Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan


nasional, dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
ditetapkan bahwa kesehatan adalah sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
ekonomis.

Desentralisasi upaya Kesehatan memberi wewenang kepada kabupaten dan


kota untuk menentukan sendiri prioritas pembangunan Kesehatan daerahnya sesuai
dengan kemampuan, kondisi dan kemampuan setempat. Dalam upaya mendukung
pembangunan Kesehatan, sistem informasi Kesehatan merupakan sesuatu yang
sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijakan, strategi maupun perencanaan,
sehingga pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan mampu
mengatasi masalah Kesehatan yang dihadapi. Sebagaimana diketahui, pembangunan
di bidang perumah sakitan bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
efisiensi pelaksanaan rujukan medik dan rujukan terpadu, serta meningkatkan dan
memantapkan manajemen rumah sakit meliputi kegiatan-kegiatan perencanaan,
pergerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian yang dimaksudkan
untuk meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan. Dalam dasawarsa terakhir ini,
sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, praktik swasta dan lain-lain sudah
bertambah banyaknya.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi Kesehatan Rumah sakit di Kabupaten


Majalengka, maka disusun Profil Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka yang
dapat menggambarkan hasil-hasil yang dicapai didalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien yang berkunjung ke RSUD Majalengka selama tahun 2021.

1.2 TUJUAN

Memberikan informasi tentang Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka


sehingga dapat digunakan bahan perencanaan dan evaluasi kegiatan di tahun
berikutnya.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
TAHUN 2021

2.1 SEJARAH RUMAH SAKIT

Menurut sejarahnya Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka berdiri sekitar


tahun 1911, dan yang tercatat sebagai direktur pertama di RSUD Majalengka adalah
seorang berkebangsaan Jerman, dr. Heinz Time Germal yang memimpin RSUD
Majalengka pada tahun 1962-1965, selanjutnya RSUD Majalengka dikelola oleh
Dinas Kesehatan Dati II Majalengka, pada masa kepemimpinan dr. le Tiong Bie atau
dikenal dengan nama dr. Iwan Satibi. Pada saat itu, Rumah Sakit Umum Daerah
Majalengka merupakan Rumah Sakit Kelas D.

Pada tahun 1966 dr. Dadang Sulaeman Rusydi yang berasal dari Tasikmalaya
diangkat menjadi Direktur RSUD Majalengka yang ke-2 dan beliau memimpin
sampai tahun 1972. Setelah kepemimpinan dr. Sulaeman Rusyidi berakhir, kursi
kepemimpinan diganti oleh dr. Muchyidin Hanafi Sutisna Sanjaya yang pada waktu
itu juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Dati II Majalengka menggantikan
dr. Iwan Satibi yang pensiun tahun 1980. Pada tahun 1984, dr. Muchyidin Hanafi
Sutisna Sanjaya digantikan oleh Direktur penggantinya, yaitu dr. Gufron Amali yang
memimpin sampai dengan tahun 1997 (pensiun). Dalam masa kepemimpinan beliau,
Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka berubah statusnya dari kelas D menjadi
kelas C berdasarkan SK Menkes Nomor. 105/Menkes/SK/II/tahun 1988.

Pada periode selanjutnya, pimpinan dipegang sementara oleh dr. H. Endang


Suhenda sebagai pelaksana harian (PLH) selama 1 (satu) tahun sampai tahun 1997.
Pada pertengahan tahun 1997 dilantik Direktur definitif, yaitu dr. Irama Nirwana
Lubis, M.Kes dan berakhir tahun 1998 karena beliau meninggal dunia selama masih
menjabat. Selanjutnya Direktur dijabat lagi oleh dr. Endang Suhenda sebagai
pelaksana teknis (PLT) yang berakhir sampai bulan Maret 2001, karena pada bulan
tersebut dilantik lagi Direktur definitif, yaitu dr. H. Maman Suparman Gani, MARS.
Kepemimpinan dr. H. Maman Suparman Gani, MARS berakhir sampai tahun 2003
sehubungan dengan adanya mutasi Direktur karena dr. H. Maman Suparman Gani,
MARS menjadi Direktur RSUD Cideres dan sebagai penggantinya adalah dr. H.
Eddy Rudianto M.Kes yang semula menjadi Direktur RSUD Cideres. Kepemimpinan
dr. H. Eddy Rudianto.M.Kes berakhir pada tahun 2006 karena beliau memasuki masa

2
pensiun dan kemudian digantikan oleh dr. H. Hamdi, M.Kes. Kepemimpinan beliau
juga berakhir sampai pensiun yaitu tanggal 1 September 2008 yang langsung
digantikan secara definitif oleh dr. H. Asep Suandi, M.Epid.

Pada akhir tahun 2008 seiring adanya penggantian Bupati dari Bupati Tuti
Hayati Anwar, SH, M.Si kepada H. Sutrisno. SE M.Si terjadi mutasi kepala SKPD
pada bulan Februari Tahun 2009, dr. H. Asep Suandi. M.Epid di Mutasi ke RSUD
Cideres dan RSUD Majalengka dijabat oleh H.Alimudin, S.Sos. MM terhitung
tanggal 25 Februari 2009. Kemudian pada tanggal 31 Oktober 2011 kepemimpinan
di Rumah Sakit Majalengka mengalami pergeseran kembali sehingga terhitung
tanggal 1 November 2011 Direktur RSUD Majalengka dijabat oleh dr. H. Asep
Suandi. M.Epid, Bulan maret 2016 sampai mei 2021 direktur RSUD Majalengka
dipimpin oleh dr. H. Harizal Ferdiansyah Harahap, MM. dan sejak tanggal 21 Mei
2021 sampai dengan sekarang RSUD Majalengka dipimpin oleh dr. Hj. Erni Harleni,
MARS.

2.2 LEGALITAS RUMAH SAKIT

Berdasarkan SK Menkes Nomor. 105/Menkes/SK/II/tahun 1988 RSUD


Majalengka ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas C dan pada tahun 2009, RSUD
Majalengka mendapatkan sertifikat Akreditasi Rumah Sakit berdasarkan nomor
YM.01.10/ III/ 2099/ 09, sertifikat ini diberikan sebagai pengakuan bahwa rumah
sakit telah memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang meliputi administrasi
manajemen, pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan keperawatan, dan
rekam medis. Dan berdasarkan Keputusan Bupati nomor 48 tahun 2010, RSUD
Majalengka dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dengan
status BLUD penuh. Akreditasi status Paripurna dicapai oleh RSUD Majalengka
pada Tahun 2017 dengan nomor sertifikat akreditasi KARS-SERT/559/VII/2020
yang berlaku sampai tanggal 17 Oktober 2021.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 110 Tahun


2020 Tanggal 3 Desember 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
Majalengka Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Majalengka Susunan Organisasi RSUD Majalengka terdiri atas :

a. Direktur

3
b. Kepala Bagian Administrasi Umun dan Keuangan, membawahkan :
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
c. Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis, membawahkan :

- Seksi Pelayanan Medis


- Seksi Penunjang Medis
d. Bidang Pelayanan dan Penunjang Non Medis, membawahkan :

- Seksi Pelayanan Non Medis


- Seksi Penunjang Non Medis
e Bidang Keperawatan , membawahkan :

- Seksi Rawat Jalan


- Seksi Rawat Inap

f. Kelompok Jabatan Fungsional


 Komite Medik

 Staf Medik Fungsional

 Satuan Pengawas Internal

 Komite Keperawatan

 Komite PPI

4
1. STRUKTUR ORGANISASI RSUD MAJALENGKA
Lampiran XII Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 110 Tahun 2020
Tanggal 3 Desember 2020

SOTK RSUD MAJALENGKA TAHUN 2021

DIREKTUR DEWAN
(dr. Hj. Erni Harleni, MARS) PENGAWAS

KOMITE-KOMITE SATUAN
BAGIAN PENGAWAS
ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN INTERNAL
(Supartyningsih, SIP.,M.A.P)

SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PEP SUB BAGIAN


DAN KEPEGAWAIAN DAN ANGGARAN KEUANGAN
(dr. Deassy Arifiani) (H. Anang Setiana, SKM.,MKM) (Mumuh Muhyidin, SKM)

BIDANG BIDANG BIDANG


PELAYANAN MEDIS DAN PENUNJANG PELAYANAN NON MEDIS DAN PENUNJANG KEPERAWATAN
MEDIS NON MEDIS (Hj. Imas Maslahat, AMK., SKM)
(dr. Hj. Sumarti,) (H. Asep Zaki M, SKM.,MKM)

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PELAYANAN MEDIS PENUNJANG MEDIS PELAYANAN NON MEDIS PENUNJANG NON MEDIS KEPERAWATAN RAWAT JALAN KEPERAWATAN RAWAT INAP
(dr. Agung Daryanto, (Ika Yanuar H, S.Farm.,Apt) (dr. Dini Azora) (dr. Alex Nugraha) DAN IGD DAN INTENSIP
(Sunarpi, Amd. Kep, SKM.) (Imas Masuroh, S.Kep.,Ners)

2.4 TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT

Berdasarkan Undang-Undang Rumah Sakit Bab III pasal 4 Rumah Sakit


mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Sedangkan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Bab VIII Bagian
Kedelapan Paragraf 1 Pasal 49 ayat (2) Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
pelayanan Rumah Sakit.

Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang


Rumah Sakit Bab III Pasal 4, Rumah Sakit mempunyai fungsi:

5
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;

Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka menyelenggarakan fungsi seperti


yang tercantum Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Bab VIII Bagian
Kedelapan Paragraf 1 Pasal 49 ayat (3) adalah sebagai berikut meliputi:

1. Pelayanan Medis;
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Pelayanan rujukan;
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
6. Penelitian dan pengembangan;
7. Pelayanan administrasi umum dan keuangan.

2.5 VISI DAN MISI RUMAH SAKIT

Visi dan misi RSUD Majalengka pada dasarnya mendukung visi dan misi
Kabupaten Majalengka, yaitu Mewujudkan Tatanan Masyarakat Majalengka yang
RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA RAHARJA. Secara
epistomologi visi RAHARJA yang merupakan penggalan dari kalimat “Majalengka
Sindangkasih Sugih Mukti Bagja Raharja” mempunyai makna yang luhur, yang
menyatu dalam filosofi keberadaan suatu kesatuan masyarakat yang berada pada
salah satu teritorial wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
disebut Majalengka, dan mempunyai karakteristik keunggulan alami sebagai anugrah
dari Allah (Bagja) sebagai corporate degree, serta selalu berusaha untuk
mewujudkan suatu tata kehidupan dan penghidupan yang Religius, Adil, Harmonis
dan Sejahtera.

6
RSUD Majalengka didalam rencana strategis 2018-2023 sebagai perangkat
daerah akan berkomitmen untuk terus mengawal pencapaian visi dan misi
pemerintah Kabupaten Majalengka 5 (lima) tahun kedepan terkait dengan misi ke- 3
PEMBANGUN SINERGI DAN HUBUNGAN YANG HARMONIS DENGAN
SELURUH MITRA KERJA DAN PEMANGKU KEBIJAKAN DENGAN UNSUR
LEGISLATIF, PEMERINTAH DESA, PEMERINTAH PROVINSI DAN
PEMERINTAH PUSAT SERTA PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA,
dimana RSUD Majalengka akan mengawal misi tersebut pada tujuan Mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik. Pada sasaran ketiga pada tujuan ini, program
kerja Bupati majalengka yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan RSUD
Majalengka dengan indikator terpenuhinya SPM RSUD Majalengka. Selain itu,
RSUD Majalengka juga berperan dalam implementasi misi keempat dengan tujuan
mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, dan berdaya saing. Sasaran dari tujuan
ini adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan program tata kelola
kesehatan yang mana indikator programnya antara lain terpenuhinya standar sarana
prasarana fasilitas kesehatan dasar dan tersedianya sistem informasi kesehatan
terintegrasi. Kedua indikator program ini diejawantahkan dalam implementasi
rencana strategis RSUD Majalengka.

2.6 FALSAFAH

“Melayani Dengan Ikhlas”

Definisi Operasional: Melayani pasien dengan Tulus, dan Ikhlas, dengan


dilandasi kejujuran serta bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan.

2.7 MOTO

REMAJA (Ramah, Efektif, Mudah, Aman, terjangkau)

Definisi Operasional: dalam melaksanakan pelayanan kepada pelanggan


harus mengutamakan keramahan dan efektif serta mudah, aman dan terjangkau.

2.8 NILAI (VALUE)

Rumah sakit mengutamakan peningkatan kinerja pelayanan kepada


masyarakat serta mengutamakan keselamatan pasien (Pasien Safety).

2.9 LOGO

7
Arti Logo:

o Huruf M warna hijau melambangkan nama Kabupaten Majalengka yang


menggambarkan Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka memberikan pelayanan
yang berkesinambungan dan paripurna seperti air yang mengalir menyejukan buat
warga Majalengka dan sekitarnya.

Palang berwarna hijau melambangkan pelayanan kesehatan.

8
BAB III
SUMBER DAYA KESEHATAN DAN JENIS PELAYANAN RSUD MAJALENGKA
TAHUN 2021

3.1 Sarana dan Prasarana/ Fasilitas Pelayanan

Di tahun 2021 Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka mempunyai berbagai


macam fasilitas pelayanan. Tempat tidur yang tersedia selama tahun 2021 berubah 4
kali dikarenakan pandemic COVID-19 sehingga beberapa tempat tidur di RSUD
Majalengka dialihfungsikan untuk isolasi COVID-19. 256 tempat tidur sesuai dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka Nomor 40 Tahun 2021
tanggal 13 November 2021.

