Anda di halaman 1dari 64

SKRIPSI

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP


TINGKAT HUNIAN KAMAR LV8
RESORT HOTEL CANGGU

Oleh:
I GUSTI NGURAH AGUNG NUGRAHA SATRIA WIBAWA

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN MANAJEMEN PERHOTELAN


INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL
DENPASAR
2023
SKRIPSI

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP


TINGKAT HUNIAN KAMAR LV8
RESORT HOTEL CANGGU

Oleh:
NAMA : I GUSTI NGURAH AGUNG NUGRAHA SATRIA WIBAWA
NIM : 19211155

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN MANAJEMEN PERHOTELAN


INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL
DENPASAR
2023

i
SKRIPSI

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP


TINGKAT HUNIAN KAMAR LV8
RESORT HOTEL CANGGU

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
dari Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Perhotelan
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Oleh:
NAMA : I GUSTI NGURAH AGUNG NUGRAHA SATRIA WIBAWA
NIM : 19211155

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN MANAJEMEN PERHOTELAN


INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL
DENPASAR
2023

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui pada:

Tim Pembimbing Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor IPB Internasional No.
005.13/AK.205/IPBI/V/2023 Tanggal 25 Mei 2023

Pembimbing 1 :
Febianti, S.E., M.Par., M.Pro. ……
NIDN 0820028701

Pembimbing 2 :
I Gede Dirga Surya Arya Widhyandanta, S.S.T., M.Si. ……
NIDN 0809079102

Mengetahui,
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
Kaprodi D4 Manajemen Perhotelan

Dr. Putu Eka Wirawan, SST.Par.M.Par.


NIDN 0805058101

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diujikan pada:


Selasa, 20 Juni 2023

Tim Penguji Skripsi Berdasarkan Surat Keputusan


Rektor IPBI Internasional No. 02/AK.205/IPBI/VI/2023
Tanggal 13 Juni 2023

Penguji 1 : Dika Pranadwipa Koeswiryono, S.Pd., M.Pd


NIDN 0805068901 ………

Penguji 2 : Ni Luh Gde Sari Dewi Astuti, SST.Par., M.M


NIDN 0817069102 ………

Penguji 3 : Utik Kuntariati, S.S., M.Pd


NIDN 0811017801 ………

Mengetahui,

Rektor Kaprodi
IPB Internasional D4 Manajemen Perhotelan

Dr. I Made Sudjana, S.E., M.M. Dr. Putu Eka Wirawan, SST.Par.M.Par.
NIDK 8820140017 NIDN 0805058101

iv
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : I Gusti Ngurah Agung Nugraha Satria Wibawa
NIM : 19211155
Program Studi : Diploma 4 Manajemen Perhotelan
Judul Skripsi : Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Tingkat
Hunian Kamar Lv8 Resort Hotel Canggu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari
terbukti terdapat unsur plagiasi pada sebagian atau keseluruhan karya ini, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.

Denpasar, 23 Mei 2023


Saya yang menyatakan,

I Gusti Ngurah Agung Nugraha Satria Wibawa

v
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan
judul “Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Tingkat Hunian Kamar Lv8 Resort
Hotel Canggu”. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktunya.
Penyusunan skripsi disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan jenjang pendidikan program studi sarjana terapan (Manajemen
Perhotelan) di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPB Internasional).
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini bukanlah
dengan usaha sendiri, melainkan juga ada beberapa pihak yang dengan tulus
mendukung dan memberikan tuntunan kepada peneliti. Oleh karena itu, perkenankan
peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Drs. I Nyoman Gede Astina, MPd.,CHT., CHA selaku Ketua
Yayasan Dharma Widya Ulangun.
2. Bapak Dr. I Made Sudjana, S.E., MM ., CHT., CHA selaku Rektor Institut
Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPB Internasional), yang telah
menyediakan fasilitas untuk penelitian mahasiswa.
3. Bapak Putu Eka Wirawan., SST.Par., M.Par selaku Ketua Program Studi
Sarjana Terapan Manajemen Perhotelan Institut Pariwisata dan Bisnis
Internasional.
4. Ibu Febianti, S.E., M.Par., M.Pro selaku dosen pembimbing I skripsi yang
telah membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak I Gede Dirga Surya Arya Widhyandanta, S.S.T., M.Si selaku dosen
pembimbing II skripsi yang yang telah membimbing dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff program studi Diploma IV Manajemen Perhotelan
yang memberikan pengalaman dan wawasan serta membantu mahasiswa/i
dalam menyelesaikan sebuah kendala yang bersangkut - paut dengan
kampus.
7. Kepada Ajik I Gusti Ngurah Anom Subagia, S.E dan Ibu I Gusti Ayu
Mirah Suastini, S.E selaku kedua orangtua peneliti yang telah senantiasa
mendukung, mendoakan dan memberikan dorongan yang begitu kuat
kepada penulis hingga detik ini.
8. Kepada I Gusti Ayu Diah Pramesti Dewi selaku kakak peneliti yang
senantiasa memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
9. Kepada Michaela Zaretta Naomi yang telah senantiasa selalu memberikan
semangat, motivasi, dan mendoakan penulis hingga saat ini.
10. Kepada diri saya sendiri karena telah mampu menyelesaikan skripsi yang
begitu sulit dan akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.

vi
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis telah berusaha untuk membuat yang
terbaik supaya mendapat hasil yang sempurna, akan tetapi penulis menyadari bahwa
pembuatan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan yang
ada pada penulis, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini maupun laporan-laporan selanjutnya.
Semoga skripsi ini berguna bagi peneliti dan pembaca.

Denpasar, 23 Mei 2023

I Gusti Ngurah Agung Nugraha Satria Wibawa

vii
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ................................................................................................... i


LEMBAR PRASYARAT GELAR ........................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .............................................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii
ABSTRAK ............................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 10
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 10
1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................ 10
1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................... 11
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 11
1.4.1 Manfaat Teoritis ......................................................................... 11
1.4.2 Manfaat Empiris ........................................................................ 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 13
2.1 Kajian Pustaka......................................................................................... 13
2.1.1 Hubungan Harga dengan Tingkat Hunian Kamar ...................... 13
2.1.2 Hubungan Promosi dengan Tingkat Hunian Kamar .................. 14
2.1.3 Hubungan Harga Promosi dengan Tingkat Hunian Kamar ...... 15
2.2 LandasanTeori ........................................................................................ 16
2.2.1 Harga .......................................................................................... 16
2.2.1.1 Pengertian Harga .......................................................... 16
2.2.1.2 Faktor Penetapan Harga ............................................... 17
2.2.1.3 Tujuan dalam Penetapan Harga.................................... 17
2.2.1.4 Strategi Penetapan Harga ............................................. 18
2.2.1.5 Metode Penetapan Harga ............................................. 20
2.2.1.6 Indikator Harga ............................................................ 25
2.2.2 Promosi ...................................................................................... 26
2.2.2.1 Pengertian Promosi ...................................................... 26

viii
2.2.2.2 Elemen Promosi .......................................................... 27
2.2.2.3 Indikator Promosi ........................................................ 31
2.2.3 Tingkat Hunian Kamar ............................................................... 32
2.2.3.1 Pengertian Tingkat Hunian Kamar ............................... 32
2.2.3.2 Indikator Tingkat Hunian Kamar ................................. 32
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................ 35
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 35
3.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 35
3.2.2 Waktu Penelitian ........................................................................ 37
3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 38
3.3.1 Jenis Data ................................................................................... 38
3.3.2 Sumber Data ............................................................................... 38
3.4 Populasi dan Sampel .............................................................................. 39
3.4.1 Populasi ...................................................................................... 39
3.4.2 Sampel ........................................................................................ 40
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................... 41
3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 42
3.6.1 Observasi .................................................................................... 42
3.6.2 Kuesioner .................................................................................... 42
3.6.3 Studi Kepustakaan ...................................................................... 42
3.7 Teknik Analisis Data .............................................................................. 43
3.7.1 Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 43
3.7.1.1 Uji Validitas ................................................................ 43
3.7.1.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 43
3.7.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 44
3.7.2.1 Uji Normalitas ............................................................. 44
3.7.2.2 Uji Heteroskedastisitas ................................................ 45
3.7.2.3 Uji Multikolinearitas ................................................... 46
3.7.3 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 46
3.7.4 Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ................................................... 47
3.7.5 Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 48
3.7.6 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ...................................................... 49
3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ................................................... 49

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 33


Gambar 3.1 Lokasi Lv8 Resort Hotel Canggu ................................................... 36

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Hotel di Provinsi Bali Tahun 2021 ........................................ 4


Tabel 1.2 Daftar Harga One Bedroom Suite Lv8 Resort Hotel Canggu ............ 6
Tabel 3.1 Timeline Penelitian ............................................................................ 37
Tabel 3.2 Kriteria Jawaban Responden .............................................................. 41
Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 51
Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 52
Tabel 4.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 52
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X1) ............................................ 53
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi (X2) ........................................ 54
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Hunian (Y) .............................. 54
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 55
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov ...................................................... 56
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 57
Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................. 58
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................. 58
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji t (Variabel Harga) ......................................... 60
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji t (Variabel Promosi) ...................................... 61
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Uji F .................................................................... 63
Tabel 4.15 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................. 64

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ........................................................................................ 75


Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Penelitian ....................................................... 77
Lampiran 3. Uji Validitas dan Realibilitas .......................................................... 81
Lampiran 4. Karateristik Responden................................................................... 84
Lampiran 5. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 85
Lampiran 6. Uji Regresi Linear Berganda .......................................................... 86
Lampiran 7. Contoh Pertanyaan Tamu Mengenai Promosi Yang Berlaku ......... 87
Lampiran 8. Foto E-flyer Promosi Lv8 Resort Hotel Canggu ............................ 88
Lampiran 9. Bukti Chat Kuesioner Dengan Salah Satu Tamu............................ 88
Lampiran 10. Bukti Mengisi Kuesioner Dengan Salah Satu Tamu ................... 89

xii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga dan promosi


terhadap tingkat hunian kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu. Penelitian ini memiliki
implikasi penting bagi Lv8 Resort Hotel Canggu dalam menentukan strategi
pemasaran yang tepat. Hotel dapat menyesuaikan harga mereka untuk menarik lebih
banyak tamu dan meningkatkan tingkat hunian kamar. Namun demikian, perlu
diperhatikan bahwa penyesuaian harga harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
mengorbankan profitabilitas hotel. Selain itu, promosi tetap penting untuk menarik
perhatian calon tamu, namun harus dipikirkan kembali strategi promosi yang tepat
agar lebih efektif dalam meningkatkan tingkat hunian kamar. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan alat
penelitian berupa kuesioner yang disebarkan kepada tamu hotel yang menginap di
periode Maret hingga April 2023. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
45 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel Canggu. Hal
ini berarti semakin baik harga yang ditawarkan maka semakin tinggi tingkat hunian
kamar. Selain itu, promosi juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel Canggu. Serta hasil penelitian
lainnya yaitu harga bersama dengan promosi memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap tingkat hunian kamar. Apabila kedua variabel bebas yaitu harga
dan promosi ini ditingkatkan, maka semakin tinggi pula tingkat hunian kamar di Lv8
Resort Hotel Canggu.
Kata Kunci : Harga, Promosi, Tingkat Hunian Kamar

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan era globalisasi yang semakin maju saat ini mengharuskan orang-

orang yang berniat memiliki usaha ataupun yang sudah memiliki usaha di berbagai

bidang industri, agar dapat selalu menjalankan usahanya dengan berbagai ide dan

disertai dengan melihat situasi saat ini yang sedang terjadi secara global. Apalagi

disaat ini keadaan dunia yang baru kembali pulih setelah terdampak virus corona

selama 2 tahun yang menyebabkan perekonomian dunia turun dari pada tahun-tahun

sebelumnya. Pemanfaatan ide yang kreatif dan positif serta dengan diimbangi dengan

melihat situasi yang sedang terjadi saat ini, dilakukan untuk mampu menarik

pelanggan yang banyak sehingga usaha dapat berjalan karena perekonomian yang

berputar. Cara agar dapat selalu menjalankan usaha tersebut dapat dilakukan dengan

memikirkan strategi pemasaran yang cocok bagi usaha mereka dan yang sedang

berkembang di situasi global saat ini. Berkaitan dengan hal tersebut, sebagaimana

yang disebutkan Kotler dan Amstrong (dalam Purbohastuti, 2021:2) hal tersebut

dinyatakan sebagai sebuah logika strategi pemasaran dimana seorang pengusaha atau

perusahaan berharap agar dapat menciptakan nilai bagi pelanggan atau customer

mereka sehingga dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.

Agar usaha dan perusahaan dapat selalu berjalan, maka seorang pengusaha akan

1
memikirkan dan membangun strategi yang tepat untuk dapat mengarahkan

perusahaannya ke arah yang positif.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6

mengatakan “perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau

berbadan usaha saja, yang dimiliki oleh perseorangan, persekutuan, badan hukum,

milik swasta, maupun milik negara yang memperkerjakan pekerja atau buruh dengan

membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain-lainnya.” Setiap perusahaan yang

dibangun dan dikembangkan tentu memiliki tujuan umum yang utama yaitu mencari

keuntungan sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan

tersebut, maka perusahaan perlu memikirkan strategi pemasaran yang tepat serta

mempersiapkan rencana dan strategi yang tepat pula untuk dapat mengarahkan

perusahaan tersebut sehingga mampu menghasilkan keuntungan. Perusahaan yang

menggunakan strategi pemasaran tersebut berasal dari berbagai bidang seperti

perdagangan, agraris, industri, dan jasa. Salah satu jenis usaha yang yang ingin

penulis ambil sebagai contoh adalah usaha yang bergerak di bidang industri dan jasa

yaitu industri pariwisata di Provinsi Bali.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 mengatakan bahwa,

“industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam

rangka menghasilkan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan

dalam penyelenggaraan pariwisata”. Industri pariwisata di Bali sudah cukup dikenal

mancanegara karena Bali menjadi salah satu provinsi yang sering dikunjungi oleh

wisatawan lokal maupun asing. Berdasarkan data dari Pusat Badan Statistik bulan

2
September tahun 2022, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia

mencapai 583,32 ribu naik 10.768,46 persen dibandingkan dengan kondisi September

2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu bulan Agustus tahun 2022,

jumlah kunjungan wisatawan juga mengalami peningkatan seebesar 5,50 persen.

Tercatat untuk bulan September 2022, wisatawan yang berkunjung ke Bali sebanyak

291,16 ribu dan naik 5,24 persen dibandingkan periode sebelumnya. Sekitar 59%

wisatawan berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk

tujuan bisnis. Dalam menunjang kegiatan liburan atau berbisnis, wisatawan biasanya

memerlukan dan menyewa sebuah akomodasi berupa penginapan, hotel, resort atau

villa.

Mengutip Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor KM.

94/HK. 103/MPPT – 87, pengertian akomodasi merupakan sebuah sarana untuk

menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan

makan dan minuman serta jasa-jasa lainnya. Salah satu akomodasi yang ingin penulis

teliti lebih dalam lagi yaitu akomodasi berupa hotel. Keputusan Menteri Pariwisata,

Pos, dan Telekomunikasi Nomor KM. 94/HK. 103/MPPT – 87 menyatakan bahwa

hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan, dan minum serta

jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial, serta memenuhi ketentuan

persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan menteri pariwisata ini. Dari pengertian

di atas dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan tempat yang menyediakan dan

menyewakan jasa pelayanan secara komersial untuk dapat mendukung aktivitas

3
wisawatan yang berkunjung. Dikarenakan aktivitas wisatawan yang berkunjung ke

pulau Bali semakin meningkat setiap tahunnya, keberadaan hotel yang memadai juga

diperlukan untuk mendukung aktivitas wisatawan yang berkunjung tersebut.

Tabel 1.1 Jumlah Hotel di Provinsi Bali Tahun 2021

Banyaknya Hotel Bintang Menurut Kelas dan


Kabupaten/Kota di Provinsi Bali
Kabupaten/Kota
Seluruh Kelas
Tahun 2021
Kab. Jembrana 5
Kab. Tabanan 3
Kab. Badung 308
Kab. Gianyar 31
Kab. Klungkung 3
Kab. Bangli 0
Kab. Karangasem 9
Kab. Buleleng 11
Kota Denpasar 33
Provinsi Bali 403

Sumber: https://bali.bps.go.id/indicator/16/222/2/banyaknya-hotel-bintang-menurut-

kelas-dan-kabupaten-kota-di-provinsi-bali.html (2022)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, pada tahun 2021 Provinsi

Bali memiliki total 403 hotel yang tersebar di antara beberapa kabupaten yang ada.

Kabupaten Badung memiliki jumlah hotel terbanyak dibandingkan dengan Kabupaten

lainnya yaitu total 308 hotel yang terdiri dari 60 hotel bintang 5, 102 hotel bintang 4,

119 hotel bintang 3, 26 hotel bintang 2, serta 1 hotel bintang 1.

Banyaknya keberadaan hotel di Kabupaten Badung Provinsi Bali,

mengakibatkan semakin ketatnya persaingan antara hotel yang satu dengan yang

4
lainnya dalam memasarkan produk, jasa, serta pelayanan yang ditawarkan. Ketatnya

persaingan ini juga akan memotivasi pengusaha hotel beserta jajaran manajemennya

untuk lebih berinovatif dan berkompetitif terutama dalam menentukan serta

menawarkan harga dan promosi kamar yang lebih baik. Selain ketatnya persaingan

karena banyaknya hotel di daerah Kabupaten Badung Bali, adanya masalah pandemi

juga menjadi salah satu faktor mengapa manajemen harus memikirkan harga dan

promosi yang sesuai dengan kebutuhan tamu di tengah situasi pandemi covid-19.

Konsep harga dan promosi termasuk dalam bauran pemasaran atau disebut marketing

mix. Pengertian bauran pemasaran atau marketing mix menurut Kotler dalam (Sinaga

& Sutrisna, 2016:3) adalah suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh

manajemen perusahaan atau pengusaha untuk mempengaruhi penjualannya. Bauran

pemasaran sendiri terdiri dari 5 unsur elemen yaitu price, place, promotion, people,

dan product. Dari 5 unsur tersebut, bauran pemasaran atau marketing mix adalah

sebuah konsep yang sangat diperlukan dalam sebuah industri pariwisata tidak

terkecuali perhotelan. Salah satu properti hotel yang sesuai dengan konsep bauran

pemasaran atau marketing mix ini adalah Lv8 Resort Hotel Canggu, yaitu sebuah

resort hotel yang terletak di daerah Canggu, kabupaten Badung, Provinsi Bali. Lv8

Resort Hotel Canggu selalu berusaha menawarkan harga dan promosi yang menarik

dalam upaya untuk menjaga serta meningkatkan tingkat hunian kamar yang dimiliki.

Harga sebagaimana yang disebutkan Alma dalam (Yulia Purnamasari,

2015:3), adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa

5
lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu

barang dan jasa sehingga menimbulkan kepuasan konsumen. Pengertian lainnya

mengenai harga menurut Kotler dan Armstrong dalam (Nurahman & Pratama

Indrianto, 2021:164) ialah penjumlahan berupa uang, dilakukan penagihan pada

sebuah barang ataupun pelayanan, dengan penilaian untuk menukarkan dari

pelanggannya, dengan perolehan kemanfaatan dari barang ataupun bentuk pelayanan.

Harga yang ditawarkan oleh Lv8 Resort Hotel Canggu masih cukup terjangkau

mengingat Lv8 Resort Hotel Canggu menawarkan tipe kamar suite.

Tabel 1.2 Daftar Harga One Bedroom Suite di Lv8 Resort Hotel Canggu

Jenis Kamar Sumber Harga

One Bedroom Suite Traveloka IDR 1.800.000

One Bedroom Suite Tiket.com IDR 1.700.000

One Bedroom Suite Booking.com IDR 1.800.000

One Bedroom Suite Website Lv8 Resort Hotel IDR 1.640.520

Sumber: www.traveloka.com , www.tiket.com , www.booking.com ,

www.lv8bali.com (2022)

Berdasarkan data di atas, harga kamar One Bedroom Suite di Lv8 Resort Hotel

Canggu masih memiliki harga yang standar dan mampu bersaing dengan hotel

lainnya. Mengingat tipe kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu merupakan tipe Suite

Room yang sudah memiliki fasilitas ruang tamu. Bahkan harga yang ditawarkan di

6
website Lv8 Resort Hotel itu sendiri lebih terjangkau dibandingkan harga dari OTA

(Online Travel Agent).

Karena adanya tujuan untuk meningkatkan tingkat hunian kamar, maka Lv8

Resort Hotel Canggu menetapkan harga yang tercantum seperti tabel di atas yang

diharapkan dapat bersaing secara profesional dengan hotel-hotel lainnya. Harga di

atas merupakan harga terbaru yang ditawarkan oleh Lv8 Resort Hotel Canggu, namun

harga di atas sempat menurun cukup drastis hingga hampir 50% saat pandemi. Hal ini

dikarenakan pihak manajemen perlu menyesuaikan kembali harga dengan demand

yang ada saat situasi pandemi. Penurunan harga juga dilakukan agar tingkat hunian

kamar hotel masih terisi sehingga perekonomian di hotel dapat selalu berputar dan

aktivitas di hotel selalu dapat berjalan di tengah keadaan pandemi. Setelah keadaan

pandemi yang perlahan mulai pulih, pihak manajemen mulai menaikan kembali harga

secara perlahan hingga saat ini harga kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu sudah

menyentuh angka sesuai yang ada di tabel di atas. Karena harga yang perlahan mulai

naik saat ini, masih ditemukannya beberapa tamu yang menghubungi bagian Elvis

Digital Butler Lv8 Resort Hotel Canggu untuk menanyakan promosi yang ada.

Gambar yang tertera di lampiran 7 merupakan salah satu percakapan antara tamu

dengan pihak Elvis Digital Butler Lv8 Resort Hotel Canggu. Walaupun harga yang

ditawarkan di website resmi hotel sudah lebih terjangkau dibandingkan OTA lainnya,

namun masih ada beberapa tamu yang menanyakan promosi harga yang ada di Lv8

Resort Hotel Canggu itu sendiri. Maka dari itu, pihak manajemen Lv8 Resort Hotel

Canggu memutuskan untuk membuat dan menawarkan promosi kepada tamu yang

7
ingin melakukan reservasi kamar dengan direct langsung menggunakan harga hotel.

Terkait hal tersebut maka dilakukanlah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

(Nalle dkk., 2020) yang menemukan bahwa harga tidak memberikan dampak

signifikan terhadap tingkat hunian kamar hotel. Berbeda dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh I Nyoman Agus Sastrawan, I Wayan Astawa, A .A .I. Ngr. Dyah

Prami (2021) yang menyatakan bahwa harga memiliki pengaruh positif terhadap

tingkat hunian kamar hotel.

Promosi yang dibuat dan ditawarkan oleh Lv8 Resort Hotel Canggu kepada tamu

selalu berbeda setiap bulannya. Promosi seperti yang disebutkan oleh Kotler dan

Armstrong (dalam Johny, dkk 2019:129) merupakan kegiatan yang

mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen

untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan gambar yang tertera di lampiran 8, Lv8

Resort Hotel Canggu selalu membuat promosi yang berbeda-beda dengan harga yang

masih menyesuaikan kebutuhan tamu (demand). Harga-harga promosi di atas

dimaksudkan juga untuk mencari serta mendapatkan tamu yang sebanyak-banyaknya

agar tingkat hunian kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu selalu tinggi. Pihak

manajemen juga mulai membuat promosi-promosi harga saat pandemi covid-19

masih menyebar. Promosi-promosi ini diciptakan agar tingkat hunian kamar terisi

sehingga revenue dari hotel masih tercapai dan kegiatan operasional hotel dapat

berjalan. Harga promosi yang dibuat mulai dari harga harian, minimal menginap 2

malam, mingguan, dan bulanan.

8
Contoh promosi di lampiran 8 , ditawarkan Lv8 Resort Hotel Canggu melalui

pelayanan WhatsApp business Elvis Digital Butler Lv8 Resort Hotel Canggu. Elvis

Digital Butler Lv8 Resort Hotel Canggu ditugaskan untuk membantu tamu dalam

melakukan reservasi kamar dimana harga yang digunakan adalah harga yang direct

langsung menggunakan harga hotel seperti website hotel atau harga promosi yang

ada. Oleh karena itu, selain menerima reservasi melalui OTA, Lv8 Resort Hotel

Canggu juga berfokus dalam mencari tamu yang ingin melakukan reservasi

menggunakan harga hotel dalam upaya membantu meningkatkan tingkat hunian

kamar. Dengan tingginya tingkat hunian kamar hotel, maka pendapatan atau revenue

yang diterima hotel juga akan tinggi. Jika pendapatan hotel tinggi maka perputaran

ekonomi juga akan berjalan dengan baik yang dimana pengeluaran hotel masih dapat

dicover oleh pendapatan yang didapatkan hotel. Pengertian tingkat hunian kamar

hotel dapat didefinisikan sebagai jumlah kamar yang sedang dihuni (occupied) oleh

tamu dibandingkan dengan jumlah seluruh kamar yang tersedia di hotel dalam bentuk

persen.

Setelah dipublikasikannya harga promosi “Wet Season Flash Sale” untuk bulan

November, pihak Elvis Digital Butler dapat menjual promosi tersebut sebanyak 70

reservasi kamar dan hal ini tentunya memiliki pengaruh terhadap tingkat hunian

kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu. Hal ini tentu searah dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Puspitasari Muslimin Nganro (2020) yang menyatakan bahwa

promosi memiliki pengaruh dan signifikan terhadap tingkat hunian kamar hotel.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian lainnya yaitu oleh Alvira Dhela (2021)

9
yang menemukan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap tingkat hunian

kamar hotel.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditemukan bahwa selain harga, promosi

juga dapat mempengaruhi tingkat hunian kamar hotel di Lv8 Resort Hotel Canggu.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengangkat hal tersebut menjadi bahan

penelitian dengan judul Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Tingkat Hunian

Kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagi berikut:

1. Apakah harga memiliki pengaruh terhadap tingkat hunian kamar di Lv8

Resort Hotel Canggu?

2. Apakah promosi memiliki pengaruh terhadap tingkat hunian kamar di Lv8

Resort Hotel Canggu?

3. Apakah harga dan promosi memiliki pengaruh terhadap tingkat hunian kamar

di Lv8 Resort Hotel Canggu?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum, dilakukan penelitian ini adalah agar mengetahui tentang

bagaimana dengan adanya atau tidak pengaruh harga dan promosi terhadap tingkat

hunian kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu.

10
1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh harga yang diberikan terhadap tingkat hunian

kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu.

2. Untuk mengetahui pengaruh promosi yang ditawarkan terhadap tingkat

hunian kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga dan promosi terhadap tingkat hunian

kamar di Lv8 Resort Hotel Canggu.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait.

Berikut adalah manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis:

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan pembelajaran,

pemahaman, dan wawasan bagi penulis untuk usaha pengimplementasian

teori pembelajaran yang didapatkan selama ini.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan tambahan bagi

peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam kajian dan konteks

yang sama.

1.4.2. Manfaat Empiris

a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan saran untuk Lv8 Resort Hotel

Canggu agar dapat meningkatkan pelayanannya di bidang jasa sesuai dengan

variabel yang diteliti.

11
b. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, manajemen hotel dapat

meningkatkan kembali usaha dalam menciptakan harga dan promosi yang

sesuai untuk dapat meningkatkan tingkat hunian kamar.

12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Hubungan Antara Harga Terhadap Tingkat Hunian Kamar

Menurut Sastrawan, Astawa, dan Dyah (2021) dalam penelitiannya yang

berjudul “Pengaruh Harga dan Lokasi Terhadap Tingkat Hunian Quest Hotel San

Denpasar” menemukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat hunian kamar. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil penelitian di

mana nilai koefisien regresi untuk variabel harga tercatat sebesar 0,491 dan nilai

signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal tersebut menunjukkan

bahwa harga berpengaruh positif terhadap tingkat hunian di Quest Hotel San

Denpasar. Penelitian lainnya yang pernah dilakukan oleh Puspitasari Muslimin

Nganro (2020) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penetapan Harga

dan Promosi Terhadap Tingkat Hunian Kamar Hotel Idea’s Bandung”, juga

menemukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

hunian kamar. Pengaruh harga terhadap tingkat hunian kamar ditunjukkan oleh

nilai thitung > ttabel atau 6,582 > 1,984 dengan nilai Sig 0,000 < 0,05. Namun,

hasil temuan yang berbeda ditemukan oleh penelitian yang dilakukan oleh

Faldio, Fanggidae, dan Paulina (2022) dalam penelitiannya yang berjudul

“Analisa Harga Terhadap Tingkat Hunian Hotel dalam Mendukung Industri

13
Pariwasa di Kupang” menemukan bahwa harga berpengaruh negatif atau tidak

signifikan terhadap tingkat hunian kamar. Hal ini terlihat dari perbandingan

harga 3 hotel yang ada di Kupang dimana hotel yang memiliki harga kamar lebih

mahal, tingkat hunian kamarnya lebih tinggi dibandingkan dengan hotel yang

memilihi harga lebih murah.

Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang

dilaksanakan, perbedaannya terletak pada jumlah responden, teknik pengambilan

sampel, waktu penelitian serta hasil dari penelitian dimana thitung sebesar 9,794

dengan sig 0,000 < 0,05. Persamaan yang dimiliki adalah variabel dependen

yang searah yaitu, tingkat hunian kamar.

2.1.2. Hubungan Antara Promosi Terhadap Tingkat Hunian Kamar

Menurut Alvira, Oktori, Doni, dan Eka (2021) terhadap penelitiannya

yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Tingkat Hunian Kamar Pada

Padjajaran Suite Resort & Conventional Hotel”, menemukan bahwa promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini

diperoleh berdasarkan hasil thitung sebesar 4.849 dengan nilai signifikansi 0,001

< 0,05 yang artinya promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap tingkat

hunian kamar. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian lainnya yang

dilakukan oleh Puspitasari Muslimin Nganro (2020) dalam penelitiannya yang

berjudul “Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Terhadap Tingkat Hunian

Kamar Hotel Idea’s Bandung”, menemukan bahwa bahwa promosi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap tingkat hunian kamar. Hasil ini diperoleh dari

14
nilai thitung > ttabel atau 3.733 > 1,984 dengan nilai Sig 0,000 < 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya promosi berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap tingkat hunian kamar hotel Ideas Bandung.

Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang

dilaksanakan, perbedaannya terletak pada jumlah responden, teknik pengambilan

sampel, waktu penelitian serta hasil dari penelitian dimana thitung sebesar

28,842 dengan sig 0,000 < 0,05. Persamaan yang dimiliki adalah variabel

dependen yang searah yaitu, tingkat hunian kamar.

2.1.3. Hubungan Antara Harga dan Promosi Terhadap Tingkat Hunian

Kamar

Menurut Puspitasari Muslimin Nganro (2020) dalam penelitiannya yang

berjudul “Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Terhadap Tingkat Hunian

Kamar Hotel Idea’s Bandung”, menemukan bahwa harga dan promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini

diperoleh berdasarkan perhitungan yang diperoleh uji secara simultan atau uji

statistik F, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 50,835 > 3,09 dan Sig

0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya dapat disimpulkan bahwa

penetapan harga dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

tingkat hunian kamar hotel Ideas Bandung.

Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang

dilaksanakan, perbedaannya terletak pada objek yang diteliti, kemudian variabel

independen yang digunakan, jumlah responden, teknik pengambilan sampel,

15
waktu penelitian, serta hasil penelitian dimana Fhitung = 581,121 dan sig 0,00.

Persamaan yang dimiliki adalah variabel dependen yang searah yaitu, tingkat

hunian kamar.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Harga

2.2.1.1. Pengertian Harga

Menurut yang disampaikan Alma (dalam Yulia Purnamasari, 2015:3),

adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya)

yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu

barang dan jasa sehingga menimbulkan kepuasan konsumen. Sedangkan

pengertian lainnya mengenai harga menurut Kotler dan Armstrong (dalam

Nurahman & Pratama Indrianto, 2021:164) ialah penjumlahan berupa uang,

dilakukan penagihan pada sebuah barang ataupun pelayanan, dengan penilaian

untuk menukarkan dari pelanggannya, dengan perolehan kemanfaatan dari

barang ataupun bentuk pelayanan. Harga merupakan elemen termudah dalam

program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan

komunikasi membutuhkan banyak waktu. Menurut Husein Umar (dalam Nurul

Faroh, 2017:5) harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan

oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

Sebagaimana yang disebutkan Tjiptono (dalam Nasution, 2019) harga adalah

16
satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengunaan suatu barang

atau jasa.

2.2.1.2. Faktor Penetapan Harga

Menurut Tjiptono yang disebutkan (dalam Halimah & Yanti, 2020:72)

ada 3 faktor yang mempengaruhi penetapan harga, yaitu:

1. Faktor – faktor internal:

a) Sasaran pemasaran

b) Strategi bauran pemasaran

c) Struktur biaya

d) Pertimbangan organisasi

2. Faktor – faktor eksternal:

a) Pasar dan permintaan

b) Persaingan

3. Faktor – faktor eksternal lainnya:

a) Kondisi ekonomi

b) Pedagang

c) Pemerintah

2.2.1.3. Tujuan dalam Penetapan Harga

Dalam menetapkan sebuah harga setiap perusahaan mempunyai

strategi dan tujuannya masing-masing, berikut adalah menurut pendapat

17
Indriyo Gitosudarmo (dalam Rizky NST & Yasin, 2014:138) menjelaskan ada

beberapa tujuan dalam penetapan harga sebagai berikut:

1. Mencapai target pengembalian investasi atau tingkat penjulan netto

suatu perusahaan.

2. Memaksimalkan profit.

3. Alat persaingan utama untuk perusahaan sejenis.

4. Menyeimbangkan harga itu sendiri.

5. Sebagai penentu market share karena dengan harga tertentu dapat

diperkirakan kenaikan atau penurunan penjualannya.

2.2.1.4. Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga yang disebutkan Poter (dalam Rahmadani,

2015:8) menjelaskan ada 3 strategi penetapan harga sebagai berikut:

1. Strategi Perusahaan dan Strategi Pemasaran

Jadi strategi perusahaan terutama memperhatikan pendistribusian

sumber daya yang ada pada daerah-daerah fungsional dan pasar

produk dalam upaya untuk memperoleh sustainable advantage

terhadap kompetitornya yaitu diferensiasi, fokus, dan kepemimpinan

harga. Strategi pemasaran, yang termasuk dalam strategi fungsional,

umumnya lebih terinci dan mempunyai jangka waktu yang lebih

pendek dibandingkan strategi perusahaan. Tujuan pengembangan

strategi fungsional adalah untuk mengkomunikasi tujuan jangka

pendek, menentukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk

18
mencapai tujuan jangka pendek, dan untuk menciptakan lingkungan

yang mendukung pencapaian tujuan tersebut. Strategi fungsional perlu

dikoordinasikan satu sama lain untuk menghindari terjadinya konflik

kepentingan dalam organisasi.

2. Karakteristik Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen

untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutan. Produk dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen

yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih

terinci konsep produk total meliputi barang, kemasan, mereka, label,

pelayanan, dan jaminan, yang mempunyai tujuan akhir untuk

mencapai kepuasan pelanggan.

3. Karakteristik Kompetitor

Terdapat lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan

suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan,

produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru.

Selain itu diperlukan juga informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain

meliputi, jumlah perusahaan dalam industri, ukuran relatif setiap

anggota dalam industri, diferensiasi produk, serta kemudahan untuk

memasuki industri yang bersangkutan.

19
2.2.1.5. Metode Penetapan Harga

Metode penetapan harga menurut Cravens (dalam Rahmadani,

2015:10) menjelaskan beberapa metode penetapan harga yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan

Merupakan suatu metode yang menekankan pada faktor-faktor

yang mempengaruhi selera dan preferansi pelanggan daripada faktor-

faktor seperti biaya, laba, dan persaingan. Permintaan pelanggan

sendiri didasarkan pada berbagai pertimbangan, diantaranya yaitu:

a. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)

b. Kemauan pelanggan untuk membeli

c. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni

menyangkut apakah produk tersebut merupakan simbol status

atau hanya produk yang digunakan sehari-hari

d. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan

e. Harga produk-produk substitusi

f. Pasar potensial bagi produk tersebut

g. Sifat persaingan non harga

h. Perilaku konsumen secara umum

i. Segmen-segmen dalam pasar

Paling sedikit terdapat tujuh metode penetapan harga yang termasuk

dalam metode penetapan harga berbasis permintaan, yaitu:

20
a. Skimming Pricing

Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi

bagi suatu produk baru atau inovasi dalam tahap perkenalan,

kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai

ketat. Strategi ini baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak

sensitif terhadap harga, tetapi lebih menekankan pertimbangan-

pertimbangan kualitas, inovasi, dan kemampuan produk tersebut

dalam memuaskan kebutuhan.

b. Penetration Pricing

Dalam Strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan suatu

produk baru dengan harga rendah dengan harapan akan dapat

memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu relatif

singkat. Tujuan dari strategi ini untuk mencapai skala ekonomis dan

mengurangi biaya per unit. Pada saat bersamaan strategi penetrasi

juga dapat mengurangi minat dan kemampuan pesaing karena harga

yang rendah menyebabkan marjin yang diperoleh setiap peusahaan

menjadi terbatas.

c. Prestige Pricing

Merupakan strategi menetapkan tingkat harga yang tinggi sehingga

konsumen yang sangat peduli dengan statusnya akan tertarik

dengan produk tersebut, dan kemudian membelinya. Sedangkan

apabila harga diturunkan sampai tingkat tertentu, maka permintaan

21
terhadap barang atau jasa tersebut akan turun. Produk-produk yang

sering dikaitkan dengan prestige pricing antara lain adalah permata,

berlian, mobil mewah, dan sebagainya.

d. Price Lining

Lebih banyak digunakan pada tingkat pengecer. Di sini, penjual

menentukan beberapa tingkatan harga pada semua barang yang

dijual. Sebagai contoh: sebuah toko yang menjual berbagai macam

sepatu dengan model, ukuran dan kualitas yang berbeda,

menentukan 3 tingkatan harga yaitu Rp. 30.000,-; Rp. 50.000,-; dan

Rp. 100.000, -. Hal ini akan memudahkan dalam pengambilan

keputusan bagi konsumen untuk membeli dengan harga yang sesuai

kemampuan keuangan mereka.

e. Odd-Even Pricing

Metode penetapan harga ini sering digunakan untuk penjualan

barang pada tingkat pengecer. Dalam metode ini, harga yang

ditetapkan dengan angka ganjil atau harga yang besarnya mendekati

jumlah genap tertentu. Misalnya harga Rp. 2.975 bagi sekelompok

konsumen tertentu masih beranggapan harga tersebut masih berada

dalam kisaran harga Rp 2.000-an.

f. Demand-Backward Pricing

Adalah penetapan harga dimana melalui proses berjalan ke

belakang, maksudnya perusahaan memperkirakan suatu tingkat

22
harga yang bersedia dibayar konsumen, kemudian perusahaan

menentukan margin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan

retailer. Setelah itu baru harga jualnya dapat ditentukan.

g. Bundle Pricing

Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu

harga paket. Metode ini didasarkan pada pandangan bahwa

konsumen lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara

keseluruhan daripada nilai masing-masing item secara individual.

Misalnya travel agency, menawarkan paket liburan yang mencakup

transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Metode ini memberikan

manfat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat

biaya total, sedangkan penjual dapat menekan biaya pemasarannya.

2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya

Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek

penawaran atau biaya bukan aspek permintaan. Harga ditentukan

berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan

jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya

overhead, dan laba. Metode penetapan harga berbasis biaya terdiri

dari:

a. Standard Markup Pricing

Merupakan penetapan harga yang ditentukan dengan jalan

menambahkan persentase (markup) tertentu dari biaya pada semua

23
item dalam suatu kelas produk. Persentase markup besarnya

bervariasi tergantung pada jenis produk yang dijual. Biasanya

produk yang tingkat perputarannya tinggi dikenakan markup yang

lebih kecil daripada produk yang tingkat perputarannya rendah.

b. Cost Plus Persentage of Cost Pricing

Merupakan penetapan harga yang ditentukan dengan jalan

menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi atau

kontruksi. Metode ini seringkali digunakan untuk menentukan

harga satu item atau hanya beberapa item. Misalnya suatu

perusahaan arsitektur menetapkan tarif sebesar 15% dari biaya

konstruksi sebuah rumah. Jadi, bila biaya konstruksi sebuah rumah

senilai Rp 100 juta dan fee arsitek sebesar 15% dari biaya

konstruksi (Rp 15 juta), maka harga akhirnya sebesar Rp 115 juta.

c. Cost Plust Fixed Fee Pricing

Metode ini banyak diterapkan dalam produk-produk yang sifatnya

sangat teknikal, seperti mobil, pesawat, atau satelit. Dalam strategi

ini, pemasok atau produsen akan mendapat ganti atas semua biaya

yang dikeluarkan, seberapapun besarnya. Tetapi produsen atau

pemasok tersebut hanya memperoleh fee tertentu sebagai laba yang

besarnya tergantung pada biaya final proyek tersebut yang

disepakati bersama.

3. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba

24
Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam

mpenetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target

volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase

terhadap penjualan atau investasi. Metode penetapan harga berbasis

laba ini terdiri dari target profit pricing, target return on sales pricing,

dan target return on investment pricing.

4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan

Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba,

harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang

dilakukan pesaing. Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri

dari customary pricing; above, at, or below market pricing; loss leader

pricing; dan sealed bid pricing.

2.2.1.6. Indikator Harga

Indikator harga yang disebutkan Kotler (dalam Amilia & Asmara Nst,

2017:663) yaitu terdiri dari:

a) Keterjangkauan harga

Harga yang terjangkau adalah harapan konsumen sebelum mereka

melakukan pembelian. Konsumen akan mencari produk-produk yang

harganya dapat mereka jangkau.

b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Untuk produk tertentu, biasanya konsumen tidak keberatan apabila

harus membeli dengan harga relatif mahal asalkan kualitas produknya

25
baik. Namun konsumen lebih menginginkan produk dengan harga

murah dan kualitasnya baik.

c) Daya saing harga

Perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan

mempertimbangkan harga produk yang dijual oleh pesaingya agar

produknya dapat bersaing di pasar.

2.2.2. Promosi

2.2.2.1. Pengertian Promosi

Pengertian promosi menurut Lupiyoadi (dalam Rheza, 2019:10)

merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang atau

perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan sebagai alat kepada

masyarakat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau

penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan. Pengertian promosi lainnya yang

disebutkan Kotler (dalam Rheza, 2019:10) menjelaskan bahwa kegiatan

promosi adalah aktifitas yang befungsi untuk meyakinkan pelanggan dengan

memperlihatkan produk atau jasa tersebut sehingga dapat membujuk pelanggan

untuk membelinya. Selain itu, sesuai yang disebutkan Hermawan (dalam

Rheza, 2019:11) promosi adalah salah satu prioritas dari beberapa kegiatan

pemasaran yang menginformasikan konsumen bahwa perusahaan meluncurkan

produk baru yang mendorong konsumen untuk melakukan kegiatan pengadaan.

26
2.2.2.2. Elemen Promosi

Menurut yang disebuttkan Kotler dan Amstrong (dalam Farisi &

Siregar, 2020:151) terdapat 4 elemen dari promosi itu sendiri meliputi:

1. Periklanan (advertising)

Menurut yang disampaikan Kotler (dalam Farisi & Siregar,

2020:151) periklanan merupakan menyampaikan pesan-pesan

penjualan yang diarahkan kepada masyarakat melalui cara-cara yang

persuasif yang bertujuan untuk menjual barang, jasa atau ide. Ada

beberapa tujuan dari periklanan seperti yang disebutkan Rismiati

(dalam Maghfur dkk., 2018), yaitu:

a) Iklan informasi

Iklan ini secara panjang lebar menerangkan produk dalam tahap

rintisan suatu produk untuk menciptakan permintaan pokok atas

kategori produk tertentu.

b) Iklan persuasi (membujuk)

Iklan ini penting dalam persaingan di mana sasaran perusahaan

adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

Kebanyakan iklan termasuk dalam kategori ini. Beberapa iklan

persuasif menjadi iklan perbandingan yang ingin menciptakan

superioritas salah satu merek melebihi merek lain.

c) Iklan pengingat

27
Iklan ini sangat penting untuk produk yang berada pada tahap

kedewasaan untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan

produk tersebut. Bentuk serupa iklan ini adalah iklan pemantapan

(reinforcement) yang berusaha meyakinkan pembeli bahwa mereka

mengambil pilihan yang tepat.

Fungsi periklanan menurut yang disampaikan oleh Swasta (dalam

Maghfur dkk., 2018) yaitu:

a) Memberikan informasi

Periklanan dapat memberi informasi lebih banyak dari pada alat

promosi yang lainnya baik mengenai produk, harga atau informasi

lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Dengan demikian

periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang atau jasa.

b) Membujuk atau mempengaruhi

Usaha membujuk di sini bahwa periklanan tidak hanya bersifat

memberi tahu saja melainkan juga mempengaruhi konsumen untuk

membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

c) Menciptakan kesan

Dalam hal ini periklanan didasarkan untuk berusaha menciptakan

kesan yang menarik, mengingat dalam pembelian barang atau jasa

terkadang orang tidak melakukan secara rasional tetapi lebih

terdorong untuk mempertahankan gengsi pada dirinya.

d) Memuaskan keinginannya

28
Dalam hal ini periklanan merupakan alat yang dipakai untuk

mencapai pertukaran yang saling memuaskan keinginannya.

e) Alat komunikasi

Periklanan merupakan alat komunikasi untuk membuka komunikasi

dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka

dapat terpenuhi dengan cara yang efektif dan efisien.

2. Penjualan perseorangan (personal selling)

Personal selling menurut yang disampaikan Menurut yang

disebuttkan Kotler dan Amstrong (dalam Farisi & Siregar, 2020:151)

adalah presentase langsung dalam percakapan dengan satu atau lebih

prospek pelanggan untuk keuntungan dalam membuat penjualan

personal selling memiliki beberapa keunggulan seperti yang

disebutkan Sutisna dalam (Kusniadji, 2017:178), diantaranya:

a) Personal selling melibatkan komunikasi secara langsung dengan

konsumen potensial, sehingga lebih bisa membujuk daripada alat

– alat promosi lain.

b) Proses komunikasi face to face menjadikan komunikasi potensial

lebih memperhatikan pesan dari komunikator.

c) Personal selling dapat mendesain cara penyampaian pesan yang

berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi audien.

29
d) Dalam personal selling terjadi komunikasi dua arah, sehingga

dapat memungkinkan adanya dialog interaktif antara salesperson

dengan konsumen.

e) Personal selling lebih memungkinkan untuk menyampaikan

pesan yang kompleks mengenai suatu produk yang tidak dapat

disampaikan melalui iklan.

Selain memiliki keunggulan, manfaat yang dapat diperoleh jika

menggunakan personal selling menurut yang disampaikan Hasan

(dalam Kusniadji, 2017:180) yaitu:

a) Personal confrontation

Mencakup hubungan yang dinamis, harmonis, langsung dan

interaktif antara dua pelanggan atau calon pelanggan atau lebih.

Pengamatan personal membentuk kemampuan untuk saling

menyesuaikan.

b) Cultivation

Memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari

hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. Penjualan

personal akan sangat efektif, apabila seller mengutamakan

kepentingan pelanggan guna mempertahankan hubungan pembelian

jangka penjang.

c) Response

30
Membuat calon pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan

pembicaraan seller.

3. Promosi penjualan (sales promotion)

Pengertian sales promotion menurut Kotler (dalam Farisi & Siregar,

2020:151) adalah keinginan menawarkan insentif dalam periode

tertentu untuk mendorong keinginan calon pelanggan, para penjual

atau perantara.

4. Hubungan masyarakat (public relation)

Public relation yang disebutkan oleh Kotler (dalam Farisi &

Siregar, 2020:151) adalah publicity, artinya menciptakan “good

relation” dengan public, agar masyarakat memilih image yang baik

terhadap perusahaan.

2.2.2.3. Indikator Promosi

Indikator yang mencirikan promosi yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu indikator yang disebutkan oleh Kotler dan Amstrong (dalam Hakim

dkk., 2019:19) , yaitu :

a) Jangkauan promosi.

b) Kuantitas penayangan iklan di media promosi.

c) Kualitas penyampaian pesan dalam penayangan iklan di media

promosi.

d) Daya tarik promosi.

31
2.2.3. Tingkat Hunian Kamar

2.2.3.1. Pengertian Tingkat Hunian Kamar

Menurut yang disebutkan Sugiarto (dalam Alwi dkk., 2019:296)

menerangkan bahwa tingkat hunian kamar adalah suatu keadaan sampai sejauh

mana jumlah kamar terjual jika diperbandingkan dengan seluruh jumlah kamar

yang tersedia. Pengertian tingkat hunian kamar seperti yang disampaikan

Damardjati (dalam Komala Dewi, 2022:878) adalah persentase dari kamar-

kamar yang terisi atau disewakan kepada tamu yang dibandingkan dengan

jumlah seluruh kamar yang disewakan, yang diperhitungkan dalam jangka

waktu, misalnya harian, bulanan, atau tahunan. Kemudian menurut yang

disampaikan oleh Shite (dalam Nalle dkk., 2020:4) mengatakan bahwa tingkat

hunian kamar dapat dihitung berdasarkan persentase, dengan menggunakan

cara jumlah kamar yang berpenghuni atau terisi dibagi dengan jumlah kamar

keseluruhan yang ditawarkan (room available) dan kemudian dikalikan seratus

persen (100%).

2.2.3.2. Indikator Tingkat Hunian Kamar

Indikator tingkat hunian kamar seperti yang disampaikan oleh Agung

Permana (dalam Puspitasari., 2020:192), indikator yang perlu diperhatikan

dalam meningkatkan tingkat hunian kamar antara lain adalah lokasi hotel dan

pelayanan hotel Berikut ini penjelasan tentang indikator yang mempengaruhi

tingkat hunian kamar, yaitu:

32
1) Lokasi hotel. Lokasi ini berperan sangat besar dalam keberhasilan

menarik minat tamu yang datang. Lokasi hotel yang strategis

memberikan keuntungan bagi pihak hotel karena pada umumnya

tamu mencari tempat untuk menginap yang berlokasi di kawasan

wisata, pusat perbelanjaan, pusat kota, pusat hiburan, dan memiliki

aksesbilitas yang tinggi dengan tempat-tempat seperti bandara.

2) Pelayanan hotel. Baik hotel ataupun vila menetapkan kriteria

pelayanan kepada tamu yang datang sehingga tamu merasa

diperhatikan dan mendapat pelayanan yang istimewa. Standar

pelayanan harus bersifat unik dan khas sehingga dapat memberikan

sentuhan yang mengesankan bagi para tamu yang menginap.

2.3. Kerangka Berpikir

X1 H1
(Harga)
H3 Y
(Tingkat Hunian
Kamar)
X2
H2
(Promosi)

Keterangan
: Pengaruh Simultan
: Pengaruh Parsial
2.3. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Sumber: Penulis (2022)

33
Melalui Gambar 2.1 terlihat bahwa hubungan dari sebab dan akibat suatu

variabel dapat mempengaruhi variabel yang lain, sehingga variabel bebas

(independent variable) adalah Harga (X1) dan Promosi (X2), sedangkan variabel

Tingkat Hunian Kamar merupakan variabel terikat (dependent variable) (Y).

Berdasarkan kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini maka dapat

dibangun hipotesis penelitian. Pengertian hipotesis seperti yang disebutkan

Sugiyono (dalam Ramdhani, 2019:82) merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis dalam penelitian ini

digunakan untuk menjawab sementara bagaimana pengaruh harga (X1) dan

promosi (X2) terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel Canggu. Adapun

rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

H1: Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

hunian kamar Lv8 Resort Hotel Canggu.

H2: Promosi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

hunian kamar Lv8 Resort Hotel Canggu.

H3: Harga dan promosi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel Canggu.

34
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbentuk asosiatif yaitu

untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

(Sugiyono, 2017). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh

harga (X1) dan promosi (X2) terhadap tingkat hunian kamar (Y) . Adapun rancangan

penelitian dalam penelitian ini yaitu menentukan masalah dan tujuan penelitian dari

judul skripsi ini yaitu Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Tingkat Hunian Kamrar

Lv8 Resort Hotel Canggu. Kemudian menentukan hipotesis yang ada dari variabel

penelitian X1 yaitu harga, X2 yaitu promosi, dan Y yaitu tingkat hunian kamar.

Kemudian akan dilakukannya pengujian hipotesis, menyusun pembahasan penelitian,

serta menarik simpulan dan saran.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lv8 Resort Hotel Canggu, yang berlokasi

di Jl. Subak Sari 13 No.69, Tibubeneng, Kec. Kuta Utara, Kabupaten

Badung, Bali 80361. Lokasi Lv8 Resort Hotel terletak di Pantai Berawa,

Canggu di utara Seminyak, yang tetap menjadi salah satu rahasia berharga

Bali. Sawah tersentuh meluas ke hamparan pantai yang merupakan salah

35
satu tempat surfing legendaris dunia. Ini adalah daerah yang tenang di

mana wisatawan dapat melarikan diri dari tekanan hidup modern. Hotel ini

sebagian besar sudah diatur pemandangannya menghadap ke depan Pantai

Berawa, Pantai Canggu, dan Batubelig Beach, Seminyak Kuta Utara. Ini

adalah pantai surganya orang-orang yang berselancar. Lv8 Resort Hotel

merupakan tempat ideal untuk single, pasangan, honeymooner dan

keluarga yang mencari pengalaman yang tak terlupakan. Alasan peneliti

memilih lokasi penelitian ini dikarenakan Lv8 Resort Hotel Canggu

merupakan tempat dimana penulis bekerja sehingga penulis sudah

mengetahui dengan benar fasilitas dan kegiatan yang ada di hotel ini.

Selain itu, Lv8 Resort Hotel Canggu juga tempat yang sesuai bagi penulis

dikarenakan Lv8 Resort Hotel Canggu melakukan langkah bauran

pemasaran yang cukup baik salah satunya dengan selalu membuat

promosi harga yang menarik dan berbeda-beda setiap bulannya.

Gambar 3.1 Lokasi Lv8 Resort Hotel Canggu

Sumber: www.google.com (2022)

36
3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sampai Juni

2023. Penelitian ini diawali dengan melakukan melakukan pengajuan

proposal penelitian. Kemudian peneliti melanjutkan dengan pengajuan

data ke hotel. Setelah data hasil penelitian terkumpul, peneliti melakukan

pengolahan data, kemudian melanjutkan ke tahap terakhir yaitu hasil

penelitian skripsi yang diujikan . Adapun timeline penelitian dapat dilihat

pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Timeline Penelitian


Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1.
Proposal
Proposal
2.
Disetujui
Bimbingan
3. Bab I, II,
III
Pengajuan
4. Data ke
Hotel
Pengolahan
5.
Data
Bimbingan
6. Bab IV &
V
Skripsi
7.
Diujikan

Sumber: Penulis (2022)

37
3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif seperti yang disebutkan oleh Sugiyono (dalam

Wahyuni, 2019:24) adalah data yang data yang berbentuk angka atau

data kualitatif yang diangkakan (scoring). Adapun data kuantitatif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah hasil jawaban responden atas

kuesioner yang disebarkan kemudian diberikan skor dengan skala

likert, dimana hasil perhitungan dari skor atau nilai kemudian diolah

dengan metode analisis statistik dengan menggunakan program SPSS

untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antar variabel penelitian.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif seperti yang disampaikan oleh Sugiyono (dalam

Wahyuni, 2019:23) adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak

tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto. Data kualitatif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kajian teori mengenai tingkat

hunian kamar.

3.3.2. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini

dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

38
Data primer seperti yang disampaikan oleh Ningsih (dalam

Wahyuni, 2019:24) data yang diperoleh si peneliti langsung dari objek

yang diteliti. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah data hasil jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan

mengenai pengaruh harga dan promosi terhadap tingkat hunian kamar

Lv8 Resort Hotel Canggu.

2. Data Sekunder

Data sekunder seperti yang disebutkan oleh Ningsih (dalam

Wahyuni, 2019:24) adalah data yang diperoleh dari dokumen,

publikasi yang sudah dalam bentuk jadi. Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini adalah informasi maupun kajian-kajian

mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang diperoleh

dari literatur, buku, serta penelitian terdahulu.

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya hal ini disebutkan oleh Sugiyono (dalam Herawati &

Mulyani, 2016:470). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

konsumen yang menginap di Lv8 Resort Hotel Canggu pada periode

Maret hingga April 2023.

39
3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, hal ini disampaikan oleh Sugiyono (dalam

Herawati & Mulyani, 2016:470). Pengambilan sampel berarti mengambil

sebagian saja dari populasi untuk menggambarkan populasi secara

keseluruhan. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah

konsumen yang pernah menginap di Lv8 Resort Hotel Canggu Maret

hingga April 2023. Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui

jumlahnya sehingga digunakan teknik atau rumus dari Naresh K Malhotra.

Menurut yang disebutkan oleh (Malhotra & Birks, 2006) disebutkan

dalam buku riset pemasaran untuk pengambilan sampel, paling sedikit

harus empat atau lima kali dari jumlah item pertanyaan. Sehingga dalam

analisis ukuran sampel yang diambil peneliti dapat ditentukan dengan cara

mengalikan jumlah indikator dengan 5. Dengan demikian peneliti

menggunakan 9 indikator, maka untuk menentukan jumlah sampel adalah

9 (indikator) × 5 = 45 responden.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan accidental sampling, yaitu suatu metode

pengambilan sampel dengan mengambil responden yang kebetulan ada

atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Sehingga,

peneliti akan mengambil responden di Lv8 Resort Hotel Canggu secara

40
acak dan kebetulan sedang berada di bagian lobi hotel ataupun tamu yang

ada di pesan WhatsApp Elvis Digital Butler Lv8 Resort Hotel Canggu.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner yang disebarkan berupa daftar pernyataan tertulis kepada responden

mengenai harga, promosi, dan kepuasan pelanggan. Daftar pernyataan dengan pilihan

skala likert dengan interval 5 (lima) jenjang dimana responden diberikan kebebasan

untuk menentukan pendapat atau opini mereka pada kuesioner tersebut. Jawaban

setiap instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif dan

responden diminta untuk memberikan respon terhadap setiap pernyataan dengan

memilih salah satu diantara pilihan yang bersifat berjenjang. Jawaban responden atas

variabel bebas dalam penelitian ini diberikan skor yang tersedia pada Tabel 3.2

sebagai berikut.

Tabel 3.2 Skor Penilaian Jawaban Responden


Jawaban Simbol Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono (2018)

41
3.6. Teknik Pengumpulan Data

3.6.1. Observasi

Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi non-participant.

Dalam observasi non-participant peneliti tidak turut ambil bagian dalam

seluruh kegiatan yang terjadi di suatu peristiwa dan peneliti bersifat

independen. Dalam hal ini peneliti akan mengamati harga dan promosi

yang ada di Lv8 Resort Hotel Canggu dan hal-hal yang berhubungan

dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara langsung.

3.6.2. Kuesioner

Kuisioner yang sudah dirancang sesuai dengan variabel pertanyaan

dalam permasalahan penelitian. Menurut yang disampaikan oleh Sugiyono

(dalam Susanti dkk., 2017:44) kuisioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner dalam

penelitian ini menggunakan metode skala likert modifikasi yaitu jawaban

responden akan diberi nilai dengan skala 5 poin sebagai skor tertinggi dan

skala 1 poin untuk skor terendah.

3.6.3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan

melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai

laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Dalam

penelitian ini studi kepustakaan yang digunakan berupa literatur, buku-

42
buku, jurnal, serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh

harga dan promosi terhadap tingkat hunian kamar.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Uji Instrumen Penelitian

3.7.1.1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut, hal ini disampaikan oleh Ghozali (dalam Aldo, 2016:3).

Mengukur validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan

korelasi bivariate antara masing-masing skor indicator dengan total skor

(Correlation Coefficients Person) melalui program SPSS. Apabila

koefisien korelasi antara masing-masing indicator terhadap total skor

menunjukkan skor total positif dan besarnya di atas 0,30 dan signifikan

maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan atau

pernyataan adalah valid.

3.7.1.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menurut yang disebutkan oleh Ghozali (dalam

Aldo, 2016:3) adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas

43
dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Croanbach’s Alpha. Jika

nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 maka instrumen penelitian dikatakan

reliabel.

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik harus memenuhi kriteria BLUE (Best

Linear Unbiased Estimator), sehingga sebelum dianalisis dengan teknik

regresi, maka model persamaan regresi harus melalui uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji apakah variabel yang

digunakan dalam suatu penelitian terbebas dari adanya penyimpangan.

Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

3.7.2.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas menurut Ghozali (dalam Eprima Dewi dkk., 2015)

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu

(residual) memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik. Uji t dan Uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal, sehingga apabila asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi normal. Pengujian

normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov (K-S) yaitu dengan cara membandingkan distribusi

44
kumulatif relatif hasil observasi dengan distribusi kumulatif relatif

teoritisnya atau harapannya. Pengujian normalitas distribusi data dengan

K - S bertujuan untuk mengetahui signifikansi data yang berdistribusi

normal, adapun kriteria yang digunakan yaitu:

1. Jika nilai K – S lebih besar dari taraf signifikansi 5% atau 0,05,

maka distribusi data dikatakan normal.

2. Jika nilai K – S lebih kecil dari taraf signifikansi 5% atau 0,05,

maka distribusi data dikatakan tidak normal.

3.7.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

maka disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data

cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran, hal ini disampaikan

oleh Ghozali (dalam Herawaty & Yustien, 2018:25) Untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu penelitian, dilakukan dengan

cara melihat Uji Glejser. Apabila probabilitas signifikansinya di atas

tingkat kepercayaan 5% atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresinya tidak mengandung heteroskedastisitas.

45
3.7.2.3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.

Multikolinearitas dalam suatu model regresi dapat dilihat dari nilai

tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel

bebas lainnya. Pengertian tersebut disederhanakan menjadi setiap variabel

bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya, sehingga nilai tolerance

yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF = 1/tolerance). Menurut

yang disampaikan Ghozali dalam (Eprima Dewi dkk., 2015) nilai cut off

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah

nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3.7.3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Uji Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk menguji

pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Adapun

persamaan regresi untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y= α + β1X1 + β2X2 + e …………………………………………(1)

Keterangan :

46
Y = Kepuasan Pelanggan (Y)

α = Konstanta

β1-2 = Koefisien Regresi

X1 = Harga

X2 = Promosi

e = Standard Error

3.7.4. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Menurut yang disebutkan Ghozali (dalam Firnanda & Oetomo,

2016:9) uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk membuktikan

apakah Harga dan Promosi secara simultan mempunyai pengaruh yang

nyata (signifikan) atau tidak terhadap tingkat hunian kamar di Lv8 Resort

Hotel Canggu. Adapun formulasi hipotesis yang digunakan pada Uji F,

yaitu sebagai berikut:

H0: b1,2 = 0, berarti tidak ada pengaruh antara Harga dan Promosi secara

simultan terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel

Canggu.

Ha: b1,2 ≠ 0, berarti ada pengaruh antara Harga dan Promosi secara

simultan terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel

Canggu.

47
Dalam Uji F, ketentuan pengujian yang dilakukan adalah

menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%

(α=0,05). Adapun ketentuan pengujiannya, yaitu:

1. Jika nilai sig < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha

diterima, berarti terdapat pengaruh antara Harga dan Promosi secara

simultan terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel Canggu.

2. Jika nilai sig > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha

ditaolak, berarti tidak ada pengaruh antara Harga dan Promosi

secara simultan terhadap tingkat hunian kamar Lv8 Resort Hotel

Canggu.

3.7.5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terikat. Sebagaimana yang disebutkan

Ghozali (dalam Meidiysutiani, 2016:50) nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Nilai koefisien

determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel

terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 memiliki arti bahwa

variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan

mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

48
variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu

variabel bebas, maka R2 pasti akan meningkatkan tanpa memperdulikan

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap

variabel terikat. Oleh karena itu, banyak penelitian menganjurkan untuk

menggunakan Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi. Tidak

seperti R2 dapat naik turun apabila satu variabel bebas ditambahkan ke

dalam model.

3.7.6. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ghozali (dalam Basyit

dkk., 2020:18) uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen dengan level of significance 5%. Uji statistik t digunakan untuk

pengujian hipotesis dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%. Apabila

signifikansi t < 0,05, maka variabel bebas secara parsial berpengaruh

terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila nilai signifikan t > 0,05,

maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

3.8. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Teknik penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik formal yaitu dengan kalkulasi atau statistik berupa angka.

Dalam penelitian ini, teknik statistik yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis

data menggunakan penyajian data dalam bentuk tabel. Tabel adalah model penyajian

yang disusun dalam baris dan kolom. Tabel data berupa kumpulan angka-angka

49
berdasarkan kategori tertentu. Suatu tabel minimal memuat judul tabel, judul kolom,

judul baris, nilai pada setiap baris dan kolom, serta sumber yang menunjukkan dari

mana data tersebut diperoleh. Dalam hal ini, hasil analisis data disajikan pada tabel

kemudian dijelaskan kembali mengenai isi tabelnya.

50

Anda mungkin juga menyukai