Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS BAHAN INDUSTRI

DENGAN
SPEKTROFOTOMETER
SERAPAN ATOM
1. Analisis K pada Pupuk
Pupuk seberat 2,5 g dilarutkan dengan 150 mL air bebas mineral dalam labu 250 mL,
didihkan 30 menit, setelah dingin encerkan. Cuplikan yang mengandung K2O kurang
dari 20 % diencerkan dengan faktor 4 kali.

2. Analisis P pada Pupuk


Pupuk dianalisis dengan nyala nitrous oksida – asetilen. Pupuk yang mengandung
bahan organik ( analit sama dengan pupuk anorganik : Ca, Cu, Fe, Mg, Mn dan Zn )
perlu dipanaskan 500o C selama 1 jam dan memerlukan pelarutan dengan HCl pekat
dan HCl 2 N lalu disaring.
3. Analisis Ca, Mg, Mn, Fe, K, Na, Sn dan Zn pada Sari Buah.

Destruksi kering maupun destruksi basah dapat dilakukan pada preparasi


cuplikan sari buah namun cukup memakan waktu. Sari Buah dapat dihidrolisa
langsung menggunakan asam kuat. Sari buah sebanyak 20 mL dihidrolisis dengan
10 mL HCl. Campuran ini membutuhkan pengenceran hingga 100 mL atau lebih.
4. Analisis Cyanocobalamin pada Vitamin B12
Tablet dihaluskan dan dilarutkan di air dan disaring.

5. Analisis Ca pada Preparat Farmasi tablet, suspensi, sirup, injeksi.


Larutkan dengan HCL dan H2O, tambahkan 1% La dan 5% HCl.

6. Analisis Ni, Cu pada Teh dan Teh Instan


Destruksi basah menggunakan HNO3 dan HCLO4. Destruksi teh instan hanya
membutuhkan HNO3.
7. Analisis Ca, Mg, K, Na dan Cu pada Susu
Analisis susu membutuhkan trikloroasetat (TCA) untuk mengendapkan casein dan
protein. Lima mL cuplikan susu diletakkan dalam labu takar 100 mL dan
ditambahkan 50 mL 24 % (w/v) TCA serta air bebas mineral hingga tanda batas.
Campuran diaduk setiap 5 menit selama 30 menit, lalu disaring. Lima mL filtrate
ditambahkan 1 mL 5 % (w/v) lanthanum, kemudian diencerkan hingga 50 mL.

8. Analisis Ni, Cu pada Teh dan Teh Instan


Destruksi basah menggunakan HNO3 dan HCLO4. Destruksi teh instan hanya
membutuhkan HNO3.
9. Analisis Pb, Cd pada Cat
Cat sebanyak 0,3 gr dipanaskan 120oC selama 2 jam. Cat yang telah kering ditambahkan 3
mL HNO3 pekat kemudian dipanaskan 150o C selama 1 jam. Cat setelah dingin dilarutkan
dengan H2O hingga 25 mL.

10. Analisis Cd, Pb pada Makanan


Destruksi basah menggunakan H2SO4 / H2O2. Biasanya kadar rendah sehingga perlu
pemekatan dengan senyawa sepit dan ekstraksi, atau kromatografi penukar ion.

11. Analisis Pb pada Kosmetik


Lipstik, deodorant, shaving cream dilarutkan di etanol.
12. Analisis Al, Ca, Fe, Mg, Mn, Na dan K pada Semen Portland

Semen yang telah dihaluskan sebanyak 0,5 g diekstraksi dengan cara


memanaskannya hingga temperatur hampir mendidih dengan asam ( 5 mL
HCl pekat yang dilarutkan dengan 25 mL air bebas mineral ) selama 15 menit.
Campuran disaring dan dilarutkan hingga 100 mL. Larutan ini digunakan
untuk analisis Mn. Analisis logam lain membutuhkan pengenceran.

Konsentrasi : Mn < Na & K < Fe & Al < Ca & Mg


13. Analisis Ba, Co, Li, Ni, Cu, Mn, Zn, Cu, Ca pada Glass dan Keramik

Satu gram cuplikan diletakkan dalam cawan platinum dan ditambahkan


10 mL HCl pekat, 5 mL HF pekat dan 10 mL methanol. Larutan
dievaporasi hingga terbentuk garam kering. Garam ini ditambahkan 5
mL HCl dan dievaporasi kembali. Prosedur ini kemudian diulangi
kembali, setelah itu garam kering dilarutkan dengan 1,2 M HCl dan
dipanaskan. Larutan tsb diencerkan dengan air . Campuran diatas
apabila akan dianalisis dilarutkan dengan 0,6 M HCl dan mengandung
5% strontium clorida.
14. Analisis Al, Si dan Ti pada Bauksit

Satu gram bauksit diletakkan dalam krus platina dengan 5 g campuran


Na2CO3 + Na2B4O7 dengan perbandingan 3+1, campuran dilarutkan
dengan 100 mL HCl 50%, kemudian dilarutkan dengan H2O menjadi 200
mL untuk analisis Si dan Ti. Analisis Al dilakukan dengan mengencerkan lg
sebagian aliquot hingga konsentrasi sekitar 50 hingga 100 um/mL.
15. Analisis Rh, Mn, Cu, Fe, Na, K. Ca, Mg pada Minyak dan
Lemak
Pelarut organik : MIBK, aseton, etanol, isoamil asetat.

16. Analisis Cr, Ni, Cu, Pb, Fe, Ag, Sn, Zn, Ca, Ba pada Pelumas
Pelarut MIBK, Xylene, isopropyl alkohol ( 1 : 10 ).

17. Analisis Va, Pb, Na Minyak bahan bakar


Pelarut : Xylene.
18. Analisis Si pada Hand Lotion
Air pada cuplikan diuapkan, ekstraksi dengan benzen dan dilarutkan dengan
benzen.

19. Analisis Pb, Mn, Sn, Zn, Cr pada Serat sintetis


Destruksi dengan H2SO4 dan H2O2 30 %, dipanaskan.

20. Analisis Ti, Al, Fe pada Polipropilen


Cuplikan dipanaskan 800oC 0,5 jam setelah dingin tambahkan Na2CO3 dan
dipanaskan kembali, kemudian hati-hati penambahan H2SO4 3 N, dan
dilarutkan dengan H2SO4 3 N.
21. Analisis Titanium pada Keju
Abukan hingga 850oC kemudian setelah didinginkan di tambah Na2SO4 dan
H2SO4 dan dipanaskan hingga mendidih. Setelah dingin panaskan Kembali
dengan air, setelah dingin encerkan dengan air.

22. Analisis Ti di keju, Nikel di teh, Pb di susu bubuk, Pb di apel dan pear,
Pb di ikan dan Pb di jus buah.
Abukan di suhu 500oC selama 16 jam, tambahkan 5 mL 1 N HNO3
kemudian panaskan di steam bath/hot plate 2-3 menit, saring bila perlu.
Encerkan dengan 1 N HNO3.
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN SSA
(Atomic Absorption Spectrophotometer)

1-1
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN SSA
(Atomic Absorption Spectrophotometer)

1-2
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN SSA
(Atomic Absorption Spectrophotometer)

1-3
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN ICP
(Inductively Coupled Plasma)

➢ Generator frekuensi
radio 27 MHz, 2 kW
energi.

➢ Laju alir Argon 11-17


L/min

➢ Temperatur nyala
pada koil 10.000 K

1-4
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN SSA
(Atomic Absorption Spectrophotometer)

1-5
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN XRF
(X-Ray Fluorescence)

1-6
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN XRF
(X-Ray Fluorescence)

1-7
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN XRF
(X-Ray Fluorescence)

Kuantitatif ppb hingga %


▪ Minyak mentah
▪ Semikonduktor
▪ Telekomunikasi
▪ Plastik
▪ Karet
▪ Tekstil
▪ Bahan bakar

1-8
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN XRF
(X-Ray Fluorescence)

1-9
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN XRF
(X-Ray Fluorescence)

Certified
Reference
Material
(CRM)

1-10
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai