroskop.
II.7.5 Bahan dan Alat yang digunakan fotosintesis
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah Daun (Hydrilla
verticillata R) dan air. Sedangkan alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah tabung reaksi, gelas reaksi, corong, kawat dan
penyangga.
II. 8 Metode Praktikum
II.8.1 Mikroskop
1. Menyiapkan mikroskop, Keluarkan dari kotak
alat atau tempat penyimpanan dalam lemari. Peganglah mikroskop itu
dengan kuat pada lengannya yaitu yang melengkung dengan satu tangan,
sedangkan tangan yang lainnya digunakan untuk menyangga kaki
mikroskop. Gunakanlah selalu cara ini apabila mengangkat mikroskop.
Dengan mikroskop hati-hati di atas meja laboratorium sedemikian sehingga
lengannya mengarah ketempat duduk kita sehingga meja objek menghadap
kearah yang berlawanan.
2........................................................................................................................................ Naikkan t
lebih (yang lebih pendek ukurannya) di letakkan langsung di bawah
revolver. Apabila letaknya sudah tepat maka akan terdengar langsung suara
berdetik. Setelah itu bukalah diafragma sebesar-besarnya.
3........................................................................................................................................ Aturlah le
mengapa? Lihatlah melalui lensa okuler. Aturlah cermin sedemikian terlihat
melalui lensa okuler itu sudah lingkaran yang terangnya merata. Jika
menyilaukan, kecilkan aperatur diafragma. Kalau lensa okuler atau objektif
26
kelihatannya berkabut atau berdebu, bersihkan bagian yang kotor itu dengan
lap tadi menurut gerakan melingkar dan dengan tekanan yang lemah. Jangan
berkali-kali menggunakan kain yang kasar, apabila cara membersihkan ini
tidak memberikan hasil yang memuaskan, beritahulah kepada dosen/asisten
yang bertugas.
4........................................................................................................................................ Mempers
akan diamati biasanya ditempatkan diatas objek gelas. Umumnya bahan
yang telah diletakkan diatasnya ditutup 36 dengan deck gelas (gelas
penutup), sebelum digunakan baik objek gelas maupun dek gelas harus di
bersihkan.
5........................................................................................................................................ Siapkan g
yang akan diamati, terisi dengan air tutup dengan objek gelas. Untuk
membersihkan kaca objek, peganglah gelas tadi bagian tepinya diantaranya
telunjuk dan ibu jari. Kemudian celupkan kedalam air. Setelah itu
bersihkanlah dan keringkanlah dengan sepotong kain bersih yang lunak atau
kertas saring. Gelas penutup lebih rapuh dari pada objek gelas. Celupkan
kedalam air sama seperti kaca objek. Untuk membersihkan dan
mengeringkannya digunakan sepotong kain bersih dan lunak. Lipatlah kain
ini dan sisipkan kaca penutup diantara lipatan kain ini. Selanjutnya supaya
gelas penutup ini kering dan bersih, gosoklah serentak kedua permukaannya
antara telunjuk dan ibu jari dengan gerak melingkar. Peganglah gelas
penutup selalu pada tepinya dan usahakan jangan sampai ibu jari tangan
menyentuh permukaannya. Sekarang dapat dimulai dengan latihan membuat
preparat basah untuk diamati melalui mikroskop.
6........................................................................................................................................ Untuk me
udara dibawah kaca penutup, di perlukan suatu keterampilan. Cara yang
terbaik ialah dengan memegang gelas penutup sedemikian hingga
membentuk sudut sebesar 45 dengan gelas objek. Walaupun pekerjaan ini
dilakukan dengan hati-hati sering masih ada ditemukan gelembung udara
yang tinggal, yang tinggal diantaranya gelas benda gelas penutup. Beberapa
gelembung udara saja tidak akan menyusahkan pengamatan yang akan
27
II.8.4 Bentuk sel dan bagian-bagian sel akar, batang, daun, bunga, dan
buah
1. Buatlah penampang melintang masing-masing bahan praktikum
tersebut setipis mungkin, masukkan irisan tadi ke atas gelas benda dengan
menggunakan kuas halus atau jarum preparate, lalu tutup dengan deck
gelas (penutup gelas).
