EVOLUSI
Disusun Oleh :
Alfayed Kohondi
Rima Putri Utami
Desi Fayra Azizah
Nabila Nur Aisyah
Sabrina Azizah Rahmadini R.
MADRASAH ALIYAH
PESANTREN UMMUSSHABRI KENDARI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah–Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Evolusi” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi. Selain
itu, dibuatnya makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Juniar selaku guru Mata
Pelajaran Biologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
A. TEORI BIOGENESIS
2. Periode Jurassic
Setelah periode Triassic berakhir, kemudian dilanjutkan oleh periode
Jurassic yang terjadi terjadi kurang lebih 201-145 juta tahun lalu. Munculnya
reptil besar seperti dinosaurus merupakan ciri kehidupan pada Era Jurasic.
Era Jurassic sendiri didominasi oleh reptil. Misalnya, di darat banyak
didominasi oleh dinosaurus, di laut ada Ichthyosaurus, dan di angkasa
dipenuhi oleh Pterosaurus. Jadi, itulah mengapa masa mesozoikum disebut
masa dinosaurus. Pada periode Jurassic ini banyak ditemukan dinosaurus
baik itu dinosaurus herbivora, omnivora, atau karnivora.
3. Periode Cretaceous
Periode Cretaceous merupakan periode terakhir dari zaman mesozoikum.
Periode Cretaceous terjadi kurang lebih 145-66 juta tahun lalu. Pada periode ini
banyak hidup dinosaurus yang namanya sudah sering kita dengar, yakni
Tyrannosaurus (Tyrex).
Selain itu, periode Cretaceous juga ditandai munculnya tumbuhan
berbunga (angiosperm) dan burung. Periode Cretaceous ini berakhir karena
adanya kepunahan massal yang disebabkan oleh asteroid yang menabrak bumi.
C. TEORI WEISMANN
Kontribusi utama Weismann adalah teori plasma nutfah, yang menurut teori
ini, pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel nutfah
seperti sel telur dan sel sperma. Sel-sel lainnya pada tubuh (sel somatik) tidak
berfungsi sebagai agen pewarisan. Akibatnya adalah, sel nutfah yang
memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan baru apapun yang
sel somatik dapatkan selama hidupnya. Informasi genetik tidak dapat diwariskan
melalui plasma soma ke plasma nutfah ataupun dari generasi ke generasi. Ini
disebut sebagai sawar Weismann.
a. Evolusi Divergen
Evolusi divergen terjadi ketika suatu spesies yang berbeda berkembng dari
nenek moyang yang sama. Contohnya adalah tupai antelop di Grand Canyon.
Mereka berasal dari nenek moyang yang sama. Akan tetapi keduanya menjadi
spesies yang berbeda karena isolasi geografis.
b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen terjadi ketika dua spesies yang berkerabat jauh memiliki
sifat atau karakteristik yang mirip. Hal itu terjadi karena spesies tersebut hidup
dalam habitat yang sama sehingga dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan
yang sama.
c. Radiasi Adaptif
Radiasi adaptif terjadi ketika sejumlah anggota populasi tunggal mengalami
evolusi divergen secara bersama-sama. Radiasi adaptif merupakan
kecenderungan suatu populasi untuk mengalami evolusi dan mengalami
perubahan bentuk tubuh sebagai respon adaptif terhadap perubahan kondisi
lingkungan yang berbeda.
Radiasi adaptif terjadi pada burung finch yang awalnya berasal dari dataran
Amerika ke Kepulauan Galapagos untuk mencari makanan. Burung finch
mengalami perubahan bentuk struktur paruhnya yang awalnya berfungsi sebagai
pemakan biji dan buah, kini berevolusi menjadi berbagai macam struktur paruh
pemakan nektar, tumbuhan dan serangga.
d. Koevolusi
Koevolusi terjadi 2 spesies sama-sama melakukan evolusi dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Biasanyah koevolusi terjadi pada dua spesies yang
memiliki interaksi yang dekat secara ekologi. Misalnya antara predator dan
mangsanya, komensalisme dan mutualisme. Perubahan evolusioner
memungkinkan suatu jenis tanaman bunga tertentu mengembangkan struktur
bunga yang panjang agar dapat diserbuki oleh burung kolibri yang memiliki
paruh yang panjang.
DAFTAR PUSTAKA