DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
PALEMBANG
FAKULTAS TEKNIK
2021
i
DAFTAR ISI
D. Mazhab Maliki.................................................................................................... 12
1. Metodologi ..........................................................................12
2. Perkembangan ..........................................................................14
3. Kitab-Kitab ..........................................................................16
E. Mazhab Hambali................................................................................................. 17
1. Metodologi ..........................................................................17
2. Perkembangan ..........................................................................18
3. Kitab-Kitab ..........................................................................21
F. Mazhab Zhahiri................................................................................................... 22
1. Kedudukan mazhab Zhahiri.................................................................. 24
2. Ulama penganut mazhab Zahiri............................................................ 25
ii
SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB HANAFI, SYAFI’I,
empat mazhab ahli sunnah wal jama’ah yang populer. Mazhab ini
dinisbahkan kepada imam besar Abu Hanifah An- Nu’man bin Tsabit bin
Zauti At-Taimi Al-Kufi atau lebih dikenal dengan nama Abu Hanifa. Abu
150 H.
beberapa orang sahabat yang masih hidup, namun beliau tidak sempat
radhiallahuanhum ajma‟in.
nama anak menjadi panggilan bagi ayahnya dengan memakai kata Abu
1
menurut Yusuf Musa, ia disebut Abu Hanifah karena ia selalu berteman
berarti “tinta”. Abu Hanifah senantiasa membawa tinta guna menulis dan
Abu Hanifah menekuni ilmu fiqih di Kufah yang pada waktu itu
Irak terdapat Madrasah Kufah, yang dirintis oleh Abdullah bin Mas’ud
(wafat 120 H). Hammad bin Sulaiman adalah seseorang Imam Besar
(terkemuka) ketika itu. Ia murid dari Al-Qamah ibn Qais dan Al-Qadhi
Syuriah, keduanya adalah tokoh dan pakar fiqih yang terkenal di Kufah dari
golongan tabi‟in. dari Hammad ibn Abi Sulaiman itulah Abu Hanifah
belajar fiqih dan hadits. Setelah itu, Abu Hanifah beberapa kali pergi ke
Hijaz untuk mendalami fiqih dan hadits sebagai nilai tambah dari apa yang
Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah, ahli zuhud
serta sudah sampai kepada tingkatan ma’rifat kepada Allah SWT. Dalam
bidang fiqih beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal
abad kedua hijriah dan beliau banyak belajar pada ulama-ulama Tabi‟in,
2
seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi’ Maula Ibnu Umar. Abu Hanifah
dengan qiyas dan istihsan. Beliau juga terkenal sebagai seorang ulama yang
dengan uraian Khudlari Beyk sebagai berikut: Empat orang itulah yang
3
“Aku berpegang dengan Kitabullah. Jika tidak aku dapatkan
(dalam Kitabullah),maka aku berpegang kepada sunnah Rasulullah
SAW. Dan Jika aku tidak mendapatkannya, dalam kitabullah dan
Sunnah Rasul maka aku berpegang kepada perkataan para sahabatnya.
Maka jikalau perkara itu sudah sampai kepada Ibrahim An Nakha‟I,
Asy Sya‟bi, Ibnu SIrin, Al-Hasan, Atha dan Sa‟id bin Musayyab…
mereka kesemuanya berijtihad, maka akupun berijtihadlah sebagaimana
mereka berijtihad.6
jabatan resmi, seperti di Kufah yang ditawarkan oleh Yazid bin Umar
dunia. Abu hanifah hidup selama 52 tahun pada masa dinasti Umayyah
dan 18 tahun pada masa dinasti Abbasiyah. Alih kekuasaan dari Umayyah
yang runtuh kepada Abbasiyah yang naik tahta, terjadi di Kufah sebagai
4
peradilan. Para pengikutnya tersebar di berbagai Negara, seperti Irak,
Turki, Asia Tengah, Pakistan, India, Tunis, Turkistan, Syiria, Mesir dan
mazhab yang banyak dianut oleh umat Islam dan pada pemerintahan
mazhab Syafi’i.
Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Shaa’ib bin Abdullah bin Ubaid bin
Hasyim bin Al-Muthalib bin Abdu Manaf bin Qushai Al- Qurasyi Al-
kemudian pada usia dua tahun dibawa ibunya ke Mekkah dan belajar Al-
usia tujuh tahun dia menghafal kitab Muwaththa karangan Imam Malik,
5
mempelajari fiqih dari murid-murid Imam Abu Hanifah yang masih ada.
dan beberapa tempat lain. Setelah wafat Imam Malik (179 H), beliau
sejak saat itu beliau dikenal secara luas dan banyak orang belajar
berpuncak pada Abu Hanifah dan Syafi’i belajar fiqih di Irak kepada
Hanifah, oleh sebab itu pada Imam Syafi’i berhimpun pengetahuan fiqih
Ashab Al-Hadits (Imam Malik) dan fiqih Ashab Al-Ra’yi (Abu Hanifah).
seorang wanita bernama Humaidah binti Nafi’ bin Uyaynah bin Amr bin
putra dan dua putri, anak pertamanya bernama Abu Utsman Muhammad
6
perempuan, Imam Syafi’i hanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama
Al- Hasan bin Muhammad bin Idris yang meninggal saat masih kecil.
Mazhab Syafi’i terdiri dari dua macam, hal ini berdasarkan atas
masa dan tempat beliau mukim. Yang pertama adalah Qaulul Qadim,
yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu hidup di Irak. Dan yang kedua
ialah Qaul Jadid, yakni mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di
a. Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid bin Yaman Al-Kalahi Al- Bagdadi.
7
b. Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al Muzani al Misri.
sebagai berikut:
8
pokok-pokok pikiran beliau dalam mengistinbatkan hukum adalah:
b. Ijma’
c. Qiyas
Nas Al-Qur’an dan Al-Hadits yang sudah jelas maksudnya, apalagi sudah
Allah, Sunnah Rasul dan pendapat kaum salaf, ijma’ dan ikhtilaf, serta
Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China,
9
masa sekarang ini. Dan bahwa mayoritas umat Islam di Indonesia
yang banyak yang berasal dari satu pohon, yaitu pohon Al-Qur’an dan
Sunnah. Bukan sebagai buah yang banyak yang berasal dari berbagai macam
pohon. Akar dan batang pohon itu adalah Al-Qur’an dan Sunnah, cabang-
cabangnya adalah dalil-dalil naqli dan aqli, sedangkan buahnya adalah hukum
SAW. Ketika beliau masih hidup perbedaan pendapat itu segera dapat
beliau wafat, maka sering timbul perbedaan pendapat di antara para sahabat
merasa paling benar dan menyalahkan yang lain. Perbedaan pendapat adalah
sesuatu yang wajar. Kita, yang tidak sanggup berijtihad sendiri, boleh ittiba',
yakni mengikuti atau memilih pendapat mana saja sesuai keyakinan dan
tabi'in pun sering berselisih pendapat dalam berbagai hukum furu'. Tetapi hal
itu tidak sedikit pun merugikan mereka, dan tidak pula meretakkan
10
persaudaraan dan persatuan mereka. Dalam fiqih atau hukum Islam muncul
shalat itu wajib. Menurut pendapat Hanafi orang yang meninggalkan shalat
wajib dengan alasan karena malas dan meremehkan orang tersebut harus
anak dari hasil zina, pada bagian ini terdapat beberapa masalah. Hanafi
bependapat:
11
“Seorang laki-laki boleh mengawini anak perempuannya dari hasil
zina, saudara perempuan, cucu perempuan, baik dari anaknya yang laki-
laki maupun yang perempuan, dan keponakan perempuannya, baik dari
saudaranya yang laki-laki maupun yang perempuan, sebab wanita-wanita
itu secara syar‟i adalah orang-orang yang bukan muhrim, dan di antara
mereka berdua tidak bisa saling mewarisi”.19
D. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki adalah satu dari empat mazhab fikih atau hukum
Islam dalam Sunni. Dianut oleh sebagian umat Muslim yang kebanyakannya
berada di kawasan Hijaz (kini bagian dari Arab Saudi), terutama di Madinah,
kemudian juga di Afrika Utara seperti Mesir, Libya, Tunisia, dan Aljazair,
Mazhab ini didirikan oleh salah satu imam dan ahli hadis di Madinah, Malik
bin Anas atau bernama lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirul
Ashbani. Mazhab ini adalah mazhab yang berdiri kedua dari empat mazhab
1. Metodologi
1. Nash Al-Qur'an
2. Dhâhir Al-Qur'an
5. Tanbieh Al-Qur'an
12
6. Nash Hadis
7. Dhâhir Hadis
8. Mafhum Hadis
9. Dalil Hadis
11. Ijma' ahlul Madinah. Terkadang menolak hadits yang berlawanan atau
12. Qiyas
14. Istihsan
16. Istishhab
18. Syariat
dengan imam mazhab yang lain. Perbedaan itu diantaranya; (1) Imam
Malik menjadikan amal ahli Madinah (hujjah) lebih dahulu dari qiyas. (2)
hukum. (3) Imam Malik terkadang memposisikan atsar di atas qiyas. (4)
umum.
amal ahli Madinah. Imam Malik juga menetapkan hukum dengan istihsan,
13
tetapi tidak sebanyak penggunaannya pada para fuqahamazhab Hanafi.
2. Perkembangan
Imam Malik juga memiliki banyak murid-murid yang tersohor yang juga
1. Abu Marwan 'Abdul Malik Ibn 'Abdul Aziz Ibn Abie Salamah Al-
Madjisjun (212 H)
197 H)
14
Banyak murid-murid Imam Malik yang rela datang dari negeri-
Malik itu dua diantaranya adalah Abu Muhammad 'Abdullah Ibn 'Abdul
Hakam dan Asbagh Ibnul Faradj Al-Amawy berasal dari Mesir. Selain
dari Mesir, Imam Malik juga memiliki murid dari Andalusia (sekarang
bagian dari Spanyol), yakni Abu 'Abdillah Zijâd Ibn 'Abdur Rahman Al-
lain. Faktor- faktor tersebut diantaranya; (1) pemimpin Andalusia saat itu,
mazhab Maliki. Sementara itu pula banyak murid-murid Imam Malik yang
antara lain; 'Utsman ibn Al-Hakam, 'Abdur Rahman ibn Al-Qasim, Asjhab
15
3. Kitab-Kitab
dan menyusun sendiri kitabnya. Kitab yang disusun oleh Imam Malik itu
adalah Al-Muwatta, kitab ini pula yang menjadi pegangan dan pedoman
Imam Malik yang pertama membukukan fatwa Imam Malik ialah Asad
Ibn Furâd. Kitab yang dibukukan oleh Asad Ibn Furâd kemudian
1. Al-Muchtasharul Kabier
2. Al-Muchtarasul Ausath
4. Ahkâmul Qurän
5. Al-Watsâiq
Hakam)
16
E. Mazhab Hambali
1. Metodologi
shahih.
17
Hadis. Imam Hambali juga tidak meninggalkan perkataan para
Sahabat yang tidak sesuai atau kurang sesuai dengan Al-Qur'an dan
diambil.
hadis daif tersebut tidak bathil, tidak munkar, dan tidak ada perawi-
merujuk pada hadis mursal dan hadis daif lebih utama dari kias.
ketika beliau tidak mendapati hadis (baik hadis sahih, hadis mursal,
dan hadis daif) atau perkataan sahabat yang bisa dipakai. Imam
2. Perkembangan
yang mana di sanalah tempat asal Imam Hambali. Pada awal abad ke-4
18
Mesir. Menurut Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy yang mengutip dari
Imam Hambali begitu tegas bepegang tegus pada riwayat, dan tidak
mau berfatwa jika tidak berlandaskan pada nash Al-Qur'an dan hadis
dalam nas Al-Qur'an dan Hadis. Pendirian Imam Hambali ini pula
ulama mazhab lain pun, juga terkadang melihat mazhab Hambali untuk
tertentu.
Saudi yang didirikan oleh Abdul Aziz bin Saud berdiri di kawasan
19
kemudian mulai mendapatkan kedudukan yang istimewa di
Kausadj.
nama Hamdan.
3) Ahmad Ibn Muhammad Ibn Hani 'Ath Thâiy, yang terkenal dengan
5) Ishâq Ibn Ibrahim, yang terkenal dengan nama Ibn Rahawaih Al-
Mawarzy.
Muhammad Ibn Hârun yang dikenal juga dengan nama Abu Bakr Al-
Challâal.
