Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN EKONOMI

Oleh
Kelompok 4 :

1. Ester Trisnawati Nababan 2305141037


2. Dimas Sipahutar 2305141050
3. Jonatan Pasaribu 2305141051
4. Panondang Pangaribuan 2305141025

Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Medan

2023/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Kristen
Protestan.
Sebelumnya penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
ibu Lasmaria Purba, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Agama Kristen yang memberikan
arahan dan bimbingannya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis sangat berharap dukungan serta
sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun saran yang membangun.
Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya selalu. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis pada khususnya
maupun bagi yang memerlukan.

Medan, 27 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Hubungan Manusia dengan Ekonomi. ............................................................... 3
2.2 Konsep Hubungan Manusia dengan Ekonomi didalam Alkitab. ......................................... 5
2.3 Dampak Hubungan Manusia dengan Ekonomi dalam Iman Kristiani. .............................. 6
2.4 Pandangan Alkitab terhadap Ekonomi. ................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan. ......................................................................................................................... 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial dan ekonomi yang selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sebagai makhluk
sosial manusia senantiasa menjaga hubungan baik dengan manusia lain agar aktivitas
kehidupannya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Sementara makhluk
ekonomi manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai
cara. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari merupakan usaha
yang sudah berlangsung cukup lama, semenjak manusia itu ada. Salah satu kegiatan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut yaitu melalui pekerjaan. Pakerjaan
adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu, yang dilakukan dengan
cara yang baik dan benar.
Demikian pula untuk mempertahankan hidup, manusia sangatlah dituntut oleh kondisi
agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sehingga menyebabkan manusia
harus berusaha untuk mencapainya. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam dan
tidak terbatas intensitasnya, dimulai dari kebutuhan primer, sebagai kebutuhan yang harus
terpenuhi, yang terdiri dari makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan kesehatan.
Sedangkan kebutuhan sekunder sebagai kebutuhan pelengkap dari kebutuhan primer, yang
terdiri dari pendidikan, rekreasi dan perabot rumah.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Hubungan Manusia dengan Ekonomi?


2. Apakah Hubungan Manusia dengan Ekonomi memiliki konsep penting didalam
Alkitab?
3. Apakah Hubungan Manusia dengan Ekonomi memiliki dampak terhadap Iman
Kristiani?
4. Bagaimana pandangan Alkitab terhadap Ekonomi?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami pengertian tentang Hubungan Manusia dengan Ekonomi.


2. Untuk menggali Konsep Hubungan Manusia dengan Ekonomi didalam Alkitab.
3. Untuk memahami Dampak Hubungan Manusia dengan Ekonomi dalam Iman
Kristiani.
4. Untuk menjabarkan Pandangan Alkitab terhadap Ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hubungan Manusia dengan Ekonomi.

Sebagai makhluk ekonomi, manusia memiliki akal dan pikiran untuk menciptakan
barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya
manusia butuh uang, maka harus bekerja. Dengan bekerja dan mendapatkan uang, uang itu
kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu memikirkan upaya
untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Manusia ekonomi
bertindak untuk memenuhi kepentingannya. Jika seseorang sebagai produsen, maka akan
berusaha untuk memperoleh keuntungan yang besar. Jika seseorang sebagai konsumen, ia akan
membelanjakan uangnya untuk meperoleh kepuasan.

Faktor kebutuhan manusia Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(Kemdikbud) kebutuhan manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak sama atau berbeda.
Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Jenis kelamin dan usia .


Perbedaan jenis kelamin dan usia akan mempengaruhi perbedaan jenis dan jumlah
kebutuhan. Perbedaan usia lebih akan sangat dominan kebutuhaannya dengan usia
diatasnya. Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi variasi dan jenis kebutuhan.

2. Tingkat pendidikan seseorang.


Seseorang yang memiliki wawasan dan latar belakang pendidikan tinggi akan
mempengaruhi pada kebutuhannya. Sebagai contoh, kebutuhan seorang mahasiswa
akan berbeda dengan kebutuhan siswa sekolah baik SMA atau SMP. Tentu saja
kebutuhannya lebih banyak mahasiswa daripada anak sekolah.

3. Lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi terhadap kebutuhannya.


Orang yang tinggal di perdesaan dan perkotaan jelas akan berbeda kebutuhan yang
ingin dipenuhi. Pola hidup mereka dipengaruhi oleh alam di mana tinggal.

3
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi .
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabnya adanya temuan-temuan
produk baru. Munculnya produk-produk baru itu mempengaruhi orang untuk memiliki.

5. Tingkat pendapatan .
Tingkat pendapatan seeorang juga menjadi salah satu pengaruh semakin besar
kebutuhan yang ingin diperoleh. Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka
semakin besar kebutuhannya. Sedangkan semakin kecil pendapatannya akan menekan
untuk memenuhi kebutuhannya.

6. Semakin tinggi status seseorang.


biasanya menyebabkan bertambahnya macam kebutuhan. Bertambahnya kebutuhan
yang dimilikinya akan berpengaruh untuk menjaga harga diri dan kehormatan.

7. Perbedaan selera .
Setiap manusia memiliki selera yang berbeda. Ketika memiliki selera yang tinggi maka
akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhannya.

Ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi.Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu


berupaya memenuhi kebutuhannya sesuai dengan ilmu dan prinsip ekonomi. Berikut ciri-ciri
manusia sebagai makhluk ekonomi:

a. Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri.


b. Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien (selalu memikirkan
perbandingan antara apa yang dikorbankan atau dikeluarkan.
c. Cenderung memilih suatu kegiatan atau aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian
tujuan yang diinginkan.

4
2.2 Konsep Hubungan Manusia dengan Ekonomi didalam Alkitab.

Dalam Alkitab, terdapat prinsip-prinsip moral dan etika yang menekankan nilai-nilai
seperti keadilan, kepedulian terhadap sesama, dan tanggung jawab sosial. Prinsip-prinsip ini
membentuk dasar bagi hubungan manusia dengan ekonomi. Beberapa aspek yang bisa
diidentifikasi melibatkan:

1. Keadilan Sosial.
Alkitab menekankan keadilan sosial, memerintahkan perlakuan yang adil terhadap
sesama. Ini dapat mencakup hubungan ekonomi, di mana orang diajarkan untuk tidak
mengeksploitasi orang lain dan untuk memberikan hak-hak yang adil kepada semua.

2. Kepedulian terhadap Orang Miskin.


Alkitab sering kali menekankan perhatian khusus terhadap orang miskin dan kebutuhan
mereka. Prinsip ini dapat diartikan sebagai panggilan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan ekonomi dengan rasa tanggung jawab sosial, termasuk memberikan bantuan
kepada yang membutuhkan.

3. Pengelolaan Sumber Daya.


Konsep pengelolaan sumber daya yang baik muncul dalam ajaran-ajaran Alkitab. Ini
dapat diartikan sebagai tanggung jawab manusia untuk mengelola sumber daya
ekonomi dengan bijaksana dan berkelanjutan.

Meskipun Alkitab tidak secara spesifik membahas konsep ekonomi modern, prinsip-
prinsip ini memberikan dasar etika bagi manusia dalam hubungannya dengan ekonomi,
mendorong sikap dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan keadilan. Interpretasi
dan penerapan prinsip-prinsip ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tradisi
interpretatif.

5
2.3 Dampak Hubungan Manusia dengan Ekonomi dalam Iman Kristiani.

Dalam iman Kristiani, hubungan manusia dan ekonomi mencerminkan prinsip-prinsip


moral dan etika yang diakui oleh ajaran agama. Beberapa dampak konkret dari hubungan ini
termasuk:

1. Pentingnya Keadilan Sosial


Iman Kristiani mengajarkan keadilan sosial, yang mempengaruhi cara manusia
berinteraksi dalam konteks ekonomi. Prinsip ini menekankan distribusi sumber daya
dan kesempatan yang adil, serta perhatian khusus terhadap mereka yang kurang
beruntung.

2. Tanggung Jawab Sosial.


Konsep tanggung jawab sosial terhadap sesama diintegrasikan dalam pemikiran
Kristiani. Manusia diharapkan untuk menggunakan sumber daya ekonomi mereka
untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan membantu mereka yang
membutuhkan.

3. Penghindaran Kekikiran dan Tamak.


Ajaran Kristiani menekankan bahaya kekikiran dan ketamakan. Hubungan manusia dan
ekonomi dalam konteks ini mengajarkan pentingnya menggunakan kekayaan dengan
bijak, berbagi dengan sesama, dan mengutamakan nilai-nilai spiritual daripada materi.

4. Pemberdayaan Masyarakat.
Iman Kristiani mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pembangunan ekonomi
yang inklusif. Ini mencakup memberikan kesempatan dan sumber daya kepada semua
anggota masyarakat untuk mencapai potensi penuh mereka.

5. Etika Bisnis.
Dalam iman Kristiani, prinsip-prinsip etika bisnis, seperti kejujuran, integritas, dan
tanggung jawab, diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Bisnis diharapkan untuk
bertanggung jawab secara moral dan berkontribusi pada kesejahteraan umum.

6
6. Pentingnya Pendidikan dan Keterampilan.
Hubungan antara manusia dan ekonomi dalam iman Kristiani mencakup penekanan
pada pentingnya pendidikan dan pengembangan keterampilan. Ini dianggap sebagai
cara untuk memberdayakan individu dan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan.

Melalui dampak-dampak ini, hubungan manusia dan ekonomi dalam iman Kristiani
menjadi sebuah wujud praktis dari nilai-nilai spiritual yang dipegang teguh oleh para
penganutnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam hubungan manusia dan ekonomi, para
penganut iman Kristiani berusaha menciptakan lingkungan di mana nilai-nilai spiritual menjadi
panduan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dengan harapan memberikan kontribusi
positif kepada kesejahteraan bersama.

2.4 Pandangan Alkitab terhadap Ekonomi.

Didalam Alkitab yang merupakan Kitab Suci umat Kristen banyak memuat berbagai
ajaran dan perintah yang berhubungan dengan aspek ekonomi, antara lain sebagai berikut:

1. Kejadian 1:26; 28-30; 2:15 : Tuhan menciptakan manusia pada hari yang terakhir
dimana semua kebutuhan manusia telah tersedia dibumi, manusia diberi mandat untuk
berkuasa mengelolaseluruh isi bumi namun disertai dengan tanggungjawab untuk
mengusahakannya dan memeliharanya. Pemilik mutlak adalah Allah, manusia hanya
wakil Allah dibumi dan harus mempertanggunjawabkannya kepada Allah.

2. Aturan ekonomi Tuhan di Imamat 25 tentang aturan-aturan ekonomi yang berlaku antar
sesama manusia dimana Tuhan mengatur tentang :
a. Penebusan tanah dimana ketika tanah dijual maka dapat dibeli kembali oleh
pemilik asal dan jika pemilik asal tidak mampu membeli kembali maka setelah
50 tahun tanah itu dapat dikembalikan kepada pemilik asal, supaya tidak ada
orang yang miskin yang memiliki tanah.
b. Penebusan rumah dimana jika sebuah rumah berpagar tembok terletak di kota
dijual makaada tempo selama 1 tahun untuk ditebus kembali oleh pemilik asal
tapi jika telah lewat 1tahun maka rumah tersebut menjadi milik si pembeli turun
temurun, tetapi jika rumah tidak berpagar tembok terletak di desa perlakuannya

7
sama dengan tanah yaitu tahun ke-50 kembalike pemilik asal, karena rumah di
desa yang tidak berpagar tembok dianggap sebagai kepunyaan orang miskin
supaya mereka tetap punya rumah.
c. Perlakuan terhadap orang miskin dimana jika ada seorang miskin maka sesama
manusiaharuslah menyokong mereka, jangan mengambil bunga uang/riba dari
uang atau makananyang telah diberikan kepada mereka, dapat mempekerjakan
mereka sebagai orang upahantapi pada tahun yobel (tahun ke-50) mereka
dibebaskan. Supaya ada rasa kepedulian diantara sesama untuk mau menolong.

3. Aturan ekonomi Tuhan di Ulangan 15-16 tentang aturan-aturan ekonomi yang berlaku
antarsesama manusia dimana Tuhan mengatur tentang :
a. Penghapusan Utang dimana jika ada seorang miskin yang sangat susah maka
harus diberipinjaman dan jika sampai tahun ketujuh tidak sanggup membayar
maka utangnya dihapuskan. Supaya tidak ada beban berat pada orang miskin.
b. Memerdekakan budak dimana jika mempekerjakan seorang budak (budak
berbeda denganorang upahan, budak tidak dibayar dan mengikuti semua
keinginan pemiliknya) tapi ditahunke-7 dia dibebaskan. Supaya tidak ada
orang-orang yang menjadi budak selamanya. c.Pengadilan yang adil dimana
hakim dilarang menerima suap. Supaya ada keadilan didalampengadilan.

4. Aturan ekonomi Tuhan di Ulangan 25-26 tentang aturan-aturan ekonomi yang berlaku
antar sesama manusia dimana Tuhan mengatur tentang :
a. Timbangan yang benar dimana tidak boleh menggunakan 2 macam timbangan
untuk melakukan kecurangan, timbangan haruslah yang tepat dan benar agar
tidak merugikanorang lain.
b. Persembahan dimana Tuhan memerintahkan umatNya untuk membawa
persembahan bagipekerjaan Tuhan di Bait Allah dan menjadi bagian untuk
hamba-hamba Tuhan, anak yatimdan para janda.

5. Ekonomi Yusuf (Kejadian 39-47)Yusuf adalah salah seorang tokoh di Alkitab yang
dapat dijadikan teladan, dimana beberapa keteladanan yang dapat dipelajari dari Yusuf
adalah :
a. Yusuf bekerja dengan giat dan jujur sehingga dia mendapat kepercayaan.
b. Yusuf berada ditengah dunia tetapi tidak terkontaminasi oleh dunia, dia tidak

8
pernah menjadikorban dari sistem meskipun ia dipaksa untuk menjadi seperti
itu. Dia menjadi penciptasistem yang baik setelah lolos dari sistem-sistem buruk
yang melanda dia sebelumnya.Dimana ia berada Yusuf selalu menjadi berkat.
c. Yusuf selalu merasa cukup dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya, dia
bukan budaknafsu kedagingannya atau budak hak asasinya sendiri. Ia bahkan
mampu mengampuni,hidupnya untuk mengabdi kepada sesama manusia.
d. Yusuf selalu membangun nilai-nilai keilahian dalam tindakannya. Tidak pernah
memakaikesempatan kedudukannya untuk keluarganya sendiri. Dalam
ekonomi, Yusuf jugamengaturnya berdasarkan prinsip-prinsip keilahian. Dan
ketika kelaparan melanda seluruhkawasan peradaban pada waktu itu, suku-suku
bangsa dari penjuru bumi datang kepadaYusuf untuk mencari bahan makanan,
Yusuf tidak memberikan harga yang selangit walaupunorang-orang sangat
bergantung kepadanya. Itulah etika bisnis Kristen yang sesungguhnya.

6. Ajaran Yesus tentang uang, antara lain :


a. Ajaran Yesus dalam Matius pasal 6 adalah tentang prinsip memberi sedekah
(berbagi harta) ,mengumpulkan harta (agar tidak diperbudak oleh kekayaan),
kekuatiran (mencari Tuhanlebih utama maka yang lain akan ditambahkan,
karena Tuhan adalah Sang Pemeliharakehidupan jadi jika kita mengutamakan
Tuhan maka tidak perlu khawatir).
b. Ajaran Yesus dalam Matius 17 :24-27; 22:15-22 tentang membayar pajak
(berikan apa yangwajib diberikan kepada pemerintah, Yesus mengajarkan
untuk menghormati para pemimpin).
c. Ajaran Yesus dalam Matius 19:16-23 tentang perumpamaan tentang orang
muda yang kaya(memberikan gambaran tentang orang-orang yang terlalu
mencintai kekayaan sukar masuksorga).
d. Ajaran Yesus dalam Matius 24:45-51; 25:14-30 tentang pertanggungjawaban
(suatu saatsetiap orang harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang
Tuhan percayakan kepadamanusia, termasuk kekayaan dihadapan Tuhan
kelak).
e. Ajaran Yesus dalam Lukas 10:25-37 tentang perumpamaan tentang orang
Samaria (seseorangyang berbuat kasih terhadap orang asing yang rela
mengorbankan hartanya/rugi secaramateri) f.Ajaran Yesus dalam Lukas 16:19-
30 tentang perumpamaan orang kaya dan Lazarus (dimanaorang kaya yang

9
selama hidupnya tidak peduli pada penderitaan orang miskin-Lazarus,
ketikameninggal si kaya masuk neraka dan si miskin mendapat penghiburan di
surga).

7. Kehidupan jemaat mula-mula Kis 2:41-47 ; 4:32-37Kehidupan jemaat yang mula-mula


dapat dijadikan contoh dimana mereka saling mengasihi,saling berbagi (ada yang
menjual harta kekayaannya untuk berbagi dengan sesamanya sesuaidengan kebutuhan
masing-masing, prinsipnya kepunyaan mereka menjadi kepunyaan bersama),dan ketika
ada bencana kelaparan di daerah lain maka mereka bersatu hati, sekalipun ada
yangdalam kekurangan namun tetap berusaha mengumpulkan persembahan karena rasa
kasihpersaudaraan yang amat dalam.

8. Nasehat Rasul tentang uang antara lain :


a. 1 Timotius 6:10 akar segala kejahatan adalah cinta uang, cinta uang secara
berlebihanmenyebabkan keserakahan, kerakusan, egoisme dan merusak
kehidupan.
b. 2 Timotius 3:2 ; Ibrani 13:5 dimana diperingatkan untuk tidak menjadi hamba
uang, bukanmanusia yang mengendalikan uang tapi semata-mata uang sudah
menjadi tuannya.Itulah beberapa ayat dalam Alkitab yang menjelaskan tentang
konsep ekonomi, masih adabanyak jika mau dijabarkan namun karena
keterbatasan penulis tidak bisa menjabarkannya secaralengkap. Dari ajaran-
ajaran diatas jelas bahwa Tuhan peduli terhadap kehidupan ekonomi danbahkan
Dia menetapkan banyak peraturan untuk mengingatkan manusia bagaimana
bersikap danmemandang ekonomi secara benar dan sesuai kehendak Tuhan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu memikirkan upaya
untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Manusia ekonomi
bertindak untuk memenuhi kepentingannya. Jika seseorang sebagai produsen, maka akan
berusaha untuk memperoleh keuntungan yang besar. Jika seseorang sebagai konsumen, ia akan
membelanjakan uangnya untuk meperoleh kepuasan.

Dalam Alkitab, terdapat prinsip-prinsip moral dan etika yang menekankan nilai-nilai
seperti keadilan, kepedulian terhadap sesama, dan tanggung jawab sosial.Alkitab juga
menekankan keadilan sosial, memerintahkan perlakuan yang adil terhadap sesama,dan Alkitab
sering kali menekankan perhatian khusus terhadap orang miskin dan Alkitab juga bisa diartikan
sebagai tanggung jawab manusia untuk mengelola sumber daya ekonomi dengan bijaksana dan
berkelanjutan.

Dalam iman Kristiani, hubungan manusia dan ekonomi mencerminkan prinsip-prinsip


moral dan etika yang diakui oleh ajaran agama. Seperti hubungan manusia dan ekonomi dalam
iman Kristiani menjadi sebuah wujud praktis dari nilai-nilai spiritual yang dipegang teguh oleh
para penganutnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Tuhan menciptakan manusia pada hari yang terakhir dimana semua kebutuhan manusia
telah tersedia dibumi, manusia diberi mandat untuk berkuasa mengelola seluruh isi bumi
namun disertai dengan tanggungjawab untuk mengusahakannya dan memeliharanya. Pemilik
mutlak adalah Allah, manusia hanya wakil Allah dibumi dan harus mempertanggungjawab-
kannya kepada allah Tuhan memberi ajaran kehidupan ekonomi dan menetapkan banyak
peraturan untuk mengingatkan manusia bagaimana bersikap dan memandang ekonomi secara
benar dan sesuai kehendak Tuhan.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang hubungan manusia dengan ekonomi,umat


kristiani dapat mengelola dan mengatur ekonomi untuk mengatur kebutuhan nya sehari-hari
baik secar individual maupun kolektif dan umat Kristiani harus harus bijak memenuhi
kebutuhan nya sesuai ajaran Tuhan.

11

Anda mungkin juga menyukai