A Single Blind Perbandingan Acak Non-Inferior Studi Multisenter untuk Efikasi dan Keamanan Levofloksasin dibandingkan Ciprofloxacin dalam Pengobatan terkomplikasi Demam Tifoid Abstrak Ciprofloxacin saat ini obat pilihan untuk demam tifoid, tetapi Salmonella typhi resistensi terhadap ciprofloxacin adalah di-kusut, sedangkan levofloksasin telah terbukti sangat efektif dalam studi terbuka sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efikasi, dan keamanan levofloxacin dan ciprofloxacin untuk demam tifoid. Dari 110 pasien dengan dikonfirmasi tifoid fe-ver, 54 pasien menerima lisan levofloxacin 500 mg sekali sehari dengan satu putus, sementara 56 menerima siprofloksasin 500 mg dua kali sehari selama 7 hari dengan dua drop out. Penurunan suhu badan sampai yg normal demam dicapai pada rata-rata 3 hari setelah diprakarsai-Ating levofloxacin dan 5 hari setelah memulai ciprofloxacin dan satu mikrobiologis non dikonfirmasi demam tifoid ulang selang terjadi pada kelompok levofloksasin sementara dua kambuh dengan mikroorganisme Salmonella positif terjadi pada kelompok siprofloksasin. Tidak ada pembawa Salmonella typhi ditemukan pada kedua kelompok pada hari ke 30. Reaksi yang merugikan lebih menonjol dalam kelompok ciprofloxacin dibandingkan dengan kelompok levofloxacin. Sebagai kesimpulan, lisan levofloxacin 500 mg sekali sehari selama satu minggu menunjukkan penyembuhan demam lebih cepat dibandingkan dengan ciprofloxacin 500 mg dua kali sehari pada demam tifoid di Indonesia, dan reaksi yang kurang merugikan terjadi dengan levofloxacin dibandingkan dengan ciprofloxacin. Dokumen elektronik ini adalah "hidup" template. Berbagai komponen kertas Anda (judul, teks, kepala, dll) sudah didefinisikan pada style sheet, seperti yang digambarkan oleh bagian yang diberikan dalam dokumen ini.