05 - Armedya Labiba A - ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA CALON PENGANTIN DENGAN OBESITAS
05 - Armedya Labiba A - ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA CALON PENGANTIN DENGAN OBESITAS
Disusun oleh :
Armedya Labiba Athayalillah
P27824423251
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Prakonsepsi Calon Pengantin Pada Nn “N” Dengan
Obesitas”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Prakonsepsi di Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi DIV Kebidanan
Kampus Magetan. Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan
terimakasih terutama kepada:
1. Ibu Dwi Purwanti, S.Kp., M.Kes selaku Ketua Prodi DIV Kebidanan Kampus
Magetan
2. Ibu Teta Puji Rahayu, SST, M.Keb selaku dosen pengajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan Prakonsepsi dan selaku pembimbing dalam penyusunan Askeb
Prakonsepsi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Prodi DIV
Kebidanan Kampus Magetan
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini
Kami menyadari bahwa penyelesaian makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam segi pembahasan, penulisan, dan penyusunan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing mata
kuliah Asuhan Kebidanan Prakonsepsi untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 2
BAB II TINJAUAN TEORI3
A. Konsep Dasar Teori 3
1. Prakonsepsi 3
2. Pengertian Catin 3
3. Pemeriksaan Pranikah 4
4. Manfaat Pemeriksaan Pranikah 4
5. KIE Pemeriksaan Pranikah 6
B. Obesitas…………………………............................................................................................
1. Pengertian Obesitas………………………............................................................................
2. Patofisiologi Obesitas..........................................................................................................
3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Obesitas……………....................................................
4. Penanganan Obesitas……………........................................................................................
C. Hubungan Obesitas dengan Calon Pengantin 13
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah keluarga harus memiliki dasar yang sangat penting dalam
pembangunan sumber daya manusia. Keluarga juga merupakan suatu unit
utama tercapainya pembangunan berkelanjutan. Membangun keluarga yang
kokoh memerlukan ikhtiar sungguh-sungguh yang dimulai dari
mempersiapkan pasangan calon pengantin memasuki era rumah tangga
(Meyana Marbun, Fatimah Jamir, DKK, 2022).
Pranikah adalah masa sebelum adanya perjanjian antara laki-laki dan
perempuan, tujuannya untuk bersuami istri dengan resmi berdasarkan undang-
undang perkawinan agama maupun pemerintah. Masa pranikah dapat
dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita akan
segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi dianggap sebagai
komponen utama pelayanan kesehatan pada wanita usia subur (Meyana
Marbun, Fatimah Jamir, DKK, 2022).
Kelebihan berat badan pada calon pengantin perlu penanganan tepat dan
cepat, bila tidak beresiko infertilitas dan penyakit degeneratif. Gizi berlebih
seperti gemuk dan obesitas, merupakan salah satu permasalahan Kesehatan
Masyarakat dalam bidang gizi yang kian meningkat. Kondisi ini dapat terjadi
karena terjadi penumpukan lemak yang berlebih pada jaringan tubuh, akibat
tidak seimbangnya asupan energi dengan kalori yang digunakan dalam rentang
waktu yang cukup lama (Agustina, Aniek Irawatie, Nurul Fadhilah , 2023 ).
Minimnya pengetahuan tentang gizi seimbang, menyebabkan tidak
pahamnya calon pengantin akibat yang akan terjadi pada kondisi kesehatan
mereka. Melihat kurangnya pengetahuan Gizi seimbang dan memantau berat
badan, maka penting dilakukan edukasi. Konseling merupakan salah satu
tehnik edukasi, secara individu untuk proses penyelesaian masalah yang
sedang dihadapi, baik permasalahan bersifat individu maupun melibatkan
orang lain, dalam hal ini masalahnya yaitu gemuk dan obesitas yang dapat
diketahui melalui parameter IMT, dihitung dengan menimbang berat badan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
[TB (m )]2
Keterangan:
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (m)
6
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat < 17,0
berat
Kekurangan berat badan tingkat 17,0 – 18,4
ringan
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
subur pada wanita. Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari
setelah haid hari pertama, sedangkan masa subur biasanya akan terjadi
kurang lebih 3 hari sebelum dan sesudah menuju puncak masa subur
tersebut.
2) Tanda-tanda masa subur
a) Perubahan lendir serviks
Jika dalam masa subur cairan ini berteksture lengket dan kental.
Perubahan terjadi menjelang masa subur, yaitu dengan
meningkatkan jumlah cairan dan perubahan tekstur menjadi
berwarna bening dan bertekstur lebih cair.
b) Dorongan seksual meningkat
Hormon kewanitaan akan meningkat dalam masa subur sehingga
berpengaruh terhadap hasrat seksual.
c) Temperature tubuh meningkat dan payudara lebih lunak
Meningkatnya hormon progesterone ketika masa subur akan
memicu kenaikan suhu tubuh, namun kenaikan suhu tubuh tersebut
hanya sedikit (±0,5oC) maka cukup sulit mengamati kenaikan masa
subur hanya dengan memperhatikan kenaikan suhu tubuh pada
wanita. Oleh karena itu cara ini jarang digunakan sebagai acuan.
Akibat lain dari meningkatnya produksi hormon yang tinggi
menyebabkan payudara menjadi lebih lunak.
e. Infertilitas
Infertilitas adalah kegagalan pasangan suami istri utnuk mengalami
kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi selama
satu tahun. Faktor yang mempengaruhi infertilitas adalah Umur, Lama
infertilitas, Emosi, Lingkungan, Kondisi reproduksi wanita, meliputi
serviks, uterus dan sel telur, Kondisi reproduksi pria, yaitu kualitas sperma
dan seksualitas
f. Kesehatan jiwa
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu
9
2. Patofisiologi Obesitas
Menurut (Supariasa, 2014) Secara patofisiologi, obesitas merupakan
proses penimbunan trigliserol berlebihan pada jaringan adipose karena
imbalance (ketidakseimbangan antara asupan energi dengan
penggunaannya). Peningkatan berat badan ibu hamil yang berlebih identik
dengan penumpukan jaringan adiposa yang merupakan produsen senyawa
pengganggu hemostatis kardiovaskuler, seperti IL-6, produksi CRP yang
meningkat. Akibatnya resiko penyakit kardiovaskuler menjadi bertambah.
Hal ini meningkatkan resiko diabetes gestasional, mengingat resistensi
insulin pada ibu hamil mengalami penurunan.
Lepasnya asam lemak bebas dalam sirkulasi dapat menyebabkan efek
yang buruk terhadap metabolisme terutama di hati, adipokines dan
cytokines yang disekresikan oleh adiposit viseral yang berperan terhadap
terjadinya komplikasi dari obesitas sampai saat ini masih dalam penelitian
Bukti menunjukan bahwa berat badan dipengaruhi oleh regulasi endokrin
dan komponen saraf dalam pembentukan energi dan penggunaannya.
Regulasi dari sistem yang komplek tersebut sangat penting karena jika
sedikit saja terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan dan penggunaan
energi maka akan berpengaruh besar terhadap berat badan
3. Faktor- Faktor yang Menyebabkan Obesitas
Menurut (Supariasa, 2014) Pada dasarnya obesitas yang dialami oleh
seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
a. Pola makan yang berlebihan
Orang obesitas biasanya lebih responsif terhadap makanan dari pada
orang normal. Hal ini baik terhadap rangsangan penglihatan terhadap
makanan, rangsang bau makanan, ataupun mendengar makanan. Orang
obestias akan makan sesuatu jika ia merasa ingin makan, bukan karena
kebutuhan akibat lapar. Itulah sebabnya mengapa orang yang pola
makannya berlebihan menyebabkan ia lebih mudah gemuk.
b. Kurang gerak/ kurang olahraga
Pada dasarnya tingkat pengeluaran kalori tubuh dipengaruhi oleh dua
12
faktor yaitu tingkat dan aktifitas olahraga secara umum dan angka
metabolisme basal atau tingkat energi orang yang dipertahankan untuk
memelihara fungsi minimal tubuh. Orang dengan olahraga yang teratur
maka pengeluaran kalori tubuhnya juga teratur, sehingga tanpa adanya
kelebihan kalori yang apabila disimpan dalam tubuh dapat berakibat pada
kegemukan.
c. Faktor lingkungan
Apabila seseorang itu hidup di dalam kebudayaan yang menyatakan bahwa
seseorang yang gemuk itu makmur dan sejahtera, maka seseorang tidak akan
peduli dengan apa yang menyebabkan kegemukan, lebih lagi jika tidak ada
permasalahan psikologi yang menyertai.
d. Genetik
Apabila kita lihat sekilas, orang tua yang gemuk akan memiliki anak
yang gemuk pula. Hal ini didasarkan alasan yaitu pada saat ibu sedang
hamil maka unsur sel lemak yang ada didalam tubuh ibu yang berjumlah
besar dan melebihi normal secara otomatis akan diturunkan pada sang
bayi dalam kandungan. Hal ini mengakibatkan bayi lahir dengan unsur
lemak yang besar pula di dalam tubuhnya.
4. Penanganan Obesitas
Menurut (La Supu, Wilma Florensia, Irma Susan Paramita , 2022)
penanganan obesitas merupakan penangnan yang multikomponen di mana
penanganan harus dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah tahap
pencegahan yang menekankan pentingnya pola makan dan aktivitas dasar
yang sehat dengan tujuan untuk meningkatkan status indeks massa tubuh.
Tahap kedua adalah tahap manajemen berat badan terstruktur yang
ditujukan untuk manajemen obesitas yang merekomendasikan diet
terencana. Tahap ketiga adalah intervensi multidisiplin komprehensif
yang merekomendasikan pendekatan terstruktur termasuk pemantauan
makanan dan penetapan tujuan diet jangka pendek dan modifikasi
aktivitas fisik untuk mendorong keseimbangan energi negatif.
Penanganan obesitas menurut (La Supu, Wilma Florensia, Irma
13
b. Status Gizi
Klasifikasi IMT
Obesitas 25 - 29,9
Obesitas II ≥ 30
c. LILA
Ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm (Supariasa, 2014).
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Gula darah
Obesitas abdominal berkorelasi dengan terjadinya resistensi
insulin dan DM tipe 2 (Sherrvy Eva W, Made Pande D, DKK ,
2019)
3. Assessment
Setelah diperoleh data yang akurat langkah selanjutnya yaitu analisa data.
Analisa data menurut Kepmenkes No. 938/2007 merupakan hasil dari
pengumpulan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisis klien. Bidan menganalisa
data yang diperoleh pada pengkajian, menginterprestasikannya secara
akurat dan logis untuk menengakkan diagnosa dan masalah yang tepat.
16
4. Penatalaksanaan
Menurut (Kemenkes RI, 2011) tentang standar asuhan kebidanan, bidan
melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif
berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dilakukan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
Petugas
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas
Catin Wanita Catin Laki-Laki
Nama : Nn.N Tn.B
Usia : 23 Tahun 25 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku : Jawa Jawa
Pendidikan : S1 SMA
Pekerjaan : Pedagang Pedagang
Alamat : Desa Tegalarum Surabaya
No.Telp : 089541143xxxx 085767223xxxx
2. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan,menikah 2 bulanlagi,ingin konseling persiapan
pernikahan.
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 13 Tahun
b. Siklus : 28 hari/bulan, teratur
c. Lamanya : ±6-8 hari
17
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur,
daging, jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Ngemil gorengan dan
makanan lain, suka makanan manis Minum air putih 5-6 gelas sehari,
suka mengkosumsi minuman berwarna seperti es teh dan kopi.
Tidak ada pantangan atau alergi makanan
2) Catin laki-laki
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ikan, telur,
daging, jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-10
gelas sehari, suka mengkosumsi minuman berwarna seperti es teh dan
kopi. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi
1) Catin wanita
BAB 1-2 hari sekali, warna kecoklatan, bau khas feses, tidak ada
keluhan sakit saat BAB. BAK 4-6 kali sehari, warna kuning khas,
bau khas urin, tidak ada nyeri saat berkemih
2) Catin laki-laki
BAB 1 hari sekali, warna kecoklatan, bau khas feses, tidak ada
keluhan sakit saat BAB. BAK 5-7 kali sehari, warna kuning khas,
bau khas urin, tidak ada nyeri saat berkemih.
c. Istirahat
1) Catin wanita
Tidur siang ±2 jam dan pada malam hari tidur 7-8 jam
2) Catin laki-laki
Jarang tidur siang dan pada malam hari tidur 7-8 jam
d. Aktivitas
1) Catin wanita
Setiap pagi berangkat ke pasar untuk berjualan ayam, jarang berolahraga
2) Catin laki-laki
Setiap pagi berangkat ke pasar untuk jadi tengkulak sayur.
e. Hygiene
19
1) Catin wanita
Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2x seminggu, ganti
celana dalam 2-3 kali sehari atau setiap kali basah. Setelah BAK atau
BAB dikeringkan menggunakan handuk kecil.
