Anda di halaman 1dari 5

Machine Translated by Google

ID Design Press, Skopje, Republik Makedonia


Akses Terbuka Jurnal Ilmu Kedokteran Makedonia. 30 November 2019; 7(22):3847-3851.
https://doi.org/10.3889/oamjms.2019.517
eISSN: 1857-9655
Pengobatan Herbal dalam Ilmu Farmasi dan Klinis

Studi Perbandingan Efektivitas Kloramfenikol dan


Ceftriaxone dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak
Masuk RS Putri Hijau Kesdam I/Bb Medan

Eva Sartika Dasopang1* , Fenny Hasanah1 , Teddy Kurniawan Bakri2 , Mukta Isma1

1 2
Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien Medan, Medan, Indonesia; Farmasi
Jurusan Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien Medan, Medan, Indonesia

Abstrak
Kutipan: Dasopang ES, Hasanah F, Bakri TK, Isma M. LATAR BELAKANG: Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang terutama menyerang
Studi Perbandingan Efektivitas Kloramfenikol dan Ceftriaxone dalam
saluran pencernaan. Kloramfenikol merupakan obat pilihan utama untuk pengobatan demam tifoid. Namun seiring dengan
Pengobatan Demam Tifoid pada Anak yang Masuk RS Putri Hijau
Kesdam I/Bb Medan. kemajuan bidang kedokteran, dikembangkanlah obat-obatan lain. Ceftriaxone merupakan obat yang efektif untuk pengobatan
Akses Terbuka Maced J Med Sci. 30 November 2019; 7(22):3847-3851. demam tifoid dalam jangka pendek. Namun harga ceftriaxone lebih mahal.
https://doi.org/10.3889/oamjms.2019.517
TUJUAN: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas Kloramfenikol dan Ceftriaxone dalam pengobatan
Kata Kunci: Kloramfenikol; seftriakson; Demam tifoid;
Efektivitas biaya demam tifoid pada anak yang dirawat di RS Putri Hijau Kesdam I/BB Medan.
*Korespondensi: Eva Sartika Dasopang. Jurusan Farmasi Fakultas
METODE: Penelitian ini dilakukan secara cross-sectional tentang pengobatan demam tifoid pada anak yang dirawat di TK II RS
Farmasi Tjut Nyak Dhien
Universitas Medan, Medan, Indonesia. Email: evasartikadasopang@utnd.ac.id PutriHijau Kesdam I/BB Medan. pasien menggunakan antibiotik kloramfenikol pada 13 pasien dan menggunakan ceftriaxone pada
17 pasien. Usia pasien berkisar antara 0-19 tahun. Analisis antibiotik yang efektivitasnya paling baik menggunakan metode ACER.
Diterima: 25-Sep-2019; Revisi: 17-Oktober-2019;
Diterima: 18-Oktober-2019; Online pertama: 14-Nov-2019

Hak Cipta: © 2019 Eva Sartika Dasopang, Fenny Hasanah, Teddy HASIL : Hasil karakteristik pasien menunjukkan bahwa anak pasien yang menderita demam tifoid, usia terbanyak adalah 12-16
Kurniawan Bakri, Muktia Isma. Ini adalah artikel akses terbuka yang
tahun (50%), berdasarkan jenis kelamin laki-laki 60% dan perempuan 40%. Pasien rawat inap yang menggunakan kloramfenikol
didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Internasional Creative
Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 (CC BY-NC 4.0) rata-rata 6,53 hari (7 hari) sedangkan ceftriaxon rata-rata 4,17 hari. Rata-rata jumlah biaya pengobatan langsung pada pasien anak
yang menderita demam tifoid dengan penggunaan kloramfenikol sebesar 3.212.776/pasien sedangkan ceftriaxon 1.967.045/
Pendanaan: Penelitian ini tidak menerima dukungan finansial apa pun pasien. Analisis efektivitas biaya dengan metode ACER diperoleh hasil untuk kloramenikol sebesar 492.002/hari dan ceftriaxon
471.713/hari
Kepentingan yang Bersaing: Para penulis telah menyatakan bahwa
tidak ada kepentingan yang bersaing
KESIMPULAN: Ceftriaxone mempunyai efektivitas pengobatan yang lebih baik dibandingkan dengan kloramfenikol pada pasien
demam tifoid pada anak.

