Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Sekolah Tinggi Agam Islam (STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah,
bertujuan untuk mempersiapkan tenaga ahli dan meningkatkan kompetensi dan
profesionalitas dalam bidang kependidikan Islam, yang terdiri dari Pendidikan
Agama Islam (PAI).
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program akademik
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah yang
harus diikuti oleh semua mahasiswa SI Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Reguler maupun Mahasiswa SI Non Reguler (program kualifikasi). Secara umum
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dan memperluas
cakrawala mahasisiwa dalam pembentukan kompetensi Pedagogik, Profesional,
Kepribadian, maupun Sosial sebagai calon pendidik maupun tenaga kependidikan,
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas kependidikan di sekolah, yang
meliputi pengelolaan pembelajaran dan wawasan kependidikan secara memadai.
Dengan demikian melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) para
mahasiswa mampu membimbing, mendorong dan membangkitkan minat dan
motivasi peserta didik dalam belajar dan dalam mengatasi problema hidupnya.
Selain itu mahasiswa itu juga bisa membangun komunikasi baik secara personal
maupun sosial.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah memiliki kekhususan
dibanding mahasiswa LPTK lainnya. Sebab, tujuan Pendidikan Agama Islam
bukan semata-mata memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan
melaksanakan ibadah Agama saja, tetapi juga menanamkan rasa keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mengembangkan kepribadian
peserta didik menjadi manusia yang berakhlaqul karimah.

1
B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), ini sebagai berikut :
1. Menbimbing mahasiswa kearah terbentuk nya pribadi yang memilki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang di perlukan dalam pembentukan
profesi Guru Pendidikan Agama Islam.
2. Melatih dan meningkatkan kompetensi keguruan mahasiswa agar dapat
terampil melakukan tugas-tugas kependidikan baik yang bersifat Edukatif,
Administratif, maupun layanan bimbingan keagamaan dan kesiswaan.
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat memahami
keberadaan lembaga pendidikan dengan segala permasalahan nya baik yang
berhubungan dengan proses pembelajaran maupun pengelolaan sekolah
secara umum.
4. Menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama kelembagaan antara
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah
dengan Sekolah/Madrasah.

C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


1. Bagi Mahasiswa
a. Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang proses pendidikan di
sekolah/madrasah dengan segala permasalahannya.
b. Memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa tentang proses
pembelajaran dan kegiatan administrasi sekolah/madrasah.
2. Bagi Sekolah/Madrasah Latihan
a. Memperoleh kesempatan untuk berperan serta menyiapkan dan
membentuk calon guru/calon tenaga kependidikan Islam yang
kompeten.
b. Memperoleh bantuan tenaga, ilmu dan pikiran untuk pengembangan
sekolah/madrasah.
3. Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung
Tengah

2
a. Memperoleh Meningkatkan kerjasama dengan sekolah/madrasah
latihan untuk pengembangan perguruan tinggi.
b. umpan balik (feed back) dari pengalaman mahasiswa praktikan
terhadap perkembangan kependidikan dilapangan bagi penyesuaian
dan pengembangan program akademik Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah.

3
BAB II
OBSERVASI LINGKUNGAN
MA MA’ARIF 8 BANGUNREJO

A. Deskripsi Umum Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo


1. Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo
Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo merupakan sekolah agama
setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bernaung di bawah organisasi
Nahdlatul ‘Ulama (NU) dan dalam hal ini adalah Lembaga Pendidikan
Ma’arif NU yang merupakan badan otonom Nahdlatul ‘Ulama (NU) yang
diberikan kewenangan untuk mengelola pendidikan yang berhaluan
ahlussunnah wal jama’ah.
Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo didirikan oleh para tokoh
Nahdlatul ‘Ulama (NU) pada tahun 1990 dengan nama Madrasah Aliyah
Ma’arif 16 Bangunrejo, yang pada saat itu di bawah pimpinan Drs. Achsan.
Pada tanggal 25 Mei 1993 Madrasah Aliyah Ma’arif 16 Bangunrejo mendapat
izin operasional dan mendapatkan status terdaftar pada tanggal 01 Januari
1999.
Pada tahun pelajaran 2004/2005 seiring dengan adanya pemekaran
wilayah Kabupaten Lampung Tengah maka Madrasah Aliyah Ma’arif 16
Bangunrejo mengalami perubahan nama menjadi Madrasah Aliyah Ma’arif 8
Bangunrejo.
Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo sejak awal berdirinya hingga
tahun 2015 telah mengalami pergantian Kepala Madrasah sebanyak empat
kali. Yaitu :
a. Drs. Achsan : 1990 – 1995
b. Drs. Ahmad Jamjuri : 1995 – 2000
c. Muhammad Wahid Hasim, S.Ag : 2000 – 2011
d. Safrudin, S.Ag : 2011 – 2015
e. Jalil Abdi Rahman, S.Ag : 2015 – 2018
f. Saimun, S.Pd.I : 2018 – Sekarang

4
2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo

Visi : Menuju tercapainya perkembangan dan kemandirian peserta didik


secara optimal, berprestasi berlandaskan IMTAQ, berwawasan IPTEK
dan berpijak pada budaya bangsa.

Misi : Memberikan pelayanan bantuan agar peserta didik berkehidupan


sehari – hari yang efektik dan mandiri, berkembang secara optimal
melalui dimilikinya berbagai kompetensi berkenaan dengan
perkembangan diri, pemahaman lingkungan, pengambilan keputusan
dan pengarahan diri, merencanakan masa depan, berbudi luhur serta
beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.

5
3. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo

6
4. Keadaan Pesrta Didik Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo

Kondisi peserta didik yang terdapat di Madrasah Aliyah Ma’arif 8


Bangunrejo Lampung Tengah pada tahun pelajaran 2021/2022 yang dibagi
kedalam enam rombongan belajar, masing-masing tingkatan dibagi menjadi
dua rombongan belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada pagi
hari mulai pukul 07.30 wib sampai dengan 12.05 wib. Selain hari jum’at
kegiatan belajar selesai pada pukul 11.00 wib. Adapun daftar siswa dapat
dilihat dari tabel berikut :
Kondisi Siswa Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo

No Kelas Laki- Perempuan Jumlah

laki

1 Sepuluh (X./MIA) 20 11 31

2 Sepuluh (X./IIS) 16 14 30

3 Sebelas (XI./MIA) 11 20 31

4 Sebelas (XI./IIS 1) 19 11 30

5 Sebelas (XI./IIS 2) 19 12 31

Jumlah 153
Sumber: Dokumentasi, Data jumlah siswa MA Ma’arif 8 Bangun Rejo, Lampung Tengah tahun pelajaran 2021/2022.

Tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi peserta didik di Madrasah

Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo tahun pelajaran 2021/2022 terdapat 153 siswa

dengan rincian kelas X terdapat 61 siswa, dan kelas XI terdapat 92 siswa.

Pada tingkatan kelas X banyak siswa yang berasal dari Madrasah

Tsanawiyah (MTs) disekitar Kecamatan Bangunrejo, sedangkan siswa

lainnya berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik Negeri maupun

Swasta dari wilayah sekitar Kecamatan Bangunrejo. Pada tingkatan kelas XI

7
banyak siswa yang berasal dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) disekitar

Kecamatan Bangunrejo, sedangkan siswa lainnya berasal dari Sekolah

Menengah Pertama (SMP) baik Negeri maupun Swasta dari wilayah sekitar

Kecamatan Bangunrejo.

5. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Ma’arif 08


Bangunrejo

Fasilitas Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo

No Nama Barang Jumlah

A Ruang

1 Ruang Kelas 7

2 Ruang Kepala Madrasah 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang TU 1

5 Perpustakaan 1

6 Ruang dapur 1

7 Mushola 1

B Sarana Pendukung

1 Meja Siswa 216

2 Kursi 216

3 Meja Guru 9

4 Kursi Guru 9

5 Komputer Administrasi 3

6 Lemari Kantor 3

7 Akses Internet 1

8
8 Perlengkapan Olah Raga 2 Set

9 Tempat Parkir 1

10 Kantin 5

11 Pagar Madrasah 1

12 WC Guru 2

13 WC Siswa 4

14 Proyektor 5

15 Kamera Digital 1

Sumber: Dokumentasi, Data Inventaris Sarana dan Prasarana MA Ma’arif 8 Bangunrejo, Lampung Tengah.

Tabel di atas menunjukkan bahwa fasilitas di Madrasah Aliyah Ma’arif

8 Bangunrejo cukup memenuhi kebutuhan warga sekolah, mulai dari

kebutuhan siswa, sampai kebutuhan dewan guru, staf dan karyawan. Ruang

kelas yang terdiri dari lima ruang memiliki fasilitas yang sangat memadai,

mulai dari meja dan kursi yang mencukupi, LCD peoyektor yang siap

digunakan, hingga perlengkapan untuk kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

Ruang guru atau kantor dibuat senyaman mungkin agar dewan guru dapat

nyaman dalam beristirahat setelah aktivitas di kelas. Ruang guru atau kantor

juga dilengkapi dengan Wifi internet sehingga dewan guru tidak menemukan

kesulitan dalam mengakses materi tambahan yang akan disampaikan. Ruang

guru atau kantor juga dilengkapi dengan satu buah toilet yang bersih.

6. Denah Lokasi Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo

9
B. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran MA Ma’arif 8 Bangunrejo

Tata tertib Guru, Staf, Karyawan, dan siswa Madrasah Aliyah Ma’arif 8
Bangunrejo tercantum dalam Surat Keputusan Lembaga Pendidikan Ma’arif

10
NU Bangunrejo nomor: 01/SK/LPM.NU/VI/2014 tanggal 02 Juni 2014
tentang.
 Tata tertib guru, staf dan karyawan yang intinya sekolah harus patuh, dan

tunduk pada aturan Lembaga Pendidikan Ma’arif, berkomitmen dalam

memajukan Nahdlatul ‘Ulama, mengikuti kegiatan lembaga, dan menjaga

nama baik lembaga.

 Adab pakaian laki-laki yaitu harus berpakaian rapih dan sopan, memakai

peci warna hitam, dan memakai sepatu serta kaos kaki.

 Adab pakaian perempuan yaitu harus berpakaian rapih dan sopan,

memakai baju dikeluarkan, memakai rok panjang, memakai jibab segi

empat, tidak memakai perhiasan yang berlebihan, dan memakai sepatu

serta kaos kaki.

 Adab kegiatan belajar mengajar, yaitu hadir 10 menit sebelum belajar

dimulai, mengikuti kegiatan sholat berjama’ah, ketidakhadiran guru 2

kali dalam satu bulan tanpa keterangan akan mendapat surat panggilan,

dan surat panggilan yang ke 3 adalah surat penonaktifan guru tersebut,

guru tidak hadir dipotong honorariumnya, guru harus mengikuti rapat

yang diadakan sekolah, melaksanakan tugas mengajar sesuai jadwal,

tanggung jawab menjaga lingkungan sekolah, dan dilarang merokok di

kelas.

Tata tertib tersebut di atas bertujuan untuk membiasakan semua warga

sekolah supaya dapat belajar dengan sungguh-sungguh, disiplin, dan mandiri.

11
Selain itu peraturan tersebut dibuat agar karakter sebagai siswa yang belajar

di Madarasah dapat nampak pada siswa.

Kegiatan-kegiatan lain di Ma’arif 8 Bangunrejo, sesuai dengan tata

tertib yaitu tunduk pada aturan Lembaga Pendidikan Ma’arif, berkomitmen

dalam memajukan Nahdlatul ‘Ulama, mengikuti kegiatan lembaga, dan

menjaga nama baik lembaga. Maka kebaradaannya sebagai salah satu bentuk

sekolah Ma’arif yang diharapkan dapat memajukan Nahdlatul ‘Ulama,

sehingga konsekuensi yang harus dijalankan adalah amaliyah-amaliyah

Nahdlatul ‘Ulama, dalam buku LP Ma’arif NU Hebat.

Tata tertib, penilaian siswa sesuai dengan bobot nilai pelanggaran,

buku kendali, do’a awal belajar, do’a akhir belajar, adab tata krama dalam

belajar, amaliyah senin pagi yaitu berupa pembacaan Al-Barzanji, praktek

ibadah yang isinya berupa, hafalan surat-surat pendek, bacaan surat Yasin dan

tahlil, dan praktek ibadah yang lain seperti hafalan do’a qunut, dan sholat

jenazah.

Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengenalan,

pemahaman dan dasar-dasar Nahdlatul ‘Ulama kepada para pelajar, hal ini

dikarenakan masyarakat disekitar sekolah umumnya memiliki faham ahlus

sunnah wal jama’ah Nahdlatul ‘Ulama, sehingga harapan dari pemberian

pengalaman ini dapat bermanfa’at bagi masyarakat.

BAB III

KEGIATAN PRAKTEK PEMBELAJARAN

12
A. Praktik Pembelajaran Di Kelas

Sebelum proses pembelajaran di mulai, pada hari senin seluruh siswa kelas
10 sampai kelas 12 membaca Al Barjanji dan Mahalul Qiyam. Dan selain hari
senin siswa kelas 10 IPA maupun IPS sebelum pelajaran membaca surat Ad-
duhaa sampai Attakasur, sedangkan siswa siswi kelas 11 IPS maupun IPS
membaca Qunut Nazilah dan bilal jum’at. Sedangkan kelas 12 dihari yang selain
sebelum belajar siswa-siswi membaca surat yasin beserta doa.

Setiap hari jum’at pada minggu terakhir MA Ma’arif 8 Bangunrejo


mengadakan istighozah bersama yang diikuti oleh kepala sekolah, seluruh dewan
guru yang hadir dan wajib di ikuti oleh seluruh siswa siswi Madrasah Aliyah
Maarif 8 Bangurejo.

B. Praktik MA Ma’arif 8 Bangunrejo

Karakteristik implementasi kurikulum yang diperlukan atau perlu dimiliki


oleh Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo dalam menerapkan kurikulum adalah
sebagai berikut :

a. Output yang diharapkan sekolah yang diukur dari kualitasnya,


efektivitasnya, produktivitasnya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya
dan moral kerjanya.
b. Proses pendidikan meliputi efektivitas KBM tinggi, kepemimpinan
sekolah yang kuat, pengelolaan yang efektif tenaga kependidikan, sekolah
memiliki budaya mutu, sekolah memiliki team work yang kompak, cerdas
dan dinamis, sekolah memiliki kemandirian, partisipasi warga sekolah
dan masyarakat, sekolah memiliki keterbukaan manajemen, memiliki
kemauan untuk berubah, melakukan evaluasi dan perbaikan secara
berkelanjutan, responsif dan antisipasif terhadap kebutuhan, memiliki
akuntabilitas, serta memiliki sustanbilitas.
c. Input pendidikan meliputi kebijakan mutu, sumber daya yang tersedia dan
lengkap, memiliki harapan prestasi yang tinggi, fokus pada pelanggan
(khusunya peserta didik).

13
Implementasi kurikulum tersebut dapat dirinci dalam kegiatan-kegiatan yang
jelas seperti guru diberi kebebasan untuk aktif dan kreatif dalam menentukan
strategi pembelajaran, memilih sumber, memilih media belajar, mengelola kelas
dan mengevaluasi. Aktivitas dan kreatifitas guru dapat terwujud apabila tercipta
iklim kerja sekolah yang kondusif dan tepat dengan tujuan kegiatan. Pihak Dinas
Pendidikan (termasuk pengawas) tidak ikut campur dalam pengelolaan
pembelajaran yang menjadi tanggung jawab penuh kepala sekolah. Sekolah
adalah milik masyarakat setempat, BP3 dan pihak-pihak yang peduli terhadap
kepentingan sekolah. Siswa sebagai subyek yang langsung menjadi tumpuan
sasaran dilibatkan oleh guru dalam pemilihan kegiatan.

Terkait dengan pemilihan kegiatan tentu tidak terlepas dari pengelolaan


sumber daya sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan antara lain
meliputi:

a. Aspek dana. Sekolah diberi dana utuh berdasarkan kebutuhan dan diberi
wewenang mengelola serta mencari tambahan kekurangannya.
b. Aspek kurikulum. Pada kegiatannya tetap berpegang pada kurikulum
nasional, tapi ada kewenangan untuk memutuskan cara apa yang dipakai
(misal penambahan jam pelajaran, pengubahan jadwal) dan pemberdayaan
mulok sebagai kebutuhan sekolah.
c. Aspek ketenagaan. Pada aspek ketenagaan ini tidak ada kewenangan untuk
merekrut dan memecat tenaga, tetapi dilibatkan dalam menetapkan tenaga
dan menilai kinerja.
d. Pengembangan profesioalisme. Untuk semua orang yang terlibat dalam
pendidikan seperti jajaran Kepala Sekolah, Guru, Pengurus BP3, dan
tokoh masyarakat.
e. Peran serta masyarakat. BP3 atau masyarakat ikut terlibat, bukan hanya
dalam hal dana tapi juga bidang teknis edukatif dan membantu mencari
guru atau menjadi guru pengganti serta membicarakan kinerja guru dengan
siswa.

