Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASWAJA
“Berbicara Empat Madzhab”

DOSEN PEMBIMBING
Muh. Hendra, S.Pd.I., M.Pd.I.

Oleh:

SELFIYA

SITI MAGHFIROH

SHOHIBUL LIWA’UDAY

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyusun dan meyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW.Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Muh. Hendra,S.Pd.I., M.Pd.I. Selaku dosen pengampu mata kuliah Aswaja
yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah yang berjudul“Berbicara Empat Madzhab” ini disusun untuk


memenuhi tugas individu pada mata kuliah Aswaja.

Apabila ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah kami ini,
izinkan kami mengucapkan maaf.Sebab,makalah ini tiada sempurna dan masih
memiliki banyak kelemahan.Kami selaku penulis juga berharap pembaca makalah
kami ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada kami.

Semoga makalah kami ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah


wawasan, ilmu pengetahuan untuk kita semua amin.

Probolinggo, 10 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................9
PENDAHULUAN.............................................................................................................9
Latar Belakang...............................................................................................................9
Rumusan Masalah..........................................................................................................9
Tujuan Masalah..............................................................................................................9
Bab II...............................................................................................................................10
PEMBAHASAN..............................................................................................................10
1. Imam Abu Hanifah...........................................................................................10
2. Imam Malik......................................................................................................14
3. Imam Syafi’i.....................................................................................................17
4. Imam Ahmad Bin Hambal................................................................................20
BAB III............................................................................................................................24
PENUTUP.......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada masa dinasti Abbasiyah tahun 750 – 1258 M muncul mazhab –
mazhabfiqh yang diantaranya empat imam mazhab yang terkenal yaitu imam
Hanafi dari kufah, imam maliki dari madinah, imam Syafi’i dari gaza, dan
Imam Hanbali dari baghdad. Mereka merupakan ulama fiqh yang paling
agung dan tiada tandingannyadi dunia dengan kitab- kitab yang terkenal
yang sangat memberi andil dalam pengembangan ilmu fiqh yaitu al-fiqhul
Akbar karangan imam Abu hanifah, kitabAl-Muwattha karangan Imam
Maliki, kitab al- umm karangan Imam Syafi’i Dan Kitab Al- kharraj
karangan Imam Hanbali. Pada Masa Ini Ulama juga TelahMenyusun Ilmu
ushul Fiqh yaitu ilmu tentang kaidah – kaidah dalam pengambilanhukum
Islam. Ar-Risalah Karangan Imam Syafi’i Adalah merupakan Kitab
UshulFiqh yang paling pertama.

Rumusan Masalah
1. Menjelaskan profil mazhab Hanafi

2. Menjelaskan profil mazhab Maliki

3. Menjelaskan profil mazhab Syafi’i

4. Menjelaskan profil mazhab Hambali

Tujuan Masalah
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran

2. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai profil 4 imam besar.

9
Bab II

PEMBAHASAN

1. Imam Abu Hanifah


Imam Abu Hanifah bernama lengkap An-Nu`man bin Sabit bin

Zuta At-Taymiy. Imam Abu Hanifah adalah pengasas Mazhab Hanafi.

Beliau dilahirkan pada tahun 80 Hijrah (699 Masehi) di sebuah

perkampungan bernama Anbar disekitar bandar Kufah, Iraq. Beliau hidup

di zaman pemerintahan Khalifah AbdulMalik Bin Marwan, Khalifah Bani

Umaiyah yang kelima. Beliau berketurunan Farsi dan ayahnya seorang

peniaga kain.

Beliau dibesarkan di kota Kufah dengan kehidupan yang senang

dan mewah.Sejak kecil beliau sudah terdidik dalam urusan perniagaan dan

mendapatkemudahan untuk menuntut ilmu. Ini menjadikannya seorang

saudagar yang berpengetahuan tinggi dan berpegang teguh dengan hukum

Allah. Beliau seorangyang berakhlaq mulia, pemurah, ikhlas, berani, suka

memberi nasihat, rajin berusaha dan bercita-cita tinggi. Beliau sering

bangun malam untuk mengerjakansalat malam dan membaca Al-Qur’an.

Ulama yang mengikuti mazhab Abu Hanifah lebih dikenal dengan

ulamaHanafiyah. Diantaranya mereka yang terkenal adalah Abu Yusuf,

Muhammad binHasan, Hasan bin Ziyad, dan lainnya. Mazhab Hanafiyah

telah menyebar ke berbagai wilayah Islam, seperti Baghdad, Persia, India,

Bukhara, Yaman, Mesir,dan Syam. Mazhab Hanafiyah juga adalah

mazhab yang paling banyak dianut pada masa Dynasti ‘Abbasiyah.

10
Pada masa remajanya, dengan segala kecemerlangan otaknya

Imam Hanafitelah menunjukkan kecintaannya kepada ilmu pengetahuan,

terutama yang berkaitan dengan hukum islam, kendati beliau anak seorang

saudagar kaya namun beliau sangat menjauhi hidup yang bermewah

mewah, begitu pun setelah beliaumenjadi seorang pedagang yang sukses,

hartanya lebih banyak didermakanketimbang untuk kepentingan sendiri.

Disamping kesungguhannya dalam menuntut ilmu fiqh, beliau juga

mendalamiilmu tafsir, hadis, bahasa arab dan ilmu hikmah, yang telah

mengantarkannyasebagai ahli fiqh, dan keahliannya itu diakui oleh ulama

ulama di zamannya, sepertiImam hammad bin Abi Sulaiman yang

mempercayakannya untuk memberi fatwadan pelajaran fiqh kepada murid

muridnya. Keahliannya tersebut bahkan dipuji oleh Imam Syafi’i "Abu

Hanifah adalah bapak dan pemuka seluruh ulama fiqh". Karena

kepeduliannya yang sangat besar terhadap hukum islam, Imam Hanafi

kemudianmendirikan sebuah lembaga yang di dalamnya berkecimpung

para ahli fiqh untuk bermusyawarah tentang hukum-hukum Islam serta

menetapkan hukum-hukumnyadalam bentuk tulisan sebagai perundang

undangan dan beliau sendiri yangmengetuai lembaga tersebut. Jumlah

hukum yang telah disusun oleh lembagatersebut berkisar 83 ribu, 38 ribu

diantaranya berkaitan dengan urusan agama dan45 ribu lainnya mengenai

urusan dunia.

Abu Hanifah itu tinggi badannya sedang, memiliki postur tubuh

yang bagus, jelas dalam berbicara, suaranya bagus dan enak didengar,

bagus wajahnya, bagus pakaiannya dan selalu memakai minyak wangi,

11
bagus dalam bermajelis, sangatkasih sayang, bagus dalam pergaulan

bersama rekan-rekannya, disegani dan tidakmembicarakan hal-hal yang

tidak berguna.

Beliau disibukkan dengan mencari atsar/hadits dan juga melakukan

rihlahuntuk mencari hal itu. Dan beliau ahli dalam bidang fiqih,

mempunyai kecermatandalam berpendapat, dan dalam permasalahan-

permasalahan yang samar/sulit makakepada beliau akhir penyelesaiannya.

Ijtihad Abu Hanifah

Sumber syariat Islam bagi Abu Hanifah adalah Al-Quran dan Al-

Sunnah/Al-Hadist, seperti juga ulama lain. Tentang al-hadits, Abu Hanifah

sangat berhati-hati menerimanya. Tidak setiap yang disebut hadits

lengsung diterima sebagai sumbersyariat islam. Ia tidak menerima berita

dari Rasulullah kecuali berita yang diriwayatkan oleh jamaah dari jamaah,

atau berita yang disepakati oleh fuqohasuatu negeri dan diamalkan; atau

berita ahad yang diriwayatkan dari sahabat dalam jumlah banyak(tetapi

tidak mutawatir) yang dipertentangkan. Banyak berita ahad yang

ditolaknya karena tidak memenuhi criteria tersebut.Apalagi, hadist

yangtidak masuk diakalnya.

Ada banyak hadits yang disampaikan kepadanya kemudian

ditolaknya.Misalnya :

1. Abu Hanifah menolak hadits yang maksudnya, Nabi mengadakan

undianterhadap istri-istrinya bila hendak bepergian. Alasanya, undian

termasuk perjudian.

12
2. Ia juga menolak sebuah hadist yang menyatakan bahwa penjual dan

pembeli itumempunyai hak khiyar sebelum berpisah (dalam fiqh

dikenal khiyar majlis).Menangapi hadist ini ia mengatakan, kalau

sudah terjadi jual-beli tidak ada lagikhiyar. Bagaimana kalau jual beli

itu diperahu, atau di perjalanan yang sama,atau di ruang penjara ?bagai

mana mereka berpisah?

3. Ibn Abi Syaibah dalam sebuah Mushanaffnya meriwayatkan hadist

bahwa Nabimerajam pria dan wanita yahudi karena zina. Lalu

disebutkan bahwa AbuHanifah menolak hadits itu karena tidak percaya

bahwa rajam itu diberlakukankepada mereka. Alasanya, untuk dirajam

ada dua syarat, islam danmushah/mushannah.

Dari beberapa contoh itu dapat disimpulkan bahwa tidak

sembarang hadistdapat meyakinkan Abu Hanifah sebagai berasal dari

Nabi. Dalam penolakanya atashadist- hadist ia berkata, “ penolakan

saya atas seorang yang bercerita tentang beritadari Nabi, selain Al-

Quran, bukan dimaksudkan menolak Nabi dan bukan pulamendustakan

Nabi. Tetapi penolakan atas orang yang membawa berita bohong atas

nama nabi.” Dengan demikian sebenarnya abu hanifah termasuk

pendukung hadits dan punya andil besar dalam menyelamatkan hadist

nabi dari kepalsuan.

Sebagai diketahui bahwa abu hanifah imam ahlur ray, dalam

menghadapi nasal-Quran dan al-Sunnah, ia berusaha menangkap pesan

diballik nas. Maka ia dikenal ahli di bidang ta’alil al-hakam dan qiyas.

Dari pendirianya itu iamemunculkan teori istihsan.

13
2. Imam Malik
Imam Malik bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin

Malik binAbi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin

Haris Al Asbahi.Beliau digelar Syaykhu l-Islam, Hujjatu l-Ummah, dan

Imam Daru l-Hijrah.Ayahnya ialah Abu `Abdi Llah, Ibunya bernama

`Aliyah binti Syarik Al-Azdiyyah.Beliau dilahirkan di Madinah pada

tahun 93H/713M, yaitu pada tahun kematian Anas khadam Rasulu Llah.

Imam Malik meninggal dunia pada pagi hari Ahaddalam bulan Rabi`u l-

Awwal tahun 179H/ 789M ketika berusia 89 tahun dandimakamkan di

perkuburan Baqi`, Madinah. Datuknya yang pertama, iaitu Malik bin

`Amir adalah golongan `ulama’ tabi`in yang terkemuka. Moyangnya,

`Amir bin Al-Haris adalah seorang sahabat dan pernah berperang bersama-

sama dengan NabiMuhammad.

Imam Malik seorang yang banyak mendampingi `ulama’ Madinah

sejak kecil. Ingatannya sangat kuat sehingga dapat menghafaz Al- Qur’an

dan Hadis sejak kecil. Beliau merupakan seorang Imam dalam hadis dan

riwayatnya dipercayaï. Beliau berguru dengan lebih daripada 900 orang

guru daripada kalangan tabi`in dan tabi`tabi`in. Gurunya yang pertama

ialah Imam `Abdu r-Rahman bin Hamzah. Beliau pernah mempelajari

ilmu hadis daripada Ibnu Syihab Az-Zuhriy dan ilmu ar-ra’y dari pada

Rabi`ah bin `Abdu r-Rahman. Diantara guru-gurunya yaitu: Ayyub bin

Abi Tamimah As-Sikhtiyaniy, Ja`far bin Muhammad As-Sadiq, Humayd

At-Tawil,Dawud bin Al-Husayn, Zayd bin Aslam, Salim Abu n-Nadhr,

Sa`id bin Abi Sa`idAl-Maqburiy, Abi Hazim Salmah bin Dinar Al-

Madaniy, Suhayl bin Abi Salih,`Amir bin `Abdi Llah bin Az-Zubayr,

14
`Abdu Llah bin Dinar, `Amr bin Yahya bin`Ammarah Al-Maziniy,

Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhriy, Nafi`Mawla Ibnu `Umar,

Hisyam bin `Urwah, Yahya bin Sa`id Al-Ansariy.

Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya

diabdikandalam dunia pendidikan, tidak kurang empat Khalifah, mulai

dari Al Mansur, AlMahdi, Harun Arrasyid dan Al Makmun pernah jadi

muridnya, bahkan ulama ulama besar Imam Abu Hanifah dan Imam

Syafi’i pun pernah menimba ilmu darinya, menurut sebuah riwayat

disebutkan bahwa murid Imam Malik yang terkenalmencapai 1.300 orang.

Ciri pengajaran Imam malik adalah disiplin, ketentramandan rasa hormat

murid terhadap gurunya.

Karya Imam malik terbesar adalah bukunya Al Muwatha’ yaitu kitab

fiqh yang berdasarkan himpunan hadis hadis pilihan, menurut beberapa

riwayat mengatakan bahwa buku Al Muwatha’ tersebut tidak akan ada bila

Imam Malik tidak dipaksa oleh Khalifah Al Mansur sebagai sangsi atas

penolakannya untuk datang keBaghdad, dan sangsinya yaitu

mengumpulkan hadis hadis dan membukukannya,Awalnya imam Malik

enggan untuk melakukannya, namun setelah dipikir pikir takada salahnya

melakukan hal tersebut Akhirnya lahirlah Al Muwatha’ yang ditulis pada

masa khalifah Al Mansur (754-775 M) dan selesai di masa khalifah Al

Mahdi(775-785 M), semula kitab ini memuat 10 ribu hadis namun setelah

diteliti ulang,Imam malik hanya memasukkan 1.720 hadis.

Selain kitab tersebut, beliau juga mengarang buku Al Mudawwanah Al

Kubra.Imam malik tidak hanya meninggalkan warisan buku, tapi juga

15
mewariskanMazhab fiqhinya di kalangan sunni yang disebut sebagai

mazhab Maliki, Mazhabini sangat mengutamakan aspek kemaslahatan di

dalam menetapkan hukum,sumber hukum yang menjadi pedoman dalam

mazhab Maliki ini adalah Al Quran,Sunnah Rasulullah, Amalan para

sahabat, Tradisi masyarakat Madinah, Qiyas danAl Maslaha Al Mursal

( kemaslahatan yang tidak didukung atau dilarang oleh daliltertentu.

Mazhab Malikiyah terus dikembangkan oleh para pengikutnya dan

menyebarke banyak wilayah negeri Islam hingga ke arah Barat menemui

wilayah Mesir,Afrika, Andalusia, dan Ujung Maroko yang dekat ke Eropa.

Begitu pula ke wilayahTimur, seperti Bashrah, Baghdad, dan lainnya.

Ijtihad Imam Malik bin Anas

Seperti Imam-imam lain, imam malik menempatkan al-Quran sebagai

sumberhokum pertama, kemudian al-Hadist, sedapat mungkin hadits-

hadist ahad sebagai dalil syar’i kalau memang tidak ada dalil lain yang

lebih kuat.Ia tetetap ketat dalamseleksi hadits. Dalam kaitan ini Imam

Malik berkata bahwa ilmu itu tidak di ambildari empat jenis orang, sebagai

berikut. Pertama dari orang safih, kedua dari orangyang senang mengikuti

hawa nafsu, ketiga dari pendusta, dan keempat dari orangyang meskipun

salih dan ahli beribadah tetapi tidak mengerti apa yang dibawa dan

diceritakannya.

Dalam pemikiran Imam Malik dikenal apa yang disebut “amal al

Madinah”yaitu perilaku sehari-hari penduduk Madinah. Disini penduduk

madinah ditempatkan sebagai orang yang paling tahu terhadap sunnah

Rasul, Naskh danMansukhnya. Apabila penduduk madinah itu sepakat

16
tentang sesuatu perilaku,maka kesepakatan ini lebih tinggi nilainya

disbanding qiyas dan khabar ahad(kendati sahih sanad). Kalaupun bukan

kesepakatan, perilaku mayoritas, karenakesepakatan orang banyak nilainya

sama dnegan periwayatan mereka.

Diantara langkah penting yang ditawarkan oleh Imam Madzhab malik

dalam berijtihad adalah pengunaan al-maslahah al-mursalah. maslahah

menurut bahasaartinya kepentingan,kebaikan. Al-mursalah artinya bebas,

tak terbatas, tidakterikat.Maka al-maslahah al-mursalah artinya

kepentingan, kebaikan yangdiperoleh secara bebas.Teori al-maslahah al

mursalah diilhami oleh satu paham bahwa syari’ah Islam bertujuan

mendatangkan manfaat, kesejahteraan dankedamaian bagi kepentingan

masyarakat dan mencegah kemudharatan. MenurutImam Malik,

kepentingan bersama merupakan sasaran syariat Islam. Semua

produkhokum memprioritaskan kepentingan bersama atas kepentingan

lain.

3. Imam Syafi’i
Imam Syafi’I bernama langkap Muhammad bin Idris bin Al-`Abbas

bin`Usman bin Syafi` bin As- Sa’ib dan nasabnya sampai kepada `Abdu

Manaf datuk Nabi. Dan ibunya masih merupakan cicit Ali bin Abi Thalib

r.a. Beliau dilahirkandi desa Gaza, masuk kota ‘Asqolan pada tahun 150

H/767 M. Saat beliau dilahirkan ke dunia oleh ibunya yang tercinta,

bapaknya tidak sempat membuainya, karenaajal Allah telah

mendahuluinya dalam usia yang masih muda. Lalu setelah berumurdua

tahun, paman dan ibunya membawa pindah ke kota kelahiran nabi

17
Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, Makkah Al Mukaramah. Beliau

meninggal dunia pada 29 Rajab tahun 204H/820M di Mesir.

Imam Asy-Syafi`iy mula-mula belajar Al-Qur’an ketika berusia lima

tahun dan telah menghafaz Al-Qur’an ketika berusia tujuh tahun. Imam

Asy-Syafi`iymempunyaï ingatan yang kuat, berkebolehan tinggi, dan

dapat menghafal semua pelajaran yang diajar.

Di Madinah, Imam Asy-Syafi`iy belajar daripada Imam Malik bin

Anas,Ibrahim bin Abi Yahya As-Samiy, Muhammad bin Sa`id bin Abi

Fudayl dan `AbduLlah bin Nafi` As- Sani`. Imam Asy-Syafi`iy menghafal

kitab Al- Muwatta’ Imam Malik ketika berusia 10 tahun semasa beliau di

Makkah dan belum lagi berjumpadengan Imam Malik. Imam Asy-Syafi`iy

telah datang ke Iraq pada tahun 195H dan tinggal di sana selama dua

tahun. Para `ulama’ di sana telah belajar dengannya dan ramai antara

mereka telah bertukar kepada mazhab Asy-Syafi`iy daripada mazhabasal

mereka. Kemudian Asy- Syafi`iy telah kembali ke Makkah dan kemudian

kembali ke Baghdad pada tahun 198H dan tinggal di sana selama

sebulan.Kemudian Asy-Syafi`iy telah pergi ke Mesir sehingga dia mati.

Asy-Syafi`iy mati pada hari Juma`at pada penghujung bulan Rajab tahun

204H dan dikebumikan diAl-Qarafah selepas `Asar.

Beliau mewariskan kepada generasi berikutnya sebagaimana yang

diwariskanoleh para nabi, yakni ilmu yang bermanfaat. Ilmu beliau banyak

diriwayatkan oleh para murid- muridnya dan tersimpan rapi dalam

berbagai disiplin ilmu. Bahkan beliau pelopor dalam menulis di bidang

ilmu Ushul Fiqih, dengan karyanya yangmonumental Risalah.

18
Mazhab Syafi’iyah telah memenuhi berbagai wilayah kota besar di

Qatar selain penduduk asli dan suku pedalaman. Mazhab Syafi’iyah juga

berkembang di Palestina, Kurdistan, dan Armenia.. begitu juga dengan

para penganut AhlusSunnah di Persia, Muslim di Wilayah Thailand,

Philipina, Jawa dan sekitarnya,India, Cina, Australia, Iraq, Hijaz, dan

Syam bersama-sama dengan mazhablainnya.

Ijtihad Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi'i

Menurut Syafi’i, tata urut sumber hukum islam adalah :

1. Al-Quran dan Al-Sunnah.

2. Bila di sana tidak ada, ia berpindah kepada ijma’

3. Pendapat yang kuat dari para sahabat nabi yang bila mereka berbeda

pendapat.

4. pendapat sebagian sahabat nabi yang tidak diperselisihkan

5. Al-Qiyas.

Al-Sunnah disejajarkan dengan al-Quran karena keduanya tercakup

dalam pengertian wahyu dalam pengertian wahyu. Namun, ia mengaku

bahwa al-sunnahitu tidak sekuat al-Quran. Al-sunnah tidak akan pernah

bertentangan dengan al-quran. Bila ditemukan teks al-Quran bertentangan

dengan al-sunnah, sesuai denganteorinya bahwa al-sunnah berfungsi

sebagai penjelasan al-quran, maka al-quranharus di tafsirkan dari sudut al-

sunnah. Dengan demikian yang dimaksud al-sunnahadalah yang telah

dibuktikan meyakinkan berasal dari nabi; tidak lain kecuali haditssahih.

19
Hanya saja, ukuran bahwa sebuah riwayat itu sahih adalah apabila

sanadnyasahih.

Menurut imam Syafi’i, sumber syariat sesudah al-Quran dan al-Sunnah

adalah ijma’. Dimaksudkan dengan ijma’ disini adalah kesepakata n

seluruh ulama dalam kurun waktu yang sama. Teori ijma’ Imam Syafi’I

tentunya sulit diwujudkan kalautidak hendak dikatakan tidak mungkin.

Dengan demikian doktrinnya tentang ijma’ bersifat negative, Artinya, ia

dikemas untuk menolak otoritas kesepakatan yang hanya terjadi di satu

tempat. Karena sullitnya maka imam Syafi’I berpendapat bahwa

kesepakatan para sahabat adlah kesepakatan yang paling kuat.

4. Imam Ahmad Bin Hambal


Namanya ialah Abu `Abdi Llah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal

bin Hilal bin Asad bin Idris bin `Abdi Llah bin Hayyan bin `Abdi llah bin

Anas bin `Awf binQasit bin Mazin Ibnu Syayban bin Zahl bin Sa`labah

bin `Ukabah bin Su`b, bin `Aliy bin Bakv Wa’il bin Qasit bin Wahb bin

Afsiy Asy -Syaybaniy Al-MuruziyAz-Zahliy Al- Baghdadiy. Beliau lahir

di kota Baghdad pada bulan rabi’ul Awwal tahun 164 H (780 M), pada

masa Khalifah Muhammad al Mahdi dari Baniabbasiyyah ke III. Nasab

Imam Ahmad kembali kepada Bani Syayban dan ia ialahsuatu qabilah

daripada Bani Rabi`ah `Adnaniyyah yang bertemu nasabnya dengan Nabi

pada Nizar bin Ma`d bin `Adnan. Ayahnya meninggal dunia ketika

beliaumasih berusia tiga tahun. Ibunya bernama Safiyyah binti Maymunah

binti `Abdu l-Malik Asy-Syaybaniy. Beliau wafat pada 12 Rabi’ul Awwal

241 H (855). Pada hari itu tidak kurang dari 130.000 Muslimin yang

20
hendak menshalatkannya dan 10.000orang Yahudi dan Nashrani yang

masuk Islam.

Imam Ahmad adalah seorang yang miskin. Beliau terpaksa mengambil

upahmenjual kain dan membawa barang-barang di jalan untuk menyara

hidup. Beliausangat mementingkan pendapatan yang halal, justeru beliau

tidak menerima hadiahatau pemberian tanpa membuat kerja. Beliau sangat

mementingkan kebersihan dankekemasan. Beliau seorang yang pendiam,

suka berfikir dan tegas menentangkemunkaran. Beliau juga tidak sombong

atau bongkak. Beliau mengasihi seseorangkerana Allah. Beliau bergaul

dengan faqir miskin dan selalu memberi bantuankepada mereka.

Imam Ahmad menghafal Al-Qur’an dan mempelajari bahasa `Arab.

Beliau pergi mengembara ke beberapa buah negeri untuk belajar seperti

Kufah, Basrah,Syam dan Yaman. Beliau mula belajar hadis ketika

berumur 16 tahun. Beliaumenuntut ilmu dari banyak guru yang terkenal

dan ahli di bidangnya. Misalnya dari kalangan ahli hadits adalah Yahya

bin Sa’id al Qathan, Abdurrahman bin Mahdi,Yazid bin Harun, sufyan bin

Uyainah dan Abu Dawud ath Thayalisi. Dari kalangan ahli fiqh adalah

Waki’ bin Jarah, Muhammad bin Idris asy Syafi’i dan Abu Yusuf (sahabat

Abu Hanifah ) dll. dalam ilmu hadits, beliau mampu menghafal sejuta

hadits bersama sanad dan hal ikhwal perawinya.

Salah satu karya besar beliau adalah Al Musnad yang memuat empat

puluhribu hadits. Disamping beliau mengatakannya sebagai kumpulan

hadits-haditsshahih dan layak dijadikan hujjah, karya tersebut juga

mendapat pengakuan yanghebat dari para ahli hadits. Selain al Musnad

21
karya beliau yang lain adalah : Tafsir al Qur’an, An Nasikh wa al

Mansukh, Al Muqaddam wa Al Muakhar fi al Qur’an,Jawabat al Qur’an,

At Tarih, Al Manasik Al Kabir, Al Manasik Ash Shaghir,Tha’atu Rasul,

Al‘Ilal, Al Wara’ dan Ash Shalah.

Beliau sangat benci dan menentang fatwa terhadap suatu masalah yang

tidakada nash atau keterangan ulama terdahulu di dalamnya. Kekerasan

beliau nampakdalam keyakinannya bahwa dalam kejadian harus ada nash

atau atsarnya. Parasahabatnya terfokus pada upaya mengkaji berbagai

pendapat beliau yang tercantumdalam fatwa- fatwanya. Antara `ulama’

yang terkenal yang menyebarkanmazhabnya ialah Abu Bakr bin Hani’,

Abu Qasim Al-Kharqiy, Muwaffiqu d-Din bin Qudamah, Syamsu d-Din

bin Qudamah Al-Maqdisiy, dan Taqiyyuddin Ahmad bin Taymiyyah.

Mazhabnya tersebar ke Mesir, Iraq, Syria, Hijaz dan Najd.

Ijtihad Imam Ahmad Bin Hanbal

 Menurut Imam Ahmad, sumber hokum pertama adalah al-nushush,

yaitu al-Quran dan al-Hadits yang marfu’ bila jawban atas

persoalan hokum sudahdidapat dalam nas-nas tersebut, ia tidak

beranjak ke sumberlain, tidak pulamengunakan metode ijtihad.

 Sumber yang kedua adalah fatwa para sahabat. Apabila Imam

Ahmad mendapatfatwa ini dan tidak ditemukan pendapat yang

berbeda denganya maka ia tidak berpaling ke ra’y atau qiyas.

 Apabila terdapat perbedaan pendapat para sahabat maka Imam

Ahmad memilih pendapat yang lebih dekat pada ajaran al-Quran

22
dan al-Sunnah. Menurut imam Syafi’i, salah satu cara untuk

mengetahui pendapat yang lebih kuat diantarakedua pendapat

sahabat yang bertentangan adalah dengan qiyas tetapi hal

inidilakukan oleh Imam Ahmad.

 Mengambil hadits mursal dan dhaif sekitarnya tidak ada dalil yang

menghalanginya, dimaksudkan dengan dha’if di sini bukan dha’if

yang bathil dan yang mungkar, tetapi dha’if yang tergollong sahih

atau hasan. Dalam pandangan Imam Ahmad, hadits itu tidak

terbagi atas shahih, hasan, dan dha’if,tetapi terbagi dua, sahih dan

dhaif saja.

 Qiyas, adalah digunakan dalam keadaan daruarat yaitu bila tidak

ada “senjata” yang di sebut diatas.

23
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pendiri mazhab Hanafi ialah : Nu’man bin Tsabit bin Zautha. Seorang
keturunan bangsa Ajam dari Persia. Dilahirkan pada masa sahabat, yaitu pada
tahun80 H = 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya
Imam Syafi’i R.A. Beliau lebih dikenal dengan sebutan : Abu Hanifah An
Nu’man.Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah.
Dikatakan bahwa Imam Malik mencari lebih dari tiga ratus Tabi'een
ataumereka yang melihat dan mengikuti para sahabat Nabi, sallallahu alayhi
wasallam.Imam Malik memegang hadits Nabi, sallallahu alayhi wasallam, dalam
penghormatan sedemikian rupa sehingga dia tidak pernah
diriwayatkan,mengajarkan hadits apapun atau memberi fatwa tanpa terlebih
dahulu bersuci.Ismael bin abi Uwaiss berkata, "Aku bertanya pamanku Imam
Malik - tentangsesuatu. Dia mempersilakan saya duduk, kemudian berwudhu, lalu
berkata, 'LaaHawla wala quwata illa billah. "Dia tidak memberikan fatwa apapun
tanpamengucapkan kata tersebut terlebih dahulu."
Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al- Syafiʿī atau Muhammad bin Idris
asy-Syafi`i yang akrab dipanggil Imam Syafi'i lahirdi Gaza, Palestina, 150 H / 767
dan wafat di Fusthat, Mesir 204H / 819M. Beliauadalah seorang mufti besar Sunni
Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. ImamSyafi'i juga tergolong kerabat dari
Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib,yaitu keturunan dari al-
Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakekMuhammad.
Pendiri Mazhab Hambali ialah Al Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal
binHilal Azzdahili Assyaibani. Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan
wafattahun 241 H. Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak
berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain Siria,
Hijaz, Yaman,Kufah dan Basrsh. Dan beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000
hadis dalamkitab Musnadnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://kingilmu.blogspot.co.id/2015/08/makalah-biografi-dan-dasar-
pemikiran.html

http://jawigo.blogspot.co.id/2010/12/biografi-imam-empat-mazhab.html

http://makalah2107.blogspot.co.id/2016/07/makalah-biografi-ulama-mazhab-
fiqh.html

https://tonijulianto.wordpress.com/tag/makalah-pemikiran-imam-mazhab/

https://tgkboy.blogspot.com/2013/03/biografi-singkat-imam-hanafi-imam
mazhab.htm

25

Anda mungkin juga menyukai