Anda di halaman 1dari 66

Bagian I.

Informasi Umum
Judul Potensi Kuliner Khas Daerah
Tema Kewirausahaan
Jenjang Sekolah MA
Fase/Kelas E/X
Deskripsi Umum Modul ajar ini fokus pada konsep Potensi Kuliner Khas Daerah. Modul ini
dirancang untuk membantu peserta didik dapat mengidentifikasi potensi
kuliner khas daerah dalam kehidupan sehari-hari. Membangun generasi
muda Indonesia yang mandiri, mampu bergotong royong serta
berakhlak mulia bagi terwujudnya partisipasi generasi muda
dalam mengembangkan potensi kuliner khas setiap daerah .

Dimensi Profil Pelajar Pancasila


• Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia
• Mandiri
• Bergotong royong
Nilai Pelajar Rahmatan lil Alamiin • Berkeadaban (Ta’adub)
• Keteladanan (Qudwah)
• Adil dan konsisten (I’Tidal)
• Toleransi (Tasamuh)
Bagian II. Rancangan Penggunaan
Alokasi Jam Pelajaran 106 JP (12 hari)
Pengorganisasian Blok Semester
Model Belajar Luring
Sarana dan Prasarana Jurnal siswa, alat tulis, perangkat audio visual, komputer/laptop
dengan jaringan internet, kertas, cat (pewarna), dan canvas

Asesmen Formatif Pre Tes


Tugas Mandiri
Diskusi kelompok
Refleksi Akhir (Post Tes)
Asesmen Sumatif Proses pembuatan poster
Kampanye anti perundungan melalui media info grafis/ poster fisik
Instrumen Asesmen
✔ Rubrik penilaian pribadi
✔ Rubrik sumatif
✔ Rubrik profil pelajar Pancasila

Bagian III. Tim Penyusun


Ketua Tim Penyusun Mujtahidah, S . A g . , S.Pd., M . A ., M.Pd.,
(Koordinator Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil Alamiin)

1
Anggota 1. Drs. Basri 11.Gusti, S.Pd.
2. Maskur, S.Ag., M.Pd 12.Dinda Safitri, S.Pd
3. Musnidah, S.Ag.,S.Pd 13.Muhammad Ramli, S.Si
4. Asmawati, S.Ag 14.Nur Ikhsan, S.Pd
5. Masdar, S.Pd.I 15.Fadlinah, S.Pd.
6. Hj.Rahmiati, S.Ag 16.Nurul Fitri Febrianti Natsir, S.Pd
7. Syamsia Idris, S.Ag.M.Pd 17.Nuning Nurfadillah, S.Pd.
8. Dra. Andi Sulastri 18.Handayani, S.Pd
9. Syukriah T.MB, S.Pd.I 19.Nurcahaya, S.Pd
10.Iqrail Muhabba, S.Pd. 20.Asliah Umar, S.Pd
Madrasah Madrasah Aliyah Negeri 1 Barru
Tahun 2023

B.Tujuan, Alur dan Target Pencapain Proyek


Prinsip Kurikulum merdeka ini berpusat pada peserta didik dengan mengimplementasikan proyek penguatan
profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin sebagai bagian dari pendidikan dan penguatan
karakter peserta didik. Kurikulum merdeka ini bersifat fleksibel karena dengan kemerdekaan yang diberikan
untuk mengelola manajemennya, maka satuan Pendidikan berkewajiban untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pendidikan nasional. Proyek penguatan pelajar profil pelajar pancasila memberi peluang bagi
peserta didik untuk bebas belajar dalam situasi apapun, kegiatan belajar yang lebih aktif dan fleksibel, serta dapat
terjun langsung dengan lingkungan sekitar guna membentuk berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

Projek ini mengambil tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” untuk mengambil peran dalam
mendorong individu untuk mengambil tanggung jawab dalam mengembangkan diri mereka secara
keseluruhan, baik dari segi fisik maupun mental, sehingga mereka dapat menjadi individu yang lebih baik
dan memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya, ini menekankan pentingnya pengembangan
diri dalam segala aspek. "Jiwa" mengacu pada aspek spiritual, emosional, dan mental seseorang,
sementara "raga" mengacu pada aspek fisik. Dengan demikian tujuan utama proyek ini adalah untuk
mendorong peserta didik untuk terus meningkatkan kualitas dirinya secara keseluruhan (holistik) dengan
tema bangunlah jiwa dan raganya, sesuai topik madrasahku bebas perundungan (bullying). Melalui proyek
ini, setiap peserta didik menjaga keseimbangan antara tubuh (raga) dan jiwa. Peserta didik akan lebih
siap untuk menghadapi tantangan dan stres dalam kehidupan. Mereka akan memiliki ketahanan mental
dan fisik yang lebih baik dalam mengatasi situasi sulit atau tekanan dari lingkungan sekitar. Peserta didik
dapat lebih mudah menggali dan mengembangkan potensi mereka. Mereka dapat mengejar impian,
mencapai tujuan, dan berkontribusi positif dalam Masyarakat.

2
Proyek ini dimulai dengan orientasi, memahami dan mengenali jenis-jenis perundungan, dampak
perundungan terhadap individu dan kelompok. Pada tahap ini diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan
yang memadai tentang topik pada proyek ini sebelum masuk pada tahap kontekstualisasi. Kemudian pada tahap
kotekstualisasi, peserta didik mengamati dan menganalisis perundungan yang terjadi di lingkungan madrasah
serta penyebabnya. Lalu peserta didik mengembangkan wawasan dan memperdalam pemahaman diri apakah
sebagai perundung atau korban, serta mengambil langkah- langkah untuk mencegah dan mengatasi perundungan
(bullying).

Setelah Orientasi dan kontekstualisasi, selanjutnya peserta didik masuk pada tahap aksi. Pada tahap ini,
peserta didik diharapkan dapat melakukan senam P5P2RA bebas perundungan dalam rangka merawat jiwa dan raga.
Peserta didik juga membuat komitmen untuk mendukung madrasah yang bebas dari perundungan (bullying).
Guru akan mendampingi dan memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya peserta didik

Terakhir, pada tahap refleksi peserta didik akan melakukan proses unjuk karya dengan pembuatan
poster melalui poster fisik (cetak) atau media info grafis. Selain unjuk karya poster yang dilaksanakan pada
tahap aksi, peserta didik juga akan menunjukkan kampanye untuk mendukung madrasah yang bebas dari
perundungan (bullying). Pada bagaian evaluasi dan refleksi di akhir proyek, peserta didik diharapkan telah
menumbuhkembangkan dimensi profil pelajar Pancasila yakni beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia, mandiri serta bergotong royong. Pserta didik juga mengembangkan nilai-nilai profil pelajar
Rahmatan lil Alamiin yang telah dijabarkan.

C. Hal Yang Perlu diPerhatikan sebelum memulai Proyek


Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk membangun relasi antar individu. Namun,
pada perjalanannya, membina relasi dengan saling menghormati tidaklah mudah. Tidak sedikit kita menemukan
adanya praktik perundungan yang beredar di lingkungan madrasah dengan dalih candaan atau gurauan. Praktik
perundungan yang dilakukan oleh kalangan pelajar dapat menghambat perkembangan jiwa dan raga pelajar;
pengalaman akan ketidakpercayaan diri, feeling insecure, stres, depresi hingga gangguan pencernaan dan
kecemasan. Oleh karena itu, madrasah merupakan tempat strategis dalam memfasilitasi dan mendampingi pelajar
untuk terlibat aktif dalam menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila serta meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan jiwa dan raga diri sendiri dan lingkungannya.
Beberapa hal yang dapat guru/ fasilitator lakukan:
1. Komitmen seluruh warga madrasah untuk menjalankan aksi yang telah disepakati bersama
2. Perencanaan yang matang untuk melakukan kegiatan aksi dengan memfasilitasi diri sebagai fasilitator
proyek.

3
3. Komitmen pimpinan madrasah untuk menindaklanjuti apabila selama projek berlangsung ditemukan
kasus masalah yang terjadi di dalam lingkungan madrasah.
4. Memberikan bimbingan bagi peserta didik sekaligus memberikan ruang bagi peserta didik untuk menuangkan
kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima masukan program dari peserta didik yang
berhubungan dengan madrasahku bebas perundungan
5. Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang
dipakai untuk observasi, berlatih, dan unjuk karya atau lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar
tetap berjalan dengan baik.

RENCANA JADWAL KEGIATAN PROJEK


BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA
MAN 1 BARRU TAHUN AJARAN 2023/2024

No Hari/ Tahap Kegiatan


Tanggal
1. Rapat Koordinasi Awal Tim 08.00-09.30
inti PenguatanProfil Pelajar
Pancasila Rahmatan lil
Alamiin
2. Penjelasan tentang tujuan,
09.30-11.00
alur pelaksanaan Projek
3. Pretes tentang perundungan
(Bullying)
11.00-12.15
4. Kenali Perundungan dan Jenis-
Jenis Perundungan 12.45-15.30
https://youtu.be/lycHIv6orSY?si
Senin/ 30 Tahap Pengenalan =aDRvk5IIV9l0AUtv Lihat juga
Oktober
https://youtu.be/Rhinz16z7tM?si
1. 2023 (Orientasi) =sg9BscmAthIIeQxg Lihat juga
https://youtu.be/G3LmzB8ZqPs?
si=ECoO0sS8t9UkY0fz
Lanjut dengan kegiatan menyanyi
Anti Bullying
https://youtu.be/WqCFfMlSCf4?
si=2G9r4JCPyOf9brjY
lagu disertai dengan gerakan dapat di
lihat https://youtu.be/-
bUftDZPiGw?si=vXBQlMAJVkB
5AgmX
1. Perluas wawasan dan 07.45-09.15
memperdalam pemahaman
Selasa/ 31 dengan topik Penyebab aksi
Oktoober Tahap Pengenalan perundungan di sekolah
2. https://youtu.be/dG4P5O
2023
hXCF0?si=BjmWZEb7Y

4
RMy3X5S Lihat Juga
https://youtu.be/kLh3dcq Npds?
si=sm2TKI89blPh dXNF
Lihat juga
https://youtu.be/K3mAWQti0gU
?si=Immdco-Od9wcNMmf
2. Aku belajar dari Kamu dengan topik
memahami dampak perundungan (Bullying)
https://youtu.be/oFqH00YWQY 4?
si=XU4bnpzFHknOM_1X 09.15-10.45
3. Jika aku menjadi kamu,dengan
topik mengenali tanda-tanda
korban perundungan
https://youtu.be/5OuItjNlBvE?
11.00-12.15
si=RIkxpkLJCokR8bnc
4. Refleksi Diri/ Sikap
Lanjut dengan kegiatan menyanyi
Anti Bullying
https://youtu.be/WqCFfMlSCf4 12.45-14.30
?si=2G9r4JCPyOf9brjY

1. Temukan perundungan di 07.45-09.30


sekolah/ madrasah
2. Apakah aku seorang Perundung? 09.30-10.45
3. Apakah Aku Korban 11.00-12.15
Perundungan?
Rabu/ 1 4. Reflesi Diri/ Sikap 12.45-14.30
November Tahap Lanjut dengan kegiatan menyanyi
3. Kontekstualisasi Anti Bullying
2023 https://youtu.be/WqCFfMlSCf4?
si=2G9r4JCPyOf9brjY
lagu disertai dengan gerakan dapat di
lihat https://youtu.be/-
bUftDZPiGw?si=vXBQlMAJVkB
5AgmX
1. Menjadi Upstanders 07.45-09.30
2. Lihat sekitarmu dengan topik Upaya 09.30-10.45
Pencegahan perundungan di madrasah
https://youtu.be/gN0h9DtTgFM?
si=VVUMLhi2Iwhrbik9
Lihat juga
Kamis/ 2 https://youtu.be/MrpRG83pC7 s?
4. Tahap si=6nt_plV0Musrcohu 11.00-12.15
November Kontekstualisasi 3. Membangun jiwa dan raga yang
2023 bebas dari perundungan, dengan
teknik relaksasi
https://youtu.be/qP95oOAYNe
12.45-14.30
w?si=KRx_YOvdffVk1Hkf
4. Reflesi Diri/ Sikap
Lanjut dengan kegiatan menyanyi
Anti Bullying

5
https://youtu.be/WqCFfMlSCf4?
si=2G9r4JCPyOf9brjY
lagu disertai dengan gerakan dapat di
lihat https://youtu.be/- bUftDZPiGw?
si=vXBQlMAJVkB
5AgmX
1. Latih dirimu dengan senam atau 07.00-09.30
tari P5P2RA (Memakai pakaian
olah raga)
https://youtu.be/ExMP5klIz04?
si=a8wJ9ZtHl7F_eCnr
Lanjut dengan kegiatan menyanyi
Juma’at/ 3 Anti Bullying
5. November Tahap Aksi https://youtu.be/WqCFfMlSCf4?
2023 si=2G9r4JCPyOf9brjY
lagu disertai dengan gerakan dapat di
lihat https://youtu.be/- bUftDZPiGw?
si=vXBQlMAJVkB 5AgmX
2. Refleksi diri /sikap 10.00-11.30

1. Proses Persiapan Pembuatan Poster 07.15-09.30


(Menggunakan kertas A3
2. Proses Pembuatan poster
(Membuat desain poster) 09.30-10.45
Sabtu/ 4 11.00-12.15
November 3. Berlatih dengan membuat poster
6. Tahap Aksi 12.45-14.30
2023 4. Refleksi diri/sikap
dan lanjut dengan kegiatan
menyanyi
https://youtu.be/WqCFfMlSCf4?
si=2G9r4JCPyOf9brjY
1. Persiapan pembuatan poster 07.45-08.30
(Menggunakan bahan canvas
ukuran 20x30 cm)
Senin/ 6 2. Membuat desain poster di 08.30-10.45
7. November Tahap Aksi kreasikan oleh peserta didik 11.00-12.15
2023 3. Mari berlatih (membuat)
poster 12.45-14.15
4. Presentasi poster
5. Pameran poster setiap kelas 14.15-16.00
1. Persiapan membuat Yel-Yel
anti perundungan 07.00-07.45
2. Pembuatan Yel-Yel anti 07.45-09.15
Selasa/7 Perundungan
3. Berlatih menyuarakan Yel- Yel
8. November Tahap Aksi anti perundungan 09.15-10.45
2023 4. Yel-Yel anti perundungan
(presentasi makna yel-yel) 11.00-12.15
5. Tag video Yel-Yel anti
12.45-14.30
perundungan
Rabu/ 8 1. Persiapan drama (pembuatan 07.00-08.30
9. Tahap Aksi naskah drama)
November

6
2023 2. Proses latihan drama 08.30-10.45
3. Proses latihan pementasan
drama 11.00-12.15
4. Proses latihan pementasan 12.45-14.30
drama
1. Pementasan Drama di kelas
Kamis/ 9 masing-masing 07.15-10.45
November 11.00-12.15
10. Tahap Aksi
2023 2. Refleksi diri; seberapa jauh aku
melangkah 12.45-14.30
1. Latih dirimu dengan senam atau
tari P5P2RA (Memakai pakaian 07.00-09.30
olah raga)
https://youtu.be/ExMP5klIz04?
Jumat/ 10
si=a8wJ9ZtHl7F_eCnr
11. November Tahap Aksi Lanjut dengan kegiatan menyanyi
2023 Anti Bullying
https://youtu.be/WqCFfMlSCf4
?si=2G9r4JCPyOf9brjY 09.30-11.30
2. Refleksi diri /sikap
1. Persiapan kampanye 07.00-07.45

2. Kampanye/ deklarasi anti bullying di 07.45-09.15


madrasah kelas X-1
3. Kampanye/ deklarasi anti bullying di 09.15-10.45
Sabtu/ 11 madrasah kelas X-2
12. November Tahap Akhir
2023 4. Kampanye/ deklarasi anti bullying di 11.00-12.15
madrasah kelas X-3
5. Kampanye/ deklarasi anti bullying di
12.45-14.00
madrasah kelas X-4
6. Post Tes 14.00-14.30

Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila dan


Profil Pelajar Rahmatan lil Alamiin
1.Dimensi Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Esa serta berakhlak mulia

Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian pada Fase E Aktivitas Terkait

Beriman Akhlak Pribadi Merawat diri secara Melakukan aktivitas Terlampir


dan fisik, mental dan fisik,sosial dan ibadah
bertakwa spritual secara seimbang
kepada
Tuhan Yang Akhlak Kepada Mengutamakan Mengutamakan Terlampir
maha Esa sesama persamaan persamaan dengan orang
dan dengan orang lain lain dan menghargai
berakhlak dan perbedaan melebihi
mulia menghargai harapan
perbedaan

7
Berempati Memahami dan Terlampir
kepada orang menghargai perasaan
lain dan sudut pandang
orang dan/atau
kelompok lain

2. Dimensi Mandiri

Dimensi Elemen Sub Elemen: Capaian pada Fase E Aktivitas Terkait

Mandiri Regulasi Diri Regulasi Emosi Mengendalikan dan Terlampir


menyesuaikan emosi
yang dirasakannya
secara tepat ketika
menghadapi situasi
yang menantang dan
menekan pada konteks
belajar,
relasi, dan pekerjaan.

3. Dimensi Bergotong Royong

Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian pada Fase E Aktivitas Terkait

Bergotong Kolaborasi Kerjasama Membangun tim dan Terlampir


royong mengelola kerjasama
untuk mencapai tujuan
bersama sesuai
dengan target yang
sudah yang sudah di
tentukan.
Komunikasi Aktif menyimak untuk Terlampir
untuk mencapai memahami dan
tujuan bersama menganalisis
informasi, gagasan,
emosi, keterampilan
dan keprihatinan yang
disampaikan oleh
orang lain dan
kelompok
menggunakan
berbagai symbol dan
media secara efektif,
serta menggunakan
berbagai strategi
komunikasi untuk
menyelesaikan
masalah guna
mencapai berbagai
tujuan bersama.

8
Saling Menyelaraskan Terlampir
Ketergantungan kapasitas kelompok
Positif agar para anggota
kelompok dapat saling
membantu satu sama
lain memenuhi
kebutuhan mereka
baik secara individual
maupun kolektif
Kepedulian Tanggap Tanggap terhadap Terlampir
terhadap lingkungan sosial
lingkungan sesuai dengan
sosial tuntutan peran
sosialnya dan
berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan
Masyarakat untuk
menghasilkan keadaan
yang lebih baik
Persepsi sosial Melakukan Tindakan Terlampir
yang tepat agar orang
lain merespon sesuai
dengan yang
diharapkan dalam
rangka penyelesaian
pekerjaan dan
pencapaian tujuan

Pra Pelaksanaan
Di tahap ini dberikan penjelasan secara teknis kepada peserta didik mengenai proyek penguatan pelajar Pancasila dan
pelajar rahmatan lil alamiin dan koordinasi antara fasilitator dengan peserta didik. Fasilitator juga melakukan tes
awal (pre test) kepada peserta didik tentang kesiapan tema bangunlah jiwa dan raganya dengan topik
Madrasahku bebas perundungan (bullying) yang berkeadaban dan toleran (tasamuh) berupa tes online (google
form) kepada peserta didik. Tahap ini dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2023.

PreTest
Madrasahku bebas perundungan

1. Apa yang Anda ketahui tentang perundungan (bullying)?


2. Berikan contoh jenis perundungan (bullying) di lingkungan madrasah?
3. Bagaimana menurut anda upaya pencegahan perundungan (bullying)?
4. Apa dampak perundungan (bullying) bagi korban dan pelaku?
5. Bagaimana komitmen anda untuk mewujudkan MAN 1 Barru menjadi madrasah bebas perilaku
perundungan?
Jawaban
1. Perundungan atau Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis yang membuat seseorang merasa tidak
nyaman, sakit hati dan tertekan. (10 Poin)

9
2. Contoh perundungan Verbal: Memaki, membentak, menghina, berteriak, mempermalukan, mengejek,
(memanggil dengan sebutan atau nama orang tua) dan lainnya
Contoh perundungan Fisik: Memukul, menendang, mencubit, menampar ,menjambak, meninju,
mendorong, meludahi,dan lainnya
Contoh Perundungan Psikologis/Relasional: Mengabaikan, mendiamkan, mengucilkan, membeda- bedakan,
melirik dengan sinis (bombastic side eye)
Contoh perundungan dunia maya (Cyber bullying), memperolok di media sosial dengan mengirimkan
pesan yang meyakiti, menghina, dan mengancam, mengedit atau mengubah foto tidak semestinya,
menyebarkan kabar bohong, pesan terror,perang kata-kata di dunia maya (flaming), mengucilkan seseorang
di group online. (20 Poin)
3. Upaya pencegahan perundungan:
a. Sosialisasi pemahaman perundungan di lingkungan madrasah
b. Membuat kebijakan terkait aksi perundungan
c. Ada jalur komunikasi terbuka untuk pelaporan kasus
d. Mengdakan kegiatan anti perundungan (10 Poin)
4. Dampak Perundungan bagi korban: mengalami penderitaan, depresi yang berkepanjangan dan parahnya
adalah bunuh diri, gangguan prestasi, pikiran untuk balas dendam.
Dampak perundungan bagi pelaku: Kurang empati, kecenderungan melakukan kekerasan,kesulitan menjalin hubungan
interpersonal, gangguan kesehatan mental, masalah perilaku. (20 Poin)
5. Komitmen peserta didik (jawaban menyesuaikan). (10 Poin)

MATERI
Perundungan atau Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak
berdaya. Kata bullying berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang berarti banteng yang senang
merunduk kesana kemari. Dalam Bahasa Indonesia, secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang
mengganggu orang lemah. Pelaku bullying yang biasa disebut bully bisa seseorang, bisa juga sekelompok orang,
dan ia atau mereka mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap
korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya dan selalu merasa
terancam oleh bully. Peíundungan tidak hanya membuat seseoíang meíasa tidak aman, tetapi juga akan memicu
teíjadinya masalah kesehatan mental, sepeíti depíesi hingga kecendeíungan untuk mengakhiíi hidup.

Jenis-Jenis Perundungan (Bullying):

a. Perundungan (bullying) Fisik, adalah tindakan intimidasi yang dilakukan dengan kekuatan fisik
b. Perundungan (bullying) Verbal; adalah perundungan menggunakan kata-kata, sebutan, pernyataan dan
panggilan yang menghina.
c. Perundungan (bullying) Relasional; adalah pengucilan sosial atau pengabaian yang dilakukan oleh
kelompok atau individu.

10
d. Cyberbullying; yaitu perundungan yang dilakukan melalui media sosial atau internet.
Contoh dari jenis perundungan:

 Contoh perundungan Fisik: Memukul, menendang, mencubit, menampar, menjambak, meninju,


mendorong, meludahi,dan lainnya
 Contoh perundungan Verbal: Memaki, membentak, menghina, berteriak, mempermalukan, mengejek,
(memanggil dengan sebutan atau nama orang tua) dan lainnya
 Contoh Perundungan Psikologis/Relasional: Mengabaikan, mendiamkan, mengucilkan, membeda-
bedakan, melirik dengan sinis (bombastic side eye)
 Contoh perundungan dunia maya (Cyber bullying), memperolok di media sosial dengan
mengirimkan pesan yang meyakiti, menghina, dan mengancam, mengedit atau mengubah foto tidak
semestinya, menyebarkan kabar bohong, pesan terror,perang kata-kata di dunia maya (flaming),
mengucilkan seseorang di group online
Penyebab perundungan:

1. Keluarga: Pelaku perundungan sering kali berasal dari keluarga yang bermasalah, orang tuanya sering
menghukum dirinya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh dengan stres dan permusuhan.
2. Sekolah: Pihak sekolah sering kali mengabaikan keberadaan perundungan ini.
3. Faktor Kelompok Sebaya; Meíasa tidak peícaya diíi
4. Keadaan Lingkungan Sosial; ľinggal di masyaíakat atau lingkungan yang kuíang
menghaígai oíang lain
5. Tayangan Televisi dan Media Cetak; ľeílalu seíing menonton film atau memainkan
peímainan dengan adegan kekeíasan
6. Fenomena geng; Meíasa tidak beídaya
7. Pelaku juga merupakan korban perundungan; Mengalami peíundungan di masa lalu
8. Kurang pendampingan orang tua; ľidak mendapatkan pendampingan atau pengajaían yang tepat
untuk lebih sensitif atau peduli teíhadap peíasaan oíang lain.
9. Merasa bahwa pihak lawan sebagai “bahaya” (perceived of threats)
10. Memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu daíi peíundungan yang dilakukan ; Adanya
keinginan untuk memiliki power sehingga dapat lebih berkuasa;
11. Balas dendam; Membalas peíundungan yang peínah dialaminya
12. Adanya trauma masa lalu yang belum terselesaikan
13. Faktor Fisik, Memiliki postur tubuh yang besar atau tinggi dan kuat.
14. Faktor Psikologis, memiliki keinginan untuk meluapkan kemaíahan atau íasa fíustasi daíi
peímasalahan yang dihadapi, sepeíti masalah keluaíga atau di sekolah
15. Senioritas-yunioritas dan karakter internal; Memiliki posisi atau jabatan yang lebih tinggi dan tidak
mampu menggunakannya secaía bijak.
16. Mencoba untuk mencaíi peíhatian dengan menjadi peíundung kaíena meíasa tidak
dipeíhatikan.

11
Dampak Perundungan di sekolah/madrasah bagi korban:

1. Mengalami ketakutan dan kecemasan


Bagi korban, dampak bullying pada jangka pendek, yaitu rasa ketakutan dan kecemasan. Saat anak menjadi
korban bullying (perundungan) di sekolah, ia bisa merasa takut pergi ke sekolah. Ketika sudah di sekolah, ia
kerap takut menggunakan kamar mandi, naik kendaraan umum, atau berjalan sendiri di lorong sekolah. Jika
perundungan ini terus terjadi, anak bisa jadi tidak ingin pergi ke sekolah dan mengikuti segala kegiatan yang
berhubungan dengan sekolahnya, seperti field trip atau kunjungan lapangan.
2. Kehilangan kepercayaan diri
Akibat intimidasi yang diterimanya, anak-anak sering merasa tidak sebaik orang yang menindas mereka
dalam berbagai aspek. Ia juga merasa dirinya buruk dan tidak pantas untuk melakukan berbagai hal. Hal
ini kerap membuat anak kehilangan kepercayaan diri terhadap kemampuannya. Ia merasa ragu dan tak yakin
untuk mencoba hal-hal baru. Adapun hal ini dapat berpengaruh hingga ia nanti dewasa.
3. Mengisolasi diri
Dampak bullying tidak hanya berdampak pada diri korban saja tetapi juga secara sosialnya. Perundungan
yang diterima korban bullying sering membuatnya merasa ditolak dan dibuang oleh lingkungan sosialnya.
Akibatnya, anak lebih memilih untuk mengisolasi diri dari teman atau anggota keluarganya. Bukan hanya itu,
adanya bullying di sekolah juga menciptakan lingkungan yang toxic, di mana anak yang dianggap lemah
akan terus menjadi sasaran intimidasi dan dikucilkan.
4. Sulit Membentuk hubungan
Masalah kepercayaan dan kecemasan yang anak alami bisa membuatnya sulit untuk menjalin suatu hubungan
dengan orang lain, termasuk dengan teman. Ia merasa sulit percaya dengan orang lain (trust issue) dan tidak
dapat berkomunikasi dengan mereka. Adapun hal ini tidak hanya terjadi dalam jangka pendek. Anak yang
mengalaminya bisa merasakan hal tersebut hingga ia nanti dewasa.
5. Memicu ganguan mental
Dampak negatif bullying bagi korban juga termasuk memicu gangguan mental pada anak, termasuk remaja.
Akibat faktor-faktor di atas, korban bullying lebih mungkin mengalami depresi, gangguan kecemasan, gangguan
makan, hingga post-traumatic stress disorder atau PTSD pada anak. Pada kasus yang ekstrem, tindakan
menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri pada anak remaja bisa terjadi. Ia juga lebih mungkin melakukan
pembalasan dengan kekerasan.
6. Masalah Kesehatan fisik
Pada beberapa kasus bullying yang berkaitan dengan kekerasan fisik, dampak pada kesehatan tubuh bisa
langsung terlihat. Misalnya muncul luka atau memar pada tubuh. Bukan cuma itu, trauma mental yang dialami
korban bullying lambat laun juga ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan fisiknya. Anak yang
diintimidasi lebih mungkin mengalami sakit kepala, jantung berdebar, sakit perut, sulit tidur, mengompol, atau
gejala lain yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab medis.
7. Penurunan prestasi akademik
Bukan cuma pada kesehatan, prestasi akademik juga bisa berpengaruh akibat bullying yang terjadi di sekolah.
Menurut Stomp Out Bullying, rasa takut dan cemas akibat menjadi korban bullying bisa membuatnya sulit
fokus untuk belajar di sekolah. Ia pun lebih mungkin untuk membolos atau bahkan putus sekolah yang tentu
akan memengaruhi nilai dan prestasi akademiknya.

