Anda di halaman 1dari 7

Hukum Kirchhoff

Terdapat dua Hukum Kirchhoff yaitu Hukum I Kirchhoff dan Hukum II


Kirchhoff.

 Hukum I Kirchhoff
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah muatan listrik pada suatu
rangkaian listrik selalu tetap.
Hukum I Kirchhoff dikemukakan Robert Gustav yang berbunyi “Jumlah
kuat arus yang masuk melalui titik percabangan sama dengan jumlah kuat
arus yang keluar.”

Secara matematis dirumuskan sebagai berikut

 Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff berbunyi: “Pada rangkaian tertutup jumlah aljabar gaya
gerak listrik sumber arus sama dengan jumlah aljabar penurunan potensial
(yang merupakan hasil perkalian kuat arus dengan hambatan)”
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
∑ᵋ = Jumlah GGL Sumber Arus (Volt)
∑ I R = Jumlah penurunan potensial (Volt)
I = Kuar arus listrik (Volt)
R = Hambatan (Ω)

Aturan dalam penggunaan Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup adalah


sebagai berikut.
 Pilih rangkaian untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah
tertentu, usahakan searah dengan arah arus listrik.
 Jika pada suatu cabang arah loop sama dengan arah arus, maka penurunan
tegangan/potensial (I R) bernilai positif, sedangkan jika berlawanan
dengan arah arus akan bernilai negatif.
 Apabila saat mengikuti arah loop kutub positif sumber tegangan dijumpai
lebih dulu dibanding kutub negatifnya, ggl (ᵋ) bertanda positif. Jika
dijumpai kutub negatifnya terlebih dahulu maka ggl bertanda negatif.

Rangkaian listrik tertutup terbagi menjadi rangkaian tertutup tunggal dan


majemuk.
 Rangkaian listrik tertutup tunggal

 Rangkaian listrik tertutup majemuk


 Aplikasi Listrik Searah
Arus listrik searah atau Direct Current (DC) adalah arus listrik yang
searah, sehingga aliran muatannya selalu searah sehingga nilainya tetap
(konstan) terhadap satuan waktu.

Berikut adalah penerapan/aplikasi dari konsep listrik searah


1. Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi yang diberikan oleh suatu sumber
tegangan untuk mengalirkan arus listrik pada suatu penghantar
yang terdapat hambatannya dalam selang waktu tertentu.
Persamaan energi listrik dapat dirumuskan sebagai:

 Daya Listrik
Daya listrik merupakan besarnya usaha atau energi listrik tiap satuan
waktu. Daya listrik
dirumuskan sebagai:
HOTS (Berpikir Lebih Tinggi) LKS Halaman 13

Dik: P1= P2= P3 (Daya terdisipasi masing-masing lampu sama besar)


Dit: R1 : R2 : R 3?
Jawab: P1=P2
2 2
V
2
V1 V2
P= maka = maka R1=R 2=R
R R1 R 2

V 1=V 2
Dalam Hukum Ohm V =I R
Maka,
I 1 . R1=I 2 . R2 maka I 1=I 2=I

Lampu 3
Menerapkan Hukum I Kirchhoff

I 1+ I 2=I 3
2I = I 3
2
P3=P1 → P=I . R
maka,
2 2
I 3 . R3=I 1 . R1 → ¿
1
R3 = R
4
1
R1 : R2 : R 3=1:1 :
4

1
Jadi, Perbandingan R1 : R2 : R 3=1:1 :
4

 Proyek LKS Halaman 13


Perhatikan lampu pijar yang ada di dalam rumah atau kamar Anda!
Apakah lampu pijar tersebut kadang terang kadang lebih redup? Apa yang
menyebabkan hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan alasan Anda!

 Teranga tau redupnya lampu ditentukan oleh besar/kuatnya arus listrik


yang mengalir pada lampu pijar tersebut.
Berdasarkan Hukum Ohm, terdapat hubungan antara tegangan dengan
kuat arus listrik atau (V ∝ I), jadi semakin besar tegangan listriknya
maka akan semakin kuat pula arus yang dihasilkan sehingga nyala
lampu dapat menjadi terang dan sebaliknya bila tegangan yang
dihasilkan kecil maka arus listrikpun akan menjadi kecil sehingga
nyala lampu terkadang akan menjadi redup.
 Selain itu, arus listrikpun akan berubah-ubah tidak menentu, tidak
selalunya akan tinggi ataupun rendah. Terang lampu juga dipengaruhi
oleh banyaknya pembagian arus, dimana Hukum I Kirchhoff
menyatakan bahwa arus masuk sama dengan arus keluar, jadi semakin
banyak alat elektronik seperti lampu di rumah maka pembagian arus
juga akan semakin banyak, arus yang terbagi-bagi akan membuat arus
yang dihasilkan untuk setiap lampunya semakin berkurang sehingga
lampu pijar dapat terlihat kadang terang, kadang redup.

Anda mungkin juga menyukai