Oleh
Kelompok 4 :
2023/2023
1
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Kristen
Protestan.
Sebelumnya penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
ibu Lasmaria Purba, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Agama Kristen yang memberikan
arahan dan bimbingannya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis sangat berharap dukungan serta
sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun saran yang membangun.
Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya selalu. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis pada khususnya
maupun bagi yang memerlukan.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial dan ekonomi yang selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sebagai makhluk
sosial manusia senantiasa menjaga hubungan baik dengan manusia lain agar aktivitas
kehidupannya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Sementara makhluk
ekonomi manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai
cara. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari merupakan usaha
yang sudah berlangsung cukup lama, semenjak manusia itu ada. Salah satu kegiatan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut yaitu melalui pekerjaan. Pakerjaan
adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu, yang dilakukan dengan
cara yang baik dan benar.
Demikian pula untuk mempertahankan hidup, manusia sangatlah dituntut oleh kondisi
agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sehingga menyebabkan manusia
harus berusaha untuk mencapainya. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam dan
tidak terbatas intensitasnya, dimulai dari kebutuhan primer, sebagai kebutuhan yang harus
terpenuhi, yang terdiri dari makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan kesehatan.
Sedangkan kebutuhan sekunder sebagai kebutuhan pelengkap dari kebutuhan primer, yang
terdiri dari pendidikan, rekreasi dan perabot rumah.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai makhluk ekonomi, manusia memiliki akal dan pikiran untuk menciptakan
barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya
manusia butuh uang, maka harus bekerja. Dengan bekerja dan mendapatkan uang, uang itu
kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu memikirkan upaya
untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Manusia ekonomi
bertindak untuk memenuhi kepentingannya. Jika seseorang sebagai produsen, maka akan
berusaha untuk memperoleh keuntungan yang besar. Jika seseorang sebagai konsumen, ia akan
membelanjakan uangnya untuk meperoleh kepuasan.
3
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi .
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabnya adanya temuan-temuan
produk baru. Munculnya produk-produk baru itu mempengaruhi orang untuk memiliki.
5. Tingkat pendapatan .
Tingkat pendapatan seeorang juga menjadi salah satu pengaruh semakin besar
kebutuhan yang ingin diperoleh. Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka
semakin besar kebutuhannya. Sedangkan semakin kecil pendapatannya akan menekan
untuk memenuhi kebutuhannya.
7. Perbedaan selera .
Setiap manusia memiliki selera yang berbeda. Ketika memiliki selera yang tinggi maka
akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhannya.
4
2.2 Konsep Hubungan Manusia dengan Ekonomi didalam Alkitab.
Dalam Alkitab, terdapat prinsip-prinsip moral dan etika yang menekankan nilai-nilai
seperti keadilan, kepedulian terhadap sesama, dan tanggung jawab sosial. Prinsip-prinsip ini
membentuk dasar bagi hubungan manusia dengan ekonomi. Beberapa aspek yang bisa
diidentifikasi melibatkan:
1. Keadilan Sosial.
Alkitab menekankan keadilan sosial, memerintahkan perlakuan yang adil terhadap
sesama. Ini dapat mencakup hubungan ekonomi, di mana orang diajarkan untuk tidak
mengeksploitasi orang lain dan untuk memberikan hak-hak yang adil kepada semua.
Meskipun Alkitab tidak secara spesifik membahas konsep ekonomi modern, prinsip-
prinsip ini memberikan dasar etika bagi manusia dalam hubungannya dengan ekonomi,
mendorong sikap dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan keadilan. Interpretasi
dan penerapan prinsip-prinsip ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tradisi
interpretatif.
5
2.3 Dampak Hubungan Manusia dengan Ekonomi dalam Iman Kristiani.
4. Pemberdayaan Masyarakat.
Iman Kristiani mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pembangunan ekonomi
yang inklusif. Ini mencakup memberikan kesempatan dan sumber daya kepada semua
anggota masyarakat untuk mencapai potensi penuh mereka.
5. Etika Bisnis.
Dalam iman Kristiani, prinsip-prinsip etika bisnis, seperti kejujuran, integritas, dan
tanggung jawab, diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Bisnis diharapkan untuk
bertanggung jawab secara moral dan berkontribusi pada kesejahteraan umum.
6
6. Pentingnya Pendidikan dan Keterampilan.
Hubungan antara manusia dan ekonomi dalam iman Kristiani mencakup penekanan
pada pentingnya pendidikan dan pengembangan keterampilan. Ini dianggap sebagai
cara untuk memberdayakan individu dan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan.
Melalui dampak-dampak ini, hubungan manusia dan ekonomi dalam iman Kristiani
menjadi sebuah wujud praktis dari nilai-nilai spiritual yang dipegang teguh oleh para
penganutnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam hubungan manusia dan ekonomi, para
penganut iman Kristiani berusaha menciptakan lingkungan di mana nilai-nilai spiritual menjadi
panduan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dengan harapan memberikan kontribusi
positif kepada kesejahteraan bersama.
Didalam Alkitab yang merupakan Kitab Suci umat Kristen banyak memuat berbagai
ajaran dan perintah yang berhubungan dengan aspek ekonomi, antara lain sebagai berikut:
1. Kejadian 1:26; 28-30; 2:15 : Tuhan menciptakan manusia pada hari yang terakhir
dimana semua kebutuhan manusia telah tersedia dibumi, manusia diberi mandat untuk
berkuasa mengelolaseluruh isi bumi namun disertai dengan tanggungjawab untuk
mengusahakannya dan memeliharanya. Pemilik mutlak adalah Allah, manusia hanya
wakil Allah dibumi dan harus mempertanggunjawabkannya kepada Allah.
2. Aturan ekonomi Tuhan di Imamat 25 tentang aturan-aturan ekonomi yang berlaku antar
sesama manusia dimana Tuhan mengatur tentang :
a. Penebusan tanah dimana ketika tanah dijual maka dapat dibeli kembali oleh
pemilik asal dan jika pemilik asal tidak mampu membeli kembali maka setelah
50 tahun tanah itu dapat dikembalikan kepada pemilik asal, supaya tidak ada
orang yang miskin yang memiliki tanah.
b. Penebusan rumah dimana jika sebuah rumah berpagar tembok terletak di kota
dijual makaada tempo selama 1 tahun untuk ditebus kembali oleh pemilik asal
tapi jika telah lewat 1tahun maka rumah tersebut menjadi milik si pembeli turun
temurun, tetapi jika rumah tidak berpagar tembok terletak di desa perlakuannya
7
sama dengan tanah yaitu tahun ke-50 kembalike pemilik asal, karena rumah di
desa yang tidak berpagar tembok dianggap sebagai kepunyaan orang miskin
supaya mereka tetap punya rumah.
c. Perlakuan terhadap orang miskin dimana jika ada seorang miskin maka sesama
manusiaharuslah menyokong mereka, jangan mengambil bunga uang/riba dari
uang atau makananyang telah diberikan kepada mereka, dapat mempekerjakan
mereka sebagai orang upahantapi pada tahun yobel (tahun ke-50) mereka
dibebaskan. Supaya ada rasa kepedulian diantara sesama untuk mau menolong.
3. Aturan ekonomi Tuhan di Ulangan 15-16 tentang aturan-aturan ekonomi yang berlaku
antarsesama manusia dimana Tuhan mengatur tentang :
a. Penghapusan Utang dimana jika ada seorang miskin yang sangat susah maka
harus diberipinjaman dan jika sampai tahun ketujuh tidak sanggup membayar
maka utangnya dihapuskan. Supaya tidak ada beban berat pada orang miskin.
b. Memerdekakan budak dimana jika mempekerjakan seorang budak (budak
berbeda denganorang upahan, budak tidak dibayar dan mengikuti semua
keinginan pemiliknya) tapi ditahunke-7 dia dibebaskan. Supaya tidak ada
orang-orang yang menjadi budak selamanya. c.Pengadilan yang adil dimana
hakim dilarang menerima suap. Supaya ada keadilan didalampengadilan.
4. Aturan ekonomi Tuhan di Ulangan 25-26 tentang aturan-aturan ekonomi yang berlaku
antar sesama manusia dimana Tuhan mengatur tentang :
a. Timbangan yang benar dimana tidak boleh menggunakan 2 macam timbangan
untuk melakukan kecurangan, timbangan haruslah yang tepat dan benar agar
tidak merugikanorang lain.
b. Persembahan dimana Tuhan memerintahkan umatNya untuk membawa
persembahan bagipekerjaan Tuhan di Bait Allah dan menjadi bagian untuk
hamba-hamba Tuhan, anak yatimdan para janda.
5. Ekonomi Yusuf (Kejadian 39-47)Yusuf adalah salah seorang tokoh di Alkitab yang
dapat dijadikan teladan, dimana beberapa keteladanan yang dapat dipelajari dari Yusuf
adalah :
a. Yusuf bekerja dengan giat dan jujur sehingga dia mendapat kepercayaan.
b. Yusuf berada ditengah dunia tetapi tidak terkontaminasi oleh dunia, dia tidak
8
pernah menjadikorban dari sistem meskipun ia dipaksa untuk menjadi seperti
itu. Dia menjadi penciptasistem yang baik setelah lolos dari sistem-sistem buruk
yang melanda dia sebelumnya.Dimana ia berada Yusuf selalu menjadi berkat.
c. Yusuf selalu merasa cukup dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya, dia
bukan budaknafsu kedagingannya atau budak hak asasinya sendiri. Ia bahkan
mampu mengampuni,hidupnya untuk mengabdi kepada sesama manusia.
d. Yusuf selalu membangun nilai-nilai keilahian dalam tindakannya. Tidak pernah
memakaikesempatan kedudukannya untuk keluarganya sendiri. Dalam
ekonomi, Yusuf jugamengaturnya berdasarkan prinsip-prinsip keilahian. Dan
ketika kelaparan melanda seluruhkawasan peradaban pada waktu itu, suku-suku
bangsa dari penjuru bumi datang kepadaYusuf untuk mencari bahan makanan,
Yusuf tidak memberikan harga yang selangit walaupunorang-orang sangat
bergantung kepadanya. Itulah etika bisnis Kristen yang sesungguhnya.
9
selama hidupnya tidak peduli pada penderitaan orang miskin-Lazarus,
ketikameninggal si kaya masuk neraka dan si miskin mendapat penghiburan di
surga).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu memikirkan upaya
untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Manusia ekonomi
bertindak untuk memenuhi kepentingannya. Jika seseorang sebagai produsen, maka akan
berusaha untuk memperoleh keuntungan yang besar. Jika seseorang sebagai konsumen, ia akan
membelanjakan uangnya untuk meperoleh kepuasan.
Dalam Alkitab, terdapat prinsip-prinsip moral dan etika yang menekankan nilai-nilai
seperti keadilan, kepedulian terhadap sesama, dan tanggung jawab sosial.Alkitab juga
menekankan keadilan sosial, memerintahkan perlakuan yang adil terhadap sesama,dan Alkitab
sering kali menekankan perhatian khusus terhadap orang miskin dan Alkitab juga bisa diartikan
sebagai tanggung jawab manusia untuk mengelola sumber daya ekonomi dengan bijaksana dan
berkelanjutan.
Tuhan menciptakan manusia pada hari yang terakhir dimana semua kebutuhan manusia
telah tersedia dibumi, manusia diberi mandat untuk berkuasa mengelola seluruh isi bumi
namun disertai dengan tanggungjawab untuk mengusahakannya dan memeliharanya. Pemilik
mutlak adalah Allah, manusia hanya wakil Allah dibumi dan harus mempertanggungjawab-
kannya kepada allah Tuhan memberi ajaran kehidupan ekonomi dan menetapkan banyak
peraturan untuk mengingatkan manusia bagaimana bersikap dan memandang ekonomi secara
benar dan sesuai kehendak Tuhan.
11