Mazhab 1
Mazhab 1
Disusun Oleh
Risna Astagina (22.01.025.123)
Riski Gunawan (22.01.024.0122)
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
bapak Marzuki Made Ali, S.Sos.I.,M.H selaku dosen mata kuliah “Perbandingan
mazhab” yang telah memberikan arahan kepada saya sebagai penulis sehingga
saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman sekalian yang telah sudi membantu saya dalam
penyelesaian penulisan makalah ini.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini tak lepas dari kesalahan dan
kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen
pembimbing maupun dari teman-teman sekalian. Agar saya bisa memperbaiki
kekurangan saya agar lebih baik lagi untuk masa yang akan datang.
Penulis,
Risna Astagina
Riski Gunawan
DAFTAR ISI
Adapun imam/ ulama besar yang akan kami bahas pada pembahasan dalam
makalah ini adalah Imam An-Nasai dan Imam Abu Daud. Kedua Imam ini
merupakan ulama yang bermazhab hambali dan mereka berdua juga cukup
terkenal dengan berbagai karya-karya nya. Untuk lebih jelasnya akan di bahas
pada makalah yang telah dibuat oleh penulis.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rumusan
masalahnya adalah:
1. Siapakah Imam An-Nasai?
2. Siapakah Imam Abu Daud?
C. Tujuan
Dari rumusan masalahn tersebut maka tujuan pembuatan makalah ini
adalah:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Imam An-Nasai
1. Biografi Imam An-Nasa’i
Nama Imam An-Nasa`i adalah Ahmad bin Syu‟aib bin Ali bin Sinan bin
Bahr. Kuniyah Imam An-Nasa`i: Abu Abdirrahman. Nasab Imam an-Nasa`i: An
Nasa`i dan An-Nasawi, yaitu nisbah kepada negeri asal Imam An-Nasa`i, tempat
Imam an-Nasa`i dilahirkan. Satu kota bagian dari Khurasan. Beliau diahirkan pada
tahun 215 H.
1 Shabri Shaleh Anwar dan Ade Jamaruddin, Takhrij Hadis (TEMBILAHAN: PT. Indragiri
Dot Com, 2018), hlm. 104.
2
Imam Nasa`i mempunyai hafalan dan kepahaman yang jarang dimiliki oleh
orang-orang pada zamannya, sebagaimana Imam an-Nasa`i memiliki kejelian dan
keteliatian yang sangat mendalam. Imam an-Nasa`i dapat meriwayatkan hadits-
hadits dari ulama-ulama besar, berjumpa dengan para imam huffazh dan yang
lainnya, sehingga Imam an-Nasa`i dapat menghafal banyak hadits,
mengumpulkannya dan menuliskannya, sampai akhirnya Imam an-Nasa`i
memperoleh derajat yang tinggi dalam disiplin ilmu ini.
Imam Nasa`i selalu berhati-hati dalam mendengar hadits dan selalu selektif
dalam meriwayatkannya. Maka ketika Imam an-Nasa`i mendengar dari Al Harits
bin Miskin, dan banyak meriwayatkan darinya, akan tetapi Imam an-Nasa`i tidak
mengatakan; „telah menceritakan kepada kami,‟ atau „telah mengabarkan kepada
kami,‟ secara serampangan, akan tetapi dia selalu berkata; „dengan cara
membacakan kepadanya dan aku mendengar.‟
3
baginya untuk mendengar bacaan qari` dan Imam an-Nasa`i tidak dapat
melihatnya.
Para ulama memandang bahwa kitab hadits Imam an-Nasa`i “Sunan
anNasa`i” sebagai kitab kelima dari Kutubussittah setelah Shahih al-Bukhari,
Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan Jami‟ at-Tirmidzi.
4
- Yusuf bin „Isa Az Zuhri
- Ishaq bin Rahawaih
- Al Harits bin Miskin
- Ali bin Kasyram
- Imam Abu Dawud
- Imam Abu Isa at Tirmidzi, dan yang lainnya.
5
2. Abu Bakr Al Haddad Asy Syafi‟I menuturkan; „aku ridla dia sebagai hujjah
antara aku dengan Allah Ta‟ala.‟
6
- Tasmiyatu man lam yarwi „anhu ghaira rajulin wahid
- Dzikru man haddatsa „anhu Ibnu Abi Arubah
- Musnad „Ali bin Abi Thalib
- Musnad Hadits Malik
- Asma`u ar ruwah wa at tamyiz bainahum
- Al Ikhwah
- Al Ighrab
- Musnad Manshur bin Zadzan
- Al Jarhu wa ta‟dil
7
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Imam An-Nasa‟I yang memiliki nama lengkap Abu Abdirrahman Ahmad
bin Syu‟aib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar An-Nasa‟I adalah seorang
ulama hadits terkenal. Dilahirkan di satu desa yang bernama Nasa‟I di daerah
Khurasan pada tahun 215 H. Imam An-Nasa‟I wafat pada tahun 303 H. Beliau
adalah periwayat hadits yang terkenal. Banyak hadits yang beliau tulis di bukunya
dan beliau merupakan seorang yang pengembara dalam menimba ilmu, baik
dalam negeri mapun di luar negeri.
Imam abu daud dilahirkan pada tahun 202 H di kota sajistaan, menurut
kesepakatan referensi yang memuatkan biografi beliau. Beliau merupakan salah
satu imam / ulama yang cuku terkenal yang bermazhab Hambali. Beliau di
perkirakan wafat pada 16 syawal 275 H yaitu saat berusia 73 tahun.
B. Saran
Kita sebagai manusia ciptaan Allah yang sama-sama haus akan ilmu
pengetahuan, betapa mulianya jika kita mengikuti jejak para ulama-ulama dan
imam-imam besar dalam menimba ilmu. Semoga Allah memberi hidayah untuk
kita yang enggan menuntut ilmu. Aamiin.
14
DAFTAR PUSTAKA
Juli Rakhmadi Butar-Butar, Arwin. 2018. Fajar & Syafak Dalam Kesarjanaan
Dan Ulama Nusantara. Yogyakarta: LKIS.
15