Anda di halaman 1dari 14

SADURAN

USAHA TANI JAGUNG


Oleh : Ir.H. Rahmat Rukmana

Disadur oleh :
KRISTIANA ENDANG PALUPI, S.Pt
NIP. 19751223201001 2 008

BADAN PELAKSANA PENYULUHAN


PERTANIAN KABUPATEN MESUJI
LAMPUNG
2023
I. PENDAHULUAN

1.1 Prospek Usaha Tani Jagung


Prospek usaha tani tanaman jagung cukup cerah apabila
dikelola secara intensif dan komersial berpola agribisnis.
Permintaan pasar dalam negeri dan peluang ekspor komoditas
jagung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk
memenuhi pangan dan non pangan.

1.2 Potensi Produksi Jagung


Faktor pendukung untuk meningkatkan produksi jagung
nasional antara lain adalah :
a. Potensi wilayah sumber daya alam yang dimiliki
b.Benih bernas berlabel / sertifikat/ unggul
c. Sumber daya manusia
d.Sarana dan prasarana produksi
e. Panen dan pasca panen
f. Peluang pasar

1.3 Kegunaan Jagung


Hasil utama tanaman jagung adalah biji. Biji merupakan
sumber karbohidrat yang potensial untuk bahan pangan maupun
non pangan. Produksi sampingan berupa :
a. Batang, daun, klobot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan
ternakataupun bahan pupuk kompos.
b.Jagung muda ( baby corn ) atau janten dapat di manfaatkan
sebagai bahan sayuran
c. Jagung biji yang masih muda dapat di rebus maupun sebagai
bahan campuran sayur asem, dapat pula di buat menjadi
bergedel jagung atau bakwan jagung.
d.Biji jagung tua dapat di olah menjadi pati, tepung jagung,
makanan kecil dll
II. MENGENAL TANAMAN JAGUNG

2.1 Sejarah Penyebaran

Jagung berasal dari Benua Amerika. Penyebaran jagung


yaitu : benua Amerika – Spanyol, Portugal, Perancis, Italia
sampai Afrika Utara, imur, Asia Selatan, Asia Tenggara salah
satunya Indonesia.

2.2 Varietas

Para ahli botani dan Pertanian mengidentifikasikan


tanaman jagung sbb :
1. Jagung gigi kuda
2. Jagung mutiara
3. Jagung brondong
4. Jagung manis
5. Jagung pod
6. Jagung ketan
7. Jagung tepung

Varietas unggul jagung yang di tanam di Indonesia


dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1 varietas unggul jagung yang di tanam di Indonesia


No varietas Tahun Umur Potensi
di ( hari ) hasil
Lepas (ton/ha)
1 Arjuna 1980 85-90 5-6
2 Bromo 1980 85-90 4,5-5
3 Parikesit 1981 100-105 4,5-5
4 Abimanyu 1983 80 3
5 Nakula 1983 85 3,7
6 Sadewa 1983 85 3,7
7 C-1 ( hibrida ) 1983 100 5,8
8 P1 618 ( hibrida ) 1984 100 5,3
9 CP1 1 ( hibrida ) 1985 100 6,2
10 Kalingga 1985 96 5
11 Wiyasa 1985 96 5
12 IPB – 4 ( hibrida ) 1985 100-105 6,6
13 Pioneer-1 ( hibrida ) 1985 100 5,6
14 Pioneer-2 ( hibrida ) 1986 100 6,3
15 C-2 ( hibrida ) 1989 100 6,4
16 Rama 1989 100 5,5
17 Semar -1 ( hibrida ) 1992 100 5,3-6,4
18 Semar-2 ( hibrida ) 1992 90 5
19 Pioneer-4 ( hibrida ) 1993 98 6,9
20 Pioneer-5 ( hibrida ) 1993 95 6,8
21 Wisanggeni 1995 88 5,3
22 Bisma 1995 88 5,7
23 P7 ( hibrida ) 1996 100-113 10-11,3
Sumber : Deptan ( 1987 ), warta PPL tanaman pangan ( 1992 ),
Warta litbang ( 1995 ), dan utami KP ( 1996 )
III. BENIH JAGUNG BERSERTIFIKAT

3.1 Manfaat Benih Unggul Sertifikat

Varietas unggul jagung adalah jenis jagung yang


mempunyai sifat – sifat lebih baik dari pada sifat yang
lainnya, misalnya :
1. Hasil tinggi
2. Mutu tinggi / berkualitas
3. Berumur pendek / genjah
4. Dapat memanfaatkan/menggunakan pupuk secara optimal
5. Tahan terhadap hama dan penyakit
6. Pertumbuhan seragam / homogeny

3.2 Produksi dan penyebaran benih bersertifikat


1.Jagung bervarietas berseri bebas
2.Jagung varietas hibrida

3.3 Prosedur sertifikasi benih unggul jagung


Persyaratan dan ketentuan sertifikasi benih meliputi
beberapa tahap yi :
1. Permohonan sertifikasi
2. Pemeriksaan lapangan yang terdiri atas pemeriksaan
pendahuluan, fase vegetative, fase generative dan fase
pemasakan biji jagung
3. Pemeriksaan alat panen
4. Pengawasan dan pemasangan label
IV. SYARAT TUMBUH TANAMAN JAGUNG

4.1 Keadaan Umum

Indonesia merupakan daerah beriklim tropik basah yng


berada pada 6 LU – 11 LS berpengaruh terhadap intensitas
penyinaran matahari, terutama panjang dan pendeknya
siang. Perbedaan tersebut di Indonesia tidak mencolok yaitu
rata – rata 12 jam / hari.

4.2 Keadaan Tanah

Tanah berdebu yang kaya akan humus dan hara sangat


cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung. Faktor lain yang mempengaruhinya yaitu :
a. Jenis tanah, misalnya latosol, andosol dll
b.PH
c. Stuktur dan tekstur tanah
V. TATA LAKSANA BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

5.1 Persiapan Benih


Benih bermutu tinggi yang yang berasl dari varietas
unggul merupakan salah satu factor penentu untuk memperoleh
kepastian hasil usaha tani jagung. Benih jagung varietas bersari
biasanya dapat diproduks sendiri oleh petani. Hal yang penting
dalam mempersiapkan benih jagung dalam pembenihan sendiri
adalah :
1. Tongkol berumur tua, ukuran besar dan kelobot menutup
rapat
2. Bentuk tongkol bulat panjang, baris biji pada tongkol lurus
dan warna biji seragam

Syarat benih yang baik adalah sbb :


1.Daya tumbuh minimum 80 %
2.Tidak keropos dan berlubang
3.Bebas dari hama dan penyakit
4.Murni dari campuran varietas lain atau kotoran lain
5.Berwarna seragam sesuai warna asli varietas
6.Ukuran biji seragam dan identitas varietasnya di ketahui/jelas

5.2 Persiapan Lahan


*Penyiapan lahan untuk tanaman jagunng dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu : tanpa olah tanah, pengolahan tanah
minimum, pengolahan tanah maksimum / sempurna. Tujuan
pengolahan tanah secara sempurna adalah :
1.Memperbaiki struktur dan tekstur tanah
2.Membasmi gulma dan hama dalam tanah
3.Memperbaiki aerasi dan drainase tanah
4.Membuang gas – gas beracun dari dalam tanah
*Pengolahan tanah tergantung dari jenis tanah atau keadaan
tanah. Pengolahan tanah pada tanah berat meliputi tahap –
tahap sbb :
1.Membersihkan pohon dan rumput yang liar yang ada di areal
yang akan digunakan
2.Pengolahan tanah dapat di cangkul dan dibajak dua kali
sedalam 15 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur
3.Biarkan tanah kering angin selama 7 – 14 hari
4.Membuat petakan – petakan / guludan yang di lengkapi
dengan parit keliling.

*Pengolahan tanah ringan sbb;


1.Mencangkul lahan yang akan digunakan
2.Menutup ermukaan tanah dengan mulsa atau dengan jerami

5.3 Penanaman
*Tata cara penanaman benih jagung secara monokultur, sbb :
1. Membuat lubang tanam sedalam 2 cm – 5 cm dengan jarak
tanam 100cm x 40 cm atau 100 cm x 25 cm
2. Mengisi lubang tanam dengan benih jagung masing – masing
satu benih jagung
3. Menutup lubang tanam dengan tanah tipis tanpa dipadatkan

Bersamaan dengan penanaman benih jagung dilakukan


pemupukan dasar seperti urea 100 kg, TSP 100 kg, KCl 50 –
100 kg per hektar. Cara pemberian pupuk dasar meliputi
tahap – tahap sbb :
a. Membuat lubang di sebelah kanan dan kiri lubang tanam
sedalama 5 cm dengan jarak 7 cm.
b.Lubang di sebelah kiri lubang tanam diberi campuran
pupuk TSP dengan dosis 2 gram dan KCl dengan dosis 2
gram
c. Lubang di sebelah kanan lubang tanam di beri urea dengan
dosis 2 gram.
d.Menutup lubang tanam dengan tanah tipis

*Penanaman secara tumpang sari dapat dilakukan dengan


pola tanam sbb :
Jagung + ubi kayu – Kacang tanah – Kacang kedelai
Kacang tanah + jagung +ubi kayu – kedelai – bero
Kedelai + jagung + ubi kayu – kacang tanah – kacang
hijau dll

*Pemeliharaan tanaman
a. Penyulaman
b. Pengairan
c. Penjarangan tanaman
d. Penyiangan dan pembubunan
e. Pemupukan susulan
f. Pengendalian hama dan penyakit
VI. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

6.1 HAMA
Hama penting yang sering menyerang tanaman jagung di
antaranya adalah :
1. Lalat bibit ( Athegona exiqua stein )

a.ciri – cirri hama


1). Lalat berukuran 3 mm – 3,5 mm dan berwarna kelabu
2). Lalat meletakkan telur pada permukaan daun, kemudian telur
menetas setelah 2 – 3 hari
3). Larva berwarna krem bening berukuran 1,8 mm – 2,2 mm

b. Gejala serangan
1). Stadium hama yang menyeranng tanaman adalah larva
2). Bagian tanaman yang diserang adalah umumnya adalah
pangkal daun, pangkal batang dan titik tumbuh
3). Gejala serangan ditandai dengan adanya lubang – lubang
kecil pada daun, kemudian daun menguning. Titik tumbuh
layu, dan jika bagian yang layu di cabut akan mudah lepas
serta tampak membusuk.

c.Pengendalian
1). Pergiliran tanaman dengan bukan tanaman inang
2). Tanaman serentak dengan selisih waktu kurang dari 10
hari
3). Penggunaan mulsa jerami 5 ton / ha untuk mengurangi
peletakan telur lalat
4). Perlakuan benih dengan insektisida karbosulfan dosis
2,5 g/kg benih
2. Ulat tanah
3. Ulat tongkol
4. Penggerek batang unggu atau merah jambu
5. Penggerek batang berbintik – bintik
6. Hama bubuk

6.2 PENYAKIT
1.Bulai
2. bercak daun
3.Karat daun
4.Virus daun
5.Busuk pelepah
6.Busuk batang phytium
7.Busuk batang Erwinia
8.Bercak bergaris
VII. PANEN DAN PASCA PANEN

7.1.Panen
1. Penentuan saat panen
Ciri –ciri jagung siap di panen secara fisiologis adalah
sbb :
a. Tongkol berumur 7 – 8 minggu setelah keluar
bunga
b. Kelobot tongkol sudah berwarna kuning atau putih
kekuninng – kuningan
c. Bila tongkol dikupas akan tampak biji jagung
berwarna kuning, putih atau kemerah – merahandan
penampakannya mengkilap
d. Bila biji ditekan dengan tidak meninggalkan bekas
melekuk, artinya sudah padat
e. Kadar air dalam biji sudah mencapai 35 % - 40 %

2. Cara panen dan potensi hasil


a. Menentukan tanaman yang matang secara fisiologis
b. Petik tonngkol dengan tangan hingga terlepas dari
batangnya

7.2.Pasca panen

Penanganan lepas panen jagung meliputi kegiatan pokok


meliputi :
a. Pengumpulan hasil
b. Penempatan hasil panen pada tempat penampungan
sementara
c. Pengangkutan
d. Pengeringan
e. Pemipilan
f. Pengeringan ulang
g. Penyimpanan

7.3.Pengolahan produk setengah jadi


1. Pati jagung
2. Tepung jagung

7.4.Aneka olahan jagung


1. Lontong jagung
2. Bergedel jagung
3. Emping jagung
4. Wingko jagung
5. Jagung berlian
6. Keripik jagung dll

Anda mungkin juga menyukai