14
f. Keterlibatan pemerintah tetap diperlukan untuk menentukan kurikulum,
penilaian dan pemantauan kinerja sekolah secara keseluruhan.

Penerapan keenam aspek tersebut di Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo


adalah sebagai berikut :

Sumber dana berasal dari iuran komite yang besarannya diputuskan melalui
rapat komite dan seluruh warga sekolah, dan bantuan pemerintah. Untuk aspek
kurikulum, Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo mengikuti kurikulum
Kementrian Agama RI, hanya pada bagian-bagian tertentu karena berdiri dibawah
naungan lembaga Ma’arif NU, maka perlu kiranya ditambahkan materi Aswaja
NU.

C. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler kesenian mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengembangkan kreativitas siswa di bidang seni.


2. Untuk menyalurkan bakat dan minat siswa di bidang seni.
3. Untuk mencetak siswa-siswi MA Ma’arif 8 Bangunrejo dalam segi
keahlian seni.
4. Untuk membentuk satu kelompok seni baik itu bidang vocal ataupun
Instrumen yang dapat diandalkan dalam setiap kegiatan.
5. Sebagai langkah awal untuk mempersiapkan kegiatan Pensi.

Dalam lembaga pendidikan Ma Ma’arif 8 Bangunrejo ada beberapa kegiatan


ekstrakurikuler yang diikuti oleh semua siswa di madrasah tersebut, seperti :

1. Hadroh
2. Pramuka
3. Pagar Nusa
4. Voli
5. Bulu Tangkis
D. Kendala – Kendala dan Alternatif Pemecahan Masalah Pelaksanaan PPL

15
Kendala – Kendala :

1. Dengan waktu PPL yang sangat singkat kami selaku mahasiswa PPL
kurang dapat dapat mengoptimalkan waktu dalam mengikuti seluruh
kegiatan yang ada di MA Ma’arif 8 Bangunrejo.
2. Selanjutnya kendala kami dalam mengajar yaitu ruangan yang kurang
memadai dengan fasilitas ruang udara yang kurang memadai dengan
suasana murid di kelas. Maka dengan suasana ini di rasa ruangan sangat
panas ketika belajar di ruangan terutama ruang kelas 10 yang memang
kurangnya ventilasi di ruangan.
3. Kendala yang lain adalah seringnya peserta didik izin keluar masuk kelas
ketika jam pelajaran sedang berlangsung dengan beralasan pergi ke kamar
mandi. Tetapi, tidak kunjung kembali ke kelas atau malah pergi ke kantin.
4. Kendala dengan yang lain adalah ruangan guru yang kurang perawatan
terutama dengan kebersihan, karena anak anak tidak di tugaskan piket.
Maka dari itu kami dari anggota PPL harus ikut andil dengan menyapu,
cuci piring dan ngepel ruang guru.
5. Kendala yang lain adalah kedisiplinan guru saat berangkat yang kurang
optimal dengan keberangkatan para dewan guru, maka dari itu kami dari
mahasiswa ppl harus ikut andil dalam mengkondisikan kelas saat anak
masuk sedangkan guru belum masuk.

Alternatif :
1. Alternatif pemecahan nya adalah kami kelompok PPL mengusahakan dan
memaksimalkan waktu dengan berbagai kegiatan di MA Ma’arif 8
Bangunrejo.
2. Alternatif pemecahan masalah ini adalah masalah kegiatan di dalam kelas
X ini terutama ketika sudah beranjak siang, kami mengurangi waktu
menjelaskan materi dengan lebih singkat, karena dengan suasana ruang
yang seperti ini juga menjadikan peseta didik kurang konsentrasi dalam
belajar.

16
3. Alternatif pemecahan masalah ini adalah peserta didik diberi sanksi berupa
hafalan ayat – ayat Al-Qur’an ke depan kelas atau membersihkan WC
guru.
4. Alternatif pemecahan masalah ini adalah kami kelompok PPL diharuskan
berangkat pagi 15 menit sebelum bel berbunyi untuk membersihkan semua
ruang guru dari menyapu, membuang sampah, mencuci piring, merebus air
dan membuatkan minum untuk dewan guru.
5. Alternatif pemecahan masalah ini adalah kami ikut mengkondisikan kelas
dimana kelas yang belum ada gurunya karena belum datang atau guru
yang tidak masuk sekolah. Biasanya peserta didik diberi pelajaran untuk
merangkumnya atau sekedar sharing.

BAB IV

PENUTUP

17
A. Kesimpulan

Dari keseluruhan proses pelaksanaan PPL dari tanggal 13 Januari 2021

sampai dengan 21 Februari 2022 MA Ma’arif 8 Bangunrejo Lampung Tengah

Penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan PPL merupakan kegiatan positif yang sangat bermanfaat bagi

mahasiswa guna memberikan pengalaman dalam hal kegiatan

pembelajaran, khususnya dalam proses belajar mengajar.

2. Kegiatan PPL merupakan kegiatan positif yang sangat bermanfaat bagi

mahasiswa untuk mengetahui suatu administrasi didalam suatu lembaga

pendidikan.

3. Membimbing mahasiswa ke arah terbentuknya pribadi yang memiliki

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam

pembentukan profesi Guru Pendidikan Agama Islam.

4. Pelaksanaan pembelajaran di MA Ma’arif 8 Bangunrejo berjalan dengan

baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup baik dan

memadai. Selain itu suasana pembelajaran di MA Ma’arif 8 Bangunrejo

terbina sedemikian rupa sehingga setiap di MA Ma’arif 8 Bangunrejo

sudah terbiasa disiplin dengan tugas dan kewajiban masing – masing baik

siswa yang di didik maupun gurunya sebagai pendidik, sehingga pada

waktu jam belajar siswa sudah siap berada di ruang kelas.

5. Kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik.

6. Hubungan komunikasi antar warga di MA Ma’arif 8 Bangunrejo dengan

baik.

18
7. Merupakan studi banding antara teoritis dan Praktik di lapangan.

8. Kerjasama dan hubungan baik antara lembaga Sekolah Tinggi Agama


Islam (STAI) Al Ma’arif Kalirejo dengan Komponen Sekolah Praktik
terhadap suksesnya pelaksanaan PPL.
B. Saran – saran

1. Terhadap Mahasiswa PPL

Pelaksanaan PPL agar dilaksanakan dengan ikhlas dan kesungguhan hati

agar mendapatkan hasil yang maksimal, karena PPL merupakan program

akademik STAI Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah yang harus diikuti

oleh semua mahasiswa S1 yang bertujuan untuk memberikan

pengalaman nyata dan memperluas cakrawala mahasiswa dalam

pembentukan kompetensi pedagogik, professional, personal, maupun

sosial sebagai calon pendidik maupun tenaga kependidikan di sekolah

sehingga mampu melaksanakan pengelolaan pembelajaran dan wawasan

kependidikan secara memadai.

2. Terhadap Guru Pembimbing

Bimbingan yang ikhlas dan sabar sangat dibutuhkan mahasiswa agar

Mahasiswa PPL dengan keterbatasan ilmu yang dimilikinya bisa tetap

semangat dalam menjalankan PPL di sekolah yang di ajukan masing-

masing.

3. Terhadap Pihak Sekolah

19
Hendaknya untuk dapat ditingkatkan lagi kedisiplinan terhadap peraturan

sekolah, juga sarana dan prasarana.

Mohon juga untuk sering mengadakan Seminar-seminar keguruan guna

meningkatkan kualitas guru.

4. Terhadap Lembaga Penyelenggara PPL

Hendaknya pihak Perguruan Tinggi dalam memberikan pembekalan

lebih dititik beratkan kepada masalah yang bersifat Praktek di lapangan

dari pada teori, sehingga akan mudah untuk diterapkan di lokasi praktik.

20
21

Anda mungkin juga menyukai