PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika bertelepon?
2. Apa sajakah hal-hal penting yang haru dilakukan dalam etika bertelepon?
3. Bagimanakah langkah-langkah dan teknik dalam menelepon dan menerima telepon
yang baik?
4. Apa sajakah hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat berkomunikasi menggunakan
telepon?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian etika bertelepon.
2. Mengetahui hal-hal penting yang haru dilakukan dalam etika bertelepon.
3. Mengetahui langkah-langkah dan teknik dalam menelepon dan menerima telepon yang
baik.
4. Mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat berkomunikasi menggunakan
telepon
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin ethicus yang berarti
kebiasaan. Sesuatu dianggap etis atau baik, apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat.
Kenyataannya, banyak orang tertarik untuk mempelajari etika, sehingga terdapat pengertian
lain tentang etika ialah sebagai suatu studi atau ilmu yang membicarakan perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk. Etika juga
disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma)
yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai tingkah laku, apakah baik atau buruk.
Dengan demikian etika diharapkan berperan untuk membuka wawasan tentang kebaikan
dan keburukan atas tindakan seseorang. Courtland L. Bovee dan John V. Thill (Alih bahasa
Doddi Prastuti, 2007: 31) mendefinisikan etika adalah prinsip perlaku yang mengatur
seseorang atau sekelompok orang.
Orang yang tidak memiliki etika, melakukan apapun yang diperlukan untuk mencapai
tujuannya. Orang-orang yang memiliki etika umumnya dapat dipercaya, adil, dan tidak
memihak, menghargai orang lain, dan menunjukkan kepedulian terhadap dampak atas
tindakannya di masyarakat. Seringkali orang mencampur aduk istilah etika dan etiket. Etika
adalah cabang filsafat yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan moral atau
kesusilaan. Sedang etiket ialah tata karma atau sopan santun.
Etika bertelepon adalah tata krama, sopan-santun tata pergaulan dalam bertelepon
(menerima-melakukan kontak telepon) yang meliputi berbicara dengan jelas, tegas, terkesan
ramah, hangat dan bersahabat. Disini dijelaskan bahwa saat kita menelepon atau menerima
telepon kita harus menggunakan bahasa yang sopan, tegas, ramah dan lain-lain sehingga
menimbulkan kesan bersahabat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa etika bertelepon adalah tata krama,
sopan-santun tata pergaulan dalam bertelepon (menerima-melakukan kontak telepon) yang
meliputi berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah, hangat dan bersahabat.
Pada hakikatnya etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai
pengerian tersendiri, yakni norma, nilai, atau ukuran tingkah laku yang baik dalam kegiatan
komunikasi di suatu masyarakat. Pada dasarnya komunikasi interpersonal dapat berlangsung
secara lisan maupun tertulis. Secara lisan dapat terjadi secara langsung (tatap muka),
maupun dengan menggunakan media sepertri telepon, SMS, facebook, e-mail, dan
sebagainya. Baik komunikasi langsung maupn tidak langsung, norma etika perlu
diperhatikan.
Dalam pergaulan dan kehidupan bermasyarakat, antara etika dan komunikasi merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Di manapun orang berkomunikasi, selalu memerlukan
pertimbangan etis, agar lawan bicara dapat menerima dengan baik. Dewasa ini telepon, baik
kabel maupun seluler sudah menjadi media komunikasi yang sangat diperlukan untuk
efisiensi penerimaan dan penyampaian informasi.
B. Saran
Jika cara menelpon maupun menerima telepon tidak mengikuti tata krama maka nama baik
akan dipertaruhkan. Karena menelpon pada hakikatnya sama dengan bertamu ke rumah
orang lain, dan menerima telepon sama dengan menerima tamu.
DAFTAR PUSTAKA