Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN UJI

FOTOSINTESIS TANAMAN HYDRILLA

DOSEN PENGAMPU : IR.Nurma Ani,MP


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Aji Hidayatullah Noor ( 22210017)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS AL AZHAR MEDAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha
penyanyang, kami panjantkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Uji Fotosintesis Percobaan
Ingenhousz (Tanaman Hydrilla)” Makalah ini ditulis guna memenuhi syarat
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah FISIOLOGI TUMBUHAN. Kami
sangat berterima kasih kepada semua kawan-kawan terbaik kami yang telah
membantu kami menyusun makalah ilmiah ini.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu IR
Nurma Ani,MP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dalam penulisan Laporan ini, sehingga Laporan ini dapat diselesaikan dengan
baik. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Medan, 22 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
1.1 TOPIK PERMASALAHAN...........................................................................................4
1.2 TUJUAN KEGIATAN....................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4
ALAT DAN BAHAN.................................................................................................................6
CARA KERJA...........................................................................................................................6
HASIL PENGAMATAN............................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................8
MASALAH YANG BERKEMBANG.......................................................................................8
KESIMPULAN..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
1.1 TOPIK PERMASALAHAN
 Apakah Intensitas Cahaya Matahari menentukan laju Fotosintesis ?

1.2 TUJUAN KEGIATAN


 Untuk mengetahui hubungan intensitas dengan laju fotosintesis
 Untuk mengetahui hubungan cahaya di tempat tertutup dengan fotosintesis

TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan
yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena
klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi (Utomo, 2007).
Dalam reaksi fotosintesis, sebanyak 691.000 kalori energi radiasi diserap dan dikonversi
ke dalam bentuk glukosa. Kenyataan bahwa proses fotosintesis memerlukan cahaya,
menunjukkan adanya pengaruh intensitas cahaya yang besar terhadap laju keseluruhan reaksi
fotosintesis. Pada keadaan intensitas cahaya rendah, laju fotosintesis akan akan rendah pula.
Keadaan ini dapat dikatakan sebagai faktor pembatas (Ismail, 2011).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakanbiasa
dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini
tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses
respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan
proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi
sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara
aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan
karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau
kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida
atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997). Bahan organik yang dioksidasi adalah
glukosa (C6H12O6) maka persamaan reaksi
dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi Tergantung pada
bahan yang digunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan
dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ untuk karbohidrat
= 1, protein < 1 (= 0,8 – 0,9), lemak <1 (= 0,7) dan asam organik > 1 (1,33). Nilai RQ ini
tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempuran tidaknya proses respirasi
dan kondisi lainnya (Krisdianto dkk, 2005).
Zat-zat yang dipakai dan dihasilkan oleh proses fotesintesis melibatkan tidak-tidaknya 2 (dua)
proses yang amat berbeda menjadi jelas setelah dilakukannya percobaan.Tumbuhan air yang hijau,
Hydrilla sp. merupakan organisme uji percobaan. Bila sepotong tumbuhan itu ditempatkan terbalik
didalam larutan encer NaHCO3 (yang merupakan sumber CO2), diterangi dengan lampu senter maka
gelembung oksigen akan segera dikeluarkan dari bagian potong tangkainya. Karena laju fotosintesis
tidak meningkatnya penyinaran, maka Blackman mengambil kesimpulan bahwa paling tidak ada dua
proses berlainan yang terlibat: satu, suatu reaksi yang memerlukan cahaya dan yang satu lagi reksi
yang tidak memerlukan cahaya. Yang terakhir dinamai “reaksi gelap” walau dapat berlangsung terus
dalam terang. Blackman berteori bahwa pada intensitas cahaya sedang “reaksi terang” membatasi
atau melajukan seluruh proses (Kimball, 1993).

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :

1. Intensitas Cahaya
2. Konsentrasi Karbon Dioksida
3. Suhu
4. Kadar Air
5. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
(Kimbal,2002)
ALAT DAN BAHAN

1. Beker gelas (1 liter)

2. Tabung reaksi

3. Corong gelas

4. Tanaman Hydrilla

5. Air

6. Kawat

CARA KERJA
1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar (buat 2 rakit).

2. Tempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di dalam

ruang.

3. Biarkan selama 20 menit. Kemudian amati ada-tidaknya gelembung di dalam tabung

4. reaksi itu. Jika semuanya ada, bandingkan pada rakitan yang mana lebih banyak

dihasilkan gelembung-gelembung gas ? Gas apakah itu?


HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan jumlah gelembung yang keluar saat pengamatan pada hidrila di luar ruangan dan
dalam ruangan

GELEMBUNG
MENIT LUAR DALAM KETERANGAN
RUANGAN RUANGAN

1 0 0 Gelembung belum muncul


2 0 0 Gelembung belum muncul
3 2 0 Gelembung pertama tanaman luar
ruangan
4 0 0 Gelembung tidak muncul
5 0 0 Gelembung tidak muncul
6 0 0 Gelembung tidak muncul
7 0 0 Gelembung tidak muncul
8 1 0 Gelembung muncul
9 0 0 Gelembung tidak muncul
10 5 0 Gelembung muncul
11 0 0 Gelembung tidak muncul
12 0 0 Gelembung tidak muncul
13 3 0 Gelembung muncul
14 0 0 Gelembung tidak muncul
15 0 0 Gelembung tidak muncul
16 0 0 Gelembung tidak muncul
17 0 1 Gelembung pertama keluar di tanaman
didalam ruangan
18 3 0 Gelembung muncul
19 4 0 Gelembung muncul
20 5 1 Gelembung muncul
21 7 0 Gelembung muncul
22 0 0 Gelembung tidak muncul
23 0 3 Gelembung muncul
24 5 0 Gelembung muncul
25 8 0 Gelembung muncul
26 5 0 Gelembung muncul
27 5 2 Gelembung muncul
28 7 0 Gelembung muncul
29 12 0 Gelembung muncul
30 12 1 Gelembung muncul
JUMLAH 84 Gelembung 6 Gelembung Jumlah gelembung pada tanaman diluar
ruangan lebih banyak
RATA RATA 2,8 0,2 Rata rata gelembung pada tanaman
diluar ruangan lebih banyak
PEMBAHASAN

Definisi Fotosintesis yang dikemukakan oleh Delvin (1975) adalah suatu proses
yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi
matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan
NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan
karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi
dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri
fotosintetik untuk berfotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari
karbondioksida dan air dalam tubuh tumbuhan berklorofil yang diberi cahaya, dengan
oksigen sebagai hasil samping. Seperti halnya dengan proses-proses metabolik yang lain,
fotosintesis tediri dari rangkaian reaksi yang panjang. Karena proses ini membutuhkan
cahaya, pada keadaan yang demikian intensitas dan kualitas cahaya menjadi faktor
pembatas. Percobaan pada fotosintesis setiap tanaman menghasilkan oksigen yang
berbeda-beda.
Praktikum ini menggunakan tanaman hydrilla sp sebagai bahan pengamatan karena
tanaman hydrilla ini merupakan tanaman yang hidup di air, sehingga memudahkan untuk
mengetahui berapa banyak gelembung udara (oksigen) yang dihasilkan dari suatu proses
fotosintesis pada saat diluar ruangan dan ketika dalam ruangan. Berdasarkan kedua
perlakuan yang berbeda dapat dikatakan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi
fotosintesis semakin besar intensitas cahayanya maka gelembung-gelembung yang
dihasilkan semakin banyak sedangkan semakin rendah intensitas cahaya maka gelembung
yang dihasilkan semakin sedikit..

MASALAH YANG BERKEMBANG

Pada tanaman yang terkena sinar matahari langsung di luar ruangan, paparan cahaya yang
intens dan kondisi optimal mendukung laju fotosintesis yang tinggi. Sebagai respons,
tanaman membuka stomata untuk mengambil lebih banyak CO2. Proses ini dapat
menyebabkan peningkatan tekanan air dalam tanaman, yang kemudian menyebabkan
pelepasan gelembung udara melalui stomata atau melalui proses lainnya.
Di dalam ruangan, intensitas cahaya mungkin lebih rendah, dan tanaman mungkin tidak
mengalami tingkat fotosintesis yang sama seperti yang terjadi di bawah sinar matahari
langsung. Oleh karena itu, jumlah gelembung udara yang muncul pada tanaman hidrila dalam
ruangan bisa kurang mencolok dibandingkan dengan tanaman yang mendapat paparan sinar
matahari langsung di luar ruangan
KESIMPULAN

1. Intensitas cahaya maupun terang ataupun redup mempengaruhi fotosintesis semakin


besar intensitas cahayanya maka gelembung-gelembung yang dihasilkan semakin
banyak sedangkan semakin rendah intensitas cahaya maka gelembung yang
dihasilkan semakin sedikit. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan ini
menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
2. Semakin terang cahaya dan semakin lama waktu penyinarannya maka intensitas
cahaya yang dihasilkan akan semakin tinggi juga sebaliknya. Sehingga tinggi
intensitas cahaya semakin banyak energy yang terbentuk sehingga akan mempercepat
proses fotosintesis.
3. Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan fotosintesa antara Tanaman yang
berada di tempat terang lebih cepat berfotosintesa daripada di tempat yang
kekurangan cahaya. Percobaan ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan dan
telah diakui.
4. pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis mempegaruhi tempat yang
terkena sinar matahari
DAFTAR PUSTAKA

1. Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.


2. Ismail. 2008. Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
3. Kimball, J.W. (2002). Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
4. Krisdianto, dkk. 2005. Penuntun Biologi Umum. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
5. Lovelles, A, R. 1997. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan. Jakarta:PT Gramedia. Simbolon. 1989.
Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
6. Utomo, B. 2007. Fotosintesis pada Tumbuhan [Karya Ilmiah]. Medan: Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai