Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

COUNSELING CENTER
PENGADILAN AGAMA

PT Sahabat Profesional Indonesia


Jl. Kerapu No. 45
Berkas, Kota Bengkulu (Head Office)
Jl. Bhayangkara 1 No 15 Sukowati Curup (Kantor Cabang Curup)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Maraknya peningkatan perceraian Indoenesia pada 2015 sebanyak 5,89 persen
pasangan suami istri bercerai (hidup). Jumlahnya sekitar 3,9 juta dari total 67,2 juta rumah
tangga. Pada 2020, persentase perceraian naik menjadi 6,4 persen dari 72,9 juta rumah
tangga atau sekitar 4,7 juta pasangan. Demikian catatan data Badan Pusat Statistik (BPS)
dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Menurut Penjelasan Pasal 39 ayat (2)
Undang-undang Perkawinan terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai alasan
untuk mengajukan perceraian, yaitu:
1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain
sebagainya yang sukar disembuhkan.
2. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama dua tahun beturut-turut tanpa
alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya.
3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang
lebih berat
Pernikahan memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu membentuk suatu keluarga yang
bahagia, kekal abadi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan rumusan
yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 1 yang menjelaskan
bahwa Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang wanita dengan seorang
pria sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hidup berumah tangga, dalam
perjalanannya akan ada peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik itu peristiwa yang
menyenangkan maupun peristiwa yang tidak menyenangkan. Setiap peristiwa yang dilalui
itu menyenangkan maka keluarga akan hidup bahagia, aman, dan tentram. Tapi apabila
yang terjadi sebaliknya yaitu peristiwa atau Jika dalam sebuah keluarga tidak bisa
menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya, maka pertikaian dalam keluarga tak bisa
dihindari. Keharmonisan keluarga tidak akan utuh dan rumah tangga akan retak. Dari
keretakan itu, antara suami dan istri akan timbul rasa kebencian, dan ketika salah satu
melakukan kesalahan kecil maka bisa menjadi permasalahan yang besar.
Dari penjelasan di atas bisa kita ketahui bahwa ternyata di Indonesia kasus peceraian
sangatlah tinggi, permasalahan-permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh pasangan
suami dan istri akan memicu perceraian. Karena tidak ada lagi yang mereka anggap bisa
dipertahankan maka ada pihak penggugat dan pemohon. Dari proses perceraian itu sebelum
melakukan sidang ada yang namanya proses mediasi. Mediasi adalah salah satu alternatif
penyelesaian sengketa dengan cara konseling menggunakan jasa seorang mediator atau
penengah dalam hal ini dimaksud konselor hal ini akan lebih maksimal dan terarah apabila
dibuatnya counseling center.
Counseling center ini diwujudkan dalam berbagai layanan yang diberikan kepada klien
untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada pihak-pihak yang bertikai. Layanan
ini merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih
yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan. Ketidak cocokan itu
menjadikan mereka saling bertentangan, saling bermusuhan dan boleh jadi mengarah dan
berkehendak saling menghancurkan. Konselor adalah perantara komunikasi kedua belah
pihak yang bersengketa, pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan
guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tampa menggunakan cara
memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
Mediasi di Pengadilan Agama merupakan pelembagaan dan pemberdayaan perdamaian
sebagai mana diatur dalam ketentuan dalam Pasal 130 HIR/Pasal 154 RBg, mana sistem
mediasi dikoneksikan dengan sistem proses berperkara di pengadilan dan pengintegrasian
mediasi ke dalam proses beracara menjadi salah satu instrumen efektif mengatasi
kemungkinan penumpukan perkara di pengadilan. Urgensi dan motivasi dari mediasi di
Pengadilan Agama membutuhkan tim konselor yang berkompeten agar para pihak yang
berperkara menjadi damai dan tidak melanjutkan perkaranya dalam peroses pengadilan apa
bila ada hal-hal yang mengganjal yang selama ini menjadi masalah, maka harus diselesaikan
secara kekeluargaan dengan musyawarah mufakat antara para pihak dalam mediasi yang
hendak dicapai bukanlah mencari kebenaran atau dasar hukum yang diterapkan, namun
kepada penyelesaian masalah.
Untuk itu kami PT Sahabat Profesional Indonesia hadir guna menekan kasus perceraian
dan membantu proses mediasi atau konselor yang ada di Pengadilan Agama, PT Sahabat
Profesional Indonesia di dukung oleh tim ahli dengan berlatar belakang profesional bidang
psikologi, bersertifikasi dan berkompeten dalam bidang tersebut

TUJUAN
Adapun tujuan dari counseling center ini adalha:

