PENDAHULUAN
jenis-jenis layanan dalam bertelepon. Sebelum menggunakan telepon ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh seorang pegawai, salah satunya adalah Etika Bertelepon.
Seorang pegawai, meskipun bukan operator telepon harus mengetahui etika bertelepon.
Seseorang yang mengetahui etika bertelepon berarti juga turut menjaga nama baik
perusahaanya. Orang yang menerima telepon dengan sikap yang menyenangkan, akan
memberikan kesan positif bagi perusahaanya. Sikap hormat dan ramah ketika bertelepon
merupakan hal yang sangat penting. Karena suara merupakan cerminan pribadi si pelaku
pembicaraan. Hal ini perlu diperhatikan dengan seksama, mengingat dari tata cara
seseorang menerima telepon akan mewakili citra dari pimpinan maupun perusahaan atau
organisasi tempatnya bekerja. Maka dari itu etiket serta tata cara dan sopan santun dalam
menyimpulkan bagaimana keadaan suatu perusahaan atau organisasi hanya dengan cara
mereka melakukan hubungan melalui telepon baik itu sebagai penelpon maupun
penerima telepon. Komunikasi jarak jauh atau bertelepon juga merupakan hal yang
mempengaruhi banyak sedikitnya informasi yang datang mauoun yang keluar sebab
mereka berkomunikasi menggunakan telepon dengan cara yang baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata “telepon” berasal dari kata tele dan phone yang mempunyai pengertian
jauh dan mendengar dari jarak jauh. Bertelepon merupakan proses percakapan anatara
dua orang yang jaraknya jauh dengan menggunakan perantara telepon.
Etika bertelepon adalah tata krama, sopan-santun,tata pergaulan dalam bertelepon
(menerima-melakukan kontak telepon) yang meliputi berbicara dengan jelas, tegas,
terkesan ramah, hangat dan bersahabat.
a. Komunikasi satu arah (simplex): salah satu bentuk komunikasi antara dua belah pihak,
dimana sinyal-sinyal dikirim secara satu arah.
b. Komukasi dua arah (duplex): Pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin
komunkasi secara terus menerus melalui media yang sama.
c. Komunikasi semi dua arah (half duplex): sebuah mode komunikasi dimana ada data dapat
ditransmisikan atau diterima secara dua arah tetapi tidak dapat secara bersama-sama
segi kapasitas atau kemampuan peralatan yang digunakan pada pesawat telepon:
1. Satu jalur telepon (single line telephone), bisa dengan sistem tuts atau putar angka.
Jenis telepon ini banyak digunakan oleh masyarakat yang memiliki fasilitas telepon di
rumah.
2. Telepon dengan banyak tuts (multi button telephone), melalui pesawat ini hubungan
telepon masuk dapat diatur penyampaiannya kepada orang yang dipanggil. Jenis
telepon ini banyak digunakan pada organisasi organisasi.
3. Sistem hunting, yaitu satu nomor telepon dapat digunakan secara serentak untuk
beberapa saluran.
4. Telepon dengan pengeras suara (loudspeaking telephone), yaitu telepon yang tidak
perlu dipegang sewaktu berbicara.
Sementara itu, hubungan telepon, ditinjau dari segi jarak jangkauannya dapat dibagi
menjadi tiga.
1. Hubungan lokal (setempat), yaitu hubungan yang dilakukan pada satu lingkup
daerah tertentu, misalnya daerah Yogyakarta.
2. Hubungan interlokal, yaitu hubungan telepon antara dua orang yang jaraknya cukup
jauh, misalnya antarkota atau antarprovinsi, namun tetap dalam satu negara
3. Hubungan internasional yaitu hubungan telepon dari seseorang atau organisasi di
suatu negara tertentu kepada orang atau organisasi di negara lain.
2.3 Cara Menerima Telepon dan Menelepon dengan Baik dan Benar
2.3.2 Menelepon
a. Siapkan nomor telepon yang akan dihubungi
b. Siapkan peralatan menulis berupa kertas dan ballpoint
c. Menekan no telpon yang anda tuju dengan benar
d. Memberikan salam identitas diri bila telah tersambung
e. Mengemukakan maksud dan tujuan dengan tepat dan jelas dan mudah dipahami
f. Mencata hal-hal penting
g. mengakhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam
h. meletakan gagang telpon dengan perlahan
2.3.2 Menerima Telepon
a. Mengangkat gagang telpon sesegera mungkin mungkin (maksimal 3 dering).
b. Menyebutkan nama kantor, perusahaan atau devisi dan memberi salam kepada
penelepon.
c. Tanyakan dengan sopan siapa lawan bicara anda.
d. Dengarkan baik-baik permintaan penelepon, jangan memotong pembicaraan.
e. Apabila orang yang dituju tidak ada ditempat maka penerima telpon harus bias menerima
pesan yang disampaikan penelepon, catat dengan lengkap dan jelas. Tanyakan da catat
kapan penelepon bias dihubungi kembali.
f. Ucapkan terima kasih pada setiap akhir pembicaraan
g. Beri kesempatan kepada penelepon untuk menutup telpon terlebih dahulu
h. Tutup telpon dengan perlahan.
Text 1
Text 2
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah, hangat dan bersahabat. Baik tidaknya
penggunaan telepon di kantor, dipengaruhi oleh etika yang dimiliki oleh si penelepon.
Oleh sebab itu, perlu diusahakan agar memperoleh atau menimbulkan kesan yang baik,
jangan bicarakan dengan tergesa-gesa atau gugup. Jika ada informasi yang harus Anda
sampaikan kepada pihak yang bersangkutan, sampaikanlah pesan tersebut dengan jelas
agar penerima mudah memahami dengan apa yang Anda katakana. Apabila Anda
mendapat informasi dari si penelepon, dengarkanlah pesan yang disampaikan agar Anda
tidak meminta untuk mengulang informasi yang sudah disampaikan. Hal ini sangat
berpengaruh bagi citra perusahaan atau organisasi tersebut dihadapan client maupun
relasi bisnisnya. Kesopanan, intonasi serta pilihan kata dalam berbicara juga hendaknya
3.2 Saran
anda. Karena hal ini juga akan berpengaruh pada perusahaan tempat anda bekerja, dan
secara tidak langsung juga akan berpengaruh terhadap kelangsungan karir Anda