Tabel 3.1
Jumlah Tempat Tidur berdasarkan kelas di RSUD Majalengka
Tahun 2021
Kelas Perawatan
No Ruang ISO Jml TT
VVIP VIP I II III ISO Peri COVID

1 Pav. Anggrek 1 7 4 12

2 Bougenvile 17 2 19

3 Dahlia 2 10 22 34

4 Flamboyan 3 13 1 1 18

5 Mawar 8 42 7 4 61

6 Melati 9 26 1 2 38

7 Nusa Indah 9 28 2 39

8 Aster 2 16 1 19

Isolasi
9 KLB/Kenanga 16 16

Jumlah 1 7 19 39 131 13 16 30 256

% 0,4 2,7 7,4 15,2 51,2 5,1 6,3 11,7

Kelas Perawatan
No Ruang Jml TT
VVIP VIP I II III ISO Peri Intensive

1 ICU 1 6 7

2 NICU 5 5

JUMLAH 0 0 0 0 0 1 0 11 12

% 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,3 0,0 91,7

9
3.2 Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan kesehatan di RSUD Majalengka meliputi:

a. Instalasi Rawat Jalan


b. Instalasi Rawat Inap
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Farmasi
e. Instalasi Rekam Medis
f. Instalasi CSSD
g. Instalasi Gizi
h. Instalasi Promkes
i. Instalasi Laboratorium
j. Instalasi Anasthesi
k. Instalasi Radiologi
l. Instalasi Bedah Sentral
m. Instalasi Care Unit (ICU)
n. Instalasi PSRS
o. Instalasi Sanitasi
p. Instalasi Hemodialisa
q. Instalasi Penjamin Pelayanan Kesehatan
3.3 Ketenagaan/Sumber Daya manusia

Tabel 3.2 Sumber Daya Manusia di RSUD Majalengka Berdasarkan Jenis


Tenaga dan Jenjang Pendidikan Tahun 2021

Tabel 3.2
Jumlah SDM di RSUD Majalengka
Tahun 2021
NO KETENAGAAN PNS NON PNS JUMLAH

A. Tenaga Medis

1. Dokter Spesialis 15 4 19

dr.Spesialis Anak 3 1

dr.Spesialis Bedah 2

dr.Spesialis Obgyn 1 1

dr.Spesialis Peny.Dalam 3

dr.Spesialis Anesthesi 1

dr.Spesialis THT 1

10
NO KETENAGAAN PNS NON PNS JUMLAH

dr.Spesialis Saraf 1

dr.Spesialis Kulit dan Kelamin

dr.Spesialis Patologi klinik 1

dr.Spesialis Jiwa 1

dr.Spesialis Mata

dr.Spesialis Radiologi 1

dr.Spesialis Orthopedi 1

dr.Spesialis Bedah Mulut 1

2. Dokter Umum 9 11 20

3. Dokter Gigi 3 - 3

Jumlah Sub Total 27 15 42

B. Tenaga Keperawatan

1. Perawat 165 123 288

2. Perawat Gigi 3 1 4

3. Bidan 23 27 50

4. Perawat Anesthesi 2 3 5

5 Perawat Mata 0 - 0

Jumlah Sub Total 193 154 347

C. Tenaga Kesehatan Lainnya

1. Apoteker 4 7 11

2. Fisikawan Medis 1 - 1

3. Kesehatan Masyarakat 6 4 10

4. Pascasarjana RS/Kesmas 4 0 4

5. Asisten Apoteker 10 14 24

6. Radiografer 2 6 8

7. Analis Kesehatan 17 5 22

8. Nutrionis 4 3 7

9. Perekam Medis 1 5 6

10. Sanitarian 2 1 3

11. Elektromedis 2 2 4

12. Okupasi Terapi 1 - 1

13. Fisio Terapi 2 2 4

11
NO KETENAGAAN PNS NON PNS JUMLAH

14 Terapi Wicara 1 0 1

Jumlah Sub Total 57 49 106

D. Tenaga Non Medis

1. Pasca Sarjana 3 0 3

2 Sarjana/ S1 19 112 131

3. DIV 0 5 5

4. D3 3 148 151

5. SLTA/D1 62 135 197

6. SLTP 0 1 1

7. SD 0 0 0

Jumlah Sub Total 87 401 488

Jumlah Total 364 619 983

12
BAB IV
HASIL KEGIATAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT MAJALENGKA
TAHUN 2021

4.1 Pelayanan Rawat Jalan

Hasil kegiatan pelayanan rawat jalan pada tahun 2021 seperti gambar grafik-
grafik berikut ini,

4.1.1 Kunjungan Pasien Rawat Jalan

Laporan hasil dan evaluasi Pelaksanaan kegiatan Instalasi Rawat Jalan


mengacu pada Evaluasi Kunjungan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal di
Rawat Jalan.

Grafik 4.1
Trend Kunjungan Rawat Jalan RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

Kunjungan Pasien Rawat Jalan


130,000
118,914 120,644
120,000
109,244
110,000
100,776
100,000

90,000 85,518

80,000

70,000

60,000

50,000
2017 2018 2019 2020 2021

Dari grafik 4.1 Terlihat trend jumlah kunjungan pasien pada tahun 2017-
2021 mengalami fluktuatif:

1. Jumlah kunjungan paling tinggi pada tahun 2019 yaitu 120.644 sedangkan
kunjungan paling rendah pada tahun 2020 yaitu 85.518.
2. Total kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2020 sebanyak 85.518 pasien,
mengalami penurunan dibanding tahun 2019 dan tahun 2018. Kunjungan rawat
jalan RSUD Majalengka terus menerus mengalami peningkatan tiap tahunnya,
dari tahun 2017-2019 mengalami peningkatan sedangkan pada 2020

13
mengalami penurunan yang drastis, kemudian mengalami peningkatan di tahun
2021.

Perbandingan Kunjungan Rawat jalan RSUD Majalengka


Berdasarkan Kunjungan

23411 (21%)

85892 (79%)

Baru Lama

Gambar 4.1
Diagram lingkaran kujungan rawat jalan berdasarkan kunjungan
RSUD Majalengka Tahun 2021

Dari gambar 4.1 dapat disimpulkan pengunjung rawat jalan paling banyak
Pasien Lama yang berkunjung sebanyak 85.892 kunjungan atau 79% dari total
kunjungan pada tahun 2021 dan jumlah kunjungan rawat jalan Pasien Baru
sebanyak 23.411 kunjungan atau 21% dari total kunjungan pada tahun 2021.

4.2 Hasil Kegiatan Pelayanan Rawat Inap


Kegiatan pelayanan rawat inap pada tahun 2021, seperti terlihat pada
gambar grafik-grafik hasil pelayanan rawat inap.

14
4.2.1 Kunjungan Pasien Rawat Inap

Kunjungan Pasien Rawat Inap tahun 2021 dapat kita lihat pada grafik
berikut:

Grafik 4.2
Kunjungan Pasien Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

Kunjungan Pasien Rawat Inap


24000 23112

22000
20400
20000

17795
18000 17192

16000

14000 13605

12000

10000
2017 2018 2019 2020 2021

Pada grafik 4.2 diatas menunjukan bahwa trend kunjungan dari tahun 2017
sampai 2021 mengalami fluktuasi terjadi dari tahun 2017 ke tahun 2021. Tahun 2021
jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 13.605 kunjungan dan menjadi tahun dengan
jumlah kunjungan terendah dalam lima tahun terakhir, hal ini dikarenakan tingginya
jumlah pasien COVID-19, sehingga kunjungan pasien rawat inap di Rumah Sakit
dibatasi. Sedangkan jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan jumlah
kunjungan 23.112 kunjungan.

15
1045 (7.68%) 1 (0.01%)
73 (0.54%)
DALAM
138 (1.01%)
BEDAH
343 (2.52%) ANAK
4887 (35.92%)
SARAF
497 (3.65%) OBSTETRI
GINEKOLOGI
1726 (12.69%)
MATA
THT
ORTHOPEDI
634 (4.66%)
PERI
KULIT
JIWA
2329 (17.12%) 1932 (14.20%)

Gambar 4.2
Diagram lingkaran kunjungan rawat Inap berdasarkan layanan
RSUD Majalengka Tahun 2021

Dari gambar 4.2 diagram lingkaran kunjungan rawat inap tahun 2021,
kunjungan rawat inap didominasi dengan Pasien Layanan Dalam. Sama seperti
kondisi yang terjadi pada kunjungan rawat jalan. Jumlah kunjungan selama tahun
2021 sebanyak 13.605 Kunjungan. Jumlah kunjungan rawat inap Pasien Layanan
Dalam paling tinggi sebanyak 4.887 kunjungan atau 36% dari jumlah kunjungan
selama tahun 2021. Sedangkan kunjungan Pasien Layanan Jiwa paling rendah
sebanyak 0 kunjungan atau 0% dari jumlah kunjungan selama tahun 2021.

Grafik 4.3
Tren BOR RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

BOR
65
61.43
60

55 54.2 53.11

50 47.42
45.45
45

40

35

30
2017 2018 2019 2020 2021

Grafik 4.3 memperlihatkan bahwa Trend BOR dari Tahun 2017 sampai
dengan 2021 mengalami penurunan pemakaian tempat tidur. Penurunannya pun

16
sangat signifikan jika dibandingkan antara BOR tahun 2017 dengan tahun 2021.
Pada tahun 2017 BOR RSUD Majalengka menyentuh angka 61.43 dan mengalami
penurunan setiap tahunnya dan mengalami titik terendah pada tahun 2021 yaitu
pada angka 45.45.

Grafik 4.4
BOR Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2021

BOUGENVIL ISO 21.74

BOUGENVIL 79.49

NICU 64.91

ICU 35.40

ASTER 63.19

NUSA INDAH 42.75

MELATI 43.11

MAWAR 44.02

FLAMBOYAN 31.54

DAHLIA 29.95

KENANGA 35.68

PAV ANGGREK 54.79


0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

Grafik 4.4 memperlihatkan bahwa RSUD Majalengka mempunyai 12


ruangan perawatan/SMF di Instansi Rawat Inap. Berdasarkan grafik, ruangan
perawatan/SMF yang mempunyai BOR tertinggi yaitu ruangan perawatan/SMF
Bougenvil dengan BOR sebesar 79,49 sedangkan yang terendah pada ruangan
perawatan/SMF Bougenvil Iso dengan BOR 21.74. Hal tersebut disebabkan karena
Ruangan untuk ISOLASI COVID-19 rendah sehingga BOR Bougenvile digunakan
untuk ISOLASI.

17
Grafik 4.5
Trend ALOS Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

ALOS
3.2
3.15 3.13
3.1
3.04
3.05
3
3
2.95 2.91
2.9 2.88
2.85
2.8
2.75
2.7
2017 2018 2019 2020 2021

Berdasarkan grafik 4.5 diatas jelas terlihat bahwa ALOS (rata-rata lama
rawat seorang pasien) ruang rawat inap dari tahun 2017-2021 tidak ada yang sesuai
dengan standar Nasional yang ideal antara 6-9 hari menurut Depkes RI, bahkan
berada dibawah standar Nasional, sehingga nilai ALOS untuk RSUD Majalengka
pada tahun 2021 hanya 3 hari. Kesimpulannya, kemungkinan pasien berhenti
diperjalanan waktu perawatan atau pasien pulang sebelum waktunya secara nyata
pasien menyatakan pulang paksa.

Grafik 4.6
Tren TOI Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

TOI
7 6.7

6
5
4
3
3 2.57
2.27
2 1.8

1
0
2017 2018 2019 2020 2021

TOI dari tahun 2017-2021 trendnya naik namun kurang dari standar hal
tersebut dikarenakan angka kunjungan naik namun kurang dari standar yang dapat
dilihat pada grafik 4.6, pemakaian tempat tidur bisa dimaksimalkan. Namun

18
demikian empat tahun terakhir TOI Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka selalu
mengalami perbaikan dari semula tahun 2017 senilai 1.8 terus meningkat sampai
tahun 2021 mencapai nilai 6.70, terdapat peningkatan senilai 4.9 selama 4 tahun
terakhir.

Grafik 4.7
Tren BTO Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

BTO
90
78.06
80 73.55
70 66.72
60 55
50
40
30
20
10
0.16
0
2017 2018 2019 2020 2021

Pada Grafik 4.7 menjelaskan bahwa BTO RSUD Majalengka dari 4 tahun
terakhir sesuai standar Nasional yang idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur
rata-rata dipakai 40-50 kali pertahun. Pada tahun 2016-2017 menurun 4,51 dan
terus mengalami penurunan sampai tahun 2021, namun masih melebihi standar
Nasional. Artinya frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu periode terpakai
sebanyak hampir 55 kali, namun hal tersebut tidak merata pada semua ruangan,
karena masih ada beberapa ruangan yang BTO nya tidak sesuai standar Nasional.

19
4.3 Hasil Kegiatan Pelayanan IGD
Dari hasil pengamatan selama tahun 2021 didapatkan hasil pelayanan
Instalasi Gawat Darurat sebagai berikut:

Grafik 4.8
Trend Kunjungan Pasien IGD RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

IGD
25000 23453
21869 21611 22266

20000 19216

15000

10000

5000

0
2017 2018 2019 2020 2021

Dari grafik 4.8 dapat dilihat kunjungan IGD RSUD Majalengka 5 tahun
terakhir. Terjadi penurunan pengunjung dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebanyak 258
pasien. Namun dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 jumlah kunjungan selalu
mengalami peningkatan, namun pada tahun 2021 mengalami penurunan. Jumlah
kunjungan terbanyak dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 terjadi pada tahun
2021 sebanyak 23.453 kunjungan sedangkan kunjungan terendah terjadi pada tahun
2021 sebanyak 19.216 kunjungan.

Grafik 4.10
Kunjungan Pasien IGD RSUD Majalengka
Tahun 2021

KUNJUNGAN PASIEN IGD


16000
14000 13366

12000
10000
8000
6000
4000 2734
2165
2000 951
0
BEDAH NON BEDAH ANAK KEBIDANAN

20
Grafik 4.10 menggambarkan jumlah kunjungan IGD RSUD Majalengka
tahun 2021 berdasarkan jenis kunjungan. Pengunjung IGD didominasi dengan jenis
kunjungan non-bedah dengan jumlah kunjungan 13.366. Selama tahun 2021 jenis
kunjungan lainnya relatif rendah. Jenis kunjungan bedah menjadi jenis kunjungan
terendah di IGD RSUD Majalengka dengan jumlah kunjungan 951 kunjungan.

4.3.1 Sepuluh Besar Penyakit Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap

Tabel 4.1
10 besar Penyakit Instalasi Rawat Jalan RSUD Majalengka
Tahun 2021

Jumlah Kasus Jumlah


No. ICD Nama Penyakit
Baru Kunjungan
1. N18.5 Chronic Kidney Disease, stage 5 15871
2. M17.9 Gonarthrosis, unspecified 3971
3. F20.1 Hebephenic schizophrenia 3754
4. I50.0 Congestive heart failure 2661
5. G40.9 Epilepsy, unspecified 2554
6. I10 Esensial (primary) hypertension 2413
7. K30 Dyspepsia 2135
Non insulin dependent diabetes melitus
8. E11.9 1714
without complications
Stroke, not specified as haemorrhage or
9. I64 1685
infaction
Tuberculosis of lung, confirmed by sputum
10 . A15.0 1682
microscopy with or without culture

Tabel 4.1 memperlihatkan informasi mengenai sepuluh penyakit terbanyak


yang dilayani pada instansi rawat jalan RSUD Majalengka selama tahun 2021.
Penyakit yang paling banyak dilayani di rawat jalan yaitu penyakit Chronic Kidney
Disease stage 5 dengan jumlah kunjungan 15.871 kunjungan. Jumlah kunjungan
yang sangat banyak bila dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya. Penyakit
Gonarthrosis unspecified yang berada pada urutan kedua paling banyak berjumlah
3.971 kunjungan. Sedangkan penyakit yang menduduki posisi kesepuluh paling
banyak pada instansi rawat jalan yaitu Tuberculosis of lung, confirmed by sputum
microscopy with or without culture dengan jumlah kunjungan 1.682 kunjungan
selama tahun 2021.

21
Tabel 4.2
Daftar 10 besar Penyakit Instalasi Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2021

Jumlah Kasus Jumlah


No. ICD Nama Penyakit
Baru Kunjungan
1. A90 Dengue fever 394
2. A91 Dengue haemorrhagic fever 391
3. I12.0 Hypertensive renal disease with renal failur 367
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed
4.
A09.9 infectious origin, unspecified 365
5. A49.9 Bacterial infection, unspecified 353
6. N18.5 Chronic kidney disease, stage 5 279
7. D64.9 Anaemia, unspecified 244
8. J18.9 Pneumonia, unspecified 226
9. J18.0 Bronchopneumonia, unspecified 218
10 . J22 Unspecified acute lower respiratory infection 192

Tabel 4.2 memperlihatkan informasi mengenai sepuluh penyakit terbanyak


yang dilayani pada intansi rawat inap RSUD Majalengka selama tahun 2021.
Penyakit yang paling banyak dilayani di rawat inap yaitu penyakit Dengue fever
dengan jumlah kunjungan 394 kunjungan. Sedangkan penyakit yang menduduki
posisi kesepuluh paling banyak pada instansi rawat inap yaitu Unspecified acute
lower respiratory infection dengan jumlah kunjungan 192 kunjungan selama tahun
2021.

4.4 Kegiatan Pelayanan Laboratorim

Kegiatan pelayanan laboratorium selama tahun 2021 seperti yang terlihat


pada grafik berikut ini:

Grafik 4.11
Trend Kunjungan Pelayanan Laboratorium RSUD Majalengka
Tahun 2021

Trend Kunjungan Pelayanan Laboratorium RSUD Majalengka


200000
176586
180000
160000
140000
120000
100000
80000
60000 47035 50750
40583
40000
20000
3566
0
2017 2018 2019 2020 2021

22
Dari grafik 4.11 dapat dilihat kujungan pelayanan labolatorium RSUD
Majalengka empat tahun terakhir. Terjadi peningkatan dari tahun 2017 ke tahun
2020. Peningkatan tertinggi terjadi dari tahun 2019 ke tahun 2021. Terjadi
peningkatan kunjungan sebesar 125.836 kunjungan atau 348%. Peningkatan yang
besar yang pada tahun 2019 kunjungan labolatorium sebanyak 50.750 kunjungan
meningkat menjadi 176.586 pada tahun 2021. Sedangkan peningkatan kunjungan
pelayanan labolatorium dari tahun 2017 sampai dengan 2019 peningkatan
kunjungannya tidak terlalu signifikan.

Kunjungan Laboratorium

688 (19%)

1494 (42%)

1384 (39%)

Rawat Inap Rawat Jalan IGD

Gambar 4.3
Diagram lingkaran kunjungan labolatorium RSUD Majalengka
Tahun 2021

Gambar 4.3 memberikan informasi mengenai sumber kunjungan


laboratorium RSUD Majalengka selama tahun 2021. Selama tahun 2021 ada 3.566
kunjungan. Kunjungan tersebut didominasi oleh kunjungan dari rawat inap sebesar
42% dari total kunjungan atau 1.494 kunjungan. Sedangkan sisanya 39% atau 1384
bersumber dari rawat jalan dan 19% atau 688 dari IGD kunjunganya.

Grafik 4.12
Kunjungan Labolatorium berdasarkan Jenis Pemeriksaan

23
RSUD Majalengka Tahun 2021

Kunjungan Laboratorium berdasarkan Jenis Pemeriksaan

RAVID COVID
NARKOBA
ANALISA GOL DARAH
TINJA
EVATEST Canggih
URINE Sedang
RIVALTA Sederhana
LIQUOR
BAKTERIOLOGI
SEROLOGI
HEMATOLOGI II
HEMATOLOGI I
GULA DARAH
KIMIA II
KIMIA I
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

HEMATOLOGI I 98353

KIMIA I 29224

KIMIA II 15156

GULA DARAH 11250

ANALISA GOL DARAH 5362

SEROLOGI 4831

URINE 4127

HEMATOLOGI II 3618

BAKTERIOLOGI 1680

TINJA 1296

NARKOBA 879

RAPID TEST 476

LIQUOR 303

EVATEST 31

RIVALTA 0
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000

Jika dilihat dari jenis pemeriksaannya, pengunjung labolatorium dapat


dikategorikan menjadi 15 jenis pemeriksaan. Selama tahun 2021 terdapat 176.586
kunjungan labolatorium RSUD Majalengka. Jenis pengunjung yang paling banyak
selama tahun 2021 yaitu dari jenis pemeriksaan hematologi I sebanyak 98.353
kunjungan, yang diikuti jenis kimia I sebanyak 29.224 kunjungan dan kimia II

24
sebanyak 15.156 kunjungan. Sedangkan jenis pengunjung yang paling sedikit terjadi
pada jenis pemeriksaan Rivalta sebanyak 0 kunjungan selama tahun 2021, yang
diikuti oleh jenis pemeriksaan evatest sebanyak 31 kunjungan dan liquor sebanyak
303 kunjungan selama tahun 2021.

4.5 Pelayanan Radiologi

Kegiatan pelayanan pada instalasi radiologi seperti yang terlihat pada


gambar-gambar di bawah ini:

Grafik 4.13
Kunjungan Pasien Radiologi RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021

Radiologi
18000
16525
16000

14000 13653
12035
12000

10000 9474

8000

6000

4000

2000

0
2017 2018 2019 2020

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelayanan radiologi


meningkat dari tahun 2017 sampai 2018 tetapi ada penurunan sampai tahun 2019 dan
mengalami peningkatan pada 2021. Selama empat tahun terakhir kunjungan
radiologi RSUD Majalengka tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan jumlah
kunjungan sebanyak 16.525 kunjungan dan yang terendah terjadi pada tahun 2017
sebanyak 9.474 kunjungan.

Grafik 4.13
Jenis Layanan Pasien Radiologi Berdasarkan Pemeriksaan
RSUD Majalengka Tahun 2021

25
Jenis Layanan Pasien Radiologi Berdasarkan Pemeriksaan RSUD Majalengka

FOTO TANPA BAHAN KONTRAS 11558

USG 2157

PANORAMIC 1216

CT SCAN : DIKEPALA 890

CEPHALOGRAPHI 238

CT SCAN : DI LUAR KEPALA 235

FOTO DENGAN BAHAN KONTRAS 231

DENTO ALVEOLAIR 0

FLOUROSKOPI 0

FOTO DENGAN ROL FILM 0


0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

Grafik diatas menunjukan 7 besar jenis kunjungan Radiologi berdasarkan


Pemeriksaan tahun 2021, Radiodiagnostik jenis layanan paling banyak lebih dari
50% dari total keseluruhan yaitu foto tanpa bahan kontras sebanyak 11.558
kunjungan, yang sangat mendominasi bila dibandingkan dengan jenis kunjungan
lainnya yang jumlah pengunjungnya relatif kecil.

4.6 Kegiatan Pelayanan Kamar Operasi

Kegiatan instalasi Bedah sentral atau kamar operasi di RSUD Majalengka


seperti yang terlihat pada tabel berikut ini,

Tabel 4.3
Kegiatan Pembedahan Berdasarkan Jenis Pelayanan RSUD Majalengka Tahun 2021

TINDAKAN CARA BAYAR JENIS OPERASI

JENIS
NO JUMLAH %
PELAYANAN
Kh B S Kec UMUM BPJS ASS. LAIN GRATIS CITO BIASA

1 BEDAH UMUM 922 872 277 6 17 1607 0 0 52 1531 1583 47.14

2 KEBIDANAN 1108 26 49 6 32 978 64 0 599 704 1303 38.80

3 ORTOPEDI 22 18 42 2 1 60 0 0 3 58 61 1.82

4 THT 3 198 209 11 0 114 0 0 17 107 124 3.69

5 BEDAH MULUT 29 234 309 79 5 255 0 0 5 282 287 8.55

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00

TOTAL 2084 1348 886 104 55 3014 64 0 676 2682 3358 100.00

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa jumlah jenis pelayanan kegiatan pembedahan


tertinggi pada pelayanan Bedah Umum sebanyak 1.258 pasien yang disusul oleh pelayanan

26
Kebidanan sebanyak 1.251. Jenis pelayanan kegiatan pembedahan terendah berada pada
jenis pelayanan Ortopedi yaitu sebanyak 55 pasien.

4.7 NILAI CAPAIAN INDIKATOR UNIT KERJA TAHUN 2021

NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN


Kemampuan
Menangani Life Saving
1 100% 100%
Anak dan dewasa
(IGD-1)

Jam buka Pelayanan


2 24 Jam 24 Jam
Gawat Darurat (IGD-2)

Pemberi pelayanan
kegawat daruratan yang
82.83%
bersertifikat yang
3 masih berlaku (IGD-3) 100%
a. ATLS
b. ACLS/BCLS (-17,17%)
GAWAT c. PPGD
1
DARURAT Ketersediaan tim
4 Penangulangan 1 tim 1 tim
Bencana (IGD-4)
Waktu tanggap
5 pelayanan Petugas di ≤ 15 menit 1,16 menit
Gawat Darurat (IGD-5)

Kepuasan Pelanggan
6 ≥ 70 % 80,18%
Gawat Darurat (IGD-6)
Kematian Pasien ≤ 24
7 ≤ 0,75 % 0,02%
jam di IGD (IGD-7)
Tidak adanya pasien
yang diharuskan
8 100% 100%
membayar uang muka
(IGD-8)

2 RAWAT JALAN Dokter pemberi 100 %


1 Pelayanan di Poliklinik Dokter 77,07%%
Spesialis (RAJAL-1) Spesialis
2 Ketersediaan Pelayanan Klinik Anak 9
Rawat jalan (RAJAL-2) Klinik
Penyakit
dalam
Klinik
Kebidanan
Klinik
Bedah

27
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN

08.00 s/d
jam 13.00
WIB setiap
hari kerja
Jam buka pelayanan kecuali hari
3 sesuai ketentuan jumat 08.00 100
(RAJAL-3) s/d 11.00
WIB dan
sabtu jam
08.00 s/d
12.00 WIB.

Waktu tunggu di rawat


4 ≤ 60 menit 61,73%
jalan (RAJAL-4)
Kepuasan Pelanggan
5 ≥ 90 % 83,07%
(RAJAL-5)

a. Penegakan
diagnosis TB melalui
pemeriksaan a. ≥ 60 % 100%
Mikroskopis TB
(RAJAL-6.1)
6

b. Terlaksananya
kegiatan pencatatan dan
b. ≥ 60 % 100%
pelaporan TB di rumah
sakit (RAJAL-6.2)

3 RAWAT INAP
Dokter
Spesialis,
Pemberi pelayanan di
1 Rawat Inap (RANAP- Perawat 100%
1) minimal
pendidikan
D3

Dokter penanggung
2 jawab pasien rawat 100% 100
inap (RANAP-2)

Anak
Ketersediaan Pelayanan Dalam
3 Rawat Inap (RANAP- 9
3) Kebidanan
Bedah
4 Jam Visite Dokter 08.00 s/d 100
Spesialis (RANAP-4) 14.00 setiap
hari kerja

28
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Kejadian infeksi pasca
5 ≤ 1,5 % 0
operasi (RANAP-5)
Kejadian Infeksi
6 Nosokomial (RANAP- ≤ 1,5 % 0
6)

Tidak adanya kejadian


Pasien jatuh yang
7 berakibat 100% 100
kecacatan/kematian
(RANAP-7)

Kematian pasien > 48


8 ≤ 0,24 % 0,00%
jam (RANAP-8)

Kejadian pulang paksa


9 ≤ 5% 0,01%
(RANAP-9)

Kepuasan pelanggan Tdk ada data


10 ≥ 90 %
(RANAP-10) (belum tercapai)

Rawat inap TB
a. Penegakan
diagnosis TB melalui Tdk ada data
pemeriksaan a. ≥ 60 % (tercapai)
mikroskopis TB
(RANAP-11.1)
11

b. Terlaksananya
kegiatan pencatatan dan Tdk ada data
b. ≥ 60 %
pelaporan TB di rumah (tercapai)
sakit (RANAP-11.2)

Waktu tunggu operasi


1 ≤ 2 hari 4
elektif (BS-1)
Kejadian kematian di
2 ≤1% 0
meja operasi (BS-2)
Tidak ada kejadian
3 operasi salah sisi (BS- 100% 100%
BEDAH 3)
4
SENTRAL
Tidak ada kejadian
4 operasi salah orang 100% 100%
(BS-4)
Tidak adanya kejadian
5 salah tindakan pada 100% 100%
operasi (BS-5)

29
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda
6 asing/lain pada tubuh 100% 100%
pasien setelah operasi
(BS-6)

Komplikasi anestesi
karena overdosis,
7 reaksi anestesi, dan
≤6% 0%
salah penempatan
endotracheal tube (BS-
7)

Perdarahan
≤1%
Kejadian kematian ibu
1 karena persalinan Pre- 0%
(OBG-1) eklampsia ≤
30 %
Sepsis ≤ 0,2
%

Dokter
Sp.OG

Pemberi pelayanan Dokter


2 persalinan normal umum 96%
(OBG-2) terlatih
(asuhan
persalinan
PERSALINAN normal)
DAN
5 Bidan
PERINATOLOG
I Pemberi pelayanan Tim
3 persalinan dengan PONEK 1
penyulit (OBG-3) yang terlatih

Dokter
Pemberi pelayanan Sp.OG
persalinan dengan
4 100%
tindakan operasi (OBG- Dokter
4) Sp. Anak
Dokter Sp.
Anastesi
Kemampuan
menangani BBLR
5 100% 100%
1500gr - 2500gr (OBG-
5)

30
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN

Pertolongan Persalinan
6 melalui seksio cesaria ≤ 20 % 66,39%
(OBG-6)

Keluarga Berencana

a. Presentase KB
(vasektomi&tubektomi)
yang dilakukan oleh 100%
tenaga kompeten
dr.Sp.OG, dr.Sp.B,
7 dr.Sp.U, dr.umum 100%
terlatih (OBG-7.1)

b. Presentase peserta
KB mantap yang
mendapat konseling 100%
KB mantap oleh bidan
terlatih (OBG-7.2)
Kepuasan pelanggan
8 ≥ 80 % Tdk ada data
(OBG-8)

Rata-rata Pasien yang


kembali ke perawatan
1 intensif dengan kasus ≤3% 0%
yang sama < 72 jam
(ICU-1)
b. 100 %
Perawat
minimal
pendidikan
D3 dengan
2 (ICU-2) 100%
sertifikat
6 INTENSIF Perawat
mahir
ICU/setara
(D4).
a. Dokter
Sp.Anestesi
dan dokter
Pemberi pelayanan spesialis
3 100%
Unit Intensif sesuai
dengan
kasus yang
ditangani.

7 RADIOLOGI Waktu tunggu hasil


1 pelayanan foto thorax ≤ 3 jam 66,5%
(RAD-1)
2 Pelaksana ekspertisi Dokter 100%
(RAD-2) Sp.Rad

31
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Kejadian kegagalan
Kerusakan
3 pelayanan Rontgen 2,32%
foto ≤ 2%
(RAD-3)
Kepuasan pelanggan
4 ≥ 80 % Tdk ada data
(RAD-4)

≤ 140 menit
Waktu Tunggu hasil
(kimia darah
1 pelayanan Tdk ada data
& darah
Laboratorium (LAB-1)
rutin)
Dokter
Pelaksana Ekspertisi Spesialis
2 80,45%
(LAB-2) Patologi
LABORATORIUM Klinik
8 PATOLOGI Tidak ada kejadian
KLINIK
kesalahan pemberian
3 100% 100%
hasil pemeriksaan
laboratorium (LAB-3)
Kepuasan Pelanggan
4 ≥ 80 % Tdk ada data
(LAB-4)
5 BDRS-1 100% Tdk ada data
6 BDRS-2 ≤0,01 Tdk ada data

Kejadian Drop Out


pasien terhadap
pelayanan Rehabilitasi
1 ≤ 50 %
Medik yang
direncanakan
REHABILITASI (REHAB-1)
9
MEDIK Tidak adanya kejadian
kesalahan tindakan
2 100%
rehabilitasi medik
(REHAB-2)
Kepuasan pelanggan
3 ≥ 80 %
(REHAB-3)

Waktu tunggu
pelayanan
1 a. Obat jadi (FAR- a. ≤ 30
16,23
1.1) menit
b. Obat racikan b. ≤ 60
Tdk ada data
(FAR-1.2) menit
10 FARMASI Tidak ada kejadian
2 kesalahan pemberian 100% 100%
obat (FAR-2)
Kepuasan pelanggan
3 ≥ 80 % Tdk ada data
(FAR-3)
Penulisan resep sesuai
4 100% 96,60%
formularium (FAR-4)

Ketepatan waktu
11 GIZI 1 pemberian makanan ≥ 90 % 97,18%
Kepada pasien (GIZI-1)

32
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Sisa makanan yang
2 tidak termakan oleh ≤ 20 % 19,23%
pasien (GIZI-2)
Tidak ada kejadian
3 kesalahan pemberian 100% 100%
diet (GIZI-3)

Kelengkapan pengisian 61,99 %


rekam medik 24 jam
1 100%
setelah selesai (-38,01%)
pelayanan (RM-1)
Kelengkapan Informed 57,91%
Concent setelah
2 100%
mendapatkan informasi (-42,09%)
yang jelas (RM-2)
12 REKAM MEDIK
Waktu penyediaan
dokumen rekam medik
3 ≤ 10 menit 9,37 menit
pelayanan rawat jalan
(RM-3)
Waktu penyediaan
dokumen rekam medik
4 ≤ 15 menit 1 menit
pelayanan rawat inap
(RM-4)

BOD < 30
mg/l
COD < 80
1 Baku Mutu limbah Cair mg/L 100
PENGGELOLAAN TSS < 30
13 LIMBAH mg/l
(SANITASI)
PH 6-9
Pengelolaan limbah
2 padat infeksius sesuai 100% 100%
aturan

Tindak lanjut
penyelesaian hasil
1 100% 100%
pertemuan direksi
(ADM-1)
Kelengkapan laporan
2 akuntabilitas kinerja 100% 100%
(ADM-2)
ADMINISTRASI Ketepatan waktu
14 DAN 3 pengusulan kenaikan 100% 100%
MANAJEMEN pangkat (ADM-3)
Ketepatan waktu
4 pengurusan gaji berkala 100% 100%
(ADM-4)
Karyawan yang
mendapat pelatihan
5 ≥ 60 % Tdk ada data
minimal 20 jam
setahun (ADM-5)

33
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Cost recovery (ADM-
6 ≥ 40 % 59,67%
6)
Ketepatan waktu
7 penyusunan laporan 100% 100%
keuangan (ADM-7)
Kecepatan waktu
pemberian informasi
8 ≤ 2 jam Tdk ada data
tentang tagihan pasien
rawat inap (ADM-8)

Ketepatan waktu
pemberian imbalan
9 (insentif) sesuai 100% 100%
kesepakatan waktu
(ADM-9)

Waktu pelayanan
1 ambulance/ kereta 24 jam 24
jenazah (ABC-1)
Kecepatan memberikan
pelayanan ambulance/
AMBULANCE / 2 ≤ 30 menit Tdk ada data
kereta jenazah di rumah
15 KERETA sakit (ABC-2)
JENAZAH
Waktu tanggap
(Response time) Sesuai
3 pelayanan ambulance ketentuan Tdk ada data
oleh masyarakat yang daerah
membutuhkan (ABC-3)

Waktu tanggap
(Response time)
PEMULASARAN
16 1 pelayanan ≤ 2 jam Tdk ada data
JENAZAH
pemulasaraan jenazah
(JZ-1)
Pelayanan Mayat
2 3 hari Tdk ada data
Gelandangan (JZ-2)
Pelayanan penanganan
3 Mayat X (tidak 2 hari Tdk ada data
dikenal) (JZ-3)
Pelayanan Mobil
4 80% Tdk ada data
jenazah (JZ-4)

Kecepatan waktu
PELAYANAN 1 menanggapi kerusakan ≤ 80 % 100%
PEMELIHARAAN alat (IPS-1)
17 SARANA RUMAH Ketepatan waktu
SAKIT (IPSRS) 2 pemeliharaan alat (IPS- 100% 100%
2)

34
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Peralatan laboratorium
dan alat ukur yang
digunakan dalam
3 pelayanan terkalibrasi 100% 100%
tepat waktu sesuai
dengan ketentuan
kalibrasi (IPS-3)

Tidak adanya kejadian


1 linen yang hilang 100% 99,31%
(LAUND-1)
PELAYANAN
18 Ketepatan waktu
LAUNDRY
penyediaan l
2 100% 74,84%
inen untuk ruang rawat
inap (LAUND-2)

Kelengkapan assesmen
kebutuhan edukasi
1 100% 100%
pasien rawat inap
(PKRS-1)
Pemberian Penyuluhan
INSTALASI
19 2 Kesehatan Kelompok 100% 100%
PKRS
(PKRS-2)
Penerapan perilaku
hidup bersih dan sehat
3 100% 88%
(PHBS) : Area tanpa
rokok (PKRS-3)

Insiden Pasien Jatuh


1 0% 0
(Pre, Intra, Post)
Insiden terlepasnya
jarum Vena Fistula
2 Intra Dialisis (Venous 0
Needle
Dislodenganement) 0
Insiden tertukarnya
dialiser pakai ulang
3 0
pada tindakan HD
(Incorrect Dialyzer) 0
Perawat pemberi
layanan HD dengan
20 HEMODIALISA 4 100% 81,82%
sertifikat Perawat
Mahir Dialisis
Prosentase pasien HD
5 2x seminggu dengan 100 57,64%
URR ≥80%
Prosentase pasien HD
6 2x seminggu dengan 100 11,35%
Kt/V≥1,8
Prosentase pasien HD
7 dengan kadar Albumin 100 0,18%
serum ≥4 gr/dl

35
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Prosentase pasien HD
yang mendapat terapi
ESA (Erythropoietin
8 100 0
Stimulating
Agent)dengan kadar
Hemoglobin 10-12 g/dl
Prosentase pasien HD
9 dengan AVF/AVGraft 100 93,23%
Insiden Petugas
10 0 0
Tertusuk Jarum/Fistula

Dari tabel capaian unit kerja tahun 2021 diatas, perlu peningkatan motivasi
unit kerja untuk melaksanakan pengumpulan data dan pelaporan indikator mutu unit
kerja. Masih banyaknya indikator mutu unit yang belum mencapai target serta belum
dilaksanakan menjadi salah satu tolak ukur bahwa perlu adanya peningkatan
motivasi unit kerja.

4.8 Melakukan pengukuran mutu unit kerja (IKU)

Pada tahun 2021 pengumpulan data mutu unit kerja sudah dilaksanakan sejak
bulan Januari 2021 yang diinput melalui SIMAMU, adapun penilaian mutu unit kerja
tersebut adalah sebagai berikut:

REKAPITULASI HASIL KINERJA


UNIT KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA PERIODE 2021

Jumlah Skor Nilai Ketercapaian


No Unit Kerja % SPM
SPM Kinerja IKU SPM
1 Instalasi Rawat Inap 12 87.50 1.75 9 75.00
2 Instalasi Rawat Jalan 7 78.57 1.50 4 57.14
3 Instalasi Gawat Darurat 8 93.75 1.75 7 87.50
4 Instalasi Intensive 2 75.00 1.50 1 50.00
5 Instalasi Bedah Sentral 6 91.67 1.75 5 83.33
6 Instalasi Anesthesi 1 100.00 2.00 1 100.00
7 Instalasi Laboratorium 6 58.33 1.00 3 50.00
8 Instalasi Radiologi 4 75.00 1.50 2 50.00
9 Instalasi Farmasi 5 90.00 1.75 4 80.00
10 Instalasi Gizi 3 100.00 2.00 3 100.00
11 Instalasi Rekam Medik 4 62.50 1.00 1 25.00
Instalasi
12 3 33.33 0.25 1 33.33
Prasarana/IPSRS
13 Instalasi Sanitasi 4 0.25 1.50 0 0.00
14 Instalasi CSSD 3 66.67 0.75 3 100.00
15 Tim Ponek 11 90.00 1.75 7 63.64

36
16 Komite PPI 3 100.00 2.00 3 100.00
17 Unit Ambulance 2 75.00 1.50 1 50.00
18 Unit Jenazah 3 0.00 0.00 1 33.33
Administrasi dan
19 9 66.67 1.25 6 66.67
Manajemen
20 Promkes 3 66.67 1.50 2 66.67
21 Hemodialisa 10 75.00 1.50 5 50.00
JUMLAH 109 78.21 1.5 69 63.30

KETERCAPAIAN
SKOR Total Skor IKU
SPM
10 95 sd < 100 2
SPM Tercapai
5 85 sd < 95 1.75
SPM Belum Tercapai
0 75 sd < 85 1.5
Tida Ada Data
65 sd < 75 1.25
55 sd < 65 1
45 sd < 55 0.75
35 sd < 45 0.50
25 sd < 35 0.25
< 25 0

Dalam pencapaian yang tersebut dimana angka kematian di instalasi rawat inap

1. Persentase Hasil Kinerja unit kerja dalam melakukan pengukuran mutu tahun
2021 rata – rata sebesar 78,21% (IKU= 1,5),
2. Capain mutu unit yang sudah sesuai dengan target SPM sebanyak 65 SPM dari
95 SPM atau 63,30%.

4.9 Hasil Kegiatan Keuangan

Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran


tahun 2021 dengan realisasinya, mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja
selama tahun 2021.

Realisasi pendapatan RSUD Majalengka tahun 2021 sebesar Rp.


118.725.529.262,11,- atau sekitar 103.02 % dari anggaran pendapatan sebesar Rp.
122.450.000.000,00,-

Pendapatan tahun 2021 sebesar Rp 118.725.429.262,11 turun sebesar Rp


8.047.153.617,99 atau sekitar 6,34 % dari pendapatan tahun 2020 yaitu sebesar Rp
126.772.582.880,10

37
Realisasi pendapatan tersebut terdiri dari:

Pendapatan dari pelayanan Rp 99.890.347.815

Pendapatan dari non pelayanan Rp 268.488.001

Rincian pendapatan dari pelayanan adalah:

Pasien Umum Rp 9.431.448.971


BPJS Kesehatan Rp 61.876.062.292
PT. Asuransi Jiwa Inhealt Rp 4.464.755
PT. Telkom Rp 18.739.007
PT. Jasa Raharja Rp 5.648.868
Jampersal Rp 2.628.015.500
YKP BJB Rp 15.745.322
Pelayanan Pasien Covid Rp 24.221.881.400
Jamkesda Sumedang Rp 14.266.100
Jamkesda Majalengka Rp 3.948.100
RSUD Cideres – PCR Rp 1.577.695.000
RSIA Livasya – PCR Rp 58.805.000
BPJS K (Pegawai) - PCR/Antigen Rp 23.327.500
BNI (Pegawai) - PCR/Antigen Rp 8.277.500
BSM (Pegawai) - PCR/Antigen Rp 2.022.500
Jumlah Rp 99.890.347.815

Rincian pendapatan dari non pelayanan adalah:

Diklat/Penelitian Rp 6.775.000
Jasa Giro Rp 104.425.992
Kontribusi Sewa Lahan Parkir Rp 12.000.000
Kontribusi Sewa Lahan Parkir/ATM Rp 116.000.000
Jasa pengambilan Sputum Pasien TB Rp 8.575.000
Denda Kehilangan Kartu Penunggu Pasien Rp 2.450.000
Pengembalian Obat Expired Rp 18.262.009
Jumlah Rp 268.488.001

38
Realisasi belanja Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka tahun 2021 adalah
sebesar Rp. 116.353.612.892 dari Anggaran Belanja sebesar Rp. 123.050.000.000
atau sekitar 94,55%. Realisasi Belanja daerah tahun 2021 turun sebesar Rp.
39.246.560.108 atau sekitar 25,22% dari realisasi belanja tahun 2020 sebesar Rp.
155.600.173.000.

BAB V
PENUTUP

39
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai profil RSUD Majalengka Tahun
2021 ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Kami banyak berharap
para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya profil ini
pada kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga profil ini berguna bagi RSUD
Majalengka pada khususnya sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kegiatan rumah sakit,
juga para pembaca pada umumnya.

40

Anda mungkin juga menyukai