Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENALARAN

CONTOH PENALARAN DEDUKTIF DAN RETORIKA (DIALOGIKA)

Disusun oleh :
Bella Arita Ulfami (P01740323137)

Dosen Pembimbing : Eva Susanti, SST, M.Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI SARJANA TERAPAN AHLI
JENJANG KEBIDANAN
TA 2023/2024
A. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses nalar yang menarik kesimpulan yang
bersifat khusus dari hal hal yang bersifat umum. Nilai kebenaran dalam penalaran
deduktif bersifat mutlak benar atau salah dan tidak keduannya bersama-sama.
Umumnya penalaran deduktif mengambil kesimpulan secara logis berdasarkan premis
yang ditemukan. Premis adalah asumsi, pemikiran, dan landasan kesimpulan yang
dianggap benar.

CONTOH PENALARAN DEDUKTIF DALAM KEBIDANAN


Pada tanggal 25 Agustus 2023 Ny.A umur 28 tahun, G2P10A0 hamil 32 minggu, ,
datang ke PMB e diantar suaminya, dengan keluhan cemas karena munculnya
perdarahan berwarna merah kehitaman dan disertai adanya nyeri . Hasil anamnesis:
keluar darah merah kehitaman dari kemaluan. Hasil pemeriksaan: KU lemes, TD
160/90 mmHg, N 90 x/menit, abdomen teraba keras seperti papan ,disertai nyeri
abdomen bagian bagian bawah. Data fokus yang Data fokus yang mengarah
kepada solusio plasenta dikarenakan ciri ciri dari solusio plasenta terlihat pada
pemeriksaan perut teraba keras, ada pengeluaran darah kehitaman, disertai dengan
nyeri dibagian perut. kondisi di mana Solusio plasenta klasik mempunyai ciri nyeri
hebat pada perut yang datangnya cepat disertai uterus yang tegang terus menerus
seperti papan, penderita menjadi anemia dan syok, denyut jantung janin tidak
terdengar dan pada pemeriksaan palpasi perut ditemui kesulitan dalam meraba
bagian-bagian janin. Kondisi ini juga dapat menyebabkan perdarahan hebat baik
sebelum maupun saat proses persalinan . sebelum merujuk kers bidan melakukan
Tindakan seperti pemasangan infus, pemberian oksigen dan pengaturan posisi.

Maka dapat disimpulkan Ny.A berada dalam kondisi Solusio Plasenta dan harus
segera di rujuk ke RS

B. Penalaran Retorika
Retorika adalah ilmu dan seni dalam berbicara, mengatur komposisi kata,
menyampaikan atau mengajak orang lain sehingga mudah dipahami dan diterima
pendengar serta terkesan atas apa yang diucapkannya. retorika merupakan bentuk
komunikasi di mana seseorang menyampaikan buah pikirannya baik lisan maupun
tertulis kepada hadirin yang relatif banyak dengan berbagai gaya dan cara bertutur,
serta selalu dalam situasi tatap muka (face to face) baik langsung maupun tidak
langsung. Jenis retorika yg ingin saya gunakan adalah penalaran retorika dialogika,
dimana dialogika adalah ilmu seni yang berbicara dialog, dimana dua orang atau lebih
berbicara atau mengambil bagian dalam suatu proses pembicaraan. Bentuk dialogika
diantaranya diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.
Contoh penalaran retorika dialogika adalah penyuluhan tentang stunting di
masyarakat, misal dilakukannya kegiatan rembuk stunting dimana dalam kegiatan
tersebut dihadiri oleh lintas sektor seperti dinas Kesehatan, narasumber, bidan desa,
kader, babinsa polri dan tni, kepala kecamatan setempat dan warga sekitar yang
menginkuti kehadirannya dalam kegiatan tersebut, disini pemateri adalah narasumber
dari program gizi, jadi pemateri atau narasumber memberikan penyuluhan atau
edukasi tentang stunting, pencegahan dan upaya penanggulangan dimulai dari masa
remaja dengan memberikan edukasi tentang pemberian tablet tambah darah dan
pengertian bahayanya pernikahan dini sehingga dapat mengakibatkan stunting terjadi ,
narasumber juga memberikan tanya jawab dimana penalaran retorika dalam kasus ini
menggunakan jenis dialogika dengan mengambil unsur diskusi dan tanya jawab.

Anda mungkin juga menyukai