Perkenalan melalui air dan sanitasi [1]. Selama beberapa dekade,


kloramfenikol telah menjadi obat pilihan dalam pengobatan
demam tifoid dimana kloramfenikol sangat efektif melawan
Demam tifoid merupakan penyakit menular yang Salmonella typhi, namun dengan ditemukannya resistensi
disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini multi obat (MDR) Salmonella typhi pada pengobatan
menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang menggunakan kloramfenikol [3]. Pada penelitian yang
terkontaminasi feses atau urine orang yang terinfeksi [1]. dilakukan oleh Wasfy et al., dimana banyak diteliti obat
generasi sefalosporin. Ceftriaxone dianggap obat yang
Ciri-ciri demam tifoid yang terus meningkat setiap harinya
efektif dalam pengobatan demam tifoid. adalah
dengan suhu demam 38-40°C disertai sakit kepala, mual,
dan kehilangan nafsu makan [2].

Di dunia, diperkirakan terdapat 16 juta kasus Ceftriaxone dianggap obat yang efektif dalam
demam tifoid setiap tahunnya, dan menyebabkan 600.000 pengobatan demam tifoid jangka pendek. Khasiat obat ini
kematian, terutama di negara-negara berkembang. Di adalah dapat merusak struktur kuman secara selektif dan
negara berkembang, demam tifoid merupakan masalah tidak mengganggu sel-sel tubuh manusia, mempunyai
khasiat yang luas.
kesehatan masyarakat, dimana penyakit demam tifoid banyak menular
__________________________________________________________________________________________________________________

Akses Terbuka Maced J Med Sci. 30 November 2019; 7(22):3847-3851. 3847


Machine Translated by Google

Pengobatan Herbal dalam Ilmu Farmasi dan Klinis


__________________________________________________________________________________________________________________

spektrum, penetrasi jaringan cukup baik, resistensi Hasil


bakteri masih terbatas. Namun harga obat Ceftriaxone
lebih mahal [4].
Farmakoekonomi merupakan gambaran dan analisis Karakteristik Pasien RS Putri Hijau KESDAM I/
biaya terapi suatu obat dalam sistem pelayanan kesehatan BB Medan Periode Januari Desember 2017 disajikan
pada Tabel 1.
masyarakat. Tujuan farmakoekonomi adalah untuk
mempengaruhi pengambil kebijakan dan dalam pengambilan keputusan di a
Tabel 1: Karakteristik Pasien di RS Putri Hijau
intervensi pengobatan [5]. Informasi dari metode cost KESDAM I/BB Medan Periode Januari-Desember 2017
Effectiveness Analysis (CEA) diperlukan untuk
Informasi Jumlah (N = 30) Persentase (%)
mengetahui berapa biaya pengobatan demam tifoid Usia
0-5 tahun (balita) 1 3,3%
dengan menggunakan obat kloramfenikol dan ceftriaxone. 7
5-11 tahun (masa kanak-kanak) 23,3%
12-16 tahun (remaja awal) 15 50,0%
17-25 tahun (masa remaja akhir) 7 23,3%
Analisis efektivitas biaya (CEA) merupakan Jenis kelamin

metode evaluasi ekonomi yang dapat digunakan untuk Pria


Perempuan
18
12
60,0%
40,0%
Lama tinggal
pengambilan keputusan dalam memilih alternatif terbaik 3-4 hari 11 36,7%
5-6 hari 13 43,3%
dari beberapa alternatif. Analisis efektivitas biaya > 7 hari 6 20%

biasanya digunakan untuk menilai beberapa alternatif


yang tujuan atau hasilnya sama. Efektivitas diukur dalam
satuan eksternal seperti jumlah pasien yang sembuh, Tabel 2 menunjukkan karakteristik pengobatan
jumlah tindakan, dan kematian yang dapat dicegah [6]. anak pasien demam tifoid di RS Putri Hijau KESDAM I/
BB Medan periode Januari Desember 2017.
Informasi dari metode cost Effectiveness
Analysis (CEA) diperlukan untuk mengetahui berapa Tabel 2: Karakteristik Pengobatan Anak Pasien
biaya pengobatan demam tifoid dengan menggunakan Demam Tifoid di RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan
obat kloramfenikol dan ceftriaxone. Periode Januari-Desember 2017
Terapi Narkoba Jumlah (N = 30) Persentase (%)
Kloramfenikol 13 43,3%
Antibiotika
Ceftriaxone 17 56,7%
Larutan elektrolit Infus Ringer Laktat 30 100,0%
Ranitidin 10 27,8%
Saluran pencernaan Omeprazol 16 44,4%
Antasida Doen 1 2,8%
Bahan dan metode Antihistamin
setrizin
luar biasa
1
1
3,3%
3,3%
Sirup ambroxol 2 6,7%
Obat batuk Sirup OBH 1 3,3%
Lasal Ekspektoran pak 1 3,3%
Obat Diare Neo Diadari 10,0%

Metodologi penelitian yang digunakan dalam Antipiretik


Tablet Parasetamol
Sirup Parasetamol
3 18
6
60,0%
20,0%

penelitian ini adalah metode cross-sectional. Ruang Yg menyebabkan tahan sakit

Multivitamin
Inj. Novalgin
Neurodex Tablet
7
6
23,3%
20,0%

lingkup penelitian ini adalah pasien demam tifoid anak- Anti Emetik Domperidon Tablet
Inj.Ondancentron
5
6
16,7%
20,0%

anak pengguna kloramfenikol dan seftriakson yang


dirawat di RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan periode
Januari-Desember 2017. Jumlah sampel yang masuk Perbandingan lama pengobatan pada pasien
kriteria inklusi adalah 30 pasien. Perhitungan biaya demam tifoid anak yang menggunakan Kloramfenikol
dilihat dari biaya medis langsung yang dikeluarkan dan Ceftriaxone di Putri Hijau
selama rawat inap. RS KESDAM I/BB Medan periode Januari Desember
Data diperoleh dari rekam medis pasien demam 2017 disajikan pada Tabel 3.
tifoid anak pada bulan Januari sampai Desember 2017.
Tabel 3 Perbandingan lama pengobatan pada pasien demam
Pasien demam tifoid yang diberikan pengobatan
tifoid anak yang menggunakan Kloramfenikol dan
antibiotik dengan kloramfenikol atau seftriakson. Ceftriaxone di RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan periode
Informasi nilai biaya pelayanan medis diperoleh langsung Januari-Desember 2017
di RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan. Informasi biaya Kloramfenikol Ceftriaxone

obat diambil dari Daftar Harga Obat di Instalasi Apotek Jenis kelamin lama tinggal
(Hari)
Jenis kelamin lama tinggal
(Hari)

Putri Hijau KESDAM I/BB Medan. Pria


Pria
7
7
Pria
Perempuan
4
5
Perempuan 6 Perempuan 3
Pria 8 Pria 3

Data dianalisis menggunakan SPSS 20.0 ada tidaknya Pria


Pria
6
7
Pria
Pria
5
5

perbedaan efektivitas pengobatan dan efektivitas biaya Perempuan


Pria
7
6
Perempuan
Pria
4
4
pada pengobatan demam tifoid antara kloramfenikol dan Pria
Perempuan
6
6
Perempuan
Perempuan
4
5

seftriakson. Biaya pengobatan dihitung langsung dengan Pria


Pria
7
6
Pria
Pria
5
3

menggunakan metode ACER (Average Cost Pria 6 Perempuan


Pria
4
4

Effectiveness Ratio). Perempuan


Perempuan
5
4
Pria 4
Total 85 Total 71
Kecepatan 6.53 Kecepatan 4.17

__________________________________________________________________________________________________________________
3848 https://www.id-press.eu/mjms/index
Machine Translated by Google

Dasopang dkk. Studi Perbandingan Efektivitas Kloramfenikol dan Ceftriaxone dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak
__________________________________________________________________________________________________________________

Perbandingan penurunan suhu tubuh pada Tabel 6 Perbandingan Biaya Rawat Inap Pasien dengan
Anak Demam Tifoid Menggunakan Kloramfenikol dan
Penderita Demam Tifoid Anak yang Menggunakan
Ceftriaxone di RS Putri Hijau Periode KESDAM I/Medan BB
Kloramfenikol dan Ceftriaxone di RS Putri Hijau Januari-Desember 2017
KESDAM I/BB Medan Periode Januari Desember 2017 Ceftriaxone
Kloramfenikol Jenis
disajikan pada Tabel 4. Kelamin Biaya Rawat Inap (RP) Jenis Kelamin Laki-laki 2.800.000 Laki- Biaya Rawat Inap (RP)
laki 2.800.000 Perempuan 2.400.000 Laki- Pria 1.600.000
laki 3.200.000 2.400.000 Laki-laki Laki-laki Perempuan 2.000.000
Tabel 4 Perbandingan penurunan suhu tubuh pada penderita Tifus 2.800.000 Perempuan 2.800.000 Laki-laki Perempuan 1.200.000
Penderita Demam Anak yang Menggunakan Kloramfenikol dan 2.400.000 Laki-laki 2.400.000 Perempuan Pria 1.200.000
Laki- 2.400 .000 Pria 2.000.000
Ceftriaxone di RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan untuk laki 2.800.000 Laki-laki 2.400.000 Laki-laki Pria 2.000.000
Periode Januari-Desember 2017 2.400.000 Perempuan 1.600.000
Pria 1.600.000
Kloramfenikol Ceftriaxone Perempuan 1.600.000
Jenis kelamin Penurunan Suhu Tubuh Jenis kelamin Penurunan Suhu Tubuh Perempuan 2.000.000
(Hari) 3 (Hari) Pria 2.000.000
Pria 3 Pria 2
Pria 3 Perempuan 3 Pria 1.200.000
Perempuan 4 Perempuan 2 Perempuan 1.600.000
Pria 3 Pria 2 Pria 1.600.000
Pria 3 Pria 3 Perempuan 2.000.000
Pria 4 Pria 3
Perempuan 1.600.000
Perempuan 3 Perempuan 2
Pria Pria 2 Pria 1.600.000
Pria 4 Perempuan 2 Total 34.000.000 Total 28.400.000
Perempuan 4 Perempuan 3 Kecepatan 2.615.384 Kecepatan 1.670.588
Pria 4 Pria 3
Pria 4 Pria 2
Pria 4 Perempuan 2
Pria 2
Perempuan 2
Perempuan 2 Perbandingan Biaya Obat pada Penderita
Pria 2
Total 46 Total 39 Demam Tifoid pada Anak yang Menggunakan
Kecepatan 3.5 Kecepatan 2.3
Kloramfenikol dan Ceftriaxone di RS Putri Hijau
KESDAM I/BB Medan Periode Januari-Desember 2017
disajikan pada Tabel 7.
Perbandingan gejala penyerta pada penderita
demam tifoid anak yang menggunakan Kloramfenikol Tabel 7 Perbandingan Biaya Obat pada Penderita Tipes
Demam pada Anak Menggunakan Kloramfenikol dan Ceftriaxone di
dan Ceftriaxone di RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan Periode Januari
periode Januari-Desember 2017 dapat dilihat pada Desember 2017
Tabel 5. Kloramfenikol Ceftriaxone
Jenis kelamin Biaya Obat (RP) Jenis kelamin Biaya Obat (RP)
Pria 625.479 Pria 242.532
Pria 583.559 Perempuan 266.415
Tabel 5 Perbandingan gejala penyerta pada pasien demam tifoid Perempuan 599.507 Perempuan 164.169
Pria 428.124 Pria 167.409
anak yang menggunakan Kloramfenikol dan Ceftriaxone di RS Pria 901.822 Pria 313.185
Pria Pria
Putri Hijau KESDAM I/BB Medan periode Januari-Desember 2017 586.800 299.565
Perempuan 582.838 Perempuan 211.764
Pria 852.089 Pria 221.664
Pria 494.802 Perempuan 278.268
Kloramfenikol Ceftriaxone Perempuan 499.140 Perempuan 387.754
Jenis kelamin Gejala berkurang Jenis kelamin Gejala berkurang
Pria 629.133 Pria 461.250
Pria 444.618 Pria 270.201
(Hari ke) (Hari ke)
Pria 538.182 Perempuan 298.024
Pria 7 Pria 4
Pria 279.036
Pria 7 Perempuan 5
Perempuan 463.704
Perempuan 6 Perempuan 3 Perempuan 372.811
Pria 8 Pria 3 Pria 341.988
Pria 6 Pria 5 Total 7.766.093 Total 5.039.775
Perempuan 7 Pria 5 Kecepatan 597.391 Kecepatan 296.457
Perempuan 7 Perempuan 4
Pria 6 Pria 4
Pria 6 Perempuan 4
5
Perempuan
Pria
6
7
Perempuan
Pria 5
Kita bisa melihat rata-rata biaya rawat inap dan
Pria 6 Pria 3 biaya obat pada pasien demam tifoid pada anak yang
Pria 6 Perempuan 4
Pria 4 menggunakan kloramfenikol dan ceftriaxone di Putri Hijau
5
Perempuan
Perempuan 4
RS KESDAM I/BB Medan periode Januari Desember
Pria 4 2017 pada Tabel 8.
Total 85 Total 71
Kecepatan 6.53 Kecepatan 4.17

