Anda di halaman 1dari 91

ANALISIS GUEST SATISFACTION WISATAWAN DOMESTIK

MENGENAI KAMAR HOTEL LUXURY BRAND DI KAWASAN


NUSA DUA

Oleh:
SAGUNG AYU TRITUNGGA DEWI (20102116)
AKBAR RIZKY MUSHAB (20102117)
I PUTU BAGUS RAMA WIRA SAPUTRA (20102123)
MUHAMMAD ANGGER ANOM PUSPAPRAJA (20102128)

HOSPITALITI
PENGELOLAAN PERHOTELAN
SARJANA TERAPAN

POLITEKNIK PARIWISATA BALI


KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/
BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
2023
ANALISIS GUEST SATISFACTION WISATAWAN DOMESTIK
MENGENAI KAMAR HOTEL LUXURY BRAND DI KAWASAN
NUSA DUA

Oleh:
SAGUNG AYU TRITUNGGA DEWI (20102116)
AKBAR RIZKY MUSHAB (20102117)
I PUTU BAGUS RAMA WIRA SAPUTRA (20102123)
MUHAMMAD ANGGER ANOM PUSPAPRAJA (20102128)

HOSPITALITI
PENGELOLAAN PERHOTELAN
SARJANA TERAPAN

POLITEKNIK PARIWISATA BALI


KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/
BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
2023

i
ANALISIS GUEST SATISFACTION WISATAWAN DOMESTIK
MENGENAI KAMAR HOTEL LUXURY BRAND DI KAWASAN
NUSA DUA

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna dapat mengikuti ujian dan mencapai
gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen Kepariwisataan

Oleh:
SAGUNG AYU TRITUNGGA DEWI (20102116)
AKBAR RIZKY MUSHAB (20102117)
I PUTU BAGUS RAMA WIRA SAPUTRA (20102123)
MUHAMMAD ANGGER ANOM PUSPAPRAJA (20102128)

POLITEKNIK PARIWISATA BALI


KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/
BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
2023

ii
Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi Politeknik Pariwisata Bali setelah meneliti,
mengetahui proses pembuatan Tugas Akhir oleh Sagung Ayu Tritungga Dewi
(20102116), Akbar Rizky Mushab (20102117), I Putu Bagus Rama Wira Saputra
(20102123), Muhammad Angger Anom Puspapraja (20102128) telah
dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan maka penguji, dapat:

MENGESAHKAN
PENGUJI I

……….…………………..
NIP

PENGUJI II PENGUJI III

………..……………….. …………………….……..
NIP NIP

MENGETAHUI
DIREKTUR POLITEKNIK PARIWISATA BALI

………..………………..
NIP.

iii
ANALISIS GUEST SATISFACTION WISATAWAN DOMESTIK
MENGENAI KAMAR HOTEL LUXURY BRAND DI KAWASAN
NUSA DUA

DIAJUKAN OLEH:

SAGUNG AYU TRITUNGGA DEWI (20102116)


AKBAR RIZKY MUSHAB (20102117)
I PUTU BAGUS RAMA WIRA SAPUTRA (20102123)
MUHAMMAD ANGGER ANOM PUSPAPRAJA (20102128)

TELAH DISETUJUI
Nusa Dua,

PENGUJI II PENGUJI III

………..……………….. …………………….……..
NIP NIP

MENGETAHUI
KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK, KEMAHASISWAAN, DAN
KERJASAMA

………..………………..
NIP.

iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya
asli saya, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan saya tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila penulisan skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari
hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat
yangmerupakan hasil karya penulis lain, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada
paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Nusa Dua, ……………….


Yang menyatakan

Materai 10.000

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Mata Kuliah Statistika dengan judul “Analisis Guest Satisfaction Wisatawan
Domestik Mengenai Kamar Hotel Luxury Brand di Kawasan Nusa Dua”. Tujuan dari
penulisan laporan ini yaitu sebagai tugas kelompok sehingga memenuhi tugas Mata
Kuliah Statistika Program Studi Pengelolaan Perhotelan semester 6. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Pariwisata
Bali.
2. Dr. I Gusti Agung Gede Witarsana, S.St.Par., MM., CHE, selaku Kepala
Program Studi Pengelolaan Perhotelan.
3. Ni Made Tirtawati, S.Si., M.Par. selaku dosen pengempu mata kuliah
Manajemen Statistika.
4. Serta seluruh pihak yang telah membantu selama pembuatan proposal ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu,
peneliti mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, sehingga dapat
menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, peneliti sangat berharap kegiatan dan
laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Nusa Dua, 06 Juni 2023

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGAJUAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB x PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Penelitian Terdahulu
2.3 Kerangka Pemikiran
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Subyek Penelitian
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Metode Pengumpulan data
3.5 Metode Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.2 Hasil
4.2.1 Paparan Data
4.2.2 Pengajuan Instrumen Penelitian
4.3 Pembahasan
4.3.1 Analisis Data
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Gambar 4.1 Lokasi The Ritz – Cralton, Bali

Gambar 4.2 Lokasi Sofitel Bali Nusa Dua

Gmabar 4.3 Karkateristik Responden Berdasarkan Usia

Gmabar 4.4 Karkateristik Responden Berdasarkan Asal dan Provinsi

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Teknik Skoring Kuesioner

Tabel 4.1 Detail Kamar The Ritz – Carlton, Bali

Tabel 4.2 Detail Kamar Sofitel Bali Nusa Dua

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

Tabel 4.5 Analisis Dimnsi Kualitas Produk

Tabel 4.6 Analisis Dimensi Pelayanan saat Di Kamar

Tabel 4.7 Analisis Dimensi Proses Transaksi

Tabel 4.8 Analisis Dimensi Ketersediaan Produk

Tabel 4.9 Analisis Dimensi Harga yang Terjangkau

Tabel 4.10 Kriteria Rentangan

Tabel 4. 11 Perhitungan Bobot dan Nilai Dimensi Kualitas Pelayanan

ix
DAFTRA LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

x
Abstrak
Nusa Dua merupakan salah satu daerah wisata yang terkenal di Bali, baik wisatawan
domestik maupun mancanegara sudah sangat awam mengunjungi daerah ini untuk
berlibur dan juga melakukan perjalanan bisnis. Sebagai daerah wisata, Nusa Dua
memiliki akomodasi yang melimpah dan beragam, mulai dari penginapan berupa guest
house hingga hotel berbintang. Terkait dengan penelitian ini, kami memfokuskan pada
kepuasan tamu domestik ketika menginap di hotel luxury brands di Kawsan Nusa Dua.
Kami memutuskan untuk memilih hotel The Ritz Carlton Bali dan Sofitel Bali Nusa
Dua Resort sebagai objek penelitian kami. Menggunakan pendekatan kuantitatif, kami
menyebarkan kuesioner di Kawasan Nusa Dua kepada wisatawan domestik yang
pernah menginap di hotel yang menjadi objek penelitian kami.
Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa wisatwan domestik yang menginap
sangat setuju dan merasa puas terhadap kamar atau akomodasi yang di berikan oleh
hotel luxury brand dalam hal ini pada Hotel Ritz Carlton Bali dan Sofitel Bali Nusa
Dua Resort. Dengan kata lain, kamar hotel yang diberikan oleh hotel luxury brand
memuaskan bagi wisatawan domestik yang pernah menginap.

Kata Kunci: Kepuasan Tamu, Kamar Hotel, Nusa Dua

Abstract
Nusa Dua is one of the famous tourist areas in Bali, both domestic and foreign tourists
are very familiar with visiting this area for vacations and also for business trips. As a
tourist area, Nusa Dua has abundant and varied accommodation, ranging from
lodging in the form of guest houses to star hotels. In relation to this research, we focus
on the satisfaction of domestic guests when staying at luxury brand hotels in the Nusa
Dua area. We decided to choose The Ritz Carlton Bali and Sofitel Bali Nusa Dua
Resort hotels as our research objects. Using a quantitative approach, we distributed
questionnaires in the Nusa Dua area to domestic tourists who had stayed at the hotels
that were the object of our research.
Based on this research, it can be seen that domestic tourists who stay overnight
strongly agree and are satisfied with the rooms or lodging provided by luxury brand
hotels, in this case the Ritz Carlton Bali Hotel and Sofitel Bali Nusa Dua Resort. In
other words, hotel rooms provided by luxury brand hotels are satisfying for domestic
tourists who have stayed overnight.

Keywords: Guest Satisfaction, Hotel Room, Nusa Dua


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pulau Bali merupakan daerah pariwisata terdepan di Indonesia. Perpaduan alam

yang indah dengan budaya yang menarik dan khas menjadi magnet bagi jutaan

wisatawan asing dan domestik untuk berkunjung ke Pulau Bali. Pariwisata di Pulau

Bali tidak diragukan lagi dapat dilihat dari keragaman kebudayaan, kesenian,

keindahan panorama, keragaman bahasa, dan karakteristik pada setiap daerah di Bali

memiliki ciri khas serta keramah-tamahan warga Bali yang membuat suasana semakin

nyaman dan hangat. Bila wisatawan domestik berkunjung ke Bali mereka pasti

membutuhkan tempat untuk beristirahat. Suatu tempat akomodasi sangat erat kaitannya

dengan hospitality service, hal ini berarti bahwa setiap orang mempunyai keinginan

untuk melakukan hal-hal di luar kebiasaan sehari-hari, seperti makan, tidur, dan hal

lain yang terkadang ingin dilakukan di luar rumah.

Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya,

dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh para

pengunjung/tamu selama 24 jam. Selain itu, usaha perhotelan harus dapat menunjang

kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha, ataupun para

wisatawan yang melakukan perjalanan untuk mengunjungi daerah- daerah untuk tujuan

wisata. Maka dari itu, penyediaan produk dan jasa dalam suatu akomodasi perlu

mempertimbangkan faktor-faktor aktivitas dari calon pelanggan yang ditargetkan.

1
Kepuasan pengunjung adalah suatu keadaan yang berupa keinginan, harapan,

dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan

tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengunjung. Pengukuran kepuasan

pengunjung merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih

baik, lebih efisien, dan lebih efektif. Apabila pelayanan yang ia rasakan tidak

memuaskan maka dikhawatirkan mereka akan menceritakan kepada orang lain,

sehingga hal itu akan berdampak buruk bagi perkembangan perusahaan penyedia jasa.

Begitu pula sebaliknya bila pelayanan yang dirasakan pelanggan memuaskan sesuai

dengan yang mereka inginkan, maka akan menguntungkan perusahaan penyedia jasa,

karena biaya promosi dan usaha untuk memperkenalkan produk perusahaan akan dapat

dikurangi.

Kepuasan konsumen menjadi salah satu hasil penting dari semua aktivitas

pemasaran, sebab puas tidaknya konsumen akan berdampak pada keberhasilan

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan selalu berusaha untuk dapat memuaskan

konsumen atas barang/jasa yang telah diproduksinya. Kepuasan konsumen dapat

dinyatakan setelah pelanggan menikmati jasa/produk dimaksud. Jika fasilitas-fasilitas

yang sudah memadai, sumber daya manusia yang terampil untuk melayani, dan

pengelolaan secara profesional sudah terpenuhi, maka masyarakat pengguna jasa

pelayanan hotel akan merasa puas. Kepuasan seseorang tidak bisa dinilai dengan

besarnya uang yang dikeluarkan tetapi kepuasan diperoleh karena makin tingginya

service quality (kualitas pelayanan) yang telah diberikan.

2
Adapun jenis kepuasan lain yang terdapat pada konsumen, yaitu kepuasan

emosi. Kepuasan tersebut menyatakan suatu tingkatan dimana keinginan, kebutuhan,

dan harapan dapat terpenuhi atau terlampaui melalui transaksi yang telah dievaluasi

pasca konsumsi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan

berlanjut dan apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka hal sebaliknya akan terjadi atau

timbul keinginan untuk berpindah. Kepuasan adalah semacam langkah perbandingan

antara pengalaman dengan hasil evaluasi dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman

secara rohani, bukan hanya nyaman, karena dibayangkan atau diharapkan. Kepuasan

emosi adalah sebuah perasaan yang diterima oleh konsumen tentang pelayanan yang

diterimanya saat dia mengkonsumsi jasa tersebut.

Dalam penelitian kali ini, kami menganalisa bagaimana pengaruh kepuasan

tamu atau guest satisfaction terhadap kamar hotel di Kawasan Nusa Dua. Tentunya hal

ini akan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang sekiranya dapat berpengaruh di

dalamnya. Diharapkan pada penelitian kali ini dapat memberikan dampak positif baik

bagi pembaca maupun lingkungan di sekitarnya.

1.2 Identifikasi Masalah

a) Faktor-faktor kamar hotel yang mempengaruhi guest satisfaction.

b) Tata cara pengumpulan penilaian guest satisfaction.

3
1.3 Rumusan Masalah

a) Apa saja faktor yang mempengarugi guest satisfaction terhadap kamar hotel

di Kawasan Nusa Dua?

b) Bagaimana pengaruh klasifikasi brand dan class kamar hotel di Kawasan

Nusa Dua terhadap Guest Satisfaction?

c) Bagaimana pengumpulan penilaian guest satisfaction terhadap kamar hotel

di kawasan Nusa Dua?

d) Bagaimana manajemen fasilitas kamar hotel yang dilakukan oleh hotel di

Kawasan Nusa Dua?

1.4 Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengarugi guest satisfaction

terhadap kamar hotel di kawasan Nusa Dua.

b) Untuk mengetahui bagaimana tamu memberikan penilaian terhadap

kepuasaan mereka pada kamar hotel di Kawasan Nusa Dua.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

a) Manfaat Teoritis

a. Mampu mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi guest

satisfaction terhadap kamar hotel dikawasan Nusa Dua.

b. Mampu menganalisis dan membahas guest satisfaction terhadap kamar

hotel di kawasan Nusa Dua.

4
c. Mampu mengetahui cara tamu memberikan penilaian kepuasannya

terhadap kamar hotel yang ada di kawasan Nusa Dua.

b) Manfaat Praktis

a. Bagi Industri hotel, gagasan ini dapat di implementasikan untuk

mengetahui desain kamar hotel yang dapat meningkatkan guest

satisfaction.

b. Bagi masyarakat, gagasan ini dapat menjadi suatu ide dan peluang untuk

membuka suatu sarana akomodasi.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 5 di Bali Kawasan Nusa Dua.

Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan, dan nilai

pelanggan terhadap kunjungan ulang tamu hotel dan word of mouth. Lalu subjek

penelitian ini adalah konsumen yang menginap di hotel kategori bintang 5 di Bali

Kawasan Nusa Dua. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah membahas dua

variable yang terdiri dari variabel dependan yaitu wisatawan domestic dan independen

yaitu guest satisfaction dari variabel independen yaitu kunjungan ulang melalui

variabel moderasi yaitu word of mouth.

5
BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

2.1 Kajian Teoritis

Guest satisfaction adalah perasaan senang atau kecewa pelanggan yang timbul

setelah membandingkan performa atau hasil produk yang dipikirkan atas performa

yang diharapkannya.

1. Guest Satisfaction di Hotel

Guest satisfaction akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan

mempengaruhi guest terhadap kamar hotel di bagian Kawasan Nusa Dua dari

beberapa property pasti akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu untuk

melayani guest. Menurut Cadotte, Ernest Cadotte, E. R., & Turgeon, N. (1988). Hal

tersebut dipengaruhi dengan adanya Customer Compliments dan Customer

Complaints sebagai masukan bagi pihak pemilik akomodasi sebagai analysis

performa kinerja karyawan dan mengidentifikasi kelemahan sehingga dapat

memperbaiki dan kekuatan untuk mempertahankan kekuatan untuk promosi. Selain

itu, bagaimana pihak pemilik akomodasi dalam melayani guest complaints dan

guest compliments akan berpengaruh bagi pihak pemilik akomodasi, hal tersebut

akan berperan dalam memori tamu yang akan menjadi kenagan bagi guest yang

berada selama stay di akomodasi tersebut.

a. Faktor Faktor Guest Satisfaction

6
Menurut, Ni Gusti Ayu Made Suryaningsih, & Ni Made Hartini. (2020). Faktor –

faktor yang tersebut adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, faktor

psikologis, dan bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh pihak akomodasi. Adapun

faktor lainnya yang memepengaruhi guest satisfaction yaitu Kualitas produk Quality

Product), Pelayanan yang baik (Good Services), Proses Transaksi yang Mudah dan

Nyaman, Ketersediaan Produk.

1) Kualitas Produk

Setiap konsumen pasti ingin mendapatkan produk dengan kualitas yang

bagus, atau produk yang sesuai dengan apa yang mereka bayarkan. Oleh

karena itu perlu bagimu selaku pemilik usaha sangat memperhatikan

kualitas dari produk yang kamu tawarkan. Baik kualitas packaging,

maupun kualitas dari produknya sendiri. Serta, jangan membuat

deskripsi produk secara berlebihan. Karena, ketika konsumen membeli

produk yang tidak sesuai deskripsi yang tertulis, akan membuat

pelanggan merasa dibohongi.

2) Pelayanan yang Baik

Mungkin kita sering mendengar ajakan untuk memperlakukan

konsumen seperti raja. Hal itu bukan tanpa sebab, dengan kamu

memberikan pelayanan yang baik, maka konsumen akan merasa

nyaman bertransaksi dengan perusahaanmu. Kamu tidak cukup hanya

dengan kualitas produk yang baik saja. Sebab, servis kepada konsumen

juga hal penting dalam menjadikan mereka loyal.

7
3) Proses Transaksi yang Mudah dan Nyaman

Melihat zaman sekarang yang semuanya serba cepat, tentu dalam

urusan proses transaksi jual beli juga harus demikian.

Untuk sekarang, sudah banyak jenis pembayaran yang bisa dilakukan,

baik tunai maupun non tunai. Sebagai pemilik usaha, kamu perlu

memperhatikan bagaimana proses transaksi di store offline dan online.

Seperti menyediakan banyak kasir untuk store offline, supaya tidak

membuat konsumen harus mengantri lama, atau menyediakan website

yang ngebut dan interface yang mudah dimengerti.

4) Ketersediaan Produk

Setiap konsumen pasti ingin segera mendapatkan produk yang mereka

inginkan. Jadi, perlu untuk kamu perhatikan ketersediaan produk,

supaya para konsumen pergi dari tempatmu karena disana mereka tidak

menemukan apa yang mereka butuhkan. Konsumen akan senang jika

mereka tidak perlu banyak usaha dalam mencari produk yang mereka

butuhkan.

5) Harga yang Terjangkau

Sebelum menentukan harga jual dari produk kamu, terlebih dahulu

memperhatikan pasar yang akan kamu sasar. Karena, ketika kamu salah

dalam menetapkan harga, maka kemungkinan produk itu akan sulit

terjual. Jika pasar yang kamu tuju adalah menengah kebawah, kamu

harus memasang harga yang terjangkau untuk mereka.

8
b. Fungsi Guest Satisfaction

1) Memperkirakan penjualan dan bekerja secara proaktif

Dengan metrik CSAT, tim penjualan dan pemasaran akan mudah untuk

merencanakan dan memberi tahu tim lain tentang keadaan basis

pelanggan mereka.

2) Mendapatkan prospek dan pelanggan baru

Pelanggan setia tidak hanya berkontribusi pada CLV (Customer

Lifetime Value) yang tinggi. Mereka juga merupakan promotor terbesar

perusahaan Anda yang menarik pelanggan baru dengan rekomendasi.

3) Menjadi nilai jual untuk tim pemasaran dan penjualan

Tim penjualan dan pemasaran dapat memperoleh manfaat luar biasa

dari kepuasan pelanggan karena hal tersebut dapat bertindak sebagai

titik penjualan pada jaminan dan penawaran.

4. Memandau pembaruan produk

Apakah Anda mendapatkan ulasan negatif dari pelanggan? Ini mungkin

bukan hal yang baik, tapi dapat menjadikannya sebagai peringatan dan

acuan untuk melakukan pembaruan produk.

2. Kamar Hotel

Kamar hotel merupakan suatu fasilitas untuk tamu beristirahat yang

terdapat dalam suatu hotel atau akomodasi. Menurut Widanaputra (2009:16)

definisi hotel adalah suatu jenis akomodasi yang dikelola secara komersial

dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada untuk

9
menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta

jasa yang lainnya dimana fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para

tamu dan masyarakat umum yang ingin menginap. Sedangkan menurut Ikhsan

(2008:2) pengertian hotel merupakan suatu lembaga yang menyediakan para

tamu untuk menginap, dimana setiap orang dapat menginap, makan, minum dan

menikmati fasilitas yang lainnya dengan melakukan transaksi pembayaran.

Maka dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel

merupakan suatu perusahaan yang dikelola untuk menyediakan fasilitas dan

pelayanan jasa penginapan, makan, dan minuman kepada para tamu dan mampu

membayar dengan harga yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima

kepada para tamu.

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan sebagai bahan

perbandingan dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan

dengan penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini penelitian mencatumkan

hasil – hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Ni Gusti Ayu Made Suryaningsih & Ni Made Hartini (2020)

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Ni Gusti Ayu Made

Suryaningsih & Ni Made Hartini (2020), dengan penelitian berjudul “Faktor

- Faktor yang Menentukan Kepuasan Tamu Menginap di The Samaya

Villa Seminyak”. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan

10
metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

bagaimana faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini: 1. Faktor - Faktor yang

menentukan kepuasan tamu menginap Di the samaya villa seminyak ada 4

faktor yaitu: a. faktor keunggulan, b. faktor nilai lebih, c. faktor pendukung, d.

faktor bauran pemasaran.

Kumpulan dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor

yang menentukan keputusan wisatawan menginap di Inaya Putri Bali Resort

Nusa Dua sebagai berikut: a. Faktor Keunggulan menentukan keputusan

wisatawan untuk menginap, b. Faktor Nilai Lebih menentukan keputusan

wisatawan untuk menginap, c. Faktor Pendukung menentukan keputusan

wisatawan untuk menginap, d. Faktor Bauran Pemasaran menentukan

keputusan wisatawan untuk menginap.

2. Hasil Penelitian Rahel Amabrita, I Made Kusuma Negara, & I Kadek Suwena

(2020)

Penelitian yang dilakukan oleh Rahel Amabrita, I Made Kusuma

Negara, & I Kadek Suwena (2020), dengan penelitian berjudul Analisis Tingkat

Kepuasan Wisatawan Domestik terhadap Pelayanan Customer Service Officer

di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Penelitian ini memiliki

indikator yaitu Indikator Bukti Nyata (Tangibility), Indikator Keandalan

11
(Reliability), Indikator Daya Tanggap (Responsiveness), Indikator Jaminan

(Assurance), Indikator Empati (Empathy).

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan tingkat kepuasan

wisatawan domestik terhadap pelayanan Customer Service Officer di Bandar

Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dapat dikatakan puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh Customer Service Officer dengan tingkat

kesesuaian sebesar 96.10% dengan kriteria sangat puas untuk variabel bukti

nyata (Tangible), tingkat kesesuaian sebesar 97.23% dengan kriteria sangat

puas untuk variabel keandalan (Reliability), tingkat kesesuaian sebesar 95.90%

dengan kriteria sangat puas untuk variabel daya tanggap (Responsiveness),

tingkat kesesuaian sebesar 96.63% dengan kriteria sangat puas untuk variabel

jaminan (Assurance), tingkat kesesuaian sebesar 95.93% dengan kriteria sangat

puas untuk variabel empati (Empathy)

3. Hasil penelitian Miroslav Knežević, Slobodan Čerović, Vladimir Džamić,

Tijana Radojević. (2017).

Penelitian yang dilakukan oleh Miroslav Knežević, Slobodan Čerović,

Vladimir Džamić, Tijana Radojević. (2017), dengan penelitian berjudul

“TOTAL QUALITY MANAGEMENT IMPLEMENTATION AND GUEST

SATISFACTION IN HOSPITALITY” Berdasarkan penelitian yang dilakukan

dan analisis hasil yang diperoleh, kami menyimpulkan bahwa tamu yang

menginap di hotel yang menerapkan TQM memiliki ekspektasi yang serupa

12
para tamu yang menginap di hotel yang belum menerapkan TQM, tetapi merek

persepsi benar-benar berbeda. Ketika kepuasan para tamu, sebagai perbedaan

antara persepsi dan harapan, dibandingkan dengan kualitas atribut yang

diamati, terlihat bahwa persepsi umumnya di bawah ekspektasi, tetapi para

tamu yang menginap di hotel yang menerapkan TQM lebih puas dengan

Kenyamanan, Fasilitas, Staf, WiFi Gratis, dan Nilai uang. Perbedaan terbesar,

dibandingkan dengan kepuasan tamu dari hotel yang belum menerapkan TQM,

terletak pada penilaian kualitas karyawan. Dengan demikian, kita dapat

mengatakan bahwa implementasi TQM di hotel-hotel yang diamati di Serbia

memiliki dampak terbesar pada perilaku karyawan yang, pada gilirannya,

karena tingginya tingkat hubungan interpersonal, berdampak langsung pada

kepuasan tamu. Dengan cara ini, ada konfirmasi lain dari pentingnya dan

signifikansi karyawan, tetapi juga pentingnya menerapkan standar ISO 9001

yang secara langsung mempengaruhi peningkatan kualitas, dengan penuh

keterlibatan semua karyawan tersirat.

Keterbatasan penelitian ini mungkin karena dilakukan pada tingkat

nasional. Namun, itu

perlu dicatat bahwa hotel dengan kategori terbaik dianalisis dan beberapa di

antaranya mewakili jaringan hotel korporasi internasional. Demikian hasil yang

disajikan dalam penelitian ini dapat dipertimbangkan dan digeneralisasikan

dalam konteks yang lebih luas, yang dapat menjadi subjek dari penelitian lebih

lanjut di bidang ini. Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang topik ini dapat

13
dikaitkan dengan analisis komparatif hotel yang telah menerapkan TQM dan

kekuatan dan kelemahan implementasi itu sebagai Sehat.

4. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Padma Panchapakesan, Ahn Jiseon

(2020).

Penelitian yang dilakukan oleh Padma Panchapakesan, Ahn Jiseon

(2020), dengan judul penelitian yang Guest satisfaction & dissatisfaction in

luxury hotels: An application of big data. Pertama, temuan utama dari penelitian

ini adalah identifikasi empat jenis atribut layanan seperti terkait hotel, terkait

kamar, terkait staf, dan atribut terkait perjalanan, yang membantu kami

memahami kebutuhan pelanggan ulasan sebagai insiden kritis dalam

memprediksi perilaku masa depan mereka. Kedua, Hal yang diamati dari hasil

penelitian ini adalah tamu hotel yang mewah memiliki harapan yang jauh lebih

tinggi daripada tamu hotel non-mewah. Itu tamu dari hotel mewah

mengharapkan kualitas unggul yang konsisten di seluruh mengalami perjalanan

melintasi "momen kebenaran" mereka. pesanan dari mulut ke mulut. Ketiga,

penelitian saat ini juga menyoroti perbedaan dalam persepsi antara tamu hotel

mewah dan tamu hotel budget. Para tamu hotel mewah tampaknya memiliki

harapan khusus terkait kamar mereka, sehubungan dengan ukuran, kebersihan,

pemandangan dari balkon, dll. Keempat, interaksi tamu dengan karyawan hotel

mewah juga mempengaruhi perilaku word of mouth mereka.

Tamu hotel mewah muncul untuk menghargai atribut terkait ruangan

dan terkait staf saat mereka mengevaluasi pengalaman. Terakhir, temuan

14
penelitian ini dibedakan dengan sebelumnya mempelajari perilaku pelanggan

di lingkungan hotel mewah. Contohnya, penelitian ini sependapat dengan

temuan Mohsin dan Loakyer (2010), Mohsin et al. (2011) dan Al-Alak (2014),

yaitu hotel mewah di Malaysia harus meningkatkan layanan mereka untuk

menghindari ketidakpuasan hembusan yang dapat menyebabkan kata negatif

mereka dari mulut ke mulut.

5. Hasil Penelitian Ahmad Azmi M.Ariffin, Atefeh Maghzi, Jason Lam Mun

Soon, Syed Shah Alam (2018).

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Azmi M.Ariffin, Atefeh

Maghzi, Jason Lam Mun Soon, Syed Shah Alam (2018), penelitian yang

berjudul Exploring the Influence of Hospitality on Guest Satisfaction in Luxury

Hotel Services.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh lima

dimensi perhotelan hotel atau HotHos seperti yang dikemukakan oleh Ariffin

& Maghzi (2012) tentang kepuasan tamu dalam konteks pengalaman hotel

mewah. Studi pendahuluan ini melibatkan partisipasi 101 hotel tamu dari

Malaysia dan luar negeri dan mencakup lima dimensi keramahan, yaitu

personalisasi, sambutan hangat, hubungan khusus, langsung dari hati dan

kenyamanan. Hasil temuan menunjukkan bahwa dari kelima dimensi tersebut,

hanya terdapat tiga dimensi yaitu personalisasi, kenyamanan dan langsung dari

hati; memprediksi kepuasan tamu dalam kemewahan pengaturan hotel. Temuan

15
ini membantu manajer hotel mewah untuk lebih memahami cara meningkatkan

kepuasan tamu mereka dalam konteks keramahan.

Akhirnya, selain personalisasi dan kenyamanan, kepuasan tamu juga

ditemukan diprediksi oleh dimensi "langsung dari hati". Langsung dari hati

adalah tentang keaslian perilaku layanan yang diberikan oleh karyawan hotel.

Otentik atau tindakan atau perilaku hosting asli dalam penyampaian layanan

dianggap sebagai elemen penting dari evaluasi layanan konsumen oleh banyak

sarjana.

Pada penelitian ini juga terdapat hipotesis penelitian yaitu sebgai berikut

H1: Terdapat hubungan positif antara personalisasi dengan kepuasan tamu di

konteks hotel mewah.

H2: Terdapat hubungan positif antara sambutan hangat dengan kepuasan tamu

di konteks hotel mewah.

H3: Terdapat hubungan positif antara special relationship dengan kepuasan

tamu di konteks hotel mewah.

H4: Terdapat hubungan positif antara “langsung dari hati” dengan kepuasan

tamu di konteks hotel mewah.

H5: Terdapat hubungan positif antara kenyamanan dan kepuasan tamu dalam

konteks tersebut dari hotel mewah.

6. Hasil Penelitian Berezan, O., Raab, C., Yoo, M., & Love, C. (2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Berezan, O., Raab, C., Yoo, M., & Love,

C. (2013), dengan judul penelitian “Sustainable Hotel Practices and

16
Nationality: The Impact on Guest Satisfaction and Guest Intention To Return”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana praktik

hotel yang berkelanjutan berdampak pada kepuasan dan niat untuk kembalinya

tamu hotel dari berbagai negara. Survei diselesaikan oleh tamu hotel di tujuan

wisata populer di Meksiko. Regresi berganda dan regresi logistik multinomial

adalah diterapkan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini mendukung

hipotesis penelitian yang ditunjukkan praktik ramah lingkungan secara

keseluruhan memiliki hubungan positif pada tingkat kepuasan tamu dan niat

Kembali untuk orang Meksiko, Amerika, dan negara lain. Selain itu,

ditunjukkan bahwa kepentingan relatif praktik hijau berbeda menurut

kewarganegaraan tamu.

Penelitian ini juga mencerahkan manajer tentang kebijakan penting

(Bola lampu dan dispenser) yang teridentifikasi positif berdampak pada

kepuasan tamu dan niat tamu untuk kembali mengidentifikasi perbedaan

persepsi menurut kebangsaan. Di dalam kasus ini, manajer perlu

mempertimbangkan bahwa orang Meksiko adalah tingkat yang lebih besar

sangat puas dengan kebijakan ini dibandingkan dengan Tamu Amerika dan

tamu dari negara lain. Karena sebagian besar sampel terdiri dari tamu Meksiko,

menekankan hal ini kebijakan untuk tamu Meksiko mungkin akan menjadi cara

yang efektif mempromosikan praktik berkelanjutan hotel. Di sisi lain, manajer

juga mempelajari praktik mana yang lebih disukai tamu Amerika daripada

kebangsaan lain. Dapat disimpulkan bahwa Amerika, Meksiko dan kebangsaan

17
lain sangat berbeda dalam apresiasi mereka terhadap praktik berkelanjutan,

sebuah fenomena yang perlu ditangani kapan membangun strategi untuk

pemasaran praktik berkelanjutan hotel.

H1. Ada hubungan positif antara tingkat kepuasan tamu secara keseluruhan dan

praktik keberlanjutan hotel.

H2. Ada hubungan positif antara niat kembali tamu dan praktik berkelanjutan

hotel.

H3. Terdapat perbedaan tingkat kepuasan relatif yang dihasilkan

oleh praktik berkelanjutan hotel antar kewarganegaraan responden grup

2.3 Kerangka Pemikiran

Guest Satisfaction

Kualitas Pelayanan saat Proses Ketersediaan Harga yang


Produk di Kamar Transaksi Produk Terjangkau

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Kepuasan

pelanggan dapat dianalisis dengan adanya kamar hotel yang mana terdapa lima

18
dimensi, yaitu Kualitas Produk, Pelayanan saat di Kamar, Proses Transaksi,

Ketersediaan Produk, dan Harga yang Terjangkau

19
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam menulis penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

Dalam hal ini, data yang dikumpulkan berupa data yang berasal dari proses wawancara,

hasil observasi, dan penyebaran kuesioner dan analisis statistik untuk melengkapi

penulisan penelitian kali ini. Menurut Sekaran (2017:109) “Desain Penelitian (research

design) adalah rencana untuk pengumpulan, pengukuran, dan analisis data,

berdasarkan pertanyaan penelitian dari studi.” Metode yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu metode kuantitatif yang dimana peneliti akan menyebarkan sebuah

kuisioner untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kuantitatif. Menurut Sinambela (2020) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian

yang menggunakan angka-angka dalam memproses data untuk menghasilkan

informasi yang terstruktur. Karakteristik penelitian kuantitatif bertujuan untuk

mendapatkan data yang menggambarkan karakteristik objek, peristiwa, atau situasi

(Sekaran & Bougie, 2016: 43). Menurut Sekaran (2016), penelitian survei adalah

metode pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mempelajari preferensi

wisatawan dalam memilih kamar hotel di Nusa DuaTujuan menggunakan pendekatan

kuantitatif adalah agar peneliti dapat menggambarkan realita empiris di balik fenomena

yang terjadi terkait dengan kepuasan tamu domestik terhadap kamar hotel di Kawasan

20
Nusa Dua, serta perhitungan statistik terarah sebagai penunjang analisis kuantitatif

yang diteliti.

Menurut Sanjaya (2015, hlm. 37) beberapa metode yang sering digunakan oleh

peneliti kuantitatif di antarnya adalah sebagai berikut.

1. Eksperimen

Merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan

meramalkan yang akan terjadi pada suatu variabel manakala diberikan suatu

perlakuan tertentu terhadap variabel lainnya.

2. Survei

Adalah penelitian yang berusaha untuk mengungkap opini, pendapat atau

pandangan masyarakat terhadap isu-isu khusus yang diteliti.

3. Penelitian Korelasi

yang dimaksud korelasi adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan

ada atau tidaknya hubungan antar dua atau lebih variabel yang diteliti (misalnya

apakah model pembelajaran tertentu (variabel 1) berpengaruh terhadap nilai

ujian siswa (variabel 2).

4. Studi Perbandingan

penelitian yang dilakukan kutuk menemukan perbedaan tertentu dari dua

kelompok subjek penelitian.

5. Studi Perkembangan

Penelitian atau studi yang bertujuan untuk menemukan perkembangan pada

subjek penelitian tertentu berdasarkan fungsi waktu.

21
3.2 Subyek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah wisatawan domestik di kawasan Nusa

Dua yang berjumlah 100 orang.

3.2.2 Sampel Penelitian

Untuk menentukan jumlah responden, penelitian ini menggunakan teori

yang dikemukakan oleh Prawira (2010) yang menyarankan untuk jumlah

sampel minimal 5-10 kali jumlah item pernyataan dalam kuesioner. Maka dari

itu, dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel 5 x 20 = 100 yang artinya

penelitian ini menggunakan 100 responden mencakup wisatawan domestik

yang akan menginap di hotel luxury brand di kawasan Nusa Dua yaitu Hotel

The Ritz – Carllton, Bali dan Sofitel Beach Nusa Dua Resort Penelitian ini

dapat menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana, data diambil

menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online atau langsung di dekat

lokasi hotel yang dijadikan sampel. Selanjutnya, data yang diperoleh akan

diolah dan dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi wisatawan milenial dalam memilih

hotel di Nusa Dua. Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan antara lain

fasilitas kamar hotel, harga, lokasi, dan rekomendasi dari teman atau keluarga.

22
3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014). Adapun variabel yang menjadi

subjek dalam penelitian yaitu guest satisfaction wisatawan domestik yang memiliki 5

sub variabel kualitas produk (X1), pelayanan saat dikamar (X2), proses transaksi (X3),

ketersediaan produk (X4), harga yang terjangkau (X5).

3.4 Metode Pengumpulan Data

A. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan

penelitian, yang dibutuhkan dalam mendukung ketepatan rancangan penelitian.

Instumen sebagai pengukur variabel penelitian memegang peranan penting dalam

usaha memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Instrumen penelitian data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a) Kuesioner (angket) Kuesioner atau angket menurut Sanusi (2014) merupakan

suatu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang sudah

disusun secara cermat terlebih dahulu. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan

memberikan daftar pertanyaan kepada Wisatawan domestik di kawasan Nusa

Dua. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

23
Skala likert yaitu skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap

responden dalam merespon pertanyaan berkaitan indikator–indicator suatu

konsep atau variabel yang sedang diukur, Sanusi (2014). Adapun alternatif

jawaban dan tanggapan yang digunakan dalam pengukuran dengan skala likert

sebagai berikut:

- Sangat tidak setuju (STS) = Nilai 1

- Tidak setuju (TS) = Nilai 2

- Cukup setuju (CS) = Nilai 3

- Setuju (S) = Nilai 4

- Sangat setuju (SS) = Nilai 5

B. Validasi Instrumen Penelitian

Validasi instrumen penelitian merupakan proses untuk memastikan bahwa alat

ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian memiliki keandalan dan validitas

yang memadai untuk mendukung analisis data dan kesimpulan penelitian yang

dihasilkan. Berikut adalah beberapa tahapan yang dilakukan untuk memastikan

validasi instrumen penelitian:

1. Uji validitas instrument akan dihitung dengan menggunakan

bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) dan

Mircosoft Office Excel. Arikunto (2006:170) menyatakan bahwa

rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrument

adalah korelasi pearson product moment:

24
rxy = NΣXY − (ΣX) (ΣY)

√{(NΣX2) − (ΣX2)} {(NΣY2) − (ΣY2)}

Keterangan:

rxy: Koefisien korelasi butir

N: Jumlah respon uji coba

ΣX: Jumlah skor item tang diperoleh uji coba

ΣY: Jumlah skor total item yang diperoleh responden

Keputusan pengujian validitas instrument yaitu:

a) Item pernyataan dikatakan valid apabila rhitung > rtabel

b) Item pernyataan dikatakan tidak valid apabila rhitung < rtabel

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk mengetahui kekonsistenan suatu instrumen (alat ukur)

dalam mengukur gajala yang sama meskipin dalam waktu yang

berbeda maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Sugiyono

(2014:348) menyatakan reliabilitas instrumen yaitu suatu

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama. Hasil

pengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi akan mampu

memberikan hasil yang terpercaya. Uji reliabilitas dilakukan

hanya untuk item yang valid yang sudah diperoleh dari uji

validitas. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas

adalah teknik Alpha Cronbach. Uji reliabilitas instrumen

25
menggunakan pengujian dengan taraf signifikan 10%, jika r alpha

> 0,1 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan

yang digunakan yaitu program SPSS.

ri = koefisien reliabilitas Alfa Cronbach


k = jumlah item soal
∑si 2 = jumlah varians skor tiap item
st 2 = varians total
Rumus varians item dan varians total,

Keterangan:

si 2 = varians tiap item JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subjek

n = jumlah responden

st 2 = varians total

Xt = skor total

26
C. Prosedur Pengumpulan Penelitian

Prosedur pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi dilapangan untuk keperluan penelitian.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

yaitu:

1. Kuisoner/angket

Kuisoner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2018:142). Didalam kuesioner

tercantum pernyataan-pernyataan tertulis variabel dari dimensi guest

satisfaction wisatawan domestik mengenai kamar hotel. Bentuk

kuesiner bersifat tertutup atau rahasia tanpa memberitahu nama

responden. Data ini diperoleh dari wisatawan domestik yang menginap

di hotel luxury brands di kawasan Nusa Dua. Skala yang digunakan

dalam pernyataan data kuesioner tersebut yaitu menggunakan skala

likert. Skor dari setiap pernyataan yaitu seperti tabel berikut:

27
Tabel 3.1
Teknik Skoring Kuesioner
No. Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Tidak Setuju 1

2 Tidak Setuju 2

3 Cukup Setuju 3

4 Setuju 4

5 Sangat Setuju 5

Sumber: Peneliti, 2023.

3.5 Metode Analisis Data


A. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian merujuk pada data yang dikumpulkan secara

langsung oleh peneliti dari sumber asli untuk menjawab pertanyaan penelitian yang

sedang diteliti. Data primer dapat dikumpulkan melalui berbagai metode, seperti

survei, wawancara, observasi, atau eksperimen. Menurut Kerlinger dan Lee (2000):

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari sumber

asli melalui prosedur penelitian yang sesuai. Data ini berkaitan dengan pertanyaan

penelitian yang ditetapkan dan dapat mencakup pengamatan, wawancara, atau

pengukuran yang dilakukan oleh peneliti. Data primer dikumpulkan melalui survey

28
yang menggunakan kuseioner kepada responden wisatawan domestik yang pernah

menginap di hotel bintang lima di Kawasan Nusa Dua

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian merujuk pada data yang telah dikumpulkan

oleh pihak lain atau data yang telah ada sebelumnya untuk tujuan yang berbeda. Data

ini dikumpulkan oleh organisasi, institusi, atau individu lain dan kemudian digunakan

oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sedang diteliti. Menurut

Kerlinger dan Lee (2000): Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh

orang lain atau organisasi lain untuk tujuan mereka sendiri. Data ini mungkin telah

dikumpulkan untuk penelitian sebelumnya atau untuk keperluan administratif, seperti

data sensus, data statistik, laporan pemerintah, atau publikasi ilmiah. Data sekunder

yang digunakan adalah data statistik dari hasil kuesioner yang sudah di dapat

Sedangkan menurut pendapat Prastowo (2011:204) ada dua sumber data, yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan

dari sumber pertama, sementara data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari

sumber pertama, namun sumber kedua, ketiga, dan seterusnya. Menurut Sugiyono

(2018:456) Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama

atau tempat objek penelitian dilakukan. Peneliti menggunakan hasil wawancara yang

didapatkan dari informan mengenai topik penelitian sebagai data primer. Menurut

Hasan (2002) Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini

29
digunakan untuk mendukung informasi primer, dimana data ini bisa diperoleh yaitu

dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Adapun data primer yang dibutuhkan adalah data mengenai guest

satisfaction wiasatawan domestik di kawasan Nusa Dua, data tersebut diperoleh

dengan melakukan wawancara, melalui observasi, dan kuesioner. Sedangkan data

sekunder dapat diperoleh dari data yang dikumpulkan dari data yang telah ada

sebelumnya yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya.

B. Jenis Data

Data adalah informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, pengukuran, atau

pengumpulan informasi yang dilakukan dalam penelitian. Secara umum, jenis data

daapat dikelompokkan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Pada penelitian kali

ini adapun beberapa jenis data yang kami gunakan untuk dianalisis diantaranya:

1. Data Nominal

Data nominal adalah salah satu jenis data kualitatif yang diorganisasi

berdasarkan kategori atau label tanpa urutan atau nilai ordinal tertentu. Kategori

atau label pada data nominal tidak memiliki sifat perbandingan atau relatif, dan

hanya digunakan untuk mengelompokkan data. Contohnya adalah jenis

kelamin, agama, warna, dan merek.

2. Data Ordinal

Data ordinal adalah salah satu jenis data kuantitatif yang dinyatakan dalam

bentuk urutan atau ranking. Data ordinal mengurutkan nilai berdasarkan tingkat

30
kepentingannya, namun tidak memiliki jarak antara nilai-nilai tersebut.

Contohnya adalah tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, kelas sosial, dan

tingkat kesulitan suatu tes.

C. Struktur Data

Untuk penelitian kuantitatif dengan satu variabel menggunakan struktur

data univariat dan pengumpulan data melalui kuesioner, Anda dapat mengikuti

langkah-langkah analisis data berikut:

a) Persiapan Data

Pastikan data yang dikumpulkan melalui kuesioner telah direkam dengan benar

dan lengkap. Periksa keberadaan nilai yang hilang atau tidak valid, dan lakukan

pembersihan data jika diperlukan.

b) Analisis Deskriptif

Lakukan deskripsi data untuk variabel yang ingin Anda analisis. Hitung

statistik deskriptif seperti mean, median, modus, dan ukuran penyebaran seperti

jangkauan dan standar deviasi. Ini memberikan gambaran umum tentang

distribusi variabel.

Visualisasi Data: Gunakan grafik dan visualisasi data untuk membantu

memahami pola dan tren dalam data Anda. Grafik seperti histogram, diagram

batang, atau box plot dapat digunakan untuk memvisualisasikan data univariat.

c) Uji Statistik

Terapkan uji statistik yang sesuai untuk melihat apakah terdapat

perbedaan yang signifikan dalam variabel yang Anda analisis. Pilihan uji

31
statistik tergantung pada jenis data yang Anda miliki dan pertanyaan penelitian

Anda. Misalnya, jika Anda ingin melihat perbedaan antara kelompok, Anda

dapat menggunakan uji t-Student atau uji non-parametrik seperti uji Mann-

Whitney.

a. Uji T

Menurut Sujarweni (2015:229) uji t menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen atau variabel penjelas secara individual 38

(parsial) dalam menerangkan variabel dependen. Apabila nilai probabilitas

signifikannya lebih kecil dari 0, 05 (5%) maka suatu variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika

taraf signifikan (a) < 0, 05 dan hipotesis ditolak jika taraf signifikan (a) > 0, 05.

Kriteria:

a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Jika t hitung < t tabel maka Ho di terima dan Ha ditolak. Atau

a. Jika p < 0, 05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Jika p > 0, 05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Uji Non Parametrik

Nonparametrik sendiri pertama kali digunakan oleh Wolfowitz,

1942. Istilah lain yang sering digunakan antara lain distribution-free statistics

dan assumption-free test.

d) Interpretasi Hasil

32
Analisis hasil uji statistik dan interpretasikan temuan Anda. Jelaskan

apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak, dan bagaimana hal itu

berhubungan dengan pertanyaan penelitian Anda. Berikan penjelasan yang

jelas dan ringkas tentang hasil analisis data Anda.

Pembahasan dan Kesimpulan: Dalam bagian pembahasan dan kesimpulan

penelitian, diskusikan temuan Anda dengan mengacu pada analisis data yang

telah Anda lakukan. Tinjau temuan Anda dengan literatur yang relevan dan

sampaikan kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data Anda.

Pastikan untuk memeriksa asumsi yang mendasari metode analisis statistik

yang Anda gunakan, serta mematuhi prinsip-prinsip penelitian yang etis.

D. Prosedur Analisis Data

a. Analisis Deskrptif

Sekaran (2003): Analisis deskriptif melibatkan penyajian data dalam bentuk

yang mudah dipahami, seperti tabel, grafik, atau ukuran statistik yang

sederhana seperti rata-rata, median, atau persentil. Tujuan analisis ini adalah

untuk memberikan gambaran komprehensif tentang pola dan karakteristik

dalam data. Aanalisis Deskriptif metode penelitian dengan cara mengupulkan

data data yang sesuai kemuaidan disusun, diolah, dan dianalisis untuk

memberikan gambaran masalah yang ada. Analisis Deskriptif tanggapan

wisatawan domestik mengenai guest satisfaction wisatawan domestik

mengenai kamar hotel luxury brand di kawasan Nusa Dua yang memiliki 5 sub

33
variabel kualitas produk, pelayanan saat dikamar, proses transaksi, ketersediaan

produk, harga yang terjangkau.

Display data yaitu sekumpulan informasi yang terkumpul yang akan

memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Penyajian meliputi

berbagai jenis matriks, grafik, diagram yang dirancang untuk menggabungkan

informasi yang tersusun dalam sesuatu yang padu dan mudah diraih. Menarik

kesimpulan atau verifikasi yaitu upaya dengan mencari hal-hal yang penting.

Kesimpulan disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami

yang menggambarkan kecakapan berkomunikasi para calon peserta pelatihan.

Agar tercapai kredibilitas dalam penelitian pada tahap pertama maka cara yang

dilakukan adalah:

1. Memperpanjang masa observasi. Pada saat melakukan observasi diperlukan

waktu untuk betul-betul mengenal kondisi objektif wisatawan domestik di

kawasan Nusa Dua terutama jenis kegiatan. Peneliti telah melakukan penelitian

sebelum usulan penelitian diajukan dan berinteraksi dengan para wisatawan

domestik di kawasan Nusa Dua. Peneliti memperpanjang waktu penelitian dan

memeriksa kebenaran informasi yang ada guna memperoleh data dan informasi

yang valid yang diperlukan dalam penelitian.

2. Pengamatan yang terus menerus. Melalui pengamatan yang keberlanjutan

peneliti akan dapat memberikan deskripsi yang cermat dan terinci mengenai

kecakapan berkomunikasi para wisatawan domestik di kawasan Nusa Dua.

34
3. Triangulasi, yaitu bertujuan memeriksa kebenaran data yang diperoleh tentang

kecakapan berkomunikasi para wisatawan domestik di kawasan Nusa Dua.

Triangulasi berarti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda

untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Data hasil observasi dan

wawantara diperiksa dengan data dari hasil tes kecakapan berkomunikasi.

4. Membicarakan dengan orang lain (peer debriefing). Pembicaraan ini bertujuan

untuk memperoleh kritik, pertanyaan-pertanyaan tajam, yang menantang

tingkat kepercayaan akan kebenaran penelitian. Pembicaraan dilakukan dengan

wisatawan domestik di kawasan Nusa Dua.

5. Menggunakan bahan referensi. Peneliti menggunakan bahan dokumentasi

yakni hasil rekaman wawancara dengan subjek penelitian atau bahan

dokumentasi yang diambil dengan cara tidak mengganggu atau menarik

perhatian informan, sehingga informasi yang didapatkan memiliki validitas

yang tinggi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data.

6. Mengadakan member check. Tujuan member check ialah agar informasi yang

penulis peroleh dan gunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang

dimaksud oleh informan. Bila terjadi ketidaksesuaian data maka akan dilakukan

perbaikan sesuai dengan sumber data.

Tahap penelitian kedua dititikberatkan pada kajian konsep-konsep penelitian serta data

yang diperoleh pada tahap pertama. Kesepakatan terhadap masalah yang dihadapi,

tujuan pelatihan, analisis kebutuhan kecakapan berkomunikasi dimasa depan, dan

35
solusi untuk memecahkan masalah kecakapan berkomunikasi meniadi inti atas

penelitian pada tahap kedua. Proses penelitian pada tahap kedua menggunakan teknik

inquiry reflektif yaitu dengan melakukan kajian yang mendalam sampai disepakati

mengenai tujuan kegiatan pelatihan, perencanaan kegiatan, dan pemecahan masalah

yang dihadapi. Tanya jawab tertulis dari para wisatawan domestik di kawasan Nusa

Dua, catatan hasil diskusi baik dengan rekan sejawat maupun para wisatawan domestik

di kawasan Nusa Dua akan dihentikan jika tercapai kesepakatan setelah informasi

terkumpul.

Pada tahap ketiga peneliti melakukan observasi terhadap proses pengambilan

materi dan hasilnya di hotel kawasan Nusa Dua. Analisis terhadap evaluasi hasil

pelatihan menggunakan kriteria reaksi, pembelajaran, perilaku serta akibat bagi

wisatawan domestik dalam lingkup terbatas yaitu hanya pada di kawasan Nusa Dua.

Observasi melibatkan di kawasan Nusa Dua agar diperoleh data, pengamatan yang

objektif, dan jelas. Pada tahap selanjutnya untuk menguji efektivitas model peneliti

melakukan analisis secara kuantitatif dan kualitatif terhadap hasil pelatihan melalui

serangkaian observasi. Untuk menguji cfcktivitas dalam kepuasan di kawasan Nusa

Dua terhadap kepuasan seperti bagaimana kepuasan wisatawan domestik terhadap

fasilitas hotel, kamar hotel, restoran, dan pelayan dari para karyawan itu sendiri

digunakan instrumen diskusi dan wawancara baik setelah menginap maupun pada

masih menginap di hotel.

Guna mengetahui bagaimana kecakapan berkomunikasi digunakan tes

kecakapan berkomunikasi setelah wiasatawan domestik di kawasan Nusa Dua

36
mendapatkan pengalaman menginap di hotel kemudian membandingkannya dengan

hasil tes kecakapan berkomunikasi sebelum menginap di hotel. Nilai kecakapan

berkomunikasi yang didukung oleh hasil observasi baik pada pretest maupun post test

dinilai dengan kriteria sangat kurang, kurang, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Untuk

mengetahui efektivitas model pada aspek pembelajaran digunakan analisis uji beda

hasil tes tertulis.

Guna mengetahui bagaimana aplikasi atau implementasi kecakapan

berkomunikasi dilakukan analisis melalui pengamatan terhadap keluhan tamu,

pengalaman selama menginap di hotel (kejadian kritis) serta tanggapan wisatawan

domestik di kawasan Nusa Dua terhadap perkembangan pencapaian tujuan perusahaan

untuk memberikan kepuasan kepada para tamu. Efektivitas pengalaman pada aspek

hasil baik terhadap perasaan maupun pada wisatawan domestik di kawasan Nusa Dua

menggunakan instrumen wewancara dan diskusi dengan di kawasan Nusa Dua.

Efektivitas hasil bagi di kawasan Nusa Dua dilakukan secara terbatas dan hanya pada

aspek peningkatan atau kontribusi para di kawasan Nusa Dua terhadap tujuan kepuasan

tamu selama menginap di hotel di kawasan Nusa Dua.

37
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada Hotel The Ritz Carlton, Bali dan Sofitel

Bali Nusa Dua Beach Resort. Pemilihin kedua tempat ini dikarenakan salah satu hotel

berbintang lima yang berada di Kawasan Nusa Dua. Kedua hotel ini berada di bawah

manajemen hotel yang berbeda hal tersebut menjadi keputusan untuk meneliti di kedua

tempat ini. The Ritz Carlton, Bali berada di bawah naungan manajemen Marriott

sedangkan untuk Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort berada di bawah naungan

manajemen Accor Hotels.

Sejarah Singkat The Ritz Carlton

Pada pertengahan tahun 1800-an ada seseorang pemuda yang lahir dari

keluarga dengan latar belakang petani pegunungan bernama Cesar Ritz. Diumurnya

yang ke 20, ia memulai pekerjaan pertamanya sebagai perintisan pramu saji di sebuah

hotel di Paris. Melalui kerja keras, dedikasi, dan semangat unggul yang dimilikinya.

Cesar melanjutkan perjalanan karirnya dari yang hanya perintisan hingga menjadi

manajer. Cesar pun memutuskan untuk melakukan misinya untuk mempelajari

kebiasaan masyarakat bangsawan, klien yang ia layani dan mempelajari seni rahasia

dalam memasak. Hingga ia bertemu dengan koki terkenal di Perancis Auguste

Escoffier dan menjadikannya mitra bisnis sekaligus teman. Sebagai hotel yang dikelola

oleh Cesar, ia menciptakan standar baru untuk kebersihan dan pencahayaan ruangan.

38
Ia merancang hotel pertama di dunia untuk memiliki kamar mandi setiap ruangan.

Ketika Cesar menjadi manajer dari Hotel Savoy, yakni sebuah hotel yang terkenal di

kota London, ia mengembangkan filosofi pelayanannya. Ia mengubah hotel menjadi

karya seni, dimana para tamu selalu menjadi pusat perhatian. Ia pun sangat

memperhatikan secara detail. Dengan sentuhannya itupun, Hotel Savoy menjadi contoh

kemewahan di antara semua hotel. Cesar Ritz dikenal sebagai "raja pelaku bisnis

perhotelan" dan "pengusaha raja" yang dinobatkan oleh Raja Edward VII.

Setelah bertahun-tahun kesempatan bagi Cesar untuk merancang hotelnya

sendiri. Cesar membawa teman lamanya Chef Escoffier dan mereka bersama-sama

mengubah bekas istana pangeran menjadi hotel pertama yang membawa nama Cesar -

The Ritz, Paris. The Ritz dibuka pada tahun 1898 dan mendefinisikan kembali

pengalaman hotel mewah di Eropa. Pada saat bersamaan, Cesar juga terlibat dalam

pengembangan hotel Carlton di London. Akhirnya kedua nama tersebut digabungkan,

dan hingga kini dikenal dengan The Ritz-Carlton. Cesar merancang logo Ritz-Carlton,

yang diakui di seluruh dunia dan masih menjadi logo hingga saat ini.

Pada tanggal 17 November 2015, The Ritz-Carlton Bali melakukan grand

opening dan resmi dibuka oleh HerveHumlersebagai Presiden dan Chief Operation

Officer Ritz-Carlton. Ritz-Carlton adalah sebuah jaringan hotel dan resort

internasional. Sejarah The Ritz-Carlton Company, LLC berawal dari TheRitz-Carlton,

Boston. Standar layanan berupa makanan dan fasilitas dari Boston berfungsi sebagai

patokan untuk hotel dan resort Ritz-Carlton diseluruh dunia. Sebab hotel tersebut

adalah Ritz-Carlton yang pertama kali dibangun pada tahun 1927. Ritz-Carlton

39
memegang teguh motto “We are Ladies and Gentlemen serving Ladies and

Gentlemen”. Moto ini mencontohkan layanan antisipatif yang disediakan oleh semua

anggota staff. The Ritz-Carlton Bali yang resmi dibuka pada Selasa (02/02/2014),

menandai kembalinya jaringan operator dibawah bendera Marriot Internasional di Bali.

Kepemilikan hotel ini dibawah PT. Bali Nusa Intan, The RitzCarlton Bali

terletak di Jalan Raya Nusa Dua Selatan Lot III, Sawangan, Nusa Dua, Bali. Hanya 30

menit (20km) dari Bandara Internasional Ngurah Rai kearah selatan, dan jauh dari

keramaian kota. Tema dari hotel ini adalah “The Source of Life” yang berarti The Ritz-

Carlton Bali mengambil inspirasi dari lautan Hindia sebagai sumber kehidupandi Bali,

karena sebagian besar tradisi spiritual di Bali berpusat di sekitar air danlautan. Kami

juga memiliki beberapa aktivitas yang mendukung tema tersebut, seperti; surf initiation

class, yoga atau meditasi dan kite runner yang dilakukandi pantai. Ritz-Carlton

merupakan hotel berbintang lima yang menampung tamu menengah ke atas. Hotel ini

memiliki beberapa fasilitas yang disediakan untuk para tamu dan jumlah kamar yang

dimiliki The Ritz-Carlton, Bali berjumlah 313 kamar yang terdiri dari:

40
Sumber: Google Maps
Gambar 4.1
Lokasi The Ritz – Carlton, Bali

The Ritz Carlton Bali memiliki lokasi yang strategis yang dimana terletak di

daerah Sawangan. The Ritz Carlton Bali memiliki akses ke pantai jauh dari keramaian

kota dan dengan jarah 20 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kearah

selatan kurang lebih hanya 30 menit. Lokasi strategis dan juga fasilitas dari The Ritz

Carlton Bali diminati oleh wisatawan asing maupun domestik. Adapun detail alamat

dan kontak dari The Ritz Carlton Bali sebagai berikut:

1. Alamat: Jalan Raya Nusa Dua Selatan Lot III Sawangan, Nusa Dua,

Kabupaten Badung, Bali 80363.

2. Telepon: (0361) 8498988

3. Fax: (0361) 8498988

41
Tabel 4.1.
Detail Kamar The Ritz-Carlton, Bali
Total Luas Kamar
Tipe Kamar
Kamar (m2/sqm)

Sawangan Junior Suite 184 99,45

Sawangan Junior Suite with Pool Access 46 99,45

The Ritz-Carlton Suite (One Bedroom) 42 123,79

The Ritz-Carlton Suite with Pool Access


7 123,79
(One Bedroom)

Pavilion Villa with Pool Access (One


18 120
Bedroom)

Garden Villa with Private Pool (One


4 359
Bedroom)

Sky Villa with Private Pool (One


2 159
Bedroom)

Sky Villa with Private Pool (Two


4 258
Bedrooms)

Cliff Villa with Private Pool (One


4 281
Bedroom)

Ritz-Carlton Cliff Villa with Private Pool


1 630
(Three Bedrooms)

42
Ritz-Carlton Oceanfront Villa with
1 677
Private Pool (Three Bedrooms)

Sumber: The Ritz-Carlton, Bali, 2023.

Sejarah singkat Hotel Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort

Hotel Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort merupakan bagian dari Accor Group,

sebuah perusahaan hotel, restoran, katering dan pariwisata terbesar di dunia yang

berpusat di Perancis, dengan memperkeejakan lebih dari 150.000 orang di lebih dari

90 negara. Selama lebih dari 45 tahun, melampaui seluruh brand dan regional, kelima

nilai utama perusahaan Accor berupa Inovasi, Semangat, untuk Menaklukan, Kinerja,

Kepercayaan, dan, Kehormatan telah disebarluaskan dan diekspresikan setiap hari oleh

150.000 Ambassador-nya. Hotel sendiri pertama kali dibuka pada tahun 1964 di

Strasbourg, Perancis. Pada saat itu, grup Accor belum dibentuk. Grup Accor baru

dibentuk pada tahun 1983. Pada tahun 1995 jaringan Sofitel menyebar di 40 negara di

dunia dan menjadi bagian dari multibrand Accor pada tahun 1997. Tahun- tahun

berikutnya Sofitel terus dibangun hampir di seluruh dunia termasuk di Bali. Berikut

beberapa rincian sejarah ditahun-tahun berikutnya:

▪ 1964: Sofitel pertama kali dibuka di Strasbourg,Perancis.

▪ 1974: Sofitel grand opening di AS, di Minneapolis, Minnesota.

▪ 1983: Group Accor lahir.

▪ 1995: Jaringan Sofitel meliputi 100 hotels; 18.472 rooms; 12.500

Ambassador; di 40 negara di seluruh dunia.

43
▪ 1997: Sofitel menjadi bagian dari grup multi-brand Accor.

▪ 2000: Dua langkah besar di tahun 2000, setelah 10 tahun tanpa pembukaan

baru di AS, Sofitel membuka hotel di pusat kota Philadelphia dan New York City’s

Time Square.

▪ 2002: Ekspansi besar internasional: Sofitel dibuka di Eropa (London,

Marseille, dan Cologne); Afrika (Marrakech); Amerika Utara (Chicago, Washington,

Montreal); South America (Quito); dan Asia (Shanghai, Bangkok).

▪ 2004: Sofitel membuka 31 hotel termasuk 20 Dorint di Jerman , Belanda,

Austria dan Spanyol.

▪ 2006: Pengenalan brand Sofitel terus meningkat. 10 hotelnya termasuk dalam

daftar emas di majalah begengsi Conde 3 Nast Traveler, dan dipilih sebagai “Best Hotel

Chain in Europe” oleh pembaca Busnisess Traveler Magazine.

▪ 2007: Sofitel Luxury Hotels menghadirkan kembali keanggunan “a la

francaise” dan mengungkapkan strateginya untuk membawa brand Sofitel ke jenjang

tertinggi pasar hotel mewah internasional.

▪ 2008: Sofitel menjadi sebuah unit usaha independent dalam grup Accor dan

menerapkan strategi kemewahan baru dalam jaringannya. Dengan jaringan yang terdiri

dari 161 hotel pada tahun 2008, Sofitel telah menerima tidak kurang dari 23

penghargaan sejak bulan Januari

. ▪ 2009: Pada tahun ini juga hadir proyek berkesan seperti lokasi Sofitel Legend

pertama di Metropole, Hanoi (Vietnam) atau peluncuran konsep So SPA di Sofitel

London Saint James (Inggris) dan Sofitel Marseille Vieux Port (Perancis). Brand ini

44
menerima 90 penghargaan di seluruh dunia, sebagai bukti grup hotel yang kian

bertumbuh dan sukses.

▪ 2010: Sofitel terus memperkuat posisinya yang baru, Brand ini akan membuka

10 hotel dan melanjutkan proyek renovasinya yang luas untuk memastikan keselarasan

jaringan 130 hotel baru tersebut. Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort yang sekarang

telah memiliki 415 kamar dan 17 villa ini dibangun pada tahun 2013 di kawasan

pariwisata ITDC, Nusa Dua. Sofitel menggabungkan dua 4 kebudataan yakni nuansa

kemewahan Perancis dengan esensi tradisi lokal Bali, hal itulah yang membedakan

Sofitel dengan hotel lainnya. Kebudayaan tradisional Bali sudah terasa saat memasuki

lobi hotel, pada dinding bagian atas terdapat gambar-gambar yang terbuat dari pahatan

kayu yang mengisahkan kehidupan masyarakat Bali dari saat ia baru lahir hingga

meninggal dan bereinkarnasi. Gambar-gambar itu diberi nama “circle of life”. Banyak

pengunjung saat memasuki lobi teralihkan pandangannya menuju gambar “circle of

life” tersebut. Saat ini Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort menjadi hotel bintang lima

dan meraih berbagai macam penghargaan tingkat nasional maupun internasional.

Adapun beberapa hal penting dari Sofitel:

a. Sofitel Logo: Menggambarkan tentang hubungan antara “French Art De

Vivre dan Budaya Lokal”

b. Sofitel Greetings: Bonjour (Selamat Pagi, Siang, dan Sore) dan Bonsoir

(Selamat Malam).

45
Sumber: Google Maps
Gambar 4.2
Lokasi Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort
Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort berlokasi di dalam Kawasan Pariwisata

ITDC atau tepatnya di alamat Lot N5 Itdc Tourism Complex, Nusa Dua, Nusa Dua,

South Kuta, Badung, Regency, Bali 80363. Area tersebut merupakan ujung pulau

selatan dari pulau Bali. ITDC merupakan singkatan dari Indonesia Tourism

Development Corporation yang sebelumnya bernama BTDC (Bali Tourism

Development Corporation) yang mengelola area komersial Nusa Dua menjadi

destinasiwisata dunia di Indonesia. Hotel ini berlokasi di ujung pulau, membuat hotel

Sofitel memiliki pemandangan pantai pasir putih sekaligus secara langsung menghadap

ke pulau Nusa Penida yang indah. Meskipun memasuki daerah ITDC yang jauh dari

kepadatan kota, dari lokasi tersebut hanya perlu menempuh jarak kurang lebih 14km

atau perlu waktu sekitar 25 menit melewati Bypass Ngurah Rai dan 21 menit melewati

jalan tol Bali Mandara menuju Bandara Ngurah Rai. Selain itu, lokasi Sofitel dekat

dengan beberapa destinasi wisata, diantaranya:

46
1. Museum Pasifika Bali (1,7km)

2. Peninsula Island (2,3km)

3. Waterblow (2.3km)

4. Nusa Dua Beach (3km)

5. Pandawa Beach (11km)

6. Garuda Wisnu Kencana (12km)

7. Melasti Beach (13km)

8. Kuta Beach (14km)

9. Dreamland Beach (20km)

10. Uluwatu Temple (20km)

Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort memiliki 415 kamar termasuk suite and

villa mewah yang dilengkapi dengan free broadband access, pemandangan indah di

setiap tipe kamarnya, dan kamar mandi mewah bergaya prancis. Masing-masing kamar

dan villa memiliki luas dan tipe yang berbeda-beda. Berikut adalah tipe-tipe kamar

yang ada di Sofitel Bali Nusa Dua.

Tabel 4.2.
Detail Kamar Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort

Jenis Kamar Jumlah Kamar Luas

Luxury Room 250 48 m2

Luxury Room Ocean View 33 48 m2

47
Luxury Room Plunge Pool 49 48 m2

Luxury Room Pool Access 44 48 m2

Prestige Suite 12 88 m2

Honeymoon Suite 4 88 m2

Prestige Suite Plunge Pool 4 88 m2

Honeymoon Suite Plunge Pool 2 88 m2

One Bedroom Villa 14 120 m2

Two Bedroom Villa 2 200 m2

Presidential Villa 1 540 m2

Total 415

Sumber: Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort

48
4.2 Hasil

4.2.1 Paparan Data


Pada bagian ini dipaparkan hasil dari penyebaran kuesioner berupa

karakteristik responden. Kuesioner disebarkan kepada 100 responden

dengan hasil sebanyak 100 buah kuesioner yang kembali dan 100 kuesioner

yang layak untuk diteliti sehingga tidak ada kuesioner yang tidak layak

tidak dilanjutkan ke tahap analisis lebih lanjut. Karakteristik responden

dikumpulkan berdasarkan usia, Asal Provinsi,Pendidikan terakhir, dan

Pekerjaan utama.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dideskripsikan pada Gambar 4.1.

Sumber Data: Data Primer,2023(Diolah)


Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

49
Pada Tabel 4.1 tampak bahwa berdasarkan usia, responden dengan

rentang usia 20 sampai dengan 25 lebih banyak dari responden dengan

rentang usia 26 sampai dengan 30, usia 31 sampai dengan 35, usia 36

sampai dengan 40, usia 41 sampai dengan 45, usia 46 sampai dengan 50,

dan usia 50 keatas. Responden dengan rentang usia 20 sampai dengan 25

berjumlah 54 orang (54,00%), untuk responden dengan rentang usia 26

sampai dengan 30 berjumlah 16 orang (16,00%), untuk responden dengan

rentang usia 31 sampai dengan 35 berjumlah 8 orang (8,00%), untuk

responden dengan rentang usia 36 sampai dengan 40 berjumlah 11 orang

(11,00%), untuk responden dengan rentang usia 41 sampai dengan 45

berjumlah 7 orang (7,00%), untuk responden dengan rentang usia 46 sampai

dengan 50 berjumlah 2 (2,00%), dan untuk responden dengan rentang usia

50 keatas berjumlah 2 orang (2,00%). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa responden dengan rentang usia 20 sampai dengan 25

mendominasi penelitian ini.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Domisili

Karakteristik responden berdasarkan asal domisili dideskripsikan pada

gambar 4.2 dimana tampak bahwa berdasarkan asal domisili, responden

yang berasal dari Bali berjumlah 38 orang (38,00%), responden yang

berasal dari Jakarta berjumlah 11 orang (11,00%), responden yang berasal

dari Aceh berjumlah 3 orang (3,00%), responden yang berasal dari

Kalimantan berjumlah 2 orang (2,00%), responden yang berasal dari

50
Sulawesi berjumlah 2 orang (2,00%), responden yang berasal dari Bengkulu

berjumlah 2 orang (2,00%), responden yang berasal dari Bangka Belitung

berjumlah 1 orang (1,00%), responden yang berasal dari Gorontalo

berjumlah 2 orang (2,00%), responden yang berasal dari Jambi berjumlah 1

orang (1,00%), responden yang berasal dari Jawa berjumlah 25 orang

(25,00%), responden yang berasal dari Sumatra berjumlah 4 orang (4,00%),

responden yang berasal dari Lampung berjumlah 1orang (1,00%),

responden yang berasal dari Kepulauan Riau berjumlah 1 orang (1,00%),

responden yang berasal dari Riau berjumlah 3 orang (3,00%), responden

yang berasal dari Maluku Utara berjumlah 3 orang (3,00%), dan responden

yang berasal dari Papua yang berpartisipasi dalam kuesioner ini berjumlah

1 orang (1,00%). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini didominasi oleh responden yang berasal dari Bali.

51
Sumber Data: Data Primer,2023(Diolah)
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Provinsi

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dideskripsikan pada

Gambar 4.3.

Sumber Data: Data Primer,2023(Diolah)


Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama

52
Pada Gambar 4.3 tampak berdasarkan pekerjaan, responden dengan

pekerjaan sebagai mahasiswa berjumlah 45 orang (45,00%), pekerjaan

sebagai pegawai swasta berjumlah 22 orang (22,00%), pekerjaan sebagai

PNS/TNI/POLRI berjumlah 11 orang (11,00%), pekerjaan sebagai Profesor

berjumlah 1 orang (1,00%), pekerjaan sebagai Dosen berjumlah 1 orang

(1,00%), pekerjaan sebagai IRT berjumlah 1orang (1,00%), pekerjaan

sebagai Guru SMA berjumlah 1orang (1,00%), pekerjaan sebagai

wirausaha berjumlah 17 orang (17,00%) dan pekerjaan sebagai Dokter

Bedah berjumlah 1orang (1,00%). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini didominasi oleh responden dengan

profesi sebagai pelajar/mahasiswa.

