Anda di halaman 1dari 22

Diversifikasi Produk

Kelautan –Rumput Laut

Fenny Crista A.P.


Pengolahan Hasil Laut
Rumput Laut
• Indonesia merupakan produsen rumput laut
terbesar di dunia, sehingga tergolong ke dalam
komoditas unggul.

• Volume ekspor rumput laut Indonesia di angka 180,6


ribu ton dengan nilai mencapai USD 455,7 juta
dengan negara tujuan adalah Tiongkok (KKP, 2022).

2
Jenis Rumput Laut Indonesia

3
Permasalahan Rumput Laut

◉ Bahan baku yang besar tidak didukung oleh proses


pengolahan yang tepat pula.
◉ Rumput laut dijual dalam bentuk kering tanpa proses
pengolahan menyebabkan harga jual menjadi relatif murah.
◉ Dengan pengolahan, harga jual rumput laut menjadi lebih
tinggi.

4
Kandungan antioksidan

Antioksidan
• Ulva lactuca 54,4%
Pencegahan
• Euchema cottoni 49,6%
Senyawa radikal bebas
• Halimeda opuntia 51,6%
Polifenol, • Padina australis 52,3%
alkaloid,
saponin Zona hambat pertumbuhan
bakteri dengan Sargassum sp. Antibakteri
• S. aureus (1,5 – 6,3 mm)
• E.coli (0 – 3,58 mm)

5
Sabun
Sabun mandi merupakan garam logam
alkali (biasanya natrium atau kalium) dari
asam lemak yang ditambahkan zat pewangi
dan tidak membahayakan manusia melalui
proses saponifikasi.

6
Definisi saponifikasi

◉ Dasar teori pembuatan sabun cair maupun sabun padat


adalah reaksi saponifikasi.
◉ Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak/minyak
oleh adanya basa kuat (NaOH atau KOH) atau dikenal
dengan larutan alkali (lye) sehingga menghasilkan sabun
berupa garam natrium dari asam lemak/minyak.

7
Reaksi Saponifikasi

8
Struktur Sabun

◉ Sabun memiliki dua kutub


kepolaran yang berbeda,
yaitu:
1. Hidrofilik (gugus molekul suka
air) yaitu gugus ionik yang
dikenal sebagai kepala.
2. Hidrofobik (gugus molekul
suka minyak) yaitu gugus
rantai karbon dikenal sebagai
ekor.

9
Bahan Utama Pembuatan
Sabun

Minyak/Lemak NaOH/KOH Air


Hampir semua Bahan kimia yang Berfungsi sebagai
minyak / lemak alami berbahaya apabila katalis/pelarut. Pilih
dapat dibuat menjadi terkena kulit (iritasi air sulingan atau air
sabun, seperti minyak dan panas). minum kemasan. Air
kelapa, minyak sawit, Cara: Tambahkan yang mengandung
minyak zaitun, NaOH ke dalam air mineral tidak dapat
minyak jagung, secara perlahan- digunakan untuk
minyak kedelai, dll. lahan (bukan membuat sabun.
sebaliknya).
10
Metode Pembuatan Sabun
◉ Metode dingin (Cold Process)
◉ Metode panas (Hot Process)
◉ Metode Melt and Pour

11
Motode Pembuatan Sabun

Cold Process
◉ Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan pada suhu 32 – 35 °C.
Pengadukan dilakukan hingga tercampur sempurna (trace) dan
mengental.
◉ Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan
memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4
minggu untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi
sudah selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan
sabun dengan tekstur yang halus.
◉ Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa
sabun batang.
12
Motode Pembuatan Sabun

Hot Process
◉ Pada saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran
tidak langsung dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih
dahulu untuk memaksa proses saponifikasi. Biasanya memakan
waktu 1-3 jam untuk memanaskan.
◉ Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2
minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
◉ Sabun yang dihasilkan adalah sabun cair, sabun padat transparan
dan sabun cream.

13
Motode Pembuatan Sabun

Melt and Pour Process


◉ Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan
kimia.
◉ Menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian
dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti
pewangi, pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan.

14
Alat & Bahan

Alat Bahan Safety and gear


◉ Panci/wadah ◉ Minyak kelapa ◉ Pelindung mata
◉ Sendok ◉ NaOH ◉ Sarung tangan
◉ Spatula karet ◉ Aquadest (bebas ◉ Jas lab (baju
atau plastik mineral) lengan Panjang &
◉ Timbangan celana Panjang)
digital ◉ Sepatu
◉ Cetakan pelindung

15
Proses Pembuatan Sabun

◉ 250 g - Minyak kelapa / minyak sawit


◉ 72,5 g - Air (Deionized/Distilled water)
◉ 36,25 g - NaOH

16
Langkah-Langkah … (1)

◉ Siapkan NaOH dengan cara: timbang air sebesar 145 g


dan NaOH sebesar 72,5 g, masing-masing di tempat
terpisah.
◉ Campurkan NaOH ke dalam air secara perlahan-lahan
(akan menghasilkan suhu panas sehingga harus berhati-
hati). *kalau sebaliknya memberikan efek meletus.
◉ Aduk sampai NaOH sampai larut secara sempurna.

17
Langkah-Langkah … (2)
◉ Tunggu sampai suhu NaOH sekitar 32-35°C.
◉ Timbang minyak kelapa sesuai dengan takaran yang
sudah ditetapkan.
◉ Lalu, tuangkan minyak secara perlahan ke dalam larutan
NaOH.
◉ Aduk dengan stick blender sampai mencapai trace.
◉ Tuangkan pada cetakan adonan
◉ Tutup dengan kain untuk menjaga agar proses
saponifikasi tetap berjalan
18
Langkah-Langkah … (3)

◉ Diamkan selama 1-2 hari


◉ Keluarkan sabun dari cetakan dan potong sesuai dengan
ukuran
◉ Simpan di tempat yang kering dan biarkan selama 2-4
minggu
◉ Cek pH setiap satu minggu sekali, jika pH sudah Netral
berarti saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi
alkali bebas.

19
20
Thanks!
Any questions ?

21
Tugas

◉ Bagi kelompok
◉ Cari jurnal tentang Sabun dari Rumput Laut
(kurang dari 10 tahun lalu)
◉ Buat power point (Latar belakang, tujuan
penelitian, Metode, Hasil dan Pembahasan,
Kesimpulan) – Maksimal 10 halaman tidak
termasuk cover dan penutup
◉ Presentasi 10 menit, tanya jawab 5 menit
22

Anda mungkin juga menyukai