Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

BIOGRAFI IMAM SYAFI'I

KELOMPOK 1
DI SUSUN OLEH :

1. AIDA SARI 4.AHMAD YUDIN


2. MARDIANAH 5.ANDIKA PRATAMA
3. JUNDI MUHAMMAD 6.NIRVANA AVANZA
SABILILHAQ

GURU PEMBIMBING : HIZBULLAH S. Hum

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYA NEGERI 1 OGAN ILIR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbil’alamin,Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya


Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang biografi Imam Syafi'i ini
sampai selesai.
Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah,
yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelah.
Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para
teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
teman–teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Wasalamualaikum wr.wb

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Biografi Imam Syafi'i................................................................................................................5
B. Pencarian Ilmu Imam Syafi'i...................................................................................................6
C. Perkembangan Mazhab Imam Syafi'i.........................................................................................8
D. Pendidikan Imam Syafi'i.............................................................................................................9
E. Karya-Karya Imam Syafi'i...........................................................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Imam Syafi'i adalah imam ketiga dari empat imam madzhabi menurut urutan
kelahirannya ke 1. Nama lengkap Imam Syafi'i adalah Muhammad ibn Idris ibn Al -
Abbas ibn Usman ibn Syafi’i ibn Al - Sa’ib ibn Ubaid ibn Abd Yazid ibn Hasyim ibn
Abd Al - Muthalib ibn Abd Manaf 2. Lahir di Ghaza (suatu daerah dekat Palestina) pada
tahun 150 H/767M, kemudian dibawa oleh ibunya ke Makkah. Ia lahir pada zaman
Dinasti Bani Abbas, tepatnya pada zaman kekuasaan Abu Ja’far al Manshur (137 -
159H./754 - 774 M.), dan meninggal di Mesir pada tahun 204 H/820 M.Imam Syafi'i
berasal dari keturunan bangsawan yang paling tinggi di masanya. Walaupun hidup dalam
keadaan sangat sederhana, namun kedudukannya sebagai putra bangsawan,menyebabkan
ia terpelihara dari Perangai - perangai buruk, tidak mau merendahkan diri dan berjiwa
besar. Ia bergaul rapat dalam masyarakat dan merasakan penderitaan - penderitaan
mereka.Imam Syafi'i dengan usaha ibunya telah dapat menghafal Al - Qur'an dalam umur
yang masih sangat muda.

Di samping itu ia mendalami bahasa Arab untuk menjauhkan diri dari pengaruh
Ajamiyah yang sedang melanda bahasa Arab pada masa itu. Ia pergi ke Kabilah Huzail
yang tinggal di pedusunan untuk mempelajari bahasa Arab yang fasih. Sepuluh tahun
lamanya Imam Syafi'i tinggal di pedusunan itu,mempelajari syair, sastra dan sejarah. Ia
terkenal ahli dalam bidang syair yang digubah kabilah Huzail itu, amat indah susunan
bahasanya. Di sana pula ia belajar memanah dan mahir dalam bermain panah. Dalam
masa itu Imam Syafi'i menghafal al-Qur'an, menghafal hadits,mempelajari sastra Arab
dan memahirkan diri dalam mengendarai kuda dan meneliti keadaan penduduk- penduduk
Badiyah.Imam Syafi'i belajar pada ulama-ulama Mekkah, baik pada ulama-ulama fiqih,
maupun ulama-ulama hadits,sehingga ia terkenal dalam bidang fiqh dan memperoleh
kedudukan yang tinggi dalam bidang itu.Gurunya Muslim Ibn Khalid Al-Zanji,
menganjurkan supaya Imam Syafi'i bertindak sebagai mufti. Sungguh pun ia telah
memperoleh kedudukan yang tinggi itu namun ia terus juga mencari ilmu

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Biografi Imam Syafi'i?


2. Bagaimana Pencarian Ilmu Imam Syafi'i?
3. Bagaimana perkembangan mazhab Imam Syafi'i?
4. Siapa Guru-guru Imam Syafi'i?
5. Apa saja karya-karya Imam Syafi'i?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui Biografi imam S y a f i ' i


2. Mengetahui Pencarian Ilmu Imam Syafi'i
3. Mengetahui P e r k em b a n g a n ma zh a b i ma m s y af i ' i
4. Mengetahui Guru-guru Imam Syafi'i
5. Mengetahui Karya-karya Imam Syafi'i

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Imam Syafi'i


Muhammad bin Idris ketika berumur kurang lebih 10 tahun dibawa oleh ibunya ke
Mekkah, ketika itu beliau telah hafal Al-Qur’an. Di Mekkah beliau banyak mendapatkan
Hadits dari ulama-ulama Hadits. Karena kefakirannya sering memungut kertas-kertas yang
telah dibuang kemudian dipakainya untuk menulis. Ketika semangatnya untuk menuntut ilmu
makin kuat dan menyadari bahwa Al-Qur’an itu bahasanya sangat indah dan maknanya
sangat dalam, maka beliau pergi ke Kabilah Hudzail untuk mempelajari dan mendalami
sastra arab serta mengikuti saran hidup Muhammad SAW., pada masa kecilnya. Disana
beliau sampai hafal “sepuluh ribu bait syair-syair arab”.Di Mekkah Muhammad bin Idris
berguru kepada Sofyan bin Uyainah dan kepada Muslim bin Khalid. Setelah itu pergi ke
Madinah untuk berguru kepada Imam Malik. Sebelum ke Madinah beliau telah membaca dan
hafal kitab Al-Muwatha. Beliau membawa surat dari wali Mekkah ditujukan untuk wali
Madinah agar mudah bertemu dengan Imam Malik. Pada waktu itu Muhammad bin Idris
4
sudah berumur 20 tahun. Kemudian berguru kepada Imam Malik selama 7 tahun.
Karena terdesak oleh kebutuhan hidupnya, Imam Syafi’i kemudian bekerja di
Yaman. Tragedi pernah menimpanya sewaktu bekerja di Yaman, iadituduh terlibat gerakan
Syi’ah sehingga dihadapkan kepada Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad. Oleh karena
ilmunya yang tinggi dan atas bantuan Muhammad bin Hasan Asyaibani (murid Abu
Hanifah), beliau tidak dijatuhi hukuman dan bahkan berguru kepada Muhammad bin Hasan
Asyaibani serta bertempat tinggal di rumahnya.Muhammad bin Hasan Asyaibani pernah
belajar kepada Imam Abu Hanifah selama 3 tahun. Dari Muhammad bin Hasan Asyaibani
beliau mendapat pelajaran Fiqh Imam Abu Hanifah selama dua tahun. Kemudian kembali ke
Mekkah. Pada kesempatan musim Haji beliau bertemu dengan ulama-ulama yang pergi ke
Mekkah untuk menunaikan Haji dari seluruh dunia Islam. Dengan demikian Fiqh Imam
Syafi’i menyebar diseluruh wilayah Islam.Beliau bermukim di Mekkah selama tujuh tahun.
Kemudian pada tahun 195 H, kembali lagi ke Baghdad dan sempat berziarah ke kuburan Abu
Hanifah ketika itu umurnya 45 tahun. Di Baghdad beliau memberikan pelajaran kepada
murid-muridnya yang sangat terkenal adalah Ahmad ibn Hanbali yang sebelumnya bertemu
dengan Imam al-Syafi’i di Mekkah. Ahmad bin Ibn Hanbal sangat mengagumi kecerdasan
dan kekuatan daya ingat Imam al-Syafi’i serta kesederhanaan dan keikhlasannya dalam
bersikap. Setelah dua tahun di Baghdad, kembali ke Madinah tetapi tidak lama dan pada
tahun 198 H, belia kembali lagi ke baghdad, selanjutnya terus ke Mesir dan sampai di Mesir
tahun 199 H.Di Mesir beliau memberi pelajaran fatwa-fatwanya kemudian terkenal dengan
nama Qaul Jadid. Sedangkan fatwanya waktu di Baghdad disebut Qaul Qadim. Imam Al-
Syafi’i meninggal di Mesir pada tahun 204 H atau 822 M. Pada waktu meninggal Imam Al-
Syafi’i, Gubernur Mesir ikut memandikan dan menyalatkan jenazahnya.Dari riwayat
hidupnya tampak juga bahwa Imam Al-Syafi’i adalah seorang ulama besar yang mampu
mendalami serta menggabungkan antara metode ijtihad Imam Malik dan metode Imam Abu
Hanifah, sehingga menemukan metode ijtihadnya sendiri yang mandiri. Beliau sangat hati-
hati dalam berfatwa, sehingga dalam fatwanya itu ada keseimbangan antara rasio dan
rasa.Bagi Imam Syafi’i ibadah itu harus membawa kepuasan dan ketenangan dalam hati.
Untuk itu diperlukan kehati-hatian. Oleh karena itu,konsep ikhtiyat (prinsip kehati-hatian)
mewarnai pemikiran Imam Syafi’i.Di akhir hayatnya, Imam Syafi’i sibuk berdakwah,
menyebarkan ilmu, dan mengarang di Mesir, sampai hal itu memberikan mudharat pada
tubuhnya, maka beliau pun terkena penyakit wasir yang menyebabkan keluarnya darah.
Tetapi, karena kecintaannya terhadap ilmu, Imam Syafi’i tetap melakukan pekerjaannya itu
dengan tidak memperdulikan sakitnya sampai akhirnya beliau wafat di Mesir pada malam
jum’at seusai sholat Maghrib, yaitu pada hari terakhir di bulan Rajab. Beliau dimakamkan
padahari jum’atnya di tahun 204 H, atau 819/820 M. Kuburannya berada di Kota Kairo, di
dekat Masjid Yazar, yang berada dalam lingkungan perumahan yang bernama Imam Syafi’i.

B. Pencarian Ilmu Imam Syafi'i


Ustadz Teuku Khairul Fazli dalam buku Ushul Fiqih Mazhab Syafi'i yang diterbitkan Rumah
Fiqih Publishing menjelaskan kisah singkat perjalanan Imam Syafi'i dalam menuntut ilmu.
Nama lengkap Imam Syafi'i adalah Muhammad bin Idris bin 'Abbas bin 'Usman bin Syaafi'
bin Saaib bin 'Ubaid bin 'Abdu Yazid bin Haasyim bin 'Abdul Mutthalib bin 'Abdul Manaf.
Beliau memulai perjalanan menuntut ilmunya dengan belajar membaca, menulis, dan
menghafal Alquran.Sehingga pada usia tujuh tahun, Imam Syafi'i telah menyelesaikan
hafalan Alquran dengan lancar. Setelah menyelesaikan hafalan Alquran, beliau melanjutkan

5
dengan menghafal berbagai macam syair-syair Arab dan kitab al-Muwattha' yang ditulis oleh
Imam Malik."Aku menyelesaikan hafalan Alquran pada usia tujuh tahun dan menyelesaikan
hafalan kitab al-Muwattha' pada usia 10 tahun," kata Imam Syafi'i.Ketika berada di Makkah,
beliau berguru kepada Sufian bin 'Uyainah, salah seorang ahli hadist di Makkah. Beliau juga
seorang pembesar Tabi'u Tabi'in yang wafat pada 198 H. Imam Syafi'i mengatakan, kalau
bukan karena Malik dan Sufian, maka akan hilanglah ilmu Hijaz.Imam Syafi'i juga berguru
kepada Muslim bin Khalid al-Zanji, salah seorang ahli fikih di Makkah. Beliau juga
merupakan pembesar Tabi'u Tabi'in yang wafat pada 179 H.Pada 163 H, Imam Syafi'i
berangkat ke Madinah Munawwarah untuk berguru kepada Imam Malik. Beliau merupakan
salah seorang ulama ahli hadist sekaligus pakar fikih di Madinah yang wafat pada 179 H.
Pada saat itu Imam Syafi'i berumur 13 tahun. Imam Syafi'i tidak meninggalkan kota Madinah
kecuali setelah wafatnya Imam Malik. Ketika berumur 15 tahun, beliau mendapat
rekomendasi dari gurunya Muslim bin Khalid untuk memberikan fatwa dalam masalah
agama.  

C. Perkembangan Mazhab Syafi”i

Perkembangan Mazhab Syafi‟i dapat dilihat ketika Imam Syafi‟i mulai membawa ilmu fiqih
yang dipelajarinya. Ilmu fiqih yang dibawa oleh Imam Syafi‟i adalah merupakan suatu
zaman perkembangan fiqih dalam sejarah perundangan Islam, oleh karena itu ia
mengumpulkan dan menyatukan ilmu ahli-ahli akal dan pikir dengan ilmu fiqih ahli-ahli akal
dan hadis. Ilmu fiqih Imam Syafi‟i merupakan ikatan sunah dengan qiyas dan pemikiran
dengan beberapa pertimbangan, sebagaimana juga adalah ilmu fiqih yang menetapkan cara-
cara atau peraturan untuk memahami Al-Qur‟an dan hadis, juga beliau menetapkan kaidah-
kaidah pengeluaran hukum dan kesimpulannya, oleh karena itulah beliau berhak dianggap
sebagai penulis ilmu usul-fiqih.Menurut apa yang terbukti di atas bahwa Imam Syafi‟i mulai
menyusun mazhab fiqihnya setelah beliau mempelajari ilmu fiqih di Madinah dan begitu juga
ilmu fiqih orang-orang Irak. Beliau membuat perbandingan di antarakeduanya serta beliau
berbincang dengan orang yang ahli dari kedua tempat.Sesungguhnya Mazhab Imam Syafi‟i
mulai berkembang di Mekah, kemudian berpindah ke Baghdad. Beliau menyempurnakan
mazhabnya di sana, kemudian berpindah ke Mesir. Di Mesir ajaran mazhabnya mulai
memancar, Imam Syafi‟i menambah dan juga mengurangi atau mengubah ilmu fiqihnya
disebabkan perubahan masyarakat dan sekitarnya. Murid-murid Imam Syafi‟i di antaranya,
Ahmad Ibn Hambal, At-Tambari Abu Daud, Ad-Dahiri, dan Abu Saur. Mereka mendirikan
mazhab tersendiri kemudian. Murid-murid yang menjadi pengikut mazhabnya menyusun

6
kitab-kitab fiqih yang terkenal seperti Al-Gazali dengan kitab fiqih Al-Wajiz dan kitab ushul
fiqihnya yang memakai pendekataan ilmu kalam, kitab Al-Mustafa. Imam Syafi‟i sangat
berhati-hati dalam usahanya untuk memilih atau menyempurnakan mazhabnya, di samping
itu beliau adalah seorang yang tinggi ilmu pengetahuan dan tinggi pula cita-citanya.

D.Pendidikan Imam Syafi'i


Imam Syafi'i menerima fiqih dan haditsdari banyak guru yang masing
masingnya mempunyai manhaj sendiri dan tinggal di tempattempat berjauhan
bersama lainnya. Imam Syafi'i menerima ilmunya dari ulama - ulama Mekkah,ulama -
ulama Madinah, ulama - ulama Iraq dan ulama - ulama Yaman Ulama Mekkah yang
menjadi gurunya ialah: Sufyan Ibn Uyainah,Muslim ibn Khalid Al - Zanzi, Said ibn
Salim Al - Kaddlah, Daud ibn abd - Rahman Al - Atthar, dan Abdul Hamid ibn Abdul
Azizi Ibn Abi Zuwad.Ulama - ulama Madinah yang menjadi gurunya, ialah: Imam
Malik ibn Annas,Ibrahim ibn Saad al-Anshari Abdul Aziz ibn Muhammad ad -
Dahrawardi,Ibrahim ibn Abi Yahya Al - Asami, Muhammad ibn Said Ibn Abi
Fudaik,Abdullah ibn Nafi’ teman ibn Abi Zuwaib
. Ulama - ulama Yaman yang menjadi gurunya ialah :
1. Mutharraf ibn Mazim,
2. Hisyam ibn Yusuf,
3. Umar ibn abi Salamah, teman Auza’in dan Yahya Ibn Hasan teman Al-
Laits.
Ulama - ulama Iraq yang menjadi gurunya ialah :
1. Waki’ ibn Jarrah,
2. Abu Usamah,
3. Hammad ibn Usamah,
4. Dua ulama Kuffah Ismail ibn ‘Ulaiyah dan Abdul Wahab ibn AbdulMajid,
5. Dua ulama Basrah.
6. Juga menerima ilmu dari Muhammad ibn Al - Hasan yaitu dengan
mempelajari kitab - kitabnya yang didengar langsung dari padanya. Dari padanyalah
dipelajari fiqih Iraqi. Setelah sekian lama mengembara menuntut ilmu, pada tahun
186 H.
Imam Syafi'i kembali ke Makah. Di masjidil Haram ia mulai mengajar dan
mengembangkan ilmunya dan mulai berijtihad secara mandiri dalam membentuk

7
fatwa-fatwa fiqihnya. Tugas mengajar dalam rangka menyampaikan hasil-hasil
ijtihadnya ia tekuni dengan berpindah-pindahtempat. Selain di Makah, ia juga pernah
mengajar di Baghdad (195 - 197 H),dan akhirnya di Mesir (198 - 204 H). Dengan
demikian ia sempat membentuk kader-kader yang akan menyebarluaskan ide - idenya
dan bergerak dalam bidang hukum Islam. Di antara murid - muridnya yang terkenal
ialah Imam Ahmad bin Hanbal (pendiri madzhabi Hanbali), Yusuf bin Yahya Al -
Buwaiti(w. 231 H), Abi Ibrahim Ismail bin Yahya Al - Muzani (w. 264 H), dan Imam
Ar-Rabi bin Sulaiman Al - Marawi (174 – 270 H). tiga muridnya yang disebut
terakhir ini, mempunyai peranan penting dalam menghimpun dan menyebarluaskan
faham fiqih Imam Syafi'i.Imam Syafi'i wafat di Mesir, tepatnya pada hari Jum’at
tanggal 30 Rajab 204 H, setelah menyebarkan ilmu dan manfaat kepada banyak
orang.Kitab - kitabnya hingga saat ini masih banyak dibaca orang, dan makamnya di
Mesir sampai detik ini masih diziarahi orang.
E.Karya-Karya Imam Syafi'i
Karya - karya Imam Syafi'i yang berhubungan dengan judul di atas di
antaranya:
1. Kitab Al - Umm.
Kitab ini disusun langsung oleh Imam Syafi'i secara sistematis sesuai
dengan bab - bab fiqih dan menjadi rujukan utama dalam Madzhab Syafi'i. Kitab ini
memuat pendapat Imam Syafi'i dalam berbagai masalah fiqih. Dalam kitab ini juga
dimuat pendapat Imam Syafi'i yang dikenaldengan sebutan Al - qaul Al - qadim
(pendapat lama) dan Al - qaul Al -jadid (pendapat baru). Kitab ini dicetak berulang
kali dalam delapan jilid bersamaan dengan kitab usul fiqih Imam Syafi'i yang
berjudul Ar-Risalah. Pada tahun 1321 H kitab ini dicetak oleh Dar asy - Sya'b Mesir,
kemudian dicetak ulang pada tahun 1388H/1968M 14
. 2. Kitab Al - Risalah.
Ini merupakan kitab ushul fiqih yang pertama kali dikarang dan karenanya
Imam Syafi'i dikenal sebagai peletak dasar ilmu ushul fiqih. Di dalamnya
diterangkan pokok-pokok pikiran Syafi’i dalam menetapkan hukum
. 3. Kitab Imla Al – Shagir,
4. Kitab Amali Al - Kubra,
5. Kitab Mukhtasar Al – Buwaithi
6. Kitab Mukhtasar Al – Rabi,

8
. 7. Kitab Mukhtasar Al – Muzani,
. 8. Kitab Jizyah dan lain - lain kitab tafsir dan sastra

Siradjuddin Abbas dalam bukunya telah mengumpulkan 97 (sembilan puluh tujuh)


buah kitab dalam fiqih Imam Syafi'i. Namun dalam bukunya itu tidak diulas masing-
masing dari karya Imam Syafi'i tersebut Ahmad Nahrawi Abd Al - Salam
menginformasikan bahwa kitab - kitab Imam Syafi’i adalah :
1. Musnad li Al - Syafi'i,
2. Al – Hujjah,
3. Al - Risalah, dan
4. Al – Umm

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Imam Syafi’i merupakan salah satu dari keempat imam madzhab yang termasyhur.
Beliau adalah imam yang memiliki karakteristik akhlak yang mulia dan memiliki kecerdasan
yang luar biasa sehingga banyak gelar dari para ulama lain untuknya.Imam Syafi’i yang
cemerlang berakhir dengan wafatnya tetapi ilmunya takkan pernah habis dimakan waktu.
Cinta manusia terhadanya, ilmu dan karya-karyanya masih tetap memenuhi bumi sampai
sekarang. Tidak satu pun dijumpai ulama besar kecuali berhutang kepada Imam Syafi’i

B. Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan sedikit tentang biografi Imam Asy-Syafi’i. Setelah
mengetahuinya, moga menjadikan ghirrah kepada kita sebagai Thalabul Ilmi untuk dijadikan contoh
dalam hidup kita dalam mensejahterakan seluruh ummat Islam, terkhusus bagi kesejahteraan
Negara Indonesia.Dan Supaya umat Islam sering membaca tentang tokoh Islam khusus nya
(RemajaIslam). Agar mengetahui perjuangan para tokoh-tokoh Islam dalam Islam. Agar lebih
mantapdengan Islam dan lebih mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/qcf06b366/kisah-perjalanan-imam-syafii-menuntut-
ilmu-1

https://www.sahabatyatim.com/kisah-imam-syafii/

https://rumaysho.com/3140-karya-karya-penting-dalam-madzhab-syafii.html

12

Anda mungkin juga menyukai