Tabel 8 Rata-rata Biaya Rawat Inap dan Biaya Obat pada


Penderita Demam Tifoid pada Anak yang Menggunakan Kloramfenikol dan
Ceftriaxone di RS Putri Hijau KESDAM I/BB Medan untuk
Perbandingan Biaya Rawat Inap Anak Demam Periode Januari-Desember 2017
Tifoid yang Menggunakan Kloramfenikol dan Ceftriaxone Ceftriaxone
Kloramfenikol Rata-
di RS Putri Hijau KESDAM I/Medan BB Periode Januari- rata biaya rawat inap + biaya obat pada pasien Rata-rata biaya rawat inap + biaya obat pada pasien

Desember 2017 disajikan pada Tabel 6. Rp3.212.776/pasien Rp.1.967.045/pasien

Hasil Perhitungan ACER Pasien Anak Demam


Tifoid yang Menggunakan Kloramfenikol dan Ceftriaxone
di RS Putri Hijau KESDAM I/Medan BB Periode Januari-
Desember 2017 ditunjukkan pada Tabel 9.

__________________________________________________________________________________________________________________

Akses Terbuka Maced J Med Sci. 30 November 2019; 7(22):3847-3851. 3849


Machine Translated by Google

Pengobatan Herbal dalam Ilmu Farmasi dan Klinis


__________________________________________________________________________________________________________________

Tabel 9: Hasil Perhitungan ACER untuk Penderita Tipes kasus omeprazole cukup aman diberikan pada anak untuk
Anak Demam Menggunakan Kloramfenikol dan Ceftriaxone dalam
mengatasi gejala gangguan pencernaan yang sering terjadi
RS Putri Hijau KESDAM I/Medan BB Periode Januari
Desember 2017 setelah demam tifoid [12].
Barang Biaya Kloramfenikol Rp Ceftriaxone Keberhasilan pengobatan dapat dilihat dari lamanya
Nilai biaya 3.212.776 6,53 Rp 1.967.045
Rata-rata pasien dirawat di rumah sakit hari Rp 4.17 hari
pasien dirawat di rumah sakit, perubahan suhu, hilangnya
ACER (B/E) 492.002,50/hari Rp471.713,56/hari demam dan berkurangnya gejala-gejala yang timbul akibat
demam tifoid [11]. Dalam penelitian ini efektivitas pengobatan
dinilai berdasarkan perbandingan lama pengobatan, hilangnya
demam dan berkurangnya gejala akibat demam tifoid antara
demam tifoid pada pasien anak yang menggunakan Kloramfenikol
Diskusi dan yang menggunakan Ceftriaxone. Rata-rata lama rawat inap
pasien demam tifoid anak yang menggunakan Kloramfenikol
adalah 6,53 hari dan rata-rata lama rawat inap pasien demam
Demam tifoid merupakan penyakit yang erat kaitannya tifoid anak yang menggunakan Ceftriaxone adalah 4,17 hari.
dengan sanitasi lingkungan. Berdasarkan data yang diperoleh Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan
dari 30 pasien anak yang terdiagnosis demam tifoid terlihat ceftriaxone memiliki waktu pengobatan yang lebih cepat
bahwa anak usia 12-16 tahun banyak yang menderita demam dibandingkan pasien yang menggunakan kloramfenikol. Hal ini
tifoid 50% dibandingkan anak usia 0-5 tahun, 5-11 tahun, dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Lili di RS Fatmawati
17-25 tahun. bertahun-tahun. Pada usia 12-16 tahun merupakan Jakarta dimana pasien anak demam tifoid yang diberikan
usia anak sekolah yang banyak beraktivitas, dan kurang ceftriaxone rata-rata dirawat 4,408 hari [11].
memperhatikan kebersihan. Anak usia sekolah mempunyai
risiko paling tinggi terkena infeksi Salmonella karena daya tahan
tubuhnya belum sempurna sehingga bakteri masuk ke dalam
Dihitung rata-rata hilangnya pasien anak yang
tubuh dan berkembang. Jenis kelamin penderita demam tifoid
menggunakan kloramfenikol dengan pasien yang memakai
pada anak sebanyak 60% pada laki-laki dan pada perempuan
ceftriaxone. Kemudian diperoleh data penurunan suhu tubuh
sebanyak 40%. Laki-laki lebih banyak menderita demam tifoid
menggunakan kloramfenikol rata-rata 3,5 hari dan rata-rata
dibandingkan perempuan karena berhubungan dengan aktivitas
laki-laki yang sering berada di luar rumah sehingga laki-laki menggunakan ceftriaxone 2,3 hari. Hal ini menunjukkan pasien
lebih sering tertular Salmonella dibandingkan perempuan. demam tifoid yang menggunakan ceftriaxone lebih cepat demam
dibandingkan kloramfenikol.
Data ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di RS
Fatmawati menjelaskan bahwa hilangnya demam pada pasien
Demam tifoid pada anak seringkali menyebabkan anak demam thypoid yang menggunakan ceftriaxone rata-rata
penderitanya harus dirawat di rumah sakit. Lama pengobatan 3,449 hari [11]. Penelitian yang dilakukan oleh Susatyo
demam tifoid paling tinggi 5-6 hari (43,3%). Pasien masuk menyatakan hal serupa bahwa pengobatan anak demam tifoid
rumah sakit karena demam tifoid berkisar 7-14 hari hingga menggunakan Ceftriaxone 3,3 hari sedangkan Kloramfenikol
mencapai tingkat kesembuhan. 5,8 hari [13].
Kloramfenikol merupakan obat yang efektif dalam pengobatan
Pada penelitian ini pasien yang menggunakan
demam tifoid. Namun Choramphenicol tidak efektif membunuh
ceftriaxone lebih banyak dari kloramfenikol. Ceftriaxone
kuman. Oleh karena itu, ceftriaxone merupakan obat yang
dianggap sebagai antibiotik yang efektif untuk pengobatan
efektif dalam pengobatan demam tifoid dalam jangka pendek
demam tifoid jangka pendek. Ceftriaxone secara selektif dapat
[14].
merusak struktur kuman sehingga dapat membunuh Salmonella
typhi, mempunyai spektrum papan, tidak mengganggu sel tubuh Biaya pengobatan langsung dapat dilihat berdasarkan
manusia, daya tahan kuman terbatas dan tidak ada efek perbandingan total biaya rawat inap antara pasien demam tifoid
samping berbahaya bila diberikan pada anak-anak [8], [9] . yang menggunakan kloramfenikol dan seftriakson. Rata-rata
biaya rawat inap pasien sebesar Rp2.615.384/pasien dan rata-
Demam tifoid sering terjadi karena pemberian elektrolit
rata biaya rawat inap pada pasien pengguna
menggunakan kolarafenikol
ceftriaxone sebesar
yang tidak efisien sehingga pemberian cairan infus juga harus
Rp1.670.588/pasien. Biaya obat pada pasien yang menggunakan
diberikan. Pada penderita demam tifoid harus mendapatkan
kloramfenikol lebih mahal dibandingkan pasien yang
cairan yang cukup, baik secara oral maupun parenteral.
menggunakan seftriakson. Hal ini terjadi karena pasien yang
Cairan parenteral diindikasikan pada pasien dengan nyeri hebat
menggunakan kloramfenikol dirawat lebih lama dibandingkan
dan penurunan kesadaran serta kesulitan makan. Pemberian
pasien yang menggunakan seftriakson. Sehingga pasien demam
cairan intravena sesuai dengan pedoman penatalaksanaan
tifoid yang menggunakan kloramfenikol harus mengeluarkan
demam tifoid [10].
biaya lebih besar dibandingkan pasien yang menggunakan
ceftriaxone. Rani 2018 melakukan penelitian analisis efektivitas
Penyakit demam tifoid seringkali disertai gejala lain biaya ceftriaxone dan non-ceftriaxone pada pasien demam tifoid
seperti sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot. mendapatkan hasil yang sama bahwa pasien yang menggunakan
ceftriaxone rata-rata biaya rawat inapnya lebih rendah
Gejala lanjutan yang paling umum adalah gangguan pada dibandingkan non ceftriaxone [15]. Rata-rata biaya obat pada
pencernaan sehingga penggunaan obat omeprazole paling pasien yang menggunakan
sering diberikan [11]. Pemberian penghambat pompa proton dalam hal ini
__________________________________________________________________________________________________________________
3850 https://www.id-press.eu/mjms/index
Machine Translated by Google

Dasopang dkk. Studi Perbandingan Efektivitas Kloramfenikol dan Ceftriaxone dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak
__________________________________________________________________________________________________________________

kolaramphenicol adalah Rp597.391,76/pasien dan rata-rata biaya obat demam (demam tifoid dan paratifoid) dengan sefalosporin generasi ketiga
dan keempat. Database Tinjauan Sistematis Cochrane. 2013(3). https://doi.org/
pada pasien pengguna ceftriaxone adalah Rp296.457,35/pasien. Hal ini
10.1002/14651858.CD010452
menunjukkan bahwa biaya obat pada pasien pengguna kloramfenikol lebih
5. Berita secara singkat. Tinjauan Pakar Farmakoekonomi & Hasil
mahal dibandingkan pasien yang menggunakan seftriakson. Hal ini terjadi
Penelitian. 2013; 13(1):5-7.
karena pasien yang menggunakan kloramfenikol dirawat lebih lama https://doi.org/10.1586/erp.13.2
dibandingkan pasien yang menggunakan seftriakson.
6. Dao TD. Analisis biaya-manfaat dan efektivitas biaya terapi obat. Jurnal
Farmasi Sistem Kesehatan Amerika. 1985; 42(4):791-802. https://doi.org/
Sehingga pasien demam tifoid yang menggunakan kloramfenikol harus 10.1093/ajhp/42.4.791
mengeluarkan biaya lebih besar dibandingkan pasien yang menggunakan 7. Sidabutar S, Satari HI. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid pada Anak:
ceftriaxone. Kloramfenikol atau Seftriakson? Sari Pediatri. 2016; 11(6):434. https://doi.org/
10.14238/sp11.6.2010.434-9
Rata-rata biaya rawat inap + biaya obat pada pasien pengguna
8. Butler T. Pengobatan demam tifoid di abad ke-21: janji dan kekurangan.
kolaramphenikol adalah sebesar Rp 3.212.776/pasien dan rata-rata biaya
Mikrobiologi Klinis dan Infeksi. 2011; 17(7):959-63. https://doi.org/10.1111/j.1469-
rawat inap + biaya obat pada pasien pengguna ceftriaxone adalah Rp
1.967.045/pasien. 0691.2011.03552.x PM Tengah:21722249

9. Subekti I. Kedokteran Berbasis Bukti dalam Pelayanan Penyakit Dalam. Jurnal


Penyakit Dalam Indonesia. 2017; 1(1):1.
Dalam penilaian analisis efektivitas biaya dapat menggunakan
https://doi.org/10.7454/jpdi.v1i1.30
analisis dengan metode ACER.
10. Organisasi Kesehatan Dunia, Departemen Obat Esensial dan Kebijakan Obat.
ACER merupakan biaya yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
Bundesgesundheitsblatt Gesundheitsforsch Gesundheitsschutz. 2005;
setiap pengobatan [16]. Perlakuan yang dipilih adalah yang biaya efektifnya 48(2):221-31.
paling rendah. Nilai ACER dari terapi kloramfenikol sebesar Rp492,002/ https://doi.org/10.1007/s00103-004-0983-4 PM Tengah:15726464

hari sedangkan seftriakson Rp471,713/hari. 11. Scarpignato C, Galmiche JP, Giuli R, editor. Pertahanan Mukosa Esofagus.
terapi adalah S.Karger AG, 1995.
https://doi.org/10.1159/isbn.978-3-318-01842-4
Pada pasien yang menggunakan kloramfenikol, pasien harus mengeluarkan ID PMC:PMC1382893
biaya sebesar Rp492,002/hari dan pada pasien yang menggunakan
12. Uskup J, Furman M, Thomson M. Omeprazole untuk Penyakit
ceftriaxone, pasien harus mengeluarkan biaya sebesar Rp471,713/hari
Refluks Gastroesofageal dalam 2 Tahun Pertama Kehidupan: Studi Pencarian
untuk mendapatkan efektivitas pengobatan. Dosis Dengan Pemantauan pH Saluran Ganda. Jurnal Gastroenterologi dan
Nutrisi Anak. 2007; 45(1):50-5.
https://doi.org/10.1097/MPG.0b013e318049cbcc PM Tengah:17592364

13.Susatyo JA. Penggunaan Ceftriaxone Dibandingkan dengan


Kloramfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid: Laporan Kasus Berbasis Bukti.
Referensi Jurnal Penyakit Tropis dan Menular Indonesia. Universitas Airlangga; 2017;
6(3):74.
https://doi.org/10.20473/ijtid.v6i3.3255
14. Bhutta ZA. Demam tifoid. Penyakit Menular dalam Praktek Klinis. 2006;
1. Verma R, Bairwa M, Chawla S, Prinja S, Rajput M. Vaksin tifoid generasi
14(5):266-72.
baru: Strategi pencegahan yang efektif untuk mengendalikan demam tifoid di
https://doi.org/10.1097/01.idc.0000222625.11629.f4
negara berkembang. Vaksin Manusia. 2011; 7(8):883-5. https://doi.org/10.4161/
hv.7.8.16282 15. Purbandini CS, Sauriasari R. Analisis efektivitas biaya
PM Tengah:21791973 ceftriaxone dan non-ceftriaxone pada pasien demam tifoid.
Jurnal Internasional Farmasi Terapan. 2018; 10(1):87.
2. Mintz E, Slayton R, Walters M. Demam Tifoid dan Demam Paratifoid. Pedoman
https://doi.org/10.22159/ijap.2018.v10s1.18
Pengendalian Penyakit Menular. 2015.
https://doi.org/10.2105/CCDM.2745.149 16. Melarosa PR, Ernawati DK, Mahendra AN. Pola penggunaan antibiotika pada
pasien dewasa dengan demam tifoid di rsup sanglah denpasar tahun
3. Zaki SA, Karande S. Demam tifoid yang resistan terhadap berbagai obat: tinjauan.
2016-2017. E-Jurnal Medika Udayana. 2019; 8(1):12. https://doi.org/10.24922/
Jurnal Infeksi di Negara Berkembang [Internet]. Jurnal Infeksi di Negara Berkembang.
eum.v8i1.45224
2011; 5(05).
https://doi.org/10.3855/jidc.1405 PM Tengah:21628808

4. Stoesser N, Eyre D, Basnyat B, Parry C. Pengobatan enterik

__________________________________________________________________________________________________________________

Akses Terbuka Maced J Med Sci. 30 November 2019; 7(22):3847-3851. 3851

Anda mungkin juga menyukai