2. Amati di bawah mikroskop semua preparat/bahan yang telah di
buat dan gambarlah preparat tersebut dengan keteranga
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III. 1 Mikroskop
Tabel 1 mikroskop elektrik dan non elektrik
No Gambar Keterangam
1.
A. Lensa okuler
B. Tabung mikroskop
C. Revolver
D. Lensa objektif
E. Makrometer
F. Lengan mikroskop
G. Meja preparate
H. Diafragma
I. Penjepit preparate
Mikroskop non elektrik J. Kondensor
K. Sendi iklinasi
L. Reflector
M. Kaki penyangga
A. lensa okuler
B. Tabungmikroskop
C. .Lensaobjektif
D. Penjepit objektif
E. Meja preparat
F. Diafragma
G. Kondensor
H. lengan mikroskop
I. lampu sumber cahaya
J. pengatur kecerahan
K. pengitar lensa objektif
32
L. .Mikrometer vertikal
Mikroskop elektrik
M.Makrometer vertikal
N. Makrometer horizontal
O. Mikrometer horizontal
P. Switch lampu
Tekstur (A)Segar (A) Kering (A) Kering (A) Kering (A) Kering
daging dan lunak
(B)Segar (B) Basah (B) Basah (B) Berair
(B) Basah dan
(C)Segar (C) Lendir (C) Lendir berair (C) Berair dan
Hancur
(C) Lendir dan
gelembung
Warna (A) Merah (A) Merah (A) Merah (A) Merah (A) Merah
daging kecoklatan kecoklatan kecoklatan kekuningan
(B) Merah
(B) Merah (B) Merah (B) Merah (B) Merah
(C) Merah kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Bau daging (A) Bau (A) Bau (A) Bau (A) Bau (A) Bau
Busuk, Busuk, Busuk, Busuk, tidak
(B) Bau Menyengat Menyengat Menyengat
(B) Bau
(C) Bau (B) Bau (B) Bau Busuk, (B) Bau
Busuk, Busuk, Menyengat Busuk,
Menyengat Menyengat Menyengat
(C) Bau, tidak
(C) Bau, tidak (C) Bau tidak Menyengat (C) Bau, tidak
Menyengat Menyengat Menyengat
Kelembapa (A) Uap air (A) Kering (A) Kering (A) Kering (A) Kering
n daging
(B) Kering (B) Uap air (B) Uap air (B) Kering (B) Kering
Ulat atau (A)Lalat (A)Ulat (A) Ulat (A) Ulat (A) Ulat
larva
(B) Lalat (B)Ulat (B) Ulat (B) Ulat (B) Ulat
(C) Lalat (C) Lalat (C) Ulat (C) Ulat (C) Ulat
Keterangan:
A: Toples yang dibiarkan terbuka
34
foil, dan 3 sepenggal daging mentah. Disediakan 3 toples yang berisi daging, dimana
ditoples A (terbuka), B (tertutup alumunium foil tetapi di lubangi) dan (tertutup rapat).
Kami menyimpulkan bahwa ulat berasal dari telur lalat yang dihinggapi di
daging tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula bahwa toples yang tertutup
rapat dan sesekali dihinggapi lalat (toples c) tidak mengalami pertumbuhan makhluk
baru ataupun mikroorganisme, melainkan terjadinya mucul makhluk baru yang dibantu
penguraian oleh bakteri. Kami menyimpulkan bahwa hasil yang kami dapat ialah
pengamatan ini sesuai dengan Francesco redi, karena mahluk hidup berasal dari
makhluk hidup lain.
III. 3 Bentuk sel dan bagian sel hidup dan sel mati
Tabel 3 bentuk sel dan bagian sel hidup dan
No Gambar Keterangan
A. Torsi merupakan suatu perpotongan
1.
antara dinding sel yang berupa
percabangan
B. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung sel yang di dalam sel
tersebut.
No Gambar Keterangan
A. Nukleus berfungsi untuk mengatur
1
kegiatan sel.
B. Plastida berfungsi sebagai tempat
cadangan makanan.
C. Sitoplasma, sebagai tempat
berlangsungnya reaksi metabolism
sel.
D. Dinding sel, untuk melindungi dari
ancaman dan bahaya serta
menentukan bentuk dan kekuatan
Gambar daun
tumbuhan.