20
3. Kitab-Kitab
dan tetap untuk segala zaman. Imam Hambali juga khawatir jika
diantara fatwa-fatwa beliau ada yang keliru dan sudah diubah dengan
atau yang dikenal juga dengan nama Musnad Ahmad. Kitab tersebut
"Aku telah kumpulkan dalam Musnad ini segala hadis Nabi. Tidak ada
kitab fikih mazhab lainnya. Selain itu kitab Al-Musnad ini juga adalah
21
menguatkan salah satu dari sekian pendapat Imam Ahmad dalam suatu
bab.
F. Mazhab Zhahiri
Mazhab Zhahiri adalah salah satu mazhab fikih dan akidah dalam
lingkup ahlus sunnah yang mencapai masa jayanya semenjak abad ke-3
hingga ke-8 H. Pengikut mazhab ini mengimani secara harfiah ayat-ayat Al-
mazhab ini menolak adanya permisalan (kias) dan pemikiran pribadi (Ra'y)
sebagai bagian dari sumber hukum fikih. Selain itu juga tidak menganggap
fungsi konsesus (Ijmak). Dalam bidang akidah, keyakinan mazhab ini hanya
menyifati Allah menurut dengan apa yang ada dan tertulis jelas dalam Al-Qur-
22
(Penyerupaan/tasybih). Praktik pendekatan tradisi Islam ini diperkirakan
dimulai di Irak pada abad ke-9 M (ke-3 H) oleh Dawud bin Khalaf (w. 883
M), meskipun karya-karya miliknya tak dapat dijumpai lagi. Mazhab ini
menyebar dari Irak ke Persia, Afrika bagian utara, juga ke Andalusia di mana
Meskipun mendapat kritik keras oleh banyak ulama akidah dari mazhab-
dapat bertahan selama lebih dari 500 tahun dalam berbagai keadaanya dan
mazhab ini, tetapi para pengikut mazhab ini lebih banyak mengikuti pendapat
tokoh-tokoh ulama salaf sebelumnya seperti Sufyan al-Tsauri dan Ishaq bin
Prof. Abdul Aziz al-Harbi dari Universitas Ummul Qura menyatakan bahwa
generasi pertama umat Islam telah mengikuti metode mazhab ini oleh karena
itu mazhab ini dapat juga disebut sebagai mazhab dari generasi awal umat
Islam.
Semenanjung Iberia, Kepulauan Balears dan Afrika bagian Utara. Mazhab ini
awalnya memiliki pengaruh pada lembaga peradilan di Irak. Para ulama dari
23
wilayah timur yang dikuasai dinasti Abbasiyah, Mazhab Zhahiri harus
bersaing dengan mazhab yang lain, tetapi karena kurang memiliki kedekatan
Zhahiri kurang populer. Pada masa itu empat mazhab fikih yang besar adalah
kawasan Irak dan Persia. Mazhab Zhahiri masih berpengaruh di Syam hingga
tahun 788 M, juga memegang pengaruh yang kuat di Mesir untuk waktu yang
bertahan terutama dikalangan ulama dan ahli hadis, masyarakat mulai jarang
mengikut mazhab ini sehingga banyak ahli sejarah mulai menyatakannya telah
punah. Saat ini, mazhab ini masih diikuti oleh komunitas-komunitas kecil di
Maroko dan Pakistan. Banyak ahli hadis di era belakangan yang memiliki
makna literal dari setiap nash yang ada. Kritik keras kebanyakan datang
dari ulama mazhab Maliki dan Syafi'i. Imam Abu Bakr Ibnul Arabi, yang
24
kaidah hukum mazhab Zhahiri sebagai hal yang tidak dapat diterima.
Imam Ibnu Abdil Barr yang awalnya adalah seorang pengikut mazhab
Ibnu ash-Shalah meski tidak setuju dengan metode Zhahiri namun mereka
Nabinya". Hubungan yang paling pelik adalah antara Zahiri dengan Sufi
25
Abdullah al-Qaisi, yang memiliki andil besar tersebarnya mazhab ini
di Al-Andalus
Ibnu Arabi, Mistikus sufi dari Al-Andalus.
Ibnu Tumart; Pendiri dinasti Al-Muwahhidun, diikuti beberapa kalifah
keturunannya setelahnya. dll.
26