Makalah - Masalah Yang Lazim Pada Bayi Normal Dan Balita
Makalah - Masalah Yang Lazim Pada Bayi Normal Dan Balita
MAKALAH
OLEH :
ARA NADIA 220107140P
DERIS SUMARNI 220107010P
EGIE AYU WULANDARI 220107014P
FIRANTY HERSIANA 220107088P
ERSANTI FEBBY SAPUTRI 220107097P
HARINI 220107033P
HANIZA 220107225P
INA MARLINA 220107009P
INTAN SUCI SUGIYONO 220107098P
JIHAN MEYDIANA HILMI 220107224P
MELYA SARI 220107085P
REKHA PUTRI CIKMANUNA 220107217P
Makalah
OLEH :
ARA NADIA 220107140P
DERIS SUMARNI 220107010P
EGIE AYU WULANDARI 220107014P
FIRANTY HERSIANA 220107088P
ERSANTI FEBBY SAPUTRI 220107097P
HARINI 220107033P
HANIZA 220107225P
INA MARLINA 220107009P
INTAN SUCI SUGIYONO 220107098P
JIHAN MEYDIANA HILMI 220107224P
MELYA SARI 220107085P
REKHA PUTRI CIKMANUNA 220107217P
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak ini dapat
terselesaikan. Penyelesaian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak. Perkenankan penulis pada kesempatan kali ini untuk mengaturkan rasa
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Sukarni, S. ST. M. Kes., selaku ketua yayasan Aisyah Lampung.
2. Hardono, S.Kep., Ners., M.Kep., selaku Rektor Universitas Aisyah Pringsewu
Lampung.
3. Feri Kameliawati, S. Kep., Ns., M. Kep., selaku Dekan fakultas kesehatan
Universitas Asiyah Pringsewu.
4. Septika Yani Veronica, S.ST., M. Tr.Keb., selaku ketua Program Studi Ilmu
Kebidanan Universitas Aisyah Pringsewu,
5. Dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah
diberikan dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Tujuan Praktikum............................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan
menjadi prioritas pemerintah adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Balita
Balita
Balita
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gumoh
1. Pengertian
ini sering ditemukan pada bayi dan merupakan salah satu keluhan yang
2013).
sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu. Gumoh sering ditemui pada
bayi sampai usia 1 tahun dan merupakan hal yang normal terjadi. Volume
susu yang mengalir keluar dari mulut bervariasi, umumnya 1-2 sendok
2. Etiologi
Gumoh terutama terjadi karena ukuran lambung bayi yang masih sangat
kecil (seukuran bola pingpong) dan katup lambung yang belum kuat.
Sampai usia 4 bulan, lambung bayi hanya dapat menampung susu dalam
jumlah kecil setiap kali minum. Volume susu yang terlalu banyak akan
dengan erat sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat
4
mengalir kembali ke mulut jika volume susu terlalu besar atau jika bayi
minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara.
Bayi dapat menelan banyak udara jika minum terlalu cepat atau saat
3. Gejala Klinis
akibat paparan asam lambung yang terlalu banyak dan lama perlu
atau tinja, menolak makan, kenaikan berat badan yang adekuat, rewel
berlebihan.
makan (back arching). Pada esofagitis berat mungkin dijumpai darah pada
isi muntahan, nyeri atau gangguan menelan, dan darah pada tinjanya.
4. Pencegahan
Untuk mencegah gumoh, setelah minum susu posisikan bayi tegak selama
30 menit, pastikan bahwa tidak ada yang menekan bagian perut bayi, dan
sendawakan bayi. Jangan paksakan bayi untuk minum susu lebih banyak
5. Pentalaksanaan
a. Bayi yang tampak sehat, tumbuh dengan baik, dan tanpa gejala
Kecemasan orang tua tidak akan hilang selama gejala klnis pada
orangtua yang berlebihan pula, maka bayi yang oleh karena sesuatu hal
6
tidak mendapat ASI eksklusif atau sudah mendapat susu formula dapat
d. Posisi tidur terlentang dengan sudut 45-60 derajat dengan alas tempat
tidur dianjurkan pada bayi dengan gumoh berlebihan. Pada bayi dalam
terlalu empuk.
dan bertujuan agar kualitas hidup bayi tidak terganggu. Orangtua harus
2013).
B. Muntah
1. Pengertian
Muntah pada bayi merupakan kondisi keluarnya isi perut secara spontan.
Saat hal ini terjadi, bayi cenderung menjadi rewel. Muntah yang keluar
7
2. Etiologi
Terdapat berbagai penyebab bayi sering muntah, mulai dari yang wajar
masih kecil butuh penyesuaian dengan porsi susu atau makanan. Bayi
menelannya.
Penyakit asam lambung pada bayi terjadi karena lingkaran otot antara
muntah pada bayi disebabkan oleh alergi atau intoleransi susu. Namun
satu hal yang bisa dipastikan adalah bahwa kondisi ini terjadi karena
bayi sulit mencerna laktosa yang terdapat pada susu sapi karena bayi
g. Stenosis pylorus
mengarah dari lambung ke usus. Hal ini membuat makanan dan susu
berusia sekitar 6 minggu, tetapi juga bisa terjadi kapan saja sebelum
kondisi ini, karena muntah juga bisa menjadi gejala meningitis, infeksi
Cara mengatasi bayi sering muntah, terutama muntah setelah makan atau
setelah makan. Selain itu, dapat melakukan metode di bawah ini, sesuai
MPASI.
seperti biasa.
10
c. Apabila bayi sering muntah setelah diberi susu formula, Anda dapat
beralih ke susu formula berbasis kacang kedelai (susu soya) atau susu
1. Pengertian
Diaper rash adalah kelainan kulit (ruam kulit) yang timbul akibat radang
pada daerah yang tertutup diapers, yaitu kemaluan, sekitar dubur, bokong,
lipat paha, dan perut bagian bawah. Penyakit ini sering terjadi pada bayi
dan anak balita yang menggunakan diapers, biasanya pada usia kurang dari
Diaper rash merupakan masalah kulit pada daerah yang tertutup diapers
yang sering dialami oleh bayi atau anak-anak. Biasanya daerah pada kulit
yang sering terjadi ruam karena diapers yaitu bokong dan kemaluan
2. Klasifikasi
a. Derajat I (Ringan)
b. Derajat II (Sedang)
besar.
(pustula).
3. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari diaper rash menurut Meliyana & Hikmalia (2017)
yaitu :
12
a. Gejala yang dapat dilihat pada diaper rash oleh kontak dengan iritan
yaitu kemerahan yang meluas dan berkilat, seperti luka bakar, timbul
bintik-bintik merah, lecet atau luka seperti bersisik, basah dan bengkak
pada daerah yang paling lama kontak dengan diapers, seperti pada
b. Gejala yang terlihat akibat gesekan yang berulang pada tepi diapers,
yaitu bercak kemerahan membentuk garis tepi batas diapers pada paha
dan perut.
c. Gejala diaper rash disebabkan oleh jamur ditandai dengan bercak atau
pada selaput lendir dan kulit sekitar anus, dan terdapat lesi di
sekitarnya.
4. Patofisiologi
Diaper rash adalah gambaran suatu dermatitis kontak, iritasi atau sering
infeksi.
Kondisi pH yang lebih tinggi, enzim feses yang dihasilkan oleh bakteri
pada saluran cerna dapat mengiritasi kulit secara langsung dan dapat
yang ringan pada kulit yang tidak intak. Lipase dan protoase pada feses,
diaper rash tidak tercium aroma amoniak yang kuat. Feses bayi yang
diberikan ASI mempunyai pH yang rendah dan tidak rentan terkena diaper
gatal dan panas pada bokong ataupun kemaluan hal ini memunculkan
2017).
14
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan jika anak terkena diaper rash yaitu:
Bila anak telah mengalami diaper rash, daerah tersebut tidak boleh terkena
air dan harus tetap dibiarkan terbuka supaya kulit tidak begitu lembab,
mengandung minyak, sedangkan bila anak BAB dan BAK harus segera
nyaman agar tidak terlalu menekan kulit atau daerah yang terkena iritasi,
dan alat-alat yang digunakan sebab terjadinya diaper rash bisa saja
diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang menempel pada pakaian dan alat
yang sering digunakan, dan cara membersihkan pakaian atau celana yang
terkena air kencing harus direndam dengan air yang dicampur acidum
kemudian dibersihkan dan tidak boleh dibilas dengan sabun cuci langsung
dikarenakan diaper rash pada anak disebabkan oleh alergi sabun cuci
(Nurbaeti, 2017).
15
D. Dermatitis Atopik
1. Pengertian
disertai rasa gatal yang hebat serta eksaserbasi kronik dan remisi, dengan
(Widhya, 2014)
2. Klasifikasi
a. Contact Dermatitis
pada tanaman merambat atau detergen. Indikasi dan gejala antara kulit
b. Neurodermatitis
sekitar 2,5 sampai 25 cm. Penyakit ini muncul saat sejumlah pakaian
ketat yang kita kenakan menggores kulit sehingga iritasi. Iritasi ini
c. Seborrheich Dermatitis
antara kedua alis, belakang telinga serta dada bagian atas. Dermatitis
dalam keadaan stres atau orang yang menderita penyakit saraf seperti
Parkinson.
d. Statis Dermatitis
e. Atopic Dermatitis
yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering
atopi pada keluarga atau penderita (D.A, rinitis alergik, atau asma
(fleksural).
Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan
dimulai sejak bayi dan mungkin bisa bertambah atau berkurang tingkat
3. Etiologi
kimia (contoh : detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu),
Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, faktor genetik, fisik, stres, dan iritasi
meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi. Jika kulit tangan ada
strip merah seperti goresan, kita mungkin mengalami selulit infeksi bakteri
pada kulit yang terlihat bentol-bentol, memerah, berisi cairan dan terasa
panas saat disentuh dan. Selulit muncul pada seseorang yang sistem
4. Patofisiologi
Dermatitis timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan
melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan iritan merusak lapisan tanduk,
dalam beberapa menit atau beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan
komplemen dan system kinin. Juga akan menarik neutrofil dan limfosit
dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis kontak iritan tidak
melalui fase sensitisasi. Ada dua jenis bahan iritan yaitu : iritan kuat dan
iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan
pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya pada mereka
5. Manifestasi Klinis
(function laisa). Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat
lesi polimorfi yang dapat timbul scara serentak atau beturut-turut. Pada
permulaan eritema dan edema. Edema sangat jelas pada klit yang longgar
bula atau pustule, jika disertai infeksi.Dermatitis sika (kering) berarti tidak
atau ekskoriasi dengan krusta. Hal ini berarti dermatitis menjadi kering
timbul sisik. Bila proses menjadi kronis tapak likenifikasi dan sebagai
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
bula, dan pada dermis terdapat dilatasi vaskuler disertai edema dan
tampak didermis dan setelah 4-6 jam tampak rusak dan jumlahnya di
elektron dari tahap seluler awal pada pasien yang diinduksi alergen
peradangannya.
22
7. Komplikasi
8. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
b. Pengobatan
1) Pengobatan topikal
jenisnya adalah :
a) Kortikosteroid
b) Radiasi ultraviolet
Langerhans.
25
c) Siklosporin A
bentuk topikal.
e) Imunosupresif
2) Pengobatan sistemik
atau edema, juga pada kasus-kasus sedang dan berat pada keadaan
a) Antihistamin
asetilkolin.
b) Kortikosteroid
c) Siklosporin
d) Pentoksifilin
peradangan.
e) FK 506 (Trakolimus)
f) Ca++ antagonis
g) Derivat vitamin D3
1. Pengertian
imun. Antibodi yang biasanya berperan dalam reaksi alergi adalah IgE
(IgE- mediated allergy).1,2 Tipe alergi yang tidak dimediasi oleh IgE,
Alergi adalah suatu reaksi sistem imun tubuh yang bersifat spesifik
2. Reaksi Alergen
sitotoksik, tipe III atau reaksi komplek imun dan tipe IV atau reaksi seluler
(Soedarto, 2012).
Manifestasi yang sering timbul pada bayi adalah tipe cepat yang
diperantarai oleh IgE dengan gejala utama ruam kulit, eritema perioral,
angioedema, urtikaria, dan anafilaksis. Bila gejala timbul lama (dalam 1-2
pertama pada seorang anak. Penyakit alergi susu sapi (ASS) adalah suatu
pemberian susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi dan reaksi
ini dapat terjadi secara cepat atau lambat. Di perkiran insiden ASS 2-3%
2010). Pada bayi terdapat 3 sistem organ tubuh yang paling sering terkena
yaitu :
Determinan terkuat dari penyakit alergi pada anak adalah orang tua
b. Paparan Mikroba
Hewan Peliharaan Tungau debu rumah, bulu kucing, bulu anjing atau
c. Asupan Makanan
anak dan dewasa adalah udang, putih telur, dan tepung maizena. Susu
sapi dan tepung terigu merupakan jenis makanan yang paling banyak
d. Riwayat Persalinan
Bayi yang lahir dengan seksio sesarea lebih rentan untuk mengalami
kolonisasi flora usus yang berbeda dengan bayi yang lahir secara
e. Asi Eksklusif
Usia bayi dikatakan sebagai faktor resiko alergi susu sapi (ASS)
tahun.
merupakan faktor risiko asma dan rinitis alergika pada anak dan
sebagian besar sumber asap lain seperti polusi di luar rumah belum
nitrogen dioksida, dan akrelein. Asap rokok atau asap obat nyamuk
h. Penggunaan Antibiotik
penggunaan antibiotik oral oleh ibu pada saat trimester 3 atau saat
usus anak, padahal flora usus sangat penting untuk maturasi sistem
4. Penatalaksanaan
b. Restriksi diet pada ibu hamil dan menyusui untuk mencegah terjadinya
direkomendasikan
anak.
1. Pengertian
Rinitis alergi adalah salah satu penyakit alergi yang umumnya diderita
pada usia anak sekolah dan dapat terus berlangsung sampai dewasa apabila
Bersin, pilek, dan hidung gatal atau buntu yang sering terjadi di pagi hari
merupakan salah satu gejala rinitis (pilek) alergi pada anak (IDAI, 2015).
3. Etiologi
pencetus alergi) inhalan yaitu alergen yang masuk ke dalam tubuh dengan
pada rhinitis alergi di Indonesia atau negara tropis pada umumnya adalah
tungau debu rumah, bulu binatang, kecoa; jenis alergen ini berbeda dengan
35
sangat jarang menjadi pencetus rhinitis alergi. Untuk itu perlu dilakukan
penyebab rhinitis alergi dapat dilakukan melalui riwayat penyakit anak dan
dapat didukung dengan tes alergi baik melalui darah atau pun tes kulit. Hal
yang harus diperhatikan selain alergen adalah masalah polutan seperti asap
penyakit alergi di saluran napas seperti asma dan rhinitis alergi (IDAI,
2015).
4. Faktor Resiko
alergi seperti asma, rhinitis alergi, atau dermatitis atopik (eksim) pada
orang tua dan saudara sekandung. Apabila ada orang tua atau saudara
2015).
5. Pencegahan
yang alergi terhadap tungau debu rumah, hindari kontak dengan tungau
36
kelambu, gorden setiap 1 minggu sekali. Jemur atau vaccum tempat tidur 1
sering berada, karena makanan tungau debu rumah adalah serpihan kulit
manusia. Oleh karena itu, jumlah tungau debu rumah paling banyak di
kamar tidur. Untuk itu, sebaiknya anak tidak terlalu sering berada di kamar
tidur, anjurkan anak lebih banyak bermain di luar kamar (IDAI, 2015).
6. Penatalaksanaan
Pada rhinitis alergi ringan dengan kekambuhan yang jarang, obat yang
menggunakan obat semprot hidung yang berisi steroid dosis sangat rendah
1. Pengertian
lebih keras, lebih besar dan nyeri dibandingkan sebelumnya, serta pada
2. Etiologi
Konstipasi yang timbul pada bayi kurang dari 2 tahun biasanya disebabkan
3. Patofisiologi
Defekasi seperti juga pada berkemih adalah suatu proses fisiologis yang
menyertakan kerja otot-otot polos dan serat lintang, persarafan sentral dan
terlibat pada proses BAB normal. Dorongan untuk defekasi secara normal
dirangsang oleh distensi rektal melalui empat tahap kerja, antara lain
relaksasi otot sfingter external dan otot dalam region pelvik, serta
dari sfingter anus eksterna dan kontraksi otot dasar pelvis yang dipersarafi
oleh saraf pudendus. Otak menerima rangsang keinginan untuk BAB dan
kontraksi ini akan menaikkan tekanan dalam perut, relaksasi sfingter dan
keluhan yang banyak pada usia lanjut, motilitas kolon tidak terpengaruh
usus. Hal ini dibuktikan dengan efek konstipatif dari sediaan opiate yang
feses yang kecil dan keras sehingga upaya mengejan lebih keras dan lebih
lama. Hal ini dapat berakibat penekanan pada saraf pudendus sehingga
4. Gejala Klinis
Tanda dan gejala konstipasi akan berbeda untuk setiap orang berdasarkan
pola makan, hormon, gaya hidup dan bentuk usus besar (Mardalena,
a. Perut terasa begah, penuh, dan terasa kaku karena tumpukan tinja.Jika
tinja sudah tertumpuk sekitar satu minggu atau lebih, perut penderita
b. Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih gelap, dan
c. Ketika buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-
e. Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit
daripada biasanya. Jika ada kram perut, penderita akan kesulitan atau
5. Komplikasi
besar, atau robeknya kulit di sekitar anus, ini terjadi ketika feses yang
6. Pemeriksaan Fisik
luka pada selaput lendir mulut atau tumor yang dapat mengganggu rasa
untuk menilai kekuatan otot perut. Perabaan lebih dalam dilakukan untuk
mengetahui massa tinja di usus besar, adanya tumor atau pelebaran batang
pembesaran organ, cairan dalam rongga perut atau adanya massa tinja.
risiko konstipasi seperti gula darah, kadar hormon tiroid, elektrolit, anemia
42
tumor. Foto polos perut harus dikerjakan pada penderita konstipasi untuk
keluarnya darah dari dubur atau riwayat keluarga dengan kanker usus
mengeras sekeras batu di poros usus, usus besar, dan pangkal usus besar.
muara usus besar bisa menekan kandung kemih menyebabkan retensi urin
bahkan gagal ginjal serta hilangnya kendali otot lingkar dubur, sehingga
7. Penatalaksanaan
mililiter 3 -4 kali sehari. Berikan buah – buahan selain pisang dan apel dan
Konstipasi yang timbul sejak lahir, disertai gejala perut kembung serta
paling ujung dari usus besar sehingga bagian tersebut menjadi kaku dan
.
1
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, A. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
IDAI. 2014. Anak Bersin di Pagi Hari: Gejala Apakah. Ikatan Dokter Anak
Indonesia
IDAI. 2017. Gangguan Pencernaan pada Bayi. Ikatan Dokter Anak Indonesia
Unicef Indonesia. 2022. Memberi peluang terbaik untuk bertahan hidup bagi
anak-anak. https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan.