Anda di halaman 1dari 3

MAGAZINE

Pena Kreatif Remaja


ADHE SULPA FITRIYANI

Rangkaian Kata

Sabar, alam butuh waktu untuk


memproses hal indah

Katanya kesabaran itu punya batasnya, tetapi sabar yang


sebenar-benarnya adalah sabar yang tak akan pernah ada
batasannya. Tuhan pun tahu setiap kata yang tertahan,
Setiap tindakan yang dipaksa untuk ditiadakan, dan segala
penilaian buruk yang tercipta dari hati dan isi kepala yang
ketenangannya telah hilang.

Dia tahu seluruh usaha yang telah kamu lakukan untuk


meredam rasa tidak nyaman itu bukanlah hal yang mudah.
Dia pun dengar dan lihat seluruh kesulitanmu, keinginanmu,
begitu pula semua doa-doamu yang belum ‘diadakan’.
Bukannya dia tak peduli, tetapi mungkin memang belum
sampai saatnya untuk kamu menemui keindahan, atau juga
kamu hanya belum menyadari keindahan itu karena
keindahan yang telah Dia berikan bukan apa yang kamu
inginkan, lagi-lagi bukan karena Dia tak mengerti kamu
sesungguhnya dialah yang paling mengerti apa yang tepat
untuk kamu.

Jadi bersabarlah sedikit lagi karena keindahan itu butuh


waktu untuk datang lalu temui lah buruk terlebih dahulu
sebelum menemui keindahan, karena alam butuh waktu
untuk memproses hal indah.
Dampak Perkawinan Bagi
Anak Dibawah Umur
Perkawinan dibawah umur atau sering juga disebut Pernikahan dini adalah sebuah perkawinan yang dilakukan
oleh anak-anak yang umurnya belum cukup atau minor. Pernikahan dibawah umur ini masih banyak dilakukan
di beberapa daerah di indonesia yang mungkin tradisi dan adat istiadatnya masih kental. Kegiatan ini pun
masih banyak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Perkawinan dibawah umur ini mempunyai banyak sisi negatif. Perkawinan dibawah umur jika dilakukan oleh
sebagian orang yang belum siap mental, jasmani, rohani, dan juga finansialnya akan sangat ter-rugikan.

Berikut dampak buruk dari perkawinan dibawah umur :


Dampak Pada Anak Perempuan
Anak perempuan akan mengalami sejumlah hal dari pernikahan di usia dini. Pertama, tercurinya hak seorang
anak. Hak-hak itu antara lain hak pendidikan, hak untuk hidup bebas dari kekerasan dan pelecehan, hak
kesehatan, hak dilindungi dari eksploitasi, dan hak tidak dipisahkan dari orangtua. Berkaitan dengan hilangnya
hak kesehatan, seorang anak yang menikah di usia dini memiliki resiko kematian saat melahirkan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan wanita yang sudah cukup umur. Risiko ini bisa mencapai lima kali lipatnya.
Selanjutnya, seorang anak perempuan yang menikah akan mengalami sejumlah persoalan psikologis seperti
cemas, depresi, bahkan keinginan untuk bunuh diri. Di usia yang masih muda, anak-anak ini belum memiliki
status dan kekuasaan di dalam masyarakat. Mereka masih terkungkung untuk mengontrol diri sendiri. Terakhir,
pengetahuan seksualitas yang masih rendah meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi menular seperti HIV.
Dampak Pada Anak-Anak Hasil Pernikahan Dibawah Umur
beberapa risiko juga mengancam anak-anak yang nantinya lahir dari hubungan kedua orangtuanya yang
menikah di bawah umur. Belum matangnya usia sang ibu, mendatangkan konsekuensi tertentu pada si calon
anak. Misalnya, angka risiko kematian bayi lebih besar, bayi lahir dalam keadaan prematur, kurang gizi, dan
anak berisiko terkena hambatan pertumbuhan atau stunting.
Dampak Pada Masyarakat
Kemiskinan dampak pernikahan dini juga akan terjadi di masyarakat, diantaranya langgengnya garis
kemiskinan. Hal itu terjadi karena pernikahan dini biasanya tidak dibarengi dengan tingginya tingkat
pendidikan dan kemampuan finansial. Hal itu juga akan berpengaruh besar terhadap cara didik orang tua yang
belum matang secara usia kepada anak-anaknya. Pada akhirnya, berbuntut siklus kemiskinan yang
berkelanjutan.
Melihat cukup banyak dampak buruk yang terjadi dikarenakan pernikahan dibawah umur, beberapa badan
pendidikan dan pemerintah juga sudah ada yang melakukan sosialisasi terkait masalah ini di masyarakat seperti
contohnya yang dilakukan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan
Berdasarkan data dari Unicef tahun 2023 Indonesia menduduki peringkat ke-8 di dunia dan ke-2 di ASEAN
dengan jumlah angka pernikahan dibawah umur terbanyak. Di Sulawesi Selatan sendiri Pada tahun 2021 dari
data yang dikeluarkan Unicef, kota Wajo menempati urutan pertama pada kasus pernikahan dibawah umur.
Dari informasi yang saya dapatkan dari teman saya yang juga berasal dari daerah Wajo, organisasi yang ada di
sekolahnya sendiri bahkan turut menyuarakan dan mencoba memberi edukasi terkait masalah ini kepada
murid-murid di SMP bla bla bla yaitu tempatnya bersekolah.
Menurut saya masalah seperti ini sangat dibutuhkan penanganan mendalam, seperti halnya harus dilakukan
edukasi terhadap orang tua atau orang dewasa dikarenakan memang orang tua dari pelaku pernikahan dini
lah yang biasa membuat keputusan dari terjadinya pernikahan dini.
Harapan saya kedepannya jumlah kasus seperti ini dapat berkurang dan mungkin tidak terjadi lagi karena
dampak yang ditimbulkan juga sangat besar. Agar anak-anak juga tidak merasa terancam dan dapat menuntut
pendidikan sehingga mereka dapat melanjutkan mimpi mereka.

2
Rangkaian Kata dari Hati
CONGKAK

Menumpuk, Memupuk, Menyimpan


Aku mengulanginya
Menumpuk, Memupuk, Menyimpan
Aku pun Mengulanginya

Terfermentasi sekian lama hingga melampaui batasannya


Ketika datang masa dimana dosa tlah ter-tabung, penuh, dan meradang
Dan usia hampir habis dimakan waktu
Disaat itu lah, disaat itulah seharusnya ku meminta pengampunan

Bersujud, Mengucap Maaf, Memaki Diri, dan Memujinya


Akan ku lakukan semua itu disaat usia hampir menutup
Ku tabung layaknya hal berharga, memupuk-nya, dan menunggu
Ku tunggu waktu yang tepat untuk melepasnya sekaligus.

Memanfaatkan namanya ‘Maha Pengasih, Penyayang, dan Pemaaf’


Karena aku tahu dia akan selalu membuka pintu maafnya
“Tua nanti baru aku akan bertaubat”, Betapa cerdasnya diriku, Pikirku

Cerdas sungguh Cerdas tapi aku lupa,,,


Entah tak sadar atau Terlalu Terlena dengan kebebasan tapi aku lupa,
Aku lupa bahwa bukan aku yang menentukan kapan masa berakhirnya usia ini
Entah itu pada detik, menit, jam, hari, dan tahun apa
Lalu kusadari bahwa ‘Nanti’ bukanlah milikku.

Congkak sungguh Congkak


Aku yakin bahwa aku akan sampai di masa usia telah mencapai puluhan
Aku yakin bahwa dia akan memaafkanku, tapi ternyata ‘Nanti’ itu bukan milikku
Tapi terlambat sudah, Inilah aku tertutup tanah tanpa sempat mengucap ampun.

Pena Kreatif Remaja KAMU YANG KUSEBUT RUMAH


Aku akan pulang
Aku akan pulang untuk menemukan kasih mu
Aku akan pulang untuk mengabdi pada mu
Dan aku akan pulang hanya untuk melihat wajahmu

Karena kamulah sebab dari segala perjalanan ku


Perjalanan yang kulakukan hanya demi kepedulianmu
Dan aku tahu kamulah tempatku kembali
Sejauh apapun kaki ku melangkah, Sejauh apapun ragaku dari jangkauanmu

Karena dimanapun engkau berada disitulah, disitulah aku akan kembali


Karena kamu yang kan selalu ku sebut rumah
Dan aku akan terus berpangku pada kasihmu yang seluas angkasa
Ibu, aku akan pulang.

Anda mungkin juga menyukai