Anda di halaman 1dari 63

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI
DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti sesi ini peserta


mampu:
Memahami Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Unit Intensive
TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti sesi ini peserta diharapkan.


q Mengetahui definisi ruang intensive
q Mengetahui epidemiologi rate infeksi di ruang intensive
q Memahani faktor risiko terjadinya infeksi di ruang intensive
q Mengetahuan tujuan Pencegahan dan Pengendalian
infeksi di ruang intensive
q Memahami pencegahan dan pengendalian infeksi di
ruang intensive
POKOK BAHASAN

q Definisi ICU
q Prevalensi Infeksi di Ruang ICU
q Epidemiology
q Faktor risiko
q Tujuan PPI di ruang intensive
q Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di ICU
PENDAHULUAN

• Critically patient sejak dirawat di


ICU à disupport dengan multiple
devices untuk penatalaksanaan
atau memonitor kondisi pasien.
• Berupa alat-alat non invasive atau
invasif
Resiko Infeksi Rumah Sakit à
pneumonia (endotracheal tube ),
UTI (urinary cateter ) dan catheter
related blood stream infections

Mortality rate BERBAGAI PENYAKIT,HCW,ALKES,


PENGUNJUNG
meningkat
MENGAPA RATE INFEKSI DI RUANG
INTENSIVE TINGGI ?

q Apakah pelayanan ruang intensive sudah sesuai


standar ?: kriteria pasien, kompetensi staf, ratio
pasien dibanding Perawat .
q Apakah kondisi pasien sakit kritis ?
q Apakah penerapan PPI di ruang intensive belum
terlaksana secara optimal?
q Apakah karena multidisiplinary team dan
pemasangan peralatan ?
DEFINISI ICU
¡ Intensive care unit ( ICU) adalah suatu bagian di rumah sakit yang
mandiri ( Instalasi dibawah direktur pelayanan ) dengan staf yang
khusus dan perlengkapan yang khusus ditujukan untuk obeservasi,
perawatan, dan terapi pasien – pasien yang menderita penyakit,
cedera, atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau
potensi mengancam nyawa dengan prognosis dubia.

¡ ICU menyediakan kamampuan dan sarana prasarana serta


peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan
menggunakan ketrampilan staf medik, perawatan dan staf lain
yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan

KepMenkes No. 1778/SK/XII/2010 tentang Pedoman penyelenggaraan Pelayanan di


Intensive Care Unit (ICU)
Epidemiology of HAIs
Incidence densities related to device use (eg, endotracheal tube, central
venous catheter [CVC], or urinary catheter)

UTI (Urinary Tract Infections) à 31%


95% Occuring in catheterized patients

Ventilator-associated Pneumonia, in 86% of cases,


represented 27% of all NIs

Bloodstream infections represented 19% (laboratory-


confirmed, 18.2%, and clinical sepsis, 0.8%), of which
87% were found to be catheter-related
EPIDEMIOLOGI

q Infeksi tersering di ICU adalah VAP


q Insiden rate VAP rata rata sekitar 27-29%
q Mortality 27-76% krn Pseudomonas,
Acinetobacter, Pneumonia
q Mortality 50%
q LOS meningkat hingga 6.1hari
q Cost Pasien Meningkat
n Prevalensi infeksi rumah sakit sekitar 6 %
n Lebih 20 % terjadi di ICU, meskipun
kapasitas tempat tidur ICU hanya 5 % dari
seluruh tempat tidur di RS
n Kejadian infeksi rumah sakit di ICU 5 -
sampai 10 kali lebih besar dari pada
general ward.
(Adulth ICU, Pediatric ICU, NICU and
Surgical ICU)

National Nosocomial Infections Surveillance (NNIS)


system report, 2004 à CDC 2007
FAKTOR RISIKO INFEKSI

Infeksi akibat Berhubungan dg pemberian total parenteral


penggunaan kateter nutrisi (TPN)
intra vena

Perawat : Pasien Risiko ketergantungan pasien

Sering terjadi infeksi Pada ICU Neonatus


Enterobacter cloacae

Bad hygiene/ Sebelum prosedur invasive, non invasive


kebersihan tangan Penggunaan obat2an single-dose
yg buruk
FAKTOR RISIKO LAIN

§ Tingkat keparahan pasien, Sudah Syock saat


masuk rawat
§ Usia > 60 tahun, Penggunan Pareteral Nutrisi
§ Penggunaan terapi Antimicrobial
§ Pemasangan akses Vena Pusat
§ Penggunaan arterial line secara terus menerus
§ Penggunaan ventilasi mekanis, tindakan
tracheostomi,
§ Penggunaan pemantauan tekanan intra cranial,
§ Utilisasi rasio yang tidak memadai
TUJUAN PPI DI RUANG
INTENSIVE

uMemutus transmisi mikroorganisme


uDengan meningkatkan kepatuhan
petugas dalam PPI maka transmisi
mikroorganisme dapat
dikendalikan
PENYEBAB UTAMA INFEKSI DI ICU à
30-40% CROSS TRANSMISI

Petugas

Pasien

Lingkungan
Transmission to Hands from
Skin and Environment

Pittet et al Lancet Infect Dis 2006


SUMBER TERJADINYA KONTAMINASI
SILANG INFEKSI DI ICU

u Tangan petugas saat menyetuh vial /botol bahan habis pakai


,seperti botol antiseptik, alkohol, wash bensin, dll
u Petugas tidak melakukan hand hygiene dengan baik
u Pemasangan ventilasi mekanik
u Selang dan botol suction
u IV line – central dan periperal
u Kateter urine
u Adanya luka dan tindakan perawatan luka
u Trolly tindakan yang tidak rutin dibersihkan
Lingkungan merupakan
reservoir kuman patogen

Permukaan lingkungan
menyebabkan tingginya
transisi silang (cross-
transmission )

Abstract: The Risk of Hand and Glove Contamination after Contact with a VRE (+) Patient
Environment. Hayden M, ICAAC, 2001, Chicago, IL.
Lingkungan merupakan reservoir
kuman patogen
Recovery of MRSA, VRE,

Devine et al. Journal of Hospital Infection. 2001;43;72-75


Lemmen et al Journal of Hospital Infection. 2004; 56:191-197
Trick et al. Arch Phy Med Rehabil Vol 83, July 2002
Walther et al. Biol Review, 2004:849-869
Kontaminasi ICU Charts
Pada hasil swab terhadap binders/charts di ICU didapatkan
beberapa : jenis kuman

Percent of ICU charts culture positive by organism


Panhotra Am J Infect Control 2005
STRATEGI
MENURUNKAN RESIKO INFEKSI ?
q Pasien
q Petugas dan
pengunjung/masyarakat
q Lingkungan dan sarana
kesehatan
Multidisciplinary Team Model
for Implementing Prevention Strategies

Administration Infection
Critical Care Control
Nursing
Critical Care
Physicians
Champion
Leader
Infection
Disease Respiratory
Therapy
Quality &
Safety Microbiology

Chestjournal.org.Augustus31, 2007
Strategi pencegahan infeksi di
ICU
CDC, Guideline for Isolation Precautions , 2007

1. Engineering control
2. Administrative control
3. Surveilans
4. Kewaspadaan isolasi
5. Pengunaan antibiotik yang bijaksana
Elements of Specific Items
Surveillance
1. Engineering Controls Ruang yang cukup di sekitar
tempat tidur

2. Pengendalian Pedoman pembersihan


administratif
peralatan
a. peralatan medis

Pendidikan kedokteran, petugas kesehatan


2.b. Pengendalian yang sangat terampil, pelatihan tentang
administratif untuk pengendalian infeksi, rasio staf perawat /
petugas kesehatan pasien yang baik, kualitas perawatan
pasien

2.c. Kontrol administratif I


untuk pasien pengawasan, isolasi pasienCU
admission, Epidemiologic
SURVEILENS: VAP,BSI.UTI,SSI
Concepts and Tools for Surveillance of NIs*:

3. Surveillance Tools

Total • Analisis Rutin Chart Review


Nis
Laboratory Data
• Terbatas untuk
Target- Sasaran khusus Ward Documents
Oriented prioritas priority
Review
penyebaran MRSA

Temperatures
Infection- • Terbatas untuk
specific
tipe infeksi Antibiotics
Engineering control: Design and
layout

q Jarak antar tempat tidur sekitar 2 meter à memudahkan


pergerakan petugas dan alat.
q Memiliki ruang isolasi, yang memiliki tekanan negatifà
memperhatikan ventilasi
q Fasilitas hand hygiene dan paper towel untuk pengering tangan
q Jika memungkingkann setiap tempat tidur ada cairan hand rubs
q Toilet jika memungkinkan di luar ICU
DESAIN RUANGAN
n Terpisah ruang clean and dirty utility
n Memiliki Sharp container
n Ruang penyediaan obat (dispensing obat)

dir
ty

Cle
an
Fasilitas yg mendukung
kepatuhan hand hygiene

1 • Tersedia di pintu masuk ICU

2
• Tersedia fasilitas di dalam ruang rawat

3 • Audit secara berkala


Administrative Control:
Pasien

u Identifikasi kondisi pasien ?


u Immunitas menurun ?
u Pasien apa perlu isolasi ?
Strategi PPI

Transmission-
Isolation Standard
Based
Precautions Precautions
Precautions

Control of
Selective Digestive
Antimicrobial
Decontamination
Use
KEWASPADAAN ISOLASI

Isolation
Precautions

Standard Transmission-Based
Precautions Precautions
Penerapan Standard
precaution
Hand Hygiene
• Sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan
• Ketika kontak pasien lain 5 MOMENT

Gloves
• Digunakan saat kontak dengan darah, cairan tubuh pasien, sekresi
• Segera lepas jika selesaidigunakan

Mask, Eye Protection, face shield


• Dipakai selama tindakan yang memungkinkan mata wajah terkena percikan
• cairan tubuh pasien
• Dilepas segera setelah selesai tindakan

Patients Care Equipment


Pembersihan peralatan perawatan pasien secara rutin

Sharp Objects
• Pengelolaan limbah tajam
Gaun
•Dipakai sebelum melakukan tindakan yang memungkinkan terkena percikan cairan
tubuh pasien dan segera lepas jika selesai tindakan
Penerapan Standard precaution :
Pengendalian Lingkungan

§ Suhu & Kelembaban ?


§ Membersihkan lingkungan di sekitar pasien setiap
hari dengan menggunakan desinfektan.
§ Membersihkan peralatan, tempat tidur ketika pasien
sudah pindah à sebelum digunakan untuk pasien
baru
§ Segera bersihkan permukaan lingkungan yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien
§ Pertahankan udara lingkungan memadai
§ Batasi jumlah personil di ruangan
§ Batasi jumlah pengunjung
PMK No.7 th 2019, ttg Kesehatan
Lingkungan Rumah sakit
Pasien dan
Keluarga/Pengunjung

v Ajarkan pasien dan keluarga tentang infeksi


secara umum
v Ajarkan kepada pasien/kelg pentingnya cuci
tangan
v Keluarga pasien dibatasi menunggu di ruang ICU
v Anjurkan kelg cuci tangan sebelum dan sesudah
berkunjung
v Pengunjung dalam kondisi sakit tidak
diperkenankan masuk ke ruang rawat
Pengendalian Antibiotik

u Batasi pengguaan antibiotik


u Terapi berdasarkan hasil biakan
kuman
u Kontrol kualitas antibiotik
u Penggunaan antibiotik yang rasional
Penerapan bundle PPI à
menurunkan rate infeksi di ICU

u Bundle care ventilator


u Canula care bundle BSI Audit secara
berkala dan
u Bundle care UTI terstruktur
u Bundle care SSI
PENCEGAHAN VAP
Definisi VAP & HAP

u VAP ( Ventilator Associated Pneumonia) adalah


Pneumonia yang terjadi stelah tindakan
pemasangan ventilasi mekanik > 48 jam .
u HAP ( Hospital Acquired Pneumonia ) adalah infeksi
saluran pernafasan bawah yang terjadi di RS
mengenai parenchim paru tanpa tindakan intubasi
dan terjadi dalam waktu > 48 jam setelah pasien
dirawat dan tidak dalam masa inkubasi pada saat
masuk ke RS.
KLASIFIKASI VAP

v Early-onset :
within 48-72 hours after tracheal intubation,
which complicates the intubation process

v Late-onset :
After 72 hours
PENYEBAB PNEUMONIA
vEarly onset:
¡Hemophilus influenza
¡Streptococcus pneumoniae
¡Staphylococcus aureus (methicillin sensitive)
¡Escherichia coli
¡Klebsiella

vLate onset:
¡Pseudomonas aeruginosa
¡Acinetobacter
¡Staphylococcus aureus (methicillin resistant)

¡Most strains responsible for early onset VAP are antibiotic


sensitive. Those responsible for late onset VAP are usually
multiple antibiotic resistant
Resp Crit Care (1995)
BUNDLE CARE VAP
§ HAND HYGIENE Farmakologi, non farmakologi

} HEAD OF BED 30 sd 45 °jika tidak kontra


indikasi
} ORAL HYGIENE dengan CHG 0,12% secara
rutin
BUNDLE OF CARE
} SUCTIONING sesuai kebutuhan , VENTILATOR
penggunaan APD PEMBERIAN TERAPI
MENCEGAH STRESS ULCER
} KAJI KEBUTUHAN SEDASI
} PEMBERIAN TERAPI ANTI DVT JIKA TIDAK
KONTRA INDIKASI •Kepatuhan meningkat hingga 81-91%
} Penggunaan sterile water pada à VAP menurun mencapai 3.4 per
1000 ventilator day
humidifier ventilator dll
Cook, 2004 dan Eiland, 2007
PENCEGAHAN ISK
DEFINISI ISK

— Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada saluran


kemih (urethra,kandung kemih, ureter, ginjal dan jaringan
sekitar retroperitoneal atau rongga perinephric)
— ISK yang terjadi pada pasien karena pemasangan kateter
disebut sebagai CAUTI (Catheter-associated Urinary Tract
Infections)
Adalah: Infeksi Saluran Kemih yang terjadi setelah
pemasangan urine kateter ≥ 2 x 24 jam (48jam)
(Indweling)
PATOGENESIS
Cara Masuk Bakteri:

1. Kuman di meatus uretra bagian distal dapat langsung masuk ke saluran


/kandung kemih ketika kateter dimasukan atau karena kontaminasi
akibat tehnik pemasangan kateter yang buruk

2. Pada indwelling kateter mikroorganisme bermigrasi sepanjang permukaan


luar kateter di mukosa periuretra atau sepanjang permukaan dalam
kateter, setelah terjadi kontaminasi pada kantong penampung urine atau
sambungan antara kantong penampung dengan pipa drainase.

Dalam 8 jam setelah insersi terbentuk biofilm pada permukaan kateter


Apa Itu Biofilm

Biofilm

Sama dengan “ Plak“


Kumpulan dari sel – sel mikroorganisme atau mikrobial
khususnya bakteri yang melekat pada suatu permukaan
dan oleh pelekat polisakarida yang di sekresikan oleh
sel – sel bakteri
Faktor Resiko CAUTI

Symptomatic UTI Bacteriuria


Prolonged catheterization* Disconnection of drainage system*
Lower professional training of
Female sex
inserter*
Placement of catheter outside of
Older age
OR
Impaired immunity Incontinence
Diabetes

Meatal colonization

Renal dysfunction

Orthopaedic/neurology services
KLASIFIKASI ISK

1. ISK SYMPTOMATIC
2. ISK ASYMPTOMATIC
3. ISK LAINNYA
Bundles ISK
BUNDLES ISK
Kateter Insersi Kateter Maintenan

ipcn dasar.doc.file. diklat.2019


1.Hand Hygiene 1.Closed System
2.Petugas Terlatih 2.Tidak terlepas meskipun dalam proses
irigasi

3.Tehnik aseptk pada saat insersi 3.Flow urine /tdk obstruktif

4.Katater sesuai ukuran 4.Tidak gunakan system drainage yg


komplek utk pencegahan

5.Tidak perlu penggantian Kateter urine


dan urine bag secara interval

Hindari Penggunaan Antimikroba


profilaksis

Kateter jangka pendek / panjang


PENCEGAHAN IADP
Pengertian IADP
IADP ADALAH INFEKSI ALIRAN DARAH YANG
DIBUKTIKAN DENGAN PEMERIKSAAN KULTUR
DARAH, DISERTAI GEJALA KLINIS DEMAN,
MENGGIGIL ATAU HIPOTENSI DAN BUKAN INFEKSI
SEKUNDER DARI SISI TUBUH YANG LAINNYA.

• Vena central adalah catheter intravascular yang bermuara dekat dengan


jantung digunakan baik untuk terapi infus, pengambilan darah atau monitor
hemodinamik
Patofisiologi
BUNDLES IADP/BSI
PENCEGAHAN IDO/SSI
PENGERTIAN
Surgical Site Infection

= Infeksi Daerah Operasi (IDO)


= Infeksi Luka Operasi (ILO)
• infeksi yang terjadi pada tempat / daerah insisi akibat
tindakan pembedahan didapat dalam 30 – 90 hari setelah
operasipada luka terbuka dan tertutup infeksi dapat terjadi di
jaringan insisional superficial, insisional dalam dan insisional
rongga
( July 2013 CDC/NHSN Protocol Clasifications )
KRITERIA INFEKSI DAERAH OPERASI

• IDO adalah infeksi akibat tindakan Pembedahan yang


dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh

ØInfeksi Insisional superficial


ØInfeksi Insisional Dalam
ØInfeksi Organ / Rongga
Surgical Site Infection Criteria

Superficial
Incisional SSI

Deep Incisional
SSI

Organ/ Space SSI


Elemen Bundles IDO

Preoperative Perioperative Postoperative


1. Penapisan untuk 1. Persiapan kulit 1. Teknik aseptic
Staphylococcus (antiseptik + dalam
alkohol)
aureus perawatan luka
2. Normotermia
2. Mandi Perioperatif 2. Penutupan luka
3. Penambahan
3. Hindari pencukuran oksigen 3. Hand hygiene
rambut
4. Kontrol glukosa
4. Profilaksis antibiotika
KESIMPULAN

u Infeksi rumah sakit di ICU 5 sampai 10 kali lebih


besar di bandingkan dari ruang perawatan biasa
u Pengendalian infeksi di Ruang ICU sudah seharusnya
mendapat perhatian dari semua petugas kesehatan.
u Peran IPCN sangat penting untuk pemantauan
penerapan bundle Care PPI di ICU

Anda mungkin juga menyukai