Anda di halaman 1dari 17

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Manusia dan Kebudayaan ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada
Bapak Muhammad Burhan Amin selaku Dosen mata kuliah Ilmu sosial
dasar yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan
dari Paedofilia . saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan pembuatan makalah berikutnya.

Bekasi, 20 April 2017

Bima Agung Perwira

i
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................ 1
1.3 Sasaran .......................................................................................................................... 1
BAB II PERMASALAHAN ................................................................................................................. 3
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ......................................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Rekomendasi ...................................................................Error! Bookmark not defined.
REFERENSI ................................................................................................................................... 13

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki jenis kebudayaan yang beragam. Di setiap daerah


memiliki adat istiadat yang berbeda pula oleh karena itu manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena dimana
kita tinggal disitu pula terdapat kebudayaan.

Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan satu sama lain.
Setiap manusia memiliki kebudayaan yang berbeda beda sesuai dengan
lingkungannya, walaupun demikian hal itu tidak menjadi hambatan. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan kebudayaan seperti faktor
lingkungan, alam, dan manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya
seiring dengan berkembangnnya teknologi informasi.

Masih banyak yang belum dipaparkan secara jelas dan terperinci.


Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut maka dalam penyusunan
tugas ini, penulis memilih judul MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1.2 Tujuan

Pelajar dapat mengerti kebudayaan yang ada di Indonesia dan


hubungannya dengan manusia saat ini

1.3 Sasaran

Sasaran dalam penelitian ini antara lain adalah :

A. Pelajar
Agar pelajar lebih peka terhadap kebudayaan Indonesia yang
hampir terlupakan oleh kaum muda.

1
B. Orang tua
Orang tua sebaiknya memperhatikan anaknya dan mengajakarkan
kebudayaan yang ada pada daerahnya masing masing.
C. Pemerintah
Agar pemerintah dapat mengatasi masalah kebudayaan yang
diambil atau diakui oleh negara lain. Dan membuat kebijakan untuk
kaum muda tentang kebudayaan

2
BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Pengetian Hakikat Manusia

Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh
setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata manu dari bahasa Sanksekerta
atau mens dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga
dikatakan homo yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting
dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan
bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk
mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.

Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan
kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Berikut penjelasan
yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk sosial.

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas


yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia
lainnya. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaitu mereka berupaya untuk
selalu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang
dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan
dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada
pada dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan
kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan
danmempertahankan hidupnya

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang


tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan
orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles,
menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai
makhluk individu.

3
Manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi
dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap.
Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri.
Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia
membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pada
perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata
masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan negara.

2.2 Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat


atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur
dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam
berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi
rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil
memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan
tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut
dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam
berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu
kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa.
Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat
beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang
dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun.
Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas
kepribadian yang unik.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas
yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang
dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu
sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga
memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-

4
masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan
oleh bangsa timur.

Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-


upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali
yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak,
tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian
yang dimilki oleh bangsa timur.

2.3 Pengertian, Unsur, dan Faktor Perubahan Kebudayaan


Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta budhayah,
yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli
antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan
ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul Primitive Culture, bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu
pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota
masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda.

Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia


dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya
tersusun dalam kehidupanan masyarakat.

Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia,


yang meliputi :

Kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan

manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.

Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak

dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan

sebagainya

5
2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya
mungkin diperoleh dengan cara belajar.

3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa


masyarakan kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan.
Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia dapat mempertahankan
kehidupannya.

- Unsur Kebudayaan

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia


menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan
universal tersebut adalah :

1. Kesenian

2. Sistem teknologi dan peralatan

3. Sistem organisasi masyarakat

4. Bahasa

5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

6. Sistem pengetahuan

7. Sistem religi

Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai
memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan
kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka
sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan
kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja
yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi
juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara
sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal
yaitu :

1. Kesenian

Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang


dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka. sehingga lahirlah kesenian yang
dapat memuaskan.

6
2. Sistem teknologi dan peralatan

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan
manusia dengan makhluk hidup yang lain.

3. Sistem organisasi masyarakat

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan


sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan
kelebihan masing masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi
dan bersatu.

4. Bahasa

Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai
lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah
ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan
manusia dengan makhluk hidup yang lain.

6. Sistem pengetahuan

Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang
berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula,
sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

7. Sistem religi

Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul


karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

- Faktor Perubahan Kebudayaan

Pengertian perubahan kebudayaan sendiri adalah adanya ketidak


sesuaian di an-

tara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadilah keadaan


yang ti- dak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.

Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam suatu bangsa tidak luput dari
faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor
tersebut terbagi m- enjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

7
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang
menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya

Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi.

Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya

belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru


(Invention), dan p-

roses pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada


(Innovation).

Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian


orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung,
tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya
menjadi lebih baik.

Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur


pemerintahan pada suatu negara.

2. Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui
interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang
diantaranya:

Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu
negara baik seluruh wujud budaya

Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh
tindakan manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti mebuang
sampah sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan
pertanian, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri
seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum
lainnya.

Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran


antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan
budaya yang lama sama sekali (Asimilasi).

8
2.4 Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika


manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan
objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia

Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,


maksud- nya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang
butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta
oleh manusia. Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan:

1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di


Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di
Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)

Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak


yang di besarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa
lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of
value ).

3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan
sosial tinggi rendah dan menengah.

4. Kebudayaan khusus atas dasar agama

Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan


kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5. Kebudayaan berdasarkan profesi

Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang


pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara
mereka bergaul.

9
2.5 Wujud Kebudayaan

Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Wujud Gagasan

Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada
dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga
tidak dapat diraba atau difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap
warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir
serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah
yang akhirnya menghasilkan berbagai berbagai hasil karya manusia
berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya
dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

2. Wujud Perilaku (Aktivitas)

Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud
perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan
difilm).

Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah
gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut
berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.

3. Wujud Benda Hasil Budaya

Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan
difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik.

Contoh: bangunan bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir,


alat rumah tangga seperti kapak

2.6 Orientasi Nilai Budaya

Kluckhohn dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya


merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam alam fikiran
sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga

10
dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan
merupakan sebuah sistem nilai nilai budaya.

Secara fungsional sistem nilai ini mendorong individu untuk berperilaku


seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya dengan berperilaku
seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi
pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau
sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh
karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu.
Sebab, nilai nilai tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan sosialnya.
Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya suatu masyarakat merupakan
wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah olah berada diluar
dan di atas para individu warga masyarakat itu.

Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang
dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994)
kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat
kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan
waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari
hubungan manusia dengan manusia sesamanya.

11
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan
Manusia di ciptakan pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri. Manusia harus berinteraksi untuk mencapai kebutuhannya
dengan adanya interaksi kita akan terjalin hubungan silaturahim dengan orang
lain dan mengenal kepribadian satu sama lain seperti kepribadian bangsa timur
yang identik dengan tepo seliro atau tingkat toleransi yang tinggi dan
sebagainya.

Di setiap daerah pun memiliki budaya yang berbeda beda. Kita sebagai
manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena dimana kita tinggal disitu
pula terdapat kebudayaan. Kebudayaan sendiri memiliki wujud dan orientasi
nilai budaya.

3.2 Saran
Saran yang dapat di berikan adalah walaupun kita memiliki bermacam
macam kebudayaan kita tetap harus saling menjaga dan menghormati satu sama
lain karena kebudayaan yang kita miliki kelak akan menjadi kebanggaan
tersendiri.
.

12
REFERENSI

http://katsuyuki89.blogspot.com/2013/05/kepribadian-bangsa-timur.html
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ibd-pengertian-kebudayaan/
https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
http://atikkaa.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yang-menyebabkan.html

https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-
kebudayaan/

http://aghamisme.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebudayaan-dan-
wujud.html

13

Anda mungkin juga menyukai