Dampak Perundungan bagi pelaku:

 Prestasi akademik yang menurun. Ini bisa terjadi karena absen atau putus sekolah akibat penangguhan yang
diterimanya atau telah menyadari perbuatannya.
 Berkelahi dengan teman.

12
 Memiliki pemikiran atau keyakinan kriminal hingga ia dewasa.
 Lebih mungkin menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol saat remaja hingga dewasa.
 Lebih mungkin terlibat dalam aktivitas seksual dini.
 Bersikap kasar terhadap pasangan atau anak-anak saat tumbuh dewasa.
 Memiliki perilaku antisosial dan kesulitan membentuk hubungan.

Dampak perundungan bagi siswa yang menyaksikan (Upstanders):

 Merasa tidak nyaman dan aman


 Cemas dan takut hingga tidak mau untuk mencari bantuan
 Merasa tidak berdaya dan rendah diri
 Depresi atau gangguan kecemasan
 Lebih menggunakan alkohol atau obat-obat terlarang
 Bolos Sekolah.

Tanda-Tanda korban perundungan (Bullying) pada remaja:


 Perubahan sikap seperti jadi tidak minat makan, pendiam, dan mudah tersinggung.
 Anak tidak pernah membicarakan soal pertemanannya di sekolah atau marah ketika Anda
menanyakannya.
 Mengalami gangguan tidur seperti tidur larut malam atau bahkan tidak tidur sama sekali.
 Menarik diri dari pergaulan serta muncul ketakutan terhadap lawan jenis.
 Menjadi sangat protektif terhadap alat-alat elektronik yang dimilikinya seperti ponsel atau
komputer.
 Nilai mata pelajaran perlahan menurun.
 Terjadi krisis percaya diri serta gaya berpakaian berubah.
 Timbul luka memar di wajah, tangan, punggung, dan bagian tubuh lainnya secara tiba-tiba.
Pencegahan Perundungan di Sekolah/ Madrasah yang bisa dilakukan, seperti:
 Mengajak semua pihak untuk menciptakan suasana belajar atau kerja yang sehat dan bebas dari
perundungan
 Memberikan perhatian lebih pada anak atau pihak yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan perundungan
 Membuat peraturan atau hukuman terhadap diskriminasi atau pelecehan yang terjadi
Selain itu, perundungan yang terjadi di internet melalui media sosial juga bisa dicegah, dengan:
 Tidak menyebarkan informasi pribadi Tidak mengunggah gambar, menulis komentar, atau
informasi yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain
 Menghindari mengucapkan sesuatu di media sosial yang juga tidak pantas diucapkan secara langsung
ketika bertatap muka
 Tidak menanggapi perundungan yang terjadi di media sosial dan menyimpan bukti perundungan
untuk orang tua, guru, atau pihak yang berwajib
 Menceritakan masalah atau perundungan yang dialami pada orang tua atau pihak berwajib ketika
menggunakan media sosial.

13
AKTIVITAS 1
(Senin, 30 Oktober 2023 Jam 8-10)

1 Perkenalan: Tujuan: Mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama


Kenali Perundungan dengan mengidentifkasi perilaku perundungan (Bullying) dan jenisnya
(Bullying)
Persiapan:
Durasi: 3 JP 1. Guru / fasilitator menyiapkan lembar kerja K-W-L chart
Bahan: artikel dan 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Link Youtube aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas
Peran Guru: Fasilitator 3. Guru / fasilitator menyiapkan artikel atau link youtube untuk di bahas lebih
dalam melalui bahan dari website berikut:
https://youtu.be/lycHIv6orSY?si=aDRvk5IIV9l0AUtv lihat juga
https://youtu.be/Rhinz16z7tM?si=sg9BscmAthIIeQxg
Dimensi:
Profil Pelajar Pancasila; Pelaksanaan:
Beriman dan bertakwa a. Guru bertanya kepada peserta didik, apa yang mereka ketahui tentang topik
kepada Tuhan YME tersebut.
b. Peserta didik mengisi K-W-L chart (kolom pertama dan kedua)
dan berakhlak mulia
c. Peserta didik membaca artikel atau menyimak dan mengamati tanyangan
melalui youtube tentang perilaku perundungan yang terjadi.
Nilai P2RA: d. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang untuk
Ta’addub (Berkeadaban) membahas K-W-L chart dan membahas pertanyaan guru:
 Apa yang terjadi?
 Mengapa hal itu dapat terjadi?
 Apa definisi perundungan menurut kata-katamu sendiri?
e. Di dalam kelompok, peserta didik secara bergantian menyampaikan apa
yang mereka tulis dalam K-W-L chart dan menjawab pertanyaan guru,
kemudian setiap kelompok akan membagikan hasil diskusinya.

Tugas: Tugas Kelompok (formatif)

K-W-L Chart
Pada kolom pertama, tuliskan apa yang kamu tahu tentang topik. Pada kolom kedua, tuliskan tentang apa yang ingin
kamu tahu tentang topik. Pada kolom ketiga, tuliskan apa yang telah kamu pelajari dari topik ini.

What I Know What I Want to Know What I Learned


(Apa yang saya tahu?) Apa yang saya ingin tahu?) (Apa yang saya sudah pelajari?)

14
AKTIVITAS 2
(Selasa, 31 Oktober 2023 Jam 1-3)

2 Perkenalan: Tujuan: Mengidentifikasi penyebab perundungan


Perluas wawasan
dan Perdalam Persiapan:
Pemahamanmu a. Guru / fasilitator menyiapkan artikel atau link youtube untuk di bahas
lebih dalam melalui bahan dari website berikut:
Durasi: 3 JP https://youtu.be/dG4P5OhXCF0?si=BjmWZEb7YRMy3X5S
Bahan: artikel dan Lihat Juga https://youtu.be/kLh3dcqNpds?
Link Youtube si=sm2TKI89blPhdXNF Lihat juga
Peran Guru: Fasilitator https://youtu.be/K3mAWQti0gU?si=Immdco-
Od9wcNMmf
b. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini,dilaksanakan secara perkelas
Dimensi: c. Guru/ fasilitator menyiapkan lembar kerja
Profil Pelajar Pancasila;
Beriman dan bertakwa Pelaksanaan:
kepada Tuhan YME 1.Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Peran
dan berakhlak mulia guru sebagai fasilitator memberikan arahan dan mefasilitasi secara teknis jalannya
diskusi.
2.Setiap Kelompok membagi deskri[psi kerja sebagai berikut:
Nilai P2RA:
a. Pemimpin diskusi:memimpin jalannya diskusi
Ta’addub (Berkeadaban) b. Notulis: mencatat hasil diskusi
dan tasamuh (toleransi) c. Penyaji: menyajikan hasil diskusi secara lisan
3.Setiap kelompok membahas penyebab perundungan kemudian menuliskan hasil
diskusinya pada lembar kerja.
4.Penyaji dari setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi dari
kelompok masing-masing.
5.Peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa pada kegiatan hari ini, peserta
didik telah membangun elemen mengenai akhlak kepada manusia dengan cara
mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama

Tugas:
Tugas Kelompok: Berdiskusi mengenai penyebab perundungan

Lembar Kerja
Kelompok
:
Anggota Kelompok

: Kelas

Topik Penyebab Perundungan

15
Sebab-Sebab 1.
Perundungan 2.
3.
4.
5.
Dst

16
Referensi

AKTIVITAS 3
(Selasa, 31 Oktober 2023 Jam 4-5)

3 Perkenalan: Tujuan: Menganalisis dampak perundungan bagi Kesehatan jiwa dan


Aku Belajar dari Kamu raga

Durasi: 2 JP Persiapan:
Bahan: artikel dan 1. Guru / fasilitator menyiapkan link untuk dibahas lebih lanjut melalui
Link Youtube https://youtu.be/oFqH00YWQY4?si=XU4bnpzFHknOM_1X
Peran Guru: Fasilitator 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas

Pelaksanaan:
Dimensi: 1. Peserta didik diminta menyiapkan alat tulis
Profil Pelajar 1. Guru menjelaskan dampak kesehatan jiwa dan raga bagi pelajar di
Pancasila; Mandiri sekolah/madrasah
2. Selama pemaparan materi, peserta didik menuliskan catatan materi pada format
Nilai P2RA: yang telah disediakan oleh guru/fasilitator
Tasamuh (toleransi)
Tugas:
Tugas Mendiri: Peserta didik menuliskan catatan singkat

Format Tugas Mandiri


Nama
Kelas
Hari/Tanggal
Laporan Topik/Materi
Catatan:
a. Hal baru yang saya
dapatkan
b. Hal yang membuat saya
tercegang
c. Hal yang menjadi akibat
perundungan bagi
kesehatan jiwa dan raga
Refleksi:
Hal yang mau saya lakukan
setelah mengetahui isu
perundungan

17
AKTIVITAS 4
(Selasa, 31 Oktober 2023 Jam 6-7)

4 Perkenalan: Tujuan: Menggali olah rasa dengan memperkuat kepekaan dan


Jika Aku Menjadi Kamu sensivitas emosi, kesejahteraan emosi (emotional wellbeing)

Durasi: 2 JP Persiapan:
Bahan: video dan LKS T-P- 1. Guru / fasilitator mempersiapkan link dari tautan berikut ini
S Peran Guru: Fasilitator https://youtu.be/5OuItjNlBvE?si=RIkxpkLJCokR8bnc
2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas
2. Guru / fasilitator mempersiapkan lembar kerja T-P-S (Think-Pair-Share)
Dimensi:
Profil Pelajar Pelaksanaan:
Pancasila; Gotong 1. Peserta didik menonton sebuah tanyangan bagaimana seseorang menjadi
korban perundungan
Royong
2. Peserta didik bersama rekan kerja (1 Kelompok terdiri dari 2 orang) dan
mengerjakan lembar kerja T-P-S (Think-Pair-Share) Berpikir-
Nilai PPRA:
Berpasangan-Berbagi
Qudwah (Keteladanan) 3. Pada tahapan Think, peserta didik diminta untuk berpikir dan menjawab
pertanyaan terbuka yang diberikan oleh guru/fasilitator (lihat panduan
pertanyaan pada halaman berikutnya).
4. Pada tahapan Pair, peserta didik diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
bermainsingkat berdurasi 5 menit mengenai upaya yang dilakukan bila menjadi
korban perundungan
5. Pada tahapan Share, peserta didik akan berbagi dengan menampilkan
kesimpulan mereka kepada seluruh teman kelas.
6. Akhir Pembelajaran, guru menjelaskan bahwa peserta didik telah berlatih
mengolah rasa dengan lebih peka dan sensitive akan isu korban perundungan

Tugas:
Tugas Kelompok: diskusi kolaboratif melalui metode T-P-S

Prosedur Think – Pair – Share

Think (Berpikir) Pair (Berpasangan) Share (Berbagi)


 Guru/fasilitator mengajukan  Peserta didik berpasanagn  Peserta didik berbagi
pertanyaan-pertanyaan untuk mendiskusikan apa yang dengan seluruh kelas
pemantik: telah dipikirkannya dalam tentang diskusi mereka
1. Informasi apa yang tahapan sebelumnya, yaitu
kamu dapatkan dari think  Peserta didik secara sukarela
video tersebut? menyampaikan dan
2. Apabila kamu menjadi  Peserta didik membuat menampilkan kesimpulannya
salah satu dari mereka kesimpulan dari hasil diskusi dengan bergiliran
yang diminta mereka denagn membuat
berkomentar, apa yang sebuah skit atau bermain peran
akan kamu lakukan? singkat mengenai Upaya yang
3. Mengapa video dilakukan bila menjadi korban
tersebut dibuat? Apa perundungan
tujuannya?

18
4. Pesan apa yang kamu
dapatkan dari video ini
untukmu?
 Peserta didik berpikir dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut

Lembar Kerja Think-Pair-Share

Think (Berpikir) Pair (Berpasangan) Share (Berbagi)

 Berpikir dan jawablah  Bekerjalah dengan rekan  Berbagilah dengan seluruh


pertanyaan berikut ini: kerjamu, diskusikan dan teman kelas tentang hasil
a. Informasi apa yang kamu buatlah kesimpulan dari apa diskusimu!
dapatkan dari video yang kamu pikirkan
tersebut? sebelumnya dalam tahapan
b. Apabila kamu menjadi sebelumnya
salah satu dari mereka Jawaban:
yang diminta
berkomentar, apa yang
akan kamu lakukan?
c. Mengapa video tersebut
dibuat? Apa tujuannya?
d. Pesan apa yang kamu
dapatkan dari video ini
untukmu?

Jawaban:

AKTIVITAS 5
(Selasa, 31 Oktober 2023 Jam 8-9)
Refleksi Diri/Sikap

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana menurut pendapat anda dengan
adanya isu perundungan yang marak terjadi
saat ini?
2. Menurut anda, faktor apakah yang
melatarbelakangi terjandinya suatu
peristiwa perundungan?
3. Menurut anda, hal apa yang perlu dilakukan
untuk mencegah terjadinya perundungan?

19
AKTIVITAS 6
(Rabu, 1 November 2023 Jam 1-3)

6. Kontekstualisasi: Tujuan: Menganalisis masalah perundungan yang terjadi di sekolah/


Temukan Perundungan madrasah
di Madrasah
Persiapan:
Durasi: 3 JP 1. Guru / fasilitator mempersiapkan video dari tautan berikut ini
Bahan: video dan https://youtu.be/G3LmzB8ZqPs?si=ECoO0sS8t9UkY0fz lihat juga
artikel Peran Guru: https://youtu.be/f_CRqfHz7Lg?si=y3EGeZw3C_eMUIrE
Fasilitator 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas
3. Guru / fasilitator mempersipkan lembar kerja format mind map atau peta
konsep
Dimensi:
Profil Pelajar Pelaksanaan:
Pancasila; Gotong 1. Peserta didik membaca informasi yang terdapat dalam bahan ajar
Royong mengenai:
a. bentuk-bentuk perundungan
Elemen: Kolaborasi
b. kapan terjadinya perundungan
c. dimana terjadinya perundungan
Nilai P2RA: d. dampak perundungan
Qudwah (Keteladanan) e. siapa yang melakukan
2. Peserta didik mendapatkan pemahaman mendalam bahwa bentuk - bentuk
perundungan
3. Peserta didik bekerja dalam kelompok yang terdiri 4-5 orang untuk membuat
peta konsep berdasar pada Teknik 5 W-1H (Who, What, Where, Why, When,
How)
4. Peserta didik memberikan kesimpulan dengan cara bertukar peta konsep dan
saling memberikan komentar

Tugas:
Tugas Kelompok: (formatif) mengerjakan peta konsep dan
memberikan komentar

11
0
Mind Map (Peta Konsep)
Peserta didik akan melengkapi peta konsep

Definisi Jenis-Jenis
Bagaimana cara Dimana terjadi?
Mencegahnya?

Apa?
Bagaimana? Dimana?

Perundungan
(Bullying)
Dimana? Mengapa?

Dimana Alasan
terjadinya? Siapa? Melakukan?

Siapa yang jadi Siapa yang


korban? melakukan?

AKTIVITAS 7
(Rabu, 1 November 2023 Jam 4-5)

7. Kontekstualisasi: Tujuan: Mengidentifikasi karakterik perundung


Apakah Aku
Seorang Persiapan:
Perundung? 1. Guru / fasilitator mempersiapkan daftar pernyataan mengenai karakteristik
perundung atau pelaku perundungan
Durasi: 2 JP 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk aktivitas
Bahan: video dan ini, dilaksanakan secara perkelas
artikel Peran Guru:
Fasilitator, motivator Pelaksanaan:
a. Guru sebagai fasilitator menjelaskan kegiatan hari ini dan memotivasi bahwa
peserta didik akan menemukan praktek perundungan yang terjadi di sekolah
melalui sesi tanya jawab
b. Peserta didik dibagikan daftar pertanyaan terkait ciri-ciri atau
Dimensi:
karakterisktik perundung
Profil Pelajar c. Peserta didik bekerja secara individual untuk menjawab pertanyaan yang
Pancasila; Mandiri telah diberikan
d. Peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa melalui kegiatan ini, mereka
Nilai P2RA: telah belajar menerapkan praktek dimensi mandiri dengan elemen regulasi
Ta’adub (Berkeadaban) diri. Peserta didik belajar untuk memahami kondisi diri dan mengontrol
emosi diri
e. Guru Mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan oleh peserta didik sebagai
dokumentasi sekolah

20
Tugas:
Tugas Mandiri: (formatif) mengisikan lembar kerja “Apakah Aku
Seorang Perundung?

Apakah Aku Seorang Perundung? Formatif

No Pernyataan Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu


Pernah Kadang
1 Apakah aku sering memanggil temanku dengan
nama panggilan yang buruk?
2 Apakah aku sering bersikap menentang atau
bermusuhan dengan orang lain?
3 Apakah aku selalu ingin mengendalikan orang
lain?
4 Apakah aku sering kasar dengan orang lain,
contoh membentak atau menulis komentar yang
buruk akan orang lain?
5 Apakah aku marah jika ada hal-hal yang tidak
sesuai dengan keinginanku?
6 Apakah aku peduli dengan perasaan orang lain?

7 Apakah aku tertawa saat seseorang terluka atau


merasa malu?
8 Apakah aku sering memaksa orang melakukan hal
yang tidak mereka inginkan?
9 Apakah kamu pernah berbalasan komentar karena
orang lain terlebih dahulu menuliskan
komentar yang membuatmu marah pada status
atau postinganmu?
10 Apakah kamu pernah dikeluarkan dari grup
pertemanan digital?

Tips “Apabila Aku Seorang Perundung, maka kamu bisa menghentikannya dengan cara:
 Meminta maaf kepada orang yang telah kamu rundung, kamu dapat meminta secara langsung, dapat pula
minta maaf lewat telepon, surat, atau media komunikasi langsung.
 Sabarlah ketika kamu tidak secara langsung dimaafkan
 Temukan kegiatan yang sesuai dengan minatmu
 Bercerita pada seseorang yang lebih dewasa untuk menolongmu dari kasus perundungan
 Terima konsekuensi dari sekolah
 Belajarlah untuk saling menghormati dan berinteraksi dengan orang lain dengan sopan

AKTIVITAS 8
(Rabu, 1 November 2023 Jam 6-7)

21
8. Kontekstualisasi: Tujuan: Mengidentifikasi dan menilai tingkat sensivitas akan isu
Apakah Aku Seorang perundungan
Korban?
Persiapan:
Durasi: 2 JP 1. Guru / fasilitator mempersiapkan lembar penilaian diri mengenai

22
Bahan: video dan artikel karakteristik korban perundungan
Peran Guru: Fasilitator, 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
motivator aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas

Pelaksanaan:
a. Guru sebagai fasilitator menjelaskan kegiatan hari ini dan
Dimensi: memotivasi bahwa peserta didik akan melihat diri mereka sendiri dan
Profil Pelajar Pancasila; menilai secara jujur
Mandiri b. Pesert didik mendapatkan penjelasan bahwa mereka akan
mengevaluasi diri dengan melihat kepada diri mereka sendiri dan
Nilai P2RA: menilai secara jujur tentang isu perundungan
Ta’adub (Berkeadaban) c. Peserta didik dibagikan daftar pertanyaan terkait ciri-ciri atau
karakterisktik korban perundungan
d. Peserta didik bekerja secara individual untuk menjawab pertanyaan
yang telah diberikan
e. Peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa melalui kegiatan ini,
mereka telah belajar menerapkan praktek dimensi mandiri dengan
elemen regulasi diri. Peserta didik belajar untuk memahami kondisi
diri dan mengontrol emosi diri
f. Guru Mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan oleh peserta didik
sebagai dokumentasi sekolah

Tugas:
Tugas Mandiri: (formatif) mengisikan lembar penilaian diri

Self Asessment
Format Penilaian Diri
Apakah Aku Seorang Korban?

No Pernyataan Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu


Pernah Kadang
1 Apakah kamu pernah dekat dengan seseorang
secara langsung atau secara virtual kemudian dia
membeberkan informasi personalmu?

2 Apakah orang lain menjadikan penampilanmu


sebagai candaan?
3 Apakah kamu merasa terasing di sekolah?

4 Adakah orang lain menyebarkan rumor atau


informasi yang tidak benar tentangmu??
5 Apakah kamu pernah merasa takut ketika berada
dilingkungan sekolah atau ketika mengakses
internet atau media sosial?
6 Apakah orang lain pernah menyakitimu
secara langsung dan tertulis melalui pesan digital
atau media sosial?
7 Apakah kamu pernah diejek secara langsusng
atau di ejek pada media digital
atau orang lain pernah memposting sesuatu

23
yang membuatmu marah?
8 Apakah kamu merasa kuatir atau depresi
ketika kamu berhadapan dengan orang yang
menyakitimu?
9 Apakah kamu mengalami sakit kepala atau
sakit perut sebelum kamu bertemu dengan orang
yang pernah melukaimu?
10 Apakah kamu pernah dipanggil dengan sebutan
yang membuatmu kesal?
11 Apakah kamu pernah dikucilkan dari sebuah
grup pertemanan?
12 Apakah orang lain pernah memposting fotomu
secara digital tanpa seijinmu?
13 Apakah ada orang lain yang pernah berpura-
pura menjadi kamu di situs media sosial?
14 Apakah kamu pernah berbalasan komentar karena
orang lain terlebih dahulu menuliskan komentar
yang membuatmu marah pada
status atau postinganmu?
15 Apakah kamu pernah dikeluarkan dari grup
pertemanan di sekolah atau grup pertemanan
digital?

Tips “Apabila Aku Seorang Korban..”


Simak Langkah-langkah apa yang harus aku lakukan jika mengalami perundungan:
 Bersikaplah tenang, mengambil napas dalam-dalam selama satu menit kemudian hembuskan keluar
 Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di depan perundung
 Berdiri tegak, angkat kepalamu, hadapi pelaku dengan tenang, atau tinggalkan perundung
 Tolak permintaan pelaku dengan sopan
 Segera menyingkir apabila kamu dalam bahaya
 Cari bantuan orang dewasa yang kamu percaya (orang tua, guru) untuk menghentikan
 Blok akun media sosial perundung, jika anda korban perundungan dunia maya
 Laporkan perilaku perundungan, print screen tampilan sebagai bukti
 Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan

AKTIVITAS 9
(Rabu, 1 November 2023 Jam 8-9)
Refleksi Diri/Sikap

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana Anda merasa jika Anda berada di
posisi korban perundungan?
2. Buatlah perencanaan tindakan untuk
mendukung teman sebaya menjadi korban
bullying!
3. Pertimbangan pendekatan apa yang
anda lakukan untuk membantu pelaku
perundungan dalam memahami

24
dampak negatif dari tindakan mereka, dan
upaya anda untuk mendorong
perubahan perilaku?

AKTIVITAS 10
(Kamis, 2 November 2023 Jam 1-3)

10. Kontekstualisasi: Tujuan: Melakukan aktivitas fisik, sosial dan ibadah secara seimbang
Menjadi Upstanders melalui berdoa dan zikir dan menuliskan aksi sederhana sebagai
tindak lanjut proyek ini
Durasi: 3 JP
Bahan: video dan Persiapan:
artikel Peran Guru: 1. Guru / fasilitator bekerjasama dengan guru Agama dalam kegiatan ini
Fasilitator 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas
3. Guru / fasilitator menyiapkan satu lagu untuk mengiringi doa atau zikir
bersama
Dimensi:
Profil Pelajar Pancasila; Pelaksanaan:
1. Guru / fasilitator memimpin doa atau zikir bersama
Berakwa kepada
2. Peserta didik mendapat penguatan bahwa mereka adalah upstanders, yaitu
Tuhan YME, Berakhlak
melakukan tindakan berempati ketika melihat perilaku perundungan
mulia, Gotong Royong untuk mengurangi derita korban perundungan
3. Sebagai upstanders, peserta didik akan membuat sebuah kartu motivasi
Nilai P2RA: sederhana (lihat contoh pada pada halaman selanjutnya) dan memberikan
I’tidal (Adil dan konsisten) kepada salah satu teman mereka.
4. Peserta didik dan guru melakukan doa bersama diiringai sebuah lagu untuk
merefleksikan diri, menyampaikan komitmen, dan mengucapkan terima kasih
kepada Allah SWT yang telah menciptakan perbedaan untuk manusia dapat
saling menghargai.
5. Peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa melalui kegiatan ini, mereka
telah belajar melatih diri menerapkan dimensi profil pelajar Pancasila
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri dan bergotong
royong
6. Peserta didik mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan sebagai
dokumentasi madrasah dalam pelaksanaan P5P2RA
Tugas:
Tugas Mandiri: Membuat Kartu motivasi sederhana

Upaya yang bisa dilakukan supaya dijauhkan dari perundungan yakni dengan sebuah amalan zikir
dan doa.

25
Do'a ini selain bisa digunakan untuk menghindari orang yang akan melakukan kejahatan kepadamu, juga bisa berguna
saat akan ada orang yang berniat jahat.
Zikir yang bisa dibaca

،ُ َّ‫ ول إ َل َه إل لال‬،ِ‫ وا ْلحمد َهِلل‬،‫س ْبحان هلال‬


‫و لُ َّال أَكبر‬
Tips Menjadi Upstanders

Untuk menjadi upstanders, kamu dapat:


✓ Hindari ikut menertawakan perilaku perundungan
✓ Katakan kepada perundung untuk menghentikan perilaku mereka
✓ Cari bantuan dari orang yang lebih dewasa untuk menghentikan perilaku
✓ Tidak menyebarluaskan video, teks, atau gambar perundungan
✓ Dukung korban perundungan

Kartu Motivasi:
Setiap peserta didik menuliskan sebuah kalimat motivasi kepada satu teman mereka sebagai ajakan mencegah
perundungan. Contoh kartu:

AKTIVITAS 11
(Kamis, 2 November 2023 Jam 4-5)

26
11. Kontekstualisasi: Tujuan: Mengidentifkasi upaya pencegahan perundungan di madrasah

Persiapan:
1. Guru / fasilitator mempersiapkan tautan berikut ini

27
Lihat Sekitarmu (Upaya https://youtu.be/gN0h9DtTgFM?si=VVUMLhi2Iwhrbik9 Lihat juga
Pencegahan Perundungan https://youtu.be/MrpRG83pC7s?si=6nt_plV0Musrcohu
di madrasah) 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas
3. Guru / fasilitator mempersiapkan daftar pertanyaan mengenai upaya
Durasi: 2 JP pencegahan perundungan di madrasah
Bahan: video dan
artikel Peran Guru: Pelaksanaan:
Fasilitator a. Guru sebagai fasilitator melakukan ulasan kembali tentang definisi
perundungan dan jenis atau bentuk perundungan kemudian memotivasi bahwa
peserta didik akan menemukan uapaya pencegahan praktek perundungan di
madrasah melalui sesi tanya jawab
b. Peserta didik dibagikan daftar pertanyaan mengenai upaya pencegahan
Dimensi:
perundungan di madrasah
Profil Pelajar c. Peserta didik bekerja dalam kelompok yang terdiri 4-5 orang (guru harus selektif
Pancasila; Gotong dalam memilih kelompok: gender sebaiknya tidak dicampur, memisahkan
Royong peserta didik yang memiliki kecenderungan sebagai perundung dan korban
(yang memiliki masa lalu kelam akibat perundungan)
Nilai P2RA: d. Setiap kelompok membuat kesepakatan kerja, guna mencapai tujuan kerja
I’tidal (Adil dan Konsisten) kelompok.
e. Peserta didik dapat melakukan tanya jawab secara bergiliran, sehingga satu
peserta didik akan mendapatkan satu atau dua responden. Peserta didik memulai
pertanyaan dengan kalimat (apakah yang kamu upayakan untuk mencegah
perundungan?)
f. Peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa melalui kegiatan ini, mereka
telah belajar menerapkan praktek dimensi gotong royong dengan elemen tanggap
terhadap lingkungan sosial
g. Peserta didik mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan sebagai dokumentasi
madrasah dalam pelaksanaan P5P2RA
Tugas:
Tugas Kelompok: saling bertanya jawab akan pernyataan yang telah
disediakan

Lembar kerja: Lihat Sekitarmu


Upaya pencegahan perundungan di madrasah

Kelompok 1 Peranku sebagai kepala madrasah (Upaya yang akan


saya lakukan):

Kelompok 2 Peranku sebagai guru mata pelajaran (Upaya yang akan


saya lakukan):

Kelompok 3 Peranku sebagai guru Bimbingan dan Konseling (Upaya


yang akan saya lakukan):

Kelompok 4 Peranku sebagai siswa madrasah (Upaya yang akan saya


lakukan):

28
AKTIVITAS 12
(Kamis, 2 November 2023 Jam 6-7)

12. Kontekstualisasi: Tujuan: Membangun jiwa dan raga yang bebas perundungan dengan
Membangun jiwa dan proses dan usaha yang berkelanjutan
raga yang bebas dari
perundungan Persiapan:
1. Guru / fasilitator mempersiapkan video relaksasi
Durasi: 2 JP 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Bahan: video dan aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas
artikel Peran Guru: 3. Guru / fasilitator mempraktekkan latihan relaksasi
Fasilitator
Pelaksanaan:
a. Peserta didik mendapat penguatan bahwa mereka perlu pemahaman diri.
Pemahaman diri adalah landasan penting dalam membangun jiwa dan raga
Dimensi: yang bebas dari perundungan.
b.Guru/ fasilitator melakukan ulasan kembali dalam konteks memerangi
Profil Pelajar Pancasila;
perundungan, pemahaman diri memiliki peran penting dalam
Mandiri dan gotong royong
mengidentifikasi penyebab perundungan, mengatasi dampaknya, dan
memperkuat jiwa dan raga.
Nilai P2RA: c. Peserta didik bekerja dalam kelompok yang terdiri 4-5 orang (guru harus selektif
I’tidal (Adil dan Konsisten) dalam memilih kelompok: gender sebaiknya tidak dicampur, memisahkan
peserta didik yang memiliki kecenderungan sebagai perundung dan korban
(yang memiliki masa lalu kelam akibat perundungan)
d.Setiap kelompok membuat kesepakatan kerja, guna mencapai tujuan kerja
kelompok.
e. Peserta didik dapat melakukan relaksasi secara bergiliran, sehingga semua
peserta didik akan mendapatkan kesempatan relaksasi.
f. Peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa melalui kegiatan ini, mereka
telah belajar menerapkan praktek relaksasi dalam membangun jiwa dan raga

Tugas:
Tugas Kelompok: Latihan relaksasi

Tips Membangun jiwa dan raga yang bebas dari perundungan dengan proses yang memerlukan
waktu, tekad, dan usaha yang berkelanjutan.
1. Self-Awareness (Pemahaman Diri): Langkah pertama adalah memahami diri Anda sendiri.
Kenali kelemahan dan kekuatan Anda, serta identifikasi penyebab perundungan. Ini akan membantu Anda
memahami akar masalahnya.
2. Terapkan Self-Love (Cintai Diri Sendiri): Cintai diri Anda dengan tulus. Ini termasuk
menerima diri Anda apa adanya, dengan semua kekurangan dan kelebihannya. Ini akan memberi
Anda rasa percaya diri yang lebih besar.
3. Cari Dukungan: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau seorang konselor.
Membicarakan pengalaman Anda dan perasaan Anda dengan seseorang yang Anda percayai dapat
membantu Anda mengatasi perundungan.
4. Pembelajaran dan Pertumbuhan: Pertimbangkan setiap pengalaman perundungan sebagai
kesempatan untuk belajar dan berkembang. Banyak orang yang mengalami perundungan di masa lalu
telah berkembang menjadi individu yang tangguh dan penuh empati.
5. Berbicara dengan Pelaku Perundungan: Jika memungkinkan, bicaralah dengan orang yang
melakukan perundungan. Terkadang, mereka mungkin tidak menyadari dampak negatif yang

29
mereka timbulkan. Cobalah untuk memulai percakapan terbuka dengan tujuan memahami dan mencari sol
Latihan meditasi, yoga, atau
olahragaLatihan Relaksasi
dapat membantu dan
Anda Stres Management
mengelola (Manajemen
stres dan meningkatkan Stres): jiwa dan raga Anda.
kesejahteraan
Cobalah untuk mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung dan lingkungan yang positif.
Belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, mengatasi konflik, dan membangun hubungan yang sehat
Jika Anda berada
Buat dalam situasi
Lingkungan di mana perundungan adalah bentuk pelecehan yang melanggar hukum, pe
Positif:
Proses membangun jiwa dan raga yang bebas dari perundungan adalah perjalanan panjang. Tidak selalu m
Tips: beberapa cara di mana pemahaman diri dapat membantu membangun jiwa dan raga yang bebas dari
Kembangkan Keterampilan Sosial:

Ambil Tindakan Hukum (jika perlu):

Jangan Menyerah:

1. Mengidentifikasi Penyebab Perundungan: Dengan pemahaman diri yang kuat, Anda dapat
merenung dan meresapi pengalaman Anda untuk mengidentifikasi penyebab perundungan. Anda bisa
bertanya pada diri sendiri mengapa Anda menjadi target perundungan, apakah itu karena penampilan
fisik, kepribadian, atau faktor lainnya. Ini adalah langkah awal dalam mengatasi perundungan.
2. Mengelola Emosi: Pemahaman diri membantu Anda mengenali perasaan dan emosi Anda saat
menghadapi perundungan. Anda dapat belajar mengenali tanda-tanda stres, kecemasan, atau depresi, dan
mengambil langkah-langkah untuk mengatasi mereka. Ini mencegah Anda dari menjadi korban yang
lebih parah dari perundungan.
3. Meningkatkan Diri: Melalui pemahaman diri, Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan bakat Anda.
Ini memungkinkan Anda untuk fokus pada pengembangan diri Anda, meningkatkan rasa percaya diri,
dan mencapai prestasi yang lebih besar. Ini juga membantu Anda membangun identitas positif yang tidak
rentan terhadap perundungan.
4. Mengembangkan Empati: Pemahaman diri juga memungkinkan Anda untuk mengembangkan empati
terhadap diri sendiri dan orang lain. Ini membantu Anda menjadi lebih toleran terhadap perbedaan dan
lebih memahami perasaan dan pengalaman orang lain. Sebagai hasilnya, Anda mungkin lebih mampu
untuk mengatasi perundungan dan mendukung orang lain yang mungkin mengalami perundungan.
5. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi: Memahami diri sendiri membantu Anda menjadi lebih
sadar tentang bagaimana Anda berkomunikasi dengan orang lain. Ini bisa membantu Anda menghindari
perilaku yang dapat menyebabkan perundungan atau merusak hubungan sosial Anda. Anda dapat belajar
cara berkomunikasi secara efektif dan mengatasi konflik secara konstruktif.
6. Merancang Strategi Perlindungan Diri: Dengan pemahaman diri yang mendalam, Anda dapat
merancang strategi perlindungan diri yang lebih efektif. Anda bisa menghindari situasi atau
orang-orang yang cenderung menjadi sumber perundungan, serta mengembangkan keterampilan untuk
menghadapinya dengan lebih baik jika Anda harus menghadapinya.

21
0
AKTIVITAS 13
(Kamis, 2 November 2023 Jam 8-9)
Refleksi Diri/Sikap

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana Anda merasa jika Anda berada di
posisi Upstanders?

2. Pertimbangan apa yang anda lakukan


untuk mencegah perundungan?

3. Deskripsikan pengalamanmu terkait


dengan kegiatan relaksasi!

AKTIVITAS 14
(Jumat, 3 November 2023 Jam 1-3)

14. Aksi Tujuan: Melatih kebugaran jasmani dengan senam P5P2RA dan
Latih dirimu memaknai pesan perundungan dalam lagu agen perubahan

Durasi: 3 JP Persiapan:
Bahan: - 1. Guru / fasilitator mempersiapkan tempat atau arena yang luas,
Peran Guru: Fasilitator 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini, dilaksanakan secara bersama , Lihat senam P5P2RA
https://youtu.be/ExMP5klIz04?si=a8wJ9ZtHl7F_eCnr
Lanjut dengan kegiatan menyanyi Anti Bullying
Dimensi: https://youtu.be/WqCFfMlSCf4?si=2G9r4JCPyOf9brjY
Profil Pelajar Pancasila; 3. Guru / fasilitator menayangkan senam atau tari P5P2RA
Mandiri, Bertakwa 4. Guru Penjaskesorkes mengambil peranan sebagai instruktur olahraga
kepada Tuhan YME dan
Pelaksanaan:
berakhlak mulia
a. Peserta didk melakukan olah raga bersama di sebuah lapangan yang
Nilai P2RA: dipimpin oleh guru olah raga
I’tidal (Adil dan Konsisten) b. Setiap peserta didik harus mengikuti gerakan seperti yang
diinstruksikan oleh fasilitator.
c. Setelah kegiatan selesai, peserta didik diminta untuk memikirkan
makna kegiatan dan hubungannya dengan upaya pencegahan
perundungan

Tugas:
Tugas Mandiri: Peserta didik menemukan makna kegiatan dan
menuliskan dalam refleksi diri/sikap

21
1
AKTIVITAS 15
(Jumat, 3 November 2023 Jam 4-5)
Refleksi Diri/Sikap

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana langkah praktis merawat
raga?

2. Apa makna kegiatan dan


hubungannya dengan upaya
pencegahan perundungan?
3. Buatlah rencana pribadi untuk menjaga
kesehatan fisik anda!

AKTIVITAS 16
(Sabtu, 4 November 2023 Jam 1-3)

16. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Proses Persiapan Pembuatan Poster menggunakan berbgai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
Konvensional guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster
Durasi: 3 JP
Persiapan:
Bahan: Pensil, penggaris, spidol,
pesil warna, dan kertas A3
1. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Peran Guru: Fasilitator 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
melakukan kegiatan ini.
Dimensi:
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri Pelaksanaan:
a. Guru/ fasilitator menunjukkan sebuah poster yang menarik, kemudian
Nilai P2RA: menanyakan kepada peserta didik tujuan dibuatnya poster tersebut dan
Taadub (Berkeadaban) keuntungan pembuatan poster
b. Peserta didik harus mendapatkan penjelasan tentang ciri-ciri poster
yang baik:
1. Poster menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami,
persuasif, dan mudah diingat.
2. Poster diilengkapi dengan gambar yang sesuai, mendukung tema,
dan warna kontras menarik
3. Poster memilki tujuan yang jelas, yaitu untuk menyampaikan
pesan tertentu.
c. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Mandiri: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis jurnal proses

30
AKTIVITAS 17
(Sabtu, 4 November 2023 Jam 4-5)

17. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Proses Pembuatan Poster menggunakan berbgai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
Konvensional guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster promosi
Durasi: 2 JP
Persiapan:
Bahan: Pensil, penggaris, spidol,
pesil warna, dan kertas A3
1. Guru / fasilitator berkomunikasi dengan peserta didik terkait
Peran Guru: Fasilitator dengan pembuatan poster
2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
Dimensi: melakukan kegiatan ini.
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri
Pelaksanaan:
Nilai P2RA: a. Guru/ fasilitator menunjukkan sebuah poster yang menarik, kemudian
Taadub (Berkeadaban) menjelaskan tujuan pembuatan poster
b. Peserta didik melakukan pembuatan poster sesuai dengan arahan guru/
fasilitator
c. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan desain poster

AKTIVITAS 18
(Sabtu, 4 November 2023 Jam 6-7)

18. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Pembuatan Poster dan Presentasi menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster promosi
Durasi: 2 JP
Bahan: Pensil, penggaris, spidol,
Persiapan:
pesil warna, dan kertas A3
Peran Guru: Fasilitator
1. Guru / fasilitator berkomunikasi dengan Peserta didik terkait
dengan presentasi poster
2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
Dimensi: 3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri melakukan kegiatan ini.

Nilai P2RA: Pelaksanaan:


Taadub (Berkeadaban) a. Guru/ fasilitator menunjukkan sebuah poster yang menarik, kemudian
mendemonstrasikan cara melakukan presentasi secara efektif
b. Peserta didik melakukan presentasi sesuai dengan arahan guru/
fasilitator
c. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk

31
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 19
(Sabtu, 4 November 2023 Jam 8-10)
Refleksi Diri/Sikap

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana langkah pembuatan
poster?
2. Bagaimana ciri-ciri poster yang baik?

3. Apa kendala dan hambatan Anda


dalam pembuatan poster?

AKTIVITAS 20
(Senin, 6 November 2023 Jam 1-3)

32
20. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Proses Persiapan Pembuatan Poster menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster
Durasi: 3 JP
Bahan: Canvas, cat air, kuas, Persiapan:
pensil, dan palet.
1. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk membuat poster dengan bahan
Peran Guru: Fasilitator
dasar canvas.
2. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan poster canvas.
Dimensi: 3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri aktivitas ini
4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
Nilai P2RA: melakukan kegiatan ini.
Taadub (Berkeadaban)
Pelaksanaan:
a. Guru/ fasilitator menunjukkan sebuah poster yang menarik, kemudian
menanyakan kepada peserta didik tujuan dibuatnya poster tersebut dan
keuntungan pembuatan poster
b. Peserta didik harus mendapatkan penjelasan tentang ciri-ciri poster
yang baik:
1. Poster menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami,
persuasif, dan mudah diingat.
2. Poster diilengkapi dengan gambar yang sesuai, mendukung tema,
dan warna kontras menarik
3. Poster memilki tujuan yang jelas, yaitu untuk menyampaikan
pesan tertentu.

33
c. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya
Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 21
(Senin, 6 November 2023 Jam 4-5)

21. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Proses Pembuatan Desain Poster menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster promosi
Durasi: 2 JP
Bahan: Canvas, cat air, kuas,
Persiapan:
pensil, dan palet.
Peran Guru: Fasilitator
1. Guru / fasilitator berkomunikasi dengan peserta didik terkait
dengan pembuatan desain poster
2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
Dimensi: 3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri melakukan kegiatan ini.

Nilai P2RA: Pelaksanaan:


Taadub (Berkeadaban) a. Guru/ fasilitator menunjukkan sebuah poster yang menarik, kemudian
menjelaskan tujuan pembuatan poster
b. Peserta didik melakukan pembuatan poster sesuai dengan arahan guru/
fasilitator
c. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
desain poster

AKTIVITAS 22
(Senin, 6 November 2023 Jam 6-7)

34
22. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Pembuatan Poster menggunakan berbgai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster promosi
Durasi: 2 JP
Bahan: Pensil, penggaris, spidol,
Persiapan:
pesil warna, dan kertas A3
Peran Guru: Fasilitator
1. Guru / fasilitator berkomunikasi dengan peserta didik terkait
dengan presentasi poster
2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Dimensi: aktivitas ini
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri 3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
melakukan kegiatan ini.

35
Nilai P2RA: Pelaksanaan:
Taadub (Berkeadaban) a. Pserta didik membuat sebuah poster yang menarik di atas canvas
b. Peserta didik melakukan presentasi sesuai dengan arahan guru/
fasilitator

Tugas:
Tugas Mandiri: Peserta didik mengerjakan kegiatan membuat poster di atas
canvas

AKTIVITAS 23
(Senin, 6 November 2023 Jam 8-9)

23. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Presentasi Poster menggunakan berbgai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster promosi
Durasi: 2 JP
Bahan: Pensil, penggaris, spidol,
Persiapan:
pesil warna, dan kertas A3
Peran Guru: Fasilitator
1. Guru / fasilitator berkomunikasi dengan peserta didik terkait dengan
presentasi poster
2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
Dimensi: 3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri melakukan kegiatan ini.

Nilai P2RA: Pelaksanaan:


Taadub (Berkeadaban) a. Peserta didik menumbuhkan rasa percaya diri untuk melakukan
presentasi poster
b. Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang kegiatan bahwa
melakukan presentasi melalui poster yang telah mereka buat.
c. Peserta didik melakukan presentasi sesuai dengan arahan guru/
fasilitator

Tugas:
Tugas Mandiri: Peserta didik mengerjakan kegiatan presentasi poster

AKTIVITAS 24
(Senin, 6 November 2023 Jam 10-11)

24. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif, serta
Pameran Poster menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah
guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui poster promosi
Durasi: 2 JP
Bahan: poster, meja, hiasan, Peran
Persiapan:
Guru: Fasilitator
1. Guru / fasilitator berkomunikasi dengan peserta didik terkait dengan
Dimensi: pameran poster
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV)
royong

36
untuk aktivitas ini
Nilai P2RA: 3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru seni budaya untuk
Taadub (Berkeadaban) melakukan kegiatan ini.
Pelaksanaan:
a. Peserta didik mendesain kegiatan pameran di kelas masing-
masing
b. Peserta didik bekerja dalam kelompok kelas
c. Peserta didik melakukan pameran sesuai dengan arahan guru/
fasilitator

Tugas:
Tugas Kelompok: Pameran poster

Tips: Agar pameran menarik


Pameran adalah kegiatan yang memperkenalkan sebuah karya atau produk. Kegiatan pameran ini terdiri dari banyak
karya atau produk yang dikenalkan. Agar pameran menarik perhatian, silakan mempersiapkan
perlengkapan seperti berikut.
1. Produk
2. Rak atau Tempat Penyimpanan
3. Perlengkapan Promosi seperti poster, flyer, banner, brosur, atau katalog.
4. Perlengkapan Pendukung Lainnya, misalnya meja atau lampu

AKTIVITAS 25
(Selasa, 7 November 2023 Jam 1)

25. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai ucapan, gerakan dan media secara efektif,
Proses Persiapan Pembuatan Yel- serta menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan
Yel anti perundungan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui yel-yel
Durasi: 1 JP
Persiapan:
Bahan: Kertas, pulpen, spidol Peran
a. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk membuat Yel-Yel
Guru: Fasilitator
b. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan yel-yel.
c. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Dimensi: aktivitas ini
Profil Pelajar Pancasila; Mandiri, d. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Bergotong royong Indonesia untuk melakukan kegiatan ini.
Nilai P2RA: Pelaksanaan:
Taadub (Berkeadaban) 1. Guru/ fasilitator menunjukkan sebuah yel-yel yang menarik
2. Peserta didik mendapatkan penjelasan bahwa yel-yel adalah ucapan
atau gerakan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
memunculkan rasa kebersamaan, merasa empati, merasa senang
bersama, merasa kuat. Yel-yel merupakan serangkaian kata-kata
atau frasa yang dinyanyikan atau diucapkan bersama oleh
sekelompok orang, dengan tujuan menyuarakan penolakan
terhadap perilaku bullying dan
mempromosikan sikap yang positif, kebijakan, serta kesadaran

37
tentang masalah bullying.

3. Peserta didik mendapatkan penjelasan bahwa yel-yel itu harus


menyenangkan, penuh energik, dan dinikmati dengan perasaan.
Tanpa adanya rasa percaya diri yel-yel tak akan berpengaruh sama
sekali sekalipun di suarakan berkali-kali.
4. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Mandiri: Peserta didik menyiapkan mental mengikuti kegiatan

AKTIVITAS 26
(Selasa, 7 November 2023 Jam 2-3)

38
26. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai ucapan, gerakan dan media secara efektif,
Proses Pembuatan Yel-Yel anti serta menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan
perundungan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui yel-yel
Durasi: 2 JP
Persiapan:
Bahan: -
Peran Guru: Fasilitator
1. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk membuat Yel-Yel
2. Peserta didik menyiapkan diri dengan penuh percaya diri dan
energik
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV)
Dimensi: untuk aktivitas ini
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
royong Indonesia untuk melakukan kegiatan ini.
Nilai P2RA: Pelaksanaan:
Taadub (Berkeadaban) a. Guru/ fasilitator menunjukkan sebuah yel-yel yang menarik,
kemudian menjelaskan cara membuat yel-yel
b. Peserta didik mrendapatkan penjelasan cara pembuatan yel- yel
sebagai berikut:
c. Gunakan kata-kata aneh. Yel-yel harus menggunakan kata-
kata yang aneh, yang jarang di dengar oleh orang, atau bahkan
tak pernah di dengarkan oleh orang lain. Dengan cara ini akan
menjadi daya tarik tersendiri dan membuat orang lain penasaran.
d. Gunakan teriakan. Karena untuk penyemangat maka harus ada
sedikit teriakannya untuk membangkitkan energi yang mulai
hilang. Tanpa adanya teriakan, yel-yel akan terkesan biasa-biasa
saja.
e. Buat Yel-yel versi panjang dan pendek. Dengan cara membuat
2 versi maka ketika tidak punya waktu yang lama maka bisa
menggunakan yel-yel yang versi pendek, sedangkan jika mempunyai
waktu yang lebih maka gunakan yel-yel yang panjang. Tapi pastikan
yel-yel tidak diulang-ulang dengan cepat. Artinya memang yel-
yelnya harus panjang.
f. Ada Opening dan ada Closing. Opening biasanya

39
dilakukan dengan nada yang tinggi, dan closing bisanya
dilakukan dengan suara teriakan yang lepas.
g. Peserta didik melakukan pembuatan yel-yel sesuai dengan arahan
guru/ fasilitator
h. Guru/ fasilitator membagi peserta didik dalam kelompok yang
terdiri (4-5 Orang).
i. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan

AKTIVITAS 27
(Selasa, 7 November 2023 Jam 4-5)

31
0
27. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai ucapan, gerakan dan media secara efektif,
Berlatih menyuarakan yel-yel anti serta menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan
perundungan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui yel-yel
Durasi: 2 JP
Persiapan:
Bahan: -
Peran Guru: Fasilitator
1. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk berlatih menyuarakan yel-
yel
2. Peserta didik menyiapkan diri dengan penuh percaya diri dan
energik
Dimensi: 3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV)
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong untuk aktivitas ini
royong 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Indonesia untuk melakukan kegiatan ini.
Nilai P2RA:
Taadub (Berkeadaban) Pelaksanaan:
a. Guru/ fasilitator meminta peserta didik dalam kelompok yang
terdiri (4-5 Orang) untuk berlatih
b. Guru / fasilitator menyampaikan bahwa yel-yel ini digunakan
untuk mencipatakan kesadaran, membangun semangat dan
mengajak orang-orang untuk bersatu melawan perundungan.
c. Peserta didik berlatih menyuarakan yel-yel sesuai dengan arahan
guru/ fasilitator
d. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan

AKTIVITAS 28
(Selasa, 7 November 2023 Jam 6-7)

28. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai ucapan, gerakan dan media secara efektif,
serta menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk

31
1
Presentasi makna yel-yel anti menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui
perundungan yel-yel

Persiapan:
1. Guru / fasilitator memotivasi peserta didik untuk presentasi
Durasi: 2 JP
Bahan: -
mengenai makna yel-yel yang telah di buat.
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri dengan penuh percaya diri dan
energik
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
Dimensi: 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong Indonesia untuk melakukan kegiatan ini.
royong
Pelaksanaan:
Nilai P2RA: a. Guru/ fasilitator meminta peserta didik dalam kelompok (boleh
Taadub (Berkeadaban)
perwakilan kelompok) untuk presentasi makna yel-yel
b. Guru / fasilitator menyampaikan bahwa yel-yel anti
perundungan ini merupakan alat komunikasi yang kuat untuk
memerangi perilaku perundungan dan mendorong persatuan dan
pemahaman dalam komunitas atau kelompok.
c. Peserta didik mempresentasikan makna yel-yel sesuai dengan arahan
guru/ fasilitator
d. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 29
(Selasa, 7 November 2023 Jam 8-9)

29. Aksi Tujuan: Menggunakan berbagai ucapan, gerakan dan media secara efektif,
Tag video yel-yel anti serta menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan
perundungan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama melalui yel-yel

Persiapan:
Durasi: 2 JP Bahan:
1. Guru / fasilitator memotivasi peserta didik untuk membuat
Handphone dokumentasi kegiatan melalui video
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri dengan penuh percaya diri dan
energik
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
Dimensi: 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru TIK untuk
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong melakukan kegiatan ini.
royong
Pelaksanaan:
Nilai P2RA:
a. Guru/ fasilitator meminta peserta didik dalam kelompok untuk
Taadub (Berkeadaban)
membuat video yel-yel anti perundungan

31
2
b. Guru / fasilitator menyampaikan bahwa video yel-yel anti
perundungan ini merupakan alat komunikasi yang kuat untuk
memerangi perilaku perundungan dan mendorong persatuan dan
pemahaman dalam komunitas atau kelompok.
c. Peserta didik melakukan perekaman video yel-yel anti
perundungan secara bergantian/kelompok
d. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 30
(Rabu, 8 November 2023 Jam 1-2)

31
3
30. Aksi Tujuan: Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan
Proses persiapan drama (pembuatan bersama sesuai dengan target yang sudah di tentukan melalui latihan peran
naskah drama) secara maksimal dengan teknik artikulasi, ekspresi dan bloking.

Persiapan:
Durasi: 2 JP
1. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk membuat naskah drama
Bahan: Kertas dan pulpen Peran 2. Peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan
Guru: Fasilitator 3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Dimensi:
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong Pelaksanaan:
royong a. Guru/ fasilitator membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri
(4-5 Orang) untuk membuat naskah drama
Nilai P2RA:
b. Guru / fasilitator menyampaikan bahwa drama adalah jenis karya sastra
Taadub (Berkeadaban)
yang menceritakan sebuah kisah yang mengandung dialog dan ada tokoh
memerankannya. Berkaitan dengan pementasan drama, maka
menggabungkan antara seni sastra dan seni pertunjukan. Pementasan
diartikan dengan proses, cara, atau perbuatan mementaskan.
c. Guru / fasilitator menjelaskan bahwa untuk persiapan drama
diperlukan naskah drama. Naskah ini menjadi sangat penting karena
melibatkan jalannya cerita drama. Naskah drama menjadi referensi dari
jalannya pementasan drama baik, alur, lakon, tempat dan suasana.
d. Peserta didik berlatih menulis naskah drama dengan arahan guru/
fasilitator
e. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk mengerjakan
kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:

31
4
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 31
(Rabu, 8 November 2023 Jam 3-5)

31. Aksi Tujuan: Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan
Proses latihan drama bersama sesuai dengan target yang sudah di tentukan melalui latihan peran
secara maksimal dengan teknik artikulasi, ekspresi dan bloking.

Persiapan:
Durasi: 3 JP
Bahan: -
1. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk berlatih drama
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV)
untuk aktivitas ini
Dimensi: 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
royong
Pelaksanaan:
Nilai P2RA: a. Guru/ fasilitator meminta kelompok drama untuk berlatih drama
Taadub (Berkeadaban)
b. Guru / fasilitator menjelaskan bahwa unsur drama adalah pemain.
Pemain merupakan orang yang memerankan karakter dalam naskah
drama, fasilitator menanyakan yang cocok memerankan karakter
pelaku perundungan, korban perundungan dan saksi atau
upstander.
c. Guru / fasilitator menjelaskan bahwa untuk pementasan drama perlu tata
artistic, termasuk busana atau kostum drama, riasan dan suara dan
music.
d. Peserta didik berlatih drama dengan arahan guru/ fasilitator
e. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 32
(Rabu, 8 November 2023 Jam 6-7)

40
32. Aksi Tujuan: Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan
Proses latihan pementasan drama bersama sesuai dengan target yang sudah di tentukan melalui latihan peran
secara maksimal dengan teknik artikulasi, ekspresi dan bloking.

Persiapan:
Durasi: 2 JP
Bahan: -
1. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk berlatih drama
Peran Guru: Fasilitator persiapan pementasan
2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang

40
akan digunakan
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Dimensi: aktivitas ini
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
royong
Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Nilai P2RA:
Taadub (Berkeadaban) Pelaksanaan:
a. Guru/ fasilitator meminta kelompok drama untuk berlatih
pementasan drama
b. Guru / fasilitator menjelaskan bahwa tahap latihan pementasan drama
drama antara lain
 Berlatih peran (mulai menghapal teks, menerapkan
ekspresi, menggunakan olah vokal dan artikulasi yang kelas)
 Berlatih gerakan sesuai peran (berlatih teknik bloking) per
adegan
 Mempersiapkan setting dan kostum
 Berlatih peran (hapal teks, menerapkan ekspresi dan
artikulasi)
 Berlatih per adegan
 Mempersiapkan seting ruangan yang akan dipakai untuk
pementasan dan kostum
c. Peserta didik berlatih pementasan drama dengan arahan guru/
fasilitator
d. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 33
(Rabu, 7 November 2023 Jam 7-8)

33. Aksi Tujuan: Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan
Proses latihan pementasan drama bersama sesuai dengan target yang sudah di tentukan melalui latihan peran
secara maksimal dengan teknik artikulasi, ekspresi dan bloking.

Persiapan:
Durasi: 2 JP
Bahan: -
1. Guru / fasilitator memotivasi siswa untuk berlatih pementasan
Peran Guru: Fasilitator drama
2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Dimensi: aktivitas ini
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
royong Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Nilai P2RA: Pelaksanaan:
Taadub (Berkeadaban) a. Guru/ fasilitator meminta kelompok drama untuk berlatih

41
pementasan drama
b. Peserta didik berlatih pementasan drama dengan arahan guru/
fasilitator
c. Peserta didik melakukan formatif memainkan peran
d. Guru / fasilitator menjelaskan bahwa gladikotor akan dilakukan
bergantian mulai dari kelompok 1 dan selanjutnya
e. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

AKTIVITAS 34
(Kamis, 9 November 2023 Jam 1-2)

42
34. Aksi Tujuan: Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru untuk
Persiapan pementasan drama menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
menunjang tujuan melalui pementasan drama

Persiapan:
Durasi: 2 JP
1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
Bahan: -
Peran Guru: Fasilitator digunakan sebagai tempat pementasan drama
2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Guru/ fasilitator memilih salah seorang sebagai MC untuk memandu
Dimensi: acara pementasan
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong 4. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
royong aktivitas ini
5. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Nilai P2RA: Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Taadub (Berkeadaban)
Pelaksanaan:
a. Guru/ fasilitator meminta kelompok drama bersiap untuk
pementasan drama
b. Peserta didik melakukan pemanasan vocal sebelum mulai
pementasan
c. Guru / fasilitator menjelaskan bahwa gladiresik akan dilakukan
bergantian mulai dari kelompok 1 dan selanjutnya menggunakan setting
dan kostum
d. Peserta didik dari kelompok lain akan menonton dan
memberikan umpan balik
e. Peserta didik mulai bekerjasama dalam kelompok untuk
mengerjakan kegiatan serta target pencapaiannya

Tugas:
Tugas Kelompok: Peserta didik mengerjakan kegiatan dan menulis
jurnal proses

43
AKTIVITAS 35
(Kamis, 9 November 2023 Jam 3-5)

35. Aksi Tujuan: Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru untuk
Pementasan drama menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
menunjang tujuan melalui pementasan drama

Persiapan:
Durasi: 2 JP
1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
Bahan: -
Peran Guru: Fasilitator digunakan sebagai tempat pementasan drama
2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Dimensi: aktivitas ini
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong 4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
royong Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Nilai P2RA: Pelaksanaan:
Taadub (Berkeadaban) a. Guru/ fasilitator meminta kelompok drama bersiap untuk
pementasan drama
b. Pementasan drama dapat dilakukan dalam 2 sesi (@sesi = 2 atau 3
kelompok)
c. Penentuan sesi dalam pementasan drama sangat disesuaikan dengan
kondisi sekolah, jumlah kelas X, dan jumlah kelompok.
d. Durasi waktu untuk pergantian sesi adalah 30 menit untuk
mempersiapkan pementasan kelompok drama selanjutnya

Tugas:
Tugas Kelompok: Pementasan drama

AKTIVITAS 36
(Kamis, 9 November 2023 Jam 6-7)

36. Aksi Tujuan: Melakukan aksi melalui pementasan drama


Pementasan drama (lanjutan)
Persiapan:
1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
digunakan sebagai tempat pementasan drama
Durasi: 2 JP
Bahan: -
2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
Peran Guru: Fasilitator digunakan
3. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
aktivitas ini
4. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Dimensi: Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong
royong Pelaksanaan:
a. Guru/ fasilitator meminta kelompok drama bersiap untuk
Nilai P2RA: pementasan drama lanjutan
Taadub (Berkeadaban)
b. Pementasan drama dapat dilakukan dalam 2 sesi (@sesi = 2 atau 3
kelompok)

44
c. Penentuan sesi dalam pementasan drama sangat disesuaikan dengan
kondisi sekolah, jumlah kelas X, dan jumlah kelompok.
d. Durasi waktu untuk pergantian sesi adalah 30 menit untuk
mempersiapkan pementasan kelompok drama selanjutnya

Tugas:
Tugas Kelompok: Pementasan drama (lanjutan)

AKTIVITAS 37
(Kamis, 9 November 2023 Jam 8-9)

45
37. Aksi: Seberapa Tujuan: Melakukan aktivitas fisik dan menulis refleksi berdasarkan kriteria
jauh aku elemen profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pelaksanaan projek
melangkah
Persiapan:
Durasi: 3 JP 1. Guru / fasilitator mempersiapkan lembar penilaian diri.
Bahan: Penilaian diri Peran 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk
Guru: Fasilitator aktivitas ini, dilaksanakan secara perkelas

Pelaksanaan:
Dimensi: a. Peserta didk melakukan penilaian diri dengan mengevaluasi
Profil Pelajar Pancasila; pencapaian karakteristik elemen (lihat lembar penilaian diri pada
Mandiri halaman berikutnya).
b. Peserta didik menjawab pertanyaan untuk refleksi dalam bentuk
Nilai P2RA: paragraf yang berisi 150 kata.
I’tidal (Adil dan Konsisten)  Apakah aku sudah merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual
secara seimbang?
 Apakah aku mengutamakan persamaan dengan orang lain dan
menghargai perbedaan?
 Apakah aku sudah membangun tim dan mengelola Kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama?
 Apakah aku aktif menyimak dan menggunakan berbagai strategi
untuk menyelesaikan masalah dalam kelompok?
 Apakah aku tanggap terhadap lingkungan sosial dan
berkontribusi untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik baik akan
isu perundungan dunia maya?
 Apakah aku dapat mengendalikan dan menyesuaikan emosi dengan
tepat selama mengikuti projek ini?
 Apakah aku melakukan refleksi dan menganalisis
kekuranganku untuk dapat aku perbaiki?
 Apakah aku sudah memberikan alternatif solusi untuk
mencegah isu perundungan?
Tugas:
Tugas Mandiri: Melakukan penilaian diri (Sumatif)

46
Penilaian Diri Sumatif
Lembar Refleksi
Pertanyaan 3 2 1
 Apakah aku sudah merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual secara
seimbang?
 Apakah aku punya rencana untuk merawat diriku secara fisik, mental, dan
spiritual?
 Apakah aku mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai
perbedaan?
 Apakah aku sudah membangun tim dan mengelola Kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama?
 Apakah aku aktif menyimak dan menggunakan berbagai strategi untuk
menyelesaikan masalah dalam kelompok?
 Apakah aku tanggap terhadap lingkungan sosial dan berkontribusi untuk
menghasilkan keadaan yang lebih baik baik akan isu perundungan dunia maya?
 Apakah aku dapat mengendalikan dan menyesuaikan emosi dengan tepat selama
mengikuti projek ini?
 Apakah aku melakukan refleksi dan menganalisis kekuranganku untuk dapat
aku perbaiki?
 Apakah aku sudah memberikan alternatif solusi untuk mencegah isu
perundungan?

Elaborasikan jawabanmu dan ceritakan bagaimana keterampilan yang didapat dari projek ini dapat menunjang karirmu di
masa depan (150 kata).
Jawaban:

AKTIVITAS 38
(Jumat, 10 November 2023 Jam 1-3)

38. Aksi Tujuan: Melatih kebugaran jasmani dengan senam P5P2RA dan
Latih dirimu memaknai pesan perundungan dalam lagu agen perubahan

Durasi: 3 JP Persiapan:
Bahan: TV atau LCD 1. Guru / fasilitator mempersiapkan tempat atau arena yang luas,

47
Peran Guru: Fasilitator 2. Sekolah/madrasah menyiapkan perangkat audio dan visual (TV) untuk aktivitas
ini, dilaksanakan secara bersama , Lihat senam P5P2RA
https://youtu.be/ExMP5klIz04?si=a8wJ9ZtHl7F_eCnr
Lanjut dengan kegiatan menyanyi Anti Bullying
Dimensi: https://youtu.be/WqCFfMlSCf4?si=2G9r4JCPyOf9brjY
Profil Pelajar Pancasila; 3. Guru / fasilitator menayangkan senam atau tari P5P2RA
Mandiri, Bertakwa 4. Guru Penjaskesorkes mengambil peranan sebagai instruktur olahraga
kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia Pelaksanaan:
a. Peserta didk melakukan olah raga bersama di sebuah lapangan yang
Nilai P2RA: dipimpin oleh guru olah raga
I’tidal (Adil dan Konsisten) b. Setiap peserta didik harus mengikuti gerakan seperti yang
diinstruksikan oleh fasilitator.
c. Setelah kegiatan selesai, peserta didik diminta untuk memikirkan makna
kegiatan dan hubungannya dengan upaya pencegahan perundungan

Tugas:
Tugas Mandiri: Peserta didik menemukan makna kegiatan dan
menuliskan dalam refleksi diri/sikap

AKTIVITAS 39
(Jumat, 10 November 2023 Jam 4-5)
Refleksi Diri/Sikap

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana pengalamanmu dengan
pelaksanaan senam P5P2RA?

2. Jelaskan pula pengalamanmu dalam


pelaksanaan pementasan drama?

3. Apa makna kedua kegiatan tersebut dan


hubungannya dengan upaya pencegahan
perundungan?

AKTIVITAS 40
(Sabtu, 11 November 2023 Jam 1)

40. Aksi Tujuan: Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru untuk
Persiapan Kampanye menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
menunjang tujuan melalui kamapanye anti perundungan
Persiapan:
1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
Durasi: 1 JP
digunakan sebagai tempat kampanye
Bahan: -
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan kampanye
(poster dan yel-yel)

Pelaksanaan:
Dimensi: a. Guru/ fasilitator meminta peserta didik bersiap untuk melakukan

48
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong kampanye
royong b. Peserta didik menyiapkan poster anti perundungan
Nilai P2RA: Tugas:
Taadub (Berkeadaban)
Tugas Kelompok: Peserta didik mempersiapkan bahan kampanye (poster
dan yel-yel)

AKTIVITAS 41
(Sabtu, 11 November 2023 Jam 2-3)

41. Aksi Tujuan: Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru untuk
Pelaksanaan Kampanye kelas X- menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
1 menunjang tujuan melalui kampanye anti perudungan

Persiapan:
1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
Durasi: 2 JP
Bahan: - digunakan sebagai tempat kampanye
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Dimensi:
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong Pelaksanaan:
royong 1. Guru/ fasilitator meminta peserta didik kelas X.1 secara
berkelompok dan bergiliran melaksanakan kampanye di kelas X.2,
Nilai P2RA:
X.3, dan X.4
Taadub (Berkeadaban)
2. Peserta didik kelas X.1 melaksanakan kampanye secara berkelompok
dan bergiliran di kelas X.2, X.3, dan X.4
3. Peserta didik kelas X.2, X.3, dan X.4 menyimak kampanye yang
disampaikan kelas X.1 dan memberikan umpan balik

Tugas:
Tugas Kelompok: melaksanakan kampanye di setiap kelas X

AKTIVITAS 42
(Sabtu, 11 November 2023 Jam 4-5)

42. Aksi Tujuan: Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru untuk
Pelaksanaan Kampanye kelas X- menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
2 menunjang tujuan melalui kampanye anti perudungan

Persiapan:
1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
Durasi: 2 JP
Bahan: - digunakan sebagai tempat kampanye
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Dimensi:

49
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong Pelaksanaan:
royong 1. Guru/ fasilitator meminta peserta didik kelas X.2 secara
berkelompok dan bergiliran melaksanakan kampanye di kelas X.1,
Nilai P2RA: X.3, dan X.4
Taadub (Berkeadaban)
2. Peserta didik kelas X.2 melaksanakan kampanye secara
berkelompok dan bergiliran di kelas X.1, X.3, dan X.4
3. Peserta didik kelas X.1, X.3, dan X.4 menyimak kampanye yang
disampaikan kelas X.2 dan memberikan umpan balik

Tugas:
Tugas Kelompok: melaksanakan kampanye di setiap kelas X

AKTIVITAS 43
(Sabtu, 11 November 2023 Jam 6-7)

43. Aksi Tujuan: Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru untuk
Pelaksanaan Kampanye kelas X- menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
3 menunjang tujuan melalui kampanye anti perudungan

Persiapan:
1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
Durasi: 2 JP
Bahan: - digunakan sebagai tempat kampanye
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Dimensi:
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong Pelaksanaan:
royong 1. Guru/ fasilitator meminta peserta didik kelas X.3 secara
berkelompok dan bergiliran melaksanakan kampanye di kelas X.1,
Nilai P2RA: X.2, dan X.4
Taadub (Berkeadaban)
2. Peserta didik kelas X.3 melaksanakan kampanye secara
berkelompok dan bergiliran di kelas X.1, X.2, dan X.4
3. Peserta didik kelas X.1, X.2, dan X.4 menyimak kampanye yang
disampaikan kelas X.3 dan memberikan umpan balik

Tugas:
Tugas Kelompok: melaksanakan kampanye di setiap kelas X

AKTIVITAS 44
(Sabtu, 11 November 2023 Jam 8-9)

44. Aksi Tujuan: Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru untuk
Pelaksanaan Kampanye kelas X- menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
4 menunjang tujuan melalui kampanye anti perudungan

Persiapan:

41
0
Durasi: 2 JP 1. Guru / fasilitator dan peserta didik menyiapkan ruang kelas yang akan
Bahan: - digunakan sebagai tempat kampanye
Peran Guru: Fasilitator 2. Peserta didik menyiapkan diri, menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan
3. Guru /fasilititator dapat bekerja sama dengan guru Bahasa
Dimensi: Indonesia, guru seni budaya untuk melakukan kegiatan ini.
Profil Pelajar Pancasila; Bergotong
royong Pelaksanaan:
a. Guru/ fasilitator meminta peserta didik kelas X.4 secara
Nilai P2RA: berkelompok dan bergiliran melaksanakan kampanye di kelas X.1,
Taadub (Berkeadaban) X.2, dan X.3
b. Peserta didik kelas X.3 melaksanakan kampanye secara
berkelompok dan bergiliran di kelas X.1, X.2, dan X.3
c. Peserta didik kelas X.1, X.2, dan X.3 menyimak kampanye yang
disampaikan kelas X.4 dan memberikan umpan balik

Tugas:
Tugas Kelompok: melaksanakan kampanye di setiap kelas X

AKTIVITAS 45
(Sabtu, 11 November 2023 Jam 10)
Post Test

1. Apa yang Anda ketahui tentang perundungan (bullying)?


2. Berikan contoh jenis perundungan (bullying) di lingkungan madrasah?
3. Bagaimana menurut anda upaya pencegahan perundungan (bullying)?
4. Apa dampak perundungan (bullying) bagi korban dan pelaku?
5. Bagaimana komitmen anda untuk mewujudkan MAN 1 Barru menjadi madrasah bebas perilaku
perundungan?
Jawaban
1. Perundungan atau Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis yang membuat seseorang merasa tidak
nyaman, sakit hati dan tertekan. (10 Poin)
2. Contoh perundungan Verbal: Memaki, membentak, menghina, berteriak, mempermalukan, mengejek,
(memanggil dengan sebutan atau nama orang tua) dan lainnya
Contoh perundungan Fisik: Memukul, menendang, mencubit, menampar ,menjambak, meninju, mendorong,
meludahi,dan lainnya
Contoh Perundungan Psikologis/Relasional: Mengabaikan, mendiamkan, mengucilkan, membeda-
bedakan, melirik dengan sinis (bombastic side eye)
Contoh perundungan dunia maya (Cyber bullying), memperolok di media sosial dengan mengirimkan
pesan yang meyakiti, menghina, dan mengancam, mengedit atau mengubah foto tidak semestinya,
menyebarkan kabar bohong, pesan terror,perang kata-kata di dunia maya (flaming), mengucilkan
seseorang di group online. (20 Poin)
3. Upaya pencegahan perundungan:
a. Sosialisasi pemahaman perundungan di lingkungan madrasah
b. Membuat kebijakan terkait aksi perundungan
c. Ada jalur komunikasi terbuka untuk pelaporan kasus

41
1
d. Mengdakan kegiatan anti perundungan (10 Poin)
4. Dampak Perundungan bagi korban: mengalami penderitaan, depresi yang berkepanjangan dan parahnya
adalah bunuh diri, gangguan prestasi, pikiran untuk balas dendam.
Dampak perundungan bagi pelaku: Kurang empati, kecenderungan melakukan kekerasan,kesulitan menjalin
hubungan interpersonal, gangguan kesehatan mental, masalah perilaku. (20 Poin)
5. Komitmen peserta didik (jawaban menyesuaikan). (10 Poin)

50
PENUTUP

Melalui pembelajaran berbasis modul projek, diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
belajar secara mandiri dan mengukur kemampuan diri sendiri. Tidak terkecuali dalam memahami konsep dasar
dan implementasinya. Semoga modul ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam proses
pembelajaran, baik teori maupun praktik. Dengan harapan peserta didik lebih mendalami materi lain di samping
materi yang ada di modul ini melalui berbagai sumber, jurnal, maupun internet. Dalam kesempatan ini, penulis
mohon saran dan kritik yang membangun terhadap modul projek ini demi sempurnanya penyusunan modul
projek di masa-masa yang akan datang. Semoga modul projek ini memberikan manfaat bagi peserta didik dan
pembaca budiman lainnya.

Modul projek bagunlah jiwa dan raganya dengan topik “Madrasahku Bebas Perundungan"
dapat menjadi sesuatu yang menginspirasi dan memotivasi para peserta didik dan fasilitator modul untuk
berkomitmen terhadap kebebasan dari perundungan. Dengan penuh harapan dan tekad, Penulis berharap
bahwa modul "Madrasahku Bebas Perundungan" memberikan wawasan, pengetahuan, dan kekuatan
kepada Anda semua untuk bersama-sama menciptakan lingkungan madrasah yang aman, peduli, dan bebas
dari perundungan. Ingatlah, setiap tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar. Mari kita berdiri
bersama dalam perjuangan melawan perundungan dan menjadikan madrasah kita sebagai tempat yang
penuh dengan cinta, penghargaan, dan keadilan. Terima kasih atas partisipasi Anda, dan semoga
Anda semua menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan kepada dunia ini.

51
GLOSARIUM

Assesmen formatif: Metode evaluasi proses pemahaman peserta didik, kebutuhan pembelajaran, dankemajuan
akademik yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan selama pembelajaran

Assesmen Sumatif: Metode evaluasi yang biasanya dilakukan di akhir pembelajaran yang
memungkinkanpendidik mengukur pemahaman peserta didik, biasanya berdasarkan kriteria standar

Bullying (perundungan): tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok
orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis.

Evaluasi : pengukuran atau perbaikan dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan

Kontekstual : Berkenaan atau ada kaitannya dengan tema yang disesuaikan dengan dengan kehidupan masa kini

K-W-L chart: tabel yang berisi 3 kolom dengan keterangan K (apa yang saya tahu?), W (apa yang saya ingin
tahu?), dan L(apa yang saya pelajari?)

Pertanyaan pemantik : pertanyaan yang bersifat memancing anak untuk berfikir sesuai tema yang dipilih

Profil Pelajar Pancasila : Pelajar yang memiliki 6 ciri utama yakni: beriman, bertaqwa kepada Tuhan
yangMaha/esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Tunggal, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif

Projek: Projek pembelajaran, rencana pekerjaan dengan sasaran

Rubrik: deskripsi kriteria penilaian

T-P-S (think-pair-share): sebuah aktivitas diskusi yang dilakukan dua orang dengan keterangan T (berpikir),
P (berpasangan), S (berbagi)

Upstander: sebutan untuk seseorang yang membela orang-orang yang tertindas, seperti melakukan tindakan
berempati ketika melihat perilaku perundungan untuk mengurangi derita korban perundungan.

52
REFERENSI
Adit, A. (2020, Februari 16). Kompas. 10 Cara Hadapi "Bullying" atau Perundungan, Kamu Wajib Tahu! bertema.com. (2021).
Retrieved from https://bertema.com/stop-perundungan-atau-bullying.
Bonny Tjongjono, Hartono Gunardi, Sudung O. Pardede, Tjhin Wiguna. (2019). Perundungan- siber(Cyberbullying) serta
Masalah Emosi dan Perilaku pada Pelajar Usia 12-15 Tahun di Jakarta Pusat.
Buzanko, C. (2021, Januari 12). psycom.net. Retrieved from https://www.psycom.net/bullying-test/.
Diena Haryana, Nanik Suwaryani, Aria Ahmad Mangunwibawa, Purwanto, Anik Budi Utami, Asih Priamsari. (2019).
kemdikbud.go.id. Retrieved from
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Dokumen/7157_2019-10- 30/Stop
%20Perundungan%20(1).pdf.
Dwinanda, r. (2019, Mei 15). Peneliti: Perundungan di Dunia Maya Lebih Pengaruhi Remaja. Peneliti: Perundungan di
Dunia Maya Lebih Pengaruhi Remaja.
Hanadian Nurhayati, Wolff. (2019, August 12).
Mujtahidah. ( 2018), Menakar Perilaku Bullying di Sekolah, Barru: Yasbic
http://www.readwritethink.org/files/resources/printouts/KWL%20Chart.pdf. (n.d.). Retrieved from
http://www.readwritethink.org/.
https://www.statista.com/statistics/1036460/indonesia-cyberbullying-experienced-on-socialmedia/. Retrieved from
www.statista.com.
Indonesia, T. C. (2019, April 10). CNN. Bullying Jadi Masalah Serius Kesehatan Masyarakat.
pacerteensagainstbullying.org. (2021). Retrieved from
https://www.pacerteensagainstbullying.org/advocacy-for-self/are-you-being-bullied/.
Panduan Profil Pelajar Pancasila (2021) oleh tim Penyusun.
Reportase, A. (2021, February 25). https://tropis.info/survey-microsoft-indeks-kesopanan-bermedia-sosial- di-
indonesia-rendah/. Retrieved from www.tropis.info.
Unicef. (2020). www.unicef.org. Retrieved from https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu- cyberbullying

53
Lampiran
Rubrik penilaian Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil Alamiin

Dimensi Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
Sulit memahami diri Memahami diri dan Menerima diri dan Menerima diri,
sendiri dan orang lain. berusaha menerima orang lain dengan melengkapi
Belum dapat orang lain dengan kekurangan dan kekurangan dan
Bertakwa menyadari adanya kekurangan dan kelebihannya lewat mengapresiasi
kepada Tuhan konflik serta kelebihannya. Mulai perkataan dan kelebihan orang lain
Yang Maha solusinya memahami konflik perbuatan. lewat perkataan dan
Esa, dan yang ada dan Memahami konflik perbuatan.
berakhlak berusaha mencari dan cenderung mencari Menganalisis konflik dan
mulia solusi untuk solusi untuk berinisiatif mencari
kepentingan bersama kepentingan solusi untuk
bersama kepentingan bersama.
Kurang aktif terlibat Cukup aktif dalam Aktif dalam kerja Berinisiatif untuk
dalam kerja sama, kerja sama, sama, responsif, memulai kerja sama,
cenderung pendiam dan komunikatif, dan komunikatif, tanggap menginspirasi tim,
menunggu pekerjaan, mulai memberikan terhadap konflik dan responsif, komunikatif,
Gotong kurang memberikan kontribusi di dalam berkontribusi positif menjadi teladan dalam
Royong kontribusi dalam kelompok. dalam kelompok dan memberikan kontribusi
kelompok. lingkungan sekolah. positif dalam kelompok
maupun lingkungan
sekolah/madrasah
Belum dalam Cukup dapat Dapat menguasai Mahir menguasai emosi
Mandiri menguasai emosi pada menguasai emosi di emosi pada tempat dan pada tempat dan situasi
tempat dan situasi yang saat dan tempat yang situasi yang tepat, yang tepat, sangat
tepat. Cenderung tepat. reflektif, dan reflektif,
bertindak sesukanya dan Menerima umpan memotivasi diri memperlihatkan
tidak memerhatikan balik tetapi belum sendiri berdasarkan kemajuan dan
umpan balik yang dapat umpan balik yang perkembangan konkrit
diberikan. mempraktikannya diberikan dalam mengelola
secara konkrit. umpan balik yang
diberikan

54
LEMBAR INSTRUMEN AKSI PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN
PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIIN

Judul Projek : Madrasahku bebas perundungan


Nama Siswa :
Kelas/Fase :
No.Absen :

Tahapan Aksi BB MB BSH SB

1. PERENCANAAN
Perencanaan membuat lini masa atau kerangka pikir lengkap (latar
belakang masalah,tujuan, tahapan-tahapan dalam pengerjaan projek,
pembagian tugas dalam kelompok).
2. PELAKSANAAN
Mengidentifikasi tahapan untuk menjalankan rencana. Dapat
melaksanakan rencana dengan proses yang terkoordinasi, bervariasidan
berkerja secara adaptif sesuai dengan pembagian
kerja kelompok yang telah disepakati
3. KETEPATAN SASARAN
Merancang solusi atau aksi yang tapat sasaran sesuai inti masalah yang
diangkat realistis dan memberikan dampak yang
berkesinambungan.

Catatan:

55

Anda mungkin juga menyukai