Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS BAHAN INDUSTRI

DENGAN
POTENSIOMETRI
Titrasi Potensiometri :

I. Cara langsung
Spesi analit dianalisis dengan elektroda yang selektif terhadap ion atau molekul
analit.

II. Cara tidak langsung


Spesi analit (biasanya halogen/X) direaksikan dengan titran Perak Nitrat
(AgNO3) membentuk endapan AgX, ion Ag yang muncul pada titik akhir
terdeteksi oleh elektroda Perak.
1. Analisis pH Tepung
Tepung sebanyak 10 g disuspensikan dengan 100 mL air hingga bebas
gumpalan, lalu dibiarkan 30 menit. Supernatan didekantasi dan segera pH
dianalisis.

2. Analisis pH Makanan yang diasamkan


Cuplikan makanan diblender hingga terbentuk pasta bersuhu kamar.
Bila diperlukan cuplikan dapat ditambahkan sedikit air yang bebas CO2.
3. Analisis Iodida di Susu Formula
Cuplikan makanan ditambahkan 3% asam asetat untuk mengendapkan
protein susu, diencerkan, diblender, disaring. Filtrat di analisis dengan
elektroda selektif ion iodide.

4. Analisis Fluoride di Air Minum


Larutan stok standar fluoride 0,1 M diletakkan di botol plastik, dibuat
dengan memanaskan NaF 110 C selama 1 jam, atau menggunakan larutan
fluoride komersil. Cuplikan diencerkan 1 : 1.
5. Analisis MSG di Bahan Makanan

Makanan di homogenkan dengan blender diencerkan dengan air dan disaring


kuantitatif dengan fritted glass funnel asbestos. Filtrat ditambahkan HCl (1+2,5)
untuk menghindari perubahan asam glutamat menjadi asam pirolidon
karboksilat.
Filtrat dikromatografi kolom dengan laju 0,5 ml/mnt. HCl 0,8 N akan mengelusi
serine, threonine, dan asam aspartate. HCl 1 N akan mengelusi asam glutamate.
Asam glutamat dititrasi potensiometri dengan titran 0,1 N NaOH hingga pH 9.
6. Analisis Klorida di Susu Formula
Produk didispersikan ke dalam air dan diasamkan asam nitrat (1+49).
Klorida yang larut di titrasi potensiometri dengan perak nitrat.

7. Analisis Kadar Garam di Makanan Kaleng


Makanan padat diblender, suspense makanan siap dianalisis. Cuplikan
didispersikan ke air dan diasamkan dengan asam nitrat. Klorida yang
larut dititrasi potensiometri dengan perak nitrat. Standar analit NaCl
yang telah dipanaskan 110 C selama 2 jam
8. Analisis Dicofol di Pestisida

Dicofol dihidrolisis dengan merefluksnya menggunakan KOH. Klorida


dikonversi ke bentuk Cl yang terionisasi. Ion Cl dititrasi potensiometri
dengan standar Perak Nitrat.
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN NMR
(Nuclear Magnetic Resonance)

1-11
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN NMR
(Nuclear Magnetic Resonance)

Aplikasi kadar air,


minyak dan lemak:

▪ Polimer
▪ Fiber
▪ Farmasi
▪ Kosmetik
▪ Makanan
▪ Coklat
▪ Susu

1-12
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN NMR
(Nuclear Magnetic Resonance)

1-13
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN NMR
(Nuclear Magnetic Resonance)

1-14
ANALISIS BAHAN INDUSTRI DENGAN NMR
(Nuclear Magnetic Resonance)

1-15
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-16
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-17
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-18
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-19
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-20
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-21
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-22
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-23
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

Aplikasi Mangan:

▪ Baja Alloy
▪ Elektronika
▪ Katalis
▪ Kekuatan,
kekerasan dan
ketahanan listrik
suatu material

1-24
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-25
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN LASER DIFFRACTION

1-26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai