2017 Telepon adalah alat komunikasi yang cepat untuk dapat menerima dan menyampaikan informasi. Sopan santun dalam menggunakan telepon berlaku untuk semua orang atau pegawai. Menjawab telepon, otomatis merupakan wakil yang pantas, serta menggambarkan organisasi atau kantor yang bersangkutan, oleh sebab itu perlu diusahakan agar memperoleh/menimbulkan kesan yang baik, jangan berbicara dengan tergesa-gesa atau gugup. Telepon adalah jendela perusahaan : Meski berbagai bentuk teknologi komunikasi telah berkembang pesat, telepon masih merupakan cara berhubungan yang utama dari perusahaan dengan pelanggan. Telepon menjadi jendela perusahaan yang terbuka lebar dimana pelanggan dapat dengan mudah melihat dan memberikan penilaian atas diri kita. Istilah yang perlu diketahui oleh seluruh pegawai antara lain adalah:
1. Transfer charge atau collect call, yaitu:
Panggilan-panggilan telepon yang dibayar oleh penerima telepon. Operator telepon akan menanyakan kepada orang-orang yang dipanggil, persetujuannya untuk membayar telepon ini semua sebelum ia menyambung pemanggil dengan orang yang diminta.
2. Hunting system ialah sistem memburu saluran kosong
secara otomatis. Dengan sistem ini, satu nomor telepon dapat diper-gunakan untuk beberapa saluran secara serentak. Persiapan yang perlu dilakukan dalam menerima dan melayani telepon serta menelepon: 1. Menyiapkan formulir penerimaan telepon dan alat tulis, serta meletakannya di dekat pesawat telepon, agar mudah dijangkau bila membutuhkannya sambil memegang telepon. 2. Membuat satu daftar khusus nomor-nomor telepon penting yang sering dibutuhkan, dan sediakanlah selalu di meja kerja, untuk memudahkan bila sewaktu-waktu diperlukan. 3. Memahami bagaimana cara mengadakan atau menyambung telepon interlokal baik dalam mupun luar negeri, dan catatlah lamanya pembicaraan serta tanyakan biayanya ke kantor telepon. 4. Jangan banyak menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi. 5. Dalam percakapan telepon, harus selalu bersikap waspada atau hati-hati, dan usahakanlah jangan menyela (mengadakan interupsi), atau memutuskan pembicaraan serta jangan mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan. 6. Bersikaplah seperti sedang bertatap muka, ramah, sewajarnya, pergunakan kata yang singkat, jelas dengan nada dan volume suara yang teratur. 7. Berusaha untuk cepat memahami maksud pembicara dan berilah kesan bahwa penelepon diperhatikan dan dibantu. 8. Jangan menampakkan kesan sibuk, pada waktu memegang telepon. 9. Jangan terlalu cepat dalam berbicara, batasi pada masalah yang penting, usahakan pembicaraan lancar. 10. Hindari penyampaian informasi rahasia, dan masalah yang bersifat pribadi. 1. Pada waktu bel telepon berdering, maka segera angkatlah gagang telepon dengan tangan kiri, dan tangan kanan meraih alat tulis serta formulir penerimaan telepon, untuk mengadakan persiapan barangkali ada pesan atau hal yang harus ditulis, atau mungkin masalah yang akan ditayangkan.
2. Menjawab telepon secara cepat,
singkat, jelas dan hormat dengan terlebih dahulu memberi ucapan salam hormat, serta berikan identifikasi, maksudnya katakan dimana telepon diterima dengan cara mengucapkan selamat (pagi/siang), menyebutkan nama kantor atau nomor telepon, dimana seseorang sedang berada. 3. Memberikan keterangan dengan jelas dan sopan apabila : a. Penelepon salah sambung b. Penelepon ingin bicara dengan orang yang sedang tidak ada di tempat c. Penelepon perlu menelepon nomor lain, atau orang lain. Hendaknya dengan segera dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penelepon atau segera dihubungkan dengan orang yang dikehendaki oleh penelepon.
4. Apabila penelepon tidak menyebutkan nama atau
kantornya, sebaliknya salah satu pertanyaan dapat diajukan dengan cara: - "Maaf, saya bicara dengan siapa atau bolehkah saya mengetahui nama Bapak/Ibu". - "Maaf, dari mana Bapak menelepon". Persiapan yang perlu dilakukan dalam hal menelepon : 1. Memahami terlebih dahulu masalah apa yang akan disampaikan atau dijelaskan dalam telepon. 2. Bila perlu menghapalkan atau mencatat nomor telepon pada secarik kertas, untuk menghindar dari terjadinya salah sambung serta dapat menghemat waktu. 3. Siapkan alat tulis dan kertas untuk mencatat bila diperlukan. 4. Bila sudah ada yang menerima telepon, sebut identitas penelepon, baru bicara lainnya. 5. Bila terjadi salah sambung, maka nyatakan permintaan maaf. Bila yang akan dihubungi melalui extension atau pesawat khusus, maka tanyakan nomor pesawat yang bersangkutan. 7. Bila nomor tidak ada atau kurang jelas, maka usahakan untuk minta bantuan operator. Kadang-kadang penggunaan telepon juga dapat mengakibatkan salah faham, seperti: 1. Pesan yang disampaikan melalui telepon tidak terdengar atau kurang jelas, karena mungkin terdapat gangguan pada pesawat telepon. 2. Pesan yang disampaikan melalui telepon salah terdengar atau penerima telepon salah menginterpretasikannya, karena tidak ditanyakan lebih lanjut oleh penerima telepon.
Berdasarkan hal tersebut, maka untuk menghindari kesalah
pahaman, maka: 1. Apabila pesan yang disampaikan tidak jelas, disebabkan oleh gangguan telepon, maka mintalah kepada penelepon untuk menelepon kembali beberapa saat lagi. Atau penerima telepon yang akan meneleponnya kembali. 2. Apabila suara penelepon tidak jelas terdengar, maka mintalah untuk mengulang kembali apa yang telah diucapkan, atau penerima telpon yang mengulang kembali pesannya. Dalam berkomunikasi melalui telepon, ada beberapa etika yang harus dilakukan, diantaranya : Jangan membicarakan informasi rahasia di telepon. Karena sistem telepon yang kurang bagus, memungkinkan pembicaraan dapat didengar oleh pihak lain. Jangan berbicara terlalu keras. Atur suara pada saat bertelepon, karena suara yang keras dapat mengganggu ketenangan pimpinan dan karyawan lain. Jangan berbicara dengan orang ketiga pada saat anda bertelepon. Batasi pembicaraan pribadi di telepon. Banyak sekretaris yang diberi tanggung jawab untuk mengontrol pemakaian telepon. Jangan biarkan telepon dalam posisi terbuka sehingga orang di telepon dapat mendengar suara-suara yang ada di kantor. Apabila berada di dalam ruangan tersendiri, maka jangan mengguankan speakerphone. Jangan memberikan nomor Direct Line pimpinan kepada sembarang orang. Telepon direct pimpinan berlaku, seperti telepon pribadi.