Anda di halaman 1dari 24

KREASI BATOK KELAPA MENJADI

HIASAN
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Bagi Guru SMA (Fase E)
Tema: Kearifan Lokal
Penulis: I Gede Superjaya, S. Pd
Koordinator Fasilitator Project P5 SMA Negeri 1 SIMANGUMBAN
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang
Tujuan, Alur, berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Jika hendak
dan Target berfokus pada nilai budaya, maka kearifan lokal dapat juga didefinisikan sebagai nilai budaya lokal
yang dapat dimanfaatkan guna mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara bijaksana. Tata nilai
Pencapaian atau perilaku hidup masyarakat lokal secara arif dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang
Projek akan menghasilkan sebuah tradisi/budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, kearifan lokal
dapat menjadi pedoman masyarakat untuk bersikap dan bertindak dalam konteks kehidupan sehari-
hari.

Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi
kearifan lokal yang ada di daerah tempat tinggalnya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan
menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk memahami
bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari
pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya
yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat
menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap
ini ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki
kait dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal.

Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak
untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta
didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan
fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta
didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya.

Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana
seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah,
guru, dan perwakilan masyarakat serta dapat melakukan pementasan/festival mengenai budaya
lokal yang sudah dipilih oleh masing-masing kelas.

Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Mandiri, Kolaborasi, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada halaman berikutnya.
Tahapan dalam projek “Festival Seni dan Budaya”

Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal

1 2 3
Pengantar Materi Kearifan Lokal Identitas Diri dan Kelompok Tantangan di Sekitarku

Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing

4 5
Menelusuri budaya lokal Kondisi Impian

Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan

6 7 8
Menentukan bentuk Aksi Persiapan Aksi Simulasi Aksi

Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi

9 10
Festival Seni Evaluasi dan Refleksi
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
untuk Project Festival Seni dan Budaya

Dimensi Profil Pelajar Pancasila Elemen Profil Pelajar Pancasila Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Aktivitas Terkait
Terkait

Mandiri Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi

Regulasi Diri Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri

Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri

Percaya diri tangguh dan adaftif

Gotong Royong Kolaborasi Kerjasama

Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama

Saling ketergantungan positif.

Berbagi

Kreatif Menghasilkan gagasan orisinil

Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil


Perkembangan Sub-elemen Dimensi
Mandiri

Sub Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Mengenali kualitas Mengidentifikasi kemampuan, Menggambarkan pengaruh kualitas Membuat penilaian yang realistis Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-
dan minat diri prestasi, dan ketertarikannya dirinya terhadap pelaksanaan dan terhadap kemampuan dan minat tantangan yang akan dihadapi pada konteks
serta tantangan serta tantangan yang dihadapi hasil belajar; serta mengidentifikasi , serta prioritas pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang
yang dihadapi berdasarkan kejadian-kejadian kemampuan yang ingin dikembangkan pengembangan diri akan dipilihnya di masa depan.
yang dialaminya dalam dengan mempertimbangkan tantangan berdasarkan pengalaman
kehidupan sehari-hari. yang dihadapinya dan umpan balik dari belajar dan aktivitas lain yang
orang dewasa dilakukannya.

Berinisiatif untuk Memahami arti penting bekerja secara Mengkritisi efektivitas dirinya Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif
Menunjukkan mengerjakan tugastugas rutin mandiri serta inisiatif untuk dalam bekerja secara mandiri mencari dan mengembangkan
inisiatif dan secara mandiri dibawah melakukannya dalam menunjang dengan mengidentifikasi hal-hal pengetahuan dan keterampilan yang
bekerja secara pengawasan dan dukungan pembelajaran dan pengembangan yang menunjang maupun spesifik sesuai tujuan di masa depan.
mandiri orang dewasa dirinya menghambat dalam mencapai
tujuan.

Melaksanakan kegiatan Menjelaskan pentingnya mengatur Mengidentifikasi faktorfaktor Melakukan tindakantindakan secara
Mengembangkan belajar di kelas dan diri secara mandiri dan mulai yang dapat mempengaruhi konsisten guna mencapai tujuan karir dan
pengendalian dan menyelesaikan tugas-tugas menjalankan kegiatan dan tugas yang kemampuan dalam mengelola pengembangan dirinya di masa depan, serta
disiplin diri dalam waktu yang telah telah sepakati secara mandiri diri dalam pelaksanaan aktivitas berusaha mencari dan melakukan alternatif
disepakati. belajar dan pengembangan tindakan lain yang dapat dilakukan ketika
dirinya menemui hambatan.

Berani mencoba dan adaptif Tetap bertahan mengerjakan tugas Menyusun, menyesuaikan, dan Menyesuaikan dan mulai menjalankan
Percaya diri
menghadapi situasi baru serta ketika dihadapkan dengan tantangan mengujicobakan berbagai rencana dan strategi pengembangan
tangguh dan bertahan mengerjakan dan berusaha menyesuaikan strateginya strategi dan cara kerjanya dirinya dengan mempertimbangkan minat
adaftif tugastugas yang disepakati ketika upaya sebelumnya tidak berhasil. untuk membantu dirinya dan tuntutan pada konteks belajar maupun
hingga tuntas dalam penyelesaian tugas yang pekerjaan yang akan dijalaninya di masa
menantang depan, serta berusaha untuk mengatasi
tantangan-tantangan yang ditemui.
Perkembangan Sub-elemen Dimensi
Gotong Royong

Sub Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Kerjasama Menerima dan melaksanakan Menampilkan tindakan yang sesuai Menunjukkan ekspektasi (harapan) Membangun tim dan mengelola
tugas serta peran yang dengan harapan dan tujuan positif kepada orang lain dalam kerjasama untuk mencapai tujuan
diberikan kelompok dalam kelompok. rangka mencapai tujuan kelompok bersama sesuai dengan target yang sudah
sebuah kegiatan bersama. di lingkungan sekitar (sekolah dan ditentukan.
rumah).

Komunikasi untuk Memahami informasi Memahami informasi dari berbagai Memahami informasi, gagasan, Aktif menyimak untuk memahami dan
mencapai tujuan sederhana dari orang lain sumber dan menyampaikan pesan emosi, keterampilan dan keprihatinan menganalisis informasi, gagasan, emosi,
bersama dan menyampaikan menggunakan berbagai simbol dan yang diungkapkan oleh orang lain keterampilan dan keprihatinan yang
informasi sederhana kepada media secara efektif kepada orang menggunakan berbagai simbol dan disampaikan oleh orang lain dan kelompok
orang lain menggunakan lain untuk mencapai tujuan bersama media secara efektif, serta menggunakan berbagai simbol dan media
katakatanya sendiri memanfaatkannya untuk secara efektif, serta menggunakan berbagai
meningkatkan kualitas hubungan strategi komunikasi untuk menyelesaikan
interpersonal guna mencapai tujuan masalah guna mencapai berbagai tujuan
bersama. bersama.

Saling Mengenali Menyadari bahwa meskipun setiap Mendemonstrasikan kegiatan Menyelaraskan kapasitas kelompok agar
ketergantungan kebutuhankebutuhan diri orang memiliki otonominya masing- kelompok yang menunjukkan bahwa para anggota kelompok dapat saling
positif. sendiri yang memerlukan masing, setiap orang membutuhkan anggota kelompok dengan kelebihan membantu satu sama lain memenuhi
orang lain dalam orang lain dalam memenuhi dan kekurangannya masingmasing kebutuhan mereka baik secara
pemenuhannya. kebutuhannya perlu dan dapat saling membantu individual maupun kolektif.
memenuhi kebutuhan.

Mulai membiasakan untuk Memberi dan menerima hal Mengupayakan memberi hal yang Mengupayakan memberi hal yang dianggap
Berbagi berbagi kepada orangorang di yang dianggap berharga dan dianggap penting dan berharga penting dan berharga kepada orang-orang
sekitar penting kepada/dari orangorang kepada masyarakat yang yang membutuhkan di masyarakat yang
di lingkungan sekitar membutuhkan bantuan di sekitar lebih luas (negara, dunia).
tempat tinggal
Perkembangan Sub-elemen Dimensi
Kreatif

Sub Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Menghasilkan Menggabungkan beberapa Mengembangkan gagasan yang ia Menghubungkan gagasan yang ia Menghasilkan gagasan yang beragam
gagasan orisinil gagasan menjadi ide atau miliki untuk membuat kombinasi miliki dengan informasi atau untuk mengekspresikan pikiran
gagasan imajinatif yang hal yang baru dan imajinatif gagasan baru untuk dan/atau perasaannya, menilai
bermakna untuk untuk mengekspresikan pikiran menghasilkan kombinasi gagasan gagasannya, serta memikirkan segala
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. baru dan imajinatif untuk risikonya dengan mempertimbangkan
dan/atau perasaannya. mengekspresikan pikiran banyak perspektif seperti etika dan
dan/atau perasaannya. nilai kemanusiaan ketika gagasannya
direalisasikan.

Menghasilkan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan
karya dan mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran pikiran dan/atau perasaannya dalam
tindakan yang dan/atau perasaannya dalam dan/atau perasaannya sesuai dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
orisinil bentuk karya dan/atau dengan minat dan kesukaannya bentuk karya dan/atau tindakan, mengevaluasinya dan
tindakan serta dalam bentuk karya dan/atau serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan
mengapresiasi karya dan tindakan serta mengapresiasi mempertimbangkan dampaknya risikonya bagi diri dan lingkungannya
tindakan yang dihasilkan dan mengkritisi karya dan bagi orang lain dengan menggunakan berbagai
tindakan yang dihasilkan perspektif
Negara Indonesia dikenal dengan beragam budaya dan tradisi hal tersebut tidak terlepas dari kondisi wilayah Negara Indonesia yang
berbentuk kepulauan
Relevansi sehingga setiap pulau atau wilayah pasti memiliki ciri khas ataupun tradisinya masing-masing, akan tetapi dengan
projek
perkembangan jaman dan teknologi secara tidak langsung masyarakat mulai melupakan budaya dan tradisi local yang sebenarnya
ini bagi sekolah
merupakan identitas dari wilayah tersebut dan lebih luasnya budaya local merupakan identitas dari Bangsa Indonesia. Beberapa budaya
danmulai
dan tradisi local semua guru
terlupakan bahkan tidak diketahui oleh generasi muda. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena
mata
beberapa ragam seni pelajaran
dan bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang
panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber
daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi manusia dengan Tuhan, antar manusia dan relasi manusia dengan
semesta.

Berkaitan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman
akan keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. sekolah
merupakan tempat dimana generasi muda dapat memahami berbagai bentuk pengetahuan
dalam berbagai mata pelajaran yang diberikan dan akan terintegrasi mengenai kearifan
local sebagai pedoman cara berinteraksi manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia
dan manusia dengan lingkungan tercermin dalam mata pelajaran agama. Kemudian dilihat
dari kondisi wilayah geografis Indonesia yang menentukan tradisi dan budaya setiap
wilayah tercermin dalam mata pelajaran geografi dan bagaimana interaksi dalam
masyarakat akan membentuk suatu ikatan dan akhirnya terbentuk tradisi masyarakat
setempat yang tercermin dalam mata pelajaran sosiologi, dan berbagai pengetahuan
mengenai budaya local yang akan terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain, sehingga
generasi muda sadar akan warisan budaya local yang begitu banyak dan perlu untuk
dilestarikan sebaga identitas Bangsa Indonesia yang dimulai dari pelestarian budaya local
yang ada dilingkungan peserta didik itu sendiri
Cara Perangkat ajar ini dirancang untuk membantu guru SMA/SMK (Fase E) untuk
Penggunaan melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan
Perangkat Ajar Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Festival Seni dan Budaya” ini, ada 10
Projek ini (sepuluh) aktivitas yang saling berkaitan. Projek ini dilakukan pada semester pertama kelas
X dikarenakan aktivitas yang disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak
hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi tantangan
dalam kearifan lokal tersebut dan kaitannya dengan pelestarian kearifan lokal dengan
warisan budaya lokal dilingkungan peserta didik. Waktu yang akan digunakan untuk
pelaksanaan projek ini adalah 3 bulan, dengan total kurang lebih 144 JP. Sebaiknya ada jeda
waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk
melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta
didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan melakukan pertunjukan atau
festival mengenai budaya lokal yang dipilih setiap kelas

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda.
Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah
tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif
pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.
FESTIVAL SENI DAN BUDAYA
TEMUKAN
Persiapan Bahan Untuk Guru:

1. 1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi, ciri-ciri,


fungsi dan contoh berbagai bentuk kearifan lokal.
“Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-
Ciri, Fungsi, Hingga Jenisnya”
https://www.gramedia.com/literasi/
Pengantar Pelaksanaan kearifan-lokal/
1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik
Materi mencari tau apa itu kearifan lokal beserta contoh yang “Contoh Kearifan Lokal yang ada
di indonesia?”
Kearifan diketahui.
https://www.sosiologi.info/2022/01/2
2. Setelah peserta didik selesai, guru bersama dengan peserta didik
5-contoh-kearifan-lokal-di-
Lokal membahas hasil pencarian peserta didik mengenai definisi
indonesia-beserta-
kearifan lokal dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang
penjelasannya.html
menuliskan hal serupa.
3. Guru menggali lebih dalam dengan memebrikan beberapa
Objektif:
contoh kearifan lokal yang ada di bali. Kemudian guru memberi
pengantar bahwa contoh-contoh yang disebutkan merupakan - Sebagai pengantar, peserta
didik tertarik untuk masuk
Waktu: 90 salah satu bentuk kearifan lokal.
ke dalam topik kearifan
4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang
Menit / 6 JP lokal
pengertian, ciri-ciri, fungsi serta jenis kearifan lokal yang
Bahan: Materi diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai: - peserta didik mengenal
Video, salah satu kearifan
a. Dari contoh tersebut, bagaimanakah ciri-ciri sebuah
kearifan lokal? lokal yang ada
Proyektor,
Laptop b. Menurutmu, apa fungsi dari kearifan lokal?
c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui di daerahmu?
Peran Guru:
d. Bagaimana kamu bisa mengetahui itu sebuah kearifan
Narasumber dan lokal yang ada di daerahmu? Apakah kamu tahu makna
Fasilitator dibalik kearifan lokal tersebut?
Tugas
Peserta didik diminta untuk mencari tahu penjelasan dari salah satu
bentuk kearifan yang ada di daerahnya sendiri dari berbagai sumber.
2. Pelaksanaan
1. Guru melihat dan memberi masukan atas lembar kerja
peserta didik, kemudian menceritakan bahwa identitas diri Objektif:
Identitas dapat dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga,
teman, tetangga, dlsb.
- peserta didik mampu
mengenali dan
Diri dan 2. Setelah selesai, peserta didik mampu menjelaskan makna mengidentifikasi bentuk
dari kearifan lokal, jenis-jenis kearifan lokal dan pentingnya sebuah kelompok
Kelompok mengenal dan merefleksikan kearifan lokal.
3. Guru mengajak peserta didik untuk dapat menjelaskan
mengenai gambaran umum projek.
Waktu: 180 4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan pemantik, seperti:
menit/ 6 JP a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
b. Apa nama tema yang akan dipentaskan?
Bahan: Lembar
c. Apa tujuan tema tersebut dipentaskan?
kerja pemetaan d. Acara apa saja yang ada di dalam pementasan tersebut?
identitas diri, e. Peralatan/perlengkapan apa saja yang digunakan dalam
alat tulis, alat
Apa yang menarik dari
pementasan tersebut?
f.
warna aksanaan pementasan tema
pel 1. tersebut?
Peran Guru: Guru bersama dengan peserta didik merefleksikan
Narasumber dan pementasan yang telah ditonton
Fasilitator
Pelaksanaan

3.
Objektif
1. Siswa membagi diri atau berkelompok berdasarkan daerahnya - peserta didik merasakan
masing-masing atau mengalami
2. Setelah membuat kelompok sesuai dengan daerahnya, guru langsung tantangan /
Tantangan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali atau masalah yang terjadi di
membayangkan masalah apa yang terjadi atau yang sering
di peserta didik dengar tentang kearifan lokal yang semakin
sekitarnya
hari semakin ditinggalkan yang ada disekitarnya.
Sekitarku 3. Setelah peserta didik selesai membayangkan tentang asalah-
Tips:
Ketika melakukan pengamatan di
masalah yang peserta didik temui tentang kearifan lokal yang
luar sekolah ajak peserta didik
Waktu: 90 menit mulai ditinggalkan, peserta didik diminta untuk
untuk fokus dan konsentrasi pada
/ 6 JP menuliskannya pada lembar kerja atau buku tulis.
inderanya, misalnya: saat ingin
4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan masalah yang
Bahan: Alat fokus pada indera pendengaran,
dirasakan atau yang didapatkan
tulis, gawai tutuplah mata dan fokus pada apa
5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke kelas,
yang terdengar. Minta teman
Peran Guru: melengkapi catatan lembar kerja, lalu perwakilan tiap
kelompok untuk menemani proses
Pendamping kelompok diminta untuk mempresentasikan masalah yang
ini agar tidak membahayakan diri
dan Fasilitator paling dirasa meresahkan.
di jalan sekitar sekolah
6. Guru mengingatkan peserta didik untuk menyimpan lembar
kerja tersebut agar dapat dipakai pada kegiatan berikutnya.

Tugas:
Hal yang paling membuatku resah dan tidak nyaman Guru meminta peserta didik
untuk melakukan refleksi pada
lembar kerja yang sudah dibuat
bersma klompoknya
BAYANGKAN
Persiapan
4. 1. Guru mempersiapkan perjalanan menuju destinasi yang lekat dengan
budaya lokal di wilayah tersebut. Persiapan ini dimulai dari survey lokasi,
Objektif:
- peserta didik mampu
mengidentifikasi bentuk
Menelusur Budaya Lokal alokasi biaya, transportasi, narasumber lokal yang dapat membantu
peserta didik, surat ijin, dlsb.
kearifan lokal yang ada di
Waktu: 12 JP (8 JP wilayahnya
Pelaksanaan - peserta didik mengalami
kunjungan lapangan langsung 1. + 4 JPGuru
melengkapi
membagi lembar kerja
peserta didik ke dalam kelompok dan memberi arahan langsung bentuk kearifan
Bahan: alat tulis, kamera, perekam suara, lembar
apa saja kerja Peran
yang perlu Guru: Pendamping
dipersiapkan peserta didikdan Fasilitator
sebelum memulai lokal yang ada dan bagaimana
perjalanan. struktur geografi, demografi,
2. Peserta didik diminta untuk menuliskan asumsi tentang dan psikografis di sekitarnya
identitas kelompok masyarakat yang dituju sebelum berangkat. - peserta didik menemukan
3. Guru bersama dengan peserta didik menuju destinasi kekuatan atau potensi
4. Peserta didik diminta untuk menelusur dan mengalami langsung masyarakat
bentuk- bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut dan - peserta didik menemukan
melakukan wawancara pada narasumber terkait fungsi kearifan lokal yang ada
5. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan atau manfaat bagi masyarakat tersebut
dari kearifan lokal yang ditemukan, mengonfirmasi asumsi di
awal, dan mendokumentasikannya dengan lengkap.
Tips:
Catatan: Perjalanan jauh menuju destinasi
Destinasi yang dipilih merupakan destinasi yang memiliki beragam budaya lokal / pengetahuanmerupakanlokalasumsi
yang mengatur hubungan
untuk sekolah - antar s
Alternatif lain, peserta didik bisa juga tinggal sementara di wilayah tersebut selama 2-3 hari) melebur
sekolah yang bersama
berada dikegiatan masyarakat
area kota besar.
Perspektif terhadap budaya seringkali bias karena masing-masing orang memiliki asumsinya Jika di dekat sekolah
sendiri. ditemui
Untuk itu, perlu kelompok
ditekankan bagi
masyarakat yang menjalankan bentuk
kearifan lokal secara turun temurun
maka tidak diperlukan perjalanan jauh.
Begitu pula dengan sekolah yang
memiliki keterbatasan dana, maka
perlu dicari budaya atau pengetahuan
lokal di lingkungan dekat sekolah atau
lingkungan rumah peserta didik dengan
kriteria destinasi seperti pada catatan.
5.
Pelaksanaan Objektif:
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali - peserta didik mampu
kegiatan sebelumnya dengan beberapa pertanyaan pemantik menuliskan /
seperti berikut: menggambarkan kondisi
Kondisi a. Bagaimana perasaanmu setelah menemukan ideal / harapan terkait
Impian bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahmu?
b. Pikiran apa yang muncul setelah melihat
tantangan / masalah yang
ia temui
hubungan antara kearifan lokal dan fungsinya
Waktu: 6 JP terhadap masyarakat?
Bahan: alat tulis, Tips:
1. Setelah itu, peserta didik diminta untuk membayangkan dan Saat menggambarkan kondisi
alat warna menggambarkan kondisi ideal atau harapan terkait tantangan ideal, peserta didik diperbolehkan
Peran Guru: yang pernah ia rasakan dan bentuk kearifan lokal yang memilih media yang diinginkan,
Fasilitator ditemui. Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat dipakai: seperti gambar, kolase, atau bentuk
a. Bagaimana kondisi ideal atau impian yang kamu bangunan 3D
harapkan terjadi baik untuk dirimu,
kelompokmu, ataupun wilayahmu?
b. Coba bayangkan bagaimana ekspresi wajah masyarakat
dalam mimpimu tersebut? Bagaimana interaksi antar
makhluk hidup yang terjadi?
c. Lalu, bagaimana keadaan sumber daya alam (udara, air,
tanah, tumbuhan, hewan, dlsb) dan sumber daya lokal
(budaya, sistem masyarakat, dlsb.) pada kondisi ideal itu?
LAKUKAN
“Aksi Pelestarian Kearifan Lokal”
Objektif:

6. Persiapan
- peserta didik mampu
menyadari/menentukan
aksi apa yang paling
Menentukan 1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat
mungkin ia lakukan saat
dilakukan oleh peserta didik, misalnya merancang drama
Bentuk Aksi ini dengan melihat potensi
pertunjukan, poster, membuat lagu, membuat video, membuat
diri dan kelompok (aksi
galeri foto, membuat komik, atau membuat produk
tersebut mendukung
Waktu: 12 JP harapan/kondisi idealnya
Pelaksanaan
Bahan: Alat terwujud)
tulis 1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi yang
Peran Guru: pernah dilakukan pemuda di Bali, di Indonesia ataupun
dunia Referensi:
Narasumber dan
Fasilitator 2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi Melati dan Isabel Wijsen: menggagas gerakan
sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan
lokal dengan cara yang paling mungkin ia lakukan
berdasarkan kemampuan kelompok Greta Thunberg memulai aktivismenya seoran

3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang dihasilkan


dan memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin diwujudkan
dalam 1 bulan ke depan

Daffa Farros Oktoviarto, anak kecil


yang menghadang pemotor yang melintas di
7.
Pelaksanaan
1. Guru mengajak peserta didik untuk membayangkan pementasan yang akan dilaksanakan
terkait tentang alur cerita, peran dan dialog tiap tokoh.
2. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan rancangan tahapan pengerjaan dan
Persiapan timeline aksi
Aksi 3.
4.
Guru mengajak peserta didik untuk mendalami naskah pementasan yang telah disusun sebelumnya.
Peserta didik mendalami peran yang diperoleh dan menghapalkan dialog dalam naskah sesuai dengan
peran yang akan dimainkan.
Waktu: 72JP 5. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan rancangan tahapan pengerjaan dan
timeline aksi
Peran Guru: 6. Fasilitator mengajak peserta didik untuk mempersiapkan aksi pelestarian budaya lokal yang sudah
direncanakan sebelumnya. Pada pertemuan ini fasilitator mendampingi peserta didik
Fasilitator dan melaksanakan latihan awal dengan menentukan gerakan,jumlah penari, musik atau lagu yang
Monitor sesuai dengan kesenian yang ingin di pentaskan misalnya tari tradisional, gejek, kecak dan lain -
Kemajuan Aksi lain.
7. Fasilitator memberikan saran dan masukan kepada peserta didik mengenai kesenian yang di pilih.
8. Pada pertemuan selanjutnya, guru mengajak peserta didik untuk berlatih sesuai kesenian yang telah
di pilih, mencocokan tarian dengan ritme lagu atau musik keseniannya, melatih kekompakkan serta
Tips untuk Guru: memadukan setiap kelompok kesenian menjadi satu sesi pementasan.
- Peserta didik 9. Fasilitator memberikan saran dan masukan kepada peserta didik terkait tata panggung dan latihan
didorong untuk yang sudah dilaksanakan
saling
Tugas
membantu,berker
jasama jika ada Peserta didik berlatih tentang dialog dan pendalaman peran masing-masing tokoh yang terdapat dalam
anggotanya yang naskah pementasan pelestarian budaya lokal secara mandiri dengan teman kelompok, guru bertugas
mengalami mengecek laju aksi peserta didik. Peserta didik berdiskusi dan menyepakati tata panggung lalu melakukan
kesulitan dalam latihan pementasan yang sudah disepakati bersama dari awal sampai akhir.
latihan
8. Pelaksanaan
Simulasi
1. Tiap kelas/kelompok peserta didik bergantian
Aksi melakukan simulasi aksi mereka di panggung
pertunjukan/stage.
Waktu: 6 JP 2. Fasilitator dan koordinator meminta setiap kelompok
Bahan: untuk memberikan umpan balik dari simulasi yang
Peran Guru: dilakukan
Fasilitator dan 3. Fasilitator dan koordinator masing-masing kelas
Moderator memberikan umpan balik secara langsung atas simulasi
yang dilakukan agar pada saat pementasan anak-anak lebih
percaya diri dan lebik menarik penampilannya.
4. Fasilitator dan koordinator menegaskan kembali fungsi
kearifan lokal yang ingin dilestarikan
BAGIKAN
“Pameran Aksi Pelestarian Kearifan Lokal”
9. Persiapan:

1. Guru bersama dengan peserta didik mempersiapkan


Festival Seni pementasan Budaya Keraifan Lokal hasil kerja peserta didik
Waktu: 480Menit / 12 JP selama 3 bulan dan mengatur ruangan untuk mendukung
pelaksanaan pementasan tersebut.
Bahan:
Peran Guru: Pendamping Pelaksanaan

1. Peserta didik mempersiapkan pementasan sesuai dengan tema


kearifan lokal yang sudah di kemas bersama anggota
kelompok masing-masing yang akan dilaksanakan di
lapangan basket sekolah
2. Pembagian waktu pementasan dilaksanakan selama 2 tahap
yaitu, hari pertama tanggal 9 pebruari 2023 akan tampil kelas
x1,x2,x3 dan x4, sedangkan pada tahap kedua yaitu tanggal 10
pebruari 2023 dilanjutkan kelas x5, x6, x7 dan x
3. Pengunjung yang akan hadir menyaksikan pegelaran seni
kearifan budaya lokal terdiri dari pimpinan sekolah, guru,
perwakilan komite derta orang tua dan/atau komunitas sekitar
sekolah menyaksikan pegelaran tersebut yang diawali dengan
sambutan oleh Ibu Kepala Sekolah sekaligus membuka
kegiatan, serta sambutan dari Ketua Komite yang memberikan
apresiasi terhadap kegiatan P5 dengan tema Kearifan Lokal.
4. Setelah proses pegelaran seni selesai fasilitator dan koordinator
projek melaksanakan refleksi dan umpan balik dari kegiatan
yang sudah terlaksana, serta memberikan apresiasi terhadap
kemampuan siswa dalam mengemas karya seni kearifan lokal.
10. Pelaksanaan

Evaluasi 1. Peserta didik mengumpulkan umpan balik yang diberikan oleh pengunjung
2. Peserta didik di dalam kelompok bersama-sama mendiskusikan umpan
Aksi balik tersebut dan memberi kategori pada setiap umpan balik:
a. Hal yang sudah berjalan baik
Waktu: 6 JP b. Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Bahan: c. Pertanyaan yang didapat
Google form d. Ide baru yang muncul
Peran Guru: 3. Guru bersama dengan peserta didik mengingat kembali proses projek
Fasilitator 4. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan refleksi pribadi akan perjalanan
projek dari awal hingga akhir. Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat
ditanyakan:
a. Hal yang paling berkesan
Objektif: b. Hal yang paling menantang sepanjang projek, kendala saat melakukan aksi
- peserta didik mampu c. Hal baru yang kamu dapat
merefleksikan seluruh proses dari d. Perubahan cara pikir, perilaku, hubungan dengan lingkungan,
awal sampai akhir kebiasaan sehari-hari yang dialami
- peserta didik mampu
e. Perasaan yang paling dominan muncul selama projek
mengidentifikasi hal yang paling
berkesan, menantang, hal baru 5. Peserta didik diajak untuk mengembangkan ide pelestarian kearifan lokal:
yang ia dapat, dlsb a. Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal ini apakah akan berlanjut di masa
- peserta didik mampu mendatang?
mengungkapan perasaan dan b. Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika tidak, mengapa?
pikiran yang terjadi di sepanjang
projek

Anda mungkin juga menyukai