DI SUSUN OLEH:
2022\2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pendapatan dan Diskriminan ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan
semester ganjil pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Pendapatan dan Diskriminan” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Defia Riski Anggarini, SE, M.Si, selaku dosen
mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5
2.1 Compensating differential ...................................................................................................... 5
2.2 Ability, effort and chance ........................................................................................................ 6
2.3 The Superstar Phenomena...................................................................................................... 7
2.4 Human capital ......................................................................................................................... 7
2.5 Nilai Keterampilan yang Meningkatkan .................................................................................. 8
2.6 Signaling Teory Of Education .................................................................................................. 8
2.7 Alasan Upah Diatas Keseimbangan ......................................................................................... 9
2.8 Ekonomi Diskriminasi ............................................................................................................ 10
2.9 Mengukur Diskriminasi Pasar Tenaga Kerja.......................................................................... 11
2.10 Diskriminasi Oleh Pengusaha .................................................................................................... 12
2.11 Diskriminasi Oleh Konsumen .................................................................................................... 13
2.12 Diskriminasi oleh pemerintah ................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 14
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Para pekerja menerima upah yang berbeda beda karna berbagai alasan sampai taraf
tertentu, perbedaan upah memberikan kompensasi pada sifat pekerjaan. Jika semua hal
lain dianggap sama para pekerja dengan pekerjaan yang sulit dan tidak menyenangkan
dibayar lebih tinggi dibandingkan dengan para pekerja yang bekerja dalam situasi yang
menyenangkan dan mudah.
Para pekerja yang memiliki modal manusia yang lebih banyak akan dibayar lebih tinggi
dari pada yang memiliki modal lebih sedikit. Tingkat pengembalian dari terakumulasinya
modal manusia sangatlah tinggi dan telah meninggkat selama dua decade terakhir ini
Upah terkadang dipaksa untuk melewati tingkat yang menyeimbangkan permintaan dan
penawaran. Tiga alasan untuk upah keseimbangan adalah hukum upah minimum, serikat
kerja dan efisiensi. Beberapa perbedaan dalam pengahasilan disebabkan oleh diskriminasi
ras, jenis kelamin, atau faktor lainnya. Namun sulit untuk mengukur jumlah diskriminasi
karna seseorang harus mengoreksi perbedaan modal dan manusia dan karakterisrtik
pekerjaan.
a. Mengapa pendapatan dan deskriminasi berpacu dengan perbedaan ras, jenis kelamin
atau faktor lainnya?
b. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pendapatan dan diskriminan yang ada di
Indonesia?
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pekerja shift malam membayar lebih dari shift siang untuk mengkompensasi
gangguan gaya hidup bekerja di malam hari.
Ketika anda memutuskan mencari pekerjaan, maka anda akan memilih pekerjaan
yang mudah, tidak membosankan, dan tidak beresiko tinggi. Daripada memilih
pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi, berbahaya, membosankan, dan sulit. Tentu
saja penawaran untuk pekerjaan yang mudah lebih banyak dibanding yang sulit,
penawaran pekerjaan yang tidak membosankan lebih banyak pekerjaan yang
membosankan, pekerjaan dengan tingkat tingi lebih sedikit daripada pekerjaan
dengan tingkat resiko sedikit. Misalkan ada seorang penambang batubara yang
bekerja dipedalaman da nada seorang karyawan yang bekerja disebuah kantor
perkotaan. Maka tentu saja yang bekerja dipertanbangan akan mempunyai gaji
yang jauh lebih tinggi dengan yang menjadi karyawan. Jadi yang membuat
perbedaan tingkat upah adalah karakteristik dari pekerjaan itu.
5
2.2 Ability, effort and chance
Kemampuan atau usaha yang lebih besar sering kali menuntut bayaran yang lebih
tinggi. Sifat-sifat ini meningkatkan produk marjinal pekerja, membuatnya lebih
berharga bagi perusahaan.
Upah jugga dipengaruhi oleh kebetulan. Misalnya, penemuan baru yang tidak
dapat diprediksi oleh siapa pun membuat bebrapa pekerjaan menjadi usang,
meningkatkan permintaan pada pekerja lain.
Kemampuan, usaha, dan kesempatan sulit diukur sehingga sulit untuk mengukur
pengaruhnya terhadap upah. Mereka mungkin penting, karena karakteristik yang
mudah diukur (pendidikan, usia, dan lain-lain) menyumbang kurang dari setengah
variasi upah dalam perekonomian kita.
Kemampuan seseorang menjadi sangat penting bahkan mengalahkan pendidikan
seseorang. Misalkan daja pemain basket dari usa yaitu Michael Jordan dia
memiliki kemampuan yang luar biasa dengan bola basket dan sering bermain di
liga utama. Maka dari itu gajinya sangat luar biasa bahkan bisa mengalahkan
puluhan kali seorang sarjana S3. Bandingkan dengan pemain yang baru bermain
di liga kecil. Kemampuan tersebut dibarengi dengan usahanya Michael Jordan
yang sangat besar karena dia berusaha menjadi pemain basket terbaik di dunia
dan hasil dari usaha tersebut benar-benar terealisasikan. Tetapi kemampuan dan
usaha tersebut belumlah cukup untuk membuat suatu pekerjaan gaji yang tinggi
jika kamu tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan kemampuan tersebut.
Kita misalkan bahwa Michael Jordan mempunyai kemampuan serta usaha yang
luar biasa tetapi ia tidak pernah mempunyai kesempatan bermain di liga utama
bola basket hanya di liga-liga kecil. Maka sama saja kemampuan dan usahanya
itu tidak memberikan dampak yang lebih.
6
2.3 The Superstar Phenomena
Superstar seperti Will Smith, Bono berpenghasilan berkali-kali lipat dari rata-rata
di bidangnya. Tukang pipa atau tukang kayu terbaik tidak. Superstar muncul di
pasar yang memiliki dua karakteristik:
- Setiap pelanggan di pasar ingin menikmati barang yang dipasok oleh produsen
terbaik.
- Barang diproduksi dengan teknologi yang memungkinkan produsen terbaik untuk
memasok setiap pelanggan dengan biaya rendah.
Raditya dika sebagai comedian, penulis, actor, memiliki penghasilan yang tinggi
dibandingkan bayu skak yang baru merintis karirinya lewat youtube dua tahun
terakhir ini. Hal ini menunjukan bahwa keterkenalan seseorang dapat
meningkatkan pundi-pundi penghasilan orang tersebut. Untuk memahami
perbedaan antara perbedaan penghasilan tersebut maka kita harus meneliti
terlebih dahulu apa yang mereka pasarkan atau apa yang mereka tawarkan kepada
konsumen lalu kita harus memahami bahwa setiap konsumen ingin menikmati
produk/ barang/jasa yang diberikan oleh produsen terbaik. Lalu barang tersebut
di produksi dengan teknologi yang memungkinkan produsen terbaik untuk
memenuhi keinginan setiap konsumennya dengan biaya yang rendah.
7
Contoh yang paling sederhana adalah pendidikan. Para pekerja yang mempunyai
tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mempunayi tingkat gaji yang lebih
tinggi pula. Perusahaan yang membutuhkan pekerjaan dengan tingkat pendidikan
pekerjaannya tinggi maka dia akan rela membayar lebih para pekerja yang
menginginkan gaju tinggi pula rela membayar pada pendidikan yang tinggi demi
masa depan yang lebih baik itu.
8
Menurut pandangan teori modal manusia, pendidikan membuat para pekerja
bekerja lebih produktif. Menurut pandangan teori pemberian sinyal, pendidkan
dikorelasikan dengan kemampuan alami. Namun, kedua pandangan tersebut
secara radikal memiliki perbedaan perolehan pendidikan. Menurut pandangan
pemberian sinyal, pendidikan tidak meningkatkan produktivitas pekerja sehingga
kenaikan tingkat pendidikan para pekerja tidak akan mempengaruhi upah mereka.
2. Serikat
Serikat pekerja asosiasi yang tawar menawar dengan majikan atas upah dan
kondisi kerja serikat menggunakan kekuatan pasar mereka untuk mendapatkan
upah yang lebih tinggi, sebagian pekerja serikat mendapatkan 10-20% lebih
banyak daripada pekerja non serikat serupa.
3. Efisiensi Upah
Upah efisiensi diatas upah equilibrium yang dibayarkan oleh perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas pekerja perusahaan mungkin membayar upah yang
lebih tinggi untuk mengurangi pergantian, meningkatkan upaya kerja, atau
menarik pelamar kerja yang lebih berkualitas lebih tinggi.
9
Beberapa fakor yang menentukanu keseimbangan upah:
Para pekerja berbeda dalam banyak hal pekerjaan juga memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, baik dari upah yang dibayarkan maupun atribut moneter
mereka. Bab ini memperlihatkan bagaimana karakteristik pekerja dan pekerjaan
memengaruhi penawaran tenaga kerja, permintaan tenaga kerja, dan
keseimbangan upah.
10
Segala bentuk diskriminasi telah menghilangkan kualitas potensial dari input
produksi yang pada gilirannya memberikan kondisi ketidakseimbangan ekonomi.
Dalam konteks yang sederhana maka kita bisa melihat bahwa ekonomi
diskriminasi bukanlah permasalahan individu lagi tetapi lebih sebagai
permasalahan realitas sosial yang unik, dan mampu untuk mempengaruhi,
membentuk, dan bahkan menentukan motivasi dan pola berpikir. Ekonomi
diskriminasi dapat digambarkan sebagai sebuah pemenuhan kepentingan pribadi
yang dihubungkan dengan kepentingan sosial. Dapat diambil sebuah asumsi
bahwa ekonomi diskriminasi sebagai sebuah organisasi dapat membawa kita ke
sebuah arah tertentu yang cenderung biasa.
11
c. Studi terbaru oleh Bertrand dan Mullainathan menemukan bukti diskriminasi pasar
tenaga kerja:
5000 resume palsu dikirim sebagai tanggapan atas iklan “dicari bantuan”.
Separuh memiliki nama yang lebih umum di kalangan orang kulit hitam, seperti
Lakisha Washington atau Jamal Jones. Setengah lainnya memiliki nama yang
umum di kalangan orang kulit putih, seperti Emily Walsh atau Greg Baker. Jika
tidak, resumenya sama.
Nama-nama kulit putih menerima panggilan 50% lebih banyak dari pemberi kerja
yang tertarik daripada nama –nama hitam.
12
setiap pekerja berhak mendapatkan perlakuan yang sama tanpa diskriminasiari
pemberi kerja.
Pemilik bisnis, yang hanya peduli pada keuntungan berada pada posisi beruntung
ketika bersaing dengan mereka yang memedulikan diskriminasi. Akibatnya,
perusahaan-perusahaan yang tidak diskriminatif cenderung perusahaan yang
diskriminatif. Dengan cara ini, pasar-pasar kompetitif memiliki penawar alami
untuk pengguna jasa pekerja yang diskriminatif.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di pasar yang kompetitif, pekerja dibayar dengan upah yang sama dengan nilai
produk marginal mereka. Banyak faktor yang mempengaruhi nilai produk
marginal dengan keseimbangan upah. Motif keuntungan dapat mengoreksi
diskriminasi oleh pemberi kerja, tetapi bukan diskriminasi oleh pelanggan atau
kebijakan diskriminatif pemerintah. Bahkan tanpa diskriminasi distribusi
pendapatan mungkin tidak adil atau diinginkan topic yang kita jelajahi. Hal-hal
lain sama perbedaan upah mengkompensasi pekerjaan untuk atribut pekerjaan
semakin sulit atau kurang pekerjaan yang menyenangkan, semakin banyak
kompensasi yang diberikan kepada pekerja. Pekerja dengan lebih banyak
modal manusia lebih produktif dan memerintahkan upah lebih tinggi daripada
pekerja dengan modal manusia lebih sedikit. Pekerja dengan gelar sarjana
mungkin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik karena derajat menandakan
tinggi alami kemampuan untuk majikan. Upah juga mungkin berbeda dengan
kemampuan alami, usaha, dan kesempatan. Upah kadang-kadang diatas
keseimbangannya tingkat, karena undang-undang upah minimum, pasar
kekuatan serikat pekerja, dan efisiensi upah. Beberapa perbedaan pendapat
disebabkan oleh diskriminasi atas dasar rasa tau karakteristrik lainnya
mengukur jumlah diskriminasi itu sulit. Motif keuntungan cenderung
membatasi dampak dari diskriminasi majikan atas upah diskriminasi oleh
konsumen atau pemerintah dapat menyebabkan perbedaan upah yang terus
berlanjut.
14
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/381451104
https://drive.google.com/file/d/138QdRyKrAoBwTsmTqwRmos9VTMF
G3tUx/view
https://www.kompasiana.com/fithra/ekonomi-
diskriminasi_55283c05f17e61fa2d8b4570
https://gajigesa.com/apa-itu-diskriminasi-pekerjaan/
https://spada.teknokrat.ac.id/mod/resource/view.php?id=194334
16