PENDAHULUAN
1
B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), ini sebagai berikut :
1. Menbimbing mahasiswa kearah terbentuk nya pribadi yang memilki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang di perlukan dalam pembentukan
profesi Guru Pendidikan Agama Islam.
2. Melatih dan meningkatkan kompetensi keguruan mahasiswa agar dapat
terampil melakukan tugas-tugas kependidikan baik yang bersifat Edukatif,
Administratif, maupun layanan bimbingan keagamaan dan kesiswaan.
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat memahami
keberadaan lembaga pendidikan dengan segala permasalahan nya baik yang
berhubungan dengan proses pembelajaran maupun pengelolaan sekolah
secara umum.
4. Menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama kelembagaan antara
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah
dengan Sekolah/Madrasah.
2
a. Memperoleh Meningkatkan kerjasama dengan sekolah/madrasah
latihan untuk pengembangan perguruan tinggi.
b. umpan balik (feed back) dari pengalaman mahasiswa praktikan
terhadap perkembangan kependidikan dilapangan bagi penyesuaian
dan pengembangan program akademik Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah.
3
BAB II
OBSERVASI LINGKUNGAN
MA MA’ARIF 8 BANGUNREJO
4
2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo
5
3. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo
6
4. Keadaan Pesrta Didik Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo
laki
1 Sepuluh (X./MIA) 20 11 31
2 Sepuluh (X./IIS) 16 14 30
3 Sebelas (XI./MIA) 11 20 31
4 Sebelas (XI./IIS 1) 19 11 30
5 Sebelas (XI./IIS 2) 19 12 31
Jumlah 153
Sumber: Dokumentasi, Data jumlah siswa MA Ma’arif 8 Bangun Rejo, Lampung Tengah tahun pelajaran 2021/2022.
lainnya berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik Negeri maupun
7
banyak siswa yang berasal dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) disekitar
Menengah Pertama (SMP) baik Negeri maupun Swasta dari wilayah sekitar
Kecamatan Bangunrejo.
A Ruang
1 Ruang Kelas 7
3 Ruang Guru 1
4 Ruang TU 1
5 Perpustakaan 1
6 Ruang dapur 1
7 Mushola 1
B Sarana Pendukung
2 Kursi 216
3 Meja Guru 9
4 Kursi Guru 9
5 Komputer Administrasi 3
6 Lemari Kantor 3
7 Akses Internet 1
8
8 Perlengkapan Olah Raga 2 Set
9 Tempat Parkir 1
10 Kantin 5
11 Pagar Madrasah 1
12 WC Guru 2
13 WC Siswa 4
14 Proyektor 5
15 Kamera Digital 1
Sumber: Dokumentasi, Data Inventaris Sarana dan Prasarana MA Ma’arif 8 Bangunrejo, Lampung Tengah.
kebutuhan siswa, sampai kebutuhan dewan guru, staf dan karyawan. Ruang
kelas yang terdiri dari lima ruang memiliki fasilitas yang sangat memadai,
mulai dari meja dan kursi yang mencukupi, LCD peoyektor yang siap
Ruang guru atau kantor dibuat senyaman mungkin agar dewan guru dapat
nyaman dalam beristirahat setelah aktivitas di kelas. Ruang guru atau kantor
juga dilengkapi dengan Wifi internet sehingga dewan guru tidak menemukan
guru atau kantor juga dilengkapi dengan satu buah toilet yang bersih.
9
B. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran MA Ma’arif 8 Bangunrejo
Tata tertib Guru, Staf, Karyawan, dan siswa Madrasah Aliyah Ma’arif 8
Bangunrejo tercantum dalam Surat Keputusan Lembaga Pendidikan Ma’arif
10
NU Bangunrejo nomor: 01/SK/LPM.NU/VI/2014 tanggal 02 Juni 2014
tentang.
Tata tertib guru, staf dan karyawan yang intinya sekolah harus patuh, dan
Adab pakaian laki-laki yaitu harus berpakaian rapih dan sopan, memakai
kali dalam satu bulan tanpa keterangan akan mendapat surat panggilan,
kelas.
11
Selain itu peraturan tersebut dibuat agar karakter sebagai siswa yang belajar
menjaga nama baik lembaga. Maka kebaradaannya sebagai salah satu bentuk
buku kendali, do’a awal belajar, do’a akhir belajar, adab tata krama dalam
ibadah yang isinya berupa, hafalan surat-surat pendek, bacaan surat Yasin dan
tahlil, dan praktek ibadah yang lain seperti hafalan do’a qunut, dan sholat
jenazah.
pemahaman dan dasar-dasar Nahdlatul ‘Ulama kepada para pelajar, hal ini
BAB III
12
A. Praktik Pembelajaran Di Kelas
Sebelum proses pembelajaran di mulai, pada hari senin seluruh siswa kelas
10 sampai kelas 12 membaca Al Barjanji dan Mahalul Qiyam. Dan selain hari
senin siswa kelas 10 IPA maupun IPS sebelum pelajaran membaca surat Ad-
duhaa sampai Attakasur, sedangkan siswa siswi kelas 11 IPS maupun IPS
membaca Qunut Nazilah dan bilal jum’at. Sedangkan kelas 12 dihari yang selain
sebelum belajar siswa-siswi membaca surat yasin beserta doa.
13
Implementasi kurikulum tersebut dapat dirinci dalam kegiatan-kegiatan yang
jelas seperti guru diberi kebebasan untuk aktif dan kreatif dalam menentukan
strategi pembelajaran, memilih sumber, memilih media belajar, mengelola kelas
dan mengevaluasi. Aktivitas dan kreatifitas guru dapat terwujud apabila tercipta
iklim kerja sekolah yang kondusif dan tepat dengan tujuan kegiatan. Pihak Dinas
Pendidikan (termasuk pengawas) tidak ikut campur dalam pengelolaan
pembelajaran yang menjadi tanggung jawab penuh kepala sekolah. Sekolah
adalah milik masyarakat setempat, BP3 dan pihak-pihak yang peduli terhadap
kepentingan sekolah. Siswa sebagai subyek yang langsung menjadi tumpuan
sasaran dilibatkan oleh guru dalam pemilihan kegiatan.
a. Aspek dana. Sekolah diberi dana utuh berdasarkan kebutuhan dan diberi
wewenang mengelola serta mencari tambahan kekurangannya.
b. Aspek kurikulum. Pada kegiatannya tetap berpegang pada kurikulum
nasional, tapi ada kewenangan untuk memutuskan cara apa yang dipakai
(misal penambahan jam pelajaran, pengubahan jadwal) dan pemberdayaan
mulok sebagai kebutuhan sekolah.
c. Aspek ketenagaan. Pada aspek ketenagaan ini tidak ada kewenangan untuk
merekrut dan memecat tenaga, tetapi dilibatkan dalam menetapkan tenaga
dan menilai kinerja.
d. Pengembangan profesioalisme. Untuk semua orang yang terlibat dalam
pendidikan seperti jajaran Kepala Sekolah, Guru, Pengurus BP3, dan
tokoh masyarakat.
e. Peran serta masyarakat. BP3 atau masyarakat ikut terlibat, bukan hanya
dalam hal dana tapi juga bidang teknis edukatif dan membantu mencari
guru atau menjadi guru pengganti serta membicarakan kinerja guru dengan
siswa.
14
f. Keterlibatan pemerintah tetap diperlukan untuk menentukan kurikulum,
penilaian dan pemantauan kinerja sekolah secara keseluruhan.
Sumber dana berasal dari iuran komite yang besarannya diputuskan melalui
rapat komite dan seluruh warga sekolah, dan bantuan pemerintah. Untuk aspek
kurikulum, Madrasah Aliyah Ma’arif 8 Bangunrejo mengikuti kurikulum
Kementrian Agama RI, hanya pada bagian-bagian tertentu karena berdiri dibawah
naungan lembaga Ma’arif NU, maka perlu kiranya ditambahkan materi Aswaja
NU.
1. Hadroh
2. Pramuka
3. Pagar Nusa
4. Voli
5. Bulu Tangkis
D. Kendala – Kendala dan Alternatif Pemecahan Masalah Pelaksanaan PPL
15
Kendala – Kendala :
1. Dengan waktu PPL yang sangat singkat kami selaku mahasiswa PPL
kurang dapat dapat mengoptimalkan waktu dalam mengikuti seluruh
kegiatan yang ada di MA Ma’arif 8 Bangunrejo.
2. Selanjutnya kendala kami dalam mengajar yaitu ruangan yang kurang
memadai dengan fasilitas ruang udara yang kurang memadai dengan
suasana murid di kelas. Maka dengan suasana ini di rasa ruangan sangat
panas ketika belajar di ruangan terutama ruang kelas 10 yang memang
kurangnya ventilasi di ruangan.
3. Kendala yang lain adalah seringnya peserta didik izin keluar masuk kelas
ketika jam pelajaran sedang berlangsung dengan beralasan pergi ke kamar
mandi. Tetapi, tidak kunjung kembali ke kelas atau malah pergi ke kantin.
4. Kendala dengan yang lain adalah ruangan guru yang kurang perawatan
terutama dengan kebersihan, karena anak anak tidak di tugaskan piket.
Maka dari itu kami dari anggota PPL harus ikut andil dengan menyapu,
cuci piring dan ngepel ruang guru.
5. Kendala yang lain adalah kedisiplinan guru saat berangkat yang kurang
optimal dengan keberangkatan para dewan guru, maka dari itu kami dari
mahasiswa ppl harus ikut andil dalam mengkondisikan kelas saat anak
masuk sedangkan guru belum masuk.
Alternatif :
1. Alternatif pemecahan nya adalah kami kelompok PPL mengusahakan dan
memaksimalkan waktu dengan berbagai kegiatan di MA Ma’arif 8
Bangunrejo.
2. Alternatif pemecahan masalah ini adalah masalah kegiatan di dalam kelas
X ini terutama ketika sudah beranjak siang, kami mengurangi waktu
menjelaskan materi dengan lebih singkat, karena dengan suasana ruang
yang seperti ini juga menjadikan peseta didik kurang konsentrasi dalam
belajar.
16
3. Alternatif pemecahan masalah ini adalah peserta didik diberi sanksi berupa
hafalan ayat – ayat Al-Qur’an ke depan kelas atau membersihkan WC
guru.
4. Alternatif pemecahan masalah ini adalah kami kelompok PPL diharuskan
berangkat pagi 15 menit sebelum bel berbunyi untuk membersihkan semua
ruang guru dari menyapu, membuang sampah, mencuci piring, merebus air
dan membuatkan minum untuk dewan guru.
5. Alternatif pemecahan masalah ini adalah kami ikut mengkondisikan kelas
dimana kelas yang belum ada gurunya karena belum datang atau guru
yang tidak masuk sekolah. Biasanya peserta didik diberi pelajaran untuk
merangkumnya atau sekedar sharing.
BAB IV
PENUTUP
17
A. Kesimpulan
pendidikan.
baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup baik dan
sudah terbiasa disiplin dengan tugas dan kewajiban masing – masing baik
baik.
18
7. Merupakan studi banding antara teoritis dan Praktik di lapangan.
masing.
19
Hendaknya untuk dapat ditingkatkan lagi kedisiplinan terhadap peraturan
dari pada teori, sehingga akan mudah untuk diterapkan di lokasi praktik.
20
21