Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN MEDIA ELEKTRONIK

KELOMPOK : 4

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak ke pihak lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau verbal dan non verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Elemen komunikasi meliputi sumber, pesan, media,
komunikan dan umpan balik.
(Tambahi Definisi komunikasi terapeutik dengan media elektronik)

b. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi komunikasi terapeutik dengan
menggunakan media elektronik :
1. Etika dan tata krama pada saat chatting (wa, sms), dan telfon
2. Tata cara menelfon dan menerima telfon dengan baik dan tepat
3. Tara bahasa yang baik pada saat membuat janji di telfon
4. Tata cara bahasa yang benar pada media elektronik

PEMBAHASAN
1. Etika dan tata krama pada saat chatting (wa, sms), dan telfon
1.1 Etika dan tata krama pada saat chatting (wa, sms)
a. Dimulai dengan sapaan yang sopan.
Dalam mengirim pesan pada dokter atau rekan sejawat, seharusnya dimulai dengan
kalimat sapaan yang sopan. Kebanyakan dari kita lupa untuk mengirim sapaan yang
sopan kepada dokter dan teman sejawat dengan mereka terlihat sangat ramah, gaul dan
sangat dekat dengan kita. Sebaiknya dari sekarang anda harus merubah sikap itu dan
cobalah untuk memberi ucapan sapaan yang sopan.
Contoh sapaan yang sopan :
 Selamat sore dr. Fredy
 Assalamualaim dr. Ria
Contoh sapaan yang tidak sopan :
 Pagi dr. cantik
 Malam dr. ganteng
 Hallo dr terbaik
b. Merperkenalkan diri
Anda jangan terlalu merasa dikenal oleh para dokter ataupun atasan. Mereka
memiliki banyak sekali rekan kerja ataupun bawahan, sehingga belum tentu mereka
mengenali anda apalagi nomor handphone anda. Dan satu hal yang tetap anda
perhatikan adalah pastikan cara anda memperkenalkan juga tetap dalam tata bahasa
yang sopan
Contoh cara memperkenalkan diri yang sopan :
 Selamat sore dr. Rahman, Saya Nita perawat ICU yang baru
masuk ke rumah sakit Medika Rohmat kemarin pagi.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
Setelah anda mendahului dengan kalimat sapaan dan perkenalan diri yang sopan,
selanjutnya anda baru masuk pada bagian maksud dan tujuan anda di dalam pesan itu.
Sebaiknya dalam menjelaskan maksud dan tujuan harus dibuat dengan kata-kata yang
jelas dan tidak bertele-tele. Pastikan isi pesan anda ini tidak menggambarkan seakan-
akan anda berkata dengan cara yang memerintah. Jika dalam pesan tersebut anda
mengajak untuk bertemu, usahakan anda menanyakan jam dan tempat yang dapat
dijanjikan.
Contoh membuat maksud dan tujuan yang baik dan benar :
“Asallamualaikum dr. Joko, saya perawat Nita dari ruang ICU RS. Medika Rohmat.
Begini pak, tensi dari Ny. S tidak kunjung mereda meskipun telah diberikan obat. Jika
di perbolehkan, dr Joko bisa kesini? Terimakasih dr atas waktunya .
d. Akhiri pesan dengan ucapan terimakasih
Dan jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih pada akhir pesan. Walaupun
nampaknya sepele, namun ucapan terimakasih menandakan anda sangat menghargai si
penerima pesan.
Contoh :
Selamat sore dr. Heru, Saya Edo dari rang IGD Medika Rohmat, bisakah dr
memberi sedikit waktu berdiskusi untuk membahas tentang diagnosa Angina Pectoris
ini? Mohon maaf menganggu waktunya dok. Atas perhatiannya telah membaca pesan
ini, saya mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada dr. Heru.
e. Perhatikan Tanda Baca
Anda harus mengecek kembali sebelum mengirim pesan tersebut, apakah ada
tanda bahasa atau kata-kata yang salah dalam penulisannya. Ingat jika salah tanda baca
ataupun penulisan katakata bisa menghasilkan salah makna pula. Jangan sampai tujuan
pesan anda yang baik, malah dianggap tidak baik karena si penerima salah memaknai
isi pesan anda dan itu semua diakibatkan oleh kesalahan tanda baca.

1.2 Etika dan tata krama pada saat telfon


Yang Boleh:
a. Angkat telepon yang bersifat penting dan berbicara secukupnya. Terutama saat anda
sedang bekerja.
b. Matikan fungsi suara atau gunakan nada getar dalam ruangan yang banyak berisi
orang.
c. Gunakan handsfree saat berada di ruangan yang sibuk dan berisik. Selain
memungkinkan anda mengeliminir suara saat berbicara, menghindari terlibat
perbincangan yang mengganggu orang lain.
d. Menjaga sopan santun dengan orang didekat anda, jika kebetulan anda harus
mengangkat telepon bersifat penting.
e. Beritahu kepada lawan bicara anda kalo anda sedang menerapkan tata karma dalam
bertelepon.
f. Gunakan ruang public sebagai area bebas ponsel, supaya tidak bising dan tidak
terjadi polusi suara.
Yang tidak Boleh:
a. Berbicara keras-keras, usahakan menjauh dari siapapun, jangan terlalu dekat.
b. Jangan menggunakan nada dering yang mengganggu.
c. Tidak perlu pamer suara, pilih aja nada dering yang bersahabat
d. Kalo tidak perlu, jangan menerima telepon / SMS ketika sedang berkendara,
berbahaya.
e. Jika berada ditempat umum, misalnya bank, mall, swalayan,.atau ketika sedang
menunggu diruang tunggu dokter, ......jangan sok jago dengan handphone anda.
Maksudnya jangan caper lah, kalo memang enggak ada apa-apa, jangan pura-pura
main HP, risi juga ngeliatnya.
f. Jangan melakukan pembicaraan yang bersifat emosional didepan umum.
g. Jangan mengaktifkan ponsel ditempat-tempat seperti pom bensin, bandara dan
selama dipesawat, atau ditempat-tempat yang rawan radiasi gelombang ponsel.

2. Tata cara menelfon dan menerima telfon dengan baik dan tepat
2.1 Tata cara menelfon
1. Siapkan nomor telepon yang akan dihubungi
2. Tekan nomor telepon yang dituju dan bila sudah tersambung dan pihak yang dituju
sudah menggangkat, ucapkanlah salam. Sebelum mengutarakan maksud dan tujuan
pastikan bahwa nomor yang dituju benar.
3. Sebutkan identitas diri anda dengan jelas lalu kemukakan keinginan anda untuk
berbicara dengan orang yang dituju.
4. Berikanlah selalu kesan ramah dan ucapkan salam penutup untuk mengakhiri
pembicaraan.
Cara menggunakan telepon yang baik
1. Pegang gagang telepon dengan baik menggunakan tangan kanan, tempelkan telepon
dekat telinga dengan benar, sebaiknya mikrophone jangan terlalu dekat dengan mulut.
2. Usahakan nafas kita saat bicara ditelepon tidak terdengar seperti mendengus.
3. Ucapkan salam.
4. Tanyakan identitas penelepon.
5. Simak baik-baik pesan dan kalimat penelepon.
Apabila anda tidak mengerti, tidak ada salahnya anda mengulangi pertanyaan.
6. Akhiri pembicaraan dengan salam.
7. Letakkan gagang telepon dengan benar dan pas pada posisinya.
2.2 Tata cara menerima telepon
1. Menyiapkan kertas dan alat tulis pensil/pulpen.
2. Jangan membiarkan telepon masuk berdering lebih dari 3 kali.
3. Bicaralah dengan nada suara yang enak didengar.
4. Berbicara harus terdengar menyenangkan bagi lawan bicara.
5. Simak semua pembicaraan dengan saksama dan penuh perhatian dan jangan sekali-kali
memotong pembicaraan.
6. Hindari penggunaan kata “apa” atau “hah” bila kata-kata penelpon kurang jelas, karena
terkesan kurang sopan.
7. Apabila ada pesan, catatlah dengan teliti semua pesan yang disampaikan penelpon dan
agar segera sampaikan kepada yang berhak menerima pesan tersebut.
8. Apabila pihak penelpon ingin segera berbicara dengan pimpinan, segera operator
telepon meminta waktu sebentar untuk konfirmasi dengan pimpinan, apakah sedang
sibuk atau telepon bisa langsung disambungkan.
9. Akhiri percakapan telepon dengan mengucapkan terima kasih dan salam penutup,
biarkan penelpon yang meletakkan gagang pesawat teleponnya terlebih dahulu, setelah
itu baru letakkan gagang pesawat telepon anda.
Cara Mencatat Pesan Telepon
1. Berusahalah untuk selalu mencatat pesan dengan cepat.
2. Catatlah seluruh pesan dengan lengkap.
3. Pakailah buku catatan khusus, block note dan LPT (Lembar Pesan Telepon) untuk
mencatat pesan-pesan masuk.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai