PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
TAHUN 2021
Pada tahun 1966 dr. Dadang Sulaeman Rusydi yang berasal dari Tasikmalaya
diangkat menjadi Direktur RSUD Majalengka yang ke-2 dan beliau memimpin
sampai tahun 1972. Setelah kepemimpinan dr. Sulaeman Rusyidi berakhir, kursi
kepemimpinan diganti oleh dr. Muchyidin Hanafi Sutisna Sanjaya yang pada waktu
itu juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Dati II Majalengka menggantikan
dr. Iwan Satibi yang pensiun tahun 1980. Pada tahun 1984, dr. Muchyidin Hanafi
Sutisna Sanjaya digantikan oleh Direktur penggantinya, yaitu dr. Gufron Amali yang
memimpin sampai dengan tahun 1997 (pensiun). Dalam masa kepemimpinan beliau,
Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka berubah statusnya dari kelas D menjadi
kelas C berdasarkan SK Menkes Nomor. 105/Menkes/SK/II/tahun 1988.
2
pensiun dan kemudian digantikan oleh dr. H. Hamdi, M.Kes. Kepemimpinan beliau
juga berakhir sampai pensiun yaitu tanggal 1 September 2008 yang langsung
digantikan secara definitif oleh dr. H. Asep Suandi, M.Epid.
Pada akhir tahun 2008 seiring adanya penggantian Bupati dari Bupati Tuti
Hayati Anwar, SH, M.Si kepada H. Sutrisno. SE M.Si terjadi mutasi kepala SKPD
pada bulan Februari Tahun 2009, dr. H. Asep Suandi. M.Epid di Mutasi ke RSUD
Cideres dan RSUD Majalengka dijabat oleh H.Alimudin, S.Sos. MM terhitung
tanggal 25 Februari 2009. Kemudian pada tanggal 31 Oktober 2011 kepemimpinan
di Rumah Sakit Majalengka mengalami pergeseran kembali sehingga terhitung
tanggal 1 November 2011 Direktur RSUD Majalengka dijabat oleh dr. H. Asep
Suandi. M.Epid, Bulan maret 2016 sampai mei 2021 direktur RSUD Majalengka
dipimpin oleh dr. H. Harizal Ferdiansyah Harahap, MM. dan sejak tanggal 21 Mei
2021 sampai dengan sekarang RSUD Majalengka dipimpin oleh dr. Hj. Erni Harleni,
MARS.
a. Direktur
3
b. Kepala Bagian Administrasi Umun dan Keuangan, membawahkan :
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
c. Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis, membawahkan :
Komite Keperawatan
Komite PPI
4
1. STRUKTUR ORGANISASI RSUD MAJALENGKA
Lampiran XII Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 110 Tahun 2020
Tanggal 3 Desember 2020
DIREKTUR DEWAN
(dr. Hj. Erni Harleni, MARS) PENGAWAS
KOMITE-KOMITE SATUAN
BAGIAN PENGAWAS
ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN INTERNAL
(Supartyningsih, SIP.,M.A.P)
5
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
1. Pelayanan Medis;
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Pelayanan rujukan;
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
6. Penelitian dan pengembangan;
7. Pelayanan administrasi umum dan keuangan.
Visi dan misi RSUD Majalengka pada dasarnya mendukung visi dan misi
Kabupaten Majalengka, yaitu Mewujudkan Tatanan Masyarakat Majalengka yang
RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA RAHARJA. Secara
epistomologi visi RAHARJA yang merupakan penggalan dari kalimat “Majalengka
Sindangkasih Sugih Mukti Bagja Raharja” mempunyai makna yang luhur, yang
menyatu dalam filosofi keberadaan suatu kesatuan masyarakat yang berada pada
salah satu teritorial wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
disebut Majalengka, dan mempunyai karakteristik keunggulan alami sebagai anugrah
dari Allah (Bagja) sebagai corporate degree, serta selalu berusaha untuk
mewujudkan suatu tata kehidupan dan penghidupan yang Religius, Adil, Harmonis
dan Sejahtera.
6
RSUD Majalengka didalam rencana strategis 2018-2023 sebagai perangkat
daerah akan berkomitmen untuk terus mengawal pencapaian visi dan misi
pemerintah Kabupaten Majalengka 5 (lima) tahun kedepan terkait dengan misi ke- 3
PEMBANGUN SINERGI DAN HUBUNGAN YANG HARMONIS DENGAN
SELURUH MITRA KERJA DAN PEMANGKU KEBIJAKAN DENGAN UNSUR
LEGISLATIF, PEMERINTAH DESA, PEMERINTAH PROVINSI DAN
PEMERINTAH PUSAT SERTA PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA,
dimana RSUD Majalengka akan mengawal misi tersebut pada tujuan Mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik. Pada sasaran ketiga pada tujuan ini, program
kerja Bupati majalengka yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan RSUD
Majalengka dengan indikator terpenuhinya SPM RSUD Majalengka. Selain itu,
RSUD Majalengka juga berperan dalam implementasi misi keempat dengan tujuan
mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, dan berdaya saing. Sasaran dari tujuan
ini adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan program tata kelola
kesehatan yang mana indikator programnya antara lain terpenuhinya standar sarana
prasarana fasilitas kesehatan dasar dan tersedianya sistem informasi kesehatan
terintegrasi. Kedua indikator program ini diejawantahkan dalam implementasi
rencana strategis RSUD Majalengka.
2.6 FALSAFAH
2.7 MOTO
2.9 LOGO
7
Arti Logo:
8
BAB III
SUMBER DAYA KESEHATAN DAN JENIS PELAYANAN RSUD MAJALENGKA
TAHUN 2021
Tabel 3.1
Jumlah Tempat Tidur berdasarkan kelas di RSUD Majalengka
Tahun 2021
Kelas Perawatan
No Ruang ISO Jml TT
VVIP VIP I II III ISO Peri COVID
1 Pav. Anggrek 1 7 4 12
2 Bougenvile 17 2 19
3 Dahlia 2 10 22 34
4 Flamboyan 3 13 1 1 18
5 Mawar 8 42 7 4 61
6 Melati 9 26 1 2 38
7 Nusa Indah 9 28 2 39
8 Aster 2 16 1 19
Isolasi
9 KLB/Kenanga 16 16
Kelas Perawatan
No Ruang Jml TT
VVIP VIP I II III ISO Peri Intensive
1 ICU 1 6 7
2 NICU 5 5
JUMLAH 0 0 0 0 0 1 0 11 12
9
3.2 Jenis Pelayanan
Tabel 3.2
Jumlah SDM di RSUD Majalengka
Tahun 2021
NO KETENAGAAN PNS NON PNS JUMLAH
A. Tenaga Medis
1. Dokter Spesialis 15 4 19
dr.Spesialis Anak 3 1
dr.Spesialis Bedah 2
dr.Spesialis Obgyn 1 1
dr.Spesialis Peny.Dalam 3
dr.Spesialis Anesthesi 1
dr.Spesialis THT 1
10
NO KETENAGAAN PNS NON PNS JUMLAH
dr.Spesialis Saraf 1
dr.Spesialis Jiwa 1
dr.Spesialis Mata
dr.Spesialis Radiologi 1
dr.Spesialis Orthopedi 1
2. Dokter Umum 9 11 20
3. Dokter Gigi 3 - 3
B. Tenaga Keperawatan
2. Perawat Gigi 3 1 4
3. Bidan 23 27 50
4. Perawat Anesthesi 2 3 5
5 Perawat Mata 0 - 0
1. Apoteker 4 7 11
2. Fisikawan Medis 1 - 1
3. Kesehatan Masyarakat 6 4 10
4. Pascasarjana RS/Kesmas 4 0 4
5. Asisten Apoteker 10 14 24
6. Radiografer 2 6 8
7. Analis Kesehatan 17 5 22
8. Nutrionis 4 3 7
9. Perekam Medis 1 5 6
10. Sanitarian 2 1 3
11. Elektromedis 2 2 4
11
NO KETENAGAAN PNS NON PNS JUMLAH
14 Terapi Wicara 1 0 1
1. Pasca Sarjana 3 0 3
3. DIV 0 5 5
4. D3 3 148 151
6. SLTP 0 1 1
7. SD 0 0 0
12
BAB IV
HASIL KEGIATAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT MAJALENGKA
TAHUN 2021
Hasil kegiatan pelayanan rawat jalan pada tahun 2021 seperti gambar grafik-
grafik berikut ini,
Grafik 4.1
Trend Kunjungan Rawat Jalan RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
90,000 85,518
80,000
70,000
60,000
50,000
2017 2018 2019 2020 2021
Dari grafik 4.1 Terlihat trend jumlah kunjungan pasien pada tahun 2017-
2021 mengalami fluktuatif:
1. Jumlah kunjungan paling tinggi pada tahun 2019 yaitu 120.644 sedangkan
kunjungan paling rendah pada tahun 2020 yaitu 85.518.
2. Total kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2020 sebanyak 85.518 pasien,
mengalami penurunan dibanding tahun 2019 dan tahun 2018. Kunjungan rawat
jalan RSUD Majalengka terus menerus mengalami peningkatan tiap tahunnya,
dari tahun 2017-2019 mengalami peningkatan sedangkan pada 2020
13
mengalami penurunan yang drastis, kemudian mengalami peningkatan di tahun
2021.
23411 (21%)
85892 (79%)
Baru Lama
Gambar 4.1
Diagram lingkaran kujungan rawat jalan berdasarkan kunjungan
RSUD Majalengka Tahun 2021
Dari gambar 4.1 dapat disimpulkan pengunjung rawat jalan paling banyak
Pasien Lama yang berkunjung sebanyak 85.892 kunjungan atau 79% dari total
kunjungan pada tahun 2021 dan jumlah kunjungan rawat jalan Pasien Baru
sebanyak 23.411 kunjungan atau 21% dari total kunjungan pada tahun 2021.
14
4.2.1 Kunjungan Pasien Rawat Inap
Kunjungan Pasien Rawat Inap tahun 2021 dapat kita lihat pada grafik
berikut:
Grafik 4.2
Kunjungan Pasien Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
22000
20400
20000
17795
18000 17192
16000
14000 13605
12000
10000
2017 2018 2019 2020 2021
Pada grafik 4.2 diatas menunjukan bahwa trend kunjungan dari tahun 2017
sampai 2021 mengalami fluktuasi terjadi dari tahun 2017 ke tahun 2021. Tahun 2021
jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 13.605 kunjungan dan menjadi tahun dengan
jumlah kunjungan terendah dalam lima tahun terakhir, hal ini dikarenakan tingginya
jumlah pasien COVID-19, sehingga kunjungan pasien rawat inap di Rumah Sakit
dibatasi. Sedangkan jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan jumlah
kunjungan 23.112 kunjungan.
15
1045 (7.68%) 1 (0.01%)
73 (0.54%)
DALAM
138 (1.01%)
BEDAH
343 (2.52%) ANAK
4887 (35.92%)
SARAF
497 (3.65%) OBSTETRI
GINEKOLOGI
1726 (12.69%)
MATA
THT
ORTHOPEDI
634 (4.66%)
PERI
KULIT
JIWA
2329 (17.12%) 1932 (14.20%)
Gambar 4.2
Diagram lingkaran kunjungan rawat Inap berdasarkan layanan
RSUD Majalengka Tahun 2021
Dari gambar 4.2 diagram lingkaran kunjungan rawat inap tahun 2021,
kunjungan rawat inap didominasi dengan Pasien Layanan Dalam. Sama seperti
kondisi yang terjadi pada kunjungan rawat jalan. Jumlah kunjungan selama tahun
2021 sebanyak 13.605 Kunjungan. Jumlah kunjungan rawat inap Pasien Layanan
Dalam paling tinggi sebanyak 4.887 kunjungan atau 36% dari jumlah kunjungan
selama tahun 2021. Sedangkan kunjungan Pasien Layanan Jiwa paling rendah
sebanyak 0 kunjungan atau 0% dari jumlah kunjungan selama tahun 2021.
Grafik 4.3
Tren BOR RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
BOR
65
61.43
60
55 54.2 53.11
50 47.42
45.45
45
40
35
30
2017 2018 2019 2020 2021
Grafik 4.3 memperlihatkan bahwa Trend BOR dari Tahun 2017 sampai
dengan 2021 mengalami penurunan pemakaian tempat tidur. Penurunannya pun
16
sangat signifikan jika dibandingkan antara BOR tahun 2017 dengan tahun 2021.
Pada tahun 2017 BOR RSUD Majalengka menyentuh angka 61.43 dan mengalami
penurunan setiap tahunnya dan mengalami titik terendah pada tahun 2021 yaitu
pada angka 45.45.
Grafik 4.4
BOR Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2021
BOUGENVIL 79.49
NICU 64.91
ICU 35.40
ASTER 63.19
MELATI 43.11
MAWAR 44.02
FLAMBOYAN 31.54
DAHLIA 29.95
KENANGA 35.68
17
Grafik 4.5
Trend ALOS Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
ALOS
3.2
3.15 3.13
3.1
3.04
3.05
3
3
2.95 2.91
2.9 2.88
2.85
2.8
2.75
2.7
2017 2018 2019 2020 2021
Berdasarkan grafik 4.5 diatas jelas terlihat bahwa ALOS (rata-rata lama
rawat seorang pasien) ruang rawat inap dari tahun 2017-2021 tidak ada yang sesuai
dengan standar Nasional yang ideal antara 6-9 hari menurut Depkes RI, bahkan
berada dibawah standar Nasional, sehingga nilai ALOS untuk RSUD Majalengka
pada tahun 2021 hanya 3 hari. Kesimpulannya, kemungkinan pasien berhenti
diperjalanan waktu perawatan atau pasien pulang sebelum waktunya secara nyata
pasien menyatakan pulang paksa.
Grafik 4.6
Tren TOI Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
TOI
7 6.7
6
5
4
3
3 2.57
2.27
2 1.8
1
0
2017 2018 2019 2020 2021
TOI dari tahun 2017-2021 trendnya naik namun kurang dari standar hal
tersebut dikarenakan angka kunjungan naik namun kurang dari standar yang dapat
dilihat pada grafik 4.6, pemakaian tempat tidur bisa dimaksimalkan. Namun
18
demikian empat tahun terakhir TOI Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka selalu
mengalami perbaikan dari semula tahun 2017 senilai 1.8 terus meningkat sampai
tahun 2021 mencapai nilai 6.70, terdapat peningkatan senilai 4.9 selama 4 tahun
terakhir.
Grafik 4.7
Tren BTO Ruangan Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
BTO
90
78.06
80 73.55
70 66.72
60 55
50
40
30
20
10
0.16
0
2017 2018 2019 2020 2021
Pada Grafik 4.7 menjelaskan bahwa BTO RSUD Majalengka dari 4 tahun
terakhir sesuai standar Nasional yang idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur
rata-rata dipakai 40-50 kali pertahun. Pada tahun 2016-2017 menurun 4,51 dan
terus mengalami penurunan sampai tahun 2021, namun masih melebihi standar
Nasional. Artinya frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu periode terpakai
sebanyak hampir 55 kali, namun hal tersebut tidak merata pada semua ruangan,
karena masih ada beberapa ruangan yang BTO nya tidak sesuai standar Nasional.
19
4.3 Hasil Kegiatan Pelayanan IGD
Dari hasil pengamatan selama tahun 2021 didapatkan hasil pelayanan
Instalasi Gawat Darurat sebagai berikut:
Grafik 4.8
Trend Kunjungan Pasien IGD RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
IGD
25000 23453
21869 21611 22266
20000 19216
15000
10000
5000
0
2017 2018 2019 2020 2021
Dari grafik 4.8 dapat dilihat kunjungan IGD RSUD Majalengka 5 tahun
terakhir. Terjadi penurunan pengunjung dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebanyak 258
pasien. Namun dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 jumlah kunjungan selalu
mengalami peningkatan, namun pada tahun 2021 mengalami penurunan. Jumlah
kunjungan terbanyak dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 terjadi pada tahun
2021 sebanyak 23.453 kunjungan sedangkan kunjungan terendah terjadi pada tahun
2021 sebanyak 19.216 kunjungan.
Grafik 4.10
Kunjungan Pasien IGD RSUD Majalengka
Tahun 2021
12000
10000
8000
6000
4000 2734
2165
2000 951
0
BEDAH NON BEDAH ANAK KEBIDANAN
20
Grafik 4.10 menggambarkan jumlah kunjungan IGD RSUD Majalengka
tahun 2021 berdasarkan jenis kunjungan. Pengunjung IGD didominasi dengan jenis
kunjungan non-bedah dengan jumlah kunjungan 13.366. Selama tahun 2021 jenis
kunjungan lainnya relatif rendah. Jenis kunjungan bedah menjadi jenis kunjungan
terendah di IGD RSUD Majalengka dengan jumlah kunjungan 951 kunjungan.
4.3.1 Sepuluh Besar Penyakit Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap
Tabel 4.1
10 besar Penyakit Instalasi Rawat Jalan RSUD Majalengka
Tahun 2021
21
Tabel 4.2
Daftar 10 besar Penyakit Instalasi Rawat Inap RSUD Majalengka
Tahun 2021
Grafik 4.11
Trend Kunjungan Pelayanan Laboratorium RSUD Majalengka
Tahun 2021
22
Dari grafik 4.11 dapat dilihat kujungan pelayanan labolatorium RSUD
Majalengka empat tahun terakhir. Terjadi peningkatan dari tahun 2017 ke tahun
2020. Peningkatan tertinggi terjadi dari tahun 2019 ke tahun 2021. Terjadi
peningkatan kunjungan sebesar 125.836 kunjungan atau 348%. Peningkatan yang
besar yang pada tahun 2019 kunjungan labolatorium sebanyak 50.750 kunjungan
meningkat menjadi 176.586 pada tahun 2021. Sedangkan peningkatan kunjungan
pelayanan labolatorium dari tahun 2017 sampai dengan 2019 peningkatan
kunjungannya tidak terlalu signifikan.
Kunjungan Laboratorium
688 (19%)
1494 (42%)
1384 (39%)
Gambar 4.3
Diagram lingkaran kunjungan labolatorium RSUD Majalengka
Tahun 2021
Grafik 4.12
Kunjungan Labolatorium berdasarkan Jenis Pemeriksaan
23
RSUD Majalengka Tahun 2021
RAVID COVID
NARKOBA
ANALISA GOL DARAH
TINJA
EVATEST Canggih
URINE Sedang
RIVALTA Sederhana
LIQUOR
BAKTERIOLOGI
SEROLOGI
HEMATOLOGI II
HEMATOLOGI I
GULA DARAH
KIMIA II
KIMIA I
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
HEMATOLOGI I 98353
KIMIA I 29224
KIMIA II 15156
SEROLOGI 4831
URINE 4127
HEMATOLOGI II 3618
BAKTERIOLOGI 1680
TINJA 1296
NARKOBA 879
LIQUOR 303
EVATEST 31
RIVALTA 0
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000
24
sebanyak 15.156 kunjungan. Sedangkan jenis pengunjung yang paling sedikit terjadi
pada jenis pemeriksaan Rivalta sebanyak 0 kunjungan selama tahun 2021, yang
diikuti oleh jenis pemeriksaan evatest sebanyak 31 kunjungan dan liquor sebanyak
303 kunjungan selama tahun 2021.
Grafik 4.13
Kunjungan Pasien Radiologi RSUD Majalengka
Tahun 2017-2021
Radiologi
18000
16525
16000
14000 13653
12035
12000
10000 9474
8000
6000
4000
2000
0
2017 2018 2019 2020
Grafik 4.13
Jenis Layanan Pasien Radiologi Berdasarkan Pemeriksaan
RSUD Majalengka Tahun 2021
25
Jenis Layanan Pasien Radiologi Berdasarkan Pemeriksaan RSUD Majalengka
USG 2157
PANORAMIC 1216
CEPHALOGRAPHI 238
DENTO ALVEOLAIR 0
FLOUROSKOPI 0
Tabel 4.3
Kegiatan Pembedahan Berdasarkan Jenis Pelayanan RSUD Majalengka Tahun 2021
JENIS
NO JUMLAH %
PELAYANAN
Kh B S Kec UMUM BPJS ASS. LAIN GRATIS CITO BIASA
3 ORTOPEDI 22 18 42 2 1 60 0 0 3 58 61 1.82
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
TOTAL 2084 1348 886 104 55 3014 64 0 676 2682 3358 100.00
26
Kebidanan sebanyak 1.251. Jenis pelayanan kegiatan pembedahan terendah berada pada
jenis pelayanan Ortopedi yaitu sebanyak 55 pasien.
Pemberi pelayanan
kegawat daruratan yang
82.83%
bersertifikat yang
3 masih berlaku (IGD-3) 100%
a. ATLS
b. ACLS/BCLS (-17,17%)
GAWAT c. PPGD
1
DARURAT Ketersediaan tim
4 Penangulangan 1 tim 1 tim
Bencana (IGD-4)
Waktu tanggap
5 pelayanan Petugas di ≤ 15 menit 1,16 menit
Gawat Darurat (IGD-5)
Kepuasan Pelanggan
6 ≥ 70 % 80,18%
Gawat Darurat (IGD-6)
Kematian Pasien ≤ 24
7 ≤ 0,75 % 0,02%
jam di IGD (IGD-7)
Tidak adanya pasien
yang diharuskan
8 100% 100%
membayar uang muka
(IGD-8)
27
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
08.00 s/d
jam 13.00
WIB setiap
hari kerja
Jam buka pelayanan kecuali hari
3 sesuai ketentuan jumat 08.00 100
(RAJAL-3) s/d 11.00
WIB dan
sabtu jam
08.00 s/d
12.00 WIB.
a. Penegakan
diagnosis TB melalui
pemeriksaan a. ≥ 60 % 100%
Mikroskopis TB
(RAJAL-6.1)
6
b. Terlaksananya
kegiatan pencatatan dan
b. ≥ 60 % 100%
pelaporan TB di rumah
sakit (RAJAL-6.2)
3 RAWAT INAP
Dokter
Spesialis,
Pemberi pelayanan di
1 Rawat Inap (RANAP- Perawat 100%
1) minimal
pendidikan
D3
Dokter penanggung
2 jawab pasien rawat 100% 100
inap (RANAP-2)
Anak
Ketersediaan Pelayanan Dalam
3 Rawat Inap (RANAP- 9
3) Kebidanan
Bedah
4 Jam Visite Dokter 08.00 s/d 100
Spesialis (RANAP-4) 14.00 setiap
hari kerja
28
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Kejadian infeksi pasca
5 ≤ 1,5 % 0
operasi (RANAP-5)
Kejadian Infeksi
6 Nosokomial (RANAP- ≤ 1,5 % 0
6)
Rawat inap TB
a. Penegakan
diagnosis TB melalui Tdk ada data
pemeriksaan a. ≥ 60 % (tercapai)
mikroskopis TB
(RANAP-11.1)
11
b. Terlaksananya
kegiatan pencatatan dan Tdk ada data
b. ≥ 60 %
pelaporan TB di rumah (tercapai)
sakit (RANAP-11.2)
29
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda
6 asing/lain pada tubuh 100% 100%
pasien setelah operasi
(BS-6)
Komplikasi anestesi
karena overdosis,
7 reaksi anestesi, dan
≤6% 0%
salah penempatan
endotracheal tube (BS-
7)
Perdarahan
≤1%
Kejadian kematian ibu
1 karena persalinan Pre- 0%
(OBG-1) eklampsia ≤
30 %
Sepsis ≤ 0,2
%
Dokter
Sp.OG
Dokter
Pemberi pelayanan Sp.OG
persalinan dengan
4 100%
tindakan operasi (OBG- Dokter
4) Sp. Anak
Dokter Sp.
Anastesi
Kemampuan
menangani BBLR
5 100% 100%
1500gr - 2500gr (OBG-
5)
30
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Pertolongan Persalinan
6 melalui seksio cesaria ≤ 20 % 66,39%
(OBG-6)
Keluarga Berencana
a. Presentase KB
(vasektomi&tubektomi)
yang dilakukan oleh 100%
tenaga kompeten
dr.Sp.OG, dr.Sp.B,
7 dr.Sp.U, dr.umum 100%
terlatih (OBG-7.1)
b. Presentase peserta
KB mantap yang
mendapat konseling 100%
KB mantap oleh bidan
terlatih (OBG-7.2)
Kepuasan pelanggan
8 ≥ 80 % Tdk ada data
(OBG-8)
31
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Kejadian kegagalan
Kerusakan
3 pelayanan Rontgen 2,32%
foto ≤ 2%
(RAD-3)
Kepuasan pelanggan
4 ≥ 80 % Tdk ada data
(RAD-4)
≤ 140 menit
Waktu Tunggu hasil
(kimia darah
1 pelayanan Tdk ada data
& darah
Laboratorium (LAB-1)
rutin)
Dokter
Pelaksana Ekspertisi Spesialis
2 80,45%
(LAB-2) Patologi
LABORATORIUM Klinik
8 PATOLOGI Tidak ada kejadian
KLINIK
kesalahan pemberian
3 100% 100%
hasil pemeriksaan
laboratorium (LAB-3)
Kepuasan Pelanggan
4 ≥ 80 % Tdk ada data
(LAB-4)
5 BDRS-1 100% Tdk ada data
6 BDRS-2 ≤0,01 Tdk ada data
Waktu tunggu
pelayanan
1 a. Obat jadi (FAR- a. ≤ 30
16,23
1.1) menit
b. Obat racikan b. ≤ 60
Tdk ada data
(FAR-1.2) menit
10 FARMASI Tidak ada kejadian
2 kesalahan pemberian 100% 100%
obat (FAR-2)
Kepuasan pelanggan
3 ≥ 80 % Tdk ada data
(FAR-3)
Penulisan resep sesuai
4 100% 96,60%
formularium (FAR-4)
Ketepatan waktu
11 GIZI 1 pemberian makanan ≥ 90 % 97,18%
Kepada pasien (GIZI-1)
32
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Sisa makanan yang
2 tidak termakan oleh ≤ 20 % 19,23%
pasien (GIZI-2)
Tidak ada kejadian
3 kesalahan pemberian 100% 100%
diet (GIZI-3)
BOD < 30
mg/l
COD < 80
1 Baku Mutu limbah Cair mg/L 100
PENGGELOLAAN TSS < 30
13 LIMBAH mg/l
(SANITASI)
PH 6-9
Pengelolaan limbah
2 padat infeksius sesuai 100% 100%
aturan
Tindak lanjut
penyelesaian hasil
1 100% 100%
pertemuan direksi
(ADM-1)
Kelengkapan laporan
2 akuntabilitas kinerja 100% 100%
(ADM-2)
ADMINISTRASI Ketepatan waktu
14 DAN 3 pengusulan kenaikan 100% 100%
MANAJEMEN pangkat (ADM-3)
Ketepatan waktu
4 pengurusan gaji berkala 100% 100%
(ADM-4)
Karyawan yang
mendapat pelatihan
5 ≥ 60 % Tdk ada data
minimal 20 jam
setahun (ADM-5)
33
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Cost recovery (ADM-
6 ≥ 40 % 59,67%
6)
Ketepatan waktu
7 penyusunan laporan 100% 100%
keuangan (ADM-7)
Kecepatan waktu
pemberian informasi
8 ≤ 2 jam Tdk ada data
tentang tagihan pasien
rawat inap (ADM-8)
Ketepatan waktu
pemberian imbalan
9 (insentif) sesuai 100% 100%
kesepakatan waktu
(ADM-9)
Waktu pelayanan
1 ambulance/ kereta 24 jam 24
jenazah (ABC-1)
Kecepatan memberikan
pelayanan ambulance/
AMBULANCE / 2 ≤ 30 menit Tdk ada data
kereta jenazah di rumah
15 KERETA sakit (ABC-2)
JENAZAH
Waktu tanggap
(Response time) Sesuai
3 pelayanan ambulance ketentuan Tdk ada data
oleh masyarakat yang daerah
membutuhkan (ABC-3)
Waktu tanggap
(Response time)
PEMULASARAN
16 1 pelayanan ≤ 2 jam Tdk ada data
JENAZAH
pemulasaraan jenazah
(JZ-1)
Pelayanan Mayat
2 3 hari Tdk ada data
Gelandangan (JZ-2)
Pelayanan penanganan
3 Mayat X (tidak 2 hari Tdk ada data
dikenal) (JZ-3)
Pelayanan Mobil
4 80% Tdk ada data
jenazah (JZ-4)
Kecepatan waktu
PELAYANAN 1 menanggapi kerusakan ≤ 80 % 100%
PEMELIHARAAN alat (IPS-1)
17 SARANA RUMAH Ketepatan waktu
SAKIT (IPSRS) 2 pemeliharaan alat (IPS- 100% 100%
2)
34
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Peralatan laboratorium
dan alat ukur yang
digunakan dalam
3 pelayanan terkalibrasi 100% 100%
tepat waktu sesuai
dengan ketentuan
kalibrasi (IPS-3)
Kelengkapan assesmen
kebutuhan edukasi
1 100% 100%
pasien rawat inap
(PKRS-1)
Pemberian Penyuluhan
INSTALASI
19 2 Kesehatan Kelompok 100% 100%
PKRS
(PKRS-2)
Penerapan perilaku
hidup bersih dan sehat
3 100% 88%
(PHBS) : Area tanpa
rokok (PKRS-3)
35
NO INSTALASI JENIS PELAYANAN STANDAR CAPAIAN
Prosentase pasien HD
yang mendapat terapi
ESA (Erythropoietin
8 100 0
Stimulating
Agent)dengan kadar
Hemoglobin 10-12 g/dl
Prosentase pasien HD
9 dengan AVF/AVGraft 100 93,23%
Insiden Petugas
10 0 0
Tertusuk Jarum/Fistula
Dari tabel capaian unit kerja tahun 2021 diatas, perlu peningkatan motivasi
unit kerja untuk melaksanakan pengumpulan data dan pelaporan indikator mutu unit
kerja. Masih banyaknya indikator mutu unit yang belum mencapai target serta belum
dilaksanakan menjadi salah satu tolak ukur bahwa perlu adanya peningkatan
motivasi unit kerja.
Pada tahun 2021 pengumpulan data mutu unit kerja sudah dilaksanakan sejak
bulan Januari 2021 yang diinput melalui SIMAMU, adapun penilaian mutu unit kerja
tersebut adalah sebagai berikut:
36
16 Komite PPI 3 100.00 2.00 3 100.00
17 Unit Ambulance 2 75.00 1.50 1 50.00
18 Unit Jenazah 3 0.00 0.00 1 33.33
Administrasi dan
19 9 66.67 1.25 6 66.67
Manajemen
20 Promkes 3 66.67 1.50 2 66.67
21 Hemodialisa 10 75.00 1.50 5 50.00
JUMLAH 109 78.21 1.5 69 63.30
KETERCAPAIAN
SKOR Total Skor IKU
SPM
10 95 sd < 100 2
SPM Tercapai
5 85 sd < 95 1.75
SPM Belum Tercapai
0 75 sd < 85 1.5
Tida Ada Data
65 sd < 75 1.25
55 sd < 65 1
45 sd < 55 0.75
35 sd < 45 0.50
25 sd < 35 0.25
< 25 0
Dalam pencapaian yang tersebut dimana angka kematian di instalasi rawat inap
1. Persentase Hasil Kinerja unit kerja dalam melakukan pengukuran mutu tahun
2021 rata – rata sebesar 78,21% (IKU= 1,5),
2. Capain mutu unit yang sudah sesuai dengan target SPM sebanyak 65 SPM dari
95 SPM atau 63,30%.
37
Realisasi pendapatan tersebut terdiri dari:
Diklat/Penelitian Rp 6.775.000
Jasa Giro Rp 104.425.992
Kontribusi Sewa Lahan Parkir Rp 12.000.000
Kontribusi Sewa Lahan Parkir/ATM Rp 116.000.000
Jasa pengambilan Sputum Pasien TB Rp 8.575.000
Denda Kehilangan Kartu Penunggu Pasien Rp 2.450.000
Pengembalian Obat Expired Rp 18.262.009
Jumlah Rp 268.488.001
38
Realisasi belanja Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka tahun 2021 adalah
sebesar Rp. 116.353.612.892 dari Anggaran Belanja sebesar Rp. 123.050.000.000
atau sekitar 94,55%. Realisasi Belanja daerah tahun 2021 turun sebesar Rp.
39.246.560.108 atau sekitar 25,22% dari realisasi belanja tahun 2020 sebesar Rp.
155.600.173.000.
BAB V
PENUTUP
39
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai profil RSUD Majalengka Tahun
2021 ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Kami banyak berharap
para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya profil ini
pada kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga profil ini berguna bagi RSUD
Majalengka pada khususnya sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kegiatan rumah sakit,
juga para pembaca pada umumnya.
40