Anda di halaman 1dari 13

lOMoARcPSD|29649691

Makalah Kelompok 11 ( Pencemaran AIR)

Pendidikan Kimia, FMIPA (Universitas Negeri Padang)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)
lOMoARcPSD|29649691

KIMIA LINGKUNGAN

“ PENCEMARAN AIR“

Dosen Pembimbing :

Dr. Indang Dewanta,M.Si

Hary Sanjaya, S.Si.,M.Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 11
PUTRI AMANDA SALSABILA (18035090)
RANTI GUSTI RAHAYU (18035158)
REFITA NIZA (18035110)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADAMG

2021

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Pencemaran Air “.

Makalah ini berisikan tentang Kimia Lingkungan atau yang lebih khususnya membahas
tentang Pencemaran Air. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang pemahaman Pencemaran.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, penulis kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin Allahumma Aamiin.

Padang,12 Mei 2021

Penulis

ii

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Penyebaran Air di Bumi..................................................................................2
B. Pengertian Pencemaran Air.............................................................................2
C. Kualitas Air Sehat............................................................................................3
D. Indikator Pencemaran Air................................................................................4
E. Komponen Pencemaran Air.............................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

iii

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan pokok kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan
kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, mandi, mencuci, untuk pengairan pertanian,
transportasi, baik di sungai maupun di laut. Kegunaan air tersebut termasuk sebagai kegunaan air
secara konvensional (kesepakatan untuk tujuan bersama).

Berdasarkan Pasal 1 butir (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air, menyatakan “Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya.”

Limbah industri sangatlah berbahaya karena banyak kandungan zat -zat yang sangat
berbahaya bagi makhluk hidup. Karena adanya kandungan zat berbahaya ini juga menyebabkan air
di Sungai bukan lagi air bersih dan bahkan air yang dilarang untuk di konsumsi oleh makhluk
hidup. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia,namun jika sumber air bersih saja
tercemar itu akan menimbulkan masalah besar bagi manusia. Jika manusia mengkonsumsi air yang
tercemar itu tidak akan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air bersih
melainkan akan menimbulkan masalah baru seperti penyakit - penyakit yang disebabkan oleh air
yang tercemar.

Berdasarkan Pasal 1 butir (14) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan: “Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk
atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.”

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkatkan dalam penulisan kali ini adalah :
a. Apa saja penyebab terjadinya pencemaran air?
b. Bagaimana cara menentukan kualitas air sehat?
c. Apa saja indikator dan komponen pada pencemaran air?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Memaparkan factor-faktor pencemaran air
b. Memaparkan bagaimana kualitas air yang sehat

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebaran Air di Bumi

Ketersediaan air di dunia ini terbatas. Luas permukaan air di permukaan bumi ini sebesar
71%, sedangkan daratan luasnya hanya 29%. Keseluruhan lingkungan air ini karena merupakan satu
kesatuan lingkungan dan sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan. Keberadaan air di alam ini
tetap jumlahnya dalam berbagai wujud. Kandungan air di bumi pada dasarnya berlimpah, volume
seluruhnya mencapai 1.400.000.000 km3, lebih kurang 97% merupakan air laut (air asin) yang tidak
dapat dimanfaatkan secara langsung dalam kehidupan manusia. Dari 3% sisanya, 2% berupa
gununggunung es di kedua kutub bumi, 0,75% merupakan air tawar yang mendukung kehidupan
makhluk hidup di darat baik berupa mata air, air sungai, danau, maupun air tanah, dan selebihnya
berupa uap air. Makin bertambah jumlah penduduk di muka bumi ini, makin banyak air yang
dibutuhkan, sedangkan ketersediaan air yang dapat dimanfaatkan di alam ini jumlahnya terbatas. Air
tawar tersebut berasal dari siklus air (daur hidrologi) secara alami. Oleh karena itu, hemat dalam
pemakaian air, dan memanfaatkan air ‘bekas pakai’ dengan sebaik-baiknya, serta mencegah
terjadinya pencemaran air menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan dipatuhi.
Keberadaan air di muka bumi dapat berwujud sebagai uap air, awan, air hujan, air laut,
salju, air permukaan (mata air, air sungai, air danau, air rawa), dan air tanah. Air mempunyai rumus
kimia H2O. Satu molekul air terbentuk dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air adalah zat
pelarut yang banyak diperlukan untuk melarutkan sebagai senyawa kimia maupun zat lainnya yang
ingin diencerkan. Selain itu air juga dapat dinamakan pelarut universal karena hampir semua zat
dapat larut dalam air. Oleh karena itu, banyak senyawa atau larutan cair yang dapat dengan mudah
dilakukan pengenceran maupun pelarutan dengan menambahkan air. Banyak cairan senyawa tertentu
dapat dilakukan pengentalan dengan menguapkan cairannya sehingga menjadi kental karena volume
airnya berkurang atau kandungan airnya menjadi kurang. Dengan demikian, berbagai cairan yang
merupakan senyawa kimia mengandung unsur kimia yang bervariasi serta jumlah air atau kadar air
yang berbeda dalam cairan tersebut.
B. Pengertian Pencemaran Air

Dalam PP No.20 /1990 tentang pengendalian pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran air dapat berupa
masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan
kualitas air tercemar. masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada
prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair.
Aspek pelaku/penyebab dapat disebabkan oleh alam atau manusia. Aspek akibat dapat dilihat
berdasarkan penurunan kualitas air sampai ketingkat tertentu.

C. Kualitas Air Sehat

Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum, seperti
dari segi kualitas air yang meliputi parameter fisika, kimia, biologis, dan radiologis, sehingga bila
dikonsumsi tidak menumbulkan efek samping bagi kesehatan manusia sesuai dengan Peraturan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia NO.492/MENKES/PER/IV/2010.

Persyaratan Kualitas Air Minum

NO Jenis Parameter Satuan Kadar maksimum


yang diperbolehkan
1 Parameter yang berhubungan
langsung dengan Kesehatan
a. Parameter mikrobiologi
1) E.Coli Jumlah /100ml sample 0
2) Total bacteria caliform Jumlah /100ml sample 0
b. Kimia anorganik
1) Arsen Mg/L 0,01
2) Fluoride 1,5
3) Kromium 0,05
4) Kadmium 0,003
5) Nitrit (sebagai NO2-) 3
6) Nitrit (sebagai NO3-) 50
7) Sianida 0,07
8) Selenium 0,01
2 Parameter yang tidak berhubungan
langsung dengan Kesehatan
a. Parameter fisika
1) Bau Tidak berbau
2) Warna TCU 15

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

3) Zat terlarut Mg/L 500


4) Kekeruhan NTU 5
5) Rasa Tidak berasa
6) Suhu ˚C Suhu udara 3
b. Parameter kimiawi
1) Aluminium Mg/L 0,2
2) Besi 0,3
3) Kesadahan 500
4) Khlorida 250
5) Mangan 0,4
6) pH 6,5-8,5
7) Seng 3
8) Sulfat 250
9) Tembaga 2
10) Ammonia 1,5
Kep MenKes RI No. 492/MenKes/Per/IV/2010

D. Indikator Pencemaran Air

Pengamatan pencemaran air dapat digolongkan secara fisis, kimiawi, dan biologis. pengamatan
secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air ( kekeruhan),
perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa. pengamatan secara kimiawi,
yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, dan perubahan pH.

Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang
ada dalam air, terutama ada tidaknya patogen dalam air. indikator yang umum diketahui pada
pemeriksaaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (DO),
kebutuhan oksigen biokimia (BOD), serta kebutuhan oksigen kimiawi ( COD).

1) pH Atau Konsentrasi Ion Hidrogen


Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH sekitar 6,5-7,5 . air
akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH dibawah pH normal, air
tersebut bersifat asam. sebaliknya, air yang mempunyai pH diatas pH normal bersifat basa. Air
limbah dan bahan buangan industri akan mengubah pH air yang akhirnya akan menganggu
kehidupan biota akuatik.
2) Oksigen Terlarut
Tanpa adanya oksigen zat terlarut, banyak mikrorganisme dalam air tidak dapat hidup karena
oksigen terlarut digunakan untuk proses degradasi senyawa organik dalam air. kelarutan oksigen
4

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

dalam air tergantung pada temperature dan tekanan atmosfer. berdasarkan data-data temperatur dan
tekanan , maka kelarutan oksigen jenuh dalam air pada 25 dan tekanan 1 atmosfer adalah 8,32
mg/L
3) Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD)
Jumlah mikroorganisme dalam air lingkungan tergantung pada tingkat kebersihan air. Air
yang bersih relatif mengandung mikrorganisme lebih sedikit dibandingkan yang tercemar. Air yang
telah tercemar oleh bahan buangan yang bersifat antiseptik atau bersifat racun, seperti fenol,
kreolin, detergen, asam cianida, dan insektisida, jumlah mikroorganismenya juga relatif sedikit.
besarnya BOD merupakan indikasi bahwa perairan tersebut telah tercemar. Sebagai contoh adalah
kadar maksimum BOD5 yang diperkenankan untuk kepentingan air minum dan menopang
kehidupan organisme akuatik adalah 3,0-6,0 mg/L berdasarkan UNESCO /WHO/UNEP, 1992
4) Kebutuhan Oksigen Kimiawi ( COD)
COD ( Chemical oxygen demand) adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan
buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegredasi
secara biologis maupun yang sukar terdegradasi. jika pada perairan terdapat bahan organik yang
resisten terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, dan polisakarida lebih cocok dilakukan
pengukuran COD daripada BOD. nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang
dari 20 mg/L, sedangkan pada perairan yang tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah
industri dapat mencapai 60.000 mg/L ( UNESCO,WHO/UNEP,1992)
E. Komponen Pencemaran Air
Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air dapat dikelompokkan sebagai bahan
buangan.

1) Bahan Buangan Padat.


Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar maupun
yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dituang ke air menjadi pencemaran dan akan
menimbulkan pelarutan, pengendapan, atau pembentukan koloidal. Air yang mengandung larutan
pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari kedalam air. akibatnya, proses
fotosintesis tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi
berkurang, maka kehidupan organisme dalam air juga terganggu.
2) Bahan Buangan Organik dan Olahan Bahan Makanan.
Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi
oleh mikroorganisme. Bila bahan buangan organik dibuang ke perairan akan menaikkan populasi
mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik.Tidak tertutup berkemungkinan dengan

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

bertambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi
manusia.
3) Bahan Buangan Anorganik.
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam.
Apabila masuk keperairan, akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan
anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melibatkan penggunaan unsur-unsur
logam, seperti Timbal ( Pb), Arsen ( As), Cadmium ( Cd), air raksa atau merkuri ( Hg), Nikel ( Ni),
Calsium ( Ca) dan magnesium ( Mg)
Kandungan Ion Mg dan Ca dapat menyebabkan air menjadi sadah. Apabila ion-ion logam
yang berasal dari logam berat yang bersifat racun seperti Pb, Cd, ataupun Hg, air yang mengandung
ion-ion tersebut dapat membahayakan bagi tubuh. air tersebut tidak layak diminum.
4) Bahan Buangan Cairan Berminyak.
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi
permukaan. Lapisan minyak dipermukaan akan menganggu mikroorganisme dalam air. Hal itu
disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi difusi oksigen dari udara kedalam air sehingga
oksigen terlarut akan berkurang, juga lapisan tersebut juga akan menghalangi masuknya sinar
matahari kedalam air sehingga fotosintesis terganggu.
5) Bahan Buangan Berupa Panas ( Polusi Thermal)
Perubahan kecil pada temperatur air dilingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau
spesies lainnya, akan tetapi juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan
bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air.Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau
kerusakan ekosistem lainnya.
6) Bahan Buangan Zat Kimia
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun, ( detergen, sampo, dan bahan
pembersih lainnya) yang berlebihan didalam air, ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada
permukaan air. Bahan buangan seperti sabun dan detergen didalam air lingkungan akan meanikkan
pH air sehingga dapat menganggu kehidupan organisme didalam air. Bahan antiseptik yang
ditambahkan kedalam sabun atau detergen juga menganggu kehidupan mikrorganisme didalam air
bahkan mematikan.
7) Bahan Pemberantas Hama
Bahan insektisida dalam air sulit untuk dipecah oleh mikroorganisme, kalaupun biasanya hal
itu akan berlangsung dalam waktu yang lama. Bahan insektisida seringkali dicampur dengan
senyawa minyak bumi sehingga air yang terkena bahan buangan pemberantas hama ini
permukaannya akan tertutup lapisan minyak.
8) Zat Warna Kimia
6

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

Berdasarkan bahan dan susunan zat warna dan bahan-bahan yang ditambahkan, dapat
disimpulkan bahwa hampir semua zat warna kimia adalah racun. Apabila masuk kedalam tubuh
dapat bersifat corcacinogenik, yaitu merangsang timbulnya kanker. Oleh sebab itu pembuangan
zat kimia ke air lingkungan sangatlah berbahaya. selain sifatnya racun, zat warna kimia juga akan
mempengaruhi kandungan oksigen dalam air mempengaruhi pH air lingkungan, yang menjadikan
gangguan bagi mikroorganisme dan hewan air.
9) Zat Radioaktif
Adanya zat radioaktif dalam air lingkungan jelas sangat membahayakan bagi lingkungan
dan manusia. zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan biologis baik melalui efek langsung
atau efek tertunda.

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran air dapat
berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga
menyebabkan kualitas air tercemar. masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur
pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin,
misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat disebabkan oleh alam atau
manusia. Aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ketingkat
tertentu.
Sedangkan ketersediaan air di dunia ini terbatas. Luas permukaan air di permukaan
bumi ini sebesar 71%, sedangkan daratan luasnya hanya 29%. Keseluruhan lingkungan air
ini karena merupakan satu kesatuan lingkungan dan sangat dibutuhkan untuk menunjang
kehidupan.

Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum,
seperti dari segi kualitas air yang meliputi parameter fisika, kimia, biologis, dan radiologis,
sehingga bila dikonsumsi tidak menumbulkan efek samping bagi kesehatan manusia sesuai
dengan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia NO.492/MENKES/PER/IV/2010.

Diantara penyebab pencemaran air yaitu ada beberapa komponen dan indikator.
Indikatornya yaitu pH atau konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut, kebutuhan oksigen
biokimia (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi (COD). Adapun beberapa komponen
pencemaran air yaitu bahan buangan padat, bahan buangan organik dan olahan bahan
makanan serta bahan buangan anorganik, bahan buangan cairan berminyak., bahan buangan
berupa panas ( Polusi Thermal), bahan buangan zat kimia, bahan pemberantas hama, zzat
warna kimia dan zat radioaktif.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami tentang
Pencemaran air dan dapat melakukan penelurusuran lebih lanjut terkait mekanisme reaksi
reaksi dalam kualitas air bersih maupun pada air yang tercemar.

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)


lOMoARcPSD|29649691

DAFTAR PUSTAKA

Dewata, I., & Tarmizi, T. (2015). Kimia Lingkungan: Polusi Air, Udara dan Tanah.Padang: UNP
Press.

Purwanto, J., & Muhammad, Y. (2010). Pengantar Pengelolaan Sumber Daya Air. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Downloaded by Mantap Jiwa (dutaknock590@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai