Anda di halaman 1dari 9

PAPER BIOLOGI

EVOLUSI

Guru Mata Pelajaran :


Dwi Juniar, S.Pd.

Disusun Oleh :
Alfayed Kohondi
Rima Putri Utami
Desi Fayra Azizah
Nabila Nur Aisyah
Sabrina Azizah Rahmadini R.

MADRASAH ALIYAH
PESANTREN UMMUSSHABRI KENDARI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah–Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Evolusi” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi. Selain
itu, dibuatnya makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Juniar selaku guru Mata
Pelajaran Biologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Kendari, 11 November 2022

Penulis
A. TEORI BIOGENESIS

Teori biogenesis merupakan sebuah prinsip yang mengatakan bahwa kehidupan


makhluk hidup sekarang berasal dari kehidupan yang sudah ada sebelumnya. Semua
organisme berasal dari organisme dengan tipe yang serupa dan tidak pernah berasal
dari materi anorganik. Apabila kehidupan berasal dari materi anorganik, maka
mereka harus muncul dalam bentuk sel terorganisir, sebab penelitian ilmiah sudah
menetapkan bahwa sel sebagai unit kehidupan mandiri yang paling sederhana dan
terkecil.
Teori biogenesis ini tentu sangat menentang gagasan lama mengenai generasi
spontan. Dimana organisme hidup bisa dilahirkan dari benda mati, termasuk daging
yang sudah membusuk, lumpur, tanah, dan juga pakaian kotor. Gagasan pertama
yang berhubungan dengan biogenesis ini mulai berkembang pada abad ke-17.
Eksperimen paling penting yang mendukung teori biogenesis ini dirancang oleh
Francesco Redi dan juga Louis Pasteur. Francesco Redi merupakan orang pertama
yang melakukan penelitian untuk membantah teori Abiogenesis.

a) Percobaan Francesco Redi


Pada tahun 1688, Francesco Redi mempublikasikan hasil penelitiannya
yang berjudul “Percobaan pada Asal-usul Serangga”.
Dalam percobaanya, dia menggunakan dua wadah berisi daging, yang
pertama dibiarkan terbuka, sedangkan yang lainnya ditutup. Pada wadah
yang terbuka, belatung tumbuh pada daging sedangkan pada wadah lainnya
tidak ada pertumbuhan belatung.
Dari percobaan Redi dapat diambil kesimpulan bahwa belatung, atau
larva lalat, yang ditemukan pada wadah kedua tidak terbentuk dari daging
yang membusuk, melainkan berasal dari telur lalat yang ditinggal ketika lalat
hinggap pada daging.

b) Percobaan Lazzaro Spallanzani


Melakukan percobaan dengan memanaskan 2 tabung kaldu sehingga
semua organisme yang ada di dalam kaldu terbunuh. Setelah didinginkan
kaldu tersebut dibagi menjadi 2, satu tabung dibiarkan terbuka dan satu
tabung yang lain ditutup. Ternyata, pada tabung yang terbuka terdapat
organisme, sedangkan pada tabung yang tertutup tidak terdapat organisme.
Dari percobaan Spallazani diambil kesimpulan bahwa: mikroba yang ada
di dalam kaldu bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari
kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi
kontaminasi mikroba dari udara kedalam air kaldu.

c) Percobaan Louis Pasteur

Melakukan percobaan menggunakan labu leher angsa. Pertama-tama


kaldu direbus hingga mendidih, kemudian didiamkan. Setelah beberapa hari,
air kaldu tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. Adanya leher
angsa memungkinkan udara dapat masuk ke dalam tabung, tetapi
mikroorganisme udara akan terhambat masuk karena adanya uap air pada
pipa leher. Namun, apabila tabung dimiringkan hingga air kaldu sampai ke
permukaan pipa, air kaldu tersebut akan terkontaminasi oleh mikroorganisme
udara. Akibatnya setelah beberapa waktu, air kaldu akan keruh karena
terdapat mikroorganisme. Dari percobaannya Louis Pasteur mengambil
kesimpulan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal
dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.
Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan tersebut maka muncullah teori
baru yaitu teori Biogenesis yang menyatakan bahwa:
1. setiap makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo
2. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum ex vivo
3. setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
= omne vivum ex vivo.
B. KEHIDUPAN ZAMAN MESOZOIC
Zaman mesozoikum merupakan era yang terjadi kurang lebih 252-66 juta
tahun lalu. Zaman ini dapat dikatakan sebagai era keemasan reptil. Sebab,
keadaan bumi pada zaman ini banyak didominasi oleh reptil. Selain itu, ciri-ciri
zaman mesozoikum juga ditandai oleh dua kepunahan massal yakni pada periode
Triassic dan Cretaceous. 
Ciri-ciri zaman ini lainnya yakni zaman ini terbagi menjadi tiga periode,
yakni periode Triassic, Jurassic, dan Cretaceous.

a. Pembagian zaman mesozoikum.


1. Periode Triassic
Zaman mesozoikum diawali oleh periode Triassic yang terjadi kurang lebih
252-201 juta tahun lalu. Pada periode ini banyak dihuni oleh berbagai macam
reptil yang unik-unik. Misalnya, Lystrosaurus yang bentuknya mirip tikus tanah. 
Selain  Lystrosaurus, ada juga jenis dinosaurus awal seperti
Coelophysis. Berbeda dari dinosaurus yang kita kenal, Coelophysis ukurannya
tidak besar yakni hanya beberapa cm saja. 
Meskipun periode Triassic menandai awal dominasi dinosaurus, tapi
dinosaurus pada periode ini tidak banyak yang besar. Karena, pada periode
Triassic yang menjadi predator utama itu bukan dinosaurus, melainkan reptil lain
seperti Postosuchus.
Postosuchus ini merupakan kerabat dari buaya purba. Jadi, bentuknya sedikit
mirip dengan buaya. Tidak hanya itu, periode Triassic juga ditandai juga dengan
kemunculan mamalia pertama. 
Sayangnya, periode Triassic harus berakhir karena adanya kepunahan
massal. Kepunahan massal terjadi karena superkontinen Pangea terpecah menjadi
Laurasia dan Gondwana. Sehingga, terjadi peningkatan aktivitas erupsi dan
perubahan iklim global yang berujung kepunahan massal.

2. Periode Jurassic
Setelah periode Triassic berakhir, kemudian dilanjutkan oleh periode
Jurassic yang terjadi terjadi kurang lebih 201-145 juta tahun lalu. Munculnya
reptil besar seperti dinosaurus merupakan ciri kehidupan pada Era Jurasic.
Era Jurassic sendiri didominasi oleh reptil. Misalnya, di darat banyak
didominasi oleh dinosaurus, di laut ada Ichthyosaurus, dan di angkasa
dipenuhi oleh Pterosaurus. Jadi, itulah mengapa masa mesozoikum disebut
masa dinosaurus. Pada periode Jurassic ini banyak ditemukan dinosaurus
baik itu dinosaurus herbivora, omnivora, atau karnivora.

3. Periode Cretaceous 
Periode Cretaceous merupakan periode terakhir dari zaman mesozoikum.
Periode Cretaceous terjadi kurang lebih 145-66 juta tahun lalu. Pada periode ini
banyak hidup dinosaurus yang namanya sudah sering kita dengar, yakni
Tyrannosaurus (Tyrex).
Selain itu, periode Cretaceous juga ditandai munculnya tumbuhan
berbunga (angiosperm) dan burung. Periode Cretaceous ini berakhir karena
adanya kepunahan massal yang disebabkan oleh asteroid yang menabrak bumi.

b. Peninggalan Zaman Mesozoikum


Adapun peninggalan zaman mesozoikum yang tersebar di beberapa
wilayah, yaitu :

1. Peninggalan Periode Triassic (Trias)


Salah satu peninggalan zaman mesozoikum pada periode Triassic yaitu
jejak dan tulang vertebrata yang ditemukan di Formasi Chinle di Glen Canyon
NRA. 

2. Peninggalan Periode Jurassic (Jura)


Adapun beberapa peninggalan zaman mesozoikum pada periode Jurassic,
antara lain jejak Theropoda (dinosaurus karnivora besar) yang ditemukan di
Batu Pasir Wingate, Formasi Kayenta, dan Batu Pasir Navajo. Selain itu,
jejak kaki dan jejak kulit dari Sauropoda juga ditemukan di Formasi
Summerville dan Formasi Morrison dekat Danau Powell. 
3. Peninggalan Periode Cretacous (Kapur)
Kalau peninggalan mesozoikum pada periode Cretaceous yakni fosil
tiram dan Moluska bivalvia yang ditemukan di Formasi Dakota di kawasan
Glen Canyon.

C. TEORI WEISMANN
Kontribusi utama Weismann adalah teori plasma nutfah, yang menurut teori
ini, pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel nutfah
seperti sel telur dan sel sperma. Sel-sel lainnya pada tubuh (sel somatik) tidak
berfungsi sebagai agen pewarisan. Akibatnya adalah, sel nutfah yang
memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan baru apapun yang
sel somatik dapatkan selama hidupnya. Informasi genetik tidak dapat diwariskan
melalui plasma soma ke plasma nutfah ataupun dari generasi ke generasi. Ini
disebut sebagai sawar Weismann.

D. POLA – POLA EVOLUSI


Mekanisme evolusi terjadi dengan mengikuti pola-pola tertentu seperti
evolusi divergen, evolusi konvergen, radiasi adaptif, dan koevolusi.

a. Evolusi Divergen
Evolusi divergen terjadi ketika suatu spesies yang berbeda berkembng dari
nenek moyang yang sama. Contohnya adalah tupai antelop di Grand Canyon.
Mereka berasal dari nenek moyang yang sama. Akan tetapi keduanya menjadi
spesies yang berbeda karena isolasi geografis.

b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen terjadi ketika dua spesies yang berkerabat jauh memiliki
sifat atau karakteristik yang mirip. Hal itu terjadi karena spesies tersebut hidup
dalam habitat yang sama sehingga dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan
yang sama.

c. Radiasi Adaptif
Radiasi adaptif terjadi ketika sejumlah anggota populasi tunggal mengalami
evolusi divergen secara bersama-sama. Radiasi adaptif merupakan
kecenderungan suatu populasi untuk mengalami evolusi dan mengalami
perubahan bentuk tubuh sebagai respon adaptif terhadap perubahan kondisi
lingkungan yang berbeda.
Radiasi adaptif terjadi pada burung finch yang awalnya berasal dari dataran
Amerika ke Kepulauan Galapagos untuk mencari makanan. Burung finch
mengalami perubahan bentuk struktur paruhnya yang awalnya berfungsi sebagai
pemakan biji dan buah, kini berevolusi menjadi berbagai macam struktur paruh
pemakan nektar, tumbuhan dan serangga.

d. Koevolusi
Koevolusi terjadi 2 spesies sama-sama melakukan evolusi dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Biasanyah koevolusi terjadi pada dua spesies yang
memiliki interaksi yang dekat secara ekologi. Misalnya antara predator dan
mangsanya, komensalisme dan mutualisme. Perubahan evolusioner
memungkinkan suatu jenis tanaman bunga tertentu mengembangkan struktur
bunga yang panjang agar dapat diserbuki oleh burung kolibri yang memiliki
paruh yang panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Gramedia.com, Pengertian Teori Biogenesis: Pendukung dan Semboyannya,


https://www.gramedia.com/literasi/teori-biogenesis/, 11 november 2022

Gramedia.com, Zaman Mesozoikum dalam Beberapa Periode Kehidupan,


https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-zaman-mesozoikum/, 11 november 2022

Zenius.net, pengertian dan paninggalan zaman mesozoikum,


https://www.zenius.net/blog/ciri-zaman-mesozoikum-pengertian-peninggalan,
11 november 2022

Kelaspintar.id, Mengenal pola–pola Evolusi,


https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-polapolaevolusi9751/
#:~:text=Mekanisme%20evolusi%20terjadi%20dengan%20mengikuti,%2C
%20radiasi%20adaptif%2C%20dan%20koevolusi.&text=Evolusi%20divergen
%20terjadi%20ketika%20suatu,dari%20nenek%20moyang%20yang%20sama ,
11 november 2022

Anda mungkin juga menyukai