Anda di halaman 1dari 7

DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL

GASTRIC FEEDING (PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL)


DI RUANG ICU RSUD. DR. H ANSARI SALEH
STASE KEPERAWATAN KRITIS

Oleh:
Devi Sumaryani, S.Kep
NIM. 2230913320063

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
GASTRIC FEEDING (PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL)

1. Definisi
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral. Formula nutrisi diberikan
kepada pasien melalui tube ke dalam lambung (gastric tube), nasogastric
tube (NGT) atau jejunum, dapat dilakukan secara manual maupun dengan
bantuanpompa mesin.
2. Tujuan
Tujuan dari pemberian nutrisi secara enteral adalah untuk memberikan asupan
nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan atau absorbsi
fungsi nutrisinya terganggu. Pemberian nutrisi secara enteral juga berperan
menunjang pasien sebagai respons selama mengalami peradangan, trauma,
proses infeksi, sakit kritis dalam waktu yang lama.
3. Indikasi
Nutrisi enteral ini dipilih sebagai metode yang efektif bagi pasien dengan
masalah nutrisi tetapi saluran pencernaan yang masih berfungsi dengan baik
seperti: Pasien dengan kebutuhan metabolisme yang tinggi, Pasien yang
mengalami trauma, Luka bakar, Malnutrisi berat, Gangguan saraf dengan
masalah menelan, Anoreksia nervosa, Premature, dan Masalah khusus pada
bowel.
4. Kontraindikasi:
Kontraindikasi pemberian nutrisi secara enteral diantaranya keadaan dimana
saluran cerna tidak berjalan sebagaimana mestinya, kelainan anatomi saluran
cerna, iskemia saluran cerna, dan peritonitis berat.
5. Hal yang Perlu Diperhatikan
A Aseptic Saat mempersiapkan dan memberikan formula enteral,
Technique
cuci tangan, gunakan sarung tangan saat mmegang
selang, hindari kontaminasi pada tutup formula
makanan
L Label enteral Tulis nama pasien, nomor kamar, nama formula dan
equipment
kecepatan pemberian formula (rate), tanggal dan
waktu pemberian,dan inisial perawat
E Elevate head of Naikkan 30 o - 45 0 saat memberikan makan sesuai
the bed
indikasi sehingga dapat mengantisipasi risiko refluks dan
aspirasi isi lambung.
R Right Patient, Cocokkan formula dengan order klinis,
Right Formula,
verifikasi kembali selang enteral tersambung dengan
Right Tube
tabung formula.
T Trace all lines Hindari miskoneksi-cek kembali selang- selang yang
and tubing
tersambung ke pasien, pastikan koneksi hanya selang
back to patient
enteral ke enteral, bukan enteral ke intravena

6. Evaluasi Setelah Tindakan


a. Selesai pemberian makan, biarkan pasien setengah duduk atau setengah
berbaring 30 menit untuk mencegah terjadinya muntah
b. Jangan melakukan aktifitas ekstrim dalam waktu 1 jam setelah pemberian
makan, seperti sedot dahak, tepuk punggung, balik badan, terapi,
mencairkan dahak, dsb
c. Tempelan selang NGT harus diganti setiap hari, jaga kebersihan bagian
tubuh, dan tempel pada tempat yang berbeda untuk mencegah munculnya
luka borok
d. Jangan merubah kedalaman selang yang terpasang
e. Makanan harus segera dan habiskan dalam waktu 2 jam untuk mencegah
makanan rusak. Makanan yang diletakkan pada suhu ruang pada waktu
yang lama harus dibuang
f. Makanan dan obat harus diberikan terpisah
g. Selang jangan sampai tertekan, terpilin atau tertarik, terutama pada pasien
yang hiperaktif
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. Heater dan Shigemi Kamitsuru. 2015. Nanda International Inc. Diagnosis
Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Nurjannah, Intisari. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) Pengukuran
Outcomes Kesehatan Edisi Keenam Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia:
Elsevier.
Nurjannah, Intisari. 2015. Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran
Outcomes Kesehatan Edisi Kelima Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia:
Elsevier.
Puskesmas Kecamatan Cengkareng. SOP Penggunaan Infus Pump. SOP/RB-0
PKMCKG/16. 29 Juli 2016.

Anda mungkin juga menyukai