2) Catin laki-laki
Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 1x seminggu
8. Riwayat Pernikahan
Pasangan akan menikah tanggal 21 November 2023, merupakan pernikahan
pertama bagi kedua calon pengantin. Belum pernah melakukan hubungan
seksual.
9. Riwayat Psikososial Budaya
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua calon
pengantin mengatakan sudah siap secara mental untuk menikah dan tidak
menunda kehamilan setelah menikah, bahkan ingin segera memiliki anak.
Tidak ada budaya tertentu yang berhubungan dengan pernikahan.
10. Riwayat Kejiwaan SRQ-20
20
2. Pemeriksaan fisik
Catin Wanita
3. Pemeriksaan Penunjang
Catin Wanita
Hb : 12,3 g/dL Gol. Darah :A
HbsAg : NR Widal Test : (-) Negatif
21
yaitu harus siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik
anak.
Evaluasi : Klien memahami konseling yang diberikan. Klien
mengatakan telah siap secara fisik, mental, maupun sosial ekonomi.
6. Menjelaskan kepada calon pengantin bahaya obesitas. Obesitas akan
bisa mempengaruhi kesuburan wanita, kesuburan yang terganggu dapat
menyebabkan sulitnya sel sperma dan ovum bertemu. Apabila terjadi
kehamilan dikhawatirkan akan mempengaruhi masa kehamilannya.
Obesitas pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
abnormal. Selain itu pada ibu hamil awal dapat terjadi abortus spontan,
kelainan kongenital, penyakit jantung bawaan. Sedangkan pada masa
kehamilan akhir dapat menyebabkan terjadinya hipertensi dalam
kehamilan, preeklamsia, diabetes melitus gestasional, kelahiran
prematur, dan lahir mati. Pada masa mendekati persalinan, pilihan
persalinan seksio sesaria menjadi meningkat, dan morbiditas selama
tindakan operasi juga meningkat
Evaluasi : klien memahami hal tersebut serta menanyakan bagaimana
cara mengatasinya.
7. Menjelaskan pada calon pengantin laki-laki untuk mengurangi perilaku
merokok. Karena hal tersebut juga dapat mengganggu
kesuburan/kualitas sperma.
Evaluasi : Klien memahami dan mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
8. Menjelaskan tentang penanganan obesitas dengan melakukan aktivitas
fisik atau olahraga, perlunya pengaturan pola makan dan
memperhatikan pola tidur klien.
Evaluasi : Klien memahami dan mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
9. Menjelaskan kepada calon pengantin wanita bahwa keputihan yang
dialami merupakan keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk
sering mengganti celana dalam, menggunakan celana dalam dengan
24
Armedya L.A
25
DAFTAR PUSTAKA
Hubaybah, Adelina Fitri, Fitria Eka Putri, DKK . (2022). Hubungan Aktivitas
Fisik dan Pola Tidur dengan Kejadian Obesitas pada Anak Usia 10-18
Tahun . Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan Vol 7 No 1 ,
13-20.
La Supu, Wilma Florensia, Irma Susan Paramita . (2022). Edukasi Gizi pada
Remaja Obesitas . Pekalongan : Nasya Expanding Management.
26
Niken Bayu Argaheni, Sulistyani Prabu Aji, Rahayu Eryanti, DKK . (2022).
KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI . Padang : PT GLOBAL
EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Sherrvy Eva W, Made Pande D, DKK . (2019). Korelasi antara lingkar perut,
tekanan darah, gula darah puasa, trigliserida, dan high density lipiddengan
resistensi insulin pada penderita obesitas abdominal . Medicina Vol 50 No
1 , 101-103.
Sinsin, L. (2013 ). Seri Kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan
. Jakarta : PT Alex Media Komputindo.
Siti Irma Nur Aina, Malisa Ariani, Fitri Yuliana . (2023). RIWAYAT
KELUARGA, POLA MAKAN DAN PENGGUNAAN GADGET
PENYEBAB KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMP
NEGERI "X" BANJARMASIN . Manuju: Malahayati Nursing Journal
Vol 5 No 4 , 2655-2728.
Toto Sudargo, Harry Freitag, DKK . (2014). Pola Makan Dan Obesitas .
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.