(hydrilla verticilata R)
A. Dinding sel sebagai pelindung dan
2
menentukan bentuk dan kekuatan
tumbuhan.
B. Sitoplasma sebagai tempat
berlangsungnya reaksi
metabolisme sel karena organel sel
terhadap sitoplasma.
C. Nukleus berfungsi untuk mengatur
kegiatan sel
D. Cairan Ca-Oksalat merupakan
salah satu bahan ergastik didalam
Gambar Empulur batang ubi kayu
sel yang bersifat padat dan tidak
(Manihot uttilisima P.)
larut karena berikatan kovalen
sehingga mengendap berbentuk
kristal didalam jaringan tumbuhan.
38
Sel adalah unit terkecil dari kehidupan, yang memiliki bentuk dan ukuran
yang berbeda-beda tergantung tempat dan fungsi dari jaringan yang disusunnya.
Sel pertama kali yang ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Sel dalam
bahasa Latin adalah cellula yang artinya bilik kecil. Mengapa disebut sebagai bilik
kecil? Pada awal sel ditemukan, yang terlihat adalah sel gabus yang tampak hanya
seperti bilik, karena sel gabus yang diamati adalah benda mati.
(Darmawati, berti, 2017).
Sel terbagi atas dua yaitu sel hidup dan sel mati. Sel hidup adalah sel yang
masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari makhluk
hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau
dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati
adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan
kehidupan dan hanya berupa dinding sel (Dewisinta, 2007).
Fungsi dari alat dan bahan yang digunakan yaitu mikroskop berfungsi untuk
mengamati bahan-bahan yang ada seperti kapuk randu, kapas, empulur batang ubi
kayu, daun (Hydrilla verticilata Hoele), umbi batang kentang, umbi lapis bawang
merah, dan tangkai tanaman jarak, dimana yang akan dimati adalah bentuk serta
39
bagian sel hidup dan sel mati. Kaca objek dan deck glass alat ini adalah pelengkap
mikroskop yang tidak bisa dipisahkan, dimana membantu mikroskop dalam
mengamati objek.
Dari praktikum ini, hasil yang diperoleh adalah pada sel mati tidak dijumpai
adanya organel-organel atau bagian bagian sel yang mempunyai fungsi tertentu, di
dalam sel hanya berupa ruangan kosong ataupun. Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor
genetik maupun faktor lingkungan. Sel-sel tersebut memang dalam
perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki
fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Sedangkan hasil praktikum yang kita
lakukan pada sel hidup terdapat organel- organel sel yang mempunyai peran dan
fungsi tertentu.
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme
kehidupan dari makhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian
protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme.
III. 4 Bentuk sel dan bagian-bagian sel akar, batang, daun, bunga dan buah
Tabel 4 bentuk sel dan bagian-bagian sel akar, batang, daun
bunga dan buah
N Gambar Keterangan
o
Akar jagung
6) Xilem untuk mengangkat air.
(Zea mays)
7) Rambut akar mengoptimalkan
penyerapan air dan mineral.
8) Inti akar pada monokotil menyebarkan
hasil fotosintesis.
Batang jagung
(zea mays L)
41
1
1.)Gelas reaksi Sebagai sebuah
wadah untuk menampung reaksi
44
BAB IV
PENUTUP
IV. 1 KESIMPULAN
Mikroskop merupakan alat yang membantu untuk mengamati obyek yang
sangat halus. Mikroskop terdiri dari beberapa komponen antara lain; lensa
objektif, lensa okuler, revolver, meja mikroskop, diafragma, kondensor, reflektor,
pemutar kasar dan halus, tabung mikroskop, penjepit objek glass, sendi inklinasi,
lengan mikroskop, dan kaki mikroskop. Cara menggunakan mikroskop yang baik
yaitu dengan menyalahkan lampu pada mikroskop cahaya, mengatur kondensor,
mula-mula atur lensa objektif dan okuler ke perbesaran terkecil, menempatkan
preparat di meja mikroskop, menurunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif
hampir menyentuh gelas penutup dan melalui lensa okuler, mengamati preparat
sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus.
Ada banyak teori yang membahas tentang konsep kehidupan, beberapa
diantaranya seperti teori nebula, teori big-bang, teori abiogenesis, teori biogenesis,
dan teori evolusi kimia (teori biologi modern). Frencesco Redi merupakan
penganut dari teori biogenesis. Frencesco Redi juga melakukan percobaan dengan
menggunakan tiga irisan daging yang diletakkan kedalam tiga toples yang
berbeda. Toples I dibiarkan terbuka, toples II ditutup dengan kain kasa, dan toples
III ditutup rapat. Hasilnya sama, yaitu terdapat lebih banyak mikroorganisme pada
toples yang terbuka.
Asal-usul kehidupan yang sebenarnya adalah disarankan pada teori
biogenesis, yaitu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Sel
hidup merupakan sel yang dapat melakukan aktivitas kehidupan berupa aktivitas
metabolisme intraseluler karena didalamnya terdapat protoplasma sel yakni
didalamnya ditemukan inti sel, sitoplasma sel serta hasil metabolisme sel,
sedangkan sel mati meruapakan sel yang tidak melakukan aktivitas kehidupan
karena strukturnya hanya dilngkapi dengan dinding sel serta terdapat pula ruang
antar sel.
47
Sel merupakan suatu unit fungsional terkecil yang menjalankan suatu fungsi
tertentu untuk hidup, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki struktur dan fungsi
yang berbeda bila pada sel tumbuhan ada dinding sel maka bentuknya tetap dan
kokoh sedangkan pada sel hewan tidak memilikinya menjadikan bentuknya
berubah-ubah. bentuk dan struktur sel berbeda antara sel yang satu dengan sel
yang lainnya. Ada yang berbentuk kubus dan panjang, heksagonal, berbentuk
pipih, dan berbentuk panjang. Pada pengamatan juga dapat disimpulkan bahwa
masing-masing sel mempunyai organel yang berbeda namun juga terdapat
persamaan. Pada sel epitel rongga mulut terdapat inti sel, sitoplasma dan membran
sel.
Pada percobaaan yang dilakukan kita dapat mengetahui bahwa suhu
mempengaruhi terhadap proses fotosintesis. Dalam suatu batasan tertentu,
semakin tinggi suhunya, semakin cepat proses fotosintesis itu terjadi tetapi
sebaliknya jika suhu yang rendah akan menghambat proses fotosintesis tersebut.
Dan cahaya juga ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses
fotosintesis ini. Ternyata proses fotosintesis agar dapat berlangsung dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranta adalah air (H 2O), konsentrasi CO2, suhu,
translokasi karbohidrat, dan cahaya.
IV. 2 SARAN
Adapun saran kami dari praktikum ini sebaiknya di dalam pelaksanaan
praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya
sehingga praktikum dapat berjalan sesuai apa yang diinginkan karena menurut
kami waktunya terlalu singkat. Selain itu kerja sama antara asisten dengan
praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan dapat
dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.
Dalam melakukan percobaan mada baiknya telah mempersiapkan bahan dan
alat. Supaya para praktikan para praktikan siap dalam melaksanakan kegiatan
praktikum pada hari itu.
Diharapkan praktikum kedepannya dapat dilaksanankan dengan
menggunakan mikroskop untuk setiap kelompok karena penggunaan dua
48
DAFTAR PUSTAKA
Betty nurhayati, sri damarwati. 2017. biologi sel dan molekuler. Penerbit:
kementrian Kesehatan republik Indonesia. Jakarta
Elli Arianti. 2014. Mikroskop Sederhana Dari Botol Plastik Sebagai Alat
Pembelajaran Pada Pengamatan Sel. Jurnal EduBio Tropika. Vol. 2. No. 2. Hal.
187-250
Muhiddin Palennari Hamka Lodang Faisal Abd. Mui. 2016. Biologi dasar.
Penerbit: Alauddin University Press. Gowa
Pratiwi. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Penerbit: Erlangga. Jakarta
Tim ganesha operation 2014. Pasti Bisa untuk SMA/MA. Bandung: Duta, Utami,
Hesti P.2007. Mengenal Cahaya dan Optik. Jakarta: Ganeca Exact. Yunita, Oeke.
2016. Biologi Sel. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN
BIODATA