4.2.2. Pengujian Intrumen Penelitian

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui validitas atau kesesuaian dari

suatu instrumen penelitian, yang dalam hal ini adalah kuesioner yang

digunakan untuk memperoleh data dari responden. Pernyataan yang

terdapat pada kuesioner dapat dikatakan valid apabila butir pernyataan

memiliki rhitung ≥ rtabel. Besarnya nilai rtabel dalam pengujian validitas ini

adalah sebesar 0,1966. Hasil uji validitas dari setiap butir pernyataan

mengenai kualitas produk, pelayanan saat di kamar, proses transaksi,

53
ketersediaan produk, dan harga yang terjangkau ditunjukkan pada Tabel

4.3. Hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan mengenai kualitas

produk, pelayanan saat di kamar, proses transaksi, ketersediaan produk, dan

harga yang terjangkau dapat dinyatakan valid dikarenakan nilai rhitung dari

setiap butir pernyataan lebih besar dari rtabel yaitu 0,1966.

Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Kuesioner
Variabel Indikator r hitung r tabel Hasil
X1.1 0.657 Valid
X1.2 0.614 Valid
Kualitas Produk (X1) 0.1966
X1.3 0.626 Valid
X1.4 0.658 Valid
X2.1 0.644 Valid
Pelayanan saat di X2.2 0.639 Valid
0.1966
Kamar (X2) X2.3 0.646 Valid
X2.4 0.676 Valid
X3.1 0.620 Valid
X3.2 0.637 Valid
Proses Transaksi (X3) 0.1966
X3.3 0.655 Valid
X3.4 0.661 Valid
X4.1 0.680 Valid
X4.2 0.660 Valid
Ketersediaan Produk (X4) X4.3 0.664 0.1966 Valid
X4.4 0.568 Valid
X4.5 0.551 Valid
X5.1 0.660 Valid
X5.2 0.668 Valid
Harga yang Terjangkau X5.3 0.675 Valid
0.1966
(X5) X5.4 0.653 Valid
X5.5 0.632 Valid
X5.6 0.681 Valid
Sumber: Data Primer, 2023 (Data Diolah)

b. Hasil Uji Reliabilitas

54
Uji reliabilitias dilakukan bertujuan untuk menunjukkan bahwa

instrumen penelitian, yang dalam hal ini adalah kuesioner konsisten dalam

mengukur konsep yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara

membandingkan nilai Cronbach’s Alpha dengan ketentuan nilai minimal yaitu

0,6. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, maka kuesioner dapat

dinyatakan reliabel, sebaliknya jika nilai dari Cronbach’s Alpha lebih kecil dari

0,6, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Hasil pengujian reliabilitas

terkait butir pernyataan dari variabel penelitian disajikan dalam Tabel 4.4

Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Total Butir
Variabel Nilai Cronbach's Alpha Hasil
Pertanyaan
Kualitas Produk (X1) 4 0.97 Reliabel

Pelayanan saat di Kamar (X2) 4 0.977 Reliabel

Proses Transaksi (X3) 4 0.978 Reliabel

Ketersediaan Produk (X4) 5 0.96 Reliabel

Harga yang Terjangkau (X5) 6 0.981 Reliabel


Sumber: Data Primer, 2023 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4, seluruh butir pernyataan dari variable kualitas

produk, pelayanan saat di kamar, proses transaksi, ketersediaan produk, dan

harga yang terjangkau memiliki nilai rata-rata Cronbach’s Alpha yang di atas

0,6. Nilai rata-rata Cronbach’s Alpha variabel kualitas produk adalah sebesar

0,97, pelayanan saat di kamar sebesar 0,977, proses transaksi sebesar 0,978,

55
ketersediaan produk sebesar 0,96, dan harga yang terjangkau sebesar 0,981.

Seluruh nilai rata-rata Cronbach’s Alpha variabel-variabel tersebut lebih besar

dari 0,6 sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil uji reliabilitas seluruh butir

pernyataan dari setiap variabel adalah reliabel.

4.3 Pembahsan

4.3.1 Analisis Data

Tabel 4.5
ANALISIS DIMENSI KUALITAS PRODUK
No Dimensi Guest Sangat Tidak Netral Setuju Sangat Total
Satisfaction Tidak Setuju Setuju
Setuju
Kualitas 1 2 3 4 5
Produk
1 Kualitas
pemandangan
yang baik yang
0 1 1 45 134 855
terlihat dari
kamar

2 Kamar yang
diberikan
sesuai dengan
0 0 1 36 143 862
harga yang
dibayarkan.

3 Kualitas bahan
dari produk 0 0 2 50 129 851
yang terdapat

56
di kamar sangat
baik.

4 Kondisi
keadaan kamar
dan fasilitias di
dalamnya 0 0 5 44 132 851
terjaga dengan
baik.

Sumber : Hasil Pengolahan Data (Data Diolah)

Nilai rata – ratanya adalah :


855 + 862 + 851 + 851
= 427,38
8
427,38
Rata – rata penilaian individu adalah : =4,27
100

Tabel 4.6
ANALISIS DIMENSI PELAYANAN SAAT DI KAMAR
No Dimensi Guest Sangat Tidak Netral Setuju Sangat Total
Satisfaction Tidak Setuju Setuju
Setuju
Pelayanan Saat
1 2 3 4 5
Di Kamar
1 Pelayanan yang
diberikan
sesuai dengan 0 0 3 51 127 848
kamar hotel
yang dipesan.
2 Staff hotel
selalu
menawarkan 0 0 7 49 125 842
promosi
produk ketika

57
escort ke
kamar tamu.
3 Produk yang
diberikan saat
pelayanan,
0 1 4 41 135 853
sesuai dengan
produk yang
ditawarkan.
4 Penyelesaian
masalah atau
solusi yang
diberikan oleh 1 0 2 43 135 854
staff hotel
dilakukan
dengan baik.
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Nilai rata – ratanya adalah :


848 + 842 + 853 + 854
= 424,63
8
424,63
Rata – rata penilaian individu adalah : =4,25
100

Tabel 4.7
ANALISIS DIMENSI PROSES TRANSAKSI
No Dimensi Guest Sangat Tidak Netral Setuju Sangat Total
Satisfaction Tidak Setuju Setuju
Setuju
Proses
Transaksi
1 Proses
pembayaran
kamar yang 0 0 5 45 131 850
dibeli mudah
dilakukan.

58
2 Kecepatan saat
melakukan
proses
0 0 4 48 129 849
transaksi di
hotel sangat
efektif.
3 Teknologi dan
inovasi yang
digunakan saat
0 4 6 45 128 846
proses
transaksi
sangat praktis
4 Pengarahan
oleh staff hotel
saat proses
0 0 4 44 133 853
transaksi
dilakukan
dengan baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Nilai rata – ratanya adalah :


850 + 849 + 846 + 853
= 424,75
8
427,38
Rata – rata penilaian individu adalah : =4,25
100

Tabel 4.8
ANALISIS DIMENSI KETERSEDIAAN PRODUK

59
No Dimensi Guest Sangat
Tidak Sangat
Satisfaction Tidak Netral Setuju Total
Setuju Setuju
Setuju
Ketersediaan
Produk
1 Selalu
mendapatkan
kamar ketika 0 0 14 54 113 823
melakukan
pemesanan.
2 Tidak terlalu
menunggu
lama untuk
menerima
produk atau 0 0 11 42 129 846
layanan, ketika
melakukan
pemesanan di
kamar hotel.
3 Kecepatan
untuk
memperoleh 0 0 10 48 124 842
produk yang
diinginkan.
4 Produk yang
diingikan
sudah sesuai 1 1 6 40 133 846
dengan
keinginan.

60
5 Produk dan
layanan yang
disediakan 0 1 1 45 134 855
sudah
memuaskan.
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Nilai rata – ratanya adalah :


823 + 846 + 842 + 846 + 855
= 421,2
10
421,2
Rata – rata penilaian individu adalah : =4,21
100

Tabel 4.9
ANALISIS DIMENSI HARGA YANG TERJANGKAU
No Dimensi Guest Sangat
Tidak Sangat
Satisfaction Tidak Netral Setuju Total
Setuju Setuju
Setuju
Harga Yang
Terjangkau
1 Selalu
mendapatkan
diskon atau
harga promo
1 3 17 47 114 816
ketika
melakukan
pemesanan
kamar.
2 Harga yang
ditawarkan
0 1 9 41 130 843
dapat diterima
oleh tamu.

61
3 Harga yang
ditawarkan
mampu
bersaing 0 0 8 30 138 834
dengan industri
perhotelan
serupa.
4 Harga produk
dan layanan
kamar yang
0 0 4 42 146 910
ditawarkan
sesuai dengan
yang diberikan.
5 Harga yang
ditetapkan
sesuai dengan
jenis kamar 0 0 5 43 134 857
yang
ditawarkan
oleh hotel.
6 Penawaran
paket produk
atau layanan
hotel lainnya 0 1 9 39 133 850
sesuai dengan
harga yang
ditetapkan
Sumber : Hasil Pengolahan Data (Data diolah)

Nilai rata – ratanya adalah :


816 + 843 + 834 + 910 + 857 + 850
= 425,83
10

62
425,83
Rata – rata penilaian individu adalah : =4,26
100

Tabel 4.10
Kriteria Rentangan
Kriteria Rentangan

Sangat Tidak Setuju 0,50 - 1,40

Tidak Setuju 1,41 - 2,30

Netral 2,31 - 3,20

Setuju 3,21 - 4,10

Sangat Setuju 4,11 - 5,00


Sumber: Hasil pengolahan data (data diolah)

Tabel 4.11
Perhitungan Bobot dan Nilai Dimensi Kualitas Pelayanan
Aspek/Dimensi Bobot (n1) Nilai (X1) n1 X1
Kualitas Produk 20 4,27 85,4
Pelayanan saat di Kamar 20 4,25 85
Proses Transaksi 20 4,25 85
Ketersediaan Produk 20 4,21 84,2
Harga yang Terjangkau 20 4,26 85,2
Total 100 424,8

Σ𝑛1X1 424,8
Indeks Kepuasan Tamu: X = Σ𝑛1 = 100 = 4,25
Dengan tingkat rata-rata kepuasan tamu yang berjumlah 4,25 maka dapat

diketahui bahwa wisatwan domestik yang menginap sangat setuju dan merasa puas

terhadap kamar atau akomodasi yang di berikan oleh hotel luxury brand dalam hal ini

pada Hotel Ritz Carlton Bali dan Sofitel Bali Nusa Dua Resort. Dengan kata lain, kamar

63
hotel yang diberikan oleh hotel luxury brand memuaskan bagi wisatawan domestik

yang pernah menginap.

64
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dengan dilakukannya kegiatan penelitian analisis guest satisfaction

wisatawan domestik mengenai kamar hotel luxury brand di Kawasan Nusa Dua,

didapatkan dari hasil kuesioner dengan responden sebanyak 100 orang dengan

objek penelitian menggunakan hotel The Ritz - Carlton, Bali dan Sofitel Beach

Resort Nusa Dua. Dari 100 responden yang pernah menginap dari kedua hotel

tersebut dengan mengukur menggunakan dimensi kualitas produk (X1), Pelayanan

saat di Kamar (X2), Proses Transaksi (X3), Ketersediaan Produk (X4), Harga yang

Terjangkau (X5). Dengan menguji uji validitas ditemukan bahwa hasil validitas

dari 5 dimensi tersebut menghasilkan hasil yang valid yang rtabel sebesar 0,1966

dan uji reliabilitas dengan menggunakan nilai cronbach’s alpha dengan ketentuan

nilai minimal yaitu 0,6. Hasil dari uji reliabilitas lebih besar 0,6 dan dari dimensi

yang duji menghasilkan reliabilitas.

Dengan tingkat rata-rata kepuasan tamu yang berjumlah 4,25 dari 5,00

sebagai nilai tertinggi, maka dapat diketahui bahwa wisatwan domestik yang

menginap sangat setuju dan merasa puas terhadap kamar atau akomodasi yang di

berikan oleh hotel luxury brand dalam hal ini pada Hotel Ritz Carlton Bali dan

Sofitel Bali Nusa Dua Resort. Dengan kata lain, kamar hotel yang diberikan oleh

hotel luxury brand memuaskan bagi wisatawan domestik yang pernah menginap.

65
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang dapat kita

diberikan untuk meningkatkan kepuasan tamu wisatawan domestik terkait kamar hotel

luxury brand di kawasan Nusa Dua yaitu memperhatikan dalam meningkatkan kualitas

pelayanan tamu. Memperbarui dan meningkatkan fasilitas kamar agar memastikan

bahwa fasilitas kamar memenuhi standar luxury brand dan memberikan kenyamanan

maksimal kepada tamu. Membuat Desain interior kamar yang menarik dan

mencerminkan elemen-elemen luxury brand harus diperhatikan. Melakukan sebuah

survei kepuasan tamu secara teratur untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

hotel dalam hal kamar dan pelayanan. Dengan demikian, dapat mengambil tindakan

perbaikan yang sesuai untuk meningkatkan pengalaman tamu. Membangun hubungan

yang baik dengan tamu secara terus menerus melalui media sosial, email, atau sistem

umpan balik untuk mendapatkan masukan dari tamu tentang kamar dan pelayanan,

serta meresponsnya dengan cepat.

66
Daftar Pustaka
Arnould, P., and Zinkhan, 2002. Consumer satisfaction. Consumers. New York: The

McGraw-Hill Companies, 614- 653.

Anselmsson, J., Bondesson, N., and Johansson, U. (2014) “Brand image and

customers’Kesediaan Wisatawan Membayar a price premium for food brands”.

Assauri, S., 2003. Customer Service yang Baik Landasan Pencapaian Customer

Satisfaction. Usahawan. No.01 Th. XXXII (Januari), pp.25-30.

Band, W.A. 1991. Creating Value for Customers, Designing and Implementing A Total

Corporate Strategy. Jihn wiley and sons inc. New York.

Berry LL, Zeithaml VA, Parasuraman, 1990. A. Quality counts in services too. Bus

Horiz; 28:44 – 52 (May/ June).

Biswas, Aindrila. (2016). A Study of Consumers’ Kesediaan Wisatawan Membayar for

Green Products. Journal of Advanced Management Science Vol. 4, No. 3, May

2016 doi: 10.12720.

Bowen, JT. and Chen SL. 1995, “The Relationship Between Customer Loyality and

Customer Satisfaction. International of Contemporary Hospitality

Management. Vol. 13 No. 5.

Duffy, Jo Ann M. and Alice A. Ketchand, 2008, An Examining the Role of Service

Quality in Overall Service Satisfaction. Journal of Managerial Issues, Vol

10. No.2.

67
Dutka, Alan, 1994, AMA Handbook for Customer Satisfaction: A Complete Guidance

to Research, Planning and Implementation, NTC Bussiness Books,

Lincolnwood, Illionis.

Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen, Semarang: Penerbit

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gronroos, C, 2000, “Service quality: the six criteria of good perceived servise quality”,

Review of Business, Vol.9, Winter, pp. 10-13.

Gurau, C. and Ranchhod, A. (2005). International green marketing: a comparative

study of British and Romanian firms. International Marketing Review, Vol. 22

No. 5, pp. 547-561.

Grujic, S., Grujic, R., Petrovic, D., and Gajic, J. (2013) Knowledge of food quality and

additives and its impact on food preference. Academy Science, Politics,

Technology.12 (2), 215-222.

Irawan, H., 1999. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Elex Media Komputin- do.

Hoch, S.J., dan Deighton, J., 2009, “Managing What Consumers Learn from

Experience”, Journal of Marketing, Vol. 53, No. 2: 1 – 20.

Hu, H; J. Kandampully; and T.D. Juwa- heer (2009), “Relationship and Impacts of

Service Quality, Perceived Value, Customer Satisfaction, and Global

Edition. 14 Edition, Pearson Education.

Mowen, J.C., 1995, Consumer Behavior, Fourth Edition, International Edi- tion,

Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc.

68
Oliver, R. L. 1997. Satisfaction: A behavioral perspective on the consumer. New York:

McGraw- Hill.

Parasuraman, A. 2001. The Behavioral Consequenses of Service Quality. Journal of

Marketing. Vol. 60.s

Widiantari, Ni Kadek Desi. & Trimurti, Christimulia Purnama. 2017. Faktor – Faktor

Yang Mempengaruhi Wisatawan Menginap di Karma Royal Resort

Candidasa, Karangasem – Bali. Universitas Dhyana Pura

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. CV Alvabeta, Bandung. Sumarwan, Ujang.

2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa

Pasar. Jilid I. Jakarta : Rineka Cipta

Setiawan, Supriadi. 2011. Loyalitas Pelanggan Jasa. Penerbit IPB Press, Bogor

Suyaga, A.A.Ngr Yudi Darma. 2015. Faktor – Faktor Yang Mempertimbangkan

Wisatawan Domestik Menginap di The Harmony Legian Hotel. Bali : Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

69
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

“Analisis Guest Satisfaction Wisatawan Domestik Mengenai Kamar Hotel

Luxury Brand di Kawasan Nusa Dua”

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner

ini merupakan kuesioner yang penulis susun dalam rangka pelaksanaan penelitian.

Jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan

maupun jabatan, mengingat kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara/I akan kami jaga

dengan sangat baik.

Silahkan isi bagian yang kosong dan berikan tanda centang (√) sebagai jawaban

anda.

1. Identitas Responden

Isilah identitas diri saudara dengan keadaan yang sebenarnya:

a) Nama Responden:

b) Asal Provinsi:

c) Umur:

o 20 s/d 25 tahun

o 26 s/d 30 tahun

o 31 s/d 35 tahun

o 36 s/d 40 tahun

o 45 s/d 50 tahun

70
o > 50 tahun

d) Jenis Kelamin:

o Laki-laki

o Perempuan

e) Pendidikan Terakhir:

o SMA / Sederajat

o Diploma

o Sarjana

o Magister

o Doktoral

o Lain-lain ............

f) Pekerjaan Utama:

o Pelajar / Mahasiswa

o PNS / TNI / POLRI

o Pegawai Swasta

o Wirausaha

o Lainnya……….

g) Dibawah ini, apakah anda pernah menginap di Hotel Luxury bintang 5

Kawasan Nusa Dua ?

o The Ritz Carlton Bali

o Sofitel Bali Nusa Dua Resort

o Keduanya

71
h) Berapa Kali Menginap di Hotel Kawasan Nusa Dua (The Ritz Carlton Bali) ?

o 1 Kali

o 2 – 4 Kali

o >4 Kali

o Tidak Pernah

i) Berapa Kali Menginap di Hotel Kawasan Nusa Dua (Sofitel Bali Nusa Dua)

o 1 Kali

o 2 – 4 Kali

o >4 Kali

o Tidak Pernah

j) Lama Menginap di Hotel Kawasan Nusa Dua (The Ritz Carlton Bali) ?

o 1 Hari

o 2 Hari – 7 Hari

o Lebih dari Seminggu

k) Lama Menginap di Hotel Kawasan Nusa Dua (Sofitel Bali Nusa Dua Resort)

o 1 Hari

o 2 Hari – 7 Hari

o Lebih dari Seminggu

72
l) Kapan terakhir anda menginap di Hotel Luxury bintang 5 kawasan Nusa Dua

(The Ritz Carlton Bali) ?

o < 1 Tahun Terakhir

o > ! Tahun Terakhir

o Tidak Pernah

m) Kapan terakhir anda menginap di Hotel Luxury bintang 5 kawasan Nusa Dua

(Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort) ?

o < 1 Tahun Terakhir

o > ! Tahun Terakhir

o Tidak Pernah

n) Tujuan anda pernah menginap di Hotel Luxury bintang 5 Kawasan Nusa

Dua ( The Ritz Carlton Bali) ?

o Liburan

o MICE, Event, dan Wedding

o Bisnis

o) Tujuan anda pernah menginap di Hotel Luxury bintang 5 Kawasan Nusa

Dua (Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort) ?

o Liburan

o MICE, Event, dan Wedding

o Bisnis

p) Mengetahui Informasi tentang Hotel Kawasan Nusa Dua (The Ritz Carlton

Bali) dari?

73
o Keluarga

o Teman atau Kerabat

o Media Sosial

o Lainnya………

q) Mengetahui Informasi tentang Hotel Kawasan Nusa Dua (Sofitel Bali Nusa

Dua Resort) dari?

o Keluarga

o Teman atau Kerabat

o Media Sosial

o Lainnya………

r) Apa saja aktivitas yang dilakukan selama menginap di Hotel Kawasan Nusa

Dua (The Ritz Carlton Bali)?

o Beristirahat di Kamar Hotel

o Mengikuti Resort Activities

o Mencoba Food and Beverages di Resort

o Lainnya….

s) Apa saja aktivitas yang dilakukan selama menginap di Hotel Kawasan Nusa

Dua (Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort)?

o Beristirahat di Kamar Hotel

o Mengikuti Resort Activities

o Mencoba Food and Beverages di Resort

o Lainnya….

74
t) Pengalaman apa yang paling tidak terlupakan selama menginap di Hotel

Kawasan Nusa Dua (The Ritz Carlton Bali)?

o ……

o Tidak Pernah Menginap

u) Pengalaman apa yang paling tidak terlupakan selama menginap di Hotel

Kawasan Nusa Dua (The Ritz Carlton Bali)?

o …….

o Tidak Pernah Menginap

2. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban

Bapak/Ibu/Saudara/I:

a) Sangat Setuju (SS)

b) Setuju (S)

c) Netral (N)

d) Tidak Setuju (TS)

e) Sangat Tidak Setuju (STS)

3. Variabel Guest Satisfaction

75
Variabel Guest Satisfaction Pilihan Jawaban

Dimensi Indikator (SS (S (N (TS (STS

) ) ) ) )

1. Kualitas pemandangan yang


baik yang terlihat dari kamar
2. Kamar yang diberikan sesuai
dengan harga yang
dibayarkan.
Kualitas
3. Kualitas bahan dari produk
Produk (X1)
yang terdapat di kamar sangat
baik.
4. Kondisi keadaan kamar dan
fasilitias di dalamnya terjaga
dengan baik.
5. Pelayanan yang diberikan
sesuai dengan kamar hotel
yang dipesan.
6. Staff hotel selalu menawarkan
promosi produk ketika escort
Pelayanan
ke kamar tamu.
saat
7. Produk yang diberikan saat
Dikamar
pelayanan, sesuai dengan
(X2)
produk yang ditawarkan.
8. Penyelesaian masalah atau
solusi yang diberikan oleh
staff hotel dilakukan dengan
baik.

76
Variabel Guest Satisfaction Pilihan Jawaban

Dimensi Indikator (SS (S (N (TS (STS

) ) ) ) )

9. Proses pembayaran kamar


yang dibeli mudah dilakukan.
10. Kecepatan saat melakukan
proses transaksi di hotel
Proses sangat efektif.
Transaksi 11. Teknologi dan inovasi yang
(X3) digunakan saat proses
transaksi sangat praktis
12. Pengarahan oleh staff hotel
saat proses transaksi
dilakukan dengan baik
13. Selalu mendapatkan kamar
ketika melakukan pemesanan.
14. Tidak terlalu menunggu lama
untuk menerima produk atau
layanan, ketika melakukan
Ketersediaa
pemesanan di kamar hotel.
n Produk
15. Kecepatan untuk memperoleh
(X4)
produk yang diinginkan.
16. Produk yang diingikan sudah
sesuai dengan keinginan.
17. Produk dan layanan yang
disediakan sudah memuaskan
.

77
Variabel Guest Satisfaction Pilihan Jawaban

Dimensi Indikator (SS (S (N (TS (STS

) ) ) ) )

18. Selalu mendapatkan diskon


atau harga promo ketika
melakukan pemesanan
kamar.
19. Harga yang ditawarkan dapat
diterima oleh tamu.
20. Harga yang ditawarkan
mampu bersaing dengan
Harga yang industri perhotelan serupa.
Terjangkau 21. Harga produk dan layanan
(X5) kamar yang ditawarkan sesuai
dengan yang diberikan.
22. Harga yang ditetapkan sesuai
dengan jenis kamar yang
ditawarkan oleh hotel.
23. Penawaran paket produk atau
layanan hotel lainnya sesuai
dengan
harga yang ditetapkan
Pertanyaan Terbuka

Dalam upaya peningkatan dan pengembangan Hotel Luxury Bintang 5 di Kawasan

Nusa Dua (The Ritz Carlton Bali dan atau Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort) ke

depannya, maka mohon bersedia memberikan dukungan baik berupa saran dan atau

78
masukan sesuai dengan kondisi aktual yang Saudara/I amati dan atau rasakan ketika

menginap di (The Ritz Carlton Bali dan atau Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort).

1. Untuk hotel apa?

Jawab:

2. Adakah hal yang kurang berkenan selama Saudara/I menginap di Hotel Luxury

Bintang 5 di Kawasan Nusa Dua (The Ritz Carlton Bali dan atau Sofitel Bali

Nusa Dua Beach Resort)? Jika ada, mohon dapat menuliskan hal tersebut.

Jawab:

3. Saran dan atau masukan untuk perbaikan ke depannya:

Jawab:

79

Anda mungkin juga menyukai