1. Diharapkan dapat menyelesaikan suatu permasalahan diantara kedua belah pihak,


agar dapat mendapat kesepakatan sehingga perselisihan diantara yang bertikai tidak
mengakibatkan permusuhan dan tetap majalin silahturahmi dengan baik
2. Konseling perceraian adalah salah satu alternatif bagi mereka yang besengketa untuk
menyelesaikan permasalahan yan mereka hadapi guna tercapainya pengadilan yang
sederhana sesuai dengan proses hukum yang ada.
3. Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaanyang lebih
besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan
meningkatkan spontanitas hidupnya.
4. Menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling sedemikian
sehingga konseli, dengan menggunakan hubungan konseling untuk self-exploration,
menjadi sadar akan blok/hambatan.
5. Pada saat proses penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama melakukan
pendekatan kepada kedua belah pihak dengan tujuan agar dapat diketahui
permasalahannya.
6. Dengan hadirnya counseling center ini diharapkan akan menekan kasus perceraian
yang terjadi di Pengadilan Agama.
COUNSELING CENTER

Counseling center di Pengadilan Agama merupakan konseling perceraian. Konseling


perceraian adalah sebuah bentuk terapi hubungan yang dirancang untuk pasangan menikah
yang berada diambang atau menghadapi masa sebelum perceraian atau setelah perceraian,
tindakan ini adalah tindakan hukum serius yang tidak hanya memengaruhi pasangan, tapi
juga anggota keluarga yang lain. Hal ini akan menyebabkan banyak tekanan, bukan hanya
karena pasangan tersebut harus mempertimbangkan faktor emosional, mental, legal, dan
finansial. Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan dan diatasi, dan banyak orang
gagal memahami besar dan beratnya situasi yang mereka hadapi setelah membuat
keputusan. Counseling center ini akan dapat dilakukan sebelum atau sesudah prosedur
hukum, dan dapat membantu orang-orang yang terlibat untuk melanjutkan kehidupan
pribadi dan profesionalnya.

Target Counseling center


1. Pasangan yang sedang atau telah berpisah bisa mendapatkan manfaat dari
konsultasi dengan konselor perceraian dalam hal ini tim ahli dari PT Sahabat
Porfesional Indonesia.
2. Jika ada anak-anak yang terlibat, yang paling baik adalah bekerja sama anak juga bisa
mengikuti proses konseling bersma tim ahli PT Sahabat Profesional Indonesia.
3. Konseling pra-perceraian termasuk membantu semua pihak yang terlibat untuk
berkomunikasi dengan cara yang baik dan efektif untuk mempercepat prosesnya.
Konseling jenis ini juga menyiapkan anak-anak dari efek signifikan yang diakibatkan
perceraian. Beberapa konselor pra-perceraian juga menawarkan bantuan
kekhawatiran orang tua, terutama di mana orang tua belum memberi tahu
berpisahan yang akan terjadi.
4. Konseling pasca perceraian cenderung berurusan dengan kekhawatiran jangka
panjang individu tentang perceraian. Mereka akan dibimbing untuk memproses
perasaan sedih, duka, tertekan, dan merubah emosi negatif menjadi positif, sehingga
mereka dapat menjalani hidup dengan baik setelah perceraian. Konselor pasca
perceraian dapat membantu individu untuk melewati proses bersedih, juga
bermanfaat untuk memulihkan aspek psikologis orang-orang yang terlibat.
Metode Counseling center
Proses bimbingan mediasi dari PT Sahabat Profesional Indonesia di Pengadilan Agama
berjalan atau mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No.1 Tahun 2016 tentang
Prosedur mediasi di Pengadilan. Dalam proses bimbingan mediasi tahap perencanaan
merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh mediator (konselor). Pada tahapan Pra
bimbingan mediasi yang ada Pengadilan yakni tahapan perencanaan. Karena pada tahapan
perencenaan ini biasanya sebelum konselor memulai proses konseling dia akan menjelaskan
tentang proses konseling yang akan dilaksanakan:

1. Pemilihan Konselor
Pada tahapan ini peserta bimbingan mediasi juga berhak untuk memilih konselor
yang nanti membantu mereka dalam proses bimbingan mediasi. Hal ini dimaksudkan
agar peserta bimbingan mediasi dapat lebih aktif dalam proses bimbingan mediasi
dan dapat bimbingan mediasi dapat mencapai keberhasilan.
2. Proses Bimbingan Mediasi
Tahapan kedua dalam proses konseling di Pengadilan Agama ini jika melihat pada
Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2016 tentang Mediasi yakni menyangkut
bagaimana proses bimbingan mediasi yang harus dilakukan oleh mediator.
Pembukaan bimbingan Mediasi. Pada proses pembukaan ini konselor dapat
membangun ikatan konseling dengan kedua belah pihak dengan konselor
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelah mediator konselor memperkenalkan
dirinya. Pengadilan Agama Parepare telah membangun rapport dengan kedua belah
pihak saat proses pembukaan bimbingan mediasi, hal ini sesuai dengan teknik Non-
Directive Counseling. Rapport adalah suasana hubungan yang ditandai dengan
suasana santai, harmoni, hangat, akrab, guyub, kenyamanan bicara, dan saling
menerima antara konselor dan klien. Sehingga kedua pihak bisa lebih nyaman dan
bisa dengan mudah menceritakan masalah yang sedang mereka alami dalam rumah
tangga mereka.
3. Menjelaskan Tujuan Dilaksanakannya
Proses konseling kedua belah pihak yang menjadi peserta bimbingan mediasi setelah
membuka bimbingan mediasi dengan perkenalan dan menciptakan bimbingan
mediasi yang dilakukan oleh Pengadilan Agama mennjelaskan tujuannya adalah lebih
mencari solusi dalam permasalahan kedua pihak yang ingin bercerai. Bukan mencari
yang menang dan kalah. Karena memang tujuan bimbingan mediasi itu lebih kepada
pencarian solusi, bukan siapa yang benar dan siapa yang salah., dalam hal ini tim ahi
PT Sahabat Profesional Indoneisa di Pengadilan Agama Parepare itu telah
menjelaskan tentang tujuan bimbingan mediasi secara sederhana kepada kedua
pihak yang menjadi peserta bimbingan mediasi, sehingga jalannya bimbingan
mediasi lebih terarah dan dapat mencapai keberhasilan.
4. Menceritakan Masalah dari Peserta Mediasi
Selanjutnya masuk pada tahapan membahas masalah yang sedang betikai
5. Pemberian Nasihat
Setelah mendengarkan masalah yang dialami oleh klien atau oleh kedua pihak.
Selanjutnya konselor memberikan nasihat kepada kedua pihak.
6. Pemberian Solusi
Konselor dapat membantu mengatasi perasaan negatif dan mengubahnya jadi
positif. Konselor juga akan membantu pasangan, sehingga mereka dapat mengatasi
beban emosional yang ada karena hubungan yang gagal, secara efektif. Langkah ini
sangat penting dalam membantu seseorang menghadapi kehidupan pasca
perceraian. Tergantung pada pendekatan konselor, individu mungkin didorong untuk
mengkomunikasikan perasaanya dan berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat
dinikmatinya.

Hasil Counseling center


Hasil yang diharapkan dari konseling perceraian adalah:

1. peningkatan emosional dan psikologis pasangan yang sedang atau telah berpisah,
juga membawa dampak positif pada hubungan mereka dengan keluarga.
2. Sikap terhadap kejadian yang merubah hidup ini, juga dapat meningkat.
3. Sebagian individu kembali ke sesi konseling untuk lebih memahami dan
mengekspresikan perasaan mereka dan mencari dukungan saat mereka merasa
sendirian.
4. Pasien yang berhasil menyelesaikan sesi konseling perceraian dapat berharap
mampu mengatasi situasi dengan lebih baik dan menjalani proses perceraian yang
lancar.
5. Akan ada banyak perasaan egosentris negatif yang dirasakan seseorang saat
menjalani perceraian, konselor akan membantu menemukan aspek yang baru dalam
kepribadian orang tersebut dan mencegahnya menyalahkan diri sendiri atas apa
yang terjadi.
6. Konselor juga dapat membantu individu untuk mengembalikan rasa percaya diri
untuk menghadapi kehidupannya sebagai lajang, dan menawarkan dukungan bagi
anggota keluarga yang terpengaruh perceraian.
PENUTUP
Akhir kata kami PT Sahabat Profesional Indonesia mengucapkan terima kasih
banyak atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk mengajukan
Proposal Penawaran Kerjasama Counseling center di Pengadilan Agama. Besar
harapan kami untuk dapat bekerjasama dengan Pengadilan Agama untuk membuka
Counseling center yang akan membantu proses mediasi pra dan pasca perceraian di
Pengadilan Agama. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ketua tim
rancangan kegiatan ini:

Tim Ahli:

1. Yossie Anggraeny Maelan, M.Psi, Psikolog


No. SIPP xxxx-yy-z
2. Indah Syoraya, S.Psi, M.A
No. SIPP xxxx-yy-z
3. Yunda Natalia, M.Psi., Psikolog
No. SIPP xxxx-yy-z

Bengkulu, November 2021

Ketua Tim,

Indah Syoraya, S.Psi, M.A

Anda mungkin juga menyukai